Anda di halaman 1dari 11

SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN KLASIKAL

A. Topik Bahasan : Mengatasi Rasa Takut Gagal dengan


Pemberian Motivasi.
B. Bidang Pengembangan : Pengembangan Kehidupan belajar
C. Jenis Layanan : Layanan Informasi
D. Kompetensi Dasar :
“Memahami Belajar Mengatasi Rasa Takut Gagal dengan Pemberian
Motivasi”.
E. Indikator pencapaian pembelajaran
1. Dapat menjelaskan Pengertian Motivasi Belajar
2. Dapat menyebutkan Fungsi Motivasi
3. Mampu Menyebutkan Strategi dalam Mengatasi Rasa Takut Gagal.
4. Mampu menyebutkan Manfaat Mengatasi Rasa Takut Gagal.

F. Strategi Layanan
1. Penegenalan tentang Mengatasi Rasa takut gagal dengan Pemberian Motivasi.
2. Dialog.

G. Deskripsi Materi
1. Pengertian Motivasi Belajar ( Terlampir )
2. Penjelasan Cara – Cara Mengatasi Rasa Takut Gagal ( Terlampir )
3. Penjelasan Manfaat Mengatasi Rasa Takut Gagal ( Terlampir )
H. Deskripsi kegiatan
 Kegiatan awal
1. Guru BK Mengucapkan salam, menanyakan kabar peserta didik setelah itu
dilanjutkan dengan mengajak peserta didik berdo’a untuk memulai kegiatan
bimbingan klasikal dengan penuh perhatian, dan semangat dengan melakukan
kegiatan berfikir, merasa, bersikap, bertindak dan bertanggung jawab, serta
setelah itu konselor mengepsen kehadiran setiap peserta didiknya.
2. Konselor mulai menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan kepada semua
peserta didik, yang diharapkan di lakukan oleh seluruh peserta didik/anggota
dengan aktif.
3. Membangun suasana keakraban, kebersamaan, agar siswa merasa nyaman
pada saat melakukan proses bimbingan klasikal .

 Kegiatan inti
1. Menjelaskan tujuan dari proses pemberian Informasi yang akan dilakukan.
2. Guru BK memberikan pengantar terkait meteri yang akan diberikan.
3. Guru memulai pemberian materi tentang mengatasi rasa takut gagal.
4. Selain itu guru BK juga memberikan meteri yang menjelaskan tentang cara-
cara mengatasi rasa takut gagal dalam motivasi belajar berjiwa besar.
5. Pada kegiatan selanjutnya guru BK melakukan interaksi dengan siswa terkait
materi yang telah diberikan.
6. Konselor melakukan kegiatan selingan atau ice breaking seperti sehingga
anggota individu yang lain tidak merasa bosan.

 Kegiatan penutup
1. Memberikan penjelasan dan kesimpulan kepada peserta didik bahwa dalam
menjaga kesehatan dan gaya hidup itu sangatlah pentang demi menunjang
kegiatan akademik dan mendapatkan hasil belajar yang maksimal.
2. Mengajak peserta didik untuk berdo’a.
3. Mengucapkan salam kepada seluruh peserta didik.

I. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran kali ini
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab yang dilakukan kepada siswa.

J. Sasaran Layanan : Semua siswa kelas XI


K. Tempat Penyelenggara : Ruang kelas XI
L. Waktu Penyelenggara : 1 x 45 menit
M. Peneyelenggara Layanan : Guru BK
N. Pihak yang dilibatkan :-
O. Media pembelajaran :
Media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran kali ini adalah
Laptop dan video motivasi hidup belajar berjiwa besar yang diberikan kepada
siswa.

P. Rencana Penilaian
- Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan
dan kegiatan pendukung konseling yang telah dilakukan, hal ini bertujuan
untuk mengetahui perolehan peserta didik yang dilayani. Penilaian secara
langsung ini dilakukan agar guru BK dapat mengetahui layanan bimbingan
klasikal dilaksanakan itu berdampak positif atau tidak terhadap peserta didik,
dan selama proses penilaian ini konselor melakukan pengamatan kepada
peserta didik tentang efektivitas dan evesiensi layanan yang telah diberikan
sebelumnya.
- Evaluasi diri / mengisi lembar kerja / latihan / isian yang ada di buku
bimbingan dan konseling.
Q. Keterkaitan Layanan : Konseling Individu dan Bimbingan
Kelompok.
R. Catatan Khusus :-
S. Tindak Lanjut
Tindak lanjut: Setelah kegiatan pembelajaran atau pelayanan selesai, disusunlah
Laporan Pelaksanaan Program Layanan yang memuat data penilaian hasil dan
proses, dengan disertai arah tindak lanjutnya. Jika hasil dari bimbingan ini tidak
maksimal maka akan diberikan layanan bimbingan lanjutan. Dan jika berhasil
maka konselor akan lebih memfasilitasi peserta didik dengan melakukan
bimbingan selanjutnya untuk memperkuat peruhan peserta didik kearah yang lebih
positif.
Lampiran materi

A. PENGERTIAN MOTIVASI BELAJAR


Motivasi berasal dari kata motif yang berarti dorongan atau alasan. Motif
merupakan tenaga pendorong yang mendorong manusia untuk bertindak atau
suatu tenaga di dalam diri manusia, yang menyebabkan manusia bertindak
atau melakukan sesuatu. Motivasi merupakan tenaga pendorong yang
mendorong manusia untuk bertindak atau melakukan sesuatu. Sedangkan
motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri
seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan
kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi
mencapai suatu tujuan.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:80) “Motivasi dipandang sebagai


dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia
termasuk perilaku belajar”. Sejalan dengan itu, Ratumanan (2002:72)
mengatakan bahwa; “Motivasi adalah sebagai dorongan dasar yang
menggerakkan seseorang bertingkah laku”. Sedangkan motivasi belajar adalah
“Keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan
arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan (Tadjab,
1994:102)”. Dari beberapa pengertian di atas dapat dikatakan bahwa motivasi
memiliki 3 komponen, yaitu: a) kebutuhan, kebutuhan terjadi bila individu
merasa ada ketidak seimbangan antara apa yang dimiliki dari apa yang ia
harapkan; b) dorongan, merupakan kegiatan mental untuk melakukan suatu.;
dan c) tujuan, tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh individu. Seseorang
yang mempunyai tujuan tertentu dalam melakukan suatu pekerjaan, maka ia
akan melakukan pekerjaan tersebut dengan penuh semangat.

Pengaruh motivasi terhadap seseorang tergantung seberapa besar motivasi itu


mampu membangkitkan motivasi seseorang untuk bertingkat laku. Dengan
motivasi yang besar, maka seseorang akan melakukan sesuatu pekerjaan
dengan lebih memusatkan pada tujuan dan akan lebih intensif pada proses
pengerjaannya. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegaitan belajar dan
memberikan arah pada kegiatna belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki
oleh subyek belajar itu dapat tercapai.

Motivasi dapat dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik


(Sardiman, 2005:189). Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi
aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri
setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan
motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena
adanya perangsang dari luar. Sejalan dengan itu pula, Suryabrata (1994:72)
juga membagi motivasi menjadi 2 yaitu: a) motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi
yang berfungsi karena adanya rangsangan dari luar; dan b) motivasi intrinsik,
yaitu motivasi yang berfungsi meskipun tidak mendapat rangsangan dari luar.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar pada dasarnya
ada dua yaitu: motivasi yang datang sendiri dan motivasi yang ada karena
adanya rangsangan dari luar. Kedua bentuk motivasi belajar ini sangat
berpengaruh terhadap prestasi belajar. Setiap motivasi itu bertalian erat
hubungan dengan tujuan atau suatu cita-cita, maka makin tinggi harga suatu
tujuan itu, maka makin kuat motivasi seseorang untuk mencapai tujuan.
Purwanto (1996:70) mengatakan bahwa fungsi motivasi ada 3 yaitu: a)
motivasi itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak, motivasi ini
berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi
kepada seseorang untuk melakukan sesuatu b) motivasi itu menentukan arah
perbuatan ke arah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita, dalam hal ini
motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk
mencapai tujuan itu, sehingga makin jelas tujuan itu, makin jelas pula
terbentang jalan yang harus ditempuh dan c) motivasi itu menyeleksi
perbuatan kita, artinya menentukan perbuatan mana yang dilakuan dilakukan,
yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan
yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.

Dalam kajian teori motivasi ada yang dikenal dengan teori kebutuhan. Teori
ini dikemukakan oleh A.H. Maslow yang mengemukakan bahwa orang
termotivasi untuk melakukan sesuatu karena didasari adanya kebutuhan dalam
dirinya, yang terbagi menjadi 5 (lima) kebutuhan yaitu: (1) kebutuhan
fisiologis yang merupakan kebutuhan manusia untuk bertahan hidup atau juga
disebut kebutuhan pokok yang terdiri dari kebutuhan makan, minum, pakaian,
dan tempat tinggal; (2) kebutuhan rasa aman yang meliputi keamanan akan
perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja dan jaminan hari tua; (3)
kebutuhan sosial yang berupa kebutuhan-kebutuhan seseorang untuk diterima
dalam kelompok tertentu yang menyenangkan bagi dirinya; (4) kebutuhan
penghargaan seperti halnya kabutuhan bagi seorang pegawai yang bekerja
dengan baik tentu ingin mendapat penghargaan dan pengakuan dari atasan
ataupun pujian dari teman kerjanya atas prestasinya dan; (5) kebutuhan
aktualisasi diri yang berupa kebutuhan yang muncul dari seseorang dalam
proses pengembangan potensi dan kemampuannya untuk menunjukkan jati
dirinya yang sebenarnya (Hasibuan, 2003:104-107).

B. Fungsi Motivasi
 Sebagai pendorong untuk berbuat sesuatu dari setiap aktifitas yang
dilakukan.
 Penentu arah perbuatan yakni kearah tujuan yang ingin dicapai.
 Menyeleksi perbuatan.
 Pendorong usaha untuk mencapai prestasi.
 Motivasi adalah sesuatu yang paling mendasar yang harus ada dalam
proses belajar karena hasil belajar akan optimal bila ada motivasi.
 Motivasi selalu bertalian dengan suatu tujuan.
C. CARA MENGHILANGKAN PERASAAN TAKUT GAGAL
Perasaan takut gagal hampir selalu terlintas . dalam hati kita. Perasaan seperti
ini bukanlah sesuatu yang fitrah atau mempakan bawaan sejak lahir. Didikan
sosiallah yang berperan besar dalam memberikan pengaruh akan
perasaan seperti ini. Keluarga kita kerap sekali menanamkan rasa takut
gagal sewaktu kita masih anak-anak. Dengan begitu, bayang-bayang
kegagalan selalu hadir di hadapan kita hingga kita dewasa. Berawal dari hal
itulah kita menjadi takut akan suatu hal yang tidak kita ketahui.
Rasa takut gagal merupakan hal terkuat yang membuat seseorang selalu
berada di bawah potensi dan kemampuan mereka yang sesungguhnya. Di
dunia yang semakin penuh ketidakpastian ini, banyak orang memilih untuk
“bermain aman” karena takut mendapatkan kegagalan. Tetapi bermain aman
pun memiliki resiko. Jika anda tidak pernah berani untuk gagal, sukses anda
akan berada di level yang biasa-biasa saja. Banyak orang meremehkan prestasi
dan kemampuan mereka untuk pulih dari kegagalan. Hal ini membuat mereka
melewatkan berbagai kesempatan berharga yang mereka temui. Padahal
sesungguhnya, kegagalan seringkali membawa seseorang untuk menjadi
sukses.

Jika anda termasuk salah satu dari sekian banyak orang yang memiliki rasa takut
gagal, berikut ini beberapa strategi untuk mengatasinya:

1. Pertimbangkan “harga” dari Kesempatan yang Anda Lewatkan


Seringkali orang takut mengambil kesempatan karena tidak
mempertimbangkan “harga” atau “nilai” dari kesempatan yang dilewatkannya.
Jika anda mendapati sebuah kesempatan besar, dan takut untuk mengambilnya
karena takut gagal. Pertimbangkan, apa yang akan anda lewatkan jika tidak
mengambil kesempatan tersebut. Berapa nilai yang akan hilang karena anda
melewatkannya. Jangan hanya berpikir “jika gagal gimana?” tetapi pikirkan
juga “jika berhasil gimana ya? Apa yang akan saya raih jika ini berhasil?”

2. Kenali Kesempatan Itu


Ketidaktahuan adalah sumber terbesar dari ketakutan. Ketika anda tidak tahu
akan menghadapi apa, secara naluri ketakutan akan muncul. Sesuatu akan
terlihat jauh lebih mengerikan daripada yang sesungguhnya. Ketika sebuah
kesempatan datang, analisa dan pelajarilah kesempatan itu dengan mendalam.
Ketahui setiap seluk beluknya, apa kebaikan dan apa keburukannya. Dengan
mengetahui setiap aspek yang ada di kesempatan tersebut, anda akan mulai
memahami resiko dari kegagalannya dan keuntungan dari kesuksesannya.
Dengan begitu ketakutan anda akan jauh berkurang bahkan hilang.
3. Lihatlah Skenario Terburuk dari Sudut Pandang yang Berbeda
Tim Ferris melalui bukunya 4-hour Workweek memberikan sebuah
pertanyaan maut bagi siapapun yang takut akan kegagalan. “Jika pada
skenario terburuk, anda gagal meraih impian anda tersebut, berapa lama waktu
yang anda butuhkan untuk bangkit dari kegagalan itu?” Jawabannya mungkin
lebih singkat dari yang pernah anda bayangkan. Mungkin anda hanya
membutuhkan waktu beberapa bulan saja untuk bangkit dari kegagalan. Kalau
sudah begitu, apakah ketakutan anda layak untuk menggantikan beberapa
bulan kegagalan dan kesempatan besar untuk mendapatkan apa yang anda
inginkan?

4. Pahamilah Keuntungan dari Kegagalan


Emerson berkata bahwa hidup adalah eksperimen yang berkelanjutan.
Semakin sering anda melakukan eksperimen, semakin ahli anda. Setiap
kegagalan adalah percobaan dalam eksperimen yang membuat anda semakin
bertumbuh. Walaupun kegagalan seringkali merugikan anda secara finansial,
tetapi keuntungan pengalaman yang anda dapatkan sangatlah berharga.
Bahkan jauh lebih berharga dari kerugian finansial yang anda alami.

5. Buatlah Rencana Cadangan


Cara lain untuk mengatasi takut gagal adalah dengan mengurangi efek buruk
dari resiko itu sendiri. Meskipun pilihan anda gagal, anda sudah menyiapkan
rencana cadangan untuk mengatasinya. Jika anda melakukan manajemen
resiko secara cerdas, maka anda bisa mengambil keuntungan dari setiap resiko
yang akan anda hadapi.

6. Take Action
Cara terbaik untuk mengurangi ketakutan dan meningkatkan kepercayaan diri
adalah dengan take action. Semakin cepat anda take action, maka semakin
cepat anda mendapatkan pengalaman dan pengetahuan tentang apa yang
sedang anda lakukan. Setiap hal memang sulit pada awalnya, seperti
melompat dari papan lompat kolam renang ke dalam kolam. Tetapi ketika
anda melakukannya, maka anda akan menyadari bahwa melompat ke kolam
renang itu aman. Bahkan semakin sering anda melakukannya, hal itu akan
terasa makin menyenangkan. Peluang juga sama seperti itu. Pada awalnya
mungkin terasa menakutkan. Tetapi semakin cepat anda take action, anda akan
semakin berkembang dan menikmatinya. Jadi..take actionlah segera!
7. Bakar Kapal Anda
Ketika prajurit Yunani kuno mengarungi samudra untuk berperang. Hal
pertama yang mereka lakukan di pulau musuh adalah membakar kapal
mereka. Hal ini membuat pilihan mereka hanya menang atau kalah. Tidak ada
pilihan untuk kembali pulang. Ini terbukti membuat mental dan semangat para
prajurit membara, dan berhasil memenangkan banyak pertempuran. Jika anda
memiliki target, paksa diri anda untuk action dan “membakar kapal anda”.
Segera daftarkan diri anda untuk tes di universitas yang anda inginkan jika
anda ingin kuliah disana. Take action dan segera perjuangkan apa yang
menjadi mimpi anda. Lakukan action anda dengan disiplin hingga kesuksesan
ada di tangan anda

D. Manfaat Mengatasi Rasa Takut Gagal

Terkadang kita diliputi rasa takut gagal. Bukan hanya dalam urusan pekerjaan,
melainkan juga dalam kehidupan, takut gagal dalam tes atau ujian, dan lain
sebagainya. Lantas apa saja yang dapat kita lakukan untuk mengatasi perasaan
tersebut. Berikut paparannya

1. Kita harus menyadari bahwa kegagalan adalah bumbu sebelum kita meraih
kesuksesan. Tempa mental kita untuk tidak terlalu sedih dan cemas dalam
menghadapi suatu kegagalan. Karena kita akan terus menerus gagal atau
berjalan ke arah kesuksesan, kita sendiri yang menentukan. Selalu bangkit
dan bangkit kembali dalam menghadapi kegagalan adalah sikap terbaik
yang dapat anda lakukan. Rasa takut gagal yang terus menerus muncul,
disebabkan karena kita tak siap menerima hal-hal yang tak pasti, sebagai
contoh, jika mengalami kerugian atau dagangan tak ada yang membeli
harus bagaimana? Jika rencana tak berjalan mulus bagaimana? Dan lain
sebagainya.
2. Syukuri kegagalan dan jadikan hal itu sebagai sebuah pelajaran yang
berharga. Kita selalu melihat kegagalan sebagai sesuatu yang memalukan
dan buruk. Padahal ini tak sepenuhnya benar, lho. Jika kita mau
menggeser sudut pandang ke arah lebih positif, maka kita akan dapati
bahwa kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan suatu
hal dan kita sudah berani untuk mencoba, itulah dua buah keberanian yang
dapat kita petik dari sisi positif. Syukurilah kegagalan itu dan ingat,
sepandai apapun kita, pasti akan mengalami yang namanya kegagalan.
3. Temukan penyebab rasa takut dan cara untuk mengatasinya.Cobalah
bertanya pada diri anda apa yang memicu rasa takut dalam mencoba hal-
hal yang baru. Contohnya dalam memulai sebuah usaha. Apa yang
membuat anda merasa takut, misalnya saja takut karena gaptek dan tak
punya ilmu bisnis, tak mempunyai modal yang besar, takut ditertawakan
jika mengalami kegagalan? Dengan mengetahui penyebab rasa takut, kita
akan dapat lebih berani dan fokus dalam melawan ketakutan. Perlu
diperhatikan juga, ya, dalam upaya mengatasi rasa takut tersebut kita juga
pasti akan dihadapkan pada kegagalan sebelum akhirnya menemukan cara
yang tepat.
4. Jangan hentikan usaha dalam mencapai suatu tujuan. Jangan pernah
berhenti untuk berjuang menggapai apa yang menjadi cita-cita kita dan
jangan pernah menyerah karena rasa takut akan kegagalan. Ketika kita
akan mulai bangkit untuk mencoba hal baru tentunya akan hadir pula takut
mengalami kegagalan. Akan tetapi yang harus digarisbawahi adalah rasa
takut gagal itu merupakan sesuatu yang wajar terjadi dan manusiawi. Itu
hal biasa dalam perjalanan menuju kesuksesan. Jadi jangan dijadikan
beban dan pikirkanlah bahwa tak ada hal yang perlu ditakutkan. Fokus
pada tujuan dan usaha kita dalam meraih impian.
5. Melakukan sesuatu yang membuat kita takut. Inilah cara yang paling
mujarab untuk menghadapi perasaan takut gagal. Dengan melakukan hal
yang membuat kita merasa takut. Hadapi ketakutan dan melawannya.
Ketika kita mencoba untuk melawan ketakutan dan melakukan hal yang
membuat kita ketakutan, saat itu juga rasa takut akan pergi. Pikirkan baik-
baik! Kalau rasa takut tidak dihadapi, sudah bisa dipastikan keinginan kita
takkan pernah tercapai. Cita-cita kita akan menguap begitu saja. Impian
kita akan lenyap tanpa bekas. Dan akhirnya cuma bisa menyesal dan
menyesal.

Selalu ingat bahwa dalam perjalanan menuju sukses, dalam usaha yang dilakukan,
kita akan selalu berhadapan dengan dua sisi. Yang pertama adalah rasa takut
gagal, dan yang kedua adalah kesuksesan. Mereka selalu berdampingan dan tak
bisa terpisah seperti layaknya dua sisi mata uang. Maka dari itu kita harus
memperkuat mental dan memupuk keberanian. Menyadari kegagalan adalah hal
wajar, sangat penting bagi kita. Dan satu lagi yang tak kalah pentingnya adalah
menumbuhkan rasa percaya diri. Karena dengan adanya rasa percaya diri tinggi
(tapi jangan over, ya) secara otomatis keberanian pun akan muncul.

Itulah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk cara menghilangkan rasa takut
atau ketakutan yang ada dalam diri kita. Dan cara paling ampuh tetaplah dengan
menghadapinya dan jangan menghindari atau lari. Semoga ulasan yang berasal
dari berbagai sumber ini, dapat bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai