Anda di halaman 1dari 48

KARYA TULIS

UPAYA PENINGKATAN KINERJA GURU PAUD


(KELOMPOK BERMAIN ) DALAM MENYUSUN
STRATEGI PEMBELAJARAN MELALUI KKG
DI KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN
MOJOKERTO

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi angka kredit


pengembangan profesi jabatan fungsional penilik golongan IV/a

Oleh

AGUS DWIATMOKO, S.Pd


NIP. 19610820 198803 1 009

Penilik Pendidikan Luar Sekolah


Kantor UPT Dinas Pendidikan
Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto

LEMBAR PENGESAHAN

Lembar Pengesahan Karya Tulis Ilmiah Judul :


Upaya Peningkatan Kinerja Guru PAUD ( Kelompok Bermain ) Dalam Menyusun
Strategi Pembelajaran Melalui KKG Di Kecamatan Mojoanyar Kabupaten
Mojokerto
Disusun oleh :
Nama
NIP
Pangkat / Gol
Jabatan
Unit Kerja

: AGUS DWIATMOKO, S.Pd


: 19610820 198803 1 009
: Pembina ( IV /a )
: Penilik PLS
: UPTD Pendidikan Kecamatan Mojoanyar Kabupaten
Mojokerto

Telah disahkan oleh :


Kepala UPTD Pendidikan Kec. Mojoanyar, Kab. Mojokerto

NURUL ARLIYAH, S.Pd


NIP. 19640601 199310 2 001
Ketua Ikatan Penilik Indonesia Kabupaten Mojokerto

Drs. YOYOK WINARNO


NIP. 19640601 199303 2 001
Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Mojokerto

Drs YOKO PRIYONO, M,Si.


Pembina Tk. I
NIP. 19580504 197907 1 002

ii
LEMBAR DOKUMENTASI

Judul:

Upaya Peningkatan Kinerja Guru PAUD ( Kelompok


Bermain ) Dalam Menyusun Strategi Pembelajaran Melalui
KKG Di Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto

Disusun oleh :
Nama

: Agus Dwiatmoko, S.Pd

NIP

: 19610861 198803 1 009

Pangkat / gol

: Penata Tk I ( IV/a )

Jabatan

: Penilik PLS

Unit Kerja

: Kantor UPTD Pendidikan Kec. Mojoanyar


Kab. Mojokerto

Telah didokumentasikan di :
Taman Bacaan Masyarakat TARBIYATUSH SHIBYAN Kecamatan
Mojoanyar Kabupaten Mojokerto

Pengelola

LAILATUL ZAHROH, S.Pd.I

iii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji dan syukur kehadirot Allah SWT, karena atas
rahmat dan anugerah yang telah dilimpahkan-Nya kepada kami sehingga tulisan
tentang tindakan kepenilikan yang dilaksanakan di Kecamatan Mojoanyar,
Mojokerto dapat diselesaikan sesuai dengan yang diharapkan.
Berkat kerja keras dan bantuan beberapa pihak, maka kegiatan penulisan
ini dapat terwujud walaupun belum sempurna sekali. Untuk itu, pada kesempatan
yang baik ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Mojoanyar Mojokerto
2. Ketua HIMPAUDI dan Ketua KKG Kecamatan Mojoanyar Mojokerto yang
telah menfasilitasi pelaksanaan KKG yang diaadakan setiap bulan sekali..
Untuk semua itu penulis doakan semoga Tuhan Yang Maha Esa
memberikan imbalan yang setinggi-tingginya dan melimpahkan berkah yang
menyertai semua orang yang telah membantu penulis dalam penyelesaian
penulisan ini. Mudah-mudahan penelitian ini bermanfaan bagi kita semua.

Mojokerto, 15 Mei 2015


Penulis

iv
ABSTRAK

Upaya Peningkatan Kinerja Guru PAUD ( Kelompok


Bermain ) Dalam Menyusun Strategi Pembelajaran Melalui
KKG Di Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto
Oleh:
Agus Dwiatmoko, S.Pd
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses menyusun strategi
pembelajaran melalui KKG Guru PAUD, serta meningkatkan Kinerja Guru dalam
menyusun strategi pembelajaran melalui KKG Guru di UPTD Pendidikan
Kecamatan Mojoanyar. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk
mendeskripsikan respon guru terhadap kegiatan yang dilakukan. Penelitian
dilakukan dengan dua siklus dan masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan,
yakni: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Indikator kinerja yang
ditetapkan adalah: bila minimal terdapat 85 % guru tergolong sangat baik dan baik
dalam aspek penilaian strategi pembelajaran, maka sudah dapat dikatakan
tindakan yang diterapkan berhasil. Aspek yang diukur dalam menilai keberhasilan
tindakan adalah kesiapan guru mengikuti KKG dan hasil pelaksanaan KKG.
Dari analisis diperoleh bahwa terjadi peningkatan kesiapan dan Kinerja
guru/pendidik dalam menyusun strategi pembelajaran dari siklus I ke siklus II.
Ketercapaian indikator kinerja terdapat pada tindakan ke II. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa melalui KKG dapat meningkatkan Kinerja guru/
pendidik dalam menyusun strategi pembelajaran pada guru PAUD ( Kelompok
Bermain ) di bawah naungan UPTD Pendidikan Kcamatan Mojoanyar
Kata kunci: Kinerja guru, strategi pembelajaran, KKG.

v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ......................... ii
LEMBAR DOKUMENTASI.................................................................................iii
KATA PENGANTAR ............. iv
ABSTRAK . v
DAFTAR ISI vi

BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.

Latar Belakang Masalah . 1


Perumusan dan Pemecahan Masalah 2
Hipotesis Tindakan.. .. 3
Tujuan dan Manfaat Penelitian 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Kajian Teori
1. Kinerja Guru dalam Menyusun strategi Pembelajaran..
4
2. Tinjauan tentang KKG ..
5
B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan. 6
C. Kerangka Berpikir ................. ..7
BAB III METODE PENELITIAN
A.
B.
C.
D.

DesainPenelitianTindakan........................................9
Subjek dan Objek Penelitian.............................................................. 9
Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................
10
Prosedur Penelitian..............................................................................10

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Kondisi Awal 16
2. Deskripsi Siklus I (Pertama) .17
3. Deskripsi Siklus II (Kedua) ..23
4. Respon /Guru .......................................................................26
B. Pembahasan Hasil Penelitian ....27

vi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .30
B. Saran ...31
DAFTAR PUSTAKA ..33
LAMPIRAN. 34

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Guru/tutor dikatakan tidak saja semata-mata sebagai pengajar (transfer of
knowledge), tetapi pendidik (transfer of value) dan sekaligus sebagai pembimbing
yang memberikan penghargaan dan menuntun murid dalam belajar (Sardiman,
1990). Para pakar pendidikan seringkali menegaskan bahwa guru/tutor adalah
sumber daya manusia yang sangat menentukan keberhasilan program pendidikan.

Berdasarkan uraian di atas, tampak bahwa strategi pembelajaran yang


tepat akan berdampak positif bagi siswa/peserta didik. Namun kenyataan yang ada
lembaga kesetaraan di Kecamatan Jetis belum menunjukkan hal yang positip .
Dari hasil supervisi menunjukkan bahwa 90 % guru/pendidik masih dominan
belum menggunakan strategi pembelajaran yang tepat sesuai dengan karaketristik
siswa dan situasi kelas. Bila ditelusuri lebih lanjut, faktor yang meyebabkan guru
belum mampu melaksanakan strategi pembelajaran dengan tepat karena kinerja
menyusun strategi pembelajaran belum optimal, bahkan ada yang tidak membuat.
Penyusunan strategi pembelajaran sangat penting, karena perencanaan yang baik
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Untuk mengatasi hal tersebut perlu
diupayakan kinerja guru dalam menyusun strategi pembelajaran melalui kegiatan

workshop di UPTD Pendidikan Kecamatan Jetis, khususnya pada guru/ tutor pada
semester 2 tahun 2011/2012.

B. Perumusan dan Pemecahan Masalah


1. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka rumusan
permasalahannya adalah:
a. Bagaimanakah proses pelaksanaan workshop dalam kaitannya dengan kinerja
guru/tutor Paket B dan Paket C semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 dalam
menyusun strategi pembelajaran tahun 2011/2012.
b. Apakah melalui workshop dapat meningkatkan kinerja guru/tutor dalam
menyusun strategi pembelajaran pada lembaga Paket B dan Paket C di
Kecamatan Jetis semester 2 tahun 2011/2012.
2. Pemecahan Masalah
Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru/tutor
dalam menyusun strategi pembelajaran, antara lain memperdalam pengetahuan
bidang studi yang harus dikuasi guru, memperdalam pengetahuan tentang strategi
pembelajaran dan syarat-syarat pembuatan startegi pembelajaran dan lain
sebagainya. Namun fokus perbaikan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
meningkatkan kinerja guru/tutor dalam menyusun strategi pembelajaran dengan
kegiatan workshop. Melalui workshop ini akan diberikan pembekalan dan
bimbingan teknis pembuatan strategi pembelajaran untuk guru/tutor. Pada proses
perkembangan kinerja menyusun strategi pembelajaran, dilakukan perbaikanperbaikan terhadap draf-draf awal suatu strategi pembelajaran. Dengan adanya

umpan balik dari fasilitator dan guru-guru sejenis diharapkan ada motivasi
sehingga kinerja guru dalam menyusun strategi pembelajaran dapat ditingkatkan.

C. Hipotesis Tindakan
Dari latar belakang masalah, rumusan masalah, dan pemecahan masalah
yang telah dipaparkan di atas maka hipoetesis tindakan dapat dirumuskan sebagai
berikut.
Jika kinerja guru/tutor meningkat dalam menyusun strategi pembelajaran, maka
hasil belajar siswa juga meningkat.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
a.

Untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan workshop dalam


kaitannya dengan kinerja guru/tutor Paket B dan tutor Paket C semester 2
dalam menyusun strategi pembelajaran tahun 2011/2012.

b.

Meningkatkan kinerja guru dalam menyusun strategi pembelajaran


anak semester 2 tahun 2011/2012.

c.

Mendeskripsikan respon guru setelah diterapkannya workshop


dalam kaitanya dengan kinerjanya dalam menyusun strategi pembelajaran.

2. Manfaat Penelitian
a. Melalui workshop dapat memberikan pengalaman belajar bagi guru/pendidik,
karena melalui workshop guru dilatih menemukan menyusun startegi
pembelajaran sesuai dengan karaketristik siswa dan situasi kelas yang ada.

b. Guru/tutor

memiliki kinerja dalam melaksakan, menyusun strategi

pembelajaran sehingga dapat dijadikan alternatif bagi guru dalam menyusun


strategi pembelajaran sehingga tercipta suasana belajar yang kondusif dalam
upaya peningkatan prestasi belajar siswa.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Hakikat Kinerja Guru /Tutor dalam Menyusun Strategi Pembelajaran
Broke dan Stone (dalam Wijaya, 1991: 7) menjelaskan istilah kinerja
merupakan gambaran hakikat kualitatif dari perilaku atau tenaga kependidikan
yang tampak sangat berarti. Sedangkan Charles E. Jhonson, et al (dalam Cece,
1991:8) mengatakan kinerja merupakan perilaku yang rasionil untuk mencapai
tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan.
Menurut Houston dan Howson (dalam Soekarno, 1999: 103), kinerja
(competency) diartikan sebagai tugas yang memadai atau pemilikan pengetahuan,
keterampilan dalam kinerja yang dituntut oleh jabatan guru/dosen. Dekker (dalam
Soekarno, 1999: 104) mengatakan kinerja guru merupakan kinerja profesional
yang berhubungan dengan jabatan guru.
Strategi merupakan suatu kata kerja yang memberikan arti kepada sesuatu
untuk memposisikan suatu dengan cara-cara tertentu. Strategi adalah cara untuk
menempatkan sesuatu sehingga menjadi suatu tujuan. Sedangkan pembelajaran
6

adalah suatu proses dalam melakukan sesuatu sehingga terjadi suatu perubahan.
Pembelajaran adalah prosess, cara menjadikan orang untuk belajar (Rasyid, 2005:

42). Dengan demikian, kinerja menyusun strategi pembelajaran adalah kapasitas


seorang guru/tutor dalam membuat perencanaan pembelajaran yang membuat
cara-cara melaksanakan pembelajaran sehingga pembelajaran mencapai tujuan
sesuai dengan yang telah ditetapkan.
2. Tinjauan Tentang Workshop
Pengetahuan, keterampilan dan kecakapan manusia dikembangkan melalui
belajar. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh ketiga aspek
tersebut seperti belajar di dalam sekolah, luar sekolah, tempat bekerja, sewaktu
bekerja, melalui pengalaman, dan melalui workshop. Workshop adalah suatu
pertemuan ilmiah dalam bidang sejenis (pendidikan) untuk menghasilkan karya
nyata (Badudu, 1988: 403). Lebih lanjut, Harbinson (1973: 52) mengemukakan
bahwa pendidikan dan pelatihan secara umum diartikan sebagai proses
pemerolehan keterampilan dan pengetahuan yang terjadi di luar sistem
persekolahan, yang sifatnya lebih heterogen dan kurang terbakukan dan tidak
berkaitan satu dengan lainnya, karena memiliki tujuan yang berbeda.
Dalam banyak bidang pelatihan (workshop), hal tersebut memang sangat
sulit untuk tidak mengatakannya mustahil (dilakukan validasi dan evaluasi).
Bidang yang dimaksud misalnya manajemen atau pelatihan hubungan manusia
umum sifatnya. Dalam hal ini, semua bentuk pelatihan (workshop) tidak dapat
memperlihatkan hasil yang objektif. Pelatihan umumnya mempunyai masalah
mengenai prestasi penatar dalam mengajar, yaitu masalah evaluasi dan validasi
kelangsusungannya. Jika pelajaran telah diajarkan dengan baik dan penatar telah
belajar pelajaran tersebut sesuai dengan ukuran penatarnya maka efektifitas

pelatihan sudah dianggap valid. Penilaiannya juga dilakukan langsung, karena jika
si penatar selalu menjawab enam untuk soal tiga kali dua maka ia selalu benar.
Pelatihan merupakan proses perbantuan (facilitating) guru untuk
mendapatkan keefektifan dalam tugas-tugas mereka sekarang dan masa yang akan
datang melalui pengembangan kebiasaan berpikir, bertindak, keterampilan,
pengetahuan dan sikap yang sesuai (Dahana and Bhatnagar, 1980: 672). Pelatihan
pada dasarnya berkenaan dengan persiapan pesertanya menuju arah tindakan
tertentu yang dilukiskan oleh teknologi dan organisasi tempat ia bekerja serta
sekaligus memperbaiki unjuk kerja, sedang pendidikan berkenaan dengan
membukakan dunia bagi peserta didik untuk memilih minat, gaya hidup dan
kariernya.
B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang berkaitan dengan pelaksanaan workshop sebagai salah satu
kegiatan yang dapat meningkatkan kinerja guru/tutor yang telah dilakukan oleh
beberapa peneliti seperti: Sudhiana (2007) meneliti tentang upaya meningkatkan
kemampan guru dalam menyusun RPP melalui kegiatan workshop. Berdasarkan
analisis dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas peserta dalam
kegiatan workshop di UPTD pendidikan Kecamtan Jetis. Di samping itu juga,
terjadi peningkatan kompetensi guru/tutor dalam menyusun RPP melalui
pembinaan berupa workshop itu, dari siklus I ke siklus III dan mencapai target
minimal yang telah ditetapkan yakni 80%, artinya 80% guru telah efektif dalam
menyusun RPP pada masing-masing aspek. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa melalui workshop dapat meningkatkan kompetensi guru/tutor dalam
menyusun RPP .

Penelitian yang sejenis dilakukan oleh Nilawati (2007), yang meneliti


tentang kinerja guru menganalisis hasil belajar melalui workshop. Berdasarkan
hasil analisis pada masing-masing siklus menunjukkan peningkatan kinerja guru
dalam membuat alat evaluasi, yakni peningkatan banyak guru yang mampu
membuat pre tes 3 butir, postes 6 butir, ulangan harian sebanyak 20 dan tes blok
40 butir dari siklus I ke siklus II dan dari siklus II ke siklus III. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan workshop dapat meningkatkan kinerja
guru dalam mengevaluasi hasil belajar pada tutor.
C. Kerangka Berpikir
Dalam kaitannya dengan pembinaan kinerja guru melalui workshop, maka
Amstrong (1990: 209) bahwa tujuan workshop adalah untuk memperoleh tingkat
kinerja yang diperlukan dalam pekerjaan mereka dengan cepat dan ekonomis dan
mengembangkan kinerja-kinerja yang ada sehingga prestasi mereka pada tugas
yang sekarang ditingkatkan dan mereka dipersiapkan untuk menerima tanggung
jawab yang lebih besar di masa yang akan datang. Siswanto (1989: 139)
mengatakan workshop bertujuan untuk memperoleh nilai tambah seseorang yang
bersangkutan,

terutama

yang

berhubungan

dengan

meningkatnya

dan

berkembangnya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang bersangkutan.


Workshop dimaksudkan untuk mempertinggi kinerja dengan mengembangkan
cara-cara berpikir dan bertindak yang tepat serta pengetahuan tentang tugas
pekerjaan termasuk tugas dalam melaksanakan evaluasi diri (Asad, 1987: 64).
Dari paparan di atas, menunjukkan bahwa peningkatan kinerja guru dalam
menyusun strategi pembelajaran melalui kegiatan workshop yang lebih
menekankan pada metode kolaboratif konsultatif akan memberikan kesempatan

sharing antara satu guru dengan guru lain. Dengan demikian, pemahaman
terhadap strategi pembelajaran dapat ditingkatkan baik dalam teoretisnya maupun
implementasinya. Dengan demikian dapat diduga bahwa melalui workshop dapat
meningkatkan kinerja tutor dalam menyusun strategi pembelajaran.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian Tindakan


Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research) yang
bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru menyusun strategi pembelajaran
melalui workshop di UPTD Pendidikan Kecamatan Jetis. Tindakan yang akan
dilakukan adalah workshop penyusunan strategi pembelajaran. Jenis penelitian
tindakan yang dipilih adalah jenis emansipatori. Jenis emansipatori ini dianggap
paling tepat karena penelitian ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan pada
wilayah kerja peneliti sendiri berdasarkan pengalaman sehari-hari. Dengan kata
lain, berdasarkan hasil observasi, refleksi diri, guru bersedia melakukan
perubahan sehingga kinerjanya sebagai pendidik akan mengalami perubahan
secara meningkat.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan model Kemmis
yang terdiri dari atas empat langkah, yakni: perencanaan, pelaksanaan, observasi
dan refleksi (Wardhani, 2007: 45). Model ini dipilih karena dalam mengajarkan
menulis naskah pidato diawali dengan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam dua siklus, dan Langkah-langkah

dalam setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksnaan tindakan, observasi, dan
refleksi.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Yang menjadi subjek penelitian ini adalah tutor Paket B dan Paket C
semester 2 di Kecamatan Jetis yang berjumlah 20 orang, yang terdiri dari 3
kelompok belajar. Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah kinerja
guru/pendidik dalam menyusun strategi pembelajaran.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada guru /tutor di wilayah binaan peneliti. Di
samping itu, dari hasil supervisi ditemukan kelemahan guru dalam menyusun
strategi pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan mulai dari
bulan Maret sampai bulan Mei mulai dari persipan sampai dengan pembuatan
laporan.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dan masing-masing siklus terdiri
atas: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Secara rinci prosedur
penelitian mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
Siklus I
a. Perencanaan
Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Mengumpulkan guru melalui undangan .
2. Menyusun jadual workshop: hari, tanggal, jam dan tempat.
3. Menyiapkan materi workshop

- Pengarahan kegiatan.
- Pemaparan materi strategi pembelajaran dari ahli yang membidangi.
4. Menyuruh guru membawa bahan-bahan seperti; kurikulum, silabus, RPP
bahan ajar dan sebagainya.
5. Pengelompokan guru menurut kelompok mumur siswa/ peserta didik.
6. Menyiapkan konsumsi untuk workshop.
7. Menyuruh guru/pendidik membawa laptop (minimal ada 4 laptop dan 1
LCD).
b. Pelaksanaan
1. Hari pertama jam 08.00 sampai dengan 11.00 bertempat di ruang
pertemuan UPTD Pendidikan Kecamatan Jetis.
2.

Pengarahan Teknis.
-

Pemaparan strategi pembelajaran

3. Hari kedua :
-

Menyusun konsep strategi pembelajan setiap kelompok oleh guru


seperti format berikut.

No.
1.

2.

3.

Aspek
Pembukaan
pembelajaran
(20 menit)

Inti Pembelajaran
(50 menit)

Penutup
pembelajaran
(20 Menit)

Materi
Apersepsi
Pre-tes

Guru

Kegiatan
Peserta didik
Men Memperhatikan

yampaikan
apersepsi

Tujuan
pembelajar
an
Penyajian
materi

Me
mberikan pretes
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Menyajikan

materi

Penugasan

Memberi tugas

Kesimpulan Menyimpulkan
kegiatan

Menjawab pretes
Memperhatikan
Mendengarkan,
bertanya,

Mengerjakan
tugas
Membuat
simpulan

Ket

pembeajaran
Memberikan
pos-tes

Pos-tes

Tanya jawab

Presentasi kelompok kecil

Revisi

Mengerjakan
pos-tes

4. Hari ketiga adalah presentasi visual strategi pembelajaran

c. Observasi
1. Kesiapan mental dan fisik tutor.
2. Kesiapan bahan-bahan yang dibawa guru pada saat workshop.
5. Kehadiran tutor
6. Kesiapan laptop
7. Hasil sementara:
- Proses pelaksanaan workshop
- Kualitas strategi pembelajaran
- Respon tutor
Untuk melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan dan hasil pemberian
tindakan, menggunakan pedoman observasi sebagai berikut.
a) Format Pedoman Observasi Proses Pelaksanaan Workshop
Aspek yang Diamati
Nama
...

Keterangan:
S = siap

Kesiapan
mental dan
fisik tutor
S
TS

Kesiapan
bahan

Kehadiran
tutor

Kesiapan
Laptop

TS

TH

TS

TS = tidak siap
H = hadir
TH = tidak hadir

b) Format Pedoman Penilaian Penyusunan Strategi Pembelajaran


No

Aspek yang Dinilai

1.
2.
3.

Kesesuaian dengan format


Relevansi antara waktu dengan bahan ajar
Pembukaan:
a. Apersepsi
b. Pre-tes
c. Waktu
Inti
a. Kesesuaian antara pembelajaran sesuai
dengan bahan ajar
b. Kualitas urutan penyajian
c. Kualitas penugasan siswa
d. Waktu
Penutup:
a. Kesimpulan
b. Pos-test
Jumlah

4.

5.

Skor
1

Keterangan:
4 = sangat baik
3 = baik

2 = cukup
1 = tidak baik

d. Refleksi
Untuk menentukan keberhasilan suatu tindakan digunakan
norma/kriteria sebagai berikut.
1. Matriks strategi pembelajaran

2. Relevansi antara waktu dengan dengan bahan ajar:


3. Materi sajian :
-

Pembukaan memuat : apersepsi, pre tes, waktu (20)

Inti memuat: tujuan pembelajaran, kualitas urutan penyajian,


kualitas penugasan siswa, waktu (50)

Penutup memuat: penutup, pos-test (20)

Indikator Keberhasilan:
a). Proses Pelaksanaan Workshop, tutor minimal:
Siap secara mental dan fisik = 85%
Kesiapan bahan = 85%
Kehadiran = 90%
Kesiapan laptop = 60 %
b). Hasil Pelaksanaan Workshop:
85% tutor menyusun strategi pembelajaran sesuai dengan format
yang relevan dengan kondisi pembelajaran.
85% tutor memperoleh skor baik dan sangat baik pada aspek
relevansi antara waktu dengan bahan ajar
85 % tutor pada aspek pembukaan (apersepsi, pre-tes) dalam
kategori baik dan sangat baik
85 % ttor pada aspek kegiatan inti dalam kateori baik dan sangat
baik.
85 % tutor pada aspek kegiatan penutup (kesimpulan, pos-test dan
waktu) dalam kategori baik dan sangat baik

Apabila kurang dari 85% tutor tidak mememenuhi indikator keberhasilan


yang telah ditetapkan, berarti tindakan dianggap belum berhasil. Oleh
karena itu perlu dilakukan perbaikan dan dilaksanakan pada siklus II.

Siklus II
Pada dasarnya siklus II memiliki prosedur yang sama dengan siklus I,
hanya saja diadakan perbaikan pada hal-hal yang dilihat ada kelemahan serta
mempertahankan hal-hal yang sudah berjalan dengan baik. Tidak menutup
kemungkinan juga dilakukan modifikasi terhadap hal-hal sudah baik supaya
tindakan yang diberikan tidak membosankan.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Kondisi Awal
Gambaran hasil yang didapat berdasarkan rekaman fakta/observasi di
lapangan, para guru Paud di UPTD Pendidikan Kecamatan Jetis pada awalnya
pemahaman terhadap strategi pembelajaran sangat kurang, hal ini dikarenakan
persepsi guru menganggap bahwa strategi pembelajaran tidak terlalu penting,
penyusuanan strategi pembelajaran hanya merupakan persyaratan administrasi
sehingga strategi pembelajaran yang dibuat tidak sesuai dengan karakatristik mata
pelajaran dan siswa. Demikian pula tampak jelas, kinerja guru dalam menyusun
strategi pembelajaran hanya didasari oleh contoh-contoh yang ada tanpa
menganalisis secara kritis berdasarkan standar yang ada sehingga kualitas strategi
pembelajaran jauh dari apa yang diharapkan. Hampir semua guru ditemukan
kurang paham semua aspek yang ada dalam menyusun strategi pembelajaran.
Kesalahan umum yang tampak adalah: (1) guru belum mampu menyusun tujuan

pembelajaran, (2) guru belum mampu menguraikan materi ajar dengan baik, (3)
guru belum mampu membuat langkah-langkah pembelajaran sesuai metode
pembelajaran yang dituliskan, (4) guru belum mampu membuat penilaian sesuai
dengan metode yang digunakan, dan (5) guru belum mampu memanejemn waktu
baik dalam kegiatan awal, inti dan penutup. Dengan kondisi awal seperti ini perlu
adanya tindakan nyata yang diharapkan mampu meningkatkan kinerja guru dalam
menyusun strategi pembelajaran, yakni berupa workshop.
.
2. Deskripsi Siklus I (Pertama)
a. Perencanaan
Perencanaan terdiri atas: (1) melaporkan kegiatan penelitian kepada
Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Jetis beserta mohon ijin penelitian, (2)
berkoordinasi dengan ketua PKBM KARYA USAHA Kecamatan Jetis untuk
menyampaikan ijin penelitian dari Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Jetis ,
dengan minta masukan tentang masalah yang ada sekaligus membicarakan
tentang masalah teknis, waktu pelaksanaan penelitian dan hal-hal yang terkait
dengan penelitian dan atau workshop yang dilaksanakan, (3) bersama Kepala
UPTD Pendidikan memberikan

pengarahan tentang

workshop strategi

pembelajaran, (4) mengelompokkan tutor beedasarkan usia peserta didik, (5)


menelaah konsep strategi pembelajaran, mengkonsep strategi pembelajaran yang
mendekati kondisi mata pelajaran, (6) mendiskusikan konsep strategi
pembelajaran dan presentasi kelompok, (7) presentasi kelas, dan (8)
menghasilkan strategi pembelajaran final.
Di samping perencanaan umum, dilakukan juga perenanaan teknis
pelaksanaan kegiatan seperti: (1) mengumpulkan guru melalui undangan kepala

UPTD Pendidikan Jetis, (2) menyusun jadual workshop: hari, tanggal, jam dan
tempat, (3) menyiapkan materi workshop; pengarahan kepala UPTD Pendidikan
Jetis, pemaparan materi strategi pembelajaran dari ahli yang membidangi, (4)
menyuruh tutor membawa bahan-bahan seperti; kurikulum, silabus, RPP bahan
ajar dan sebagainya, (5) pengelompokan tutor, (6) menyiapkan konsumsi untuk
workshop, dan (7) menyuruh tutor membawa laptop (minimal ada 4 laptop dan 1
LCD).
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini dilakukan beberapa langkah, yakni:

(1) absensi

peserta, (2) pengarahan kepala UPTD Pendidikan, (3) penjelasan umum


kepada seluruh peserta, (3) peserta dikelompokan sesuai mata pelajaran, (4) guru
mengkaji: standard kompetensi, kompetensi dasar (KD) sesuai model silabus
rnata pelajaran masing-masing, materi pembelajaran, indikator, penilaian, (5)
guru menyusun strategi pembelajaran sesuai format yang telah disepakati yang
berisi tentang aspek, materi dan kegiatan, dan (6) presentasi visual strategi
pembelajaran.
c. Hasil Observasi
Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan,
yaitu menitikberatkan pada kompetensi tutor dalam menyusun strategi
pembelajaran sebagai akibat diterapkan workshop. Tujuan dilaksanakan
pengamatan

adalah

untuk

mengetahui

kegiatan

yang

mana

patut

dipertahankan, diperbaiki, atau dihilangkan sehingga kegitan pembinaan


melalui workshop benar-benar berjalan sesuai dengan tujuan yang ada dan

mampu

meningkatkan

kinerja

peserta

dalam

menyusun

strategi

pembelajaran.
Kegiatan peserta juga diobservasi, baik menyangkut kesiapan mental dan
fisik tutor, kesiapan bahan-bahan yang dibawa tutor pada waktu workshop,
kehadiran tutor, kesiapan laptop, kualitas strategi pembelajaran, dan respon guru
Dari hasil pengamatan terhadap aktivitas peserta yang berjumlah 44 orang dengan
menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan, diperoleh data sebagai
berikut.
Tabel 4.1

Rangkuman Hasil Observasi Tentang Kesiapan Guru/


Pendidik Paud dalam Mengikuti Workshop pada Siklus I

Aspek yang Diamati

Jumlah
Persentase
(%)
Pencapaian
indiaktor
keberhasilan

Kesiapan
mental dan
fisik guru
S
TS
10
10
50
50
Belum
tercapai

Kesiapan
bahan

Kehadiran
Guru

S
11
55

H
18
90

TS
9
45

Belum
tercapai

TH
2
10

Sudah
tercapai

Kesiapan
Laptop
S
5
25

TS
15
75

Belum
Tercapai

Keterangan:
S = siap
TS = tidak siap
H = hadir
TH = tidak hadir
Dari Tabel 4.1 di atas, tampak bahwa: pada aspek kesiapan mental
dan fisik; 10 orang atau 50% peserta siap dan 10 orang atau 50% tergolong
belum siap. Pada aspek kesipan bahan; tampak bahwa 11 orang guru atau

55% siap dan 9 orang atau 45% belum siap. Pada aspek kehadiran guru
tampak bahwa 18 orang atau 90% hadir dan 2 orang atau 10% tidak hadir.
Pada aspek kesiapan laptop tampak bahwa 5 orang atau 25% siap dan 15
orang atau 75% belum siap. Berdasarkan dekripsi ini tampaknya kesiapan
guru dalam mengikuti worksop belum memenuhi kriteria keberhasilan untuk
semua aspek.
Dari hasil evaluasi terhadap penyusunan strategi pembelajaran yang
dibuat oleh 20 orang tutor setelah diadakan workshop pada tahap awal
(siklus I) diperoleh kinerja guru menyusun strategi pembelajaran seperti
tampak pada Tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Penilaian Komptensi Guru/ Pendidik Paud
dalam Menyusun strategi pembelajaran pada Siklus I
(Pertama)
Skor
No

Aspek yang Dinilai

1.
2.

Format
Relevansi antara waktu
dengan bahan ajar
Pembukaan (apersepsi,
pre-tes)
Inti (kesesuaian antara
pembelajaran sesuai
dengan bahan ajar,
kualitas urutan
penyajian, kualitas
penugasan siswa, dan
waktu
Penutup (simpulan,
postes)

3.
4.

5.

Jml
5
2

%
25
10

Jml
5
5

%
25
25

Jml
5
6

%
25
30

Jml
5
7

%
25
35

15

15

35

35

10

25

20

40

30

35

30

Keterangan:
4 = sangat baik

2 = cukup

3 = baik

1 = tidak baik

Dari Tabel 4.2 di atas, pada aspek format; 5 orang atau 25% guru
dalam kategori tidak baik, 5 orang atau 25% tergolong cukup, 25% orang
atau 25% tergolong baik dan 5 orang atau 25% tergolong sangat baik. Bila
dijumlahkan antara yang berkategori baik dan sangat baik mencapai 10
orang atau 50%. Pada aspek relevansi antara waktu dengan bahan ajar,
tampak bahwa 2 orang atau 10% tergolong tidak baik, 5 orang atau 25%
tergolong cukup, 6 orang atau 30% tergolong baik dan 7 orang atau 35%
tergolong sangat baik. Bila dijumlahkan antara yang baik dan sangat baik
mencapai 13 orang atau 65%. Pada aspek pembukaan; 3 orang atau 15%
guru dalam kategori tidak baik, 3 orang atau 15% tergolong cukup, 7 orang
atau 35% tergolong baik dan 7 orang atau 35% tergolong sangat baik. Bila
dijumlahkan antara yang berkategori baik dan sangat baik mencapai 14
orang atau 70%. Pada aspek inti pembelajaran; 2 orang atau 10% guru
dalam kategori tidak baik, 5 orang atau 25% tergolong cukup, 4 orang atau
20% tergolong baik dan 8 orang atau 40% tergolong sangat baik. Bila
dijumlahkan antara yang berkategori baik dan sangat baik mencapai 12
orang atau 60%. Pada aspek penutup pembelajaran; 1 orang atau 10% guru
dalam kategori tidak baik, 6 orang atau 30% tergolong cukup, 7orang atau
35% tergolong baik dan 6 orang atau 30% tergolong sangat baik. Bila
dijumlahkan antara yang berkategori baik dan sangat baik mencapai
13orang atau 65%.
Berdasarkan dekripsi pada tabel 4.1 dan 4.2 tampaknya kinerja tutor
menyusun strategi pembelajaran belum memenuhi indikator kinerja yang

telah ditetapkan pada semua aspek, baik menyangkut kesiapan maupun


kinerja menyusun strategi pembelajaran.
d.Refleksi
Dari hasil yang diperoleh menunjukkan kinerja guru dalam menyusun
strategi pembelajaran pada siklus I belum menunjukkan hasil sesuai dengan
indikator kinerja yang telah ditetapkan. Setelah diadakan refleksi terhadap hasil
yang diperoleh, diputuskan untuk memperbaiki dari segi kegiatan workshop
terutama memperjelas tentang aspek-aspek yang belum sesuai dengan indikator
kinerja yang telah ditetapkan. Dari hasil tersebut tampaknya secara umum guru
membuat strategi pembelajaran tidak sesuai dengan format terutama dalam hal
waktu. Demikian pula halnya dengan kegiatan awal, belum menunjukkan proporsi
waktu yang sesuai, guru belum jelas membedakan mana kegiatan awal, inti dan
penutup.
Terkait dengan kesiapan guru, ditemukan bahwa guru belum menyadari
bahwa pentingnya penyusunan strategi pembelajaran. Selain itu guru belum
lengkap memiliki silabus, RPP, dan bahan ajar. Mengenai kehadiran, tampak guru
yang tidak hadir disebabkan karena ada upacara adat. Terkait dengan kesiapan
laptop, guru kebanyakan tidak memiliki; alternatif solusinya adalah meminjamkan
pada sekolah lain atau memanfaatkan komputer yang ada di sekolah. Berdasarkan
hasil refleksi itu, itu diputuskan untuk memantapkan kegiatan pembinaan lebih
memfokuskan pada aspek-aspek yang belum memenuhi indikator kinerja yang
telah ditetapkan.
Dari masalah tersebut, diputuskan untuk memperbaiki beberapa langkah
dalam siklus I, yakni memfokuskan pada penjelasan tentang format dan aspek

penilaian dalam kaitannya dengan menyusun strategi pembelajaran. Langkahlangkah ini dijalankan pada siklus II dengan tetap mempertahankan kegiatan yang
lain yang sudah dianggap baik. Untuk meningkatkan kesiapan guru, fasilitator
memberikan kesadaran bahwa petapa penting perencanaan pembelajaran yang
dibuat guru sebelum melaksanakan pembelajaran. Mengenai altrnatif untuk
menambah laptop diputuskan untuk memanfaatkan komputer (PC) yang ada di
sekolah sehingga semua guru mendapatkan satu persatu.
3. Deskripsi Hasil Siklus II (Kedua)
Pada siklus II, langkah-langkah yang diambil sesuai dengan refleksi hasil
siklus I mengikuti langlah-langkah seperti siklus I dengan memfokuskan pada
penjelasan aspek-aspek yang belum dipahami guru dalam menyusun strategi
pembelajaran lebih menitikberatkan pada aspek pembimbingan secara individu.
Dari 30 orang guru semua dilibatkan dalam siklus II untuk memperdalam
pengetahuan tentang penyusunan strategi pembelajaran. Setelah siklus II
dijalankan yang mengacu pada refleksi dan pemecahan masalah pada sikuls I
diperoleh data tentang seperti tampak pada Tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3

Rangkuman Hasil Observasi Tentang Kesiapan Guru/ Tutor


dalam Mengikuti Workshop pada Siklus II
Aspek yang Diamati

Jumlah
Persentase
(%)
Pencapaian
indiaktor
keberhasilan

Kesiapan
mental dan
fisik guru
S
TS
18
2
93,33 6,67

S
TS
17
3
90,00 10,00

Tercapai

Tercapai

Kesiapan
bahan

Kehadiran
Guru
H
20
100

TH
0
0,00

Tercapai

Kesiapan
Laptop
S
15
66,67

TS
5
33,33

Tercapai

Keterangan:
S = siap
TS = tidak siap
H = hadir
TH = tidak hadir
Dari Tabel 4.1 di atas, tampak bahwa: pada aspek kesiapan mental
dan fisik; 28 orang atau 93,33% peserta siap dan 2 orang atau 6,67%
tergolong belum siap. Pada aspek kesiapan bahan; tampak bahwa 27 orang
guru atau 90,00% siap dan 3 orang atau 10,00% belum siap. Pada aspek
kehadiran guru tampak bahwa 30 orang atau 100% hadir dan tidak ada
orang atau 0,00% tidak hadir. Pada aspek kesiapan laptop tampak bahwa 20
orang atau 66,67% siap dan 10 orang atau 33,33% belum siap. Berdasarkan
dekripsi ini tampaknya kesiapan guru dalam mengikuti worksop belum telah
memenuhi kriteria keberhasilan untuk semua aspek. Namun belum
sepenuhnya tercapai seratus persen.
Dari hasil evaluasi terhadap penyusunan strategi pembelajaran yang
dibuat oleh 20 orang guru setelah diadakan workshop pada siklus II
diperoleh kinerja guru menyusun strategi pembelajaran seperti tampak pada
Tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Penilaian Komptensi Guru dalam
Menyusun Strategi pembelajaran pada Siklus II (Kedua)
Skor
No

Aspek yang Dinilai

1.
2.

Format
Relevansi antara waktu
dengan bahan ajar
Pembukaan (apersepsi,

3.

Jml
0
0

%
0,00
0,00

Jml
1
1

%
5
5

Jml
10
9

%
50
45

Jml
9
10

%
45
50

10

40

45

4.

5.

pre-tes)
Inti (kesesuaian antara
pembelajaran sesuai
dengan bahan ajar,
kualitas urutan
penyajian, kualitas
penugasan siswa, dan
waktu
Penutup (simpulan,
postes)

0,00

45

10

50,00

0,00

45

10

50

Keterangan:
4 = sangat baik
3 = baik

2 = cukup
1 = tidak baik

Dari Tabel 4.4 di atas, pada aspek format; tidak ada orang atau
0,00% guru dalam kategori tidak baik, 1 orang atau 5% tergolong cukup, 10
orang atau 50% tergolong baik dan 9 orang atau 45% tergolong sangat baik.
Bila dijumlahkan antara yang berkategori baik dan sangat baik mencapai 19
orang atau 95%. Pada aspek relevansi antara waktu dengan bahan ajar,
tampak bahwa 0 orang atau 0,00% tergolong tidak baik, 1 orang atau 5%
tergolong cukup, 9 orang atau 45% tergolong baik dan 10 orang atau 50%
tergolong sangat baik. Bila dijumlahkan antara yang baik dan sangat baik
mencapai 19 orang atau 95%. Pada aspek pembukaan; 1 orang atau 5% guru
dalam kategori tidak baik, 2 orang atau 10% tergolong cukup, 8 orang atau
40% tergolong baik dan 9 orang atau 45% tergolong sangat baik. Bila
dijumlahkan antara yang berkategori baik dan sangat baik mencapai 17
orang atau 85%. Pada aspek inti pembelajaran; tidak ada orang atau 0,00%
guru dalam kategori tidak baik, 1 orang atau 5% tergolong cukup, 9 orang
atau 45% tergolong baik dan 10 orang atau 50% tergolong sangat baik. Bila
dijumlahkan antara yang berkategori baik dan sangat baik mencapai 19

orang atau 95%. Pada aspek penutup pembelajaran; tidak ada orang atau
0,00% guru dalam kategori tidak baik, 1 orang atau 5% tergolong cukup, 9
orang atau 45% tergolong baik dan 10 orang atau 50% tergolong sangat
baik. Bila dijumlahkan antara yang berkategori baik dan sangat baik
mencapai 19 orang atau 95%.
Berdasarkan dekripsi pada tabel 4.3 dan 4.4 tampaknya kinerja guru
menyusun strategi pembelajaran para guru/pendidik sudah memenuhi
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada semua aspek, baik menyangkut
kesiapan maupun kinerja menyusun strategi pembelajaran. Dengan hasil
seperti itu, berarti tindakan yang diberikan efektif dalam meningkatkan
kinerja guru dalam menyusun strategi pembelajaran.
4. Respon Guru/ tutor terhadap Penyusunan Strategi Pembelajaran Melalui
Workshop
Penilaian ini penting dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang
respon guru terhadap kegiatan workshop yang telah diterapkan dalam menyusun
strategi pembelajaran. Bila guru merespon positif terhadap kegiatan tersebut,
maka kegiatan tersebut perlu dilanjutkan dalam kegiatan-kegiatan yang lain.
Untuk menentukan klasifikasi respon guru terhadap kegiatan
menyusun strategi pembelajaran melalui workshop terlebih dahulu dihitung
mean ideal (Mi) dan standar deviasi ideal (SDi). Mi = (skor maksimum +
skor minimum) = (75+1) = 38, dan SDi = 1/6 (skor maksimum skor
minimum) = 1/6 (75-1) = 12,333. berdasarkan hasil ini dibuat klasifikasi sebagai
berikut.
1.

Mi + 1,5 SDi sangat baik

2. Mi + 0,5 SDi --< Mi + 1,5 SDi baik

3. Mi 0,5 SDi --< Mi + 0,5 SDi cukup baik


4. Mi 1,5 SDi --< Mi 0,5 SDi kurang baik
5.

< Mi 1,5 SDi sangat kurang baik

Dengan memasukkan Mi dan SDi diperoleh:


1.

56 sangat positif

2. 44 --< 56 positif
3. 32 --< 44 cukup positif
4. 20 --< 32 kurang positif
5.
Rata-rata

< 20 sangat kurang positif


skor

guru/tutor

terhadap

kegiatan

menyusun

strategi

pembelajaran dengan melalui workshop adalah 60,07 dan standar deviasi sebesar
4,051 (selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5). Bila dicocokkan dengan
klasifikasi di atas, respon guru tergolong sangat positif. Dengan demikian
kegiatan workshop menyusun strategi pembelajaran mendapat respon yang sangat
positif dari guru Paud. Oleh karena itu, penerapannya perlu dilanjutkan dalam
kegiatan-kegiatan yang lain.

B. Pembahasan Hasil Penelitian


Berdasarkan analisis dan pembahasan seperti yang telah dipaparkan pada
bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas
peserta dalam kegiatan workshop tentang penyususnan strategi pembelajaran bagi
guru Paud di nKecamatan Jetis. Di samping itu juga, terjadi peningkatan kinerja
guru dalam menyusun strategi pembelajaran melalui workshop dari siklus I ke
siklus II pada masing-masing aspek dengan target ketercapaian sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui

workshop

dapat

meningkatkan

kinerja

guru

dalam

menyusun

strategi

pembelajaran tutor Paketb B dan Paket C di Kecamatan Jetis.


Keberhasilan tindakan ini disebabkan oleh pemahaman secara menyeluruh
tentang strategi pembelajaran sangat diperlukan. Dengan pemahaman yang baik,
maka strategi pembelajaran dapat disusun dengan baik. Mengoptimalkan
pemahaman guru terhadap strategi pembelajaran melalui pembinaan intensif
dalam bentuk penyelenggaraan workshop menunjuk pada metode kooperatif
konsultatif dimana diharapkan para guru berdiskusi, bekerja sama dan
berkonsultasi secara aktif. Aktivitas ini akan sangat membantu mereka dalam
memahami konsep-konsep dasar penyusunan strategi pembelajaran serta pada
akhirnya nanti mereka mampu menyusun strategi pembelajaran dengan baik dan
benar.
Dalam kaitannya dengan pembinaan melalui workshop, maka penelitian
ini juga sesuai dengan apa yang dikatakan Amstrong (1990: 209) bahwa tujuan
workshop adalah untuk memperoleh tingkat kinerja yang diperlukan dalam
pekerjaan mereka dengan cepat dan ekonomis dan mengembangkan kinerjakinerja yang ada sehingga prestasi mereka pada tugas yang sekarang ditingkatkan
dan mereka dipersiapkan untuk menerima tanggung jawab yang lebih besar di
masa yang akan datang. Siswanto (1989: 139) mengatakan workshop bertujuan
untuk memperoleh nilai tambah seseorang yang bersangkutan, terutama yang
berhubungan dengan meningkatnya dan berkembangnya pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang bersangkutan. Workshop dimaksudkan untuk mempertinggi
kinerja dengan mengembangkan cara-cara berpikir dan bertindak yang tepat serta

pengetahuan tentang tugas pekerjaan termasuk tugas dalam melaksanakan


evaluasi diri (Asad, 1987: 64).
Dari paparan di atas, menunjukkan bahwa peningkatan kompetensi guru
melalui kegiatan workshop yang lebih menekankan pada metode kolaboratif
konsultatif akan memberikan kesempatan sharing antara satu guru dengan guru
lain. Dengan demikian, pemahaman terhadap strategi pembelajaran dapat
ditingkatkan baik dalam teoretisnya maupun implementasinya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan seperti yang telah dipaparkan pada
bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Proses pelaksanaan penyusunan strategi pembelajaran melalui workshop
untuk meningkatkan kinerja guru dalam menyusun strategi pembelajaran
dilakukan dimulai dari supervisi awal. Supervisi awal dilakukan untuk
mengenali masalah yang ada pada guru dalam menyusun strategi
pembelajaran. Langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil supervisi
kemudian ditindaklanjuti dengan mengadakan workshop. Workshop dilakukan
dengan

menggunakan

tahapan-tahan

yang

lebih

menenkankan

pada

pengetahuan praktis sehingga mudah dicerna oleh. Selanjutnya adalah


memberikan praktek menulis startegi pembelajaran sesuai dengan format yang
telah ditentukan. Untuk menyakinkan guru membuat strategi pembelajaran
dilakukan presentasi pada masing-masing kelompok tutor mata pelajaran.

Peneliti mengamati dan menilai strategi pembelajaran yang telah disusun tutor.
Dari penilain tersebut kemudian dievaluasi bagian yang mana yang belum
sesuai dengan kriteri, perbaikan. Melalui tahan tersebut kinerja tutor dalam
menyusun strategi pembelajaran meningkat.
2. Terjadi peningkatan kesiapan peserta dalam kegiatan workshop tttutor Paket B
dan Paket C di Kecamatan jetis. Di samping itu juga, terjadi peningkatan
kinerja tutor dalam menyusun strategi pembelajaran melalui pembinaan
berupa workshop tutor Paket B dan Paket C di Kecamatan jetis, dari siklus I
ke siklus II dan mencapai target minimal yang telah ditetapkan yakni 85%,
artinya 85% tutor telah efektif dalam menyusun strategi pembelajaran pada
masing-masing aspek. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui
workshop dapat meningkatkan kinerja tutor dalam menyusun strategi
pembelajaran .
3. Tutor memberikan respon sangat positif terhadap kegiatan penyusuan strategi
pembelajaran.melalui workshop. Dengan demikian kegiatan workshop
memberikan dampak positif terhadap kinerja guru dalam menyusun strategi
pembelajaran.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disarakan beberapa hal,
antara lain: (1) para tutor sebaiknya menyusun strategi pembelajaran
berdasarkan kebutuhan warga belajar dan memperhatikan proporsi waktu
yang ada dan tidak hanya mencontoh strategi pembelajaran yang telah ada,
(2) agar pembinaan melalui workshop dapat berjalan secara efektif, maka
semua guru harus mampu bekerjasama dengan peserta lain yang bersifat

33

kolaboratif konsultatif, (3) peningkatan kinerja tutor dalam menyusun


strategi pembelajaran akan berjalan dengan efektif bila semua komponen
sekolah memfasilitasi kegiatan tersebut secara rutin, (4) sebaiknya
pemerintah senantiasa memfasilitasi dalam semua kegiatan dalam rangka
meningkatkan kinerja tutor dalam menyusun strategi pembelajaran, (5)
membiasakan untuk mengembangkan budaya mutu di sekolah sehingga
target dalam peningkatan mutu pendidikan dapat tercapai, dan (6)
pembinaan penyusunan strategi pembelajaran melalui workshop, dapat
dijadikan salah satu alternatif dalam meningkatkan kompetensi tutor, dalam
menyusun strategi pembelajaran.

36

DAFTAR PUSTAKA
Badudu, J.S. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia.
Mathis dan Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Salemba Empat
Purwanto, M Ngalim. 1984. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung : Remaja Rosda Karya
Simamora, Henry. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta :
STIE YPKN.
-------- , Teknik Perencanaan Dalam Rangka Pelaksanan Penilikan PLS,2004
-------- , Pelaksanaan Kepenilikan Pendidikan lauar Sekolah, 2004
-------- , Pedoman Teknis Penyelenggaraan Paket B, 2006

Lampiran 1 : Subjek Penelitian


No.
1.
2.
3.
4.
5.
6..
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

Nama
M.Syarkowi
M.Munfarida
Eny Uswiyati
Nuryani
Kateno
Eki Erawati
Arin Zuhriana
Anisa Sholihah
Fuad Zakia Ifa
Hamdan rifai
Imroatul Mazida
Nurdiana
Siti Arini
Matussholihah
Isra Indar H
Siti Masitoh
Binti Rosidah
Nurul Janah
Nur Kholifah, S.Pd.I
Setiawan Agus

Tutor pada
Paket B Ngasinan
Paket B Ngasinan
Paket B Ngasinan
Paket B Ngasinan
Paket B Ngasinan
Paket B Ngasinan
Paket B Ngasinan
Paket B Karanggebang
Paket B Karanggebang
Paket B Karanggebang
Paket B Karanggebang
Paket B Karanggebang
Paket B Karanggebang
Paket C Mandiri
Paket C Mandiri
Paket C Mandiri
Paket C Mandiri
Paket C Mandiri
Paket C Mandiri
Paket C Mandiri

Lampiran 2: Format Pedoman Observasi Proses Pelaksanaan Workshop


Aspek yang Diamati
Nama
M.Syarkowi
M.Munfarida
Eny Uswiyati
Nuryani
Kateno
Eki Erawati
Arin Zuhriana
Anisa Sholihah
Fuad Zakia Ifa
Hamdan rifai
Imroatul Mazida
Nurdiana
Siti Arini
Matussholihah
Isra Indar H
Siti Masitoh
Binti Rosidah
Nurul Janah
Nur Kholifah, S.Pd.I
Setiawan Agus

Kesiapan
mental
dan fisik
guru
S
TS

Kesiapan
bahan

Kehadiran
Guru

Kesiapan
Laptop

TS

TH

TS

Lampiran 3: Format Pedoman Penilaian Penyusunan Strategi Pembelajaran


Nama: .........................................
No
1.
2.
3.

4.

5.

Aspek yang Dinilai


Kesesuaian dengan format
Relevansi antara waktu dengan bahan
ajar
Pembukaan:
a. Apersepsi
b. Pre-tes
c. Waktu
Inti
a. Kesesuaian antara pembelajaran sesuai
dengan bahan ajar
b. Kualitas urutan penyajian
c. Kualitas penugasan siswa
d. Waktu
Penutup:
a. Kesimpulan
b. Pos-test
Jumlah

Skor
1

Lampiran 4 : Kuesioner Respon Guru/Pendidik PAUD


PETUNJUK:

Di bawah ini terdapat pertanyaan dan pernyataan


mengenai sikap dan pandangan Bapak/Ibu tentang
pelaksanaan workshop dalam rangka penyusunan
strategi pembelajaran. Berikan tanda silang (X) pada
huruf yang paling sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu !
1. Apakah Bapak/Ibu tertarik dengan penyusunan strategi
pembelajaran melalui workshop
a. sangat tertarik
d. tidak tertarik
b. tertarik
e. sama sekali tidak
tertarik
c. cukup tertarik
2. Strategi pemelajaran yang diterapkan oleh instruktur saat ini
menyebabkan rasa ingin tahu dan minat Bapak/Ibu dalam
menyusun strategi pembelajaran menjadi :
a. sangat tinggi
d. rendah
b. tinggi
e. sangat rendah
c. cukup
3. Semangat Bapak/Ibu untuk mengemukakan ide atau gagasan
kepada teman dan instruktur dalam pelaksanaan workshop
adalah :
a. sangat tinggi
d. tidak ada
b. tinggi
e. tidak ada sama
sekali
c. cukup

4. Bagaimanakah
perasaanmu
ketika
Bapak/Ibu
bekerja
berkelompok dengan teman dalam memecahkan masalah
strategi pembelajaran?
a. sangat senang
d. tidak senang
b. senang
e. sama sekali tidak
senang
c. cukup senang
5. Manakah yang lebih baik menurut Bapak/Ibu, instruktur
mengajar dengan ceramah atau dengan cara seperti sekarang
ini?
a. Sekarang ini jauh lebih baik dari pada ceramah
b. Sekarang ini lebih baik dari ceramah
c. Sekarang ini sama baiknya dengan ceramah
d. ceramah lebih baik dari sekarang ini
e. ceramah jauh lebih baik dari sekarang ini

6. Pernahkah Bapak/Ibu merasa bosan menyusun strategi


pembelajaran melalui kegiatan seperti sekarang ini?
a. sering sekali
d. tidak pernah
b. sering
e. tidak pernah sama
c. cukup sering
7. Dibandingkan model workshop
dengan ceramah, maka
aktivitas yang Bapak/Ibu rasakan dalam menyusun strategi
pembelajaran saat ini adalah :
a. jauh lebih aktif
d. kurang aktif
b. aktif
e. tidak aktif
c. biasa saja
8. Kesempatan yang Bapak/Ibu rasakan untuk melakukan diskusi
dan mengungkapkan pendapat:
a. sangat banyak
d. tidak ada
b. banyak
e. tidak ada sama
sekali
c. cukup
9. Melalui workshop, motivasi Bapak/Ibu dalam menyusun
strategi pembelajaran menjadi :
a. sangat tinggi
d. rendah
b. tinggi
e. sangat rendah
c. cukup

10. Bapak/Ibu merasakan untuk dapat memahami konsepkonsep atau prinsip-prinsip startegi pembelajaran dalam
kegiatan workshop:
a. sangat mudah
d. sulit
b. mudah
e. sangat sulit
c. cukup mudah
11. Konsep-konsep dan prinsip-prinsip startegi pembelajaran
yang Bapak/Ibu peroleh, Bapak/Ibu rasakan lebih bermakna ?
a. ya, sangat bermakna
d.
kurang
bermakna
b. ya, bermakna
e. tidak bermakna
c. biasa saja
12. Melalui workshop memberi peluang dan iklim yang baik
bagi tumbuh dan berkembangnya kreativitas dan berpikir
kritis Bapak/Ibu. Bagimana pendapat Bapak/Ibu ?
a. sangat setuju
d. tidak setuju
b. setuju
e. sangat tidak setuju
c. netral

13. Bapak/Ibu lebih gampang menyusun strategi pembelajaran


melalui workshop. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu ?
a. sangat setuju
d. tidak setuju
b. setuju
e. sangat tidak setuju
c. netral
14. Kegiatan seperti ini perlu dilanjutkan pada kegiatan lain.
Bagaimana pendapat Bapak/Ibu:
a. sangat setuju
d. tidak setuju
b. setuju
e. sangat tidak setuju
c. netral
15. Melalui workshop dapat meningkatkan kinerja Bapak/Ibu
menyusun strategi pembelajaran. Bagaimana pendapat
Bapak/Ibu?
a. sangat setuju
d. tidak setuju
b. setuju
e. sangat tidak setuju
c. netral

Lampiran 5:
No.
Urut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Kode
0001
0002
0003
0004
0005
0006
0007
0008
0009
0010
0011
0012
0013
0014
0015
0016
0017
0018

Skor Respon Tutor terhadap Menyusun Strategi


Pembelajaran Melalui Workshop
Nama Guru

M.Syarkowi
M.Munfarida
Eny Uswiyati
Nuryani
Kateno
Eki Erawati
Arin Zuhriana
Anisa Sholihah
Fuad Zakia Ifa
Hamdan rifai
Imroatul Mazida
Nurdiana
Siti Arini
Matussholihah
Isra Indar H
Siti Masitoh
Binti Rosidah
Nurul Janah

Skor
57
58
65
61
62
58
59
60
61
66
65
50
52
53
62
63
65
53

19
20

0019
0020

Nur Kholifah, S.Pd.I


Setiawan Agus

Jumlah
Rata-rata
Standar Deviasi

61
60

1802
60,07
4,051

Anda mungkin juga menyukai