Disusun oleh:
Kelompok 1
• Kita semua gemar bermain terutama saat kita masih kanak-kanak dan pada dasarnya anak-anak baik
anak usia sekolah maupun usia remaja gemar bermain, bergerak, bernyanyi dan menari, baik
dilakukan sendiri maupun berkelompok. Bermain adalah kegiatan untuk bersenang-senang yang
terjadi secara alamiah. Anak tidak merasa terpaksa untuk bermain, tetapi mereka akan memperoleh
kesenangan, kanikmatan, informasi, pengetahuan, imajinasi, dan motivasi bersosialisasi.
KONSEP BERMAIN
Istilah bermain berasal dari kata dasar main yang mendapat imbuhan ber-an. Dalam kamus
besar Indonesia, main adalah berbuat sesuatu yang menyenangkan hati dengan menggunakan
alat atau tidak.
• Menurut Musbikin (2010: 86) bermain adalah “suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh kesenangan tanpa mempertimbangkan hasil akhir.
• Menurut Dwijawiyata (2013: 7) ada beberapa pendapat mengenai bermain ,yaitu : “(a) bermain
berarti bergerak sambil bersenang-senang (b) bermain berarti melakukan hal yang diingini
,yang melibatkan perasaan senang maupun tegang, namun dilakukan hanya pada waktu dan
tempat tertentu, sambil menyadari bahwa tindakan tersebut berbeda dengan kehidupan biasa (c)
bermain berarti belajar menyuaikan diri dengan lingkungan , menggunakan dengan benda –
benda disekitarnya, dan dilakukan bersama dengan orang - orang di sekelilingnya”
KARAKTERISTIK BERMAIN
menurut Sujiono (2009: 146) mengemukakan karakteristik bermain sebagai berikut:
b. Bermain harus bebas dari aturan yang mengikat, kegiatan untuk dinikmati
1.Tahap manipulatif
1.Permainan sensori motro 1.Tahapan penjelajahan
(yaitu usia kurang lebih (Exploratory Stage) 2.Tahap simbolis
¾ bulan – ½ bulan)
2.Tahapan Mainan (Toy 3.Tahap eksplorasi
2.Permainan simbolik (± 2- Stage)
7 tahun) 4.Tahap eksperimen
3.Tahap bermain (Play
3.Permainan sosial yang Stage) 5.Tahap dapat dikenal
memiliki aturan (± 8-11
tahun) 4.Tahapan Melamun (Day
Dream Stage)
4.Permainan yang memiliki
aturan dan olah raga (11
tahun keatas)
Manfaat Bermain
Menurut Suryana (2013: 141-142) ada beberapa manfaat bermain, yaitu:
1) Dapat memperkuat dan mengembangkan otot dan koordinasinya melalui gerak, melatih motorik halus, motorik
kasar, dan keseimbangan, karena ketika bermain fisik anak juga belajar memahami bagaimana kerja tubuhnya
2) Dapat mengembangkan keterampilan emosinya, rasa percaya diri pada orang lain, kemandirian dan keberanian
untuk berinisiatif, karena saat bermain anak sering bermain purapura menjadi orang lain, binatang, atau karakter
orang lain. anak juga belajar melihat dari sisi orang lain (empati)
3) Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya, karena melalui bermain anak seringkali melakukan
eksplorasi terhadap segala sesuatu yang ada dilingkungan sekitarnya sebagai wujud dari rasa keingintahuannya
4) Dapat mengembangkan kemandiriannya dan menjadi dirinya sendiri, karena melalui bermain anak selalu
bertanya, meneliti lingkungan, belajar mengambil keputusan, berlatih peran sosial sehingga anak menyadari
kemampuan dan kelebihannya”
Pengaruh Permainan Pada Perkembangan Anak
a. Permainan Eksplorasi
b. Permainan Energik
c. Permainan Kemahiran
d. Permainan Sosial
e. Permainan Imajinatif
f. Permainan Puzzle
A. KONSEP ANAK USIA SEKOLAH
Tahap usia ini disebut juga sebagai usia kelompok (gangage), di mana anak mulai
mengalihkan perhatian dan hubungan intim dalam keluarga kerjasama antara teman
dan sikap-sikap terhadap kerja atau belajar (Gunarsa, 2006).
Dengan memasuki SD salah satu hal penting yang perlu dimiliki anak dalam
kematangan sekolah, tidak saja meliputi kecerdasan dan ketrampilan motorik, bahasa,
tetapi juga hal lain seperti dapat menerima otoritas tokoh lain di luar orang tuanya,
kesadaran akan tugas, patuh pada peraturan dan dapat mengendalikan emosi-emosinya
(Gunarsa, 2006).
Macam – macam Ketrampilan yang Perlu dimiliki Pada Anak Usia SD
Menurut Hurlock (2002), orang tua, pendidik, dan ahli psikologis memberikan
berbagai label kepada periode ini dan label-label itu mencerminkan ciri-ciri
penting dari periode anak usia sekolah, yaitu sebagai berikut:
DeBrun mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak dan dewasa.
Menurut Papalia dan Olds, 4 masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-
kanak dan dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia
akhir belasan tahun atau awal dua puluh tahun.
Ciri-ciri Remaja
remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan periode sebelumnya dan
sesudahnya. Masa remaja ini, selalu merupakan masa-masa sulit bagi remaja maupun
orangtuanya. Menurut Sidik Jatmika,8 kesulitan itu berangkat dari fenomena remaja sendiri
dengan beberapa perilaku khusus; yakni:
1. Remaja mulai menyampaikan kebebasannya dan haknya untuk mengemukakan pendapatnya sendiri.
2. Remaja lebih mudah dipengaruhi oleh teman-temannya daripada ketika mereka masih kanak-kanak.
3. Remaja mengalami perubahan fisik yang luar biasa, baik pertumbuhannya maupun seksualitasnya.
4. Remaja sering menjadi terlalu percaya diri (over confidence) dan ini bersama-sama dengan emosinya
yang biasanya meningkat, mengakibatkan sulit menerima nasihat dan pengarahan orangtua.
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bermain merupakan salah
satu Hak Asasi Manusia, begitu juga pada anak usia sekolah dan remaja ini. Bahwa
anak pada usia sekolah dan remaja pun adalah makhluk yang aktif dan dinamis.
Kebutuhan jasmani dan rohani anak yang mendasar sebagian besar dipenuhi oleh
bermain, baik bermain sendiri maupun bermain bersama-sama. Jadi bermain itu
merupakan kebutuhan anak. Ada banyak manfaat yang didapatkan dari kegiatan
bermain, salah satunya adalah pengembangan kreatifitas bermain dalam bentuk
apapun, baik aktif maupun pasif, baik dengan alat maupun tanpa alat dapat
menunjang kreativitas anak dalam berbagai taraf.
TERIMA KASIH