Anda di halaman 1dari 16

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

PENJUMLAHAN DENGAN MENGGUNAKAAN MEDIA GAMBAR


SISWA KELAS III MIN 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN
2022/2023

Desi Kurnia Devi 1) Rista


Dwi Permata 2)

1)
Mahasiswa Program Studi PGSD BI (Masukan Sarjana) Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Terbuka
2)
Dosen Program Studi PGPAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
PGRI Ronggolawe

ABSTRAK
Berdasarkan hasil observasi pembelajaran matematika pada siswa kelas Tiga Madrasah
Ibtidaiyah Negeri 12 Bandar Lampung diperoleh rata-rata angka persentase ketuntasan kelas
hanya 25%. Dan belum mencapai kriteria ketuntasan minimal dalam pembelajaran matematika
yang ditetapkan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 12 Bandar Lampung yaitu nilai ≥ 66. Siswa yang
mencapai kriteria tuntas berjumlah 5 siswa dari total 20 siswa. Hasil pembelajaran siswa kelas III
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 12 Bandar Lampung, pembelajaran matematika tersebut
dikategorikan sangat rendah. Tujuan dari perbaikan pembelajaran ini adalah meningkatkan hasil
belajar siswa kelas III MIN 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2022/2023 pada penggunaan
media gambar. Perbaikan pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus. Pada
setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi. Dari hasil perbaikan pembelajaran pada siklus I, angka persentase ketuntasan kelas
mencapai 50% dengan jumlah siswa yang lulus 10 siswa dan pada siklus II, angka persentase
ketuntasan kelas mencapai 85% dengan jumlah siswa yang lulus 17 siswa. Hasil peningkatan
angka persentase ketuntasan kelas sebelum dilaksanakan perbaikan pembelajaran (pra-siklus)
sampai setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II mencapai 60%.

Kata Kunci: Media Gambar, Hasil belajar, Pembelajaran Matematika

PENDAHULUAN
Pendidikan di Indonesia terdapat di Undang Undang Dasar 1945 Pasal 31 Ayat 2 bahwa
Pemerintahan Indonesia mengupayakan,melaksanakan satu sistem pendidikan nasional yang
mampu memperbaiki iman, taqwa dan perbuatan mulia untuk membentuk kecerdasan bangsa.
dalam Undang -Undaang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 pendidikan diselennggarakan secara
Demokratif dan tidak diskriminatif, menjunjung tinggi hak azazi manusia, nilai keagamaan, nilai
budaya.
Proses belajar adalah suatu proses hubungan antara pendidik dan peserta didik .baik
hubungan atau interaksi langsung yang di lakukan di dalam kelas yaitu contohnya kegiatan
pembelajaran langsung maupun kegiatan pembelajaran tidak secara langsung yaitu dengan
menggunakakan macam -macam pembelejaaran (Latuheru 2013) dalam pembelajaran
matematika.
Kegiatan pembelajaran membutuhkan media sebagai alat yang dapat membantu
melaksanakan proses pembelajaran. Agar pembelajaran yang menarik dan lebih berhasil dan
yang dapat menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaraan (Ttiyanto 2013). Belajar
matematika membutuhkan keefekifan daya serap dan pembrlajaran matematika tingkat Sekolah
Dasar diharapkan terjadinya penemuan kembali dalam pembelaaran di kelas (Heruman,2014).
Selanjutntnya (Haryono: 2014) menyimpulan berbagai pendapat para ahli bahwa manfaat dari
penggunaan media salah satunya media gambar adalah media mempunyai pengaruh penting
dalam pembelajaran yaitu dapat memperjelas hal tidak nyata menjadi nyata. Kemudian media
dapat merangsang ketertarikan anak untuk belajar karena memungkinkan adanya interaksi antara
siswa dan media yang digunakan bersama dengan teman-teman, sehingga hasil belajar siswa
meningkat.
Keunggulan menggunakan media gambar dalam pembelajaran menurut Utami, 2018)
adalah, media gambar mudah diperoleh, guru dapat menggunakannyaa dengan mudah dan
harganya tidak mahal. Media gambar menurut Angkowo (2015:390) media yang memadukaan
kenyataan dan ide dengan baik dan jelas yang disampaikan dengan gambar.
Dari observasi yang dilakukan pada pembelaajaran matematika materi penjumlahan siswa
yang diteliti. maka didapatkan hasil observasi sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Observasi

Nomor Hasil Siswa Kriteria Total Siswa Persentase (%)

1 ≥66 Tuntas 5 25%

2 ≤66 Tidak Tuntas 15 75%

Berdasarkan data observasi di atas, terlihat bahwa siswa kelas tersebut belum mencapai
KKM secara keseluruhan. pada materi penjumlahan. dari hasil ulangan harian matematika kita
dapat mengetahuinya.hanya ada 5 siswa yang mencapai nilai ≤ 66 dari 20 siswa. Berdasarkan
hasil tersebut, peneliti mengidentifikasi penyebab tidak semua siswa mencapai ketuntasan belajar
adalah kurang menariknya media pembelajaran. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut,
masalah yang penting dan harus segera diperbaiki adalah hasil nilai pembelajaran siswa
Madrasah Ibtidaiyah Negri 12 Bandar Lampung pelajaran matematika materi penjumlahan yang
sangat rendah. Solusinya adalah guru menggunakan media pembelajaran gambar.

METODE
Jenis PTK dalam artikel ini adalah dengan menggunakan metode evaluatif, dengan
menggunakan instrumen test tertulis dan dilakukan 2 siklus penelitian dengan siswanya adalah
kelas 3 Madrasah Ibtidaiyah Negeri Bandar Lampung yang dilakukan pada bulan Oktober tahun
2022. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dikelas penulis dengan menggunakan media gambar
untuk pembelajaran matematika materi penjumlahan. Purwanto (2013:3) menjelaskan bahwa
evaluasi termasuk proses merencanakan, mendapat dan menyediakan informasi yang sangat
dipelukan untuk menemukan pemilihan hasil akhir atau keputusan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil


Penelitian perbaikan dilaksanakan 2 siklus, setiap siklus dilakukan dalam 1 kali pertemuan
menggunakan alokasi waktu setiap pertemuan 70 menit (2x35 menit).
Pra Siklus a) Perencanaan
Peneliti merencanakan penggunaan media gambar pada materi penjumlahan dalam proses
pembelajaran sebagai berikut:
• Kelas penelitian adalah siswa kelas III C MIN 12 Bandar Lampung yang berjumlah 20
siswa.
• Memilih materi pelajaran matematika konsep dasar penjumlahan.
• Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan media gambar dan membuat
evaluasi.
b) Pelaksanaan Tindakan
Pertemuan dilaksanakan hari Senin tanggal 24 Oktober 2022 selama 70 menit (2x35 menit).
Tema yang akan dilaksanakan di penelitian adalah materi penjumlahan. yang akan
dilaksanakan adalah :
• Kegiatan Awal
Pada saat penelitian, memulai dengan , berdoa, dan mengecek daftar hadir siswa. Setelah
itu guru menjelaskan tujuan pembelajaram guru melakukan pengenalan materi, dan
gambaran manfaat mempelajarinya.
• Kegiatan Inti
Saat penelitian, tahap eksplorasi guru menjelaskan materi penjumlahan. Setelah itu guru
menunjukkan media gambar. Pada tahap elaborasi, siswa mendemonstrasikan pembelajaran
penjumlahan menggunakan media gambar. Kemudian guru memberikan soal latihan. Pada
tahap konfirmasi, siswa boleh bertanya kemudian guru memberikan tindak lanjut.
• Kegiatan Akhir (Penutup)
Pada saat penelitian, guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran dan guru menutup kelas
dengan berdoa.
c) Hasil Tindakan
Perubahan kenaikan nilai terjadi pada Siswa kelas Tiga Madrasah Ibtidaiyah Negeri 12
Bandar Lampung terlihat dari hasil siswa saat pra-siklus dan saat siklus I. Data hasil siswa
prasiklus didapatkan dari nilai Ulangan harian sebelum dilakukan penelitian. Sedangkan data
Siklus I didapatkan dari nilai tes tertulis saat penelitian Siklus I.
Apabila hasil belajar siswa siklus I lebih besar dari hasil belajar siswa pra-siklus, maka
hasil belajar siswa kelas III MIN 12 Bandar Lampung mengalami peningkatan. Sedangkan
jika hasil belajar siklus 1 lebih kecil atau sama dengan dari hasil belajar siswa prasiklus,
hasil belajar siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Negeri 12 Bandar Lampung tidak
mengalami peningkatan. Keberhasilan siklus I dapat dikatakan berhasil, apabila mencapai
angka persentase ketuntasan kelas, yaitu ≥80%.

Siklus I a) Perencanaan
Peneliti menggunakan media gambar pada materi penjumlahan saat pembelajaran.
Kegiatannya adalah sebagai berikut:
• Menentukan peserta didik kelas III C yang berjumlah 20 siswa sebagai objek penelitian.
• Menentukan materi matematika yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah konsep
dasar penjumlahan.
• Merencanakam pelaksanaan pembelajaran menggunakan media gambar dan membuat
evaluasi.
b) Pelaksanaan Tindakan
Pertemuan pertama yaitu, Senin tanggal 24 Oktober 2022 waktu 70 menit (2x35 menit).
Matematika yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah materi penjumlahan.megiatan
yang dilaksanakan adalah :
a. Kegiatan Awal (Pendahuluan)
Guru memulai kelas dengan berdoa, salam dan mengisi daftar hadir. Setelah itu guru
menjelaskan tujuan pembelajaran kemudian melakukan apersepsi materi, serta
menyampaikan gambaran manfaat mempelajarinya.
b. Kegiatan Inti terdiri dari 3 tahap. Pada tahap eksplorasi, guru menjelaskan materi
penjumlahan. Setelah itu guru menunjukkan media gambar. Pada tahap elaborasi, siswa
mendemonstrasikan materi penjumlahan menggunakan media gambar. Kemudian guru
memberikan soal latihan. Pada tahap konfirmasi, guru memberikan kesempatan siswa
untuk bertanya dan guru memberikan tindak lanjut.
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
Pada saat penelitian, guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran dan guru menutup
kelas dengan berdoa dan salam.

c) Hasil Tindakan
Peningkatan hasil pembekajaran siswa kelas III MIN 12 Bandar Lampung dapat dilihat dari
perbandingan nilai hasil belajar siswa saat pra-siklus dengan saat siklus I. Data hasil belajar
siswa pra-siklus didapatkan dari nilai Ulangan harian sebelum dilakukan penelitian.
Sedangkan data Siklus I didapatkan dari nilai tes tertulis yang dilaksanakan saat penelitian.
Apabila hasil belajar siswa siklus I lebih besar dari hasil belajar siswa pra-siklus, maka hasil
belajar siswa kelas III MIN 12 Bandar Lampung mengalami peningkatan. Sedangkan jika
hasil siswa siklus I lebih kecil atau sama dengan dari hasil belajar siswa prasiklus, maka
hasil belajar siswa kelas III MIN 12 Bandar Lampung tidak mengalami peningkatan.
Indikator keberhasilan siklus I dapat dikatakan berhasil, apabila nilai kelas III MIN C Tahun
Pelajaran
2022/2023 mencapai angka persentase ketuntasan kelas
≥80%.
Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Pra-siklus dan Siklus I.

Pra-siklus Siklus I
No. Nama Siswa JK
Nilai Kriteria (≥68) Nilai Kriteria (≥68)

1. Ariqa P
30 Tidak 70 Tuntas
2. Ihsan L
30 Tidak 65 Tidak
3. Zio L
40 Tidak 60 Tidak
4. Fatin P
80 Tuntas 60 Tidak
5. Bayu P
70 Tuntas 50 Tidak
6. Kayla P
40 Tidak Tuntas 80 Tuntas
7. Yusuf L
40 Tidak Tuntas 70 Tuntas
8. Adinda P
70 Tuntas 70 Tuntas
9. Desvia P
60 Tuntas 50 Tidak
10. Husnia P
40 Tidak tuntas 40 Tidak
11. Faiq L
10 Tidak 30 Tidak
12. Hafizh L
20 Tidak 40 Tidak
13. Fadly L
50 Tidak 70 Tuntas
14. Gadis P
30 Tidak 75 Tuntas
15. Sherin P
30 Tidak 70 Tuntas
16. Winda P
80 Tuntas 90 Tuntas
17. Hana P 20 Tidak 55 Tida
18. NIizza P 50 Tidak 70 Tuntas

19. Dhofi L 10 Tidak 30 Tidak

20. Revi L 20 Tidak 60 Tidak

Nilai Rata-rata Kelas 40,25 62,75

Persentase Ketuntasan 25% 50%


Kelas

Tabel 3. Indikator Hasil Belajar Siswa Siklus I


N ilai
No. Indikator
Pra-siklus Siklus I
1. Nilai Terendah 10 30

2. Nilai Tertinggi 80 90

3. Nilai Rata-rata Kelas 40,25 62,75

4. Persentase Ketuntasan Kelas 25% 50%

Gambar 1. Grafik Hasil Belajar Siswa Siklus I


Dengan melihat grafik, diketahui bahwa kelas III MIN 12 Bandar Lampung memiliki
nilai rata-rata k⁰elas pra-siklus yang didapatkan dari nlai sebelum dilakukan penelitian yaitu
40,25 dengan angka tertinggi 80, nilai terendah 10, dan persentase ketuntasan kelas hanya
sebesar 25%. Dari data pra-siklus tersebut, diketahui bahwa siswa dikelas III MIN 12
Bandar Lampung belum semuanya mencapai kriteria tuntas dalam pelajaran matematika
materi penjumlahan. terlihat dari jumlah siswa yang mencapai nilai ≥66 hanya berjumlah 5
siswa dari total 20 siswa, dan nilai rata-rata kelas yang tidak mencapai ≥60 serta angka
persentase ketuntasan belajar kelas yang tidak mencapai ≥70%. Berdasarkan fakta tersebut,
peneliti melakukan penelitian siklus I pada kelas tiga Madrasah Ibtidaiyah Negeri 12 Bandar
Lampung. Setelah dilakukan penelitian siklus I dengan satu kali pertemuan yang beralokasi
waktu 70 menit (2x35 menit), diketahui bahwa nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan
menjadi 60,75 nilai paling tinggi 90, nilai paling rendah 30, persentase ketuntasan menjadi
sebesar 50%. Akan tetapi hasil penelitian siklus I kelas III Madrasah Ibtidaiyah Negeri 12
Bandar Lampung ini masih kurang dan belum dapat dikatakan berhasil dikarenakan nilai
ratarata kelas yang tidak mencapai ≥60 serta angka persentase ketuntasan belajar kelas yang
tidak mencapai ≥70%.
d) Refleksi
Berdasarkan penelitian siklus I, hasil belajar siswa kelas III MIN 12 Bandar Lampung
sudah mengalami peningkatan setelah penggunaan media gambar pada materi penjumlahan.
Akan tetapi ketuntasan belajar siswa dari siklus I tersebut, belum mencapai indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan dalam penelitian. Oleh karena itu, hasil tindakan dari
penelitian siklus I ini belum berhasil meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MIN 12
Bandar Lampung.
Dari hasil penelitian selama kegiatan pembelajaran, ada siswa yang belum faham pada
materi yang disampaikan. Siswa masih ada yang diam ketika diberi kesempatan bertanya, ada
juga yang diam ketika ditanya, dan kurang memperhatikan penjelasan guru. Untuk
menumbuhkaan kembali hasil belajar siswa kelas III MIN 12 Bandar Lampung, peneliti harus
melaksanakan penelitian lanjutan dari siklus sebelumnya harus ada perbaikan yaitu:
a. Memusatkan perhatian siswa pada penjelasan guru dengan menggunakan alternatif lain
yaitu media gambar berwarna menggunakan LCD.
b. Mengajak berlatih soal yang lebih banyak dan beraneka ragam.
c. Memotivasi peserta didik bertanya dan menjawab pertanyaan, melaksanakan tugas dengan
baik
Siklus II a) Perencanaan
Peneliti merencanakan penerapan konsep dasar perkalian menggunakan gambar berwarna
dalam proses pembelajaran. kelas yang dijadikan objek penelitian, yaitu:
i. Menetapkan materi dan pokok bahasam pelajaran matematika yaitu penjumlahan.
ii. Membuat rencana pelaksanaan menggunaakan media gambar serta menggunakan alat
peraga berupa LCD dan membuat evaluasi.
b) Pelaksanaan Tindakan
Penelitian ke II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 31 Oktober 2022 selama 70 menit (2x35
menit). Materinya adalah penjumlahan. Adapun kegiatan pelaksanaan siklus II yaitu :
1. Kegiatan Awal (Pendahuluan)
Pada saat penelitian, guru memulai kelas dengan salam, berdoa, dan daftar hadir siswa.
Setelah itu guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan guru melakukan apersepsi materi,
dan menjelaskan manfaat mempelajarinya.
2. Kegiatan Inti
Pada tahap eksplorasi, guru menjelaskan materi pembelajaran tentang lingkaran. Setelah
itu guru menunjukkan media gambar berwarna. Pada tahap elaborasi, siswa
mendemonstrasikan media gambar berwarna dan memberikan soal latihan. Pada tahap
konfirmasi, guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya dan guru memberikan
tindak lanjut.
3. Kegiatan Akhir (Penutup)
Pada saat penelitian, guru dan siswa membuat kesimpulan dan guru menutup kelas dengan
berdoa.
c) Hasil Tindakan
Peningkatan hasil belajar siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Negri 12 Bandar Lampung
dapat dilihat dari perbandingan nilai hasil belajar siswa saat siklus I dengan siklus II. Data
hasil belajar siswa siklus I didapatkan dari nilai tes tertulis siklus I dan siklus II didapatkan
dari nilai tes tertulis siklus II.
Apabila siklus II hasil belajarnya lebih besar dari hasil belajar siswa siklus I, maka hasil
belajar siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Negeri 12 Bandar Lampung mengalami
peningkatan. Sedangkan jika sebaliknya, hasil belajarnya tidak ada peningkatan. Indikator
keberhasilan siklus II berhasil, apabila peningkatan hasil belajar siswa kelas III MIN 12
Bandar Lampung

Tahun Pelajaran 2022/2023 mencapai angka persentase ketuntasan kelas sebesar ≥70%.

Tabel 4. Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

Siklus I Siklus II

Nilai Kriteria (≥66) Nilai Kriteria (≥66)


No. Nama Siswa JK
1. Ariqa P 70 Tuntas 70 Tuntas

2. Ihsan P 65 Tuntas 75 Tuntas

3. Zio P 85 Tuntas 95 Tuntas

4. Fatin P 60 Tidak 70 Tuntas


5. Bayu P 50 Tidak 70 Tuntas

6. Kayla P 80 Tuntas 90 Tuntas

7. Yusuf L 60 Tidak 70 Tuntas

8. Adinda L 70 Tuntas 70 Tuntas


9. Desvia L 60 Tidak 70 Tuntas

10. Husnia L 60 Tidak 95 Tuntas

11. Faiq L 70 Tuntas 30 Tidak

12. Hafizh L 70 Tuntas 40 Tidak

13. Fadly L 50 Tidak Tuntas 60 Tidak

14. Gadis P 60 Tidak Tuntas 75 Tuntas

15. Sherin L 65 Tidak Tuntas 60 Tidak tuntas

16. Winda P 65 Tidak Tuntas 95 Tuntas

17. Hana P 55 Tidak Tuntas 70 Tuntas

18. Niza L 60 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas


19. Dhofi P 30 Tidak Tuntas 30 Tidak Tuntas
20. Revi L 60 Tidak Tuntas 75 Tuntas

Nilai Rata-rata Kelas 62,75 70,5

Persentase Ketuntasan Kelas 50% 80%

Tabel 5. Indikator Hasil Belajar Siswa Siklus II

No. Indikator
Ni lai

Siklus I Siklus II

1. Hasil Terendah 30 30

2. Haasil Tertinggi 90 95

3. Nilai Rata-rata Kelas 62,75 70,5

4. Persentase Ketuntasan Kelas 50% 80%

Gambar 2. Grafik Hasil Belajar Siswa Siklus II


Berdasarkan tabel dan grafik di atas, diketahui bahwa siswa kelas 3 memiliki nilai
ratarata kelas pada siklus I yaitu sebesar 62,75 dengan nilai tertinggi 90, nilai terendah 30,
dan persentase ketuntasan kelas sebesar 50%. Dari data siklus I tersebut, diketahui bahwa
hasil siswa di kelas III c masih kurang dan belum dapat dikatakan berhasil dikarenakan nilai
ratarata kelas yang tidak mencapai ≥60 serta angka persentase ketuntasan belajar kelas yang
tidak mencapai ≥70%.
Berdasarkan fakta tersebut, peneliti melakukan penelitian selanjutnya siklus II pada
siswa kelas III MIN 12 Bandar Lampung Setelah dilakukan penelitian siklus II dengan satu
kali pertemuan yang beralokasi waktu 70 menit (2x35 menit), diketahui bahwa nilai rata-rata
kelas mengalami peningkatan menjadi 62,75 dengan nilai tertinggi 95, nilai terendah 30, dan
persentase ketuntasan kelas menjadi sebesar 70,5%. Oleh karena itu, hasil penelitian siklus II
pada siswa kelas III MIN 12 Bandar Lampung ini dapat dikatakan berhasil dikarenakan nilai
rata-rata kelas yang sudah mencapai ≥60 serta angka persentase ketuntasan belajar kelas
yang sudah mencapai ≥70%.
d) Refleksi
Dari penelitian siklus II, siswa kelas III MIN 12 B. Lampung menunjukkan perubahan lebih
baik setelah melaksanakan pembelajaran menggunakan media sebanyak dua kali pertemuan
dengan dua siklus. Pada siklus II ini didapatkan hasil belajar siswa sudah lebih baik
dibandingkan saat siklus I. Sehingga penelitian siklus II ini dapat disimpulkan sebagai
berikut:
• Siswa lebih cepat faham materi penjumlahan pada pelajaran matematika menggunakan
media gambar.
• Kegiatan siswa harus aktif untuk memotivasi siswa
Oleh karena itu, hasil tindakan dari penelitian siklus II ini berhasil mencapai
keberhasilan dikarenakan hasil belajar siswa kelas III MIN 12 B.L Tahun Pelajaran
2022/2023 telah mencapai ketuntasan belajar pada pelajaran matematika dengan angka
persentase kelas mencapai ≥70%.
Pembahasan

Hasil belajar siswa dalam penelitian ini merupakaaan hasil data dari penerapan media yang
telah dilaksanakan. Untuk data hasil belajar siswa pra-siklus didapatkan dari nilai Ulangan
Harian sebelum dilakukan penelitian. Untuk data hasil pembelajaran peserta didik didapatkan
dari nilai Tes Tertulis yang dilakukan saat penelitian Siklus I. Untuk data hasil belajar siswa
Siklus II didapatkan dari nilai Tes Tertulis yang dilakukan saat penelitian Siklus II. Hasil belajar
siswa kelas III MIN 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2022/2023 pelajaran matematika
materi penjumlahan memakai media gambar pada siklus I dan siklus II sebagai berikut.
Tabel 6. Perbandingan Hasil Belajar Siswa

Jumlah Siswa Persentase


No Kriteria Nilai
P-S S-I S-II P-S S-I S-II
1. Tuntas ≥66 5 10 17 25% 50% 80%

2. Tidak Tuntas <66 15 10 3 75% 50% 20%

Jumlah 20 20 20 100% 100% 100%

Tabel 7. Peningkatan Angka Persentase Ketuntasan Kelas


No Pembelajaran Persentase Peningkatan Per Siklus
P-S ke S-I S-I ke S-II P-S ke S-II
1. Pra-siklus 25%
2. Siklus I 50% 25% 50%
3. Siklus II 80% 25%

Keterangan:
P-S = Pra-siklus
S-I = Siklus I
S-II = Siklus II
Grafik 3. Peningkatan Angka Persentase Ketuntasan Kelas

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, diketahui jika hasil peningkatan angka persentase ketuntasan
kelas pada siklus I adalah 25% dan pada siklus II adalah 30%. Untuk tingkat ketuntasan hasil
belajar siswa kelas III MIN 12 pada siklus I memiliki angka persentase
ketuntasan kelas sebesar 50% sedangkan pada siklus II tingkat ketuntasan hasil belajar siswa
memiliki angka persentase ketuntasan kelas sebesar 80%. Oleh karena itu, penelitian yang
dilakukan pada siswa kelas III MIN 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2022/2023 ini sudah
berhasil dikarenakan angka persentase ketuntasan belajar kelas sudah mencapai ≥70%.
Berdasarkan hasil data penelitian dari perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan,
menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang berbunyi “Penggunaan media gembar pada materi
penjumlahan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MIN 12 Bandar Lampung
Kecamatan Bumi Waras Kota Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2022/2023” adalah sudah
terbukti berhasil.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan


Berdasarkan hasil data penelitian diketahui jika hasil peningkatan angka persentase
ketuntasan kelas pada siklus I adalah 25% dan pada siklus II adalah 30%. Untuk tingkat
ketuntasan hasil belajar siswa kelas III MIN 12 Bandar Lampung pada siklus I memiliki angka
persentase ketuntasan kelas sebesar 50% sedangkan pada siklus II tingkat ketuntasan hasil belajar
siswa memiliki angka persentase ketuntasan kelas sebesar 80%.
Berdasarkan hasil data penelitian dari perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan,
menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang berbunyi “Penggunaan media gembar pada materi
penjumlahan memperbaiki hasil belajar siswa kelas III MIN 12 Bandar Lampung.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka disampaikan saran-saran sebagai
berikut yaitu:
• Untuk guru dapat dijadikan alternatif untuk memberikan kontribusi pemikiran dan
informasi dalam memperbaiki nilai belajar siswa.
• Untuk siswa dapat memberikan trik pembelajaran yang baru sehingga lebih tertarik dalam
mempelajari matematika.
• Untuk penelitian lebih lanjut diharapkan bagi peneliti lain yang akan penelitian dengan
masalah yang sama, dapat menemukan penemuan terbaru yang lebih bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA
M, Huda. (2014). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Jurnal: Cakrawala Pendal Vol. 4
No.2. ISSN. 2442 – 7470.
Nugrohoningdyah. E, dan Zuhdi, U. (2013). Pemanfaatan Media Benda Konkret pada
Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika di Sekolah Dasar.
Jurnal Pendidikan IPA Veteran Vol. 1 No.1.
Nunuk Suryani dan Leo, A. (2012). Strategi Belajar-Mengajar. Jurnal Basastra. Vol 4, No 2.
12302-6405.
Rusmono. (2017). Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Senjaya Wijaya. (2012). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jurnal
Basastra. Vol 4, No.2. 12302-6405.
Patonah, D., Wijaya, W. M., & Rosalin, E. (2019). Efektivitas Penggunaan Media Gambar Kartun
pada Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Peserta Didik Sekolah
Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan, 19(1), 37-45.
Ahmad, F., & Mustika, D. (2021). Problematika Guru dalam Menerapkan Media pada
Pembelajaran Kelas Rendah di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(4), 2008-2014.
Sari, D. P., & Sari, P. P. (2021). Peran Media Gambar dalam Meningkatkan Kemampuan
Berhitung Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Kelas III MIN 2 Bengkulu Selatan.
Jurnal Pendidikan Islam Al- Affan, 2(1), 114-121.
Rohman, P. S., Susianti, L., & Jamaludin, M. (2021). Hasil Belajar Matematika Siswa
Menggunakan Media Gambar dengan Media Model Padat pada Materi Geometri. Pasundan
Journal of Mathematics Education Jurnal Pendidikan Matematika, 11(2), 65-78.
Istiningsih, S., Fauzy, M., & Nisa, K. (2018). Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas 1 SDN 1 Kediri Tahun Pelajaran
2017/2018.
JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan), 5(1), 31-41.
Supriyono, S. (2018). Pentingnya Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa SD.
Edustream: Jurnal Pendidikan Dasar, 2(1), 43-48.

Mashuri, S. (2019). Media Pembelajaran Matematika. Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai