1)
Mahasiswa Program Studi PGSD BI (Masukan Sarjana) Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Terbuka
2)
Dosen Program Studi PGPAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
PGRI Ronggolawe
ABSTRAK
Berdasarkan hasil observasi pembelajaran matematika pada siswa kelas Tiga Madrasah
Ibtidaiyah Negeri 12 Bandar Lampung diperoleh rata-rata angka persentase ketuntasan kelas
hanya 25%. Dan belum mencapai kriteria ketuntasan minimal dalam pembelajaran matematika
yang ditetapkan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 12 Bandar Lampung yaitu nilai ≥ 66. Siswa yang
mencapai kriteria tuntas berjumlah 5 siswa dari total 20 siswa. Hasil pembelajaran siswa kelas III
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 12 Bandar Lampung, pembelajaran matematika tersebut
dikategorikan sangat rendah. Tujuan dari perbaikan pembelajaran ini adalah meningkatkan hasil
belajar siswa kelas III MIN 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2022/2023 pada penggunaan
media gambar. Perbaikan pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus. Pada
setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi. Dari hasil perbaikan pembelajaran pada siklus I, angka persentase ketuntasan kelas
mencapai 50% dengan jumlah siswa yang lulus 10 siswa dan pada siklus II, angka persentase
ketuntasan kelas mencapai 85% dengan jumlah siswa yang lulus 17 siswa. Hasil peningkatan
angka persentase ketuntasan kelas sebelum dilaksanakan perbaikan pembelajaran (pra-siklus)
sampai setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II mencapai 60%.
PENDAHULUAN
Pendidikan di Indonesia terdapat di Undang Undang Dasar 1945 Pasal 31 Ayat 2 bahwa
Pemerintahan Indonesia mengupayakan,melaksanakan satu sistem pendidikan nasional yang
mampu memperbaiki iman, taqwa dan perbuatan mulia untuk membentuk kecerdasan bangsa.
dalam Undang -Undaang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 pendidikan diselennggarakan secara
Demokratif dan tidak diskriminatif, menjunjung tinggi hak azazi manusia, nilai keagamaan, nilai
budaya.
Proses belajar adalah suatu proses hubungan antara pendidik dan peserta didik .baik
hubungan atau interaksi langsung yang di lakukan di dalam kelas yaitu contohnya kegiatan
pembelajaran langsung maupun kegiatan pembelajaran tidak secara langsung yaitu dengan
menggunakakan macam -macam pembelejaaran (Latuheru 2013) dalam pembelajaran
matematika.
Kegiatan pembelajaran membutuhkan media sebagai alat yang dapat membantu
melaksanakan proses pembelajaran. Agar pembelajaran yang menarik dan lebih berhasil dan
yang dapat menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaraan (Ttiyanto 2013). Belajar
matematika membutuhkan keefekifan daya serap dan pembrlajaran matematika tingkat Sekolah
Dasar diharapkan terjadinya penemuan kembali dalam pembelaaran di kelas (Heruman,2014).
Selanjutntnya (Haryono: 2014) menyimpulan berbagai pendapat para ahli bahwa manfaat dari
penggunaan media salah satunya media gambar adalah media mempunyai pengaruh penting
dalam pembelajaran yaitu dapat memperjelas hal tidak nyata menjadi nyata. Kemudian media
dapat merangsang ketertarikan anak untuk belajar karena memungkinkan adanya interaksi antara
siswa dan media yang digunakan bersama dengan teman-teman, sehingga hasil belajar siswa
meningkat.
Keunggulan menggunakan media gambar dalam pembelajaran menurut Utami, 2018)
adalah, media gambar mudah diperoleh, guru dapat menggunakannyaa dengan mudah dan
harganya tidak mahal. Media gambar menurut Angkowo (2015:390) media yang memadukaan
kenyataan dan ide dengan baik dan jelas yang disampaikan dengan gambar.
Dari observasi yang dilakukan pada pembelaajaran matematika materi penjumlahan siswa
yang diteliti. maka didapatkan hasil observasi sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Observasi
Berdasarkan data observasi di atas, terlihat bahwa siswa kelas tersebut belum mencapai
KKM secara keseluruhan. pada materi penjumlahan. dari hasil ulangan harian matematika kita
dapat mengetahuinya.hanya ada 5 siswa yang mencapai nilai ≤ 66 dari 20 siswa. Berdasarkan
hasil tersebut, peneliti mengidentifikasi penyebab tidak semua siswa mencapai ketuntasan belajar
adalah kurang menariknya media pembelajaran. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut,
masalah yang penting dan harus segera diperbaiki adalah hasil nilai pembelajaran siswa
Madrasah Ibtidaiyah Negri 12 Bandar Lampung pelajaran matematika materi penjumlahan yang
sangat rendah. Solusinya adalah guru menggunakan media pembelajaran gambar.
METODE
Jenis PTK dalam artikel ini adalah dengan menggunakan metode evaluatif, dengan
menggunakan instrumen test tertulis dan dilakukan 2 siklus penelitian dengan siswanya adalah
kelas 3 Madrasah Ibtidaiyah Negeri Bandar Lampung yang dilakukan pada bulan Oktober tahun
2022. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dikelas penulis dengan menggunakan media gambar
untuk pembelajaran matematika materi penjumlahan. Purwanto (2013:3) menjelaskan bahwa
evaluasi termasuk proses merencanakan, mendapat dan menyediakan informasi yang sangat
dipelukan untuk menemukan pemilihan hasil akhir atau keputusan.
Siklus I a) Perencanaan
Peneliti menggunakan media gambar pada materi penjumlahan saat pembelajaran.
Kegiatannya adalah sebagai berikut:
• Menentukan peserta didik kelas III C yang berjumlah 20 siswa sebagai objek penelitian.
• Menentukan materi matematika yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah konsep
dasar penjumlahan.
• Merencanakam pelaksanaan pembelajaran menggunakan media gambar dan membuat
evaluasi.
b) Pelaksanaan Tindakan
Pertemuan pertama yaitu, Senin tanggal 24 Oktober 2022 waktu 70 menit (2x35 menit).
Matematika yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah materi penjumlahan.megiatan
yang dilaksanakan adalah :
a. Kegiatan Awal (Pendahuluan)
Guru memulai kelas dengan berdoa, salam dan mengisi daftar hadir. Setelah itu guru
menjelaskan tujuan pembelajaran kemudian melakukan apersepsi materi, serta
menyampaikan gambaran manfaat mempelajarinya.
b. Kegiatan Inti terdiri dari 3 tahap. Pada tahap eksplorasi, guru menjelaskan materi
penjumlahan. Setelah itu guru menunjukkan media gambar. Pada tahap elaborasi, siswa
mendemonstrasikan materi penjumlahan menggunakan media gambar. Kemudian guru
memberikan soal latihan. Pada tahap konfirmasi, guru memberikan kesempatan siswa
untuk bertanya dan guru memberikan tindak lanjut.
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
Pada saat penelitian, guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran dan guru menutup
kelas dengan berdoa dan salam.
c) Hasil Tindakan
Peningkatan hasil pembekajaran siswa kelas III MIN 12 Bandar Lampung dapat dilihat dari
perbandingan nilai hasil belajar siswa saat pra-siklus dengan saat siklus I. Data hasil belajar
siswa pra-siklus didapatkan dari nilai Ulangan harian sebelum dilakukan penelitian.
Sedangkan data Siklus I didapatkan dari nilai tes tertulis yang dilaksanakan saat penelitian.
Apabila hasil belajar siswa siklus I lebih besar dari hasil belajar siswa pra-siklus, maka hasil
belajar siswa kelas III MIN 12 Bandar Lampung mengalami peningkatan. Sedangkan jika
hasil siswa siklus I lebih kecil atau sama dengan dari hasil belajar siswa prasiklus, maka
hasil belajar siswa kelas III MIN 12 Bandar Lampung tidak mengalami peningkatan.
Indikator keberhasilan siklus I dapat dikatakan berhasil, apabila nilai kelas III MIN C Tahun
Pelajaran
2022/2023 mencapai angka persentase ketuntasan kelas
≥80%.
Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Pra-siklus dan Siklus I.
Pra-siklus Siklus I
No. Nama Siswa JK
Nilai Kriteria (≥68) Nilai Kriteria (≥68)
1. Ariqa P
30 Tidak 70 Tuntas
2. Ihsan L
30 Tidak 65 Tidak
3. Zio L
40 Tidak 60 Tidak
4. Fatin P
80 Tuntas 60 Tidak
5. Bayu P
70 Tuntas 50 Tidak
6. Kayla P
40 Tidak Tuntas 80 Tuntas
7. Yusuf L
40 Tidak Tuntas 70 Tuntas
8. Adinda P
70 Tuntas 70 Tuntas
9. Desvia P
60 Tuntas 50 Tidak
10. Husnia P
40 Tidak tuntas 40 Tidak
11. Faiq L
10 Tidak 30 Tidak
12. Hafizh L
20 Tidak 40 Tidak
13. Fadly L
50 Tidak 70 Tuntas
14. Gadis P
30 Tidak 75 Tuntas
15. Sherin P
30 Tidak 70 Tuntas
16. Winda P
80 Tuntas 90 Tuntas
17. Hana P 20 Tidak 55 Tida
18. NIizza P 50 Tidak 70 Tuntas
2. Nilai Tertinggi 80 90
Tahun Pelajaran 2022/2023 mencapai angka persentase ketuntasan kelas sebesar ≥70%.
Siklus I Siklus II
No. Indikator
Ni lai
Siklus I Siklus II
1. Hasil Terendah 30 30
2. Haasil Tertinggi 90 95
Hasil belajar siswa dalam penelitian ini merupakaaan hasil data dari penerapan media yang
telah dilaksanakan. Untuk data hasil belajar siswa pra-siklus didapatkan dari nilai Ulangan
Harian sebelum dilakukan penelitian. Untuk data hasil pembelajaran peserta didik didapatkan
dari nilai Tes Tertulis yang dilakukan saat penelitian Siklus I. Untuk data hasil belajar siswa
Siklus II didapatkan dari nilai Tes Tertulis yang dilakukan saat penelitian Siklus II. Hasil belajar
siswa kelas III MIN 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2022/2023 pelajaran matematika
materi penjumlahan memakai media gambar pada siklus I dan siklus II sebagai berikut.
Tabel 6. Perbandingan Hasil Belajar Siswa
Keterangan:
P-S = Pra-siklus
S-I = Siklus I
S-II = Siklus II
Grafik 3. Peningkatan Angka Persentase Ketuntasan Kelas
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, diketahui jika hasil peningkatan angka persentase ketuntasan
kelas pada siklus I adalah 25% dan pada siklus II adalah 30%. Untuk tingkat ketuntasan hasil
belajar siswa kelas III MIN 12 pada siklus I memiliki angka persentase
ketuntasan kelas sebesar 50% sedangkan pada siklus II tingkat ketuntasan hasil belajar siswa
memiliki angka persentase ketuntasan kelas sebesar 80%. Oleh karena itu, penelitian yang
dilakukan pada siswa kelas III MIN 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2022/2023 ini sudah
berhasil dikarenakan angka persentase ketuntasan belajar kelas sudah mencapai ≥70%.
Berdasarkan hasil data penelitian dari perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan,
menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang berbunyi “Penggunaan media gembar pada materi
penjumlahan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MIN 12 Bandar Lampung
Kecamatan Bumi Waras Kota Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2022/2023” adalah sudah
terbukti berhasil.
DAFTAR PUSTAKA
M, Huda. (2014). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Jurnal: Cakrawala Pendal Vol. 4
No.2. ISSN. 2442 – 7470.
Nugrohoningdyah. E, dan Zuhdi, U. (2013). Pemanfaatan Media Benda Konkret pada
Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika di Sekolah Dasar.
Jurnal Pendidikan IPA Veteran Vol. 1 No.1.
Nunuk Suryani dan Leo, A. (2012). Strategi Belajar-Mengajar. Jurnal Basastra. Vol 4, No 2.
12302-6405.
Rusmono. (2017). Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Senjaya Wijaya. (2012). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jurnal
Basastra. Vol 4, No.2. 12302-6405.
Patonah, D., Wijaya, W. M., & Rosalin, E. (2019). Efektivitas Penggunaan Media Gambar Kartun
pada Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Peserta Didik Sekolah
Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan, 19(1), 37-45.
Ahmad, F., & Mustika, D. (2021). Problematika Guru dalam Menerapkan Media pada
Pembelajaran Kelas Rendah di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(4), 2008-2014.
Sari, D. P., & Sari, P. P. (2021). Peran Media Gambar dalam Meningkatkan Kemampuan
Berhitung Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Kelas III MIN 2 Bengkulu Selatan.
Jurnal Pendidikan Islam Al- Affan, 2(1), 114-121.
Rohman, P. S., Susianti, L., & Jamaludin, M. (2021). Hasil Belajar Matematika Siswa
Menggunakan Media Gambar dengan Media Model Padat pada Materi Geometri. Pasundan
Journal of Mathematics Education Jurnal Pendidikan Matematika, 11(2), 65-78.
Istiningsih, S., Fauzy, M., & Nisa, K. (2018). Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas 1 SDN 1 Kediri Tahun Pelajaran
2017/2018.
JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan), 5(1), 31-41.
Supriyono, S. (2018). Pentingnya Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa SD.
Edustream: Jurnal Pendidikan Dasar, 2(1), 43-48.