Anda di halaman 1dari 6

TEKNIK-TEKNIK DASAR KONSELING

Dosen Pengampu: Tomi Kurniawan, M.Pd

Kelompok 12

Konselor : Kikif Fadilah

Klien 1 : Muhammad Khatami

Klien 2 : Nourma Din Nata

Klien 3 : Yoga Anggara

Khatami, Yoga dan Nourma adalah siswa di SMA 1 PALEMBANG, mereka ertiga memiliki
masalah yang sama, masalah mereka adalah mereka sama-sama tidak Pd jika berbicara di depan
banyak orang, oleh karena itu mereka mendatangi seorang konselor untuk meminta bantuan
(solusi) untuk memecahkan masalah mereka.

Tahap I

Klien 2 : (mengetuk pintu) assalamualaikum bu

Konselor : waalaikum salam wr.wb, silahkan masuk

Klien 1,2,3 : (masuk ruangan)

Konselor : silahkan duduk

Klien 2 : terimakasih bu

Konselor : iya sama-sama. Ngomong-ngomong tumben sekali kalian menemui ibu, apa ada
yang ingin kalian sampaikan?

Klien 1 : iya bu ada yang ingin kami sampaikan

Klien 3 : iya bu, kami juga ingin meminta solusi dari ibu

Konselor : owh begitu, jadi apa yang ingin kalian sampaikan?

Klien 2 : gini bu, saat acara perpisahan kakak kelas besok saya diminta untuk menjadi
MC, tapi saya tidak PD bu kalau harus bicara di depan banyak orang. Saya sebenarnya juga
bingung si bu kenapa saya gak bisa PD bicara depan orang banyak, sedangkan teman-teman saya
PD PD saja bicara depan banyak orang.
Klien 3 : iya bu, saya juga disuruh jadi MC sama Nurma, tapi saya nggak PD bu, grogi,
takut salah bicara.

(Hening sekejap)

Konselor : kalau kamu sendiri bagaimana (menunjuk Khatami)

Klien 1 : jadi gini bu saya kan jadi ketua kelas tapi saya nggak PD bu ngomong di depan
teman-teman, rasanya kayak diliatin gitu bu.

Konselor : owh jadi masalah kalian ber 3 ini rupanya sama ya, sama-sama gak PD bicara
depan orang banyak.

Klien 1,2,3 : iya bu.

Konselor : kalau boleh ibu tau, apasi yang membuat kalian itu tidak PD?

Klien 1 : kalau saya si karena saya gak biasa bicara depan banyak orang bu, jarang
ngobrol dengan teman-teman juga.

Klien 2 : kalau saya si karena sepertinya saya belum cukup beradaptasi dengan
lingkungan skolah ini bu.

Klien 3 : kalau saya sendiri si karena saya merasa seperti sendirian bu.

Tahap II

Konselor : jadi kalian sudah tau ya apa yang membuat diri kalian merasa ngga PD

Klien 2 : iya bu, kami sudah tau

Klien 1 : tapi kami masih bingung bu gimana cara ngatasinnya

Klien 3 : iya bu, jadi kami mau minta solusi dari ibu

Konselor : oiya tadi kamu bilang kamu merasa seperti sendirin ya? Maksutnya sendirian itu
bagaimana ya? (sambil menunjuk Yoga)

Klien 3 : iya bu jadi saya tu merasa nggak punya teman yang akrab dengan saya yang bisa
saya ajak ngobrol, curhat dan bercanda.

Konselor : memang apa yang membuat kamu bisa berfikir seperti itu?

Klien 3 : karena saya dulu pernah mengajak berteman seseorang tapi mereka malah
menjauhi saya bu.
Konselor : ow seperti itu. Ibu faham dengan perasaan kalian, yang kalian butuhkan
sekarang adalah merasa PD dan nyaman dalam bergaul dengan teman-teman agar bisa PD dalam
berbicara bukan?

Klien 1 : iya bu seperti itu yang kami inginkan

Klien 2 : iya bu, saya kadang suka sedih karena ingin ngobrol dengan teman-teman tapi
canggung.

Konselor : iya, ibu faham dengan perasaan kalian, tapi jika kalian tidak mencoba mencari
teman, mengajak teman mengobrol maka kalian tidak akan tau hasilnya gimana, apakah mereka
mau kalian ajak mengobrol atau tidak. Jadi cobalah mulai sekarang kalian berani menyapa
teman-teman kalian, jika klian berani untuk memulai menyapa atau memulai pembicaraan
dengan mereka, makatidak mustahil mereka akan merespon kalian dengan baik dan mereka mau
berteman dengan kalian. Apa kalian faham maksud ibu?

Klien 3 : saya faham dengan apa maksud ibu, tapi saya masih sangat sulit merubah
perasaan saya

Klien 2 : iya bu, saya juga masih merasa sulit untuk memulai pembicaraan dengan
mereka.

Klien 1 : benar bu, saya juga satu perasaan dengan Yoga dan Nurma

Konselor : perasaan trauma Yoga karena ditolak oleh teman-teman itu hanyalah masa lalu,
siapa tau esok saat kamu menyapa mereka mereka tidak menolak lagi dan mungkin mereka
malah mengajak mu bergabung dengan mereka, dan untuk Nurma dan Khatami kalian jangan
takut untuk memulai pembicaraan, karena jika kalian semua takut untuk memulai pembicaraan,
maka kalian akan sangat sulit untuk mendapatkan teman, jadi kalian harus merasa percaya diri
dan jangan takut lagi ya.

Klien 3 : tapi saya masih bingung bu harus mulai dari mana, dengan sikap bagaimana dan
dengan perkataan seperti apa.

Konselor : baiklah karena kamu masih merasa kesulitan, maka kita akan memainkan peran
saja. Hal ini bisa membantu kalian dalam bertingkah laku dengan tepat dalam bergaul dengan
teman-temanmu. Peran ini bisa saya lakukan sendiri, atau kamu ingin salah satu dari Nurma atau
Khatami untuk bermain peran.

Klien 3 : saya pilih Khatami saja bu

Konselor : baiklah kalau begitu ini ibu berikan teksnya, yang ibu tekankan disini adalah
bagaimana kamu dapat memahami dan mengambil pelajaran untuk mencontoh sikap positif yang
akan ditunjukan nanti.
Klien 3 : baik bu

Konselor : kita mulai ya, Khatami apakah kamu sudah siap?

Konseli 1 : saya sudah siap bu

Konselor : jadi disini ibu sebagai Ani dan Khatami sebagai Lila ya, baiklah ayo Khatami
berdiri.

Konseli 1 : baik bu

(Mulai)

Ani : selamat pagi Li, kenapa kamu sendirian dikelas, kenapa tidak bergabung dengan
teman-teman di kantin?

Lila : a a aku…aku tidak apa-apa kok

Ani : dikantin pasti seru bergabung sama teman-teman, kita bisa saling bertukar cerita,
tertawa dan kita pasti kan semakin mengenal. Ayo kutemani kamu kesana, kalau kamu takut atau
malu kamu bisa duduk disebelahku saja nanti saat dikantin.

Lila : mmm baiklah aku akan ikut denganmu. Tapi temani aku terus ya, jangan
tinggalin aku karena aku belum terlalu dekat dengan teman-teman.

Ani : dengan senang hati aku akan menamanimu (tersenyum)

(Selesai)

Konselor : Khatami silahkan duduk kembali.

Klien 1 : baik, terimakasih bu

Konselor : coba ibu Tanya, apa yang kalian amati, pahami dan kalian simpuli?

Klien 2 : mmm ,kalau menurut saya ternyata tidak menakutkan ya bu untuk memulai
bergaul dengan teman-teman yang lain, dan mungkin saja mereka juga mengharapkan kita untuk
bersama-sama dengan mereka.

Klien 3 : berarti tidak semua orang menunjukan respon yang sama seperti pengalaman
yang saya alami dulu yang tidak mengenakkan itu ya bu?

Konselor : iya, kan ibu sudah bilang kita tidak akan tau apa yang akan terjadi kalau tidak
mencobanya terlebih dahulu. Setelah Khatami mengamati Khatami sendiri dalam memainkan
peran tadi apakah Khatmi bisa melakukan itu tadi dengan teman kamu?

Klien 1 : InsyaAllah bisa bu


Konselor : apakah Nurma dan Yiga juga bisa melakukan apa yang dilakukan Khatami tadi?

Klien 2,3 : InsyaAllah saya bisa bu

Konselor : apa Nurma dan Yoga mau mencoba memainkan peran tadi?

Klien 2,3 : mau bu

Konselor : baiklah silahkan kalian berdua berdiri, Nurma sebagai Ani dan Yoga sebagai
Lila

(Mulai)

Ani : selamat pagi Li, kenapa kamu sendirian dikelas, kenapa tidak bergabung dengan
teman-teman di kantin?

Lila : a a aku…aku tidak apa-apa kok

Ani : dikantin pasti seru bergabung sama teman-teman, kita bisa saling bertukar cerita,
tertawa dan kita pasti kan semakin mengenal. Ayo kutemani kamu kesana, kalau kamu takut atau
malu kamu bisa duduk disebelahku saja nanti saat dikantin.

Lila : mmm baiklah aku akan ikut denganmu. Tapi temani aku terus ya, jangan
tinggalin aku karena aku belum terlalu dekat dengan teman-teman.

Ani : dengan senang hati aku akan menamanimu (tersenyum)

(Selesai)

Tahap III

Konselor : nah itu kalian bisa melakukannya dengan baik, bagaimana perasaan kalian
setelah memainkan peran tadi?

Klien 2 : awalnya saya grogi bu untuk memulainya takut salah, tapi setelah saya coba
ternyata tidak seburuk yang saya bayangkan.

Klien 3 : perasaan saya setelah memainkan peran tadi rasa takut saya jadi berkurang bu

Konselor : berarti perasaan takut kalian untuk memulai berhubungan dengan orang lain
sudah agak bekurang ya?

Klien 3 : iya bu

Konselor : nah berarti sekarang yang perlu kalian lakukan adalah menerapkan tingkah laku
tadi dengan temn-teman kalian.

Klien 1 : baik bu,kami akan mencoba menerapkannya


Konselor : baiklah, jadi kesimpulan pertemuan kita ini adalah kalian ber 3 sama-sama
memiliki masalah, yaitu tidak PD dalam bergaul dengan teman. Setelah kalian melakukan
permainan peran tadi, kalian harus bisa menerapkan pada teman-teman kalian agar kalian bisa
PD bergaul dengan mereka dan kalian juga bisa berani berbicara di depan orang banyak. Baiklah
karena sebentar lagi bel masuk berbunyi ibu cukupkan dulu pertemuan kita ini. Kalian sudah
paham kana pa yang ibu bicarakan barusan?

Klien 1,2,3 : paham bu

Konselor : semoga peran tadi bisa membantu kalian ya

Klien 2 : iya bu, terimakasih atas bantuannya bu

Konselor : iya sama-sama, jika ada masalah lagi kalian bisa menemui ibu lagi

Klien 2 : baik bu

Klien 1 : terimakasih bu atas bantuannya

Klien 3 : terimakasih bu atas bantuannya, kami pamit dulu ya bu, assalamualaikum

Konselor : iya sma-sama, waalaikumsalam wr.wb

Anda mungkin juga menyukai