Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“Sambung Menyambung,Keruntutan dalam Konseling”

Mata Kuliah : Konselimg Individu Dan Kelompok


Dosen Pengampu : Septya Suarja S.Pd.,M.Pd.Kons

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Muh Gunadi 221230050
Nurfajeri Supian 221230017
Asnira 221230010
Elvita Sukri 221230002
Arianti Hasbullah 221230018

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALOPO
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunian-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini dengan judul “Sambung Menyambung Keruntutan Dalam Konseling”. Makalah ini
disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah “Konseling
individu dan kelompok”.
Kami mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dan mendukung proses penyelesaian makalah ini. Tak
lupa pula,kami mngucapkan apresiasi kepada semua pihak yang telah memberikan
masukan dan saran yang berharga dalam pnyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu,kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan guna
perbaikan dimasa yang akan dating. Semoga makalh ini bermanfaat bagi pmbaca dan
dapat menjadi salah satu sumbangan kecil dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Akhir kata,kami mohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat dalam
makalah ini . Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita semua .Amiin.
.
DAFTAR ISI

Sampul ................................................................................................................................
KATA PENGANTAR ........................................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................
B. Rumusan Masalah .......................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Definisi keruntutan dalam konseling...........................................................
B. Teori teori yang relevan...............................................................................
C. Faktor factor yang mempengaruhi keruntutan.............................................
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................
B. Saran ...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konseling merupakan proses interaksi antara konselor dan klien yang bertujuan untuk
membantu klien memahami dan mengatasi masalah pribadi,emosional,sosial,atau
akademik. Proses ini sering kali merupakan perjalanan yang berkelanjutan,dimana klien
dan konselor bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu dalam periode waktu yang
telah ditetapkan.
Sambung menyambung keruntutan dalam konseling ini mengacu pada kemampuan
konselor untuk melacak dan menghubungkan berbagai elemen dalam percakapan
konseling untuk memahami dan mengatasi masalah yang dihadapi oleh klien.Konsep ini
menyoroti pentingnya melihat hubungan antara peristiwa
peristiwa,pemikiran ,perasaan,dan tindakan klien untuk mendaoatkan pemahaman yang
lebuh dalam tentang situasi mereka.
Selain itu sambung menyambung keruntuta juga melibatkan kemampuan konselor
untuk memahami pola pola perilaku yang mungkin tidak disadari oleh klien. Dengan
mengidentifikasi dan menjelaskan pola pola ini,konselor dapat membantu klien untuk
melihat hubungan antara peristiwa peristiwa yang terjadi dalam kehidupan mereka dan
respons yang mereka berikan terhadap peristiwa peristiwa tersebut.
Dalam praktiknya,sambung menyambung keruntutan melibatkan penggunan berbagai
teknik,seperti refleksi,pengklarifikasi,dan pemetaan hubungan antarperistiwa.Konselor
juga perku memperhatikan bahasa tubuh,nada suara,serta ekspresi emosional klien untuk
membantu membaca keruntutan dalam interaksi mereka.

B. Rumuan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan di atas, maka rumusan
masalahnya adalah:
1. Apa yang dimaksud keruntutan dalam konseling?
2. Apa saja teori teori yang relevan dalam konseling
3. Apa saja fakor yang mempengaruhi keruntutan dalam konseling?
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keruntutan dalam konseling


Kerututan dalam konseling merujuk pada hubungan antar sesi konseling yang satu
dengan yg lain,dimana dinformasi,isu isu,dan pengalaman yang dibahas dalam sesi
sebelumnya terkait secara langsung atau tidak dengan sesi sesi berikutnya.Dalam konteks
ini,konselor memperhatikan pola pola,tema tema,dan perubahan yang muncul dari waktu
kewaktu dalam konseling,sehingga memungjkinkan mereka untuk mengidentifikasi dan
menggali lebih dalam masalah yang mungkin menjadi fokus klien.Keruntutan membantu
menciptakan kelanjutan dalam proses konseling dan memungkinkan konselor untuk
memberikan bantuan yang lebih terarah pada klien.
Sambung menyambung keruntutan,atau kontinuitas,dalam konteks konseling
mengacu pada kemampuan seorang konselor untuk mengikuti dan memahami benang
merah yang menghubungkan isu isu,perasaan,dan pengalaman yang dibagikan oleh klien
selama sesi konseling.Ini melibatkan kemampuan untuk mngaitkan informasi dari sesi
sebelumnya dengan sesi saat ini,menciptakan suatu gambaran yang utuh dari masalah
yang dihadapi klien,serta membantu klien dalam melihat hubungan antara berbagai aspek
kehidupan mereka yang relevan dengan masalah yang dibahas. Dan memahami
memperhatikan sambung menyambung keruntutan,konselor dapat memberikan bantuan
pada klien yang lebih efektif menghasilkan perubahan yang lebih berarti dalam kehidupan
klien.

B. Teorin Teori dalam keruntutan


Dalam konseling, teori teori yang berhubungan dengan materi sambung
menyambung keruntutan mengacu pada pandangan bahwa peristiwa dan pengalaman
hidup seseorang tidakterpisah, melainkan saling terkait dan memiliki arti dalam
konteks yang lebih luas.Beberapa teori yang relevan dalam konteks ini adalah :

1. Teori sistem keluarga (Family Systems Theory ) menyatakan bahwa anggota


keluarga saling memengaruhi satu sama yang lain dan setiap anggota memiliki
peran dalam sistem keluarga besar .
2. Teori keterikataan (Attachment Theory) menggariskan bawahi pentingnya
hubungan emosional yang sehat antara individu,terutama dalam masa
perkembangan awal, dalam membentuk hubungan interpersonal di kemudian hari.
3. Teori Resiliense (Resilience Theory) menyoroti kemampuan individu untuk
bangkit dari keterpurukan atau trauma, seringkali dengan dukungan dari
lingkungan sosial
4. Teori Ekologi (Ecological Theory) menggambarkan individu sebagai bagian
dari lingkungan yang lebih besar ,yang terdiri dari berbagai sistem yang saling
5. Teori Sosial kogninitif(Social Cognitive Theory)menyatakan bahwa perilaku
individu di pengaruhi oleh interaksi antara factor kognitif, perilaku, dan
lingkungan sosial.
6. Teori Sistem ( Systems Theory) mengajukan bahwa individu, keluarga , dan
masyarakat dapat dipahami melalui pemahaman tentang sistem yang saling
terkait dan berinteraksi.
7. Teori Perkembangan manusia ( Human Development ) menyediakan kerangka
kerja untuk memahami perubahan fisik, kognitif, dan sosio emosional yang
terjadi sepanjang rentang kehidupan seseorang.

C.Faktor faktor yang mempengaruhi keruntutan


Ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi kelangsungan ataukeberlanjutan
keruntutan dalam konseling. Beberapa diantaranya termasuk :
1 .Kualitas hubungan konselor-klien : hubungan yang baik antara konselor dank lien
dapat membantu dalam mempertahankan keruntutan,kepercayaan,empati,dan
pemahaman dari konselor terhadap klien sangat penting.
2. Kepuasan klien : kepuasan klien dengan proses konselimg dan hasil yang dicapai
dapat mempengaruhi keberlanjutan keruntutan. Jika klien merasa terbantu dan
mendapatkan manfaat dari sesi konseling,mereka cenderung melanjutkan.
3 .Keterlibatan klien : tingkat keterlibatan klien dalam proses konseling juga berperan
penting,semakin aktif nklien dalam menerapkan saran dan mengatasi
masalah,semakin besar kemungkinan keruntutan berlanjut.
4. Keterampilam konselor : keterampilan konselor dalam memfasilitasi perubahan
dan memberikam dukungan kepada klien dimana nkonselor mampu memberikan
motivasi serta arahan yang jelas akan membantu mempertahankan keruntutan.
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah membaca materis diatas dapat disimpulkan bahwa sebenarnya setiap
permasalahan yang mncul pada proses konseling juga dipengaruhin oleh beberapa
factor yang dapat menyebabkan maupun mempertahankan keruntutan dalam
konselinng sehingga konselor harus nmampu menyambungkan hal tersebut melalui
beberapa teknik.

B. Saran
Sambung menyambung dalam keruntutan dalam konseling itu menajdi satu kunci
dimana konselimg itu berhasil sehijgga didalammnya konselor harus mampu
memperhatikan setiap respon yng diberikan oleh klien.
DAFTAR PUSTAKA

Muthoharoh, H. (2015). Pengembangan Multimedia Interaktif Pendidikan Kesehatan Reproduksi pada


Remaja Tuna Rungu di SMALB Ma’arif Lamongan (Doctoral dissertation, UNS (Sebelas
Maret University)).
Nuruningsih, Sri. "PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA."
HASNI, Erna. Penerapan Layanan Mediasi Untuk Mengurangi Perkelahian Antar Siswa SMP Negeri 5
Percut Sei Tuan. Jurnal sekolah, 2019, 3.
A. KERUNTUTAN DALAM KONSELING
Keruntutan dalam konseling merujuk pada perasaan negatif yang muncul ketika
klien mengalami kesulitan dalam menerima atau mengatasi suatu situasi atau
peristiwa dalam hidup mereka. Ini dapat terjadi karena perasaan tidak mampu
mengatasi masalah,perasaan tertekan,atau perasaan frustasi yang mendalam.
Keruntutan sering kali merupakan reaksi alami terhadap tekanan hidup yang
berat,seperti konflik interpersonal,kehilangan,atau perubahan besar dalam hidup.
Dalam konseling,penting bagi konselor untuk mengenali dan memahami
keruntutan klien,karena ini dapat mempengaruhi kemampuan klien untuk berpikir
jernih dan membuat keputusan yang tepat.Konselor dapat membantu klien dalam
mengatasi keruntutan dengan memberikan dukungan emosional,strategi koping
yang efektif,dan bimbingan dalam mengubah pola pikir negative menjadi lebih
positif.

Anda mungkin juga menyukai