Anda di halaman 1dari 5

1.

Pengertian karier

Karir dapat dikatakan sebagai suatu rentangan aktivitas pekerjaan yang saling berhubungan; dalam hal
ini seseoran memajukan kehidupannya dengan melibatkan berbagai perilaku, kemampuan, sikap,
kebutuhan, aspirasi, dan cita-cita sebagai satu rentang hidupnya sendiri (the span of one's' life)
(Murray:1983). Definisi ini memandang karir sebagai rentangan aktivitas pekerjaan yang diakibatkan
oleh adanya kekuatan inner person pada diri manusia. Perilaku yang tampak karena adanya kekuatan
motivatif, kemampuan, sikap, kebutuhan, aspirasi, dan cita-cita sebagai modal dasar bagi karir individu.
Itulah yang oleh Healy (1982) disebut sebagai kekuatan karir (power of caceer). Kekuatan karir ini akan
tampak dalam pengguasaan sejumlah kompetensi (fisik, sosial. intelektual, spiritual) yang mendukung
kesuksesan individu dalam karirnya.

karir merupakan perwujudan diri yang bermakna melalui serangkaian aktivitas dan mencakup seluruh
aspek kehidupan yang terwujud karena adanya kekuatan inner person. Perwujudan diri akan bermakna
manakala ada kepuasan/kebahagiaan diri dan lingkunga

Pengertian bimbingan karier menurut para ahli adalah sebagai berikut:

Menurut Winkel (2005:114)

Bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam
memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku
jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang
dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan
peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan
dalam setiap pengalaman belajar bidang studi.

Menurut Marsudi (2003:113)

Bimbingan karir adalah suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik, proses,
teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar
pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu
luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang
bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya.

Menurut National Vocational Guidance Association (NVGA) pada tahun 1973

Bimbingan karier diartikan sebagai proses membantu dalam memilih pekerjaan, mempersiapkan,
memasuki dan memperoleh kemajuan di dalamnya (Herr and Cramer, 1979: 6).
Menurut Rochman Natawidjaja (1990: 1)

Bimbingan karir adalah suatu proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran
tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja di luar dirinya, mempertemukan gambaran
diri tersebut dengan dunia kerja itu untuk pada akhirnya dapat memilih bidang pekejaan, memasukinya
dan membina karir dalam bidang tersebut.

Menurut Mohamad Surya (1988:31)

Bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu dalam
memecahkan masalah karir, untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya antara
kemampuan dengan lingkungan hidupnya, memperoleh keberhasilan dan perwujudan diri dalam
perjalanan hidupnya.

Makna Bimbingan Karir

Konsep layanan bimbingan karir sulit dipisahkan dari konsep vocational guidance yang berubah menjadi
career guidance seperti yang dikemukakan oleh National Vocational Guidance Association (NVGA) pada
tahun 1973, yang diartikan sebagai proses membantu dalam memilih pekerjaan, mempersiapkan,
memasuki dan memperoleh kemajuan di dalamnya (Herr and Cramer, 1979: 6). Pada tahun 1951,
Donal Super mengajukan revisi terhadap definisi bimbingan jabatan sebagai suatu proses bantuan
terhadap individu untuk menerima dan mengembangkan diri dan peranannya secara terpadu dalam
dunia kerja, mengetes konsepnya dengan realitas dan kepuasan bagi dirinya dan masyarakat (Herr and
Cramer, 1979: 6). Atas dasar analisis itu, Super (Tennyson, et. al., 1974: 146) mengganti konsep
vocational choice menjadi vocational development. Kematangan vokasional menunjukkan pada tingkat
perkembangan, tingkat yang dicapai pada kontinum perkembangan diri dari tahap eksplorasi ke tahap
kemunduran. Kematangan vokasional dipandang sebagai umur vokasional yang secara konseptual
sama dengan umur mental (Super. 1975: 185-186). Sejak tahun 1951 terjadilah pergeseran dari model
okupasional yang dianut oleh para ahli bimbingan vokasional sebelum tahun 1951 ke model karir.

Model okupasional terutama menekankan pada adanya

kesesuaian antara bakat dan minat dengan tuntutan pekerjaan; sedangkan model karir mencoba
menghubungkan dengan tujuantujuan yang lebih jauh sehingga nilai-nilai pribadi, kebutuhan, konsep
diri, rencana-rencana pribadi dan sejenisnya ikut dipertimbangkan. Sejalan dengan terjadiya pergeseran
konsep vocational guidance menjadi career guidance dan model okupasional menjadi karir telah
banvak dikemukakan definisi mengenai bimbingan karir.
Rochman Natawidjaja (1990: 1) memberikan pengertian bimbingan karir sebagai berikut: “..Bimbingan
karir adalah suatu proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang diri
pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja di luar dirinya, mempertemukan gambaran diri tersebut
dengan dunia kerja itu untuk pada akhirnya dapat memilih bidang pekejaan, memasukinya dan
membina karir dalam bidang tersebut”.

Conny Semiawan (1986:3) memberikan definisi bimbingan karir nlebih luas, yaitu seperti berikut:

“..Bimbingan karir (BK) sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan individu yang harus
dilihat sebagai bagian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman
belajar bidang studi. Bimbingan karir terkait dengan perkembangan kemampuan kognitif dan afektif,
maupun keterampilan seseorang dalam mewujudkan konsep diri yang positif, memahami proses
pengambilan keputusan maupun perolehan pengetahuan dan keterampilan yang akan membantu
dirinya memasuki kehidupan, tata hidup dari kejadian dalam kehidupan yang terus-menerus berubah;
tidak semata-mata terbatas pada bimbingan jabatan atau bimbingan tugas”. Mohamad Surya (1988:31)
menyatakan bahwa bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu
individu dalam memecahkan masalah karir, untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya
antara kemampuan dengan lingkungan hidupnya, memperoleh keberhasilan dan perwujudan diri dalam
perjalanan hidupnya. Dengan mencermati uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir
adalah suatu proses bantuan, layanan, pendekatan terhadap individu agar dapat mengenal dan
memahami dirinya, mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan yang sesuai dengan bentuk
kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan
bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya itu sehingga mampu mewujudkan dirinya secara
bermakna. Dengan demikian, bimbingan karir difokuskan untuk membantu individu menampilkan
dirinya yang memiliki kompetensi/keahlian agar meraih sukses dalam perjalanan hidupnya dan
mencapai perwujudan diri yang bermakna bagi dirinya dan lingkungan di sekitarnva

Pentingnya Bimbingan Karier

Mengacu pada fenomena di atas, diperlukan persiapan untuk mencapai karier yang tepat bagi masa
depan. Oleh karenanya bimbingan karier perlu dilakukan sejak masih kecil, misalnya dengan
menanyakan kepada anak tentang cita-citanya pada masa dewasa nanti dan bisa juga dengan melihat
potensi-potensinya sejak dini agar dapat diarahkan kepada pemilihan-pemilihan jurusan studi yang
sesuai dengan bakat dan minatnya. Hal ini sangat penting karena akan berkaitan dengan pilihan hidup
kedepan apakah akan memilih untuk langsung bekerja setelah lulus sekolah, bekerja sambil kuliah atau
memilih jurusan kuliah yang tepat setelah lulus SMA. Person (dalam Buchori & Ilfiandra, 2015)
menyatakan bahwa bimbingan karier atau dikenal dengan istilah choosing a vocation adalah proses: a)
memahami dan menerima karakteristik dan potensi diri yang menyangkut bakat, kemampuan, minat,
ambisi, dan keterbatasannya; b) memahami dengan jelas tentang dunia kerja, yang menyangkut
persyaratan, keterampilan, kondisi kerja, kompensasi, peluang, dan prospek kerja; c) membantu individu
memahami dan menyesuaikan diri dengan karakteristik pribadi dan tuntutan dunia kerja. Selain itu,
bimbingan karier juga bertujuan untuk membantu individu agar memperoleh pemahaman dan
penyesuaian diri dalam hubungannya dengan masalah-masalah pekerjaan. Lebih lanjut, Sukadji (2000)
memaparkan sasaran bimbingan karir yaitu guna mematangkan individu agar dapat: 1). memahami
kesempatan kerja yang tersedia; 2). mempunyai ide yang ingin diperjuangkan; 3). memiliki kompetensi
pribadi dan sosial untuk memuaskan pemberi kerja, atasan dan dapat bergaul dengan teman sekerja; 4).
memiliki sumber daya pribadi untuk menanggulangi kegagalan kerja/pendidikan seandainya hal ini
terjadi, sehingga tidak timbul reaksi neurotik.

2. Pengertian Dunia kerja

Pengertian Dunia Kerja – Kesiapan adalah segala sesuatu yang harus dipersiapkan dalam melaksanakan
sesuatu untuk mencapai suatu tujuan. Untuk itu kesiapan memasuki dunia kerja diperlukan
pengetahuan tentang gambaran orang-orang bekerja pada suatu bidang pekerjan tertentu, Smyth dan
Cerbner di kutip Wright (1985) memberikan batasan dunia kerja pada kelompok kerja seperti: eksekutif
bisnis, pejabat, pegawai kantor, guru, hakim, jaksa, pengacara, wartawan, dokter, ilmuwan, petugas
kepolisian, personel militer, artis, mandor, perawat, penjual, pekerja setengah ahli dan tidak memiliki
keahlian, penjahit, penghibur, petani, nelayan, pelayan, dan ibu rumah tangga.

Pengertian Dunia Kerja adalah gambaran tentang beberapa jenis dan proporsi pekerjaan yang ada
seperti dalam bidang pertanian, usaha dan perkantoran, rekayasa, kesehatan, militer kemasyarakatan,
kerumah tanggaan, dan seni budaya. Dalam era globalisasi seluruh dunia kerja dan industeri berusaha
meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja. Adanya peningkatan efisiensi dan produktifitas kerja
menunjukkan bahwa perusahaan telah melaksanakan re-engineering dan re-strukturing dalam rangka
mempersingkat proses produksi.

Menurut Harjono (1990:23) mengemukakan bahwa: Kesiapan peserta didik untuk memasuki dunia kerja
adalah segala sesuatu yang harus di siapkan dalam melaksanakan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan,
ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesiapan lulusan kelompok belajar paket C untuk memasuki
dunia kerja seperti: motivasi kerja, kemampuan kerja, kemampuan beradaptasi dengan pekerjaan,
kemampuan beradaptasi dengan lingkungan, kemampuan berkomunikasi, penguasaan informasi
tentang dunia kerja, persepsi tentang prospek karir, peluang untuk mendapatkan kesempatan kerja, dan
gambaran pekerjaan yang dikerjakan di dunia kerja.

Banyak faktor yang mempengaruhi kesiapan memasuki dunia kerja seperti: motivasi kerja, adalah
sesuatu yang mengarahkan timbulnya tingkah laku seseorang, dan memelihara tingkah laku tetrsebut
untuk mencapai tujuan, yaitu suatu dorongan dari dalam diri individu untuk dapat mengerjakan tugas-
tugas atau pekerjaan yang bermamfaat bagi diri individu sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

Kemampuan kerja juga dipandang sebagai ukuran keberhasilan peserta didik dalam menyelesaikan
tugas-tugas dalam berpraktek di bengkel-bengkel dan ini dapat di jadikan sebagai ukuran keberhasilan
usaha pendidikan/pelatihan.
Disamping itu, ada faktor lain yang juga berpengaruh dalam kesiapan memasuki dunia kerja seperti:
kemampuan beradabtasi dengan pekerjaan adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan jenis-
jenis pekerjaan, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan, adalah kemampuan untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungan, kemampuan berkomunikasi.

Yaitu kemampuan berkomunikasi dengan baik dan benar, penguasan informasi tentang dunia kerja, di
mana semakin banyaknya seseorang mendapatkan informasi tentang dunia kerja maka pandangannya
tentang dunia kerja akan semakin baik, persepsi tentang prospek karir merupakan pandangan tentang
karir masa depan diramalkan dari masa kini dalam mewujudkan cita-cita masa depan, peluang untuk
mendapatkan kesempatan kerja, yaitu mempunyai kepercayaan diri yang tinggi untuk bersaing dalam
mendapatkan pekerjaan dan gambaran pekerjaan yang tersedia merupakan gambaran kerja yang
banyak terdapat di dunia usaha.

3.bimbingan karier dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja

Anda mungkin juga menyukai