PENDAHULUAN
didik, serta sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Kusdayanti et al.,
2019). Pembelajaran fisika merupakan salah satu cabang IPA yang mempelajari
tentang alam dan fenomena yang terjadi didalamnya melalui serangkaian proses
menuntut siswa untuk menguasai fakta, konsep, prinsip, dan hukum semata,
kegiatan ilmiah.
kurikulum 2013 adalah pembelajaran kritis, dimana siswa dituntut untuk aktif,
kritis, inovatif, dan kreatif selama pembelajaran (S. A. P. Anggraini et al., 2017).
menjelaskan. Selain itu di era revolusi 4.0 ini banyak berkembangnya teknologi
1
2
baru yang bisa digunakan sebagai media pembelajaran untuk membantu dalam
kegiatan transfer informasi dari guru kepada siswa (Taqwa et al., 2019). Sehingga
hal ini tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 yang mengedepankan student
center (berpusat pada siswa) (Novita et al., 2017). Hal ini sejalan dengan hasil
observasi di SMA N 8 Kota Bengkulu sebagai salah satu sekolah yang telah
guru masih banyak yang menggunakan metode ceramah yang lebih menekankan
kepada teacher center (berpusat kepada guru) bukan student center (berpusat
kepada siswa).
akan tetapi media tersebut belum mampu membantu siswa dalam memahami
materi karena hanya berupa tulisan yang sama seperti dibuku. Selain itu bahan
ajar seperti lembar kerja peserta didik (LKPD) yang digunakan oleh guru masih
banyak yang belum termasuk bahan ajar ideal karena LKPD yang digunakan oleh
sekolah-sekolah saat ini tidak melatih peserta didik untuk melakukan proses
penyelidikan karena hanya berisi kumpulan soal yang harus dikerjakan peserta
saat itu, LKPD kurang menuntut peserta didik untuk turut aktif melakukan
kegiatan yang terdapat pada LKPD, LKPD kurang disesuaikan dengan kebutuhan
dan karakteristik peserta didik serta kesesuaian dengan materi yang dipelajari,
3
LKPD kurang mendukung peserta didik untuk berkembang baik kognitif, afektif
dan psikomorik, pendidik hanya menggunakan LKPD yang tersedia pada buku
berkembangnya pola pikir siswa yang diharapkan pada kurikulum 2013 sehingga
diperlukan suatu inovasi dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah dengan
pembelajaran yang digunakan pada saat pembelajaran sehingga LKPD ini akan
sesuai dengan era revolusi 4.0 juga sebagai salah satu media pembelajaran yang
dapat digunakan dalam membuat LKPD menjadi ideal. Salah satu teknologi
terbaru pada era revolusi 4.0 yaitu QR code. Peneliti pada penelitian ini tidak
yang lebih besar daripada barcode sehingga bisa digunakan untuk memuat materi
peserta didik terlihat aktif dan memahami materi sendiri dalam pembelajaran
(Muna, 2017). Oleh karena itu, untuk mendukung proses pembelajaran yang
efektif dan peserta didik aktif salah satunya dengan menggunakan LKPD
teknologi QR code sebagai salah satu perkembangan teknologi dalam era revolusi
industri 4.0.
beberapa kelebihan yang terdapat pada model pembelajaran POE dan penggunaan
QR code, maka pada penelitian ini akan pengembangan LKPD berbasis POE
yang sesuai dengan kurikulum 2013 yang menyarankan aktivitas sains berupa
keterampilan proses sains (Rosa, 2015). LKPD berbasis POE dapat dijadikan
menyenangkan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Muna (2017) menunjukkan
menunjukkan bahwa “Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Berbasis POE Materi
Gerak dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis”. Hal ini didukung oleh
penggunaan QR code lebih baik daripada hasil belajar siswa melalui pembelajaran
konvensional”.
relevan, pada penelitian ini akan dilakukan pengembangan LKPD berbasis POE
dengan bantuan teknologi QR code yang belum pernah diterapkan oleh sekolah.
berikut:
fluida statis?
fluida statis?
berikut:
fluida statis
6
fluida statis
sebagai berikut:
A. Bagi Peneliti
sebuah LKPD.
B. Bagi Pendidik
2. Peserta didik dapat melatih keterampilan proses dasar pada fluida statis.
1. LKPD berbasis POE untuk peserta didik SMA/MA Kelas XI pada materi
dasar, kompetensi inti, tujuan, materi, motivasi dan orientasi, , prediksi, alat
lembar kerja peserta didik berisi fenomena fisika dalam kehidupan sehari-
hari.
1. LKPD berbasis POE merupakan lembar kerja peserta didik yang menyajikan
kesimpulan.
berbasis POE dan juga video alat dan bahan yang digunakan dalam
percobaan. Video yang telah ada nantinya akan dimasukkan ke google drive
dan link dari google drive akan dimasukkan ke aplikasi online QR generator
berupa QR code, penjelasan alat dan bahan berupa QR code serta langkah
KAJIAN TEORI
Lembar kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan salah satu sumber belajar
pembelajaran, serta berisi tugas yang dikerjakan oleh peserta didik baik berupa
soal maupun kegiatan yang dilakukan peserta didik. Sedangkan menurut (Astuti
et al., 2018) LKPD merupakan materi ajar yang dikemas sedemikian rupa agar
peserta didik dapat mempelajari materi tersebut secara mandiri, sehingga peserta
didik menjadi lebih aktif untuk memecahkan masalah yang ada melalui kegiatan
LKPD sebagai bahan ajar digunakan untuk membantu guru dan peserta didik
tujuan antara lain: (1) menyiapkan kondisi peserta didik untuk siap belajar
memperkaya konsep yang telah dipelajari peserta didik (perolehan hasil belajar)
10
11
mengubah kondisi belajar dari suasana teacher center menjadi student center.
mempunyai beberapa fungsi, antara lain: (1) tujuan latihan, peserta didik diberi
didik dibimbing untuk menuju suatu metode penyelesaian soal dengan kerangka
data tersebut; (4) penemuan, dalam lembaran kerja ini peserta didik dibimbing
untuk menyelidiki suatu keadaan tertentu, agar menemukan pola dari situasi itu
penelitian hal yang bersifat terbuka, penggunaan LKPD sejumlah peserta didik
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pendidik dalam menyiapkan
LKPD. Pendidik harus cermat serta memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
memadai untuk bisa membuat LKPD yang bagus. Sebuah LKPD harus
kompetensi dasar yang harus dikuasai dan dipahami oleh peserta didik
persyaratan berikut ini, yaitu syarat dikdatik, syarat konstruksi dan syarat teknik
1. Syarat-Syarat Dikdatik
c. Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan peserta didik
2. Syarat-Syarat Konstruksi
3. Syarat-Syarat Teknik
a. Tulisan
1) Gunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf latin atau romawi.
2) Gunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik, bukan huruf biasa
3) Gunakan kalimat pendek, tidak boleh lebih dari satu kata dalam satu
baris.
peserta didik.
13
b. Gambar
Gambar yang baik dalam LKPD adalah gambar yang dapat menyampaikan
isi dari materi pelajaran yang disampaikan atau sedang dipelajari. Agar
c. Penampilan
Menurut Hairudin et al. (2013), LKPD yang disajikan secara tercetak harus
memenuhi format. Format LKPD dimaksudkan agar siswa mengetahui apa yang
hendak dipelajari, bagaimana ia harus memulai belajar, apa yang ia lakukan saat
belajar dan tujuan yang harus dicapai setelah belajar, sehingga penyusunan LKPD
harus memuat judul, tujuan pembelajaran, menyajikan bekal awal, penyajian topik
bahwa LKPD adalah salah satu perangkat pembelajaran berupa panduan peserta
didik dalam melakukan kegiatan pemecahan masalah dan harus memenuhi syarat
dikdatik, konstruksi dan teknik agar dapat memudahkan peserta didik membentuk
White dan Gustone pada tahun 1992. Model pembelajaran POE dikembangkan
dengan hasil observasi, maka siswa semakin yakin akan konsepnya. Jika dugaan
peserta didik tidak tepat maka peserta didik dapat mencari penjelasan tentang
yang tidak benar. Karenanya peserta didik dapat belajar dari kesalahan dan
biasanya belajar dari kesalahan tidak akan mudah dilupakan (Hairudin et al.,
yaitu:
1. Prediction (Prediksi)
2019). Dalam membuat dugaan, siswa akan diminta guru memberikan alasan dari
dugaannya, yaitu mengapa ia memilih prediksi tersebut. Pada proses ini siswa
guru tidak memabatasi pemikiran siswa sehingga banyak gagasan dan konsep
muncul dari pemikiran siswa, guru akan dapat mengerti bagaimana konsep dan
pemikiran siswa tentang persoalan yang diajukan. Prediksi yang dibuat siswa
tidak dibatasi oleh guru, sehingga guru juga dapat mengerti miskonsepsi apa yang
banyak terjadi pada diri siswa. Hal ini penting bagi guru dalam membantu siswa
2. Observation (Observasi)
Observasi yaitu melakukan pengamatan apa yang terjadi. Dengan kata lain
siswa diajak untuk melakukan percobaan untuk menguji kebenaran prediksi siswa
Siswa dalam melakukan observasi menggunakan semua indra. Tahap ini siswa
kebenaran prediksi yang mereka sampaikan. Siswa mengamati apa yang terjadi,
yang terpenting dalam langkah ini adalah konfirmasi atas prediksi mereka.
3. Explanation (Eksplanasi)
dugaan dengan hasil eksperimen pada tahap observasi. Apabila hasil prediksi
tersebut sesuai dengan hasil observasi dan setelah mereka memperoleh penjelasan
tentang kebenaran prediksinya, maka siswa semakin yakin akan konsepnya. Akan
tetapi, jika dugaannya tidak tepat maka siswa dapat mencari penjelasan tentang
Menurut Kurnia dalam Muna (2017), hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pembelajaran POE adalah: (1) masalah yang diajukan sebaiknya masalah yang
memungkinkan terjadi konflik kognitif dan memicu rasa ingin tahu; (2) prediksi
harus disertai alasan yang rasional dan bukan sekedar menebak; (3) demonstrasi
atau eksperimen harus bisa diamati dengan jelas dan dapat memberi jawaban atas
Manfaat dan kelebihan model pembelajaran POE adalah: (1) dapat digunakan
untuk menggali gagasan awal yang dimiliki oleh siswa dapat dilihat dari hasil
prediksi yang dibuat siswa; (2) memberikan informasi kepada guru tentang
16
pemikiran siswa melalui yang dibuat siswa; (3) membangkitkan diskusi baik
antara siswa dengan siswa maupun antara siswa dengan guru; (4) memberikan
motivasi kepada siswa untuk menyelidiki konsep yang belum dipahami untuk
membuktikan hasil prediksinya; (5) membangkitkan rasa ingin tahu siswa untuk
menyelidiki; (6) merangsang peserta didik untuk lebih kreatif khususnya dalam
eksperimen; (8) proses pembelajaran menjadi lebih menarik, sebab peserta didik
tidak hanya mendengarkan tetapi juga mengamaati peristiwa yang terjadi; (9)
dengan cara mengamati secara langsung peserta didik akan memiliki kesempatan
POE dapat melatih siswa untuk aktif mencari pengetahuan sendiri, meningkatkan
siswa dan melatih keterampilan proses dasar siswa melalui tahapan-tahapan yang
dilalui.
(POE)
LKPD berbasis POE merupakan lembar kerja peserta didik yang menyajikan
tentang prediksi, observasi dan eksplanasi. LKPD ini menjadi salah satu alternatif
siswa pada pelaksanaan kurikulum 2013 (Putri et al., 2018). LKPD berbasis POE
penemuan konsep secara menadiri; (2) adanya kolom predict untuk menuliskan
hasil dugan terhadap suatu fenomena; (3) adanya kegiatan observasi untuk
membuktikan prediksi siswa; dan (4) adanya kolom explain sebagai tempat bagi
berbasis POE juga terdapat uraian-uraian tentang percobaan sederhana yang bisa
langkah-langkah POE. Adapun langkah-langkah POE dalam LKPD ini yaitu: (1)
pengalaman, atau buku yang pernah mereka baca berkaitan dengan permasalahan;
(2) mengamati dengan melakukan percobaan dan hasil percobaan yang diamati
digunakan untuk menguji kebenaran prediksi yang telah dibuat peserta didik
menjelaskan perbedaan yang terjadi antara prediksi awal mereka dengan hasil
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam LKPD berbasis POE yaitu: (1)
kognitif dan memicu rasa ingin tahu; (2) prediksi harus disertai alasan yang
rasional dan bukan sekedar menebak; (3) demonstrasi atau eksperimen harus bisa
18
diamati dengan jelas, dapat memberikan jawaban atas masalah dan peserta didik
2.4 QR Code
terutama data berbentuk teks. QR code merupakan evolusi dari barcode yang
awalnya satu dimensi menjadi dua dimensi, QR code berisi informasi baik diarah
vertikal dan horizontal, sedangkan barcode berisi data dalam satu arah saja. QR
code memegang jauh volume yang lebih besar informasi dari barcode. QR code
bebas untuk menghasilkan dan mengakses data dengan cepat, dan dapat dibaca
lebih besar daripada barcode. Saat ini penggunaan sudah cukup luas. Banyak
reader untuk berbagai macam tipe ponsel cukup banyak tersedia secara gratis
beberapa perusahaan. Adapun contoh QR code dapat dilihat pada gambar 2.1.
membuat jadwal ujian, menandai identitas peralatan dalam kelas; (2) aktivitas
19
QR code adalah jenis dua dimensi barcode matriks, terdiri dari modul hitam
diatur dalm pola persegi dengan fungsi seperti encoding, pencarian gambar,
termasuk kapasitas besar untuk penyimpanan data, ruang lingkup yang luas untuk
berbsis paradigma just in time belajar dan pembelajaran kolaboratif. Dengan kode
panjang kata lebih banyak; (2) tipe data yang disimpan pada QR code beragam
dapat berupa angka atau huruf atau gabungan kedunaya; (3) QR code dapat dibaca
dari segala arah sehingga kemungkinan gagal dalam membaca sangat kecil; (4)
memiliki ketahanan hingga 30% dapat terbaca (Pramihapsari & Kaldera, 2012).
dilakukan dengan mendeteksi marker atau tanda yang telah diisi dengan informasi
yang dibutuhkan.
20
didasarkan atas pengamatan terhadap apa yang dilakukan oleh seorang ilmuwan.
sejumlah keterampilan tertentu pada diri peserta didik agar mampu memproses
informasi sehingga ditemukan hal-hal baru yang bermanfaat baik berupa fakta,
IPA digolongkan menjadi dua yaitu keterampilan proses dasar (basic skills) dan
mengumpulkan petunjuk.
menggunakan berbagai bentuk seperti laporan tertulis, audio, visual atau audio
visual.
5. Menginterpretasi data yaitu memberi makna pada data yang diperoleh dari
pengamatan, karena sebuah data tidak akan berarti apa-apa sebelum diartikan.
proses dasar menurut Puspita et al. (2015) terdiri dari kegiatan mengukur,
mengkomunikasi.
dasar merupakan keterampilan proses awal yang dimiliki oleh siswa dalam
dan menyimpulkan.
Pada materi fluida statis terdapat empat subbab materi yaitu hukum utama
hidrostatik, hukum pascal, hukum archimedes dan fenomena dalam fluida statis.
1. Tekanan
Tekanan adalah besarnya gaya yang bekerja setiap satuan luas bidang dimana
gaya tersebut bekerja. Besar tekanan dipengaruhi oleh besar gay dan luas bidang
yang ditekan. Semakin besr gaya yang bekerja pada bidang, maka tekanan
semakin besr. Nmun, semakin besar luas bidang yang ditekan oleh gaya yang
F
P= ........................................................(2.1)
A
Keterangan:
P = tekanan (N/m2)
2. Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diakibatkan oleh gaya yang ada pada
zat cair terhadap suatu luas bidang tekan, pada kedalaman tertentu. Besar tekanan
24
hidrostatis dapat diamati menggunakan alat yang disebut pesawat Hartl. Dengan
c. Besar tekanan hidrostatis dipengaruhi oleh massa jenis zat cair. Semakin besar
massa jenis suatu zat cair, semakin besar pula tekanan pada kedalaman
tertentu.
Gaya yang bekerja pada tekanan hidrostatis adalah gaya berat, sehingga dapat
F w mg ρVg ρAhg
P= = = = = ............................................(2.2)
A A A A A
Ph= ρ gh
..................................................................
(2.3)
Keterangan:
P=P o+ P h...................................................(2.4)
Keterangan:
3. Hukum Pascal
pada suatu zat cair diwadah tertutup akan diteruskan dan menyebar ke
setiap bagian dari zat cair dan dinding wadah tempat zat cair tersebut.”
Apabila zat cair dalam ruang tertutup mendapatkan gaya, maka gaya akan
diteruskan oleh zat cair ke segala arah sama besar. Hal ini terjadi karena salah satu
sifat zat cair, yaitu molekul-molekulnya senantiasa bergerak bebas. Nama Blaise
Perhatikan gambar disamping ini! Ketika pengisap kecil kamu dorong, maka
pengisap tersebut memberikan gaya sebesar F1 terhadap luas bidang A1, sehingga
menimbulkan tekanan sebesar P1. Menurut Pascal, tekanan ini akan diteruskan ke
segala arah dengan sama rata sehingga tekanan akan diteruskan ke pengisap besar
dengan sama besar. Dengan demikian, pada pengisap yang besar pun terjadi
tekanan yang besarnya sama dengan P1. Tekanan ini menimbulkan gaya pada luas
bidang tekan pengisap kedua (A2) sebesar F2 sehinga dapat dinyatakan pada
persamaan 2.5.
F1 F 2
= ...............................................(2.5)
A1 A2
Keterangan :
4. Hukum Archimedes
Apa itu gaya apung? Gaya apung dalam fisika juga disebut sebagai gaya ke
atas atau gaya Archimedes. Kapal selam merupakan salah satu alat yang
fluida, diangkat ke atas oleh sebuah gaya yang sama dengan berat fluida
yang dipindahkan.”
Selain kapal selam, contoh hukum Archimedes yang lebih sederhana adalah
memasukkan balok kayu kedalam gelas yang berisi penuh dengan air. Ketika
dimasukkan k dala air, air tersebut tumpah. Balok kayu akan mendapatkan gaya
ke atas. Besarnya gaya ke atas balok kayu tersebut sama dengan berat dari air
yang tumpah dari gelas tersebut. Secara matematis dapat dirumuskan seperti pada
FA = wf......................................................(2.6)
FA = mf g ⇒ mf = ρf Vf.......................................(2.7)
Volume fluida yang dipindahkan sama dengan volume benda yang tercelup ke
FA = ρf Vbf g................................................(2.8)
Keterangan :
Besar kecilnya gaya ke atas sangat dipengaruhi oleh massa jenis fluida, volume
benda, dan percepatan gravitasi. Semakin pekat larutan garam, maka telur akan
semakin terangkat ke atas. Hali ini disebabkan oleh massa jenis fluida yang
benda di air. Sesuai dengan hal tersebut, maka gaya ke atas juga dapat dirumuskan
FA = wu – wa..............................................(2.9)
Keterangan :
5. Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan adalah gaya yang diakibatkan oleh suatu benda yang
bekerja pada permukaan zat cair sepanjang permukaan yang menyentuh benda itu.
Semua cairan memiliki tegangan permukaan, tetapi tegangan permukaan air lebih
tinggi dari yang lainnya. Contoh peristiwa yang membuktikan adanya tegangan
permukaan antara lain peristiwa jarum, silet, penjepit kertas atau nyamuk yang
yang menetes cenderung berbentuk bulat-bulat, dan air yang berbentuk bola
28
dipermukaan daun talas. Salah satu contoh peristiwa tegangan permukaan dapat
membentuk bulatan-bulatan kecil seperti bentuk bola. Hal ini terjadi karena gaya
didalam cairan dan molekul-molekul lain dalam cairan dinamakan gaya kohesi.
Sedangkan gaya antara sebuah molekul cairan dengan bahan lain, seperti dinding
pipa yang tipis dinamakan gaya adhesi. Selanjutnya, karena pengaruh gaya kohesi
permukaan raksa terasa seperti selaput yang terapung. Tegangan selaput pada
raksa ini juga disebabkan karena tegangan permukaan. Tegangan permukaan (γ)
dalam zat cair didefiniskan sebagai gaya per satuan panjang yang bekerja
.............................................(2.10)
Keterangan:
F = Gaya (N)
d = panjang permukaan yang menyentuh fluida (m). Jika dua permukaan yang
Tegangan permukaan suatu cairan yang berhubungan dengan garis gaya tegang
yang dimiliki permukaan cairan tersebut. Gaya tegang ini berasal dari gaya tarik
juga kecil, maka tegangan permukaannya juga kecil. Selain itu tegangan
molekul dalam cairan. Tabel 2.1 pengukuran tegangan permukaan untuk berbagai
macam cairan.
6. Kekentalan (Viskositas)
gesekan di dalam fluida. Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi
antara molekul zat cair. Sedangkan dalam gas, viskositas timbul sebagai akibat
tumbukan antara molekul gas. Tabel 2.2 berikut menunjukkan beberapa jenis
Gaya gesek antara permukaan benda padat yang bergerak dengan fluida akan
sebanding dengan kecepatan relatif gerak benda ini terhadap fluida. Hambatan
gerak benda di dalam fluida disebabkan oleh gaya gesek antara bagian fluida yang
melekat ke permukaan benda dengan bagian fluida di sebelahnya. Gaya gesek itu
...............................................(2.12)
Keterangan:
Gaya yang bekerja pada saat jatuh adalah gaya berat bola, gaya apung dan gaya
kecepatannya bertambah, maka gaya stokes juga bertambaha, suatu saat bola
Penguraian gaya yang bekerja pada saat bola jatuh ditunjukkan pada gambar 2.4.
...................................(2.13)
dan
..................................(2.14)
Keterangan:
Fisika merupakan mata pelajaran yang berkaitan dengan ilmu sains dan
sebagian besar siswa menganggap fisika merupakan mata pelajaran yang sulit. Hal
tetapi media pembelajaran yang digunakan guru hanya berupa powerpoint atau
video pembelajaran yang kebanyakan hanya berisi kalimat penjelasan atau kata-
kata seperti yang terdapat dibuku. Akibatnya siswa merasa bosan dan jenuh
dalam belajar fisika, sehingga banyak siswa yang tidak memperhatikan ketika
menyebabkan pembelajaran menjadi berpusat pada guru dan siswa kurang aktif
dalam pembelajaran sehingga hal tersebut tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum
2013.
Selain kesulitan dalam memahami materi siswa juga kurang terlatih dalam
keterampilan proses nya termasuk keterampilan proses dasar. Hal ini dikarenakan
lembar kerja siswa (LKS) ataupun LKPD yang digunakan disekolah bersumber
dari buku paket atau LKS penerbit sehingga kebanyakan LKS ataupun LKPD
hanya berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa tanpa siswa
tahu apa yang menjadi tujuan utama dalam materi yang sedang diajarkan. Selain
itu LKS praktikum yang diberikan juga hanya mencakup tujuan pratikum dan
permasalahan yang berkaitan dengan materi. Sehingga kerja instan yang seperti
33
itu belum mampu memacu siswa dalam memahami materi dan melatih
mengatur situasi kelas sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Salah satu
cara yang dapat ditempuh guru untuk melatihkan keterampilan proses dasar siswa
pembelajaran yang sesuai dengan era revolusi 4.0 seperti sekarang. Salah satu
pembelajaran POE siswa diharuskan mampu melakukan tiga tugas utama yaitu
media pembelajaran terbaru yaitu QR code yang merupakan salah satu media
Sehingga QR code sangat sesuai jika dipadukan dengan LKPD berbasis POE
Pembelajaran fisika
Model Pembelajaran
Bahan Ajar tidak sulit dan dapat
berdasarkan kegiatan ilmiah
berdasarkan RPP 2013 melatihkan
Media pembelajaran
harus memenuhi syarat keterampilan proses
menggunakan teknologi sesuai
Dikdatik, konstruksi siswa selain proses
di era revolusi 4.0 yaitu
dan teknik kognitifnya
teknologi 3D
realita
Menggabungkan
Menggunakan beberapa alat indera berbagai informasi
Mengamati dari Memperhatikan ciri khusus objek yang Menemukan pola
video QR code diamati oleh video QR code informasi
Mendasarkan Menggolongkan atau Mengidentifikasi
prediksi pada pola mengklasifikasikan hubungan antar
yang ada Menentukan urutan kejadian variabel
Membedakankan Mengukur pengamatan yang dilakukan Mengkomunikasikan
prediksi dari Menggunakan alat bantu untuk informasi
tebakan/ramalan membantu alat indera Menyimpulkan
Melakukan percobaan informasi
melatihkan
Modul Berbasis POE (Predict, Observe, Explain) Meteri Usaha dan Energi
berbasis POE menurut ahli materi, ahli media dan ahli bahasa memiliki kriteria
80,30%, dan 81,25% dan keefektivitasan modul berbasis POE ditinjau dari
penelitian ini yaitu terdapat contoh soal, latihan soal, materi, sajian informasi
yang banyak sehingga siswa mampu belajar mandiri serta gambar yang sesuai
dengan materi.
siswa dengan nilai gain masing-masing 0,56 dan 0,51. Struktur LKPD pada
penelitian ini yaitu halaman sampul, standar isi, tujuan pembelajaran, petunjuk
belajar, sekilas tentang POE, peta konsep, dan daftar pustaka. Pada bagian
kegiatan berisi kompetensi dasar, kilas teori, tujuan, kegiatan yang akan
observe, dan explain. Selain itu pada LKPD model POE terdapat: (1) adanya
dan (4) adanya kolom explain sebagai tempat bagi siswa untuk
Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Predict Observe Explain Pada Mata
Pelajaran Fisika SMP” menunjukkan bahwa LKPD berbasis POE sangat sesuai
digunakan sebagai bahan ajar dengan skor 3,74 dari skala 4. Adapun
dengan melakukan percobaan (disertai alat dan bahan dan prosedur percobaan),
Code Dalam Pembelajaran Pokok Bahasan Sistem Periodik Unsur Pada Kelas
Barcode Scanner.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
november 2019 sampai dengan Februari 2020 semester Genap tahun ajaran
2019/2020.
Pada tahap pengumpulan data (define) subjek penelitian adalah guru dan
siswa/i SMA N 8 Kota Bengkulu. Subjek pada analisis kebutuhan siswa yaitu
analisis kebutuhan guru yaitu guru fisika SMA Negeri 8 Kota Bengkulu.
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode
yaitu 3D yang diadaptasi dari model 4D oleh Thiagarajan et al. (1974). Tahapan
38
39
Define yaitu pengumpulan data dari berbagai sumber sesuai dengan informasi
yang dibutuhkan. Tahap ini merupakan syarat dan kebutuhan bagi pengembangan
LKPD yang akan dikembangkan (Rahmatika et al., 2017). Pada tahap define
pembelajaran (Rahmatika et al., 2017). Tahap ini terdiri dari perancangan LKPD
yang telah dibuat pada tahap design. Rangkaian proses tahap ini meliputi validasi
Define yaitu pengumpulan data dari berbagai sumber sesuai dengan informasi
yang dibutuhkan. Tahap ini merupakan syarat dan kebutuhan bagi pengembangan
dalam membuat penilaian pada setiap tahap define. Instrumen penelitian untuk
b. Analisis Kurikulum
standar kompetensi dan kompetensi dasar dari kurikulum yang digunakan, peneliti
dapat menentukan materi yang sesuai dengan masalah yang ada dan digunakan
No Indikator Deskripsi
1 Kurikulum Kurikulum yang digunakan di sekolah
2 Kompetensi Inti Berisi kompetensi inti dari pembelajaran fisika
3 Kompetensi Dasar Berisi kompetensi dasar dari pembelajaran
fisika
4 Indikator Memuat indikator pembelajaran yang
disesuaikan dengan kompetensi dasar
5 Tujuan Memuat tujuan pembelajaran yang sesuai
dengan indikator
6 Materi pembelajaran Materi pembelajaran berisi fakta, konsep,
prinsip dan prosedur
7 Metode pembelajaran Memuat pendekatan, metode dan model
pembelajaran yang digunakan
8 Media pembelajaran Berisi media, alat dan bahan, dan sumber
belajar yang sesuai dengan materi pembelajaran
9 Pelaksanaan Memuat kegiatan pendahuluan, kegiatan inti,
pembelajaran kegiatan penutup dan alokasi waktu.
10 Penilaian hasil belajar Memuat aspek yang dinilai, teknik penilaian
dan instrumen penilaian
Analisis perangkat pembelajaran pada penelitian ini yaitu analisis LKPD. Pada
analisis ini akan di dapat informasi mengenai komponen LKPD yang telah
karakteristik LKPD ideal yaitu LKPD yang memenuhi aspek dikdatik, konstruksi,
dan teknik. Setelah itu juga dilakukan analisis LKPD berbasis POE yang menjadi
dasar LKPD yang akan dikembangkan, sehingga akan didapat LKPD berbasis
instrumen penelitian untuk analisis LKPD dapat dilihat pada tabel 3.2.
42
data informasi tentang kebutuhan guru dan siswa terhadap pengembangan LKPD
memberikan lembar angket analisis kebutuhan guru dan siswa. Pada analisis ini
dilakukan pengkajian pada aspek pengalaman belajar, bahan ajar yang digunakan,
dan media pembelajaran yang digunakan yaitu teknologi QR code . Tiga aspek
Adapun kisi-kisi lembar angket analisis kebutuhan guru tertera pada tabel 3.3 dan
Jumlah
No Indikator Nomor Item Indikator
Penilaian
1 Persepsi guru 1,2 2
Pengalaman pembelajaran 3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,
2 13
fisika 13,14,15
Kebutuhan LKPD berbasis
3 ,16,17,18,19,20 5
POE berbantuan QR code
Jumlah 20
Sumber: Dimodifikasi dari Payudi & Ertikanto (2015)
Jumlah
No Indikator Nomor Item Indikator
Penilaian
1 Persepsi siswa 1,2,3,4 4
Pengalaman pembelajaran 5,6,7,8,9,10,11,12,13,
2 12
fisika 14,15,16
Kebutuhan LKPD berbasis
3 17,18,19,20 4
POE berbantuan QR code
Jumlah 20
Sumber: Dimodifikasi dari Payudi & Ertikanto (2015)
a. Perancangan LKPD
define. Pada tahap ini terdapat rancangan umum dan rancangan khusus dalam
44
komponen LKPD secara umum seperti cover, isi, penutup. Sedangkan pada
rancangan khusus meliputi penjelasan secara rinci dari setiap komponen LKPD
masalah yang sesuai dengan model POE dan teknologi QR code yang digunakan
untuk mengevaluasi kelayakan LKPD yang telah dikembangkan. Adapun kisi kisi
instrumen validasi ahli untuk angket kelayakan dapat dilihat pada tabel 3.5 dan
kisi-kisi angket validasi ahli untuk mengevaluasi kelayakan LKPD dapat dilihat
Jumlah
Aspek Indikator Nomor Item Indikator
Penilaian
Media Tampilan 1,2,3 3
Konsistensi 4,5 2
Penggunaan huruf 6 1
Kriteria fisik 7,8 2
QR code 9,10,11 3
Materi Kualitas isi 12,13,14,15,16,17 6
45
Jumlah
Aspek Indikator Nomor Item Indikator
Penilaian
Penyajian 18,19,20 3
Model POE 21,22,23 3
Keterampilan Proses Dasar 24,25,26,27,28,29,30,31,3 9
2
Bahasa Lugas 33,34,35 3
Kumunikatif 36 1
Dialogis dan interaktif 37 1
Kesesuaian dengan 38,39 2
perkembangan peserta
didik
Kesesuaian dengan kaidah 40,41 2
bahasa
Jumlah 41
Sumber: Dimodifikasi dari Hairudin et al. (2013) dan S. A. P. Anggraini et al.
(2017)
3. Tahap Pengembangan (Develop)
Pada tahap ini dilakukan pembuatan LKPD berdasarkan rancangan yang telah
menggunakan aplikasi corel draw 2017 dan photoshop CS5 untu pembuatan
ahli instrumen penelitian dan kelayakan LKPD berdasarkan kisi-kisi yang telah
c. Validasi ahli
Tahap validasi terdiri dari dua validasi ahli. Validasi ahli dilakukan oleh dua
Sebelum digunakan dalam uji coba respon siswa dan guru, LKPD yang
Analisis
Penyusunan instrumen Hasil Analisis
penelitian untuk tahap Instrumen penelitian untuk
define tahap define
Analisis RPP Define Identifikasi komponen
Analisis perangkat RPP dan LKPD
pembelajaran Identifikasi kebutuhan
Analisis kebutuhan LKPD terbaru
pengembangan LKPD
Produk
Perancangan Produk Rancangan awal LKPD
Perancangan LKPD Rancangan Instrumen
Design
Perancangan instrumen penelitian untuk
penelitian untuk mengevaluasi LKPD dan
mengevaluasi LKPD mengevaluasi instrumen
penelitian
Pengembangan Media
Pengembangan LKPD
Pengembangan instrumen Hasil Pengembangan
Develop
penelitian untuk Produk LKPD berbasis
mengevaluasi LKPD POE berbantuan QR
Validasi ahli code
Revisi berdasarkan hasil
validasi ahli
hasil pengembangan LKPD Lembar angket ini terdiri dari lembar angket analisis
kebutuhan guru dan siswa, lembar angket validasi instrumen penelitian , lembar
angket validasi ahli. Adapun tabel instrumen penelitian dapat dilihat pada tabel
3.7.
(Sugiyono, 2010). Studi review dokumen pada penelitian ini digunakan untuk
meriview kurikulum yang digunakan di sekolah dan untuk meriview LKPD yang
LKPD.
2. Metode Angket
tahap define menggunakan angket analisis kebutuhan untuk guru dan siswa.
Angket analisis kebutuhan siswa diberikan kepada siswa/i SMA Negeri 8 Kota
Bengkulu. Selain itu, angket analisis kebutuhan guru diberikan kepada guru fisika
SMA Negeri 8 Kota Bengkulu untuk kebutuhan LKPD berbasis POE yang akan
dikembangkan.
Metode angket juga digunakan pada pelaksanaan uji validasi ahli untuk
instrumen penelitian, uji validasi ahli untuk produk yang telah dikembangkan.
Angket uji validasi ahli digunakan untuk mengetahui kelayakan produk yaitu
kesesuaian isi materi dengan kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD),
indikator, dan tujuan pembelajaran, konstruksi sesuai format LKPD yang ideal.
50
informasi sehingga karakteristik data tersebut menjadi mudah dipahami dan juga
dua macam yaitu kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berisi tentang komentar
oleh expert judgement, respon guru dan respon siswa. Data kuantitatif diperoleh
dari penilaian angket expert judgement, respon guru, dan respon siswa. Adapun
1. Tahap Define
Pada tahap define menggunakan teknik analisis deskritif, analisis kualitatif, dan
observasi, dan lembar angket. Adapun penjelasan teknik analisis data pada tahap
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Pada penelitian
ini teknik analisis deskriptif berupa deskripsi kualitatif yaitu pemaparan data hasil
Analisis data Kebutuhan Guru dan Siswa ini yang digunakan adalah analisis
pernyataan positif yaitu skor 4 jika deskreptor sangat setuju, Skor 3 jika
51
deskreptor setuju, skor 2 jika deskreptor kurang setuju dan untuk skor 1 jika
deskreptor tidak setuju. Sedangkan untuk pernyataan negatif yaitu skor 1 jika
deskreptor sangat setuju, Skor 2 jika deskreptor setuju, skor 3 jika deskreptor
kurang setuju dan untuk skor 4 jika deskreptor tidak setuju Selanjutnya, kita dapat
persamaan 3.1.
skala perolehan
Persentase Tiap Deskreptor= X 100%..........................(3.1)
skala maksima l
Setelah dilakukan penghitungan untuk setiap deskreptor, maka dicari nilai rata
dibagi dengan jumlah deskreptor, dan hasilnya dikatakan sebagai persentase nilai
konsep ini, dilakukan dengan cara mencocokkan hasil penghitungan nilai rata-rata
No Interval Kriteria
1 Sangat Setuju
2 Setuju
3 Tidak Setuju
4 Sangat Tidak Setuju
Sumber: Dimodifikasi dari Siahaan et al. (2019)
2. Tahap Design
3. Tahap Develop
dan analisis kuantitatif yang digunakan untuk lembar angket validasi ahli.
Adapun penjelasan teknik analisis data pada tahap develop sebagai berikut.
a. Analisis Kelayakan
Analisis kelayakan diperoleh dari skor nilai yang diberikan pada angket
kuantitatif. Adapun penjelasan teknik analisis data pada tahap design sebagai
berikut.
Langkah yang dilakukan untuk menganalisis data adalah menghitung skor rata-
rata setiap komponen, kemudian mengubah skor rata-rata dalam bentuk kualitatif.
......................................................(3.2)
Keterangan:
: skor rata-rata
53
Mengubah rata-rata skor total menjadi bentuk kualitatif dengan berpedoman pada
meliputi aspek (Ai), indikator (Iji) dan validasi (Vji) dari setiap validator
b) Menentukan rata-rata nilai hasil dari semua validator untuk setiap indikator
........................................................... (3.3)
3.3.
............................................................ (3.3)
Ai adalah rata-rata nilai untuk setiap aspek ke-i; Iji adalah rata-rata untuk aspek
ke-i terhadap indikator ke-j; dan m adalah banyaknya indikator dalam aspek
ke-i.
persamaan 3.4
............................................................ (3.4)
Va adalah nilai rata-rata total untuk semua aspek; Ai adalah rata-rata nilai untuk
d) Nilai Va atau rata-rata total ditunjukkan pada interval penentuan tabel 3.12.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
karakteristik LKPD ideal yaitu LKPD yang memenuhi aspek dikdatik, konstruksi,
dan teknik. Analisis LKPD menggunakan lembar review dokumen LKPD, hasil
analisis LKPD terdapat pada lampiran 2.
Pada review dokumen LKPD yang digunakan di sekolah, ternyata komponen
LKPD yang ada hanya judul LKPD, identitas peserta didik, tujuan pembelajaran,
alat dan bahan percobaan, prosedur percobaan, dan pertanyaan. Sedangkan untuk
gambar, identitas penulis, daftar isi, petunjuk penggunaan LKPD, materi
pembelajaran, kunci jawaban, kolom kesimpulan dan daftar pustaka tidak terdapat
pada LKPD yang digunakan disekolah.
Karakteristik LKPD yang terdapat pada LKPD yang digunakan di sekolah juga
hanya memiliki ketersediaan “Ada” 10 pernyataan dari 21 pernyataan, meliputi
indikator dikdatik masih belum melatih keterampilan proses dasar siswa secara
keseluruhan karena baru melatih 5 keterampilan dari 9 keterampilan proses dasar.
Selain itu pada indiktor konstruksi, LKPD masih terdapat penggunaan bahasa
yang kurang jelas untuk dimengerti peserta didik. Pada indikator teknik juga tidak
terdapat gambar yang menyampaikan isi dari LKPD, bingkai untuk menentukan
kalimat perintah, dan besarnya gambar dan tulisan yang tidak sesuai.
Sehingga dengan adanya review dokumen LKPD tersebut kita dapat
mengetahui bagian-bagian LKPD mana saja yang perlu dikembangkan baik dari
komponen LKPD maupun krakteristik LKPD. Hasil dari review dokumen LKPD
dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Review Dokumen LKPD
Ketersediaan
Aspek
Ada Tidak
Komponen LKPD 8 10
Karakteristik LKPD 11 10
SMA N 8 Kota Bengkulu. Adapun hasil penelitian untuk analisis kebutuhan guru
terdapat pada lampiran 4 dan analisis kebutuhan siswa terdapat pada lampiran 3.
Hasil analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Analisis Angket Kebutuhan Guru
Respon
Aspek
SS S KS TS
Persepsi guru 0 0 2 0
Pengalaman pembelajaran fisika 0 12 1 0
Kebutuhan LKPD berbasis POE 0 5 0 0
Lalu kita interpretasikan angket kebutuhan guru kedalam hasil nilai/skor sehingga
didaptkan hasilnya seperti pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil Interpretasi Skor Analisis Kebutuhan Guru
Pertanyaan
Aspek
Posistif (+) Negatif (-)
Nomor SS S KS TS Nomor SS S KS TS
Persepsi
1 5 30 18 2 2,3,4 3 72 62 28
siswa
Pengalaman 5,6,7,8,
9,12,15
pembelajaran 10,11,1 127 218 78 17 30 87 84 19
,16
fisika 3,14
Kebutuhan
17,18,2
LKPD 35 113 15 2 19 1 8 29 17
0
berbasis POE
63
a. Perancangan LKPD
Pada tahap ini dilakukan pembuatan LKPD berdasarkan rancangan yang telah
dibuat pada tahap perancangan (design). Adapun produk LKPD yang telah
c. Validasi Ahli
Tahap validasi terdiri dari dua validasi ahli. Validasi ahli dilakukan oleh dua
instrumen penelitian angket kelayakan terdapat pada lampiran 7 dan hasil validasi
Adapun hasil penelitian uji kelayakan instrumen penelitian oleh validasi ahli
dapat dilihat pada tabel 4.7 dan uji kelayakan untuk produk oleh validasi ahli
Skor
Skor
Validator yang Persentase Kategori
maksimum
diperoleh
Sangat Sesuai/sangat
Validator 1 275 275 100%
layak digunakan
Sangat Sesuai/sangat
Validator 2 251 275 91,27%
layak digunakan
Sangat
Total 526 550 95,63% Sesuai/sangat layak
digunakan
Sebelum digunakan dalam uji coba respon siswa dan guru, LKPD yang
4.2 Pembahasan
penilaian, alokasi wktu dan sumber belajar. Sehingga dari komponen kurikulum
adalah 20 pernyataan.
Pada review dokumen LKPD terdapat 2 aspek yang diamati yaitu komponen
Pada angket analisis kebutuhan guru terdapat 3 aspek yang dinilai yaitu aspek
Pada angket analisis kebutuhan siswa terdapat 3 aspek yang dinilai yaitu aspek
b. Analisis Kurikulum
Kegiatan pembelajaran, alokasi waktu dan sumber belajar juga sebagai masukan
dalam memilih model pembelajaran dan media pembelajaran yang sesuai untuk
LKPD hanya ada 8 dan 10 yang tidak tersedia dalam komponen LKPD.
Sedangkan pada karakteristik LKPD ketersediaan hanya ada 11 dan 10 yang tidak
12 11
10 10
10
8
8
6
4
2
0
Komponen LKPD Karakteristik LKPD
Ada Tidak
Grafik 4.1 Ketersediaan Analisis Perangkat Pembelajaran
Selain itu, kita juga dapat melihat persentase ketersediaan komponen LKPD hanya
sebesar 44% sedangkan komponen LKPD yang tidak ada lebih besar daripada
yang ada yaitu sebesar 56%. Hal ini ditunjukkan pada diagram 4.1. sedangkan
untuk karakteristik LKPD ketersediaannya 52%, hal ini lebih besar daripada
68
karakteristik yang tidak ada di LKPD yaitu sebesar 48%. Persentase untuk
44% Ada
56% Tidak Ada
48% Ada
52% Tidak Ada
LKPD ideal.
Pada angket kebutuhan guru terdiri dari 3 aspek yang diamati yaitu persepsi
Sehingga diperoleh bahwa 100% guru kurang setuju jika mengalami kesulitan
Sangat Setuju
Setuju
Kurang setuju
Tidak Setuju
100%
sudah terdapat bahan ajar seperti LKPD dan menggunakan media pembelajaran
seperti powerpoint, dan 8% guru kurang setuju jika dalam pembelajaran masih
ada beberapa media dan bahan ajar yang kurang sesuai dengan kebutuhan
8%
Sangat Setuju
Setuju
Kurang setuju
Tidak Setuju
92%
Pada aspek kebutuhan LKPD berbasis POE, 100% guru setuju jika
Sangat Setuju
Setuju
Kurang setuju
Tidak Setuju
100%
kebutuhan guru didapatkan bahwa pada aspek persepsi guru diperoleh skor 4 dari
skor maksimum 8 sehingga persentase tiap aspek (PA) 50% dengan kategori
dari skor maksimum 52 sehingga persentase tiap aspek (PA) 73% dengan kategori
setuju dan untuk aspek kebutuhan LKPD berbasis POE diperoleh skor 15 dari
skor maksimum 20 sehingga persentase tiap aspek (PA) 75% dengan kategori
sangat setuju. Hasil akhir dari angket kebutuhan guru diperoleh skor 57 dari skor
setuju. Jadi dapat kita ketahui bahwa guru “SETUJU” dengan dikembangkannya
Pada angket kebutuhan siswa terdiri dari 3 aspek yang diamati yaitu persepsi
siswa, pengalaman pembelajaran fisika, dan kebutuhan LKPD berbasis POE. Pada
71
aspek persepsi siswa, diperoleh bahwa 9% siswa sangat, 54% setuju, 33% kurang
setuju, dan 4% tidak setuju jika mereka mengalami kesulitan dalam memahami
4%
9%
Sangat Setuju
33% Setuju
Kurang setuju
Tidak Setuju
55%
kurang setuju, dan 17% siswa tidak setuju jika mereka dalam pembelajaran fisika
tidak bersemangat pada saat pembelajaran fisika berlangsung. Hal ini ditunjukkan
2%
17%
Sangat Setuju
Setuju
44% Kurang setuju
Tidak Setuju
38%
siswa setuju, 18% siswa kurang setuju, dan 4% siswa tidak setuju jika dalam
72
pembelajaran fisika dikelas guru sudah menggunakan bahan ajar seperti LKPD,
model pembelajaran ceramah, dan media pembelajaran seperti powerpoint. Hal ini
4%
50%
Akan tetapi dalam pembelajaran fisika di kelas siswa setuju jika behan ajar,
pada diagram 4.9 dengan 14% siswa sangat setuju, 39% siswa setuju, 38% siswa
9%
14%
Sangat Setuju
Setuju
Kurang setuju
38% Tidak Setuju
40%
Pada aspek kebutuhan LKPD berbasis POE sebanyak 71% siswa setuju perlu
29%
Sangat Setuju
Setuju
Kurang setuju
Tidak Setuju
71%
diperoleh skor 593 dari skor maksimum 880 sehingga persentase tiap aspek (PA)
67,38% dengan kategori setuju. Jadi siswa masih merasa kurang semangat dan
kadang merasa bosan saat pembelajaran berlangsung dan hal ini menimbulkan
dari skor maksimum 2640 sehingga persentase tiap aspek (PA) 70,72% dengan
kategori setuju dan untuk aspek kebutuhan LKPD berbasis POE diperoleh skor
683 dari skor maksimum 880 sehingga persentase tiap aspek (PA) 77,61% dengan
kategori sangat setuju. Hasil akhir dari angket kebutuhan siswa diperoleh skor
3143 dari skor maksimum 4400 sehingga persentase tiap aspek (PA) 71,43%
dengan kategori setuju. Jadi dapat kita ketahui bahwa siswa “SETUJU” dengan
4. Design
a. Perancangan Desain Instrumen Penelitian untuk mengevaluasi LKPD
Hasil rancangan desain instrumen penelitian sudah sesuai dengan kisi-kisi yang
proses dasar pada konsep fluida statis antara lain terdapat tahap-tahap predict,
observe, dan explain. Tahap predict digunakan untuk menggali pengetahuan awal
siswa terhadap konsep yang akan diajarkan, predict terletak pada awal kegiatan
prediksi yang telah dibuat sebelumnya, pada tahap observe terdapat QR qode
mengenai alat dan bahan yang digunakan. Tahap explain digunakan untuk
Indikator keterampilan proses dasar pada LKPD yaitu Indikator mengamati dan
penjelasan alat dan bahan berupa QR code serta langkah percobaan. Indikator
Selain itu, LKPD juga dilengkapi cover, daftar isi, petunjuk penggunaan,
QR code, alat dan bahan berupa QR code, langkah percobaan, analisis data,
kunci jawaban.
terdiri atas 3 aspek yaitu aspek media, materi, dan bahasa. Pada aspek media
memiliki 4 indikator yaitu kualitas isi, penyajian, model POE, dan kesesuaian
c. Validasi Ahli
Pada uji kelayakan instrumen penelitian oleh validator 1 diperoleh skor 275
kategori sangat sesuai dan sangat layak digunakan. Pada validator 2 diperoleh
skor 251 dengan skor maksimum 275 sehingga didapatkan persentase 91,27%
dengan kategori sangat sesuai dan sangat layak digunakan. Skor total untuk kedua
validator tersebut yaitu 526 dengan skor maksimum 550 sehingga persentase yang
76
diperoleh 95,63% dengan kategori sangat sesuai dan sangat layak digunakan.
Sehingga instrumen penelitian ini layak digunakan untuk uji coba kelayakan
105% 100.00
%
100%
95%
91.27%
90%
85%
Validator 1 Validator 2
3,21 dengan kategori valid dan layak digunakan sehingga tidak revisi. Nilai
kevalidan aspek materi 3,17 dengan kategori cukup valid dan cukup layak
digunakan sehingga harus direvisi sebagian. Nilai kevalidan aspek bahasa 3,31
dengan kategori valid dan layak digunakan sehingga tidak perlu revisi. Nilai
validasi akhir yaitu 3,23 dengan kategori valid/layak digunakan sehingga tidak
revisi. Akan tetapi untuk kesempurnaan LKPD pada aspek materi maka peneliti
akan merevisi sebagian LKPD. Hasil penjabaran diatas dapat dilihat pada diagram
4.12.
3.35 3.31
3.3
3.25 3.21
3.2 3.17
3.15
3.1
3.05
Media Materi Bahasa
Sebelum digunakan dalam uji coba respon siswa dan guru, LKPD yang
Perbaiki grafik
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Kelayakan LKPD berbasis POE berbantuan QR qode berdasarkan aspek media,
materi, dan bahasa yang dilakukan oleh 2 orang judgement ahli didapatkan
nilai kevalidan 3,229 dan berada dalam kategori valid. Sehingga LKPD
berbasis POE berbantuan QR qode untuk melatihkan keterampilan proses dasar
pada konsep fluida statis layak digunakan.
2. Karakteristik LKPD berbasis POE berbantuan QR qode untuk melatihkan
keterampilan proses dasar pada konsep fluida statis antara lain terdapat tahap-
tahap predict, observe, dan explain. Tahap predict digunakan untuk menggali
pengetahuan awal siswa terhadap konsep yang akan diajarkan, predict terletak
pada awal kegiatan yaitu orientasi dan motivasi. Tahap observe digunakan
untuk membuktikan prediksi yang telah dibuat sebelumnya, pada tahap observe
terdapat QR qode mengenai alat dan bahan yang digunakan. Tahap explain
digunakan untuk memberikan penjelasan mengenai kesesuaian antara prediksi
dengan percobaan yang telah kita lakukan.
Indikator keterampilan proses dasar pada LKPD yaitu Indikator mengamati dan
memprediksi dilatihkan pada gambar, materi pembelajaran berupa QR code,
penjelasan alat dan bahan berupa QR code serta langkah percobaan. Indikator
mengukur, menggunakan alat dan melakukan percobaan dilatihkan pada
kegiatan langkah percobaan. Indikator menggolongkan dan
menginterpretasikan data dilatihkan pada analisis data bagian hasil percobaan,
sedangkan mengkomunikasikan dan menyimpulkan dilatihkan pada menjawab
pertanyaan dan membuat kesimpulan.
Selain itu, LKPD juga dilengkapi cover, daftar isi, petunjuk penggunaan,
keterangan kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD), indikator, tujuan
pembelajaran, motivasi dan orientasi berupa gambar, materi pembelajaran
berupa QR code, alat dan bahan berupa QR code, langkah percobaan, analisis
data, pertanyaan, kesimpulan berupa penjelasan berdasarkan hasil percobaan,
serta kunci jawaban.
83
5.2 Saran
Saran yang diberikan pada penelitian ini yaitu:
1. LKPD yang dibuat masih memiliki keterbatasan dalam penelitian yaitu belum
2. LKPD masih memiliki subbab materi yang belum dibahas pada materi fluida
3. Pada penelitian selanjutnya perlu dikaji lebih dalam lagi mengenai konsep
pemahaman.