Anda di halaman 1dari 29

MINI RISET

DISUSUN OLEH :

Nama : Borisyelsen Situmorang


NIM : 5181131012
Kelas : PTE-B
M.Kuliah : Metodologi Penelitian

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam senantiasa
terhantur kepada nabi Muhammad SAW yang telah mengangkat derajat manusia dari
zaman jahiliyyah hingga zaman Islamiyah.
Ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada semua pihak yang telah
memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan yang sangat berarti bagi peneliti
sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik.
Semoga Allah SWT senantiasa membalas kebaikan yang telah dilakukan. Tiada
gading yang tak retak, demikian pula dengan penelitian ini, dengan kurangnya
pengetahuan yang dimiliki, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT dan segala
kekurangan hanyalah milik peneliti. Maka dari itu kritik dan saran perlu utnuk
menyempurnakan kualitas penelitian ini. Akhir kata, semoga penelitian ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang................................................................................. 1
I.2 Identifikasi Masalah........................................................................ 2
I.3 Rumusan Masalah.......................................................................... 2
I.4 Batasan Masalah............................................................................ 2
I.5 Tujuan Penelitian............................................................................ 2
I.6 Manfaat Penelitian.......................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Teori.................................................................................... 4
2.2.1 Komunikasi............................................................................. 4
a. Pengertian Komunikasi............................................................. 4
b. Proses Komunikasi................................................................... 5
c. Dasar dan Tujuan Komunikasi................................................. 6
d. Bentuk-bentuk Komunikasi....................................................... 6
e. Macam-macam Komunikasi..................................................... 6
f. Keberhasilan Komunikasi......................................................... 7
g. Hambatan-hambatan Komunikasi dlm PBM............................ 7
h. Ciri adanya komunikasi Postif antara guru dengan siswa........ 8
2.2.2 Komunikasi antara Guru dengan Siswa................................. 8
2.2.3 Motivasi Belajar...................................................................... 9
a. Pengertian Motivasi.................................................................. 9
b. Pengertian Belajar.................................................................... 9
c. Teori-teori Belajar..................................................................... 9
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar............................... 10
e. Fungsi dan ciri motivasi belajar................................................ 10

ii
2.2.4 Pengaruh Komunikasi antara Guru dengan siswa terhadap
Motivasi Belajar Siswa........................................................... 11
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian.............................................................................. 12
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian....................................................... 12
3.3 Variabel dan Indikator.................................................................... 12
3.4 Populasi dan Sampel..................................................................... 13
3.5 Metode Pengumpulan Data........................................................... 14
3.6 Instrumen Penelitian……………………………………………………. 15
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian…………………………………………………………. 21
4.2 Data Hasil Angket……………………………………………………… 22
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.................................................................................... 23
5.2 Saran............................................................................................. 23

LAMPIRAN.................................................................................................. 24

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia merupakan makhluk sosial. Dengan demikian, manusia tidak akan
bisa hidup menyendiri. Jika hidup secara menyendiri ini sengaja ditempuh oleh
seseorang, akan sulit baginya untuk memperoleh kebahagiaan karena telah
menyalahi fitrah dalam kehidupannya. Makhluk sosial harus mempunyai
kemampuan dalam berkomunkasi sehingga bisa menjalin hubungan dengan orang
lain.
Sekolah merupakan salah satu institusi pendidikan yang mempunyai peran
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Para penerus pemimpin bangsa ini mulai
dilahirkan disini. Melahirkan para calon-calon penerus pemimpin bangsa bukanlah
sebuah pekerjaan yang mudah, diperlukan suatu perjuangan dan kapasitas seorang
pendidik yang mumpuni. Guru dalam hal ini dituntut harus mempunyai kemampuan
komunikasi yang baik. Kurangnya komunikasi akan menghambat perkembangan
kepribadian. Apa jadinya jika seorang pendidik tidak memiliki komunikasi yang baik
dengan para peserta didiknya.
Komunikasi dapat memenuhi kebutuhan emosional dan meningkatkan
kesehatan mental. Belajar makna cinta, kasih sayang, simpati, rasa hormat, rasa
bangga, bahkan iri hati dan kebencian. Betapa pentingnya kemampuan dalam
berkomunikasi ini. Apalagi, bagi anak didik dalam proses belajar mengajar, tentu
akan sulit meraih keberhasilan bila tidak bisa berkomunikasi dengan baik. Oleh
karena itu, hendaknya seorang guru mempunyai keterampilan dalam membangun
kemampuan anak didiknya untuk berkomunikasi. Mengenai hal ini, seorang guru
harus memperbaiki kemampuannya dalam berkomunikasi dahulu, bagaimana
mungkin seorang guru dapat membangun kemampuan berkomunikasi anak
didiknya. Jika ia sendiri belum mempunyai keterampilan dalam berkomunikasi.
Untuk mencapai interaksi belajar mengajar perlu adanya komunikasi yang
jelas anatar guru (komunikator) dengan iswa (komunikan). Sehingga terpadu dua
kegiatan yang berdaya guna dalam mencapai tujuan pengajaran dan pendidikan

1
dimana siswa dapat sukses dalam tugas belajarnya, begitu pula guru dapat berhasil
mengajar dan mendidik sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Pada dasarnya hasil belajar siswa sangat dipengaruhi adanya komunikasi
guru. Seorang guru yang jarang melakukan komunikasi dengan muridnya akan atau
bisa mengalami kegagalan dalam proses belajar mengajar. Seorang guru yang
sering kali berkomunikasi dengan siswanya atau anak didiknya dalam proses belajar
mengajar akan meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

1.2 Identifikasi Masalah


Dari latar belakang di atas maka dapat disimpulkan identifikasi masalahnya, yaitu :
 Komunikasi guru dengan siswa di kelas
 Apakah mudah di cerna pelajaran yang diberikan oleh guru dengan gaya
komunikasi yang guru lakukan dalam kelas?

1.3 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas di ambil rumusan masalah yaitu :
 Apakah komunikasi antara Guru dengan siswa berpengaruh terhadap
motivasi belajar siswa pada kelas VII di SMP N 11 Medan?

1.4 Batasan Masalah


Penelitian ini hanya membatasi pada masalah pengaruh gaya komunikasi
guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada kelas VII di SMPN 11
Medan.

1.5 Tujuan

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh


komunikasi antara guru dengan siswa terhadap perkembangan motivasi belajar
siswa kelas VII di SMPN 11 Medan..

2
1.6 Manfaat
Sedangkan manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
:
1. Manfaat secara praktis
 Bagi peserta didik
a. Menumbuhkan rasa percaya diri
b. Memotivasi siswa untuk lebih giat dalam belajar dan
berprestasi
 Bagi guru
a. Meningkatkan kualitas cara mengajar peserta didik dengan
baik
b. Meningkatkan kreativitas pendidik dalam berkomunikasi
dengan baik
c. Mempermudah guru dalam melakukan identifikasi kesulitan
belajar pada siswa
d. Mengetahui pentingnya komunikasi dalam memotivasi siswa
dalam belajar
 Bagi sekolah
a. Memberi sumbangan pemikiran untuk meningkatkan
pembelajaran di sekolah
2. Manfaat secara teoritis
a. Dapat dijadikan rujukan bagi peneliti selanjutnya yang
melakukan penelitian serupa
b. Memberi informasi bagi masyarakat khususnya Fakultas
Bahasa dan Seni tentang pentingnya komunikasi yang baik
dalam memberikan motivasi belajar pada anak
c. Menambah wawasan ilmu pengetahuan yang dimiliki peneliti
serta sebagai wahana untuk menerapkan ilmu yang telah
didapatkan peneliti.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2. 1 Kajian Teori
2.2.1 Komunikasi
a. Pengertian Komunikasi
Secara etimologi istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin, yakni
“Communicare”, artinya berbicara, menyampaikan pesan, informasi,
pikiran, perasaan, gagasan dan pendapat yang dilakukan oleh seseorang
kepada orang lain, dengan mengaharap jawaban, tanggapan, atau arus
balik. Sedangkan istilah komunikasi dalam bahasa inggris
“communication” berasal dari kata latin “communication”, dan bersumber
dari kata ”communis” yang berarti sama.
Menurut Bernard Berelson & Gary A. Steiner, komunikasi
merupakan sebuah tindakan atau proses transmisi informasi, gagasan,
emosi, keterampilan, dan semacamnya. Hal yang ditransmisikan ini dapat
berupa simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur, grafik dan semacamnya.
Jadi secara umu, komunikasi dapat didefenisikan sebagai usaha
penyampaian pesan antar manusia. Jadi, ilmu komunikasi adalah ilmu
yang mempelajari usaha penyampaian pesan antar manusia, objek ilmu
komunikasi adalah komunikasi, yakni usaha penyampaian antar manusia.
Teori-teori komunikasi sebagai berikut :
 Teori Komunikasi Lasswell
Harold Laswell, teoritikus ternama yang banyak menyumbangkan
ide dan fikirannya terkait cabang ilmu sosial dan komunikasi. Di
tahun 1948, Ia mengemukakan model komunikasi yang sederhana
dan hingga kini masih diterapkan sebagai model komunikasi dasar.
Model tersebut yakni :
 Siapa (who)
 Berbicara apa (says what)
 Dengan media apa (in which channel)

4
 Kepada siapa (to whom)
 Dan dengan efek apa (with what effect)
 Teori Komunikasi Behaviorisme
Teori ini dikembangkan oleh ilmuwan asal Amerika Serikat
bernama Jhon B. Watson (1878-1958). Menurutnya teori ini
mencakup semua perilaku, termasuk tindakan balasan atau respon
terhadap suatu rangsangan atau stimulus. Artinya bahwa selalu
ada kaitan antara stimulus dengan respon pada perilaku manusia.
Jika suatu stimulus atau rangsangan yang diterima seseorang telah
teramati, maka dapat diprediksikan pula respon orang tersebut.

b. Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau
perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan).
Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini dan lain-lain yang
muncul dari benaknya. Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah
suatu proses komunikasi. Komunikasi harus diciptakan, diwujudkan
melalui kegiatan penyampaian dan tukar menukar pesan atau informasi
oelh setiap guru dan peserta didik. Yang dimaksud pesan atau informasi
adalah pengetahuan, keahlian, ide dan pengalaman.
Dalam proses komunikasi terdapat lima unsur penting yang harus
di perhatikan, yaitu sebagai berikut :
 Sender yaitu pihak yang mengirim pesan atau berita disebut juga
komunikator
 Message yaitu pesan atau informasi yang hendak disampaikan
kepada pihak lain
 Medium adalah sarana penyaluran pesan-pesan (media)
 Receive adalah pihak penerima pesan atau informasi. Disebut juga
komunikan.
 Response adalah tanggapan atau reaksi komunikan terhadap
pesan atau informasi yang diterima dari pihak komunikan.

5
c. Dasar dan Tujuan Komunikasi
Pada dasarnya komunikasi bertujuan untuk memberikan informasi,
mendidik dan menerangkan informasi bahkan menghibur komunikan.
Agar komunikan terpengaruh dan berubah sifat sesuai dengan kehendak
komunikator. Dan untuk mempengaruhi tingkah laku si penerima informasi
yang dinyatakan dalam tindakan-tindakan tertentu sebagai respons
terhadap informasi yang diterimanya.
 Perubahan sikap
 Perubahan pendapat
 Perubahan perilaku
 Perubahan sosial

d. Bentuk-bentuk Komunikasi
1) Komunikasi Kelompok
Merupakan komunikasi yang dilakukan dengan beberapa
orang dengan saling tatap muka, dan adanya umpan balik dari
komunikator.
2) Komunikasi masa
Merupakan komunikasi melalui media massa, misalnya:
surat kabar, majalah, radio, televisi.
3) Komunikasi media
Merupakan segala sesuatu yang dapat diindra yang
berfungsi sebagai perantara atau sarana untuk proses komunikasi.

e. Macam-macam Komunikasi
Secara luas komunikasi dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu :
1) Komunikasi Pendidikan

6
Adalah aspek komunikasi dalam dunia pendidikan atau
komunikasi yang terjadi pada bidang pendidikan. Komunikasi ini
berlangsung dalam suasana yang bebas, akeab, bertujuan (juga
bertanggung jawab). Yang dimaksud komunikasi pendidikan adalah
komunikasi yang mempunyai tujuan tertentu yakni untuk
mendewasakan anak manusia.
2) Komunikasi Instruksional
Yaitu komunikasi yang memberikan pengethauan atau
informasi khusus dengan maksud melatih dalam berbagai bidang
seni atau spesialisasi atau dapat berarti pula mendidik dalam
bidang pengetahuan.
3) Komunikasi massa
Komunikasi melalui media masal misalnya: surat kabar,
majalah, radio, televisi.

f. Keberhasilan Komunikasi
Ketercapaian tujaun komunikasi merupakan keberhasilan komunikasi.
Keberhasilan ini tergantung dari berbagai faktor sebagai berikut :
1) Komunikator
2) Pesan yang disampaikan
3) Komunikan
4) Konteks
5) Sistem penyampaian
g. Hambatan-hambatan komunikasi yang ditemui dalam proses belajar
mengajar
1) Verbalistik, dimana guru menerangkan pelejaran hanya melalui
kata-kata atau secara lisan. Disini yang katif hanya guru,
sedangkan murid lebih banyak bersifat pasif dan komunikasi
bersifat satu arah

7
2) Perhatian yang bercabang, yaitu perhatian murid yang tidak
terpusat pada informasi yang disampaikan guru, tetapi bercabang
ke perhatian lain
3) Tidak ada tanggapan, yaitu murid-murid tidak merespon secara
aktif apa yang disampaikan oleh guru, sehingga tidak terbentuk
sikap yang diperlukan.
4) Kurang perhatian, disebabkan prosedur dan metode pengajaran
kurang bervariasi, sehingga penyampaian informasi yang monoton
menyebabkan kebosanan murid
5) Sikap pasif anak didik, yaitu tidak bergairahnya siswa dalam
mengikuti pelajaran disebabkan kesalahan memilih tehnik
komunikasi.
h. Ciri adanya komunikasi positif antara guru dengan siswa
1) Mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
2) Hubungan baik antara guru dengan siswa
3) Guru berperan sebagai pembimbing dan pendamping siswa
4) Menggunakan pertanyaan yang mendorong penalaran tingkat
tinggi.

2.2.2 Komunikasi antara Guru dengan Siswa


Belajar pada hakikatnya adalah proses perubahan tingkah laku yang
disadari. Mengajar pada hakikatnya adalah usaha yang direncanakan melalui
pengaturan dan penyediaan kondisi yang memungkinkan siswa melakukan
berbagai kegiatan belajar sebaik mungkin. Sering kita jumpai kegagalan
pengajaran disebabkan lemahnya sistem komunikasi, untuk itulah guru perlu
mengembangkan pola komunikasi yang efektif dalam proses belajar mengajar.
Ada tiga pola komunikasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan interaksi
dinamis antara guru dengan siswa yaitu :
a. Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah
Dalam komunikasi ini guru berperan sebagai pemberi aksi dan
siswa sebagai penerima aksi. Misalnya guru menerangkan pelajaran

8
dengan metode ceramah, sementara siswa mendenganrkan keterangan
dari guru tersebut.
b. Komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah
Pada komunikasi ini guru dan siswa dapat berperan sama, yakni
pemberi aksi dan penerima aksi sehingga keduanya dapat saling memberi
dan menerima. Misalnya seorang guru memberi penjelasan pelajaran
kepada siswanya, kemudian guru memberi pertanyaan kepada siswanya
dan siswa menjawab pertanyaan tersebut.
c. Komunikasi banyak arah atau komunikasi sebagai transaksi
Yakni komunikasi yang tidak hanya melibatkan interaksi dinamis
antar guru denga siswa tetapi juga melibatkan interaksi dinamis antara
siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Misalnya guru mengadakan
diskusi di dalam kelas.

2.2.3 Motivasi belajar


a. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan
kegigihan perilaku. Artinya perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang
penuh energi, terarah dan bertahan lama.

b. Pengertian Belajar
Menurut Sudjana belajar bukan menghafal dan bukan pula
mengingat, belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya
perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar
dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah
pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya serta
keterampilannya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses
perubahan tingkah laku pada diri seseorang sebagai akibat latihan dan
pengalaman yang dilakukan secara sadar dan sengaja sehingga

9
menimbulkan pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan serta tingkah
laku yang lebih baik.

c. Teori-teori Belajar
1) Teori Behaviorisme
Menurut teori ini manusia sangat dipengaruhi oleh kejadian-
kejadian di dalam lingkungan yang akan memberikan pengalaman-
pengalaman belajar. Teori ini menekankan pada apa yang dapat
dilihat yaitu tingkah laku, tidak memperhatikan apa yang terjadi di
dalam pikiran manusia.
2) Teori belajar kognitif
Menurut teori kognitif, belajar adalah pengorganisasian
aspek-aspek kognitif dan persepsi untuk memperoleh pemahaman.
Dalam hal ini tingkah laku seseorang ditemukan oleh persepsi dan
pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan
dan perubahan tingkah laku sangat dipengaruhi oleh proses
berpikir internal yang terjadi selama proses belajar.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
1) Faktor-faktor dalam diri siswa
Faktor dari dalam diri siswa dipengaruhi oleh aspek jasmani
dan aspek rohani. Aspek jasmani mencakup kondisi dan kesehatan
jasmani dari siswa. Kondisi fisik menyangkut kelengkapan dan
kesehatan alat indera penglihatan, pendengaran, perabaan,
penciuman, dan pengecapan.
Seseorang yang sehat rohani adalah orang yang bebas dari
tekanan-tekanan batin yang mendalam, gangguan perasaan,
kebiasaan buruk, frustasi dan konflik psikis.
2) Faktor-faktor dalam lingkungan
Lingkungan sekolah juga memegang peran penting bagi
perkembangan belajar. Sekolah yang kaya dengan aktivitas
belajar, memiliki sarana dan prasaran yang memadai, dikelola

10
dengan baik dan diliputi suasana akademis. Lingkungan
masyarakat yang warganya memiliki latar belakang pendidikan
yang cukup terdapat lembaga-lembaga pendidikan, dan sumber
belajar di dalamnya akan mendorng semangat belajar dan
perkembangan untuk generasi mudanya.

e. Fungsi dan Ciri Motivasi Belajar


1) Fungsi Motivasi Belajar
Motivasi mempunyai fungsi atau perananyang sangat
penting dalam kehidupan manusia. Sebab segala aktivitas akan
selalu dilatarbelakangi oleh adanya motivasi. Agar siswa dapat
mencapai hasil belajar yang optimal, maka diperlukan adanya
motivasi sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi :
 Mendorong manusia untuk berbuat
 Menentukan arah atau perbuatan, yakni ke arah tujuan yang
hendak dicapai
 Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-
perbuatan apa yang harus di jalankan yang serasi gunan
mencapai tujuan itu, dengan menyampaikan yang tak
bermanfaat bagi tujuan itu.

2) Ciri motivasi belajar


Motivasi yang ada pada diri seseorang, memang sukar untuk di
ketahui dan diakui, namun demikian dapat diinterpretasikan dari
bentuk tingkah laku dengan ciri-ciri sebagai berikut :
 Tekun dalam menghadapi tugas, dapat bekerja dengan
terus menerus dalam jangka waktu lama, tidak pernah
berhenti sebelum selesai
 Cita-cita kemampuan belajar
 Ulet dalam menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)
 Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah

11
 Keaktifan dalam belajar
 Dapat mempertahankan pendapatnya
 Tidak mudah melepas hal yang sudah diyakini itu

2.2.4 Pengaruh Komunikasi antara Guru dengan Siswa terhadap Motivasi


Belajar
Siswa
Proses belajar mengajar guru tidak akan berarti tanpa diikuti dengan
motivasi belajar siswa, begitu pula sebaliknya motivasi belajar siswa sulit
mengarah kepada tujuan jika tanpaada bimbingan dan komunikasi yang jelas
dari guru. Aktifitas belajar yang disertai motivasi, akan menghasilkan prestasi
yangbaik, karena semakin kuat motivasi yang diberikan, semakin berhasil
pengajaran itu. Komunikasi sangat berperan karena dalam proses belajar
terdapat unsur yang saling mempengaruhi komunikasi yang dilangsungkan
dengan sadar dengan keinginan untuk mengetahui dan mempengaruhi, yang
mempengaruhi disini artinya edukatif.
Untuk mengembangkan kemandirian siswa, diperlukan suatu kondisi yang
memungkinkan siswa belajar secara efektif semakin banyak siswa melakukan
komunikasi maka semakin dalam pengetahuannya semakin banyak siswa
melakukan komunikasi, maka kecakapan dan pengetahuan yang dimilikinya
dapat semakin dikuasai dan semakin mendalam. Nana Sudjana mengatakan
bahwa faktor kemampuan atau kecakapan sisswalah yangpaling berpengaruh
terhadap prestasi belajar atau hasil belajar.

12
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
lapangan (field research) dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian
dilandaskan pada sampel dan populasi tertentu, teknik pengambilan sampel
pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian yang telah ditetapkan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 11 Medan pada kelas VII. Waktu
penelitian dilaksanakan pada Maret 2020.

3.3 Variabel dan Indikator


Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian. Jadi variabel penelitian adalah suatu atribut atau suatu sifat
atau nilai dari orang, obyek, kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini digunakan dua variabel yaitu :
1. Variabel Bebas
Adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Adapun indikatornya dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
 Mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
 Hubungan baik antara guru dengan siswa
 Mampu mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa
mendalami sendiri materi belajar
 Menggunakan pertanyaan yang mendorong penalaran tingkat
tinggi
 Mampu memfasilitasi berbagai pertanyaan dan komentar siswa

13
 Guru berperan sebagai pembimbing dan pendamping siswa
2. Variabel Terikat
Adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas. Adapun indikator dari motivasi belajar dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
 Tekun dalam menghadapi tugas, dapat bekerja dengan terus
menerus dalam jangka waktu lama, tidak pernah berhenti sebelum
mulai
 Cita-cita dan kemampuan belajar
 Ulet dalam menghadapi kesulitan.
 Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah
 Keaktifan dalam belajar
 Dapat mempertahankan pendapatnya
 Tidak mudah melepas hal yang sudah diyakini itu.

3.4 Populasi dan Sampel


1) Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek
atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Populasi yang menjadi sasaran penulis adalah seluruh siswa pada
kelas VII SMPN 11 Medan.
2) Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah atau karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Seluruh siswa kelas VII yang akan
dijadikan sampel dengan jumlah sekitar 32 siswa karena dengan
pertimbangan bahwa pada kelas VII menjadi dasar atau tolak ukur
untuk mengetahui tingkat keberhasilan pada kelas selanjutnya,
sehingga siswa kelas VII SMPN 11 Medan ditetapkan sebagai sampel.

14
3.5 Metode Pengumpulan Data
Sebagai suatu penelitian yang dilakukan dikancah atau lapangan tempat
terjadinya gejala-gejala yang diselidiki maka metode yang digunakan adalah
sebagi berikut :
a. Metode Dokumentasi
Dalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya. Jadi
metode ini digunakan untuk memperoleh data yang bersifat verbal
dan tertulis dari SMPN 11 Medan sebagai obyek penelitian.
b. Metode Angket
Merupakan suatu daftar yang diberi pertanyaan-pertanyaan yang
harus dijawab atau dikerjakan oleh seseorang/anak yang ingin
diselidiki atau responden. Jawaban setiap item mempunyai nilai
seperti :
 Selalu (SL) = 4
 Sering (S) = 3
 Pernah (P) = 2
 Tidak Pernah (TP) = 1

15
3.6 Instrumen Penelitian

Angket Uji Coba Instrumen Penelitian


Pengaruh komunikasi antara guru dengan siswa
terhadap motivasi belajar siswa di SMPN 11 Medan

Petunjuk Pengisian :

1. Bacalah terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan


cermat sebelum anda menjawapnya.

2. Hanya boleh menjawap satu alternative pilihan jawaban dari


pertanyaan yang tersedia.

3. Berilah jawaban pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat anda dan


keadaan dari anda yang sebenarnya dan memberikan tanda checklist
(√) pada kolom lembar isian yang tersedia dengan kriteria pilihan
jawaban sebagai berikut :
SL= Selalu
SR= Sering
P = Pernah
TP= TidakPernah

16
ANGKET UNTUK SISWA

Indikator Tidak Perna Serin Selalu


pernah h (P) g (SL)
(TP) (SR)
Suasana kelas memiliki kondisi yang aman
saat guru berkomunikasi dengan peserta didik
Guru memberikan motivasi belajar terhadap
peserta didik ketika pembelajaran berlangsung
Guru memiliki gaya yang baik dalam
melakukan komunikasi terhadap peserta didik
Guru memiliki kedekatan dengan seluruh
siswa
Guru mencerminkan keyakinan dan nilai-nilai
guru dalam mentransfer ilmu pengetahuan
terhadap siswa saat melakukan pembelajaran
Gaya komunikasi guru sesuai dengan gaya
belajar siswa
Siswa merasa termotivasi saat guru
menggunakan gaya bahasanya
Guru dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa setelah melakukan komunikasi
Apakah hubungan antara siswa dan guru
terjalin dengan baik saat proses pembelajaran
berlangsung
Siswa semakin bersemangat setelah guru
memberikan motivasi terhadap peserta didik

WAWANCARA UNTUK GURU

17
1. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai komunikasi antara para guru-guru
mata pelajaran, guru kelas dalam rangka kerja meningkatkan hasil belajar siswa
serta kemajuan sekolah?
2. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai komunikasi yang efektif diantara para
guru dan guru dengan siswa di sekolah?
3. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai umpan balikan komunikasi diantara
para guru dan guru dengan siswa di sekolah?
4. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai kemajuan berpikit sisiwa setelah
guru memberikan motivasi belajar kepada siswa?
5. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai umpan balik komunikasi yang terjalin
di antara para siswa di ruangan kelas ?

INSTRUMEN OBSERVASI

18
A. Instrumen Efektivitas Komunikasi Interpersonal Yang Dilakukan Guru

EfektivitasKomunikasi
No Indikator Hal yang Diamati Interpersonal
Tinggi Sedan Renda
(3) g (2) h (1)
1 Keterbukaan 1. Guru mampu memancing siswa
(openess) untuk mengemukakan
pendapatnya
2. Siswa dalam menyampaikan
pesan secara jujur dan terbuka
kepada guru.
2 Empati (emphaty 3. Guru memperhatikan pendapat
yang dikemukakan oleh siswa
4. Guru peduli dengan kesulitan
belajar siswa
5. Ketanggapan guru dalam
membaca mimic dan gerak-gerik
siswa
3 Sikap mendukung 6. Guru selalu memotivasi siswa
(supportiveness) untuk semangat dalam belajar
melalui berbagai macamcara/
pendekatan.
7. Kemampuan guru memotivasi
murid agar tujuan bersama tercapai

4 SikapPositif 8. Guru mampu mengarahkan


(positiveness) siswa sehingga siswa menunjukan
keluhuran budi pekerti
9. Guru menunjukkan kesediaan
membantu dan menanggapi siswa.
5 Kesamaan/ 10. Guru mampu member
kesetaraan pemahaman kepada siswa sesuai
(equality) dengan apa yang di maksud oleh
guru

19
11. Terjalinnya komunikasi antar
guru dan siswa dengan tidak
membedabedakan antarsatu
dengan yang lain
Skor Total (Nilai dari 11 indikator)

Pedoman Penilaian Indikator Efektivitas Komunikasi Interpersonal Guru :


Tinggi = Skor 3
Sedang = Skor 2
Rendah = Skor 1

B. Instrumen Efektivitas Komunikasi Interpersonal Yang Dilakukan Siswa

Efektivitas Komunikasi
No Indikator Hal yang Diamati Interpersonal
Tinggi Sedan Renda
(3) g (2) h (1)
1 Keterbukaan 1. Siswa mengemukakan
(openess) pendapatnya dengan jujur dan
terbuka kepada guru.
2. Siswa berani menjawab
pertanyaan dari guru

2 Empati (emphaty 3.Siswa merasa senang Guru


memperhatikan pendapat yang
dikemukakan oleh siswa

4. Guru peduli dengan kesulitan


belajar siswa

20
5. Ketanggapan guru dalam
membaca mimic dan gerak-gerik
siswa

3 Sikap mendukung 6. Guru selalu memotivasi siswa


(supportiveness) untuk semangat dalam belajar
melalui berbagai macamcara/
pendekatan.
7. Kemampuan guru memotivasi
murid agar tujuan bersama tercapai
4 Sikap Positif 8. Guru mampu mengarahkan
(positiveness) siswa sehingga siswa menunjukan
keluhuran budi pekerti
9. Guru menunjukkan kesediaan
membantu dan menanggapi siswa.
5 Kesamaan/ 10. Guru mampu member
kesetaraan pemahaman kepada siswa sesuai
(equality) dengan apa yang di maksud oleh
guru
11. Terjalinnya komunikasi antar
guru dan siswa dengan tidak
membeda-bedakan antar satu
dengan yang lain
Skor Total (Nilai dari 11 indikator)

Pedoman Penilaian Indikator Efektivitas Komunikasi Interpersonal Guru :


Tinggi = Skor 3
Sedang = Skor 2
Rendah = Skor 1

21
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

22
4.2 Data Hasil Angket

23
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi adanya komunikasi guru. Seorang guru
yang jarang melakukan komunikasi dengan muridnya akan atau bisa mengalami
kegagalan dalam proses belajar mengajar. Seorang guru yang sering kali
berkomunikasi dengan siswanya atau anak didiknya dalam proses belajar mengajar
akan meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

5.2 Saran

24
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mempunyai saran-
saran yaitu sebagai berikut :
1. Bagi Guru
Dalam melakukan kegiatan belajar mengajar hendaknya guru bisa lebih kreatif
lagi dan mampu mengembangkan kemampuan berkomunikasinya dengan baik
sehingga proses pembelajaran menjadi lebih kondusif dan tidak membosankan bagi
siswa. Karena dengan proses belajar mengajar yang kondusif dan menyenangkan
itulah yang kan membangkitkan semangat siswa, sehingga hasil belajarnya pun akan
tercapai dengan maksimal.
2. Bagi Siswa
Bagi setiap siswa diharapkan untuk lebih meningkatkan kemampuan belajarnya.
Dan hendaknya siswa dapat menumbuhkan persepsi yang baik terhadap gurunya agar
mereka termotivasi untuk belajar dan bersemangat dalam mengikuti proses
pembelajaran.

25

Anda mungkin juga menyukai