Anda di halaman 1dari 6

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN

BIMBINGAN KONSELING

A. Sekolah : SMA Negeri 6 Malang


B. Kelas/semeste r : XI/Ganjil
C. Komponen Layanan : Layanan Dasar
D. Standar Kompetensi : Pengembangan Pribadi
E. Tujuan Umum : Siswa mempunyai pengaturan diri dalam kehidupan
F. Tujuan Khusus :
1. Siswa mempunyai semangat dalam hidupnya
2. Siswa mempunyai tujuan yang jelasdalam hidupnya
3. Siswa dapat membuat tujuan yang tepat
G. Topik : Self Regulation/ Pengaturan diri
H. Strategi : Bimbingan Klasikal
I. Metode : Structured Learning Approach
J. Waktu : 2x45 menit
K. Media : Powerpoint dan video.
L. Kegiatan/ Langkah-Langkah
1. Introduction: ( 5 Menit)
a. Konselor menanyakan kabar siswa
b.Konselor menyampaikan materi pengait
1) Konselor menanyakan pada siswa, apakah siswa mempunyai
tujuan/keinginan yang jelas
2) Konselor menanyakan apakah siswa sudah menentukan usaha untuk
mencapai tujuan tersebut
c. Konselor menjelaskan topik bimbingan kelompok
2. Instruction: (25 Menit)
a. Konselor menyampaikan materi self regulation dengan menggunakan
media powerpoint
b. Konselor memberikan contoh-contoh Goal yang benar
c. Konselor memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi
yanng telah disampaikan
3. Modelling : (15 Menit)
a. Konselor memutarkan video penerapan self regulation
b.Konselor menanyakan pada siswa apakah video yang diputar dapat
dipahami
c. Konselor memberi kesempatan pada siswa untuk merefleksikan isi video
4. Behaviour rehearsel :(15 Menit)

1
Konselor meminta siswa untuk berlatih
a. Membuat atau menuliskan goalnya, menemukan alasan mengapa memilih
goal tersebut, dan mempertimbangkan syarat-syarat menentukan goal.
b.Merumuskan rencana langkah-langkah untuk mencapai goalnya
c. Menentukan strategi-strategi untuk dapat melewati langkah-langkahnya
5. Feedback : (10 Menit)
a. Konselor memberikan balikan dan masukan atas hasil kerja siswa,
kemudian siswa memperbaiki hasil kerjanya berdasarkan masukan koselor
b.Konselor mengkonfirmasi hasil kerja siswa apakah tujuan yang sudah
dibuat sudah sesuai dengan kriteria
6. Reinforcement: (10 Menit)
a. Konselor memberikan reinforce atau penguatan atas hasil kerja siswa
b.Konselor meminta kepada siswa untuk membuat komitmen diri untuk
melaksanakan apa yang telah dirancangnya.
7. Refleksi:(10 Menit)
a. Konselor meminta kepada siswa untuk merefleksikan kegiatan bimbingan
kelompok
b. Konselor meminta siswa untuk menyempurnakan pekerjaannya di rumah
c. Konselor menjelaskan topik bimbingan kelompok untuk pertemuan
selanjutnya
M. Aspek Evaluasi:
1. Antusiasme siswa dalam berlatih menyusun Goal dan Planing
2. Goal yang disusun meenuhi unsur-unsur : spesifik, dapat diukur, dapat diraih,
beralasan kuat, dan mempunyai batasan waktu
3. Menyusun langkah-langkah nyata untuk mencapai goal
4. Komitmen untuk melaksanakan goal dan planning
N. Sumber:
Lienemann, Torri Ortiz and Robert Reid. 2006. Teacher Education and Special
Education, Volume 29, No. 1, 3-11, New york: The H.W. Wilson Company.
University of Nebraska at Lincoln
Nicol, David J dan Debra Macfarlane-Dick. 2006. Formative Assessment and Self-
Regulated Learning: A Model and Seven Principles Of Good Feedback
Practice. University of Strathclyde and University of Glasgow
Zumbrunn,Sharon. 2011. Encouraging Self-Regulated Learning in the Classroom:
A Review of the Literature. Virginia: Metropolitan Educational Research
Consortium (MERC), Virginia Commonwealth University
Mengetahui, Malang, 2013
Konselor Pamong Konselor PPG

Alief Nurhayu, S. Pd Retno Siswi Palupi, S. Pd

2
SELF REGULATION
A. Rasional
Self regulation atau Regulasi diri merupakan hal mendasar yang sangat penting
dalam proses belajar (Jarvela & Jarvenoja, 2011; Zimmerman, 2008). Regulasi diri dapat
membantu siswa menciptakan kebiasaan yang lebih baik dan dan memperkuat kemampuan
belajarn (Wolters, 2011), menerapkan strategi belajar untuk meningkatkan hasil akademik
(Harris, Friedlander, Sadler, Frizzelle, & Graham, 2005), memonitor kegiatan mereka
(Harris et al., 2005), dan mengevaluasi perkembangan belajar mereka (De Bruin, Thiede &
Camp, 2011).
5% orang punya KOMITMEN 95% orang hanya BERHARAP,
untuk sukses. INGIN atau suka sukses.

Mereka menjadikannya sebagai sebuah Bertindak dalam batas-batas


KEHARUSAN. kenyamanan mereka.

Melakukan apa saja untuk Banyak dalih untuk tidak melakukan


medapatkannya. sesuatu.

Hasil penelitian:
1. Pada tahun 1954, Yale University meneliti lulusan mana yang sudah punya goal
tertulis saat wisuda, ternyata 3% yang punya tujuan tertulis. Pada tahun 1974, total
kekayaan yang 3% lebih besar dari 97% yang tidak memiliki goal tertulis.
2. Pada tahun 1979, Havard Business School dilakukan wawancara intensif “apakah
anda telah menyusun suatu rencana yang jelas, spesifik dan tertulis tentang masa
depan anda, dan perencanaan tentang bagaimana merelasisasikan rencana
tersebut?” Hasilnya: 84 % belum, 13 belum menulisnya, 3 % ok. Tahun 1989: 13
% memiliki penghaslan 2x dari yang 84 %. Yang 3 % memiliki penghasilan rata-
rata 9 x yang 97 %.

B. Pengertian
Regulasi diri adalah sebuah proses yang membantu siswa dalam mengatur pikiran,
kebiasaan, dan emosi mereka supaya berhasil mengarahkan prilaku dan pilihan-pilihan
dalam hidupnya.
Langkah-langkah Pengaturan diri:
1. Goal setting = penentuan tujuan/ keinginan
2. Planing = rencana langkah-langkah dan strategi pencapaian tujuan
3. Self motivation = memotivasi diri
4. Attention control = mengontrol perhatian supaya fokus pada tujuan
5. Help seeking = mencari bantuan
6. Self evaluation = evaluasi diri

C. Goal setting
Goal atau tujuan dapat dikatakan sebagai standar yang mengatur prilaku seseorang
(Schunk, 2001). Dengan menentukan tujuan yang jelas, siswa dapat dengan efektif
mengarahkan perkembangannya secara lurus (Zimmerman, 2004).

3
Ada beberapah hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan tujuan:
1. Tujuan harus ditulis
Tujuan yang kita inginkan harus kita tulis. Supaya kita sesalu ingat pada tujuan
kita dan setiap tindakan kita selalu terfokus pada tujuan kita. Jika kita ingin
melakukan tindakan yang diluar tujuan kita dapat dengan mudah teringat dengan
tujuan kita karena kita telah menuliskannya dan menempelkannya di tempat yang
dapat kita lihat tiap hari.
Dengan kata lain, dengan kita menuliskan tujuan kita, kita dapat mengontrol
setiap tindakan kita sesuai dengan tujuan yang telah kita tetapkan
2. Tujuan harus SMART
Specific : spesifik, tertentu
Measurable : terukur
Achievable : yakin dapat diraih
Reasonable : alasan yang kuat
Time Bound : punya batas waktu
a. Spesifik: tujuan yang kita tulis harus bersifat khusus, tidak meluas,
sehingga kita dapat menuju tujuan kita dengan tepat. Seperti halnya saat
kita mencari alamat rumah. Saat alamat yang di tulis hanya Malang, maka
kita yang mencari tentu akan kesulitan, tapi jika alamat ditulis secara
lengkap mula dari jalan, RT, RW, keluraha, kecamatan hingga negara,
maka akan udah untuk ditemukan.
Contoh goal yang spesifik :
Spesifik: saya ingin menjadi insinyur perkapalan
Tidak spesifik: saya ingin menjadi sarjana
Spesifik: saya ingin melanjutkan pendidikan S1 hukum di amerika
Tidak spesifik: saya ingin pergi keluar negeri
Spesifik: Saya ingin menjadi guru matematika
Tidak spesifik: saya ingin menjadi guru
Spesifik: saya harus mendapat nilai rata-rata 9 pada UAN
Tidak spesifik: saya ingin lulus dengan nilai memuaskan
Reasonabel:

b. Measurable: tujuan kita harus dapat diukur secara jelas dan nyata hasilnya.
c. Achievable:
d. Reasonable: tujuan yang kita tulis harus mempunyai alasan yang kuat untuk
diraih, kita perlu menanyakan pada diri kita sendiri saat membuat tujuan
pertanyaan berikut:
 Untuk apa kita mencapai tujuan kita? Mengapa?
 Untuk siapa saya harus mencapainya?
 Apa yang kita lakukan saatkitasudah mencapainya?
 Apa untungnya kita mencapai tujuan tersebut?
 dll
D. Planning
Planing atau rencana langkah-langkah dapat membantu siswa merumuskan secara
rinci tujuan dan strategi dengan sukses (Schunk, 2001). Planing dapat dibagi menjadi tiga

4
tahap: menentukan tujuan-tujuan kecil yang disusun berdasarkan tujuan besar (Goal).
Menentukan strategi untuk mencapai tujuan, dan menentukan berapa banyak waktu dan
sumberdaya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
1. Langkah-langkah untuk mencapai goal anda
2. Strategi untuk mencapai masing-masing langkah tersebut
3. Tentukan jangka waktu dan sumberdaya yang dibutuhkan
E. Self motivation
Motivasi diri sangat penting dalam regulasi diri karena dibutuhkan siswa untuk
menjaga rencana-rencananya (Corno, 1993). Motivasi diri perlu saat tidak ada
penghargaan atau penguatan dari luar, sehingga siswa menjadi terlatih untuk lebih kuat
dan mandiri dalam mencapai tujuannya.
F. Attention control
Dalam pengaturan diri, siswa harus bisa mengontrol perhatiannya (Winne, 1995).
Penelitian menunjukkan bahwa prestasi akdemik siswa meningkat saat waktu yang
dihabiskan dalam tugasnya lebih banyak (Kuhl, 1985).
G. Help seeking
Siswa yang menerapkan regulasi diri jangan berusaha menyelesaikan semua
pekerjaannya sendirian, tetapi sesekali perlu untuk mencari bantuan dari orang lain
(Butler, 1998).
H. Self evaluation
Siswa akan menjadi orang yang benar-benar mempunyai regulasi diri ketika dia
bisa mengevaluasi diri sendiri (Winne & Hadwin, 1998). Siswa harus mampu
mengevaluasi dirinya sendiri, sehingga siswa dapat menemukan kelebihan dan
kekuranganya sendiri dan kemudian dapat memperbaikinya.
I. Format-format
1. Format tujuan tahunan:
Tahun 2014 saya harus…….
Tahun 2015 saya harus sudah…….
Tahun 2017 saya harus sudah punya…….
Sahun 2020 saya harus…….
2. Format tujuan dan rencana pencapaian
Tujuan: saya harus mendapat rangking 1 di kelas
Rencana:
 Saya harus belajar dua jam tiap hari
 Saya harus selalu duduk di depan
 Saya hanya bermain Playsatation pada hari minggu
 Nilai matematika saya harus 10
o Dalam seminggu saya harus menyelesaikansatu topik pelajaran
o Setiap hari saya harus berlatih menyelesaikan soal matematika
o Saya harus sering bertanya di kelas
o Saya harus belajar sebelum materi diajarkan di kelas
 Nilai bahasa inggris saya harus 10
 Nilai IPA saya harus 9

5
 Dll
J. Sumber
Lienemann, Torri Ortiz and Robert Reid. 2006. Teacher Education and Special Education,
Volume 29, No. 1, 3-11, New york: The H.W. Wilson Company. University of
Nebraska at Lincoln
Nicol, David J dan Debra Macfarlane-Dick. 2006. Formative Assessment and Self-
Regulated Learning: A Model and Seven Principles Of Good Feedback Practice.
University of Strathclyde and University of Glasgow
Zumbrunn, Sharon. 2011. Encouraging Self-Regulated Learning in the Classroom: A
Review of the Literature. Virginia: Metropolitan Educational Research
Consortium (MERC), Virginia Commonwealth University

Anda mungkin juga menyukai