Anda di halaman 1dari 10

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA

PEMBANGUNAN NASIONAL

DI SUSUN OLEH :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

UNNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

LATAR BELAKANG
Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional Bidang Sosial, Budaya, Pertahanan
dan Keamanan Dikaitkan dengan Nilai-nilai Pancasila Dalam pembangunan nasional pasti
dibutuhkan suatu kerangka pemikiran yang melandasi pembangunan nasional itu sendiri. Oleh
karena itu, pancasila dapat dijadikan sebagai landasan pembangunan nasional. Orang yang
pertama kali menyatakan istilah paradigma adalah Thomas Kuhn, sedangkan arti dari pardigma
adalah kerangka pemikiran. Pembangunan Nasional tidak memiliki arti yang sempit hanya
membangun fisiknya saja. Pembangunan Nasional memiliki arti yang luas yaitu membangun
masyarakat Indonesia seutuhnya. Pancasila dapat dijadikan paradigma pembangunan Nasional
karena nilai-nilai pancasila dapat diterapkan dan sesuai dengan perkembangan jaman. Dalam
pembangunan Nasional harus mendasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.
Pada undang-undang alinea ke-IV telah tercantum tujuan dari Negara Indonesia, yaitu
memajukan kesejahteraan umum dan mencapai masyarakat adil dan makmur. Dan dalam upaya
membangun Indonesia seutuhnya itulah diperlukan penerapan dari nilai-nilai pancasila. Pancasila
sebagai paradigma dalam pembangunan nasional bidang sosial dan budaya, pada hakikatnya
bersifat humanistik karena memang pancasila bertolak dari hakikat dan kedudukan kodrat
manusia itu sendiri. Hal ini sesuai dengan pancasila, sila kedua yang berbunyi kemanusiaan yang
adil dan beradab. Oleh karena itu, pembangunan sosial budaya harus mampu meningkatkan
harkat dan martabat manusia, yaitu menjadi manusia yang berbudaya dan beradab. Dalam upaya
membangun masyarakat seutuhnya, maka hendaknya juga berdasarkan pada sistem nilai dan
budaya masyarakat Indonesia yang sangat beragam. Berdasar pada sila ketiga dari pancasila,
yaitu persatuan Indonesia, pembangunan sosial budaya dikembangkan atas dasar penghargaan
terhadap nilai sosial dan budaya yang beragam di seluruh nusantara menuju pada tercapainya
rasa persatuan sebagai bangsa. Diperlukan adanya pengakuan dan penghargaan terhadap budaya
dan kehidupan sosial berbagai kelompok bangsa Indonesia sehingga mereka merasa dihargai dan
diterima sebagai warga bangsa. Sedangkan pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional
bidang pertahanan dan keamanan, memiliki arti bahwa untuk mencapai terciptanya masyarakat
hukum diperlukan penerapan dari nilai-nilai pancasila. Hal itu disebabkan karena Negara juga
memiliki tujuan untuk melindungi segenap bangsa dan wilayah negaranya. Nilai-nilai pancasila
dalam penerapan pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional bidang pertahanan dan
keamanan

RUMUSAN MASALAH
Berdsarkan latar belakang diatas maka dalam makalah ini diperoleh rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa saja Nilai-nilai Pancasila yang dapat diterapkan sebagai Paradigma Pembangunan
Nasional
2. Mengapa Pancasila dapat dijadikan Paradigma Pembangunan Nasional?
3. Bagaimanakah peran pancasila sebagai paradigma pembangunan pada era reformasi saat
ini?

PEMBAHASAN
NILAI PANCASILA YANG DAPAT DITERAPKAN SEBAGAI PARADIGMA
PEMBANGUNAN NASIONAL

Nilai-nilai dasar Pancasila itu dikembangkan atas dasar hakikat manusia. Hakikat
manusia menurut Pancasila adalah makhluk monopluralis. Kodrat manusia yang monopluralis
tersebut mempunyai ciri-ciri, antara lain:
a. Susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga
b. Sifat kodrat manusia sebagai individu sekaligus sosial
c. Kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk tuhan.
Berdasarkan itu, pembangunan nasional diarahkan sebagai upaya meningkatkan harkat
dan martabat manusia yang meliputi aspek jiwa, raga,pribadi, sosial, dan aspek ketuhanan.
Secara singkat, pembangunan nasional sebagai upaya peningkatan manusia secara Pancasila
sebagai paradigma, artinya nilai-nilai dasar pancasila secara normatif menjadi dasar, kerangka
acuan, dan tolak ukur segenap aspek pembangunan nasional yang dijalankan di Indonesia. Hal
ini sebagai konsekuensi atas pengakuan dan penerimaan bangsa Indonesia atas Pancasila sebagai
dasar negara dan ideologi nasional. Hal ini sesuai dengan kenyataan objektif bahwa Pancasila
adalah dasar negara Indonesia, sedangkan negara merupakan organisasi atau persekutuan hidup
manusia maka tidak berlebihan apabila pancasila menjadi landasan dan tolok ukur
penyelenggaraan bernegara termasuk dalam melaksanakan pembangunan.
Nilai-nilai dasar Pancasila itu dikembangkan atas dasar hakikat manusia. Hakikat
manusia menurut Pancasila adalah makhluk monopluralis. Kodrat manusia yang monopluralis
tersebut mempunyai ciri-ciri, antara lain:
a. Susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga
b. Sifat kodrat manusia sebagai individu sekaligus sosial
c. Kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk tuhan.
Berdasarkan itu, pembangunan nasional diarahkan sebagai upaya meningkatkan harkat
dan martabat manusia yang meliputi aspek jiwa, raga,pribadi, sosial, dan aspek ketuhanan.
Secara singkat, pembangunan nasional sebagai upaya peningkatan manusia secara totalitas.

Pembangunan sosial harus mampu mengembangkan harkat dan martabat manusia secara
keseluruhan. Oleh karena itu, pembangunan dilaksanakan di berbagai bidang yang mencakup
seluruh aspek kehidupan manusia. Pembangunan, meliputi bidang politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan. Pancasila menjadi paradigma dalam pembangunan politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
Istilah paradigma pada mulanya dipakai dalam bidang filsafat ilmu pengetahuan.
Menurut Thomas Kuhn, Orang yang pertama kali mengemukakan istilah tersebut menyatakan
bahwa ilmu pada waktu tertentu didominasi oleh suatu paradigma. Paradigma adalah pandangan
mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu
pengetahuan. Dengan demikian, paradigma sebagai alat bantu para illmuwan dalam merumuskan
apa yang harus dipelajari, apa yang harus dijawab, bagaimana seharusnya dalam menjawab dan
aturan-aturan yang bagaimana yang harus dijalankan dalam mengetahui persoalan tersebut.
Suatu paradigma mengandung sudut pandang, kerangka acuan yang harus dijalankan oleh
ilmuwan yang mengikuti paradigma tersebut. Dengan suatu paradigma atau sudut pandang dan
kerangka acuan tertentu, seorang ilmuwan dapat menjelaskan sekaligus menjawab suatu masalah
dalam ilmu pengetahuan. Paradigma adalah cara pandang nilai-nilai, metode-metode, prinsip
dasar atau cara memecahkan suatu masalah yang dianut oleh suatu masyarakat pada masa
tertentu. Oleh karena itu Pancasila dijadikan paradigma dalam melaksanakan pembangunan
nasional, yaitu sebagai landasan, acuan, metodde, nilai dan sekaligus tujuan yang ingin dicapai.
Istilah paradigma makin lama makin berkembang tidak hanya di bidang ilmu
pengetahuan, tetapi pada bidang lain seperti bidang politik, hukum, sosial dan ekonomi.
Paradigma kemudian berkembang dalam pengertian sebagai kerangka pikir, kerangka bertindak,
acuan, orientasi, sumber, tolok ukur, parameter, arah dan tujuan. Sesuatu dijadikan paradigma
berarti sesuatu itu dijadikan sebagai kerangka, acuan, tolok ukur, parameter, arah, dan tujuan dari
sebuah kegiatan. Dengan demikian, paradigma menempati posisi tinggi dan penting dalam
melaksanakan segala hal dalam kehidupan manusia.
ALASAN PANCASILA DAPAT DI JADIKAN PARADIGMA PEMBANGUNAN
NASIONAL

Pancasila dapat dijadikan paradigma pembangunan Nasional karena nilai-nilai pancasila


dapat diterapkan dan sesuai dengan perkembangan jaman. Dalam pembangunan Nasional harus
mendasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Pada undang-undang alinea keIV telah tercantum tujuan dari Negara Indonesia, yaitu memajukan kesejahteraan umum dan
mencapai masyarakat adil dan makmur. Dan dalam upaya membangun Indonesia seutuhnya
itulah diperlukan penerapan dari nilai-nilai pancasila. Pancasila sebagai paradigma dalam
pembangunan nasional bidang sosial dan budaya, pada hakikatnya bersifat humanistik karena
memang pancasila bertolak dari hakikat dan kedudukan kodrat manusia itu sendiri.
nilai-nilai pancasila dapat diterapkan dan sesuai dengan perkembangan jaman.
Dalam pembangunan Nasional harus mendasarkan pada nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila. Pada undang-undang alinea ke-IV telah tercantum tujuan dari
Negara Indonesia, yaitu memajukan kesejahteraan umum dan mencapai masyarakat
adil dan makmur. Dan dalam upaya membangun Indonesia seutuhnya itulah diperlukan
penerapan dari nilai-nilai pancasila.
Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan nasional bidang sosial dan
budaya, pada hakikatnya bersifat humanistik karena memang
Pancasila bertolak dari hakikat dan kedudukan kodrat manusia Indonesia itu sendiri.
PERAN PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN PADA ERA
REFORMASI SAAT INI
Pada saat ini Indonesia tengah berada pada era reformasi yang telah diperjuangkan sejak
tahun 1998. Ketika gerakan reformasi melanda Indonesia maka seluruh tatanan kehidupan dan
praktik politik pada era Orde Baru banyak mengalami keruntuhan. Pada era reformasi ini, bangsa
Indonesia ingin menata kembali tatanan kehidupan yang berdaulat, aman, adil, dan sejahtera.
Tatanan kehidupan yang berjalan pada era orde baru dianggap tidak mampu memberi kedaulatan
dan keadilan pada rakyat.
Reformasi memiliki makna, yaitu suatu gerakan untuk memformat ulang, menata ulang
atau menata kembali hal-hal yang menyimpang untuk dikembalikan pada format atau bentuk
semula sesuai dengan nilai-nilai ideal yang dicita-citakan rakyat. Apabila gerakan reformasi
ingin menata kembali tatanan kehidupan yang lebih baik, tiada jalan lain adalah mendasarkan
kembali pada nilai-nilai dasar kehidupan yang dimiliki bangsa Indonesia. Nilai-nilai dasar
kehidupan yang baik itu sudah terkristalisasi dalam pancasila sebagai dasar dan ideologi negara.
Oleh karena itu, pancasila sangat tepat sebagai paradigma, acuan, kerangka, dan tolok ukur
gerakan reformasi di Indonesia.

Dengan pancasila sebagai paradigma reformasi, gerakan reformasi harus diletakkan


dalam kerangka perspektif sebagai landasan sekaligus sebagai cita-cita. Sebab tanpa suatu dasar
dan tujuan yang jelas, reformasi akan mengarah pada suatu gerakan anarki, kerusuhan,
disintegrasi, dan akhirnya mengarah pada kehancuran bangsa. Reformasi dengan paradigma
pancasila adalah sebagai berikut :
a. Reformasi yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Artinya, gerakan reformasi berdasarkan pada
moralitas ketuhanan dan harus mengarah pada kehidupan yang baik sebgai manusia makhluk
tuhan.
b. Reformasi yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab. Artinya, gerakan reformasi
berlandaskan pada moral kemanusiaan yang luhur dan sebagai upaya penataan kehidupan yang
penuh penghargaan atas harkat dan martabat manusia.
c. Reformasi yang berdasarkan nilai persatuan. Artinya, gerakan reformasi harus menjamin tetap
tegaknya negara dan bangsa Indonesia sebagai satu kesatuan. Gerakan reformasi yang
menghindarkan diri dari praktik dan perilaku yang dapat menciptakan perpecahan dan
disintegrasi bangsa.
d. Reformasi yang berakar pada asas kerakyatan. Artinya, seluruh penyelenggaraan kehidupan
berbangsa dan bernegara harus dapat menempatkan rakyat sebagai subjek dan pemegang
kedaulatan. Gerakan reformasi bertujuan menuju terciptanya pemerintahan yang demokratis,
yaitu rakyat sebagai pemegang kedaulatan.
e. Reformasi yang bertujuan pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Artinya, gerakan
reformasi harus memiliki visi yang jelas, yaitu demi terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh
rakyat. Perlu disadari bahwa
ketidakadilanlah penyeban kehancuran suatu bangsa.

Pada dasarnya, konsep paradigma besar manfaatnya, oleh karena konsep ini mampu
menyederhanakan dan menerangkan suatu kompleksitas fenomena menjadi seperangkat konsep
dasar yang utuh. Paradigma tidaklah statis, karena ia bisa diubah jika paradigma yang ada tidak
dapat lagi menerangkan kompleksitas fenomena yang hendak diterangkannya itu.

KESIMPULAN
Berdasarkan beberapa yang telah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan
Intisari pengertian paradigma adalah asumsi asumsi dasar dan teoritis yang merupakan
suatu sumber nilai, sehingga merupakan suatu sumber hokum, metode, serta penerapan dalam
ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, cirri serta karakter ilmu pengetahuan ilmu
itu sendiri.
Hakikat kedudukan pancasila sebagai paradigm pembangunan nasional mengandung
suatu konsekuensi bahwa dalam segala aspek pembangunan nasional kita harus mendasarkan
pada hakikat nilai-nilai pancasila.
Pancasila sebagai paradigma juga berada pada posisi pembangunan nasional
yang meliputi segenap bidang kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial budaya,
dan pertahanan keamanan, juga di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta
hukum dan hak asasi manusia, di samping yang lain.

Anda mungkin juga menyukai