Anda di halaman 1dari 3

Nama: Hestina Muafifa

NIM: 2124090193

Fakultas Psikologi

Bagaimana Peran Orang Tua dan Lingkungan

dalam Membentuk kepekaan social anak?

Kepekaan sosial (social sensitivity) secara sederhana dapat diartikan sebagai


kemampuan seseorang untuk bereaksi secara cepat dan tepat terhadap objek atau
situasisosial tertentu yang ada di sekitarnya (Tondok, 2012: 6). Rohima, (2018: 9)
beranggapan bahwa kepekaan sosial (social sensitivity) merupakan kemampuan seseorang
untuk bereaksi secara cepat dan tepat terhadap objek atau situasi sosial tertentu yang ada
disekitarnya.Kepedulian sosial atau kepekaan sosial juga berhubungan dengan kemauan diri
dan karakter yang telah ada didalam diri seseorang untuk berempati atau membaca emosi
orang lain ( Utami, 2019: 19). Sehingga dapat dikatakan bahwa kepekaan sosial merupakan
suatu bentukperhatian serta kepedulian seorang individu terhadap keadaan di sekitarnya.

Lalu bagaimana jika seorang anak kehilangan atau tidak memiliki simpati dan empati
terhadap lingkungan sosialnya? Apa saja yang mempengaruhi hal tersebut sehimgga bias
terjadi demikian?. Kepekaan sosial yang sering dilatih dan diterapkan kepada peserta didik
di SMA dapat menumbuhkan sikap sosial yang lain seperti empati, kepedulian sosial,
kesadaran diri, dan menghargai orang lain. Hal ini berarti bahwa setiap peserta didik dapat
ikut serta merasakan apa yang sedang terjadi dengan keadaan orang lain. Hal ini senada
dengan makna empati dari Elfindri (2012: 95), yaitu keadaan mental yang membuat
seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang
sama dengan orang atau kelompok lain. Selain hal tersebut pola asuh dan didikan orang tua
juga mempengaruhi bagaimana seorang anak dapat peka terhadap lingkungan sosialnya.
Menurut Choiriyah (2015) pengasuhan meliputi cara orang tua dalam memberikan kasih
sayang, perhatian, dan sikap untuk mendidik setiap anak, dari pengasuhan tersebut
kumpulan dari sikap, praktik, ekspresi verbal dan non verbal orang tua untuk anak dalam
berinteraksi.

Menurut (Boyatzis, 1999) dimensi kepekaan sosial terdiri dari tiga kompetensi yaitu:

 Empathy: Mengerti perasaan orang lain dan dapat memberikan perhatian secara
aktif terhadap masalah-masalah yang dialami orang lain dengan cara membantu
menyelesaikannya.
 Organizational Awareness: Membaca keadaan emosional kelompok dan kekuatan
hubungan antara orang lain.
 Service Orientation: Mengantisipasi, mengenal, dan memenuhi kebutuhan
pelanggan.

Keluarga merupakan kelompok sosial, yang didalamnya akan terjadi tindakan sosial.
Kehidupan sosial ekonomi keluarga yang layak akan tercipta suasana yang baik, nyaman,
aman dan damai atau boleh dikatakan makmur, dimungkinan akan membawa dampak
dalam proses belajar bagi anak-anak dalam satu keluarga berjalan baik (Chotimah, 2017).
Oleh karena itu agar anak memiliki kepekaan social yang baik keluarga harus mengabil
peran dalam mendidik dan membimbing anak seperti mengajarkan menolong orang lain,
berinteraksi dengan orang-orang disekitar dan kegiatan-kegiatan lainnya yang dirasa akan
memupuk kepekaan sosialnya. Selain pola asuh yang benar anak juga membutuhkan
dukungan social.

Menurut House (Nurs dan Ninuk, 2007) terdapat jenis-jenis dukungan sosial yaitu:

a) Dukungan emosional

Mencangkup ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian terhadap orang


yang terlibat.

b) Dukungan penghargaan

Terjadi melalui pernyataan hormat/penghargaan positif terhadap orang lain,


dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu dan
perbandingan positif orang itu dengan orang lain.

c) Dukungan instrumental

Mencangkup bantuan langsung, contohnya: orang membagi pinjaman uang


kepada orang yang memerlukan pinjaman, atau membantu dengan memberi
pekerjaan pada orang yang belum mempunyai pekerjaan.

d) Dukungan informasi

Mencangkup pemberian nasihat, saran, pengetahuan, dan informasi serta


petunjuk.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peran orang tua dan lingkungan sangat
penting bagi anak untuk menumbuhkan rasa kepekaan social. Dengan pola asuh yang benar
serta dukungan dari orang-orang di sekitar anak akan dengan sendirinya terbiasa dengan
kegiatan berinteraksi dengan orang lain sehingga kepekaan social akan tumbuh mengiringi
kebiasaan tersebut.

Referensi:

https://www.sosial79.com/2021/04/pengertian-kepekaan-diri-dan-sosial.html?m=1

https://www.slideshare.net/yeniyera/kepekaan-diri-dan-sosial

http://lib.unnes.ac.id/35380/1/1601414101_Optimized.pdf

Anda mungkin juga menyukai