Anda di halaman 1dari 12

PERILAKU PROSOSIAL ANAK USIA

DINI
Kelompok 9
1). Annisa Khairani (1820210039)
2) Istin Novalia Khotima (1820210052)
3) Nadia Andini (1820210062)
A.Pengertian perilaku prososial

Perilaku Prososial adalah perilaku yang mencerminkan kepedulian atau


perhatian dari seorang anak ke anak lainnya, misalnya dengan membantu,
menghibur, atau hanya tersenyum pada anak lain.
Menurut Papalia, Old & Feldman, perilaku prososial merupakan tindakan
sukarela dengan niat untuk membantu orang lain. Sedangkan Eisenberg & Mussen
mendefinisikan bahwa perilaku prososial merupakan tindakan sukarela membantu
dan memberikan manfaat kepada orang lain, antara lain berbagi, menolong,
menunjukkan kasih sayang, memberi dukungan, serta kerja sama.
Menurut Eisenberg & Mussen terdapat dua
kategori perilaku prososial

1). Perilaku prososial spontan


Yaitu perilaku yang berhubungan dengan orientasi anak terhadap orang lain,
penjelasan empati untuk keputusan moral, serta tingginya tingkat kemampuan
bersosialisasi dengan teman sebayanya. Misalnya ketika ada teman sebayanya
menangis, maka anak akan berusaha menenangkan teman tersebut.
2). Perilaku prososial berdasarkan permintaan
Perilaku prososial berdasarkan permintaan ini misalnya ketika ada anak yang
kehilangan pensil dan menanyakan kepada temannya, kemudian temannya
mencarikan pensil tersebut.
Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa
indikator perilaku prososial itu terdiri dari delapan
komponen diantaranya:
1). Menolong (helping)
Yaitu membantu, memberikan apa-apa yang berguna ketika dalam kesusahan.
2). Membagi ( sharing)
Yaitu memberikan sebagian dari apa yang kita punya, atau memberikan bagian kita pada orang
lain.
3). Kerjasama (cooperative)
Yaitu mengerjakan atau membagi tugas secara bersam-sama.
4). Kejujuran (honesty)
Yaitu mengatakan atau berbuat seperti apa yang sebenarnya, berterus terang, tidak berbohong.
5). Menyumbang (donating)
Yaitu memberikan sumbangan, bantuan.
6). Dermawan ( generosity)
Yaitu orang yang suka beramal, pemurah hati.
7). Memperhatikan hak dan kesejahteraan orang lain
Yaitu perduli atau ikut menjaga ketenangan, ketentraman, dan keselamatan orang lain.
8). Punya kepedulian terhadap orang lain.
Yaitu kita merespon setiap kejadian yang terjadi di sekitar kita, mengambil tindakan.
B.Pentingnya Perilaku Prososial bagi Anak Tk

Salah satu peranan penting pada pendidikan prasekolah termasuk taman


kanak-kanak, adalah membantu anak mengembangkan penyesuaian sosialnya,
demikian pemaparan yang disampaikan oleh Ahmad Juntika Nuruhsan dan
Mubiar Agustin. Salah satu kemampuan sosial yang penting untuk dimiliki
adalah kemampuan untuk berperilaku prososial.
Salah satu tugas perkembangan masa kanak-kanak awal adalah belajar
memberi, berbagi, dan memperoleh kasih sayang.
C.perkembangan tingkah laku prososial

Tingkah laku prososial selalu berkembang sesuai perkembangan manusia, ada 6 tahapan perkembangan
tingkah laku prososial yaitu:
1. Compliance & concret, defined reinforcement
Pada tahap ini individu melakukan tingkah laku menolong karena perintah yang disertai reward.
2. Compliance
Pada tahap ini individu melakukan tindakan menolong karena patuh pada perintah dari orang yang
berkuasa.
3. Internal initiative & concret reward
Pada tahap ini individu menolong karena tergantung pada reward yang akan diterima, tindakan
prososial ini dimotivasi oleh keinginan untuk mendapatkan keuntungan atau hadiah.
4. Nominative behavior
Pada tahap ini individu melakukan tindakan prososial untuk memenuhi tuntutan masyarakat.

5. Generalized reciproricity
Pada tahap ini seseorang melakukan tindakan menolong karena adanya kepercayaan apabila
suatu saat ia membutuhkan bantuan maka ia akan mendapatknnya, harapan reward pada tahap ini
non konkret yang susah dijelaskan.
6. Altruistic behavior
Pada tahap ini seseorang melakukan tindakan menolong secara sukarela yang bertujuan untuk
menolong dan menguntungkan orang lain tanpa mengharapkan imbalan, tindakan prososial
dilakukan karena pilihan individu sendiri yang di dasarkan pada prinsip moral.
D. Penalaran Prososial

Merupakan pemikiran yang digunakan untuk memutuskan apakah harus terlibat


dalam perilaku - perilaku prososial atau tidak.dengan kata lain berbagi atau membantu
orang lain, bila perilaku tersebut dapat merugikan diri sendiri.
Jenis penalaran ini juga di anggap mengikuti perubahan-perubahan perkembangan
secara bertahap (Eisenberg & Fabes, 2006). Eisenberg menggunakan cerita-cerita yang
menyajikan suatu dilema yang bertentangan dengan kepentingan diri sendiri dan anak
lain. Contohnya seorang anak harus memilih anatara pergi ke pesta ulang tahun atau
berhenti untuk menolong seseorang yang sedang terluka.
E. faktor-faktor yang mempengharui perilaku
prososial.
menurut Staub, secara global ada tiga macam faktor yang mempengharui perilaku prososial yaitu:
1). Self again
Harapan seseorang untuk melakukan atau menghindari kehilangan sesuatu, misalnya ingin mendapatkan
pengakuan, pujian atau takut dikucilkan.
2). Personal value dan norms
Adanya nilai-nilai dan norma sosial yang diinternalisasikan oleh individu selama mengalami sosialisasi dan
sebagian nilai-nilai serta norma tersebut berkaitan dengan tindakan prososial, seperti berkewajiban menegakkan
kebenaran dan keadilan serta adanya norma timbal balik.
3). Empaty
Kemampuan seseorang untuk ikut merasakan perasaan atau pelaman orang lain. Kemampuan untuk empati ini
erat kaitannya untuk pengambil alihan peran, jadi prasyarat untuk mampu melakukan empati, individu harus memiliki
kemampuan untuk pengambil alihan peran.
F. Peran orang tua dalam pembentukan perilaku
prososial
Keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan terpenting, menurut Ki Hajar Dewantara. Bahwa
anak sangat memerlukan perhatian yang khusus dari orang tuanya. Hal ini disebabkan orang tua harus
mengajarkan kepada anak , segi-segi pergaulan yang baik dengan orang di dalam rumah, teman-teman, dan
masyarakat sekitar. Anak itu harus mendapat bimbingan dalam tingkah laku sosialnya seperti halnya ketikadi
rumah, orang tua h juga harus memberi pendidikan tentang kegemaran bekerja dan suka membantu pekerjaan
orang tua di rumah.
Menurut Monty P.Satiadarma bahwasanya peran orang tua yaitu sebagai pendidik utama bagi anak. Oleh
karena itu, dalam membentuk perilaku prososial orang tua berperan sangat penting. Perilaku prososial anak
sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbingan orangtua terhadap anak-anak dalam berbagai aspek
kehidupan sosial.
Jadi apabila orang tua tidak ada dalam kehidupan anak-anak setiap hari maka perilaku prososial anak
tentunya akan bermasalah. Akibatnya, akan ada perilaku anti sosial pada anak yang biasanya meliputi sikap
agresif, suka memukul teman, suka mengganggu teman, membangkang, dan sebagainya.
Pertanyaan dan yang Menambahkan
Pertanyaan :
• Nurhanifa(1820210065) jawab Istin novalia khotima
• Bagaimana karakteristik anak yang memiliki perilaku prososial !
• Mutia Maryadi(1820210061)Jawab Nadia andini
• Bagaimana cara mengembangkan perilaku prososial anak usia dini ?
• Mustika Sakinah(1820210060) Jawab Annisa khairani
• Maksud anak bersifat menenangkan ?
Menambahkan :
Eva nabila putri(1820210046)
Jihan faninda.R. (1820210054)
Mutia maryadi(1820210061)
Reni rianita(1820210069)
Menambahkan jawaban :
Devi ratna sari(1820210043)
Okti fitriana(1820210067)

Anda mungkin juga menyukai