“PSIKOLOGI SOSIAL”
DOSEN PENGAMPU : UTAMI NURHAFSARI PUTRI M.Psi,Psikolog
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah
Critical Journal pada mata kuliah Psikologi social ini dengan baik.
Penyusun juga berterima kasih kepada ibu Utami Nurhafsari Putri
M.Psi,Psikolog selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi social yang telah
membantu penyusun dengan memberikan pengarahan yang tepat untuk bisa
menyelesaikan laporan critical journal ini tepat waktu.
Dalam penulisan laporan Critical Journal ini, saya selaku penyusun merasa
masih banyak kekurangan dan kelemahan. Untuk itu saya selaku penyusun
membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak yang
membaca, demi mencapai kesempurnaan pengajuan pendapat dan kesempurnaan
journal leadership ini.
Atas perhatian dan kerjasama yang baik, penyusun ucapkan banyak terimakasih.
Kristika M. Matondang
BAB 1
PENDAHULUAN
Critical journal review (CJR) merupakan salah satu tugas wajib yang diberikan
berdasarkan kurikulum KKNI. Mengkritik jurnal ialah suatu kegiatan menganalisis
sebuah laporan penelitian yang disajikan dalam suatu jurnal.Mengkritisi sebuah jurnal
sangat berguna untuk mengevaluasi dan melatih kemampuan dalam menganalisis suatu
karya ilmiah.CJR ini berisi penelitian ilmiah tentang psikolog sosial .Semoga hasil
critikan jurnal ini berguna bagi pembaca.
1.2. Tujuan
ISI JURNAL
C. Hasil Penelitian
Hasil Analisis Data Kompetensi Sosial Hasil analisis varian dalam
multivariat dua arah tentang variabel kompetensi dirangkum. Hasil ini dibuat
berdasarkan uji multivariat. Dalam tes multivarian ini, ada empat tes seperti Pillai's
Trace, Wilks 'Lambda, Hotelling's Trace, dan Roy Root Terbesar. Hasil ini
mendukung untuk satu sama lain. Menurut Patel & Bashvar (2013), Wilks ’
Lambda adalah tes multivarian yang paling sering digunakan, dan itu sangat cocok
untuk penggunaan sampel besar dan jumlah subjek dari masing-masing kelompok
serupa.
Penjelasan tentang perbedaan kompetensi sosial yang kurang antara anak
laki-laki dan perempuan diperoleh dari percobaan. Berdasarkan pada hasil
pengamatan dalam percobaan, diketahui bahwa anak laki-laki dan perempuan tidak
menunjukkan perbedaan mencolok tentang mereka perilaku selama bermain.
Antusiasme dan kemauan subyek penelitian sangat jelas baik untuk anak laki-laki
atau perempuan. Ini dibuktikan dengan hasil manipulasi checklist yang
menunjukkan bahwa sarana penilaian tiga pengamat untuk anak laki-laki atau
perempuan, baik kelompok BERLIAN atau NON-BERLIAN tidak jauh berbeda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh permainan tradisional, baik dengan
atau tanpa metode BERLIAN, di sosial kompetensi, adalah 25,9%. Persentase poin
dari faktor lain adalah 74,1% yang tidak diamati dalam penelitian ini tetapi
pengaruhnya kompetensi sosial anak usia sekolah. Faktor ini termasuk faktor
internal dan eksternal yang dalam berbagai penelitian adalah ditampilkan sebagai
berpengaruh terhadap kompetensi sosial. Fabes, Gaertner & Popp (2008) dan
Mulder (2008) memberikan catatan serupa dengan mengatakan bahwa (1)
temperamen atau faktor kepribadian, (2) sosial-kognitif keterampilan yang
melibatkan keterampilan komunikasi, (3) lingkungan keluarga meliputi interaksi
antara orang tua dan anak-anak, dan gaya pengasuhan orang tua, (4) lingkungan
sekolah yang berkaitan dengan hubungan antara guru dan siswa, interaksi antara
anak-anak dan teman-teman di kelas, kurikulum sekolah, dan budaya di Indonesia
kelas, dan (5) sosialisasi dengan teman-teman.
D. Lampiran
Ringkasan Jurnal
Prestasi belajar siswa SMA di Surabaya dapat dikatakan masih belum
memuaskan. Hal ini dapat diketahui berdasarkan data peringkat 10 besar UN SMA se-
Jawa Timur 2010/2011, Surabaya tidak masuk peringkat 10 besar. Suryabrata
(2007:233) mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terdiri
atas dua yakni faktor internal (fisiologis dan psikologis) dan eksternal (sosial dan non-
sosial). Pada faktor eksternal, Hawadi (2001:90) menambahkan bahwa ia membedakan
menjadi tiga macam, meliputi lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Lingkungan terkecil dari siswa adalah lingkungan keluarga. Orang tua harus
mampu menyediakan fasilitas belajar dengan lengkap. Namun kenyataannya banyak
orang tua yang belum mampu menyediakan fasilitas belajar dengan lengkap
dikarenakan oleh banyak faktor salah satunya yaitu keadaan ekonomi keluarga. Hal
tersebut seperti yang dikemukakan oleh Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004:
88), bahwa keadaan ekonomi keluarga akan mempengaruhi
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil sampel secara random sampling
sebanyak 251 sampel. Lalu peneliti mengukur intelegensi sampel yang dilakukan biro
psikologi Exensia, guna untuk menjaga kesamaan alat tes yang digunakan. Pengambilan
data dengan metode kuisioner dengan jumlah sebanyak item 103 dengan pilihan respon
sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju STS dan studi
dokumentasi. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan korelasi spearman
dengan bantuan SPSS. Maka diperoleh nilai korelasi antara persepsi siswa terhadap
dukungan sosial orangtua dengan prestasi belajar sebesar r = 0,130, hal ini berarti arah
korelasi nihil. Dan probabilitas p = 0,064, jika nilai probabilitas > 0,05 maka Ha
ditolak. Kedua variabel tersebut secara nyata tidak berkorelasi sehingga Ha ditolak
berarti tidak terdapat hubungan antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial orangtua
dengan prestasi belajar siswa SMA di Surabaya.
Keunggulan Jurnal
Penulisan judul sudah benar, dicetak dengan huruf besar/kapital, dicetak tebal
(bold) tidak melebihi jumlah kata maksimum 15. Penulisan nama penulis juga sudah
benar, nama penulis ditulis di bawah judul tanpa gelar, tidak boleh disingkat, diawali
dengan huruf kapital, tanpa diawali dengan kata ”oleh”, urutan penulis adalah penulis
pertama diikuti oleh penulis kedua, ketiga dan seterusnya. Nama perguruan tinggi dan
alamat surel (email) semua penulis ditulis di bawah nama penulis.
Tata cara penulisan dan isi abstrak sudah baik karena penulis dapat memberikan
gambaran menyeluruh mengenai kegiatan penelitian tentang Hubungan Antara Persepsi
Siswa Terhadap Dukungan Sosial Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa SMA di
Surabaya serta menjelaskan latar belakang jurnal penelitian yang dibuat secara ringkas,
tepat dan jelas. Dalam penulisan jurnal jenis huruf yang digunakan sama, penggunaan
sistem penomoran (numbering) juga tersusun dengan baik.
Referensi yang digunakan peneliti sudah cukup baik. Ditambah lagi peneliti
dalam membuat item pada instrumen penelitiannya mengacu pada teori di sebuah buku.
Seluruh kutipan pustaka sudah sesuai dengan daftar pustaka.
Kelemahan Jurnal
Pada metode penelitian, peneliti tidak hanya mengambil data dengan kuisioner
tapi juga dengan studi dokumentasi. Namun peneliti tidak menjelaskan bagaimana studi
dokumentasi yang ia lakukan, hasil studi dokumentasi juga tidak dibahas oleh peneliti.
Kuisioner yang dibuat peneliti sebagai instrumen penelitian berjumlah 103 item,
dalam jurnal peneliti tidak menyebutkan apakah instrumen tersebut telah valid atau
belum. Karena validitas instrumen sangat mempengaruhi hasil penelitian. Jumlah item
yang digunakan peneliti pada alat instrumen penelitian terlalu banyak, yaitu 103 item.
Responden akan merasa jenuh untuk menjawab 103 item tersebut.
Subjek penelitian yang digunakan responden berjumlah 251 siswa SMA, peneliti
tidak membatasi apakah sampel yang digunakan siswa kelas X, XI atau XII. Tentu
ketiga tingkatan tersebut memiliki karakter emosional dan sosial yang berbeda.
Akibatnya hasil penelitian kurang valid dan tidak sesuai dengan harapan peneliti.
Johnson & Johnson (Nobelina Adicondro & Alfi Purnamasari, 2011: 20)
menyatakan bahwa ada empat manfaat dukungan sosial, yaitu:
1. Meningkatkan produktivitas dalam pekerjaan;
2. Meningkatkan kesejahteraan psikologis dan penyesuaian diri dengan
memberikan rasa memiliki;
3. Memperjelas identitas diri, menambah harga diri, dan mengurangi stress;
4. Meningkatkan dan memelihara kesehatan fisik serta pengelolaan terhadap stress
& tekanan.
Dukungan sosial dapat membuat individu merasa nyaman dan mengurangi stress
yang dirasakan. Kenyamanan yang dirasakan indvidu akan meningkatkan kesejahteraan
psikologis dan dapat meningkatkan produktifitas kerja.
Menurut Ni Made Sintya Noviana Utami (2013: 14), ada beberapa manfaat dari
dukungan sosial, antara lain yaitu: individu mampu menghadapi masalah dengan lebih
baik; membantu meningkatkan kompetensi dan rasa percaya diri; mengurangi
kecemasan dan stress; dan membuat individu lebih berpikir positif dalam menghadapi
permasalahan. Dengan dukungan dari orang lain, individu akan terbantu dalam
menghadapi masalah sehingga dapat mengurangi tekanan dan stress yang dirasakan.
Hasil penelitian Dubow & Tisak (Tina Afiatin & Budi Andayani, 1998: 39) menyatakan
bahwa siswa sekolah dasar yang cukup mendapat dukungan sosial dan memiliki
ketrampilan pemecahan masalah, memiliki penyesuaian diri yang baik. Dukungan sosial
yang dirasakan anak akan membuat anak percaya diri dan lebih dapat menyesuaikan diri
dengan baik.
Disimpulkan bahwa dukungan sosial memiliki banyak manfaat, yaitu khususnya
dalam membantu siswa menyelesaikan masalah dengan baik sehingga mengurangi
stress, memelihara kesehatan fisik dan meningkatkan kesejahteraan psikologis individu
sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Kajian Teori
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa tidak terdapat
hubungan antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial orangtua dengan prestasi
belajar siswa SMA di Surabaya.
Menurut saya, secara keseluruhan jurnal tersebut masih kurang baik, karena
perlu diperbaiki dibeberapa bagian seperti metode penelitian yang digunakan, kuesioner
yang dibuat, jumlah item yang digunakan peneliti pada alat instrumen penelitian, dan
subjek penelitian yang digunakan responden.
Saran
Milfayetty, Sri., Yus, Anita., dkk. 2015. Psikologi Pendidikan. Medan: Unimed Press
www.academia.edu/.../PERSEPSI_SISWA_TERHADAP_DUKUNGAN_SOSIAL_OR...
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30170/5/Chapter%20I.pdf