Oleh
LEMBAR PENGESAHAN
ii
LEMBAR DOKUMENTASI
Judul:
Disusun oleh :
Nama
NIP
Pangkat / gol
: Penata Tk I ( IV/a )
Jabatan
: Penilik PLS
Unit Kerja
Telah didokumentasikan di :
Taman Bacaan Masyarakat TARBIYATUSH SHIBYAN Kecamatan
Mojoanyar Kabupaten Mojokerto
Pengelola
iii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji dan syukur kehadirot Allah SWT, karena atas
rahmat dan anugerah yang telah dilimpahkan-Nya kepada kami sehingga tulisan
tentang tindakan kepenilikan yang dilaksanakan di Kecamatan Mojoanyar,
Mojokerto dapat diselesaikan sesuai dengan yang diharapkan.
Berkat kerja keras dan bantuan beberapa pihak, maka kegiatan penulisan
ini dapat terwujud walaupun belum sempurna sekali. Untuk itu, pada kesempatan
yang baik ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Mojoanyar Mojokerto
2. Ketua HIMPAUDI dan Ketua KKG Kecamatan Mojoanyar Mojokerto yang
telah menfasilitasi pelaksanaan KKG yang diaadakan setiap bulan sekali..
Untuk semua itu penulis doakan semoga Tuhan Yang Maha Esa
memberikan imbalan yang setinggi-tingginya dan melimpahkan berkah yang
menyertai semua orang yang telah membantu penulis dalam penyelesaian
penulisan ini. Mudah-mudahan penelitian ini bermanfaan bagi kita semua.
iv
ABSTRAK
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ......................... ii
LEMBAR DOKUMENTASI.................................................................................iii
KATA PENGANTAR ............. iv
ABSTRAK . v
DAFTAR ISI vi
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
DesainPenelitianTindakan........................................9
Subjek dan Objek Penelitian.............................................................. 9
Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................
10
Prosedur Penelitian..............................................................................10
vi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .30
B. Saran ...31
DAFTAR PUSTAKA ..33
LAMPIRAN. 34
vii
BAB I
PENDAHULUAN
workshop di UPTD Pendidikan Kecamatan Jetis, khususnya pada guru/ tutor pada
semester 2 tahun 2011/2012.
umpan balik dari fasilitator dan guru-guru sejenis diharapkan ada motivasi
sehingga kinerja guru dalam menyusun strategi pembelajaran dapat ditingkatkan.
C. Hipotesis Tindakan
Dari latar belakang masalah, rumusan masalah, dan pemecahan masalah
yang telah dipaparkan di atas maka hipoetesis tindakan dapat dirumuskan sebagai
berikut.
Jika kinerja guru/tutor meningkat dalam menyusun strategi pembelajaran, maka
hasil belajar siswa juga meningkat.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
a.
b.
c.
2. Manfaat Penelitian
a. Melalui workshop dapat memberikan pengalaman belajar bagi guru/pendidik,
karena melalui workshop guru dilatih menemukan menyusun startegi
pembelajaran sesuai dengan karaketristik siswa dan situasi kelas yang ada.
b. Guru/tutor
A. Kajian Teori
1. Hakikat Kinerja Guru /Tutor dalam Menyusun Strategi Pembelajaran
Broke dan Stone (dalam Wijaya, 1991: 7) menjelaskan istilah kinerja
merupakan gambaran hakikat kualitatif dari perilaku atau tenaga kependidikan
yang tampak sangat berarti. Sedangkan Charles E. Jhonson, et al (dalam Cece,
1991:8) mengatakan kinerja merupakan perilaku yang rasionil untuk mencapai
tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan.
Menurut Houston dan Howson (dalam Soekarno, 1999: 103), kinerja
(competency) diartikan sebagai tugas yang memadai atau pemilikan pengetahuan,
keterampilan dalam kinerja yang dituntut oleh jabatan guru/dosen. Dekker (dalam
Soekarno, 1999: 104) mengatakan kinerja guru merupakan kinerja profesional
yang berhubungan dengan jabatan guru.
Strategi merupakan suatu kata kerja yang memberikan arti kepada sesuatu
untuk memposisikan suatu dengan cara-cara tertentu. Strategi adalah cara untuk
menempatkan sesuatu sehingga menjadi suatu tujuan. Sedangkan pembelajaran
6
adalah suatu proses dalam melakukan sesuatu sehingga terjadi suatu perubahan.
Pembelajaran adalah prosess, cara menjadikan orang untuk belajar (Rasyid, 2005:
pelatihan sudah dianggap valid. Penilaiannya juga dilakukan langsung, karena jika
si penatar selalu menjawab enam untuk soal tiga kali dua maka ia selalu benar.
Pelatihan merupakan proses perbantuan (facilitating) guru untuk
mendapatkan keefektifan dalam tugas-tugas mereka sekarang dan masa yang akan
datang melalui pengembangan kebiasaan berpikir, bertindak, keterampilan,
pengetahuan dan sikap yang sesuai (Dahana and Bhatnagar, 1980: 672). Pelatihan
pada dasarnya berkenaan dengan persiapan pesertanya menuju arah tindakan
tertentu yang dilukiskan oleh teknologi dan organisasi tempat ia bekerja serta
sekaligus memperbaiki unjuk kerja, sedang pendidikan berkenaan dengan
membukakan dunia bagi peserta didik untuk memilih minat, gaya hidup dan
kariernya.
B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang berkaitan dengan pelaksanaan workshop sebagai salah satu
kegiatan yang dapat meningkatkan kinerja guru/tutor yang telah dilakukan oleh
beberapa peneliti seperti: Sudhiana (2007) meneliti tentang upaya meningkatkan
kemampan guru dalam menyusun RPP melalui kegiatan workshop. Berdasarkan
analisis dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas peserta dalam
kegiatan workshop di UPTD pendidikan Kecamtan Jetis. Di samping itu juga,
terjadi peningkatan kompetensi guru/tutor dalam menyusun RPP melalui
pembinaan berupa workshop itu, dari siklus I ke siklus III dan mencapai target
minimal yang telah ditetapkan yakni 80%, artinya 80% guru telah efektif dalam
menyusun RPP pada masing-masing aspek. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa melalui workshop dapat meningkatkan kompetensi guru/tutor dalam
menyusun RPP .
terutama
yang
berhubungan
dengan
meningkatnya
dan
sharing antara satu guru dengan guru lain. Dengan demikian, pemahaman
terhadap strategi pembelajaran dapat ditingkatkan baik dalam teoretisnya maupun
implementasinya. Dengan demikian dapat diduga bahwa melalui workshop dapat
meningkatkan kinerja tutor dalam menyusun strategi pembelajaran.
BAB III
METODE PENELITIAN
dalam setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksnaan tindakan, observasi, dan
refleksi.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Yang menjadi subjek penelitian ini adalah tutor Paket B dan Paket C
semester 2 di Kecamatan Jetis yang berjumlah 20 orang, yang terdiri dari 3
kelompok belajar. Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah kinerja
guru/pendidik dalam menyusun strategi pembelajaran.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada guru /tutor di wilayah binaan peneliti. Di
samping itu, dari hasil supervisi ditemukan kelemahan guru dalam menyusun
strategi pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan mulai dari
bulan Maret sampai bulan Mei mulai dari persipan sampai dengan pembuatan
laporan.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dan masing-masing siklus terdiri
atas: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Secara rinci prosedur
penelitian mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
Siklus I
a. Perencanaan
Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Mengumpulkan guru melalui undangan .
2. Menyusun jadual workshop: hari, tanggal, jam dan tempat.
3. Menyiapkan materi workshop
- Pengarahan kegiatan.
- Pemaparan materi strategi pembelajaran dari ahli yang membidangi.
4. Menyuruh guru membawa bahan-bahan seperti; kurikulum, silabus, RPP
bahan ajar dan sebagainya.
5. Pengelompokan guru menurut kelompok mumur siswa/ peserta didik.
6. Menyiapkan konsumsi untuk workshop.
7. Menyuruh guru/pendidik membawa laptop (minimal ada 4 laptop dan 1
LCD).
b. Pelaksanaan
1. Hari pertama jam 08.00 sampai dengan 11.00 bertempat di ruang
pertemuan UPTD Pendidikan Kecamatan Jetis.
2.
Pengarahan Teknis.
-
3. Hari kedua :
-
No.
1.
2.
3.
Aspek
Pembukaan
pembelajaran
(20 menit)
Inti Pembelajaran
(50 menit)
Penutup
pembelajaran
(20 Menit)
Materi
Apersepsi
Pre-tes
Guru
Kegiatan
Peserta didik
Men Memperhatikan
yampaikan
apersepsi
Tujuan
pembelajar
an
Penyajian
materi
Me
mberikan pretes
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Menyajikan
materi
Penugasan
Memberi tugas
Kesimpulan Menyimpulkan
kegiatan
Menjawab pretes
Memperhatikan
Mendengarkan,
bertanya,
Mengerjakan
tugas
Membuat
simpulan
Ket
pembeajaran
Memberikan
pos-tes
Pos-tes
Tanya jawab
Revisi
Mengerjakan
pos-tes
c. Observasi
1. Kesiapan mental dan fisik tutor.
2. Kesiapan bahan-bahan yang dibawa guru pada saat workshop.
5. Kehadiran tutor
6. Kesiapan laptop
7. Hasil sementara:
- Proses pelaksanaan workshop
- Kualitas strategi pembelajaran
- Respon tutor
Untuk melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan dan hasil pemberian
tindakan, menggunakan pedoman observasi sebagai berikut.
a) Format Pedoman Observasi Proses Pelaksanaan Workshop
Aspek yang Diamati
Nama
...
Keterangan:
S = siap
Kesiapan
mental dan
fisik tutor
S
TS
Kesiapan
bahan
Kehadiran
tutor
Kesiapan
Laptop
TS
TH
TS
TS = tidak siap
H = hadir
TH = tidak hadir
1.
2.
3.
4.
5.
Skor
1
Keterangan:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = tidak baik
d. Refleksi
Untuk menentukan keberhasilan suatu tindakan digunakan
norma/kriteria sebagai berikut.
1. Matriks strategi pembelajaran
Indikator Keberhasilan:
a). Proses Pelaksanaan Workshop, tutor minimal:
Siap secara mental dan fisik = 85%
Kesiapan bahan = 85%
Kehadiran = 90%
Kesiapan laptop = 60 %
b). Hasil Pelaksanaan Workshop:
85% tutor menyusun strategi pembelajaran sesuai dengan format
yang relevan dengan kondisi pembelajaran.
85% tutor memperoleh skor baik dan sangat baik pada aspek
relevansi antara waktu dengan bahan ajar
85 % tutor pada aspek pembukaan (apersepsi, pre-tes) dalam
kategori baik dan sangat baik
85 % ttor pada aspek kegiatan inti dalam kateori baik dan sangat
baik.
85 % tutor pada aspek kegiatan penutup (kesimpulan, pos-test dan
waktu) dalam kategori baik dan sangat baik
Siklus II
Pada dasarnya siklus II memiliki prosedur yang sama dengan siklus I,
hanya saja diadakan perbaikan pada hal-hal yang dilihat ada kelemahan serta
mempertahankan hal-hal yang sudah berjalan dengan baik. Tidak menutup
kemungkinan juga dilakukan modifikasi terhadap hal-hal sudah baik supaya
tindakan yang diberikan tidak membosankan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Kondisi Awal
Gambaran hasil yang didapat berdasarkan rekaman fakta/observasi di
lapangan, para guru Paud di UPTD Pendidikan Kecamatan Jetis pada awalnya
pemahaman terhadap strategi pembelajaran sangat kurang, hal ini dikarenakan
persepsi guru menganggap bahwa strategi pembelajaran tidak terlalu penting,
penyusuanan strategi pembelajaran hanya merupakan persyaratan administrasi
sehingga strategi pembelajaran yang dibuat tidak sesuai dengan karakatristik mata
pelajaran dan siswa. Demikian pula tampak jelas, kinerja guru dalam menyusun
strategi pembelajaran hanya didasari oleh contoh-contoh yang ada tanpa
menganalisis secara kritis berdasarkan standar yang ada sehingga kualitas strategi
pembelajaran jauh dari apa yang diharapkan. Hampir semua guru ditemukan
kurang paham semua aspek yang ada dalam menyusun strategi pembelajaran.
Kesalahan umum yang tampak adalah: (1) guru belum mampu menyusun tujuan
pembelajaran, (2) guru belum mampu menguraikan materi ajar dengan baik, (3)
guru belum mampu membuat langkah-langkah pembelajaran sesuai metode
pembelajaran yang dituliskan, (4) guru belum mampu membuat penilaian sesuai
dengan metode yang digunakan, dan (5) guru belum mampu memanejemn waktu
baik dalam kegiatan awal, inti dan penutup. Dengan kondisi awal seperti ini perlu
adanya tindakan nyata yang diharapkan mampu meningkatkan kinerja guru dalam
menyusun strategi pembelajaran, yakni berupa workshop.
.
2. Deskripsi Siklus I (Pertama)
a. Perencanaan
Perencanaan terdiri atas: (1) melaporkan kegiatan penelitian kepada
Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Jetis beserta mohon ijin penelitian, (2)
berkoordinasi dengan ketua PKBM KARYA USAHA Kecamatan Jetis untuk
menyampaikan ijin penelitian dari Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Jetis ,
dengan minta masukan tentang masalah yang ada sekaligus membicarakan
tentang masalah teknis, waktu pelaksanaan penelitian dan hal-hal yang terkait
dengan penelitian dan atau workshop yang dilaksanakan, (3) bersama Kepala
UPTD Pendidikan memberikan
pengarahan tentang
workshop strategi
UPTD Pendidikan Jetis, (2) menyusun jadual workshop: hari, tanggal, jam dan
tempat, (3) menyiapkan materi workshop; pengarahan kepala UPTD Pendidikan
Jetis, pemaparan materi strategi pembelajaran dari ahli yang membidangi, (4)
menyuruh tutor membawa bahan-bahan seperti; kurikulum, silabus, RPP bahan
ajar dan sebagainya, (5) pengelompokan tutor, (6) menyiapkan konsumsi untuk
workshop, dan (7) menyuruh tutor membawa laptop (minimal ada 4 laptop dan 1
LCD).
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini dilakukan beberapa langkah, yakni:
(1) absensi
adalah
untuk
mengetahui
kegiatan
yang
mana
patut
mampu
meningkatkan
kinerja
peserta
dalam
menyusun
strategi
pembelajaran.
Kegiatan peserta juga diobservasi, baik menyangkut kesiapan mental dan
fisik tutor, kesiapan bahan-bahan yang dibawa tutor pada waktu workshop,
kehadiran tutor, kesiapan laptop, kualitas strategi pembelajaran, dan respon guru
Dari hasil pengamatan terhadap aktivitas peserta yang berjumlah 44 orang dengan
menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan, diperoleh data sebagai
berikut.
Tabel 4.1
Jumlah
Persentase
(%)
Pencapaian
indiaktor
keberhasilan
Kesiapan
mental dan
fisik guru
S
TS
10
10
50
50
Belum
tercapai
Kesiapan
bahan
Kehadiran
Guru
S
11
55
H
18
90
TS
9
45
Belum
tercapai
TH
2
10
Sudah
tercapai
Kesiapan
Laptop
S
5
25
TS
15
75
Belum
Tercapai
Keterangan:
S = siap
TS = tidak siap
H = hadir
TH = tidak hadir
Dari Tabel 4.1 di atas, tampak bahwa: pada aspek kesiapan mental
dan fisik; 10 orang atau 50% peserta siap dan 10 orang atau 50% tergolong
belum siap. Pada aspek kesipan bahan; tampak bahwa 11 orang guru atau
55% siap dan 9 orang atau 45% belum siap. Pada aspek kehadiran guru
tampak bahwa 18 orang atau 90% hadir dan 2 orang atau 10% tidak hadir.
Pada aspek kesiapan laptop tampak bahwa 5 orang atau 25% siap dan 15
orang atau 75% belum siap. Berdasarkan dekripsi ini tampaknya kesiapan
guru dalam mengikuti worksop belum memenuhi kriteria keberhasilan untuk
semua aspek.
Dari hasil evaluasi terhadap penyusunan strategi pembelajaran yang
dibuat oleh 20 orang tutor setelah diadakan workshop pada tahap awal
(siklus I) diperoleh kinerja guru menyusun strategi pembelajaran seperti
tampak pada Tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Penilaian Komptensi Guru/ Pendidik Paud
dalam Menyusun strategi pembelajaran pada Siklus I
(Pertama)
Skor
No
1.
2.
Format
Relevansi antara waktu
dengan bahan ajar
Pembukaan (apersepsi,
pre-tes)
Inti (kesesuaian antara
pembelajaran sesuai
dengan bahan ajar,
kualitas urutan
penyajian, kualitas
penugasan siswa, dan
waktu
Penutup (simpulan,
postes)
3.
4.
5.
Jml
5
2
%
25
10
Jml
5
5
%
25
25
Jml
5
6
%
25
30
Jml
5
7
%
25
35
15
15
35
35
10
25
20
40
30
35
30
Keterangan:
4 = sangat baik
2 = cukup
3 = baik
1 = tidak baik
Dari Tabel 4.2 di atas, pada aspek format; 5 orang atau 25% guru
dalam kategori tidak baik, 5 orang atau 25% tergolong cukup, 25% orang
atau 25% tergolong baik dan 5 orang atau 25% tergolong sangat baik. Bila
dijumlahkan antara yang berkategori baik dan sangat baik mencapai 10
orang atau 50%. Pada aspek relevansi antara waktu dengan bahan ajar,
tampak bahwa 2 orang atau 10% tergolong tidak baik, 5 orang atau 25%
tergolong cukup, 6 orang atau 30% tergolong baik dan 7 orang atau 35%
tergolong sangat baik. Bila dijumlahkan antara yang baik dan sangat baik
mencapai 13 orang atau 65%. Pada aspek pembukaan; 3 orang atau 15%
guru dalam kategori tidak baik, 3 orang atau 15% tergolong cukup, 7 orang
atau 35% tergolong baik dan 7 orang atau 35% tergolong sangat baik. Bila
dijumlahkan antara yang berkategori baik dan sangat baik mencapai 14
orang atau 70%. Pada aspek inti pembelajaran; 2 orang atau 10% guru
dalam kategori tidak baik, 5 orang atau 25% tergolong cukup, 4 orang atau
20% tergolong baik dan 8 orang atau 40% tergolong sangat baik. Bila
dijumlahkan antara yang berkategori baik dan sangat baik mencapai 12
orang atau 60%. Pada aspek penutup pembelajaran; 1 orang atau 10% guru
dalam kategori tidak baik, 6 orang atau 30% tergolong cukup, 7orang atau
35% tergolong baik dan 6 orang atau 30% tergolong sangat baik. Bila
dijumlahkan antara yang berkategori baik dan sangat baik mencapai
13orang atau 65%.
Berdasarkan dekripsi pada tabel 4.1 dan 4.2 tampaknya kinerja tutor
menyusun strategi pembelajaran belum memenuhi indikator kinerja yang
penilaian dalam kaitannya dengan menyusun strategi pembelajaran. Langkahlangkah ini dijalankan pada siklus II dengan tetap mempertahankan kegiatan yang
lain yang sudah dianggap baik. Untuk meningkatkan kesiapan guru, fasilitator
memberikan kesadaran bahwa petapa penting perencanaan pembelajaran yang
dibuat guru sebelum melaksanakan pembelajaran. Mengenai altrnatif untuk
menambah laptop diputuskan untuk memanfaatkan komputer (PC) yang ada di
sekolah sehingga semua guru mendapatkan satu persatu.
3. Deskripsi Hasil Siklus II (Kedua)
Pada siklus II, langkah-langkah yang diambil sesuai dengan refleksi hasil
siklus I mengikuti langlah-langkah seperti siklus I dengan memfokuskan pada
penjelasan aspek-aspek yang belum dipahami guru dalam menyusun strategi
pembelajaran lebih menitikberatkan pada aspek pembimbingan secara individu.
Dari 30 orang guru semua dilibatkan dalam siklus II untuk memperdalam
pengetahuan tentang penyusunan strategi pembelajaran. Setelah siklus II
dijalankan yang mengacu pada refleksi dan pemecahan masalah pada sikuls I
diperoleh data tentang seperti tampak pada Tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3
Jumlah
Persentase
(%)
Pencapaian
indiaktor
keberhasilan
Kesiapan
mental dan
fisik guru
S
TS
18
2
93,33 6,67
S
TS
17
3
90,00 10,00
Tercapai
Tercapai
Kesiapan
bahan
Kehadiran
Guru
H
20
100
TH
0
0,00
Tercapai
Kesiapan
Laptop
S
15
66,67
TS
5
33,33
Tercapai
Keterangan:
S = siap
TS = tidak siap
H = hadir
TH = tidak hadir
Dari Tabel 4.1 di atas, tampak bahwa: pada aspek kesiapan mental
dan fisik; 28 orang atau 93,33% peserta siap dan 2 orang atau 6,67%
tergolong belum siap. Pada aspek kesiapan bahan; tampak bahwa 27 orang
guru atau 90,00% siap dan 3 orang atau 10,00% belum siap. Pada aspek
kehadiran guru tampak bahwa 30 orang atau 100% hadir dan tidak ada
orang atau 0,00% tidak hadir. Pada aspek kesiapan laptop tampak bahwa 20
orang atau 66,67% siap dan 10 orang atau 33,33% belum siap. Berdasarkan
dekripsi ini tampaknya kesiapan guru dalam mengikuti worksop belum telah
memenuhi kriteria keberhasilan untuk semua aspek. Namun belum
sepenuhnya tercapai seratus persen.
Dari hasil evaluasi terhadap penyusunan strategi pembelajaran yang
dibuat oleh 20 orang guru setelah diadakan workshop pada siklus II
diperoleh kinerja guru menyusun strategi pembelajaran seperti tampak pada
Tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Penilaian Komptensi Guru dalam
Menyusun Strategi pembelajaran pada Siklus II (Kedua)
Skor
No
1.
2.
Format
Relevansi antara waktu
dengan bahan ajar
Pembukaan (apersepsi,
3.
Jml
0
0
%
0,00
0,00
Jml
1
1
%
5
5
Jml
10
9
%
50
45
Jml
9
10
%
45
50
10
40
45
4.
5.
pre-tes)
Inti (kesesuaian antara
pembelajaran sesuai
dengan bahan ajar,
kualitas urutan
penyajian, kualitas
penugasan siswa, dan
waktu
Penutup (simpulan,
postes)
0,00
45
10
50,00
0,00
45
10
50
Keterangan:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = tidak baik
Dari Tabel 4.4 di atas, pada aspek format; tidak ada orang atau
0,00% guru dalam kategori tidak baik, 1 orang atau 5% tergolong cukup, 10
orang atau 50% tergolong baik dan 9 orang atau 45% tergolong sangat baik.
Bila dijumlahkan antara yang berkategori baik dan sangat baik mencapai 19
orang atau 95%. Pada aspek relevansi antara waktu dengan bahan ajar,
tampak bahwa 0 orang atau 0,00% tergolong tidak baik, 1 orang atau 5%
tergolong cukup, 9 orang atau 45% tergolong baik dan 10 orang atau 50%
tergolong sangat baik. Bila dijumlahkan antara yang baik dan sangat baik
mencapai 19 orang atau 95%. Pada aspek pembukaan; 1 orang atau 5% guru
dalam kategori tidak baik, 2 orang atau 10% tergolong cukup, 8 orang atau
40% tergolong baik dan 9 orang atau 45% tergolong sangat baik. Bila
dijumlahkan antara yang berkategori baik dan sangat baik mencapai 17
orang atau 85%. Pada aspek inti pembelajaran; tidak ada orang atau 0,00%
guru dalam kategori tidak baik, 1 orang atau 5% tergolong cukup, 9 orang
atau 45% tergolong baik dan 10 orang atau 50% tergolong sangat baik. Bila
dijumlahkan antara yang berkategori baik dan sangat baik mencapai 19
orang atau 95%. Pada aspek penutup pembelajaran; tidak ada orang atau
0,00% guru dalam kategori tidak baik, 1 orang atau 5% tergolong cukup, 9
orang atau 45% tergolong baik dan 10 orang atau 50% tergolong sangat
baik. Bila dijumlahkan antara yang berkategori baik dan sangat baik
mencapai 19 orang atau 95%.
Berdasarkan dekripsi pada tabel 4.3 dan 4.4 tampaknya kinerja guru
menyusun strategi pembelajaran para guru/pendidik sudah memenuhi
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada semua aspek, baik menyangkut
kesiapan maupun kinerja menyusun strategi pembelajaran. Dengan hasil
seperti itu, berarti tindakan yang diberikan efektif dalam meningkatkan
kinerja guru dalam menyusun strategi pembelajaran.
4. Respon Guru/ tutor terhadap Penyusunan Strategi Pembelajaran Melalui
Workshop
Penilaian ini penting dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang
respon guru terhadap kegiatan workshop yang telah diterapkan dalam menyusun
strategi pembelajaran. Bila guru merespon positif terhadap kegiatan tersebut,
maka kegiatan tersebut perlu dilanjutkan dalam kegiatan-kegiatan yang lain.
Untuk menentukan klasifikasi respon guru terhadap kegiatan
menyusun strategi pembelajaran melalui workshop terlebih dahulu dihitung
mean ideal (Mi) dan standar deviasi ideal (SDi). Mi = (skor maksimum +
skor minimum) = (75+1) = 38, dan SDi = 1/6 (skor maksimum skor
minimum) = 1/6 (75-1) = 12,333. berdasarkan hasil ini dibuat klasifikasi sebagai
berikut.
1.
56 sangat positif
2. 44 --< 56 positif
3. 32 --< 44 cukup positif
4. 20 --< 32 kurang positif
5.
Rata-rata
guru/tutor
terhadap
kegiatan
menyusun
strategi
pembelajaran dengan melalui workshop adalah 60,07 dan standar deviasi sebesar
4,051 (selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5). Bila dicocokkan dengan
klasifikasi di atas, respon guru tergolong sangat positif. Dengan demikian
kegiatan workshop menyusun strategi pembelajaran mendapat respon yang sangat
positif dari guru Paud. Oleh karena itu, penerapannya perlu dilanjutkan dalam
kegiatan-kegiatan yang lain.
workshop
dapat
meningkatkan
kinerja
guru
dalam
menyusun
strategi
A.Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan seperti yang telah dipaparkan pada
bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Proses pelaksanaan penyusunan strategi pembelajaran melalui workshop
untuk meningkatkan kinerja guru dalam menyusun strategi pembelajaran
dilakukan dimulai dari supervisi awal. Supervisi awal dilakukan untuk
mengenali masalah yang ada pada guru dalam menyusun strategi
pembelajaran. Langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil supervisi
kemudian ditindaklanjuti dengan mengadakan workshop. Workshop dilakukan
dengan
menggunakan
tahapan-tahan
yang
lebih
menenkankan
pada
Peneliti mengamati dan menilai strategi pembelajaran yang telah disusun tutor.
Dari penilain tersebut kemudian dievaluasi bagian yang mana yang belum
sesuai dengan kriteri, perbaikan. Melalui tahan tersebut kinerja tutor dalam
menyusun strategi pembelajaran meningkat.
2. Terjadi peningkatan kesiapan peserta dalam kegiatan workshop tttutor Paket B
dan Paket C di Kecamatan jetis. Di samping itu juga, terjadi peningkatan
kinerja tutor dalam menyusun strategi pembelajaran melalui pembinaan
berupa workshop tutor Paket B dan Paket C di Kecamatan jetis, dari siklus I
ke siklus II dan mencapai target minimal yang telah ditetapkan yakni 85%,
artinya 85% tutor telah efektif dalam menyusun strategi pembelajaran pada
masing-masing aspek. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui
workshop dapat meningkatkan kinerja tutor dalam menyusun strategi
pembelajaran .
3. Tutor memberikan respon sangat positif terhadap kegiatan penyusuan strategi
pembelajaran.melalui workshop. Dengan demikian kegiatan workshop
memberikan dampak positif terhadap kinerja guru dalam menyusun strategi
pembelajaran.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disarakan beberapa hal,
antara lain: (1) para tutor sebaiknya menyusun strategi pembelajaran
berdasarkan kebutuhan warga belajar dan memperhatikan proporsi waktu
yang ada dan tidak hanya mencontoh strategi pembelajaran yang telah ada,
(2) agar pembinaan melalui workshop dapat berjalan secara efektif, maka
semua guru harus mampu bekerjasama dengan peserta lain yang bersifat
33
36
DAFTAR PUSTAKA
Badudu, J.S. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia.
Mathis dan Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Salemba Empat
Purwanto, M Ngalim. 1984. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung : Remaja Rosda Karya
Simamora, Henry. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta :
STIE YPKN.
-------- , Teknik Perencanaan Dalam Rangka Pelaksanan Penilikan PLS,2004
-------- , Pelaksanaan Kepenilikan Pendidikan lauar Sekolah, 2004
-------- , Pedoman Teknis Penyelenggaraan Paket B, 2006
Nama
M.Syarkowi
M.Munfarida
Eny Uswiyati
Nuryani
Kateno
Eki Erawati
Arin Zuhriana
Anisa Sholihah
Fuad Zakia Ifa
Hamdan rifai
Imroatul Mazida
Nurdiana
Siti Arini
Matussholihah
Isra Indar H
Siti Masitoh
Binti Rosidah
Nurul Janah
Nur Kholifah, S.Pd.I
Setiawan Agus
Tutor pada
Paket B Ngasinan
Paket B Ngasinan
Paket B Ngasinan
Paket B Ngasinan
Paket B Ngasinan
Paket B Ngasinan
Paket B Ngasinan
Paket B Karanggebang
Paket B Karanggebang
Paket B Karanggebang
Paket B Karanggebang
Paket B Karanggebang
Paket B Karanggebang
Paket C Mandiri
Paket C Mandiri
Paket C Mandiri
Paket C Mandiri
Paket C Mandiri
Paket C Mandiri
Paket C Mandiri
Kesiapan
mental
dan fisik
guru
S
TS
Kesiapan
bahan
Kehadiran
Guru
Kesiapan
Laptop
TS
TH
TS
4.
5.
Skor
1
4. Bagaimanakah
perasaanmu
ketika
Bapak/Ibu
bekerja
berkelompok dengan teman dalam memecahkan masalah
strategi pembelajaran?
a. sangat senang
d. tidak senang
b. senang
e. sama sekali tidak
senang
c. cukup senang
5. Manakah yang lebih baik menurut Bapak/Ibu, instruktur
mengajar dengan ceramah atau dengan cara seperti sekarang
ini?
a. Sekarang ini jauh lebih baik dari pada ceramah
b. Sekarang ini lebih baik dari ceramah
c. Sekarang ini sama baiknya dengan ceramah
d. ceramah lebih baik dari sekarang ini
e. ceramah jauh lebih baik dari sekarang ini
10. Bapak/Ibu merasakan untuk dapat memahami konsepkonsep atau prinsip-prinsip startegi pembelajaran dalam
kegiatan workshop:
a. sangat mudah
d. sulit
b. mudah
e. sangat sulit
c. cukup mudah
11. Konsep-konsep dan prinsip-prinsip startegi pembelajaran
yang Bapak/Ibu peroleh, Bapak/Ibu rasakan lebih bermakna ?
a. ya, sangat bermakna
d.
kurang
bermakna
b. ya, bermakna
e. tidak bermakna
c. biasa saja
12. Melalui workshop memberi peluang dan iklim yang baik
bagi tumbuh dan berkembangnya kreativitas dan berpikir
kritis Bapak/Ibu. Bagimana pendapat Bapak/Ibu ?
a. sangat setuju
d. tidak setuju
b. setuju
e. sangat tidak setuju
c. netral
Lampiran 5:
No.
Urut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Kode
0001
0002
0003
0004
0005
0006
0007
0008
0009
0010
0011
0012
0013
0014
0015
0016
0017
0018
M.Syarkowi
M.Munfarida
Eny Uswiyati
Nuryani
Kateno
Eki Erawati
Arin Zuhriana
Anisa Sholihah
Fuad Zakia Ifa
Hamdan rifai
Imroatul Mazida
Nurdiana
Siti Arini
Matussholihah
Isra Indar H
Siti Masitoh
Binti Rosidah
Nurul Janah
Skor
57
58
65
61
62
58
59
60
61
66
65
50
52
53
62
63
65
53
19
20
0019
0020
Jumlah
Rata-rata
Standar Deviasi
61
60
1802
60,07
4,051