Anda di halaman 1dari 95

POLA MGMP

BAHAN BELAJAR:

GEOMETRI DAN PENGUKURAN


JENJANG SMP

DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP DENGAN POLA MGMP

Penulis:
Untung Trisna Suwaji
Agus Suharjana

Reviewer:
Marsudi Raharjo

Layouter:
Estina Ekawati

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
(PPPPTK) MATEMATIKA
YOGYAKARTA
2015
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

DAFTAR ISI
BAGIAN 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Pengantar Isi ................................................................................................... 1
B. Target Kompetensi ......................................................................................... 1
C. Strategi dan Penilaian..................................................................................... 1
BAGIAN 2 AKTIFITAS .................................................................................................. 3
A. Pengantar:....................................................................................................... 3
B. Aktifitas .......................................................................................................... 4
Aktifitas 0: Mengidentifikasi isi Bahan Belajar ........................................................... 4
Aktifitas 1: Unsur Dasar Pembangun Geometri ........................................................... 4
Aktifitas 2: Sudut dan Garis-garis Sejajar .................................................................... 5
Aktifitas 3: Konstruksi Geometri .................................................................................. 6
Aktifitas 4: Segitiga ...................................................................................................... 7
Aktifitas 5: Segiempat................................................................................................... 9
Aktifitas 6: Proporsi dan Kesebangunan..................................................................... 10
Aktifitas 7: Luas dan Keliling ..................................................................................... 11
Aktifitas 8: Teorema Pythagoras ................................................................................ 11
Aktifitas 9: Lingkaran ................................................................................................. 12
Aktifitas 10: Geometri Transformasi .......................................................................... 13
Aktifitas 11: Bangun Ruang bersisi Datar .................................................................. 14
Aktifitas 12: Bangun Ruang Sisi Lengkung ............................................................... 15
BAGIAN III BAHAN BACAAN ................................................................................... 16
Bahan Bacaan 1: Unsur Dasar Pembangun Geometri ................................................ 16
Bahan Bacaan 2: Sudut ............................................................................................... 19
Bahan Bacaan 3: Konstruksi Geometri ....................................................................... 24
Bahan Bacaan 4: Segitiga ........................................................................................... 29
Bahan Bacaan 5: Segi Empat ...................................................................................... 38
Bahan Bacaan 6: Proporsi dan Kesebangunan............................................................ 42
Bahan Bacaan 7: Luas dan Keliling ............................................................................ 45
Bahan Bacaan 8: Teorema Pythagoras ....................................................................... 48
Bahan Bacaan 9: Lingkaran ........................................................................................ 50
Bahan Bacaan 10: Geometri Transformasi ................................................................. 57
Bahan Bacaan 11: Bangun Ruang Sisi Datar .............................................................. 68
Bahan Bacaan 12: Bangun Ruang Sisi Lengkung ...................................................... 77
BAGIAN 4 UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT ............................................... 84

iii
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

A. Evaluasi Diri ................................................................................................ 84


B. Soal Evaluasi: ............................................................................................... 84
C. Tindak Lanjut: .............................................................................................. 84
D. Kunci Jawaban / Bantuan ............................................................................. 88

iv
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

PETUNJUK PENGGUNAAN

〈 〉 Bahan Belajar ini berisi materi Geometri dan Pengukuran yang diperuntukkan
sebagai bahan aktifitas dan bacaan pada kegiatan diklat. Namun demikian, peserta
dapat juga mempelajarinya secara mandiri. Pada diklat dengan pola MGMP
diharapkan peserta membaca petunjuk kegiatan tersebih dahulu sebelum mengerjakan
dan membahas LEMBAR KERJA(LK)/LEMBAR TUGAS (LT). Mengingat luasnya
cakupan dan terbatasnya waktu yang tersedia, sebagian LK tidak memungkinkan
diselesaikan pada saat pelatihan. Peserta harus menyelesaikan LK-LK tersebut secara
mandiri setelah diklat selesai. LK-LK yang diberi keterangan mandiri merupakan LK
yang disarankan dikerjakan secara mandiri. Meskipun demikian, jika dirasa penting
untuk dibahas di pelatihan, peserta dapat mengusulkan untuk dibahas pada saat
pelatihan. Untuk mengerjakan aktifitas, karena terbatasnya tempat di bahan belajar
ini, anda perlu menyiapkan buku kosong atau lembar-lembar kertas terpisah.
Sediakan juga mistar, jangka, dan busur derajat.

〈 〉 Jika diperlukan, dalam mengerjakan tugas peserta dapat membaca sumber bacaan
yang berada di bahan belajar ini atau sumber lain yang mendukung

〈 〉 Setelah selesai mengerjakan semua tugas dan membaca bahan bacaan, peserta
melakukan refleksi secara mandiri sesuai dengan panduan pada bagian umpan balik
dan tindak lanjut.

v
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

BAGIAN 1
PENDAHULUAN

A. Pengantar Isi
Merujuk pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (Permenpan dan RB) Nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya memuculkan paradigma baru profesi guru. Konsekuensinya adalah
guru dituntut melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) sehingga guru
dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara profesional. Masih merujuk pada
Permenpan dan RB tersebut, pengembangan keprofesian berkelanjutan meliputi kegiatan
pengembangan diri yaitu diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru serta publikasi
ilmiah dan karya inovasi.
Berkaitan dengan hal ini pemerintah melalui bahan belajar ini, menyediakan atau
setidaknya memfasilitasi kegiatan dimana guru dapat mengembangkan kompetensinya
pada materi geometri dan pengukuran. Selain melalui bahan balajar ini, guru juga harus
secara aktif berupaya mencari kegiatan untuk pengembangan dirinya.
Khusus pada diklat pola MGMP, tidak memungkinkan untuk menyelesaikan seluruh
aktifitas dalam rentang waktu pelaksanaan diklat. Untuk itu, peserta diharapkan
menyelesaikan aktifitas yang belum terselesaikan di kelas diklat secara mandiri.

B. Target Kompetensi
Setelah mempelajari bahan belajar ini, peserta diklat atau pembaca
1. Memahami hubungan antara unsur-unsur pada bangun datar.
2. Menghitung keliling dan luas daerah bangun datar.
3. Memahami konsep transformasi pada bangun datar (translasi, refleksi, rotasi, dan
dilatasi).
4. Memahami hubungan antara unsur-unsur dalam ruang.
5. Menggunakan konsep-konsep geometri dalam menyelesaikan masalah.
6. Menentukan kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang 3 dimensi.
7. Menentukan jarak dari titik ke garis, dan titik ke bidang.
C. Strategi dan Penilaian
Untuk memanfaatkan bahan belajar ini, peserta diklat atau pembaca perlu membaca
petunjuk belajar ini beserta dengan evaluasinya.

1
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Jika bahan belajar ini digunakan dalam kegiatan diklat maka sebaiknya peserta diklat
mengikuti alur pembelajaran sesuai dengan arahan fasilitator. Selanjutnya peserta melakukan
kegiatan atau pengerjaan tugas sesuai dengan langkah-langkah yang sudah dirancang dalam
bahan belajar ini. Langkah-langkah yang dimaksud sebagai berikut:

 Fasilitator menyampaikan poin-poin kegiatan yang perlu dilakukan


 Peserta diklat mengerjakan LK secara berurutan dimulai dari aktifitas 0. Sementara
itu, LK dengan tanda “mandiri” dapat dikerjakan setelah diklat selesai. Upayakan
seluruh LK dan latihan dapat diselesaikan. Sangat dimungkinkan juga peserta/pembaca
mencari referensi dari bahan bacaan lain atau sumber lain.
 Jika dirasa perlu dan memungkinkan, dapat dibuat kesepakatan kelas untuk membahas
LK mandiri atau permasalahan dari peserta di kelas.

Jika bahan belajar ini digunakan untuk keperluan belajar secara mandiri maka pembaca
perlu memulainya secara urut dari bagian pertama sampai bagian evaluasi. Sangat
disarankan untuk tidak membuka kunci jawaban terlebih dahulu sebelum pembaca
mencermati keseluruhan isi bahan belajar.

2
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

BAGIAN 2
AKTIFITAS

A. Pengantar:
Dalam kegiatan ini Anda akan melakukan serangkaian kegiatan untuk mencapai
kompetensi berkaitan dengan Geometri dan Pengukuran. Kegiatan-kegiatan tersebut akan
terbagi dalam beberapa topik, di antaranya adalah:

1. Unsur dasar pembangun geometri, pada bagian ini Anda akan belajar tentang pengertian
pangkal, sistim deduktif aksiomatis dalam geometri yang dimulai dari pengertian
pangkal, aksioma, definisi, dan teorema yang perlu dibuktikan kebenarannya
berdasarkan aksioma atau teorema sebelumnya yang telah terbukti benar.

2. Sudut dan garis sejajar, pada bagian ini Anda akan belajar tentang sudut dan
ukurannya, relasi antar sudut, transfersal, dan sifat-sifat garis sejajar.

3. Konstruksi geometri, pada bagian ini dibahas tentang bagaimana mengkonstruksi


bangun-bangun gometri menggunakan jangka dan penggaris.

4. Segitiga, pada bagian ini dibahas tentang pengertian, jenis, dan sifat-sifatnya.
5. Segiempat, topik ini merupakan kelanjutan dari pembahasan tentang segitiga. Di
dalamnya dibahas tentang pengertian, jenis, dan sifat-sifatnya.
6. Proporsi dan kesebangunan. Sebelum membangun sebuah rumah, seorang arsitek
perlu membuat desain dalam ukuran yang lebih kecil. Agar perbandingan antara
ukuran pada gambar dan ukuran sebenarnya selalu sesuai, maka diperlukan
pengetahuan yang matang tentang kesebangunan dan proporsi. Pada bagian ini
dibahas tentang syarat-syarat dan sifat-sifat dua bangun yang sebangun.
7. Luas dan Keliling, pada bagian ini dibahas tentang bagaimana cara menurunkan
rumus-rumus luas dan keliling bangun datar. Dengan membelajarkan prosesnya
maka resiko siswa tidak dapat menyelesaikan permasalahan karena lupa rumusnya
dapat dikurangi.
8. Teorema Pythagoras. Segitiga siku-siku memiliki sifat yang unik. Sifat ini telah
dikenal oleh bangsa Mesir dan Babilonia jauh sebelum Pythagoras lahir. Pada
bagian ini Anda diajak untuk membuktikan rumus Pythagoras dan konversnya.

9. Lingkaran. Pada bagian ini akan dipelajari tentang unsur-unsur lingkaran, nilai ,
keliling dan luas lingkaran, sudut-sudut pada lingkaran, dan garis singgung lingkaran.

3
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

10. Geometri Transformasi. Berbagai ornamen berbagai daerah sebenarnya dibuat


berdasarkan prinsip-prinsip transformasi. Pada bagian ini dibahas tentang
transformasi yang berupa isometri dan dilatasi.
11. Bangun Ruang, pada bagian ini dibahas tentang bangun ruang bersisi datar yaitu
balok, prisma, dan limas yang meliputi pengertian, unsur-unsur, volum dan luas
permukaannya. Dibahas juga bangun ruang sisi lengkung yang meliputi tabung,
kerucut, dan bola.

B. Aktifitas
Aktifitas 0: Mengidentifikasi Isi Bahan Belajar

Mengawali proses pembelajaran, diskusikan bersama rekan guru untuk mengidentifikasi


hal-hal berikut:

1. Ada berapa aktivitas yang harus Anda ikuti dalam mempelajari bahan belajar ini?
Sebutkan topik-topik untuk masing-masing aktivitas.

2. Kompetensi apa yang diharapkan tercapai setelah mempelajari bahan belajar ini?
Sebutkan!

3. Anda saat ini mengikuti pelatihan dengan pola In-On-In. Apa saja yang harus Anda
lakukan saat In-1, On, dan In-2?

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas dengan menggunakan LK 00.

Aktifitas 1: Unsur Dasar Pembangun Geometri

Ketika seseorang yang masih awam dalam geometri diberitahu definisi sudut sebagai dua
sinar yang bersekutu di titik pangkalnya, maka akan muncul pertanyaan lanjutan, apa yang
dimaksud dengan sinar dan titik pangkal? Ketika dijelaskan tentang definisi sinar sebagai
bagian dari garis, akan muncul pertanyaan lagi, apakah yang dimaksud dengan garis? Jika
tuntutan pendefinisian tersebut diteruskan, maka akan sampai kepada suatu istilah yang
tidak dapat didefinisikan lagi dengan kata-kata yang sudah dikenal. Dalam aktifitas ini kita
akan belajar tentang unsur dasar pembangun geometri, yang meliputi unsur yang tidak
didefinisikan, aksioma, definisi, sifat, dan teorema. Jika Anda kesulitan menjawab
LEMBAR KERJA 01, disarankan untuk membaca bahan bacaan 01.

LEMBAR KERJA 01.

1. Sebutkan tiga unsur dasar geometri yang tidak didefinisikan (undefined term).

2. Jelaskan mengapa “Suatu garis adalah seperti sisi dari suatu penggaris” bukan
merupakan definisi yang baik.

4
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

3. Perhatikan dan renungkan jawablah ketiga pertanyaan berikut.

Melalui dua titik berbeda, ada berapa garis dapat dibuat melaluikedua titik
tersebut?
Dua titik berbeda A dan B terletak pada sebuah bidang. Bagaimana kedudukan
titik-titik pada garis AB terhadap bidang?
Diberikan tiga titik tidak segaris. Ada berapa bidang dapat dibuat jika bidang
tersebut melalui ketiga titik yang diberikan?
Ketiga pertanyaan di atas mengantarkan kita ke sistem aksioma dalam geometri.
Tuliskan ketiga aksioma tersebut.

4. Susunlah definisi sinar garis dan ruas garis.


5. Buktikan bahwa melalui sebuah garis dan titik di luar garis dapat dibuat sebuah
bidang.

Kegiatan Mandiri.

1. Tuliskan permasalahan yang Anda hadapi dalam hal pengertian pangkal, aksioma,
definisi, dan pembuktian, beserta dengan solusi yang Anda pikirkan/laksanakan.

Aktifitas 2: Sudut dan Garis-garis Sejajar

Pada LK berikut, kita akan membahas tentang pengertian sudut, berbagai satuan
pengukuran sudut, jenis-jenis sudut, relasi antar sudut, serta relasi antara garis dan sudut.
Sebagai tambahan wawasan, Anda dapat membaca bahan bacaan 02.

LEMBAR KERJA 02 Sudut

1. Jelaskan apa yang dimaksud sudut dalam bidang


datar?
2. Sebutkan macam-macam satuan pengukuran sudut,
dan besar sudut satu putaran untuk masing-masing
satuan.

3. Jika ada, sebutkan pasangan sudut yang saling


a. berpenyiku
b. berpelurus?

4. Pada dua gambar di bawah, jika ada, sebutkan pasangan sudut sehadap dan pasangan
sudut berseberangan.

5
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Pasangan sudut Pasangan sudut


sehadap: sehadap:

Pasangan sudut Pasangan sudut


dalam dalam
berseberangan: berseberangan:

5. Diberikan garis dipotong garis . Masing-


masing sudut dalam di sebelah kanan garis
terbagi dua sama besar. Tentukan besar .

Kegiatan Mandiri.

1. Tuliskan permasalahan yang Anda hadapi dalam


sudut dan transversal.

Aktifitas 3: Konstruksi Geometri

Pada masa Yunani kuno, hanya ada dua alat yaitu jangka dan penggaris yang digunakan
untuk membuat konstruksi geometri. Jangka digunakan untuk membuat lingkaran/busur
lingkaran dan memberi tanda ruas-ruas garis dengan panjang yang sama, sedangkan
penggaris digunakan untuk menarik garis lurus melalui dua titik (tanpa marka apapun).

LEMBAR KERJA 03 Konstruksi Geometri

Dengan menggunakan jangka dan penggaris, kerjakan aktifitas berikut:

1. Buatlah sebarang sudut hanya dengan menggunakan penggaris, kemudian salin sudut
tersebut di tempat yang berbeda.
2. Buatlah sebarang sudut, kemudian bagi dua sama besar sudut tersebut.

3. Buatlah sebarang ruas garis, kemudian tentukan titik tengah garis tersebut.

Kegiatan Mandiri.

1. Membagi sebarang ruas garis menjadi 5 bagian sama panjang


2. Melukis sudut siku-siku melalui sebuah titik di luar sebuah garis.
3. Melukis sudut siku-siku melalui titik pada garis.
4. Melukis sudut

6
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

5. Melukis sudut
6. Melukis sudut .
7. Lukis garis sejajar garis , melalui titik di luar .

Aktifitas 4: Segitiga

Penggunaan segitiga dapat di temukan di sekitar kita seperti pada kuda-kuda atap rumah,
penentuan posisi pusat gempa, dll.. Lebih lanjut tentang segitiga, disarankan membaca
bahan bacaan 4.

LEMBAR KERJA 04a. Pengertian, jenis, dan sifat segitiga.

1. Apakah yang dimaksud dengan segitiga?


2. Sebutkan jenis-jenis segitiga menurut besar sudutnya
3. Sebutkan jenis-jenis segitiga menurut panjang sisi
4. Dengan mengunakan satuan ukuran pada marka berikut ini,

a. Lukis segitiga dengan panjang sisi 3, 5, 6


b. Lukis segitiga dengan panjang sisi 4, 7, 2
c. Lukis segitiga dengan panjang sisi 7, 5, 2
5. Berdasarkan aktvitas di atas, manakah yang dapat dilukis segitiganya?
Tuliskan syarat segitiga dapat dibuat berdasarkan panjang sisinya.
6. Buktikan bahwa jumlah sudut segitiga .

Pada setiap segitiga, dapat dilukis garis tinggi, garis berat, garis bagi sudut, garis sumbu.
Garis-garis tersebut memiliki sifat yang unik. Aktifitas berikut akan menunjukkan
keunikan sifat-sifat garis-garis tersebut.

LEMBAR KERJA 04b Garis-garis Istimewa pada segitiga.

Kegiatan Mandiri.

1. Garis tinggi segitiga merupakan garis yang dilukis melalui titik sudut segitiga dan
tegak lurus terhadap sisi di depannya. Lukislah segitiga tumpul, segitiga siku-siku, dan
segitiga lancip. Pada masing-masing segitiga, lukis semua garis tingginya. Sifat apa
yang Anda temukan?
2. Garis berat segitiga merupakan garis yang melalui titik sudut segitiga dan membagi
dua sama panjang sisi di depan sudut tersebut. Lukislah segitiga tumpul, segitiga siku-

7
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

siku, dan segitiga lancip. Pada masing-masing segitiga, lukis semua garis beratnya.
Sifat apa yang Anda temukan?

3. Garis bagi sudut segitiga merupakan garis yang melalui titik sudut dan membagi dua
sudut tersebut. Lukislah segitiga tumpul, segitiga siku-siku dan segitiga lancip. Pada
masing-masing segitiga, lukis semua garis bagi sudut-nya. Sifat apa yang Anda
temukan?

4. Pada suatu segitiga, misalkan titik potong garis-garis bagi sudut adalah . Lukis garis
melalui dan tegak lurus ketiga sisi segitiga. Namakan titik-titik sudut tegak lurus ini
, , dan . Lukis lingkaran berjari-jari . Apa yang dapat Anda simpulkan?

5. Garis sumbu (garis bagi tegak lurus/perpendicular bisector) segitiga merupakan garis
yang tegak lurus dan membagi dua sama panjang suatu sisi segitiga. Lukislah segitiga
tumpul, segitiga siku-siku, dan segitiga lancip. Pada masing-masing segitiga, lukis
semua garis sumbunya. Sifat apa yang Anda temukan?

Misalkan titik potong garis-garis sumbu adalah . Lukis lingkaran berpusat di dan
melalui salah satu titik sudut segitiga. Apa yang dapat Anda simpulkan?

LEMBAR KERJA 04c. Kekongruenan.

1. Susunlah dengan kata-kata sendiri pengertian atau definisi dua segitiga kongruen.

Untuk menunjukkan kekongruenan dua segitiga, tidak perlu menunjukkan keenam unsur
bersesuaian pada kedua segitiga sama. Cukup beberapa unsur bersesuaian, maka dapat
disimpulkan kedua segitiga tersebut kongruen. Dengan mistar di bawah dan busur derajat,
lakukan aktifitas berikut.

2. Lukis segitiga dengan panjang sisi 6, 3, 5. Bandingkan dengan hasil yang diperoleh
teman Anda, apakah keduanya kongruen? Berdasar aktifitas di atas, tulislah syarat dua
segitiga kongruen.

3. Lukis dengan , dan . Bandingkan hasilnya dengan


pekerjaan teman Anda, apakah keduanya kongruen? Tulislah syarat dua segitiga
kongruen berdasar aktifitas di atas.

4. Lukis dengan , , . Bandingkan dengan hasil


pekerjaan teman Anda, apakah keduanya kongruen?. Berdasarkan aktifitas di atas,
tulis syarat dua segitiga kongruen.

8
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

5. Lukis sebuah , dengan , , dan . Ada berapa


kemungkinan segitiga yang dapat dibuat? Apa yang dapat Anda simpulkan?

Kegiatan Mandiri.

1. Dua ruas garis dan saling membagi dua sama panjang di titik . Jika
, buktikan bahwa .

2. Tuliskan permasalahan kekongruenan yang Anda hadapi beserta pemecahannya.

Aktifitas 5: Segiempat

Terdapat berbagai jenis segiempat. Masing-masing segiempat memiliki sifat tertentu


sehingga sering diaplikasikan di kehidupan sehari-hari seperti pada mekanisme stir
kendaraan, mekanisme bangku pengangkat sepeda motor di bengkel-bengkel besar,
dongkrak mekanik, dan lain-lain. Kerjakan LK berikut. Sebagai bahan bacaan, Anda
dapat membaca Bahan Bacaan 5 tentan segiempat.

LEMBAR KERJA 05. Keliling dan Luas Bangun Datar

1. Cobalah mendefinisikan/menjelaskan pengertian segiempat dengan kata-kata Anda


sendiri. Diskusikan dengan teman sejawat untuk mendapatkan pengertian segiempat
yang terbaik.
2. a. Apakah yang dimaksud dengan jajargenjang?

b. Lakukan aktifitas berikut:

1) Lukislah pasangan garis sejajar pada kertas


bergaris, lukis juga dua garis sejajar
menggunakan dua sisi mistar dengan posisi
memotong kedua garis sejajar mula-mula.
Namakan sudut-sudut jajargenjang yang terbentuk dengan . 2) Bandingkan
sudut-sudut yang saling berhadapan. dan saling berdekatan dengan cara menjiplak atau
mengukur. 3) Bandingkan panjang sisi-sisi yang berhadapan. 4) Lukis kedua diagonal,
kemudian selidiki posisi titik potongnya.
Berdasar aktifitas di atas, tuliskan sifat-sifat jajargenjang yang Anda temukan.
c. Carilah contoh aplikasi jajargenjang.
3. a. Apakah yang dimaksud dengan persegi panjang? Diskusikan dengan teman sejawat
sehingga diperoleh definisi persegi panjang yang baik.
b. Apakah persegi panjang merupakan himpunan bagian dari jajar genjang?
c. Tuliskan sifat-sifat persegi panjang.

9
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

4. a. Tuliskan pengertian belah ketupat? Diskusikan dengan teman sejawat untuk


mendapatkan definisi yang baik.
b. Apakah belah ketupat merupakan himpunan bagian dari jajar genjang?
c. Tuliskan sifat-sifat belah ketupat.
5. a. Diskusikan dengan teman sejawat tentang definisi persegi.
b. Apakah persegi merupakan himpunan bagian dari belah ketupat?
c. Tuliskan sifat-sifat persegi.
Kegiatan Mandiri.

1. a. Carilah informasi dari berbagai sumber tentang pengertian/definisi trapesium, dan


bandingkan dengan definisi pada bahan bacaan. Jika terdapat perbedaan, yang dipakai
pada bahan belajar ini adalah definisi pada bahan bacaan.

b. Tuliskan jenis-jenis trapesium dan sifat-sifatnya.


2. a. Carilah informasi dari berbagai sumber tentang pengertian/definisi layang-layang
kemudian bandingkan dengan definisi pada bahan bacaan. Jika terdapat perbedaan,
yang dipakai pada bahan belajar ini adalah definisi pada bahan bacaan.
b. Tuliskan sifat-sifat layang-layang.

Aktifitas 6: Proporsi dan Kesebangunan

LEMBAR KERJA 06 .

1. Thales ( 625-547 SM) berhasil mengukur tinggi Piramida. Diketahui bahwa panjang
sisi alas Piramida Besar adalah 756 kaki, sehingga jarak dari pusat alas piramida ke
tepinya adalah 378 kaki. Untuk mengukur tinggi Piramida, ia memerintahkan
pembantunya yang memiliki tinggi 6 kaki untuk berdiri di ujung bayangan Piramida.
Diperoleh ukuran-ukuran jarak
ujung bayangan piramida dari
sisi Piramida 342 kaki, dan
panjang bayangan anak buah
Thales 9 kaki.
Berdasar data ini, Thales
mendapatkan tinggi Piramida 480 kaki.

Jelaskan, prinsip apa dan bagaimana cara yang digunakan Thales untuk mengukur
tinggi Piramida tersebut.

10
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Kegiatan Mandiri.
1. Tuliskan permasalahan tentang proporsi dan kesebangunan yang Anda temukan beserta
pemecahannya.
Jika Anda mendapatkan kesulitan menyelesaikan permasalahan di atas, Anda dapat
membaca Bahan Bacaan 6 tentang Proporsi dan Kesebangunan.

Aktifitas 7: Luas dan Keliling

LEMBAR KERJA 07 Luas dan Keliling.

Masing-masing cat tembok memiliki daya sebar yang berbeda. Sebagai contoh, cat merk
“D” memiliki daya sebar 12m2 per liter, yang berarti dibutuhkan 1 liter untuk mengecat 1
lapis permukaan seluas 12m2. Sementara itu, daya sebar cat “V” hanya 9m2 per liter
dengan harga yang lebih murah. Dari kasus tersebut, selain informasi daya sebar dan harga
masing-masing merk, tentu saja luas permukaan yang harus dicat juga harus
diperhitungkan. Pada bagian ini Anda akan belajar tentang Luas dan keliling bangun
bersisi datar. Sebagai tambahan wawasan, Anda dapat membaca Bahan Bacaan 7 tentang
Luas dan Keliling.

1. Jelaskan bagaimana Anda mendapatkan rumus luas persegipanjang dan segitiga.


2. Jelaskan bagaimana Anda mendapatkan rumus keliling persegipanjang dan segitiga.

Kegiatan Mandiri.

1. Jelaskan bagaimana Anda menurunkan rumus luas daerah dan keliling jajargenjang,
trapesium, belah ketupat, dan lingkaran.
2. Tuliskan permasalahan terkait dengan luas atau keliling bangun datar beserta
pemecahannya.

Aktifitas 8: Teorema Pythagoras

Segitiga siku-siku memiliki sifat yang unik terkait dengan panjang sisi-sisinya. Pada
Tablet Babylonia (Plimpton 322) yang dibuat sekitar 1900 – 1600 SM memuat tripel
Pythagoras. Pythagoras sendiri hidup sekitar 580 – 500 SM. Teorema Pythagoras
berbunyi:

Pada segitiga siku-siku berlaku hubungan.


Kuadrat sisi miring suatu segitiga siku-siku sama dengan jumlah
kuadrat sisi-sisi yang lain.
Konvers teorema Pythagoras menyatakan pada segitiga dengan

11
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

sisi , , dan sisi terpanjang , jika maka segitiga merupakan segitiga


siku-siku.

Konvers teorema Pythagoras ini dipercaya telah digunakan oleh bangsa Mesir kuno untuk
membuat segitiga siku-siku dengan cara merentangkan tali yang memiliki simpul dengan
jarak yang sama.

LEMBAR KERJA 08:

1. Buktikan bahwa pada segitiga siku-siku dengan sisi , , dan sisi terpanjang ,
berlaku .
Kegiatan Mandiri.

2. Pada tahun 1927 telah diterbitkan buku The Pythagorean Proposition karya Elisha
Scott Loomis yang memuat ratusan bukti teorema Pythagoras. Buku tersebut memuat
lebih dari 200 bukti teorema Pythagoras, termasuk bukti dari Pythagoras sendiri,
Euclid, Leonardo da Vinci, dan Presiden Amerika Serikat James Garfield. Cobalah
Anda mencari satu pembuktian teorema Pythagoras yang berbeda dengan bukti yang
telah Anda tuliskan di soal no. 1.
3. Tuliskan soal pemecahan masalah terkait teorema Pythagoras beserta penyelesaiannya.

Aktifitas 9: Lingkaran

LEMBAR KERJA 09

1. Jelaskan bagaimana nilai diperoleh.

2. Jelaskan bagaimana Anda mendapatkan rumus keliling dan luas lingkaran berjari-jari .

Kegiatan Mandiri.

1. Archimedes (287 – 212 SM) menyatakan bahwa luas suatu lingkaran sama dengan luas
segitiga yang panjang sisi siku-sikunya sama dengan jari-jari dan keliling lingkaran.
Benarkah pernyataan ini? Berikan penjelasannya.
2. Pada sebuah lingkaran besar sudut pusat adalah dua kali besar sudut keliling yang
menghadap busur yang sama. Buktikan pernyataan tersebut.

3. Diberikan titik pada lingkaran berpusat di . Jelaskan mengapa garis singgung


lingkaran di titik tegak lurus terhadap .

4. Ada berapa garis singgung lingkaran dapat dibuat melalui titik jika

a. di luar lingkaran
b. pada lingkaran

12
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

c. di dalam lingkaran
5. Lukis sebarang lingkaran dan titik di luar lingkaran. Dengan menggunakan jangka
dan penggaris, lukis garis singgung lingkaran melalui .

6. Lukis dua lingkaran sebarang yang tidak konsentris (tidak sepusat), lukislah garis
singgung persekutuan luar.

7. Berdasarkan langkah-langkah di atas, turunkan rumus untuk mendapatkan panjang ruas


garis singgung persekutuan luar.

8. Pada gambar dua lingkaran di bawah, lukislah garis singgung persekutuan dalam.
9. Berdasarkan langkah-langkah di atas, turunkan rumus untuk mendapatkan panjang
garis singgung persekutuan dalam.

Aktifitas 10: Geometri Transformasi

Gambar di samping merupakan salah satu bentuk pengubinan karya MC. Escher yang
berjudul “Sea Horse”. Pola tersebut dibuat menggunakan transformasi geometri. Pola-
pola yang lain karya beliau dapat dilihat di
http://www.mcescher.com/ .
Pada bagian ini, Anda akan belajar tentang transformasi
geometri. Untuk memperdalam pemahaman Anda dapat
membaca bahan bacaan 10.

LEMBAR KERJA 10

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan transformasi .


2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan isometri dan transformasi apa saja yang termasuk
di dalamnya?
3. Di manakah posisi titik-titik invarian pada translasi, rotasi, refleksi, dan dilatasi.

4. Tentukan persamaan bayangan garis yang dicerminkan terhadap garis


.

5. Tentukan persamaan bayangan parabola terhadap rotasi dengan pusat (1,3),


sudut rotasi .

Kegiatan Mandiri.

1. Tentukan persamaan bayangan parabola terhadap translasi dengan vektor ( )

13
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

2. Tentukan persamaan bayangan parabola yang didilatasi dengan pusat (1,2), dan
faktor dilatasi 2.

3. Salah satu sifat pantulan bola pada meja bilyar adalah,


sudut datang akan sama dengan sudut pantul (
. Bola 1 akan disodok sehingga setelah memantul
akan mengenai bola 2.

a. Bola 1 hanya memantul di .


b. Bola 1 memantul di dan di .
c. Bola 1 memantul di dan .

4. Buka situs http://www.tessellations.org/methods-tracing-paper-0.shtml, pelajari cara


pembuatan pola ubin dengan teknik translasi kemudian buatlah pola ubin menurut versi
Anda sendiri.
5. Buatlah pola pengubinan yang dibuat dengan prinsip rotasi, dengan mempelajari situs
http://www.tessellations.org/methods-tracing-paper-2-0.shtml. Terlebih dahulu.

Aktifitas 11: Bangun Ruang bersisi Datar

LEMBAR KERJA 11

1. Apakah kubus merupakan himpunan bagian dari balok?

2. Di antara 4 gambar di bawah, manakah yang merupa kan jaring-jaring kubus? Berikan
penjelasannya.

3. Dalam proses mendapatkan volume bangun-bangun ruang diperlukan pemahaman


yang baik tentang prinsip Cavalieri. Jelaskan bagaimana prinsip Cavalieri tersebut.

Kegiatan Mandiri.

1. Jelaskan bagaimana cara mendapatkan


rumus volum dan luas permukaan balok,
prisma, dan limas.
2. Sebuah corong mesin penggiling padi
terbuat dari plat stainless steel berbentuk
seperti pada gambar dengan penampang
atas dan bawah berbentuk persegi.

14
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

a. Jika berat bahan yang digunakan adalah 8 kg/m2, tentukan berat corong tersebut.
b. Jika bagian tersebut berisi rata penuh dengan padi, tentukan volum padi yang dapat
ditampung..

Aktifitas 12: Bangun Ruang Sisi Lengkung

1. Jelaskan proses penurunan rumus volume dan luas permukaan bola.

2. Di desa Sengir, Kec. Prambanan, Kab. Sleman, DIY,


terdapat 71 rumah dome yang bagian atapnya berbentuk
kubah setengah bola berdiameter 7m. Jika bagian kubah ini
akan dicat, dan 1kg cat dapat digunakan untuk mengecat
9m2, berapa kilogram cat yang diperlukan?

Kegiatan Mandiri.

1. Untuk mengenang jasa pahlawan kemerdekaan, sebuah tugu


bambu runcing akan dibangun dengan desain utama berbentuk
tabung terpancung terbuat dari beton dengan diameter luar 2m,
tebal dinding 40cm, bagian tertinggi 12m, bagian terrendah 10m.
Tentukan volum beton monumen tersebut.

2. Sebuah corong mesin penggiling dengan bahan plat


besi terdiri atas tabung dan kerucut teriris, denan
ukuran seperti pada gambar. Jika berat plat besi
adalah 23 kg/m2.

a. Berapa berat corong?


b. Berapa volum bahan dapat ditampung oleh corong
dengan permukaan atas rata?

15
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

BAGIAN III
BAHAN BACAAN

Bahan Bacaan 1: Unsur Dasar Pembangun Geometri

A. Pengertian pangkal

Titik, garis, dan bidang


merupakan pengertian
pangkal yang tidak
didefinisikan (undefined
term). Beberapa istilah lain dalam geometri juga cukup diterima secara intuitif, tetapi tidak
didefinisikan, seperti “terletak”, “di luar”, “kelurusan” suatu garis, atau “datarnya” bidang.

Titik dapat dibayangkan seperti bola yang semakin mengecil sehingga jari-jarinya nol.
Karena tidak memiliki ukuran, maka titik dikatakan berdimensi nol. Titik dapat
ditentukan letaknya. Titik biasa direpresentasikan sebagai noktah. Besar kecilnya noktak
tidak berpengaruh, tetap saja titik tidak memiliki ukuran.dan dinotasikan dengan huruf
kapital (misal: , , ). Garis dapat dibayangkan sebagai jejak titik yang bergerak lurus.
Garis memanjang ke dua arah. Dengan demikian garis hanya memiliki panjang, tidak
memiliki ketebalan sehingga dikatakan garis berdimensi satu. Akibat dari hal ini adalah,
jarak dua titik pada suatu garis dapat ditentukan ukurannya. Garis dinotasikan dengan
huruf non kapital (misal garis , , ) atau dengan menyebutkan dua titik yang dilalui
(misal ⃡ ). Bidang dapat dibayangkan sebagai jejak garis yang bergerak menyamping
tanpa mengubah arah garis. Bidang meluas ke segala arah tanpa batas. Dalam lukisan
geometris, bidang dapat dilukiskan sebagiannya dalam bentuk jajargenjang. Bidang
dinotasikan dengan huruf Yunani, atau tiga titik yang dilaluinya (misal bidang bidang
, bidang ).

B. Definisi, Aksioma, dan Teorema

Setelah mengenal undefined term titik, garis, dan bidang, diperlukan pernyataan-
pernyataan yang menjelaskan suatu istilah. Pernyataan ini disebut sebagai definisi. Dalam
mendefinisikan sesuatu, hanya boleh menggunakan undefined term, atau istilah-istilah
yang telah dikenal sebelumnya. Berikut ini beberapa definisi dalam geometri.

16
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

1. Kolinear (segaris):

Tiga titik dikatakan kolinear (segaris) jika semua titik


tersebut terletak pada garis yang sama. Pada gambar limas
di samping, titik E terletak di tengah ,
sehingga ketiga titik , , dan segaris. Sementara itu
tiga titik , dan tak segaris (non kolinear).

2. Koplanar (sebidang):
Dua garis dikatakan koplanar jika keduanya terletak pada bidang yang sama. Empat titik
dikatakan koplanar jika keempat titik tersebut terletak sebidang. Pada gambar di samping,
garis AB dan BC koplanar, sedang garis AB dan TC non koplanar. Empat titik , , ,
tak sebidang karena tidak terletak di bidang yang memuat .

3. Ruas garis (segmen):

Ruas garis (dilambangkan dengan ) merupakan himpunan titik , dan semua titik
di antara dan yang kolinear dengan garis melalui kedua titik tersebut. Titik dan
dalam hal ini disebut sebagai ujung-ujung ruas garis. Dalam penulisan berikutnya,
dapat diartikan sebagai ruas garis , dapat juga diartikan sebagai panjang ruas garis
tergantung pada konteksnya.
4. Sinar Garis (Ray):

Sinar (ditulis ) merupakan bagian dari ⃡ yang terdiri atas dan semua titik
pada ⃡ sedemikian hingga
terletak di antara dan .
Selanjutnya titik ini dinamakan
sebagai titik pangkal.

Harap dicatat bahwa dan merupakan sinar yang berbeda.

Sebagai catatan, definisi yang baik, menyajikan hal-hal berikut:


1. Nama atau istilah yang akan didefinisikan.
2. Posisi istilah tersebut dalam himpunan atau kategori.
3. Dapat membedakan istilah yang didefinisikan dengan istilah lain tanpa
memberikan fakta-fakta yang tidak diperlukan.
4. Berlaku bolak-balik.
Contoh definisi: Segitiga samakaki adalah segitiga yang memiliki dua sisi yang kongruen.

Perhatikan bahwa: (1) Istilah yang didefinisikan adalah “segitiga samakaki”. (2) Posisi
segitiga samakakai termasuk dalam himpunan “segitiga”. (3) Hal yang membedakan

17
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

segitiga samakaki dengan segitiga yang lain adalah “memiliki dua sisi yang kongruen”. (4)
berlaku bolak balik, dimaksudkan sebagai berikut:
1. “Jika suatu segitiga itu samakaki, maka ia memiliki dua kaki yang kongruen”
2. “Jika suatu segitiga memiliki dua sisi yang kongruen, maka ia merupakan
segitiga samakaki”.
Selain undefined term dan definisi, untuk membangun geometri juga dibutuhkan
sekumpulan aksioma atau postulat. Aksioma merupakan pernyataan pangkal yang secara
intuitif mudah dipahami, sehingga diterima kebenarannya tanpa bukti. Beberapa aksioma
dalam geometri di antaranya:

Aksioma 1. Melalui dua titik berbeda, dapat dibuat tepat satu garis.
Aksioma 2. Jika dua titik pada suatu garis terletak pada suatu bidang, maka titik-titik
pada garis tersebut seluruhnya terletak pada bidang.
Aksioma 3. Melalui tiga titik tidak segaris dapat dibuat tepat satu bidang.

Dengan menggunakan kaidah-kaidah logika berdasarkan suatu pernyataan dapat


ditentukan benar dan salahnya. Dalam matematika pernyataan yang dapat dibuktikan
kebenarannya dengan menggunakan penalaran deduktif dinamakan sebagai teorema.
Dalam membuktikan suatu teorema hanya boleh menggunakan aksioma, definisi, dan
teorema sebelumnya yang telah terbukti kebenarannya. Pernyataan yang belum dibuktikan
kebenarannya dinamakan sebagai konjektur (conjecture) atau dugaan.

Teorema 1. Melalui satu garis dan sebuah titik di luar garis hanya dapat dibuat satu
bidang.

Bukti: Misalkan diberikan garis , maka dapat ditentukan dua titik berbeda dan yang
terletak pada garis . Karena bidang melalui maka seluruh titik pada garis itu terletak pada
bidang (Aksioma 1). Sementara itu masih ada satu titik lagi di luar garis, sehingga terdapat
tiga titik yang tidak segaris. Menurut aksioma 3, maka dapat dibuat tepat satu bidang. Jadi
melalui satu garis dan sebuah titik di luar garis hanya dapat dibuat satu bidang.

Teorema 2. Melalui dua garis berpotongan hanya dapat dibuat satu bidang.

Bukti: misal dibarikan garis dan berpotongan di titik . Tanpa mengurangi keumuman,
pandang garis , dan ambil titik di garis . Menurut teorema 1, dapat dibuat satu
bidang. Jadi melalui dua garis berpotongan hanya dapat dibuat satu bidang.

18
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Bahan Bacaan 2: Sudut

Sudut adalah gabungan dua sinar yang bersekutu di titik


pangkalnya. Dua sinar ini dinamakan kaki sudut, sedangkan
titik pangkal persekutuan dinamakan sebagai titik sudut.
Kedua kaki sudut memisahkan bidang menjadi dua bagian
yaitu daerah sudut (interior) dan eksterior sudut. Pada
gambar, ruas garis berada di interior.
Dalam beberapa kasus seperti dalam trigonometri, sudut dapat
pula dipandang sebagai bukaan (putaran) dari sinar yang
berimpit pada pangkalnya.

A. Satuan Pengukuran Sudut

1. Besar Sudut dalam Derajat

Dalam satuan derajat, jika membentuk garis lurus maka besar adalah 180
derajat (dilambangkan dengan 180). Dengan demikian 1 merupakan besar sudut yang

besarnya 1 sudut lurus (dikatakan sudut lurus jika kedua sinar pembentuknya terletak
180
segaris). Untuk ukuran sudut yang lebih kecil, 1 terdiri atas 60 menit (60’), dan 1’ terdiri
atas 60”. Dalam satuan ini, sudut yang dibentuk oleh satu putaran penuh adalah 360.
Untuk mengetahui besar sudut dalam satuan derajat, biasanya digunakan busur derajat.
Cara menggunakan busur derajat

Alat-alat lain yang berkaitan dengan pengukuran besar sudut dapat dilihat di
http://en.wikipedia.org/wiki/Measuring_instrument#Angle.

19
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

2. Besar Sudut dalam Radian

Jika  menyatakan besar sudut dalam radian, menyatakan panjang busur , dan
menyatakan jari-jari, maka .

Dengan memandang sudut sebagai jarak putar, maka sudut 180 tidak lain merupakan
hasil perputaran dengan jarak putar setengah lingkaran, sehingga besar sudut dalam radian
adalah . Jika maka dapat ditentukan bahwa besar sudut yang
membentuk garis lurus adalah radian. Dengan demikian 180   rad.

Catatan: Perhatikan bahwa besar sudut dalam radian berupa bilangan real. Sehingga jika
besar suatu sudut tidak disebutkan satuannya, maka yang dimaksudkan adalah
besar sudut dalam radian.
3. Besar Sudut dalam satuan yang lain.

Di Perancis dan Inggris secara terpisah pada sekitar tahun 1900, diciptakan sistim baru untuk
membagi sudut-sudut dalam lingkaran. Mereka membagi 1 lingkaran ke dalam 400 gradien
(dilambangkan dengan 400g). Terdapat beberapa istilah untuk satuan ini, yaitu grade, gon, atau
Neugrad (new degree).

Di dunia militer, dikenal satuan angular mil, yang diadopsi dari satuan radian. Sudut satu
putaran dalam radian adalah dibagi menjadi satuan-satuan yang lebih kecil
yaitu mili radian atau mil rad. Untuk mempermudah perhitungan, akhirnya terdapat ukuran
berbeda untuk satu angular mil (1 mil), yaitu setara dengan 1/6400, 1/6300, atau 1/6000
putaran penuh (tergantung negara masing-masing). Lebih lanjut dapat dibaca di
http://en.wikipedia.org/wiki/Angular_mil atau sumber-sumber lainnya.

B. Macam-macam Sudut, Hubungan antar Sudut dan Garis dengan Sudut

1. Macam-macam Sudut Menurut Besarnya

Sudut lancip
Sudut siku-siku
Sudut tumpul

20
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Catatan: Terdapat perbedaan dalam menuliskan notasi ukuran sudut yaitu:


a. sebagai notasi sudut, dan untuk menyatakan ukuran sudut.
b. Notasi digunakan sekaligus untuk sudut dan besar sudut.
Dalam bahan belajar ini, digunakan pilihan b.

2. Hubungan antara sudut-sudut

a. Sudut yang berdekatan/berdampingan

Sudut yang berdekatan adalah dua


sudut yang memiliki titik sudut yang
sama, sebuah kaki sudut yang sama,
tetapi tidak memiliki titik-titik
interior yang sama.

Contoh pasangan sudut berdekatan: ,


Bukan pasangan berdekatan: (interior bersama),
dengan (titik sudut berbeda)

b. Sudut-sudut berpenyiku

Dua sudut dikatakan berpenyiku jika jumlah besar kedua sudut 90. Satu sudut merupakan
penyiku (komplemen) bagi sudut yang lain.

c. Sudut-sudut berpelurus

Dua sudut dikatakan berpelurus jika jumlah besar kedua sudut 180. Satu sudut
merupakan pelurus (suplemen) bagi sudut yang lain.

d. Dua sudut bertolak belakang

Sudut bertolak belakang terbentuk ketika dua garis saling berpotongan dan
membentuk empat sudut. Setiap dua sudut yang tidak berdampingan dari
keempat sudut disebut sudut bertolak belakang.
Pada gambar di samping,

21
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Pasangan sudut bertolak belakang: dan


Pasangan sudut berdekatan:
Perhatikan bahwa (berpelurus)
(berpelurus)
akibatnya

Dengan cara yang sama dapat ditunjukkan bahwa . Sehingga dapat disimpulkan
bahwa dua sudut yang bertolak belakang sama besar.

C. Transversal dan Kesejajaran

1. Transversal (melintang)

Jika dua garis dan dipotong oleh garis , seperti pada gambar, maka dikatakan
transversal memotong garis dan . Perhatikan istilah-istilah yang digunakan.

Istilah-istilah sudut pada transversal.

Gambar Sudut Nama


Sudut-sudut dalam (sudut yang
terletak di antara garis q dan r).
Sudut-sudut luar (sudut yang
tidak terletak di antara garis q
dan r).
Sudut-sudut sepihak (sudut di
sebelah kiri garis p)
Sudut-sudut sepihak (sudut di
sebelah kanan garis p)
Sudut-sudut sehadap
(menghadap arah yang sama)
Sudut-sudut berlainan pihak/
berseberangan (sudut-sudut di
dengan sebelah kiri garis p dikatakan
berseberangan dengan sudut-
sudut di sebelah kanan garis p).
Sudut luar berseberangan

Catatan: perhatikan bahwa istilah-istilah sudut sehadap, berseberangan, sudut luar, dan
lain-lain seperti di atas berlaku secara umum tidak hanya berlaku untuk dua garis
sejajar yang dipotong oleh garis lain.

2. Postulat Kesejajaran

Dua garis dikatakan sejajar jika kedua garis tersebut terletak pada bidang yang sama dan
tidak memiliki titik persekutuan.
22
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Postulat 1 Garis Sejajar:

Jika dua garis sejajar dipotong oleh


sebuah garis melintang, maka
masing-masing pasangan sudut
sehadap sama besar.

Sehingga, pada gambar di samping,


garis sejajar dipotong garis p, maka berlaku:

, , , dan
Catatan: postulat merupakan pernyataan yang diterima kebenarannya tanpa bukti.

Akibat-akibat yang muncul dari postulat sejajar adalah:


Jika dua garis sejajar dipotong oleh garis melintang, maka
1) sudut luar berseberangan sama besar.
2) sudut dalam berseberangan sama besar.
3) sudut-sudut dalam sepihak saling berpelurus.
4) sudut luar sepihak saling berpelurus.

Bukti:

(sudut bertolak belakang sama besar)


(sudut sehadap sama besar)
Sehingga , sudut luar berseberangan sama besar. (no. 1 terbukti)
Dengan cara serupa, pernyataan-pernyataan 2, 3, dan 4 dapat Anda buktikan
kebenarannya.

Postulat 2 garis sejajar.

Jika dua garis dipotong oleh garis melintang membentuk


sudut sehadap yang sama besar, maka dua garis tersebut
sejajar.
Atau dapat juga dituliskan:
Misalkan garis dan dipotong oleh garis melintang, jika
maka .

Dengan postulat 2 kesejajaran, dapat diturunkan teorema-teorema berikut.


a. Jika dua garis dipotong oleh garis melintang sehingga sudut dalam berseberangan
sama besar maka kedua garis tersebut sejajar.

23
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Bukti:
Diketahui garis dan dipotong oleh garis , dan .

Akan ditunjukkan bahwa .


(diketahui)
(sudut bertolak belakang sama besar)
Akibatnya sehingga menurut postulat sejajar 2 diperoleh garis . (terbukti).

b. Jika dua garis dipotong oleh garis melintang sehingga sudut luar berseberangan sama
besar maka kedua garis tersebut sejajar.
Bukti:

Diketahui garis dan dipotong oleh garis , dan

Akan ditunjukkan bahwa .


(diketahui)
(sudut bertolak belakang sama besar)
Akibatnya , sehingga menurut postulat sejajar 2, maka garis
.■

c. Jika dua garis dipotong oleh garis melintang sehingga sudut dalam
sepihak saling berpelurus maka kedua garis tersebut sejajar.
Bukti:
Diketahui garis j dan k dipotong oleh garis l, dan
Akan ditunjukkan bahwa .
(diketahui)
(sudut berpelurus)
Akibatnya sehingga menurut postulat sejajar 2, maka garis .■

Bahan Bacaan 3: Konstruksi Geometri

Peralatan yang sering digunakan dalam geometri adalah jangka yang digunakan untuk
melukis lingkaran dan bagian dari lingkaran yang dinamakan busur.

Dengan jangka dan penggaris, berbagai konstruksi geometri dapat dibuat. Pada bagian ini
hanya diberikan langkah-langkah teknis melukis konstruksi geometri. Sementara itu
alasan/mengapa langkah-langkah tersebut menghasilkan konstruksi yang diinginkan dapat
dipelajari setelah mempelajari sifat-sifat bangun datar.

24
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

A. Menyalin sudut

Diberikan akan dilukis yang besarnya sama dengan .

Langkah-langkah :

1) Lukis busur 1 berpusat di , memotong kaki-kaki sudut di dan (Gambar kiri


atas). 2) Dengan jari-jari yang sama dengan busur 1, lukis busur 2 dengan pusat di
(Gambar kiri bawah). 3) Lukis busur 3 berpusat di , berjari-jari (Gambar tengah
atas). 5) Lukis busur 4 dengan jari-jari sama dengan busur 3 dan berpusat di hingga
memotong busur 3 di titik (Gambar tengah bawah). 6) Tarik sinar garis .
Diperoleh (Gambar kanan).

Melalui proses menyalin sudut dan berbekal postulat 2 kesejajaran, maka dimungkinkan
untuk melukis garis sejajar melalui sebuah titik di luar garis dengan cara sebagai berikut:

1) Diberikan sebuah garis dan sebuah titik di luar garis. 2) Tarik garis melalui
memotong garis (misalkan memotong di titik ). 3)Buat sudut yang besarnya
sama dengan sudut . 4) Tarik garis melalui , diperoleh garis sejajar garis
.

25
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

B. Membagi dua suatu sudut

Diberikan sebarang sudut, akan dibuat sudut yang besarnya setengah sudut yang diberikan.

Berikut ini langkah-langkah melukis garis bagi sudut dengan mistar dan jangka.
1) Lukis busur 1 berpusat di dan memotong kaki-kaki sudut di dan . 2) Lukis
busur 2 berpusat di , jari-jari busur menyesuaikan besar sudut. 3) Dengan jari-jari
sama dengan busur 2, lukis busur berpusat di dan memotong busur 2 di . 4) Tarik
garis melalui dan . Garis membagi menjadi dua bagian sama besar,
.

C. Membagi dua ruas garis (melukis titik tengah)

Langkah-langkah:

1) Diberikan sebarang ruas garis . 2) Lukis busur berjari-jari , berpusat di . 3)


Lukis busur berjari-jari , berpusat di . 4) Kedua busur beropotongan di dan . 5)
Tarik garis , memotong di , maka merupakan titik tengah .

D. Membagi ruas garis menjadi bagian yang sama panjang

Misalkan diberikan ruas garis yang akan dibagi menjadi tiga bagian yang sama
panjang. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Tarik garis melalui 2) Dengan jari-jari busur yang sama, buat busur 1 berpusat di
dan memotong di , busur 2 berpusat di dan memotong garis di , serta
busur 3 berpusat di dan memotong garis di . 3) Tarik garis melalui B dan A3.
4) Salin ke titik dan dengan garis sebagai salah satu kakinya. 5)
26
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Perpanjang kaki-kaki sudut yang lain hingga memotong di dan . 6) Diperoleh

E. Melukis sudut siku-siku

1. Melalui titik di luar garis

Cara 1.

1) Buat busur berpusat di A sehingga memotong garis di B dan C (Gb. b). 2) Buat dua
busur dengan jari-jari sama berpusat di A dan B sehingga berpotongan di D (Gb. c dan
d). 3)Tarik garis dari A ke D. Diperoleh garis AD tegaklurus BC (Gb. e).

Cara 2.

Langkah-langkah melukis sudut siku-siku melalui titik diluar garis:

1) Lukis garis melalui memotong garis yang diberikan di dan tentukan titik
tengahnya. 2) Buat busur berdiameter sehingga memotong garis di . 3) Tarik
garis melalui dan (gambar d), diperoleh tegak lurus .

27
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

2. Melalui Titik pada Garis

Langkah-langkah melukis sudut siku-siku melalui titik pada garis:

1) Buat busur berpusat di sehingga memotong garis di dan . 2) Buat dua busur
berjari-jari sama dengan pusat di dan di sehingga berpotongan di (Gambar c dan
d). 3) Tarik garis dari ke . Diperoleh garis tegaklurus .

F. Melukis sudut 60

Langkah-langkah melukis sudut 60.

1) Gunakan jari-jari yang sama untuk busur 1


dan 2. 2) Buat busur 1 berpusat di , memotong
garis di titik . 3) Buat busur 2 berpusat di
hingga memotong busur 1 di . 4) Tarik garis melalui dan , maka terbentuk
yang besarnya 60.

G. Melukis sudut 30

Langkah-langkah melukis sudut 30.

1) Gunakan jari-jari yang sama untuk semua busur yang dibuat. 2) Lukis busur 1
berpusat di A hingga memotong garis di B. 3) Lukis busur 2 hingga memotong busur 1
di C. 4) Lukis busur 3 hingga memotong busur 2 di D. 5) Tarik garis melalui A dan D,
maka terbentuk sudut BAD yang besarnya 30.

28
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

H. Melukis sudut 45

Melukis sudut 45 dapat dilakukan


dengan melukis sudut siku-siku
terlebih dahulu, kemudian dibagi dua
sama besar.

Bahan Bacaan 4: Segitiga

Pernahkan Anda memperhatikan betuk kerangka kuda-


kuda rumah? Sebagian besar konstruksi kuda-kuda
tersusun atas segitiga-segitiga. Hal ini dikarenakan
segitiga memiliki struktur yang “kaku”.

Segitiga merupakan bangun yang dibentuk dengan


menghubungkan tiga titik yang tidak segaris dengan
tiga ruas garis berbeda, sehingga ketiga titik tersebut
Sumber gambar:
menjadi titik-titik pangkal dari ketiga ruas garis. http://vcity.ou.edu/

Tiga titik tersebut disebut titik sudut segitiga, sedangkan ruas garis disebut sisi-sisi
segitiga.

A. Pengertian, Jenis-jenis dan Sifat-sifat Segitiga

Segitiga (dilambangkan dengan ) merupakan gabungan tiga ruas garis yang ujung-
ujungnya ditentukan oleh tiga titik tidak segaris.

Pada ruas garis , , dan dinamakan sebagai sisi, sedangkan titik-titik , ,


dan sebagai titik sudut. Sisi segitiga sering juga dinotasikan dengan huruf non kapital
dari sudut di hadapannya, sehingga , , dan . Segitiga diberi nama
berdasarkan titik-titik sudutnya. Sehingga , , , dan menunjuk ke
segitiga yang sama.

A. Jenis-jenis Segitiga
1. Jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya.
Terdapat 3 jenis segitiga bardasarkan besar sudutnya.

Segitiga lancip: Segitiga yang semua sudutnya kurang dari .

Segitiga siku-siku: Segitiga yang salah satu sudutnya .

Pada segitiga siku-siku dengan , sisi dan disebut sebagai sisi siku-
siku (kedua sisi siku-siku saling tegak lurus) dan sisi di depan sudut E disebut sebagai sisi
miring (hypotenusa).

29
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Segitiga tumpul: segitiga yang salah satu sudutnya lebih besar dari 90.

2. Jenis-jenis segitiga berdasarkan panjang sisi


Segitiga sebarang, segitiga yang sisi-sisinya tidak ada yang sama panjang.

Segitiga samakaki, segitiga yang dua sisinya sama panjang. Sisi yang sama panjang
disebut sebagai kaki, sedangkan sisi lainnya sebagai alas. Sudut yang terletak pada
pertemuan kedua kaki segitiga disebut sebagai sudut puncak, sedangkan sudut lainnya
disebut sebagai sudut alas.

Segitiga sama kaki dapat dibentuk dengan menggabungkan dua segitiga siku-siku yang
kongruen seperti pada gambar di bawah. Jika dilipat menurut garis , maka titik
berimpit dengan sendiri, titik berimpit dengan , dan titik berimpit dengan
sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa garis merupakan sumbu simetri dari .

Segitiga samasisi, segitiga yang semua sisinya sama


panjang. Dengan memandang segitiga sama sisi sebagai
segitiga samakaki (dua sisi sebagai kaki, dan satu sisi
lainnya sebagai alas), maka dapat ditunjukkan bahwa
segitiga samasisi memiliki tiga sumbu simetri. Dapat
ditunjukkan juga bahwa ketiga sumbu simetri ini
berpotongan di satu titik (misal titik ) dan membentuk sudut 120. Dari sini dapat
disimpulkan juga bahwa segitiga samasisi memiliki simetri putar tingkat 3. Artinya jika
segitiga tersebut diputar dengan pusat akan menempati posisinya dengan tiga cara.

30
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

3. Skema klasifikasi segitiga

B. Sifat-sifat Segitiga
1. Ketaksamaan Segitiga

Perhatikan peta berikut ini. Jika Anda ingin bepergian dari Makassar ke Jakarta, tentunya
jalur yang terpendek adalah Makassar-Jakarta, daripada Makassar-Denpasar-Jakarta.
Demikian juga jika Anda akan bepergian dari Makassar ke Denpasar, maka jalur
Makassar-Denpasar akan lebih pendek jika dibandingkan jalur Makassar-Jakarta-
Denpasar. Fakta ini membawa kita ke suatu kesimpulan bahwa dikarenakan jarak
terpendek antar dua titik adalah panjang ruas garis yang menghubungkannya.

A
B

Pada , panjang merupakan jarak terpendek dari ke . Dengan demikian


. Dengan alasan yang sama, , dan . Akibatnya
dalam suatu segitiga berlaku jumlah panjang dua sisi segitiga selalu lebih panjang dari sisi
yang lain.

31
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Dengan ketentuan ini, tidak mungkin membentuk segitiga yang panjang sisinya 4, 5, dan 10
karena ada satu syarat yang tidak dipenuhi karena .

2. Jumlah sudut dalam satu segitiga

Buatlah segitiga menggunakan kertas, potong ketiga sudutnya dan gabungkan seperti pada
gambar. Gabungan ketiga potongan tersebut akan membentuk garis lurus.

Pada , tarik garis melalui sejajar . Melalui dua


garis sejajar dipotong oleh garis lain diperoleh dan
(sudut dalam berseberangan). Dengan demikian
a. b.

B. Garis-garis Istimewa dalam Segitiga


1. Garis tinggi
Ikuti petunjuk berikut ini
1) Lukis busur berpusat di R hingga memotong ⃡ di X dan Y. 2) Buat 2 busur berjari-
jari sama (lebih besar dari ) masing-masing berpusat di X dan Y. Namakan titik
potong kedua busur ini dengan . 3)Tarik garis melalui R dan Z hingga memotong PQ
di T. Perhatikan bahwa garis RT merupakan tegak lurus garis PQ, sehingga RT
merupakan jarak terpendek dari R ke sisi PQ. Garis RT dinamakan sebagai garis tinggi
segitiga ABC.

Cobalah Anda membuat dua garis tinggi yang lain pada segitiga yang sama. Anda
mungkin perlu memperpanjang sisi segitiga untuk menemukan titik potong antara busur
dengan sisi segitiga.

32
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Dari kegiatan di atas, apakah yang dimaksud


dengan garis tinggi?

Garis tinggi suatu segitiga merupakan garis yang


melalui suatu titik sudut dan tegak lurus terhadap
garis yang memuat sisi di depan sudut tersebut.

Cobalah untuk menemukan garis tinggi segitiga siku-siku.


Sesuai dengan definisinya, garis tinggi tidak selalu dalam posisi vertikal, tetapi dapat juga
miring, bahkan horizontal. Karena segitiga memiliki tiga titik sudut yang dapat dianggap
sebagai puncak maka garis tinggi segitiga ada tiga buah. Garis-garis tinggi suatu segitiga
berpotongan di satu titik, yang disebut sebagai orthocenter. Cobalah untuk menemukan
garis tinggi segitiga siku-siku.

2. Garis berat
Ikuti langkah-langkah berikut.
1) Pada , lukis 2 busur dengan jari-jari sama (lebih dari ), berpusat di dan
hingga keduanya berpotongan di dan . 2)Tarik garis melalui dan hingga
memotong sisi di . Titik merupakan titik tengah ruas garis . 3) Tarik garis
melalui dan . Garis ini merupakan garis berat . 4) Ulangi langkah di atas
untuk garis berat yang melalui titik sudut lain.

Garis berat adalah garis yang melalui titik sudut segitiga dan titik tengah sisi di depannya.
Karena segitiga memiliki tiga sudut, maka terdapat tiga garis
berat dalam sebuah segitiga. Ketiga garis berat ini
berpotongan di satu titik yang disebut sebagai titik berat
(centroid). Titik berat ini merupakan pusat kesetimbangan
segitiga. Jika sebuah segitiga digantungkan tepat pada titik
beratnya, maka segitiga tersebut akan berada pada posisi
horisontal.

33
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

3. Garis bagi sudut suatu segitiga

Ikuti langkah-langkah berikut

1) Pada segitiga ABC, lukis busur berpusat di A hingga memotong sisi AB dan AC
berturut-turut di J dan K. 2) Buat dua busur berjari-jari sama masing-masing berpusat
di J dan K hingga keduanya berpotongan di titik L. 3) Tarik garis melalui A dan L.
Garis ini merupakan garis bagi sudut segitiga. 4) Ulangi langkah di atas untuk melukis
garis bagi sudut yang melalui titik lain

Garis bagi sudut segitiga adalah garis yang membagi sudut dalam
suatu segitiga sehingga menjadi dua bagian yang sama besar.

Berdasarkan ketentuan ini, terdapat tiga garis bagi sudut suatu


segitiga. Garis bagi sudut segitiga berpotongan di satu titik yang
disebut incenter segitiga. Titik ini merupakan titik pusat lingkaran dalam segitiga
(lingkaran di dalam segitiga yang menyinggung semua sisinya)..

4. Garis sumbu segitiga

Garis sumbu segitiga merupakan garis bagi tegak lurus setiap


sisi segitiga tersebut. Ketiga garis sumbu ini berpotongan di satu
titik yang juga merupakan pusat lingkaran luar segitiga
(lingkaran yang melalui semua titik sudut segitiga).

C. Melukis Segitiga dan Kekongruenan.

1. Kekongruenan

Dua segitiga dikatakan kongruen (dilambangkan dengan ) jika segitiga yang satu dapat
dihimpitkan dengan yang lain dengan tepat. Pada gambar di bawah, jika
kondisi berikut dipenuhi

34
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Dapat juga dikatakan, dua segitiga kongruen jika


keenam unsur segitiga pertama kongruen dengan
enam unsur yang bersesuaian pada segitiga yang
kedua.

Dalam penulisannya, harus diperhatikan urutan titik


sudut dalam menyebutkan kekongruenan dua segitiga. Sebagai contoh pada kasus di atas,
tidak dianjurkan menuliskan dalam bentuk , karena ini berarti
dan .

2. Melukis segitiga jika diketahui panjang ketiga sisinya (ss-ss-ss)

Diberikan 3 ruas garis dengan panjang a, b, dan c. Akan dilukis segitiga dengan panjang
sisi , , dan .

1) Dengan bantuan jangka dan penggaris lukis ruas garis XY dengan panjang a. 2) Buat
busur 1 berpusat di X berjari-jari b. 3) Lukis busur 2 berpusat di Y berjari-jari c hingga
memotong busur 1 di titik Z. 4) Lukis segitiga XYZ.

Jika Anda membuat segitiga lain dengan panjang sisi , , , maka segitiga tersebut akan
sama persis dengan . Hal ini membimbing kita ke arah postulat I kekongruenan.

Postulat I Kekongruenan.

Dua segitiga kongruen jika ketiga sisi yang bersesuaian sama panjang (ss-ss-ss).

Contoh:

Pada gambar di bawah, dan saling membagi


dua sama panjang di titik . Jika , buktikan
bahwa

Bukti:

Diberikan dan saling membagi dua sama panjang di . Akibatnya dan


. Sementara itu diketahui bahwa . Dengan demikian

35
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Berdasarkan postulat I kekongruenan, maka . Terbukti.

3. Melukis segitiga jika diketahui dua sisi dan sudut di antara kedua sisi (ss-sd-ss)

Diberikan sisi (sisi di depan sudut ), sudut , dan sisi (sisi di depan sudut ). Akan
dilukis segitiga dengan unsur-unsur berurutan sisi , sudut , dan sisi .

Ikuti langkah-langkah berikut:

1) Lukis ruas garis sepanjang . 2) Salin yang dipasang di salah satu pangkal ruas
garis . 3) Lukis busur berjari-jari , berpusat di C hingga memotong kaki di . 4)
Lukis segitiga .

Hanya ada satu macam segitiga yang dapat dibuat berdasarkan informasi yang diberikan.
Ini mengantarkan kita ke postulat II kekongruenan dua segitiga.

Postulat II Kekongruenan (ss-sd-ss)

Jika dua sisi dan sebuah sudut di antara keduanya pada suatu segitiga sama dengan
dua sisi dan sudut di antaranya pada segitiga yang lain, maka kedua segitiga
tersebut kongruen.
Contoh:

Diberikan segitiga ABC, , dan titik tengah .


Buktikan bahwa .

Bukti:

Diketahui titik tengah AC, sehingga .


sehingga . Perhatikan segitiga dan
, sisi digunakan pada kedua segitiga, sehingga . Dari kedua segitiga
di atas dipenuhi sehingga, menurut
kekongruenan ss-sd-ss, . Terbukti.

36
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

4. Melukis segitiga jika diketahui dua sudut dan sisi di antaranya (sd-ss-sd)

Diberikan , sisi , dan Akan dilukis segitiga dengan unsur-unsur berurutan ,


sisi , dan .

Ikuti langkah-langkah berikut:

1) Lukis ruas garis . 2) Salin ke ujung ruas garis , sehingga menjadi salah satu
kakinya. 3) Salin ujung lain ruas garis . 4) Perpanjang kaki-kaki sudut yang
terbentuk hingga berpotongan di titik . 5) Lukis segitiga .

Hanya ada satu macam segitiga yang dapat dibuat jika diberikan dua sudut dan satu sisi di
antara kedua sudut (sd-ss-sd/ASA/Angle-Side-Angle).

Postulat III Kekongruenan

Jika dua sudut dan sisi di antara dua sudut pada suatu segitiga kongruen dengan dua
sudut dan satu sisi di antara dua sudut pada segitiga yang lain, maka kedua segitiga
tersebut kongruen.
Contoh:

Pada gambar di samping, diberikan .


Buktikan bahwa .

Bukti:

Selain dalam bentuk narasi, pembuktian boleh juga


dilakukan dalam bentuk dua kolom pernyataan dan alasan. Tujuannya agar langkah-
langkah pembuktian menjadi tampak lebih singkat dan jelas.

Bukti
Pernyataan Alasan
Diberikan
Diberikan
Identitas
Sisi-sudut-sisi

37
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

5. Diketahui selain ss-ss-ss, ss-sd-ss, atau sd-ss-sd.

Untuk melukis segitiga ini, kita perlu membuat sketsa terlebih dahulu agar diketahui
unsur-unsur segitiga yang diperlukan untuk melukisnya (ss-ss-ss, ss-sd-ss, atau sd-ss-sd).
Sebagai contoh, Anda diminta untuk melukis segitiga ABC dengan , dan sisi BC
diberikan (diketahui sudut-sudut-sisi). Berdasar informasi yang diberikan, diberikan dua
sudut dan satu sisi tidak di antara dua sudut, maka sudut yang ketiga dapat ditemukan
dengan menggunakan sifat jumlah besar sudut segitiga 180.

Dengan demikian segitiga di atas dapat dilukis berdasarkan unsur yang dapat diketahui
yaitu sisi BC, dan (sd-ss-sd).

Bahan Bacaan 5: Segi Empat

Ackermann Steering Geometry


Bike Lift
Pada sebuah mobil, ketika berbelok ke kiri maka sudut yang dibentuk oleh roda kiri harus
lebih besar daripada roda kanan. Demikian pula sebaliknya. Sistim kemudi Ackermann
Steering Geometry memanfaatkan sifat-sifat trapesium untuk menyelesaikan masalah di
atas. Pada bengkel-bengkel sepeda motor, digunakan peralatan yang bernama bike lift yang
menggunakan sifat jajargenjang. Dengan peralatan ini, mekanik dapat mengatur
ketinggian sepeda motor dengan tetap pada posisi datar.
Setiap segiempat memiliki sifat dan aplikasi yang berbeda. Beberapa sifat segiempat akan
dipelajari pada bagian berikut.

A. Pengertian, Jenis-jenis, dan Sifat-sifat Segi Empat


Poligon/segibanyak merupakan bangun datar tertutup yang sisi-sisinya berupa ruas garis,
dan setiap ruas garis hanya berpotongan pada ujung-ujungnya.

Pada ilustrasi di atas, gambar i, ii, iii, iv merupakan poligon. Gambar i dan ii disebut
poligon konveks. Suatu bangun geometri dikatakan konveks jika setiap mengambil dua
titik di dalamnya tersebut, maka seluruh ruas garis yang menghubungkannya berada di

38
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

dalam bangun tersebut. Sementara itu gambar iii dan iv merupakan poligon konkaf.
Dikatakan konkaf jika ada dua titik di dalam bangun, yang jika dihubungkan, maka
terdapat bagian ruas garis yang berada di luar bangun. Gambar v dan vi bukan poligon
karena memiliki sisi yang bukan ruas garis (gambar v) dan tidak tertutup (gambar vi).

Melalui pengertian poligon ini, maka segiempat dapat didefinisikan sebagai poligon
dengan empat sisi.

B. Macam-macam segi empat dan sifat-sifatnya.


1. Jajar genjang (parallelogram)

Jajar genjang merupakan segi empat yang dua pasang sisi-sisi berhadapannya sejajar.

Segi empat di samping merupakan jajar genjang karena


dan . Jajar genjang dapat dilambangkan
dengan

Pada jajar genjang ABCD, jika sisi AB dianggap sebagai alas, maka yang dimaksud dengan
tinggi jajar genjang adalah jarak suatu titik pada sisi DC ke garis yang memuat sisi AB.
Demikian juga sebaliknya, jika AD dianggap sebagai alas, maka yang dimaksud dengan
tinggi adalah jarak antara suatu titik pada garis BC ke garis yang memuat sisi AD. Seperti
halnya dalam segitiga, tinggi suatu jajar genjang tidak selalu harus dalam posisi vertikal.
Setelah mencoba aktivitas di LEMBAR KERJA 07, jajar genjang memiliki sifat-sifat:

a. Sisi-sisi yang berhadapan saling sejajar.


b. Diagonal membagi jajar genjang menjadi dua segitiga kongruen
c. Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
d. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang.
e. Sudut-sudut yang berdekatan saling berpelurus.
f. Diagonal-diagonalnya saling membagi dua sama panjang.
2. Persegi panjang

Persegi panjang adalah jajar genjang yang satu sudutnya siku-siku. Jika salah satu sudut
dari jajar genjang ABCD siku-siku, maka jajar genjang ABCD merupakan persegi panjang.
Setiap sisi pada persegi panjang dapat menjadi alas. Jika salah satu sisi menjadi alas, maka
sisi yang berdekatannya menjadi tinggi persegi panjang.

39
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Berikut sifat-sifat persegi panjang:


a. Karena persegi panjang merupakan jajar genjang, maka semua sifat jajar genjang
dimiliki oleh persegi panjang.
b. Keempat sudutnya sama besar (equiangular) dan berupa sudut siku-siku.
c. Diagonal persegi panjang sama panjang.
3. Belah ketupat (rhombus)

Belah ketupat merupakan jajar genjang yang dua sisi


berdekatannya sama panjang.

Pada jajar genjang QRST, jika dua sisi berdekatan QRST sama
panjang (QR = ST), maka jajar genjang QRST merupakan belah ketupat.

Karena belah ketupat merupakan jajar genjang, maka semua sifat jajar genjang menjadi
sifat belah ketupat. Berikut ini beberapa sifat khusus belah ketupat.

Berdasar definisi pengamatan, belah ketupat memiliki sifat-sifat.


a. Belah ketupat memiliki semua sifat jajar genjang.
b. Semua sisi belah ketupat mempunyai panjang yang sama (equilateral).
c. Diagonal-diagonal belah ketupat saling tegak lurus.
d. Diagonal-diagonal belah ketupat membagi dua sama besar
sudut belah ketupat.

4. Persegi (square)

Persegi merupakan persegi panjang yang dua sisi berdekatannya


sama panjang.
Jika dua sisi berdekatan AB dan AD pada persegi panjang ABCD sama panjang, maka
ABCD merupakan persegi.
Karena persegi merupakan kasus khusus dari persegi panjang dan persegi panjang
merupakan kasus khusus dari jajar genjang maka persegi memiliki semua sifat persegi
panjang dan sekaligus memiliki semua sifat jajar genjang. Karena persegi memiliki dua
sisi berdekatan yang sama panjang, maka persegi merupakan belah ketupat sehingga
semua sifat belah ketupat juga dimiliki oleh persegi.

Sifat persegi: Persegi memiliki semua sifat jajargenjang, persegi panjang, dan belah
ketupat.

5. Trapesium (trapezoid)

Trapesium adalah segi empat yang mempunyai tepat sepasang sisi yang sejajar.

40
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Jika dan , maka segi empat merupakan


D C
trapesium. Sisi dan disebut sisi-sisi sejajar atau sering juga
disebut sisi alas (bases). Pasangan sisi yang tidak sejajar, dan
dinamakan kaki-kaki trapesium. Pasangan sudut yang menggunakan A
B
satu sisi sejajar sebagai kaki sudut bersama dinamakan pasangan sudut alas.

6. Trapesium samakaki dan sifat-sifatnya

Definisi:
Trapesium sama kaki adalah trapesium yang kaki-kakinya sama
panjang.

Jika dan , maka trapesium sama kaki.

Sifat-sifat trapesium:

a. Masing-masing pasangan sudut berdekatan di antara dua sisi sejajar suatu


trapesium saling berpelurus.
b. Pasangan sudut alas suatu trapesium samakaki sama besar.
c. Diagonal-diagonal trapesium sama kakisama panjang.

7. Layang-layang (kite)

Terdapat beberapa definisi layang-layang yang berbeda. Perbedaan


tersebut mengakibatkan suatu bangun menjadi himpunan bagian dari
salah satu versi, tetapi tidak termasuk dalam versi pendefinisian yang
lain. Untuk itu, dalam bahan belajar kali ini, digunakan definisi:
Layang-layang adalah segi empat konveks yang memiliki dua pasang sisi berdekatan yang
kongruen, pasangan sisi kongruen yang satu berbeda dengan pasangan sisi kongruen yang lain
Pada layang layang KITE pada di samping, diagonal KT
membagi layang-layang menjadi dua segitiga yang kongruen.
Diagonal IE membagi layang-layang menjadi dua segitiga
samakaki yang tidak kongruen. Sudut yang dibentuk oleh dua
sisi yang kongruen dinamakan sebagai sudut puncak (vertex
angles) sedangkan sudut yang lain sudut bukan puncak (non vertex angles).
Berdasarkan definisi dan aktivitas di atas, layang-layang memiliki sifat:

a. Kedua sudut bukan puncak suatu layang-layang besarnya sama.


b. Diagonal-diagonal layang-layang saling tegak lurus.

41
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

c. Diagonal yang melalui kedua sudut puncak merupakan garis bagi diagonal yang lain.
d. Sudut puncak suatu layang-layang dibagi dua sama besar oleh diagonal yang
melalui titik puncak.

Bahan Bacaan 6: Proporsi dan Kesebangunan

Pada sebuah , ditarik garis sejajar alas.


Dengan jangka dan satuan mistar pada gambar,
selidikilah perbandingan antara dengan ,
dengan , dan dengan .

Jika garis membagi dan sehingga


panjang ruas garis yang bersesuaian pada setiap
sisi memiliki perbandingan yang sama yakni:

maka dikatakan bahwa ruas-ruas garis tersebut terbagi secara proporsional/sebanding.


Suatu garis yang sejajar salah satu sisi segitiga dan memotong dua sisi
yang lain membagi sisi-sisi tersebut secara proporsional.
Demikian pula konvers dari pernyatan di atas juga berlaku.

Suatu garis yang membagi dua sisi sebuah segitiga secara proporsional, maka
garis itu sejajar dengan sisi ketiga segitiga tersebut.
Contoh:

1. Pada segitiga , sejajar . Jika , , , tentukan panjang


.

Penyelesaian:

Karena sejajar , maka . Akibatnya ,

sehingga

2. Pada segitiga , periksalah, apakah sejajar jika

42
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Penyelesaian:

sementara itu . Ternyata diperoleh hubungan , sehingga


sejajar .

Kesebangunan
Bandingkan segitiga I, II, dan III pada gambar di bawah. Segitiga I dan III tepat sama
ukuran dan bentuknya. Segitiga I dan II kongruen. Segitiga II dan III memeiliki tiga
pasang sudut bersesuaian yang sama, tetapi setiap sisi segitiga II dua kali panjang sisi yang
bersesuaian di segitiga III. Akibatnya adalah segitiga II dan III memiliki bentuk yang
sama, tetapi tidak untuk ukurannya. Poligon yang memiliki sifat demikian dinamakan
sebangun.

Dalam kehidupan sehari-hari, kesebangunan dapat ditemukan pada proses pencetakan foto.
Ketika foto dicetak besar dan kecil, obyek dalam foto tersebut sebangun, tetapi dalam
ukuran yang berbeda.
Dua poligon dikatakan sebangun jika sudut-sudut yang bersesuaian sama
besar, dan perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian sama besar.

Dua segitiga sebangun dengan dinotasikan dengan . Perhatikan


bahwa urutan penulisan titik-titik sudut bersesesuaian. Pada contoh di atas, maka
.

Pada gambar berikut, segiempat sebangun dengan , maka hubungan unsur-


unsur di bawah harus dipenuhi:

Sudut yang Perbandingan sisi yang


bersesuaian sama bersesuaian sama
besar besar (sebanding)

43
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Contoh:

Selidiki, apakah pasangan segi empat , dan segiempat I, II sebangun?


Berikan alasannya.

Penyelesaian:

Pasangan segiempat dan tidak sebangun, karena meskipun keempat sudut


bersesuaian sama, tetapi perbandingan sisi-sisi bersesuaian tidak sama.

Pada segiempat I dan II, salah satu sudut yang belum diketahui pada segiempat I dapat dicari
dengan sifat jumlah sudut segiempat adalah (anda dapat membuktikan sifat ini dengan
membuat garis bantu diagonal), sehingga besar sudut tersebut adalah . Dengan demikian
keempat sudut bersesuaian pada kedua segiempat sama besar. Perbandingan sisi-sisi
bersesuaian sama besar, . Maka pasangan segiempat I dan II sebangun.

Kesebangunan dua segitiga


Pada dua segitiga, untuk membuktikan apakah kedua segitiga tersebut sebangun, tidak
perlu membuktikan kesamaan seluruh sudut bersesuaian dan kesamaan proporsi sisi-sisi
yang bersesuaian. Teorema-teorema berikut dapat digunakan untuk menunjukkan
kesebangunan dua segitiga. (Bukti diserahkan kepada pembaca sebagai latihan)

Sudut-sudut

Pada segitiga dan jika

Maka
Sisi-sudut-sisi

Pada segitiga dan , jika

44
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Maka

Contoh

Diketahui gambar di samping, , , buktikan bahwa


.

Bukti:

Akan ditunjukkan dua sudut bersesuaian segitiga dan sama


besar. Perhatikan dan .

dan (diketahui)
...... (1) (dua sudut siku-siku sama besar)
...... (2) (sudut bertolak belakang sama besar)
Dari kesamaan dua sudut bersesuaian (1) dan (2), maka . (Terbukti)

Bahan Bacaan 7: Luas dan Keliling

A. Pengertian luas dan keliling


Luas suatu bangun datar adalah jumlah satuan luas yang dapat menutup habis bangun datar
dengan tanpa celah dan tanpa bertumpuk. Berapa luas segienam pada gambar di samping,
jika dihitung dengan satuan luas berupa segitiga yang diarsir?

Apabila segitiga yang diberikan digunakan untuk


mengubin segienam, terdapat enam segitiga dibutuhkan
untuk menutup habis segienam tanpa bertumpuk dan tanpa
celah. Jadi dapat dikatakan bahwa luas segienam tersebut
adalah enam satuan luas.
Segitiga dapat juga digunakan untuk mengubin persegi panjang sehingga luasnya dapat
dihitung. Namun, dengan satuan luas berupa segitiga, ada beberapa segitiga yang harus
terpotong. Akan lebih mudah jika
yang digunakan bentuk persegi
satuan sebagai satuan luas.
Keliling suatu bangun geometri merupakan jumlah panjang semua sisinya. Sebagai contoh,
sebuah segitiga sama sisi yang panjang sisinya 10 cm memiliki keliling
cm. Persegi panjang dengan panjang sisi 10 cm dan 20 cm memiliki keliling
cm.

45
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

B. Luas persegi panjang dan jajar genjang

Dari tiga segi empat di bawah, mana yang paling luas?

Dengan menggunakan persegi satuan pada kertas


berpetak sebagai satuan luas, maka luas persegi
panjang ABCD adalah 15 satuan. Bagaimana
mengetahuinya? Tentu saja dengan menghitung
persegi satuan yang menutup seluruh permukaan persegi panjang ABCD tanpa menumpuk
dan tanpa celah. Pada gambar di atas, panjang dan berturut-turut dan .
Sehingga banyak persegi satuan untuk menutup persegipanjang adalah .

Secara umum, persegi panjang dengan panjang p dan lebar l memiliki luas

Luas = p × l

Luas jajar genjang

Setelah mengenal rumus untuk luas persegi panjang, selanjutnya luas bangun-bangun yang
lain dapat ditemukan.

Perhatikan gambar di atas,


jajargenjang dipotong oleh ,
kemudian segitiga dipindahkan
ke posisi . Karena segitiga
kongruen dengan , maka luas jajargenjang sama dengan luas persegipanjang
.

Bagaimana dengan luas jajar genjang yang “semakin miring”? Perhatikan gambar berikut,
dan cobalah untuk membuat penjelasannya.

46
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

C. Luas segitiga

Tiga segitiga di bawah memiliki tinggi dan alas yang sama.

Untuk menentukan luas segitiga di atas, salah satu caranya adalah dengan menduplikasi
setiap segitiga dan disusun menjadi sebuah jajar genjang. Maka luas segitiga sama dengan
setengah luas jajar genjang yang terbentuk.
Dari ilustrasi di atas, luas segitiga dapat diperoleh dengan membagi dua jajargenjang yang
terbentuk.

Sementara itu keliling segitiga dihitung dengan menjumlahkan panjang ketiga sisinya.

D. Luas trapesium

Luas trapesium dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut.

Duplikasikan masing-masing trapesium kemudian letakkan seperti gambar di bawah.

Terbentuk jajargenjang dengan alas yang luasnya dua kali luas trapesium mula-
mula. Dengan demikian
(

47
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

E. Luas layang-layang

Ilustrasi di samping memberikan dua cara


menemukan rumus luas layang-layang. Dengan
mengubah layang-layang menjadi persegi
panjang atau jajargenjang, dapat diturunkan
rumus luas layang-layang .

Dengan dan sebagai panjang diagonal-diagonal layang-layang.

F. Luas Belah-ketupat

Belah ketupat termasuk jajar genjang. Belah ketupat adalah jajar genjang yang keempat
sisinya sama panjang. Jadi rumus menghitung luas belah ketupat sama dengan rumus
menghitung luas jajar genjang.
Belah ketupat dapat juga dipandang sebagai layang-layang yang panjang sisinya sama.
Dengan demikian, jika dapat ditemukan panjang kedua diagonalnya, maka luas belah
ketupat dapat dicari dengan menggunakan rumus luas layang-layang.

Bahan Bacaan 8: Teorema Pythagoras

Pada segitiga siku-siku berlaku hubungan.


Kuadrat sisi miring suatu segitiga siku-siku sama dengan
jumlah kuadrat sisi-sisi yang lain.
Atau

Pada segitiga siku-siku dengan sisi miring dan sisi siku-siku


dan , berlaku
Pythagoras (sekitar 580 – 500 SM) berhasil membuktikan pernyataan di atas, sehingga
kemudian dikenal sebagai Teorema Pythagoras.

A. Bukti teorema Pythagoras

Dari 4 segitiga siku-siku dengan sisi miring , dibuat susunan seperti


gambar di samping. Akan ditunjukkan bahwa sama dengan
. Luas persegi seluruhnya adalah ( atau .
Luas setiap segitiga adalah sehingga luas seluruh segitiga
adalah . Dengan demikian luas daerah putih adalah .

48
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa daerah putih merupakan persegi dengan panjang sisi
. Perhatikan bahwa . Sementara itu
karena salah satu sudut pada segitiga yang diarsir adalah Dari kedua persamaan ini
diperoleh . Karena keempat sisi memiliki panjang yang sama dan salah satu
sudutnya adalah maka daerah putih ini merupakan persegi yang luasnya . Dengan
demikian , atau dengan kata lain, kuadrat sisi miring suatu segitiga siku-siku
sama dengan jumlah kuadrat sisi-sisi yang lain. Terbukti.

B. Konvers Teorema Pythagoras

Para ahli sejarah percaya bahwa bangsa


Mesir kuno dapat membuat sudut siku-
siku dengan merentangkan tali. Di
beberapa kuil kuno, terdapat ilustrasi
pekerja membawa tali yang memiliki
simpul dengan jarak yang sama dan
diregangkan sehingga membentuk segitiga seperti pada ilustrasi di atas. Dengan
menggunakan susunan 3-4-5, diperoleh salah satu sudut segitiga adalah siku-siku.
Konvers Teorema Pythagoras:

Diberikan dengan panjang sisi , , dan sisi terpanjang . Jika


maka adalah segitiga siku-siku.

Bukti:

Diberikan , dengan panjang sisi , , dan dan


memenuhi Akan ditunjukkan bahwa
siku-siku.

Lukis sehingga . Lukis juga .


Karena siku-siku, maka berlaku
. Sementara itu diketahui bahwa , akibatnya . Panjang ruas
garis tidak mungkin negatif, sehingga . Perhatikan bahwa pada dan ,
, , dan , akibatnya kedua segitiga kongruen (sisi-sisi-sisi).
Karena siku-siku, maka juga siku-siku. Terbukti.

49
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Bahan Bacaan 9: Lingkaran

A. Lingkaran dan bagian-bagiannya


Lingkaran merupakan himpunan semua titik pada bidang
yang berjarak sama terhadap suatu titik tertentu. Titik
tertentu ini disebut sebagai pusat lingkaran. Ruas garis
yang menghubungkan suatu titik pada lingkaran ke pusat
dinamakan jari-jari. Selain untuk menunjuk ruas garis,
istilah jari-jari juga digunakan untuk menyatakan panjang
ruas garis yang menghubungkan pusat lingkaran dengan
titik pada lingkaran.

Pada gambar di atas, garis lengkung disebut busur pendek atau busur kecil,
sedangkan garis lengkung disebut busur panjang atau busur besar. Selanjutnya jika
disebutkan busur maka yang dimaksud adalah busur pendek.

Tali busur merupakan ruas garis yang menghubungkan dua titik pada lingkaran. Pada
gambar, merupakan tali busur. Talibusur yang melalui pusat lingkaran dinamakan
diameter.

Apotema suatu lingkaran merupakan ruas garis yang menghubungkan pusat lingkaran ke
titik tengah tali busur. Istilah apotema dapat digunakan untuk menyatakan panjangnya.
Sebagai contoh pada gambar di atas, ruas garis , ataupun panjang dapat disebut
sebagai apotema. Apotema tegak lurus tali busur yang bersesuaian.

Pada gambar kiri, jika kamu berjalan dari titik , menyusuri lingkaran sampai kembali ke
titik lagi, maka panjang lintasan yang telah dilalui dinamakan keliling lingkaran.

Tembereng merupakan daerah yang dibatasi oleh tali busur dan busurnya. Perhatikan
bahwa terdapat dua tembereng yaitu tembereng besar dan tembereng kecil.
Juring lingkaran merupakan daerah yang dibatasi oleh dua jari-jari dan busur. Perhatikan
pada gambar di atas, bagian yang diarsir merupakan juring kecil , dan bagian yang
tidak diarsir merupakan juring besar .

50
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

B. Keliling, dan Luas Lingkaran

1. Menentukan nilai dan keliling lingkaran

Kumpulkan benda-benda berbentuk lingkaran. Ukurlah keliling dan diameternya,


kemudian lengkapi tabel berikut ini.

Benda Diameter ( ) Keliling ( )


1.
2.
3.
4.
Bagaimanakah nilai yang Anda peroleh? Bandingkan dengan hasil yang diperoleh
teman sejawat.

Jika Anda teliti, untuk setiap benda berbentuk lingkaran akan diperoleh hasil yang
tetap yaitu mendekati 3,14. Nilai ini disebut sebagai π (dibaca “pi”).

Dengan demikian , sehingga . Karena , maka .

Sekilas sejarah

Dalam papyrus Rhind yang ditulis oleh Ahmes (sekitar 1650SM) dinyatakan: "Cut off 1/9
of a diameter and construct a square upon the remainder; this has the same area as the
circle". Dari sini dapat diturunkan nilai .

Archimedes (sekitar 287 – 212 SM) menggunakan lingkaran


berjari-jari 1 yang dijepit oleh poligon luar dan dalam untuk
menentukan pendekatan nilai . Dengan memperbanyak sisi
poligon, dan berakhir di 96 sisi, ia mendapatkan nilai
.

Di China 263 M, Liu Hui menggunakan poligon dari 12


sampai 192 sisi dan mendapatkan nilai yang
memiliki ketepatan 5 angka desimal. Abad ke-5 M, Tsu Ch’ung-chih (Zu Chong-zi) dan
anaknya Tsu Keng-chih menemukan nilai . Ia juga
memperkenalkan nilai pendekatan .

Astronom dan matematikawan India, Aryabhata menggunakan nilai dalam


bukunya Aryabhatiya (499M).

Di Persia pada tahun 1424, Jamshid al-Kashi menemukan 16 digit nilai dan
memecahkan rekor pendekatan nilai yang sudah bertahan selama 180 tahun.

51
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Jika penentuan nilai pada masa-masa tersebut menggunakan pendekatan geometri, di


abad pertengahan matematikawan Eropa menemukan cara untuk menentukan nilai

√ √ √ √
√ √
melalui deret. Franscois Viete (1598) menemukan .

Godttfried Wilhelm Leibniz (1646-1716) menemukan . Nama


lain untuk deret ini adalah deret Gregory-Leibniz atau Madhava-Leibniz. Madhava (1340-
1425), matematikawan dan astronom India ternyata telah menemukan deret tersebut.
2. Luas daerah Lingkaran dan Juring

Berikut ini aktivitas untuk menemukan rumus luas daerah lingkaran


(untuk selanjutnya jika disebutkan luas lingkaran, maka yang
dimaksud adalah luas daerah lingkaran).
1) Lukislah sebuah lingkaran. 2) Bagilah daerah lingkaran
tersebut menjadi 16 juring yang kongruen dengan menggunakan
jangka atau busur derajat. 3) Arsirlah setengah
bagian lingkaran. 4) Guntinglah setiap juring yang
telah dibuat. 5) Susun juring-juring tersebut
sehingga terbentuk bangun mirip jajargenjang. 6)
Bayangkan kalau lingkaran tersebut dipotong menjadi juring-juring yang banyaknya
tak hingga, kemudian disusun seperti langkah no. 5.

Dari aktivitas di atas, ternyata luas lingkaran berjari-jari sama dengan luas
persegipanjang dengan panjang sisi dan setengah keliling lingkaran, sehingga

Luas lingkaran

C. Sudut Pusat dan Sudut Keliling

Gambar di samping merupakan contoh sudut pusat dan sudut


keliling. Perhatikan bahwa titik sudut dari sudut pusat terletak
pada pusat lingkaran. Kaki-kaki sudut pusat berupa jari-jari
lingkaran. Titik sudut dari sudut keliling terletak pada lingkaran.
Kaki-kaki sudut keliling berupa tali busur.

Titik P pusat lingkaran, dan pada lingkaran, maka merupakan sudut keliling, dan
sudut pusat.

Besar sudut pusat sama dengan dua kali besar sudut keliling yang
menghadap busur yang sama.

52
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Kita akan membuktikan, kebenaran pernyataan di atas.

Perhatikan gambar, merupakan sudut pusat, dan


sudut keliling yang menghadap busur yang sama
(busur ). Panjang sehingga dan
sama kaki serta berlaku dan
. Karena jumlah sudut segitiga maka pada
berlaku dan pada berlaku
. Perhatikan sudut ,
( (
(

D. Garis singgung

1. Pengertian garis singgung

Perhatikan gambar di samping. Misal diberikan dua titik pada


lingkaran dan , jelas bahwa garis yang melalui dan
memotong lingkaran di dua titik. Bayangkan titik bergerak
sepanjang lingkaran ke arah titik . Ketika kedua titik dan
menyatu maka garis melalui dan akan memotong
lingkaran di satu titik saja. Garis yang demikian dinamakan
sebagai garis singgung lingkaran.
Garis singgung lingkaran adalah garis yang memotong lingkaran tepat di satu titik yang
dinamakan sebagai titik singgung.

Berapa besar sudut antara garis singgung melalui dengan jari-jari yang melalui titik ?

Pada gambar di atas, karena , maka sama kaki dan .


Karena jumlah besar sudut suatu segitiga adalah , maka berlaku
(

Perhatikan jika titik bergerak mendekati , maka besar semakin kecil. Sehingga
ketika berhimpit dengan dan garis berubah menjadi garis singgung di titik ,
akibatnya besar . Dengan demikian besar sudut antara garis singgung di titik
dengan jari-jari yang melalui adalah .

Garis singgung lingkaran tegak lurus jari-jari yang melalui titik singgungnya.

2. Melukis garis singgung melalui titik pada lingkaran

53
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Diberikan sebuah lingkaran berpusat di , dan sebuah titik pada lingkaran. Langkah-
langkah melukis garis singgung melalui titik sama seperti melukis garis tegak lurus
(ingat kembali melukis garis tegak lurus).

3. Melukis garis singgung melalui sebuat titik di luar lingkaran.

Diberikan sebuah lingkaran berpusat di dan sebuah titik di luar lingkaran. Berikut
ilustrasi melukis garis singgung melalui titik .

Bangun dinamakan layang-layang garis singgung. Sisi-sisi layang-layang garis


singgung adalah garis singgung dan jari-jari lingkaran yang melalui titik singgung.

4. Panjang ruas garis singgung

Dengan memahami cara melukis garis singgung,


Anda dapat menentukan rumus panjang ruas garis
singgung lingkaran.

5. Garis singgung persekutuan dua lingkaran

54
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Garis singgung persekutuan adalah garis yang menyinggung kedua


lingkaran.

Pada diagram di atas, garis menyinggung lingkaran berpusat di dan


berturut-turut di dan . Garis singgung disebut garis singgung
persekutuan dalam karena garis tersebut berpotongan dengan ruas garis
yang menghubungkan kedua lingkaran.

Sementara itu, garis menyinggung lingkaran berpusat di dan ’ berturut-


turut di titik dan . Garis singgung disebut garis singgung persekutuan
luar karena garis singgung tersebut tidak memotong ruas garis yang
menghubungkan pusat kedua lingkaran.
Gambar di samping menunjukkan bahwa dua lingkaran, mungkin saja
memiliki garis singgung persekutuan sebanyak 4, 3, 2, 1 atau bahkan tidak
mempunyai garis singgung persekutuan.

6. Melukis garis singgung persekutuan luar

Untuk memudahkan dalam memahami proses melukis garis


singgung persekutuan, perhatikan sketsa di bawah.
Diberikan dua lingkaran berpusat di dan , dengan jari-jari
berturut-turut dan , dengan . Tidak mudah
menentukan titik dan secara langsung. Bayangkan
garis singgung ini digeser sehingga berimpit dengan .
Garis ini lebih mudah dilukis karena merupakan garis
singgung lingkaran berpusat di berjari-jari – yang melalui titik di luar lingkaran.
Garis ini kemudian digeser kembali ke arah luar, sehingga terbentuk garis singgung
persekutuan.

Langkah-langkah untuk melukis garis singgung kedua lingkaran adalah sebgai berikut:

i. Hubungkan , sehingga memotong lingkaran besar di . Lukis busur berjari-jari


, berpusat di sehingga memotong di .

55
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

ii. Lukis lingkaran berpusat di melalui titik (lingkaran ini berjari-jari – ).

iii. Lukis busur berpusat di dan dengan jari-jari yang sama panjang. Hubungkan
titik potong kedua busur ini sehingga memotong di titik . Titik ini membagi
menjadi dua bagian sama panjang. (mengapa?)

iv. Lukis busur berpusat di melalui sehingga memotong lingkaran berpusat di


berjari-jari – di dan .

v. Tarik garis melalui dan hingga memotong lingkaran berpusat di berjari-


jari pada titik dan .

vi. Lukis busur berpusat di dan berjari-jari sehingga memotong lingkaran


berpusat di di dan seperti terlihat pada gambar.

vii. Hubungkan dan . Kedua garis ini merupakan garis singgung persekutuan
luar.

7. Garis singgung persekutuan dalam

Ilustrasi di bawah merupakan proses melukis garis singgung persekutuan dalam. Pahami
dan cobalah untuk membuat penjelasannya.

56
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Dengan memahami proses melukis garis singgung persekutuan luar dan dalam, cobalah
Anda dapat menurunkan rumus untuk mencari panjang ruas garis singgung tersebut.

Bahan Bacaan 10: Geometri Transformasi

Seorang anak mendorong meja, maka seluruh titik pada meja tersebut akan berubah
posisinya. Seorang anak meniup balon udara, maka setiap titik pada balon tersebut ketika
kempes akan berpindah posisinya ke tempat yang baru. Perhatikan jarum jam yang sedang
berputar. Titik-titik pada jarum jam tersebut berpindah (meskipun tidak semuanya) ke
tempat yang baru. Ilustrasi di atas merupakan contoh transformasi. Jadi apakah yang
dimaksud dengan transformasi?

Gambar: http://jafhaning.files.wordpress.com/2010/06/gaya.jpg
http://www.memobee.com/index.php?do=c.news&idn=4443

57
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Jika seluruh titik suatu obyek geometri dipindahkan menurut suatu aturan, akan didapatkan
bayangan dari gambar asli. Proses yang demikian dinamakan transformasi. Setiap titik
pada obyek asli memiliki pasangan dengan titik pada bayangannya.
Dalam geometri, transformasi merupakan prosedur yang spesifik yang memindahkan titik-
titik pada bidang ke titik-titik yang berbeda. Dengan demikian dimungkinkan untuk
mengubah posisi dan bentuk.

Definisi: Suatu transformasi merupakan sebuah korespondensi satu-satu


antara dua himpunan dan , sedemikian sehingga setiap titik di
himpunan berkorespondensi dengan satu dan hanya satu titik di
himpunan , yang disebut sebagai peta (bayangan), serta setiap titik di
merupakan peta dari satu dan hanya satu titik di , yang dinamakan
sebagai prapeta.
Pada saat seorang anak mendorong meja, apakah bentuk meja berubah? Tidak, bentuk
meja tetap. Transformasi yang tidak mengubah bentuk dinamakan isometri (iso = sama,
metri = ukuran). Pada transformasi isometri, jarak setiap dua titik pada bangun bayangan
sama dengan jarak dua titik pada bangun asalnya, sehingga bangun yang dihasilkan
kongruen dengan bangun aslinya. Transformasi isometri di antaranya adalah pergeseran
(translasi), perputaran (rotasi) dan pencerminan (refleksi).

Bandingkan dengan proses meniup balon. Jika membuat dua titik dan pada balon
yang belum ditiup, apakah setelah ditiup jarak dan tetap? Tentu saja berubah.
Transformasi yang merubah jarak atau merubah bentuk dinamakan transformasi non
isometri. Atau transformasi yang mengubah bentuk.
Salah satu transformasi yang mengubah bentuk adalah perbesaran atau dilatasi.

Transformasi Isometri
1. Transformasi Identitas
Pada transformasi identitas, setiap titik pada prapeta berimpit dengan titik pada petanya.

58
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

2. Translasi
Apabila kita memindahkan sebuah meja
dengan mendorong tanpa memutar, maka
setiap kaki meja akan bergerak pada arah dan
jarak yang sama panjang.

Jika merupakan bayangan dari


pada suatu translasi, maka .

Definisi: translasi merupakan transformasi yang memindahkan titik-titik


pada bidang dengan arah yang sama dan jarak yang sama pula.
Pada suatu translasi, diperlukan ruas garis berarah yang dinamakan sebagai vektor
translasi. Pada sistim koordinat Kartesius, gerakan mendatar sejauh , dan vertikal sejauh
dinyatakan dengan vektor ( ). Sebagai ilustrasi pada gambar di atas, vektor translasi

dinyatakan oleh ( ) yang menunjukkan arah pergeseran 3 satuan ke kanan dan 1


satuan ke atas. Pada vektor translasi pergeseran vertikal naik atau horisontal ke kanan
dinyatakan dengan bilangan positif, sedangkan gerakan vertikal turun atau horisontal kiri
dinyatakan dengan bilangan negatif. Perhatikan bahwa
( (
( (
( (
Translasi dengan vektor translasi ( ) dapat dipandang sebagai suatu fungsi (
dengan

( ) ( ) ( )

Catatan: Notasi yang dapat digunakan di antaranya

( ( ( (

( )
( ( ( (

Secara umum, jika titik P( ditranslasikan oleh ( ) menjadi P ( , maka


diperoleh hubungan

Dalam bentuk matriks, persamaan di atas dapat dinyatakan sebagai

59
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

( ) ( ) ( )

Sifat-sifat Translasi
a. Dua vektor yang sama menyatakan translasi yang sama
b. Pada umumnya translasi tidak memiliki titik invarian, kecuali translasi oleh vektor nol.
c. Translasi merupakan transformasi isometri.
d. Translasi mempertahankan arah garis.
e. Hasil komposisi duransformasi apakah a translasi merupakan translasi.
Contoh soal:”

Tentukan persamaan bayangan kurva oleh translasi ( ).

Alternatif penyelesaian (bantuan):

Misalkan ( pada kurva , titik akan dipetakan ke ( dengan


persamaan dan ( . Bentuk dapat diubah menjadi dan
. Substitusikan kedua persamaan ini ke , diperoleh bentuk
( ( . Jika disederhanakan diperoleh .
Karena ( tempat kedudukan titik-titik pada bayangan, maka persamaan bayangan yang
dimaksud adalah .

3. Rotasi (Perputaran)
a) Rotasi dengan pusat O(0, 0)
Rotasi dengan pusat ( , dengan sudut rotasi dinotasikan sebagai .

Definisi: Rotasi dengan pusat P sudut rotasi merupakan suatu


transformasi yang memenuhi:
i. Untuk setiap titik tidak sama dengan , maka dan
.
ii. Bayangan pusat rotasi adalah sendiri.
Misalkan sudut antara sumbu- positif dan adalah , maka pada titik berlaku
hubungan

dan
……. *)
Pada rotasi dengan pusat ( dan sudut rotasi
bayangan titik adalah ( dangan

(
(

60
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Akibatnya

Dengan mensubstitusikan *) ke persamaan di atas, diperoleh

Dalam bentuk matriks, dapat dituliskan sebagai

( ) ( )( )

Contoh:
Tentukan persamaan bayangan garis oleh rotasi dengan pusat ( .
Alternatif penyelesaian:
Misalkan titik ( titik pada garis . Titik ini akan dipetakan ke (
dengan persamaan dan

Jika disederhanakan diperoleh

√ √

√ √

Dengan cara eliminasi atau substitusi diperoleh √ ( dan

√ ( . Selanjutnya kedua persamaan ini disubstitusikan ke ,


diperoleh √ . Karena ( bayangan titik ( , maka
persamaanbayangan yang dimaksud adalah √ .

b) Rotasi dengan pusat (


Ilustrasi berikut merupakan rotasi

Perhatikan bahwa langkah-langkah berikut akan menghasilkan


bayangan yang sama dengan gambar di atas.

1) Translasikan obyek dengan vektor translasi ( )

sehingga diperoleh bayangan ( ) ( )

61
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

2) Rotasikan bayangan di atas dengan pusat O, sudut rotasi .

Diperoleh bayangan

( ) ( )( )

( )( )

3) Translasikan bayangan di atas dengan vektor translasi .

( ) ( ) ( )

( )( ) ( )

Sifat-sifat Rotasi

1) Pusat rotasi merupakan titik tetap (titik invarian)


2) Selain rotasi dengan sudut , titik selain pusat rotasi berpindah tempat.
3) Rotasi merupakan transformasi isometri
4) Secara umum, rotasi tidak mempertahankan arah garis.
5) Komposisi dua rotasi dengan pusat yang sama menghasilkan rotasi dengan pusat
yang sama, tetapi dengan sudut putar sama dengan jumlah sudut putar kedua rotasi.

62
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

4. Refleksi
Pada foto di samping, kita dapat melipat foto sehingga
gambar asli berimpit dengan bayangannya. Setiap
titik pada pra-peta berimpit dengan titik petanya.
Garis sepanjang lipatan dinamakan garis refleksi,
sedangkan korespondensi antara titik-titik pada obyek
dengan titik-titik pada bayangannya dinamakan
refleksi garis.
Foto: Eko W.
http://bulbr.wordpress.com/
Definisi: Refleksi terhadap garis k merupakan transformasi pada bidang
sedemikian sehingga:
i. Jika titik tidak pada , maka bayangan dari , yaitu dengan
sebagai garis bagi tekak lurus
ii. Jika titik pada , maka bayangan adalah
dirinya sendiri.
a. Refleksi terhadap sumbu-

Misalkan ( merupakan bayangan dari ( , dari


gambar di atas didapat hubungan: dan ,
sehingga:

Jika diubah ke bentuk persamaan matriks, diperoleh bentuk:

( ) ( ) ( ). Matriks ( ) dinamakan sebagai matriks pencerminan

terhadap sumbu-

b. Refleksi terhadap sumbu-

Misalkan ( merupakan
bayangan dari ( , dari
gambar di atas didapat
hubungan: dan
, sehingga


63
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Dalam bentuk persamaan matriks persamaan di atas dapat dinyatakan sebagai:

( ) ( ) ( ). Selanjutnya, ( ) disebut matriks pencerminan

terhadap sumbu- .

c. Refleksi terhadap garis

Misalkan ( merupakan bayangan dari ( ,


dari gambar di atas didapat hubungan: dan
, sehingga



Dalam bentuk persamaan matriks persamaan di atas

dapat dinyatakan sebagai ( ) ( ) ( ).

Matriks ( ) merupakan matriks

pencerminan terhadap garis .

d. Refleksi terhadap garis

Perhatikan gambar di atas, titik ( direfleksikan terhadap garis , dengan


. Misalkan sudut yang dibentuk oleh dengan sumbu x positif adalah ,
maka

dan …... **)

Sudut yang dibentuk oleh sumbu-x positif dengan adalah (mengapa?).

64
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Misalkan bayangan adalah ( , maka

(
(
Dengan mensubstitusi **) ke kedua persamaan di atas, diperoleh

Dalam bentuk matriks, dapat dituliskan sebagai ( ) ( )( )

e. Refleksi terhadap garis

Serupa dengan rotasi dengan pusat ( , refleksi terhadap garis y=mx+c dapat dilakukan
dengan sedikit manipulasi.
1) Translasikan obyek dengan suatu vektor translasi dimana suatu vektor yang
mentranslasikan berimpit dengan garis . Sebagai latihan,
silakan dicari vektor

2) Refleksikan bayangan yang terjadi terhadap garis

3) Translasikan bayangan yang terjadi dengan vektor translasi

Contoh:

Tentukan persamaan bayangan kurva yang direfleksikan terhadap garis √ .

Alternatif Penyelesaian (bantuan):

Langkah 1: Garis dan parabola ditranslasikan dengan vektor translasi ( ) agar garis

melalui (0, 0). Persamaan garis dan parabola hasil translasi berturut-turut √ ... (1)
dan ... (2).

Langkah 2: Parabola (2) direfleksikan terhadap garis (1) dengan √ ,


. Misal ( bayangan titik ( pada parabola (2), maka dipenuhi
dan . Dengan substitusi nilai
√ √
diperoleh ... (4) dan ... (5). Dari kedua persamaan terakhir
diperoleh

√ √

Substitusikan hasil terakhir ke persamaan 2, diperoleh

65
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

√ √

Dari sini diperoleh persamaan hasil refleksi terhadap garis (1)

√ √

Langkah 3: translasikan kembali dengan vektor translasi ( ), diperoleh

( √ √ ( (

Jika disederhanakan, diperoleh hasil refleksi terhadap garis √ adalah

f. Refleksi terhadap titik asal

Pada gambar di samping, diberikan ilustrasi jenis lain


dari pencerminan, yaitu pencerminan terhadap sebuah
titik. Segitiga merupakan bayangan segitiga
pada perncerminan terhadap titik . Perhatikan bahwa
merupakan titik tengah ruas garis , dan .

Definisi: Refleksi terhadap titik merupakan transformasi pada bidang


yang memenuhi:
i. Jika titik tidak berimpit dengan , maka bayangan adalah
sehingga merupakan titik tengah
ii. Titik merupakan bayangan dari dirinya sendiri.

66
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Perhatikan ilustrasi berikut ini,

Misalkan ( merupakan bayangan dari ( ,


dari gambar di atas didapat hubungan: dan
, sehingga

Dalam bentuk persamaan matriks persamaan di atas

dapat dinyatakan sebagai ( ) ( ) ( ).

( ) adalah matriks yang bersesuaian dengan pencerminan terhadap titik (0,0).

Sifat-sifat Refleksi

1) Jika suatu obyek direfleksikan dua kali terhadap garis yang sama, maka bayangan
yang terjadi berimpit dengan obyek semula.
2) Titik-titik pada garis refleksi merupakan titik invarian. Selain di garis tersebut,
semua titik berpindah posisi.
3) Refleksi merupakan transformasi isometri.
4) Refleksi tidak mempertahankan arah garis.
5) Komposisi dua refleksi dengan sumbu refleksi dua garis yang berpotongan
merupakan suatu transformasi rotasi.

Transformasi Non Isometri

Perkalian Bangun (Dilatasi)

Segitiga di atas merupakan peta dari


segitiga pada dilatasi dengan pusat dilatasi
titik ( dan faktor dilatasi 2 . Pada gambar
di atas, kedua segitiga sebangun dengan segitiga
kanan. Darimanakah faktor dilatasi diperoleh?
Perhatikan bahwa kedua segitiga di atas

sebangun. Periksalah bahwa

, nilai ini dinamakan sebagai faktor dilatasi,


sedangkan disebut pusat dilatasi.

67
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Definisi: Dilatasi dengan faktor dilatasi dan pusat , merupakan transformasi pada
bidang sedemikian sehingga:
i. Bayangan titik , pusat dilatasi, adalah sendiri.
ii. Jika positif dan bayangan adalah , maka dan terletak pada sinar
yang sama sehingga .
iii. Jika negatif, bayangan adalah , maka dan
merupakan dua sinar yang bertolak belakang,
dan .

Dilatasi dengan pusat dilatasi titik (

Dilatasi dengan pusat , faktor dilatasi , maka

Dalam bentuk matriks,

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )( )

Dilatasi dengan pusat ( , faktor dilatasi

Untuk menentukan persamaan matriks dilatasi yang pusatnya bukan O langkah-langkah


yang diperlukan adalah:

1) Translasikan obyek dengan vektor translasi ( ) sehingga peta pusat dilatasi


berimpit di titik O dan peta ( menjadi ( dengan

( ) ( ) ( ) ( )

2) Dilatasikan ( dengan pusat , faktor dilatasi .

( ) ( )( ) ( )( )

3) Translasikan kembali obyek ( dengan vektor translasi ( )

( ) ( ) ( ) ( )( ) ( )

Bahan Bacaan 11: Bangun Ruang Sisi Datar

Setiap saat kita melihat berbagai bentuk bangun ruang di sekitar kita. Beberapa bangun
ruang mungkin sulit didefinisikan secara tepat, namun bangun ruang tersebut dapat
diidentifikasi melalui sifat-sifat atau proses terbentuknya. Sebagian dari bangun-bangun

68
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

ruang tersebut ada yang terkategori bangun ruang dengan sisi datar seperti bangun ruang
beraturan (platonic solid), bangun ruang semi beraturan (archimedian solid), prismoid, dan
sebagainya, namun dalam bagian ini hanya akan dibahas materi bangun ruang yang terkait
dengan geometri ruang di sekolah dengan tambahan materi pengayaan di beberapa bagian.

A. Kubus dan Balok

Kubus merupakan bangun ruang yang dibatasi oleh


enam buah persegi yang kongruen. Pada gambar
dapat dilihat bahwa kubus memiliki 8 titiksudut dan
12 rusuk dengan panjang yang sama. Contoh yang
paling sederhana dari kubus adalah dadu.

Perhatikan gambar di samping. Balok mirip dengan kubus, memiliki 8 titik sudut dan 12
rusuk. Balok dibatasi oleh tiga pasang persegipanjang yang kongruen dan masing-masing
pasangan yang kongruen ini terletak sejajar. Kubus merupakan keadaan khusus dari balok,
dengan kata lain, kubus dapat dikatakan sebagai balok yang semua sisinya berupa persegi.
Contoh balok dalam kehidupan sehari-hari di antaranya adalah ruang kelas, kotak kemasan
karton, dan balok kayu.

Penamaan kubus dan balok dibuat berdasarkan titik-titik


sudutnya. Sebagai contoh kubus pada gambar 1 dapat
dituliskan sebagai kubus (atau
). Balok pada gambar 2 dapat dinamakan sebagai
balok (atau ).

1. Jaring-jaring Kubus dan Balok


Jika sebuah polihedron dipotong pada beberapa rusuknya dan dapat dibuka untuk diletakkan
pada suatu bidang datar sehingga membentuk susunan yang saling terhubung pada rusuk-
rusuknya maka susunan yang terbentuk disebut sebagai jaring-jaring. Sebaliknya, suatu jaring-
jaring polihedron dapat dilipat dan disambung untuk membentuk suatu polihedron tanpa ada
sisi yang bertumpuk. Aktivitas untuk menyelidiki jaring-jaring balok dan kubus dapat
dilakukan siswa dengan memanfaatkan kotak karton bekas.

Pada gambar di atas, dua gambar tengah bukan jaring jaring balok karena ada bagian yang
terpisah dan ada bagian yang saling menumpuk ketika dilipat menjadi polihedron yaitu

69
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

persegi 1 dan 2. Sementara itu dua gambar di kiri dan dua gambar di kanan merupakan
jaring-jaring.

2. Luas permukaan balok dan kubus

Dari gambar di samping, luas permukaan


balok dapat ditentukan.

Sementara itu untuk kubus, karena panjang


rusuknya sama, , maka

3. Volume kubus dan balok


Jika pada geometri datar, luas suatu bangun
dinyatakan sebagai banyaknya satuan luas yang
dapat menutup bangun datar, maka dalam
geometri ruang, volume atau isi bangun ruang
dinyatakan sebagai banyaknya satuan isi yang
dapat mengisi bangun ruang tersebut. Volume diukur dalam satuan kubik, seperti
centimeter kubik (cm3), inchi kubik (in3) atau meter kubik (m3). Satu cm3 menyatakan
volume kubus dengan panjang rusuk 1 cm. Satuan lain untuk volume di antaranya adalah
liter (1000 cc), gallon, barel, dan sebagainya. Selain ukuran baku untuk menyatakan
volume, dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai juga ukuran-ukuran tidak baku
seperti: sendok makan (takaran dosis obat), tetes (takaran untuk percobaan kimia), gelas
(dalam masak-memasak)

Pada sebuah balok, percobaan paling mudah untuk menentukan volume adalah dengan
menggunakan kubus satuan. Sebagai contoh balok dengan ukuran panjang 3 satuan, lebar 2
satuan dan tinggi 4 satuan dapat diisi dengan menggunakan kubus satuan sebanyak 3  2  4
buah. Sehingga dikatakan balok tersebut mempunyai volume 24 satuan volume.

Melalui proses percobaan mengisi kubus satuan ke balok dalam berbagai ukuran, secara
umum volume balok dengan panjang p, lebar l, dan tinggi t dapat dinyatakan sebagai

Mengingat bahwa alas balok berbentuk persegipanjang dengan luas , maka


volume balok dapat juga dinyatakan sebagai hasil kali luas alas dengan tinggi balok.

70
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Oleh karena pada kubus dengan panjang rusuk a berlaku , maka volume
kubus dapat dinyatakan sebagai

Volume Kubus = a3

4. Diagonal sisi, diagonal ruang dan bidang diagonal


Dalam geometri datar, diagonal pada sebuah segibanyak merupakan
garis yang menghubungkan dua titiksudut yang tidak berdekatan.
Sebagai contoh, pada segilima , garis dan merupakan
diagonal. Sementara itu bukan diagonal dari segilima, karena
titik dan terletak berdekatan (terletak pada sisi yang sama).
Diagonal ruang suatu bangun ruang merupakan garis yang
menghubungkan dua titiksudut yang tidak berdekatan (tidak
terletak pada satu bidang sisi). Sebagai contoh, pada gambar di
samping, merupakan diagonal ruang dari balok
. Oleh karena itu dalam kubus dan balok terdapat
tiga istilah diagonal, yaitu diagonal sisi, diagonal ruang, dan bidang diagonal.

Terdapat 12 diagonal sisi dan 6 diagonal ruang pada balok dan kubus.
Keduabelas diagonal sisi pada balok dan kubus membentuk enam buah bidang diagonal.

Perhatikan balok dengan ukuran pada gambar, ruas garis EB, EG, dan FC
merupakan tiga dari duabelas diagonal sisi pada balok ABCDEFGH. Dengan
menggunakan teorema Pythagoras, dapat ditentukan

√ √ dan √
Perhatikan bahwa segitiga HDB siku-siku di D, sehingga dengan teorema Pythagoras
diperoleh
√ √( √

B. Prisma

Jika sebuah garis lurus bergerak dalam


ruang, tanpa perubahan arah garis dan
mengikuti keliling suatu segi-n, maka jejak
yang terbentuk dinamakan permukaan

71
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

prismatik (prismatic surface). Ketika garis yang bergerak ini tepat melalui titiksudut segi-n,
maka garis ini merupakan rusuk permukaan prismatik.

Jika sebuah bidang datar memotong permukaan prismatik beserta seluruh rusuk-rusuknya,
maka akan terbentuk sebuah segi-n. Jika terdapat dua bidang sejajar memotong permukaan
prismatik, maka terbentuk dua segi-n yang kongruen. Bagian permukaan prismatik yang
berada di antara keduanya, beserta dua segi-n, membentuk prisma segi-n. Dua segi-n ini
disebut alas dan tutup, sedangkan permukaan prismatik di antara keduanya disebut sisi prisma.
Rusuk-rusuk yang terletak pada sisi prisma dinamakan rusuk sisi dan rusuk yang terletak di
bagian alas dinamakan sebagai rusuk alas. Jarak antara bidang alas dan tutup merupakan tinggi
prisma. Apabila rusuk-rusuk sisi prisma tegak lurus terhadap alas, maka dinamakan sebagai
prisma tegak, dan selain yang demikian, dinamakan sebagai prisma miring.
Prisma diberi nama menurut bentuk alasnya. Contoh: prisma segitiga samasisi, prisma
segienam beraturan, prisma segilima beraturan.

1. Volume prisma segitiga siku-siku

Kita telah mengenal volume balok,


selanjutnya, bagaimana untuk volume
prisma segitiga? Volume prisma
segitiga siku-siku dapat dicari dengan
menduplikasi prisma segitiga siku-
siku yang kongruen sehingga dapat
dibentuk menjadi balok.
Misalkan V menyatakan volume prisma segitiga siku-siku dengan luas alas A, maka
volume balok yang terbentuk adalah . Karena 2A
adalah luas baru yang berupa persegi panjang, maka

Sehingga diperoleh

72
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

2. Volume prisma segitiga sebarang

Berdasarkan volume prisma segitiga siku-siku yang telah diperoleh, selanjutnya volume
prisma segitiga sebarang dapat
ditentukan dengan cara membagi prisma
tersebut menjadi dua buah prisma
segitiga siku-siku. Pada gambar di
samping, prisma segitiga sebarang
dengan alas dibagi menjadi dua
prisma segitiga-siku-siku dengan alas
dan .

Misalkan volum prisma , , dan berturut-turut dinyatakan


sebagai , dan maka

Jadi, secara umum

Volum prisma segitiga = Luas alas  tinggi

3. Volum prisma segi enam dan segi-n

Volum prisma segi-n dapat dicari dengan jalan


membaginya menjadi prisma-prisma segitiga. Sebagai
contoh, prisma segi enam beraturan dengan panjang rusuk
alas a dan tinggi prisma t dapat dipecah menjadi enam buah
segitiga samasisi dengan panjang sisi a. Dengan
menggunakan teorema Pythagoras untuk menentukan tinggi
segitiga, luas masing-masing segitiga dapat ditentukan yaitu

a2
Luas segitiga √ 3.
4
Luas segienam

√ √

Sehingga, volum segienam beraturan √

Secara umum untuk prisma segi-n, misalkan:


V menyatakan volum prisma segi-n,
Vi menyatakan volum prisma segitiga ke-i, dan
Li menyatakan luas alas prisma segitiga ke-i.

73
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

maka

Jadi secara umum berlaku

Luas prisma segi-n = Luas alas prisma  tinggi.

4. Prinsip Cavalieri
Misalkan dua bangun ruang B1 dan B2
terletak pada suatu bidang datar H. Jika
setiap bidang yang sejajar H memotong
kedua bangun ruang dan hasil
perpotongannya mempunyai luas yang
sama, maka Volume B1 = Volume B2
Untuk memudahkan pemahaman tentang prinsip Cavalieri gunakan dua tumpukan kertas
dengan tinggi yang sama. Satu tumpukan membentuk balok, sedang satu tumpukan lagi
dibuat berkelok atau miring.

Perhatikan gambar, ketiga tumpukan


kertas memiliki ketinggian yang sama.
Jika setiap mengambil kertas ke-n dari
bawah dari ketiga tumpukan diperoleh
luas kertas yang sama, maka volume
ketiga tumpukan tersebut sama besar.

5. Volume Prisma Miring

Untuk menentukan volume prisma miring, buat prisma tegak dengan alas dan tinggi yang
sama. Setiap bidang sejajar alas memotong
kedua prisma, diperoleh hasil perpotongan
yang sama dan sebangun (sehingga luasnya
sama). Sesuai dengan prinsip Cavalieri, maka
volume kedua prisma sama. Dengan
demikian diperoleh

Volume prisma miring = Luas Alas  tinggi

74
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

6. Jaring-Jaring dan Luas Permukaan Prisma

Berikut ini merupakan contoh


jaring-jaring prisma segitiga dan
segienam beraturan.

Melalui ilustrasi dua jaring-jaring


prisma di atas, maka luas
permukaan prisma dapat ditentukan dengan jalan menjumlahkan luas sisi prisma, luas
tutup, dan luas alas.
Luas permukaan prisma = luas sisi prisma + luas alas + luas tutup
Luas permukaan prisma = (keliling alas  tinggi prisma) + 2  Luas alas

C. Limas (Piramida)

Jika sebuah sinar garis berpangkal di


titik Z bergerak dengan titik pangkal
tetap melalui ruas-ruas garis sisi segi-n,
maka jejak yang terbentuk merupakan
permukaan piramidal. Sinar garis yang
melalui titiksudut segi-n dinamakan
sebagai rusuk permukaan piramidal.
Segi-n bersama titik Z dan bagian
permukaan piramidal yang terletak di antara keduanya beserta seluruh titik yang dibatasinya
membentuk limas.

Segi-n dari limas ini dinamakan sebagai alas, titik Z disebut puncak limas, dan permukaan
piramidal yang menjadi bagian dari limas dinamakan sisi limas. Ruas garis yang yang
menghubungkan puncak dengan sudut-sudut alas dinamakan rusuk sisi, untuk
membedakan dengan rusuk alas. Tinggi limas dinyatakan sebagai jarak terpendek antara
titik puncak dengan bidang alas. Limas segi-n memiliki n buah rusuk sisi yang berbentuk
segitiga, n buah rusuk sisi dan n buah rusuk alas. Sehingga banyak rusuk limas segi-n
adalah 2n.
Jika alas limas berbentuk segi-n beraturan, maka dinamakan sebagai limas segi-n
beraturan. Limas segi-n beraturan dikatakan sebagai limas tegak jika titik kaki garis
tingginya terletak pada pusat alasnya. Limas segi-n beraturan memiliki n sisi berbentuk
segitiga samakaki.

75
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

1. Volume Limas Segitiga


Berawal dari limas Q.ABC, lukis
prisma segitiga ABC.PQR
dengan rusuk sisi sejajar BQ.
Misal volume, luas alas, dan
tinggi prisma adalah berturut-
turut , , dan maka

Potong prisma menjadi tiga


bagian seperti pada gambar.

Limas dapat dipandang sebagai limas dengan puncak dan alas R. Karena
, dan tinggi limas dengan sama, maka dengan prinsip
Cavalieri diperoleh

Perhatikan limas dan . Kedua limas ini memiliki alas yang kongruen dan
tinggi yang sama sehingga

Akibatnya ketiga limas , dan memiliki volume yang sama. Dengan


demikian

2. Volume Limas segi-n


Seperti pada penurunan rumus prisma, setelah ditemukan
rumus volume limas segitiga, selanjutnya volume limas
segi-n dapat diturunkan dengan jalan memecah limas ini
menjadi limas-limas segitiga.

Sebagai contoh perhatikan limas segilima .

Misalkan:

menyatakan volume limas

menyatakan tinggi limas.

Maka

76
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Secara umum limas segi-n selalu dapat dipecah menjadi limas-limas segitiga yang
mempunyai tinggi sama dengan tinggi limas yang diberikan. Dengan demikian volume
prisma segi-n dengan tinggi t adalah

Percobaan untuk menunjukkan kebenaran rumus volume limas dapat dilakukan melalui
peragaan menakar menggunakan sebuah limas dan sebuah prisma pasangannya. Dalam hal
ini dikatakan limas dan prisma yang berpasangan jika kedua alas bangun tersebut
kongruen dan tinggi kedua bangun sama. Melalui praktek menakar didapatkan fakta
bahwa prisma dipenuhi oleh tiga takaran limas.

7. Jaring-jaring Limas dan Luas Permukaan Limas

Melalui ilustrasi dua jaring-jaring limas di bawah, luas


permukaan limas dapat ditentukan dengan
menjumlahkan luas sisi limas dan alasnya.

Luas permukaan limas = Luas seluruh sisi limas + Luas alas

Bahan Bacaan 12: Bangun Ruang Sisi Lengkung

Bangun ruang sisi lengkung merupakan bangun ruang yang paling tidak memiliki satu sisi
lengkung. Beberapa bangun ruang sisi lengkung mungkin sulit didefinisikan secara tepat,
namun bangun ruang tersebut dapat diidentifikasi melalui sifat-sifat atau proses
terbentuknya. Selain konsep bangun ruang sisi lengkung, terutama kerucut, tabung, dan
bola dibahas beberapa hal yang terkait dengannya seperti luas permukaan dan volume.

A. Tabung (Silinder)

Jika sebuah garis dengan arah yang tetap bergerak di dalam ruang sepanjang kurva
lengkung, maka jejak yang ditimbulkan membentuk permukaan silindris. Kurva lengkung
ini dinamakan garis arah dan garis yang bergerak dinamakan sebagai garis pelukis. Sama
seperti prisma, jika permukaan silindris dengan garis arah kurva tertutup sederhana dipotong
oleh dua buah bidang yang sejajar, maka kedua hasil perpotongan bersama-sama dengan
permukaan silindris di antara keduanya beserta seluruh titik yang dibatasinya membentuk
tabung. Bagian sisi silindris yang terletak di antara dua bidang sejajar dinamakan sebagai sisi
tabung yang berupa sisi lengkung. Bagian silinder yang merupakan perpotongan permukaan
silindris dengan dua bidang sejajar dinamakan sebagai alas dan tutup. Alas dan tutup tabung
mempunyai bentuk kongruen. Jarak antara bidang alas dan bidang tutup dinyatakan sebagai

77
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

tinggi tabung. Tabung memiliki dua rusuk berbentuk kurva lengkung yang sekaligus
merupakan batas dari alas atau tutupnya.

Jika di setiap titik pada rusuk,


sudut antara bidang alas dan sisi
lengkung membentuk sudut siku-
siku, maka tabung yang demikian
dinamakan sebagai tabung tegak.
Selain berdasarkan sudut antara
alas dan sisi lengkung, jenis tabung ditentukan juga oleh bentuk alasnya. sebagai contoh
tabung dengan alas berbentuk ellips dinamakan sebagai tabung ellips dan tabung dengan
alas lingkaran dinamakan sebagai tabung lingkaran. Selanjutnya dalam modul ini, jika
tidak diberi penjelasan, maka yang dimaksud dengan tabung adalah tabung lingkaran
tegak.
Tabung lingkaran tegak dapat juga didefinisikan sebagai bangun ruang yang dihasilkan
oleh perputaran dengan sumbu putar salah satu sisinya. Tabung dapat juga dipandang
sebagai prisma segi- beraturan dengan tak hingga.

1. Volume Tabung
Pikirkan sebuah prisma tegak segi-n beraturan. Jika banyak rusuk alas diperbanyak tanpa
batas, maka segi- ini akan menjadi lingkaran. Dengan memandang tabung sebagai prisma
segi- , dengan tak hingga, dapat diturunkan rumus untuk volume tabung dengan tinggi
dan jari-jari alas .

2. Luas permukaan tabung


Perhatikan gambar bukaan tabung pada
gambar. Sisi lengkung (selimut) tabung,
jika dibuka akan membentuk
persegipanjang dengan panjang sisi
keliling lingkaran alas dan t.

Bukaan Tabung
Sehingga

78
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

B. Kerucut

Misalkan diberikan sebuah kurva lengkung yang terletak pada sebuah bidang datar dan
sebuah titik yang tidak sebidang dengannya. Jika sebuah garis melalui titik dan
bergerak sepanjang kurva lengkung, maka jejak yang dihasilkan membentuk conical
surface. Kurva lengkung ini dinamakan sebagai garis arah dan garis yang bergerak disebut
garis pelukis.

Kerucut merupakan bangun yang dibatasi oleh kurva lengkung tertutup sederhana sebagai
alas, bagian kurva lengkung yang terletak diantara dan alas beserta seluruh daerah yang
dibatasinya.

Pada gambar di samping, titik dinamakan sebagai


titik puncak, garis yang menghubung-kan puncak
ke kurva alas dinamakan sebagai garis pelukis. Jenis
kerucut dapat dibedakan berdasarkan bentuk alas,
seperti kerucut lingkaran, kerucut ellips, dan kerucut
jenis lainnya.

Kerucut lingkaran tegak, merupakan kerucut yang proyeksi puncak pada alas terletak di
pusat lingkaran alas, dapat juga dipandang sebagai hasil rotasi satu putaran segitiga siku-
siku dengan sumbu rotasi salah satu sisi siku-sikunya. Kerucut yang dibahas dalam
bahan belajar ini adalah kerucut lingkaran tegak.

1. Volume Kerucut
Dengan memandang kerucut dengan jari-jari alas r dan tinggi t sebagai limas segi-n
beraturan untuk n tak hingga maka volume kerucut dapat ditentukan.

Kebenaran rumus volume kerucut ini dapat ditunjukkan dengan menggunakan peragaan
menakar dengan menggunakan takaran kerucut dengan tabung pasangannya. Pasangan
kerucut dan tabung ini memiliki alas yang kongruen dan tinggi yang sama. Melalui
penakaran pasir ternyata tabung akan penuh setelah diisi 3 kali takaran kerucut. Dengan
demikian

2. Luas Permukaan Kerucut


Sebelum membahas luas permukaan kerucut, dicari terlebih dahulu luas juring lingkaran
jika diketahui jari-jari dan panjang busurnya.
Perhatikan ilustrasi di bawah.

79
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Sebuah juring dipotong-potong menjadi juring-juring yang lebih kecil, kemudian disusun
seperti gambar 3 yang menyerupai susunan segitiga-segitiga dengan tinggi . Jika banyak
potongan semakin banyak mendekati tak hingga, maka alas-alas segitiga tersebut
membentuk garis lurus. Luas bangun ini akan sama dengan luas segitiga dengan alas ,
tinggi . Jadi luas juring lingkaran dengan panjang busur adalah

Jika dua buah jari-jari lingkaran membentuk sudut 1 dan dipotong, maka

i. Busur AB mempunyai panjang , dan

ii. Luas sektor AOB = .

Jadi jika sudut AOB memiliki besar D, maka

i. , dan

ii.
(i)
Untuk menemukan luas selimut (permukaan
lengkung) kerucut perhatikan ilustrasi berikut.
Misalkan sebuah kerucut dipotong sepanjang
garis pelukis TC, dan kemudian dibuka di
sebuah bidang datar. Hasilnya berupa sebuah
sektor lingkaran TCD dengan jari-jari TC dan
busur CD. Busur CD ini sekaligus merupakan keliling lingkaran alas.

(lihat (i))

Jadi,

80
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

C. Bola

Jika setengah lingkaran dirotasikan mengelilingi diameternya, maka


akan terbentuk sebuah permukaan bola. Permukaan bola dapat juga
didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama
terhadap suatu titik tertentu yang dinamakan sebagai pusat bola. Benda
yang dibatasi oleh permukaan bola dinamakan sebagai bola.
Perpotongan antara sebuah bidang datar dengan bola akan membentuk
lingkaran. Lingkaran besar merupakan lingkaran yang diperoleh jika
bidang pemotong melalui pusat lingkaran.

1. Volume Bola

Pada gambar di atas, sebuah tabung dengan tinggi dan jari-jari alas , diisi dengan kerucut yang
memiliki tinggi dan jari-jari alas . Pada gambar kanan, diberikan setengah bola dengan pusat
dan berjari-jari . Ambil sebarang bidang sejajar alas kecurut, dengan jarak (sebarang) dari
puncak kerucut. Bidang mengiris daerah antara tabung dan kerucut sehingga membentuk
cincin berjari-jari luar , jari-jari dalam dan mengiris bola dengan bentuk lingkaran berjari-jari
. Akan ditunjukkan bahwa luas cincin di gambar kiri sama dengan luas lingkaran gambar
kanan. Perhatikan bahwa dan . Dengan menggunakan
teorema Pythagoras, diperoleh . Misalkan Luas cincin dan luas lingkaran
dilambangkan dengan dan maka

(
(

Untuk sebarang bidang sejajar alas memotong kedua bangun, diperoleh luas permukaan hasil
irisan yang sama, menurut asas Cavaliery, maka volume kedua bangun sama.

81
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

Dengan demikian diperoleh

2. Luas Permukaan Bola


Misalkan sebuah bola
dipotong membentuk limas-
limas dengan titik puncak di
pusat bola seperti pada
gambar di atas. Perhatikan
bahwa limas-limas yang terbentuk mempunyai tinggi yang sama, yaitu jari-jari bola (r).
Misalkan luas alas masing-masing limas dinyatakan sebagai L1, L2, L3, ... , dan Ln. Jika alas
limas dibuat sekecil-kecilnya, dengan kata lain n dibuat sebesar-besarnya (n tak hingga) maka
jumlah luas alas seluruh limas akan sama dengan luas permukaan bola.

Diperoleh,

82
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

DAFTAR PUSTAKA

Ann Xavier Gantert, 2008, Amsco’s Geometry, New York: Amsco School Publication

Daniel C. Alexander & Geralyn M. Koeberlein, 2011, Elementary Geometry for College
Students, Belmont: Brooks/Cole

David M. Burton, 2011, The History of Mathematics : An Introduction, New York:


McGraw-Hill.

H.S. Hall, & F.H. Stevens, 1949, School Geometry Parts I – VI. London: MacMillan and
Co..

Michael Serra, 2008, Discovering Geometry: An Investigative Approach, Emeryville


California: Key Curriculum Press

Thomas H. Sidebotham, 2002, The A to Z of Mathematics, A Basic Guide. New York: John
Wiley & Sons, Inc.

Untung Trisna S., 2008, Permasalahan Pembelajaran Geometri Ruang SMP dan
Alternatif Pemecahannya, Yogyakarta: PPPPTK Matematika.

Untung Trisna S., Jakim Wiyoto, 2009, Kapita Selekta Pembelajaran Geometri Datar
Kelas VII di SMP, Yogyakarta: PPPPTK Matematika.

W. Gellert, H. Kastner, & M. Helwich, 1977, The VNR Concise Encyclopedia of


Mathematics, New York: Van Nostrand Reinhold Company.

83
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

BAGIAN 4
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

A. Evaluasi Diri
Setelah mengikuti aktifitas dan mempelajari bahan bacaan ini, pembaca dapat melakukan
evaluasi diri dengan mengerjakan soal-soal yang diberikan di bawah. Evaluasi akan
memberikan gambaran kemampuan pembaca jika dilakukan tanpa melihat kunci terlebih
dahulu.
Petunjuk:
Untuk keperluan evaluasi, diberikan ... soal. Masing-masing jawaban benar akan
mendapatkan skor maksimal 5 sehingga total skor maksimal adalah .... Capaian
kompetensi (CK) peserta akan dihitung menggunakan rumus

Tindak lanjut untuk setiap hasil CK dapat dilihat pada tabel di bawah.
B. Soal evaluasi:
1. Buktikan bahwa melalui dua garis berpotongan di satu titik dapat dibuat sebuah
bidang.
2. Diberikan sebuah definisi
“ ”

Jelaskan mengapa definisi di atas bukan definisi yang baik.

3. Tentukan pernyataan berikut apakah kadang-kadang benar, selalu benar, atau tidak
mungkin benar. Berikan alasannya.
a. Jika dua sudut saling berpelurus dan salah satunya sudut lancip, maka yang lain
sudut tumpul.
b. Jika dua sudut saling berpenyiku, maka keduanya sudut lancip.
c. Jika pelurus dan pelurus , maka merupakan pelurus .
d. Jika ruas garis tegak lurus ruas garis , maka sudut lancip.

4. Periskop merupakan peralatan yang ada dalam kapal


selam, berguna untuk melihat objek-objek di permukaan
ketika kapal menyelam. Objek di permukaan
dipantulkan oleh cermin di dalam selongsong tabung
vertikal ke bawah, dicerminkan kembali ke arah
pengamat. Dengan cara kerja seperti itu, tentukan sudut

84
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

cermin atas terhadap arah horisontal. Apakah kedua cermin periskop sejajar? Berikan
penjelasannya.

5. Lukis dengan jangka dan penggaris.

a. Sudut 75.
b. Sudut 22,5
c. Sudut 15.
6. Sebuah kapal bergerak lurus dari titik A menuju titik B sejauh 200 mil. Dari titik B
bergerak lurus ke titik C sejauh 50 mil. Kapal berada di titik A lagi setelah bergerak
lurus sejauh 140 mil. Mungkinkah Hal itu terjadi?

7. Dalam , dan . Manakah pernyataan tentang berikut


ini yang benar?
a. Semua sisi berbeda panjang, dan sisi terpanjang.
b. Semua sisi berbeda panjang, dan sisi terpanjang.
c. dan sama panjang, dan yang terpanjang adalah .
d. dan sama panjang dan panjangnya lebih dari panjang .
8. Sebutkan semua bangun segiempat yang mungkin dibentuk jika bangun tersebut
memiliki dua pasang sisi sejajar, dan sisi yang berhadapan sama panjang.

9. Sebutkan semua bangun segiempat yang mungkin dibentuk jika diketahui kedua
diagonalnya saling tegak lurus.

10. Dua siswa, Cici dan Dani mendeskripsikan cara untuk menunjukkan bahwa suatu segi
empat merupakan jajar genjang seperti tertulis di bawah.

Manakah di antara uraian dari kedua siswa yang selalu menghasilkan jajar genjang?
Jelaskan.

11. Pada , , pada dan pada sehingga . Buktikan


bahwa .

12. Dewi menemukan cara mengukur tinggi ruang kelas secara


tidak langsung. Dia mengikat tali ke pertemuan antara
dinding dengan lantai, kemudian ditarik kencang ke arah
matanya. Selanjutnya ia meletakkan pengaris 30 cm di atas

85
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

tali dengan posisi vertikal, titik nol penggaris berada di tali, dan ujung atas mistar
segaris dengan mata dan pertemuan dinding dengan plafon. Hanya dengan dua
pengukuran, ia dapat menentukan tinggi dinding. Jelaskan metode yang ia gunakan.
Jika jarak ujung bawah mistar ke titik A dan ke mata berturut-turut cm dan cm,
tentukan tinggi dinding ruang kelas. (gambar diganti)

13. Tentukan luas daerah yang diarsir pada bangun-bangun berikut:


(keterangan: P terletak di pusat persegi berisi 14cm)

14. Di titik A terdapat pangkalan


helikopter pemadam api yang berjarak
5 km ke pantai. Dari menara
pengawas terlihat titik api yang berada
di titik D. Untuk pemadaman pertama,
helikopter harus terbang ke pinggir
pantai mengambil air, kemudian
bergerak menuju titik D untuk
menumpahkannya di atas api.
Sementara itu untuk pemadaman kedua dan seterusnya, cukup mengambil air di C
karena titik ini merupakan jarak terdekat dari D. Untuk pemadaman pertama.

a. Buatlah tabel dengan kepala tabel , , , dan . Masukkan nilai


bervariasi 0, 5, 10, 15, ... dan seterusnya sampai 40 (proses menghitung
boleh menggunakan kalkulator). Untuk nilai BP berapa diperoleh
minimum?

b. Persempitlah pencarian untuk interval 1 km untuk mendapatkan


terpendek..

86
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

15. Diberikan garis dan seperti pada gambar.


Tunjukkan bahwa besar sudut adalah selisih antara
sudut keliling yang menghadap busur dan .

16. Dua roda gigi saling bersinggungan seperti pada gambar. Roda
gigi besar memiliki 30 gigi, dan yang kecil memiliki 18 gigi. Jika
roda gigi besar berputar , berapa sudut putar roda gigi kecil?

17. Lukis lingkaran berpusat di (0, 0) berjari-jari 2 dan berpusat di (7, 0) berjari-jari 4.
Dengan menggunakan jangka dan penggaris, lukis garis singgung persekutuan luar dan
persekutuan dalam kedua lingkaran tersebut.

18. Jajargenjang merupakan bayangan jajargenjang yang direfleksikan


terhadap sumbu- kemudian dengan rotasi berpusat di ( sudut rotasi . Jika
( , ( , dan ( , maka koordinat titik adalah ... .

19. Sebuah bak air berbentuk limas persegi


terpancung (terbalik). Panjang rusuk alas 20
cm dan panjang rusuk bagian atas 40 cm. Jika
tinggi limas terpancung 40 cm, berapa volum
sampah yang dapat ditampung?

20. Gambarlah balok . Gambarlah jaring-jaring balok serta beri nama untuk
setiap titiksudutnya, jika balok itu diiris sepanjang rusuk-rusuk

a. dan

b. , dan

21. Sebuah balon udara berbentuk bola berjari-jari memerlukan udara sebanyak 2 m3.
Berapa m3 lagi udara yang harus dipompakan agar jari-jarinya menjadi dua kali jari-
jari semula?

22. Sepuluh batang bambu dengan diameter 10 cm panjang 4 meter diikat di dasar kolam
berbentuk balok dengan ukuran panjang 4,5 m, lebar 55 cm, dan tinggi 30 cm untuk
direndam dalam suatu larutan pengawet. Jika diasumsikan ujung-ujung bambu tertutup,

87
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

berapa liter larutan pengawet harus dimasukkan sampai bak menjadi penuh? Gunakan
3,14 untuk pendekatan nilai .

C. Tindak lanjut
Seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa evaluasi yang dilakukan oleh
diri sendiri secara jujur adalah kunci keberhasilan mengukur capaian kompetensi
(CK). Berkaitan dengan itu, pertimbangkan hal berikut
Perolehan
Deskripsi dan tindak lanjut
(dalam %)
Sangat Baik, berarti Anda benar-benar memahami geometri
dasar secara umum. Selanjutnya kembangkan pengetahuan dan
tuangkan dalam pembelajaran dengan banyak membaca dari
sumber lain.
Baik, berarti Anda cukup memahami konsep-konsep geometri
dasar walaupun ada beberapa bagian yang perlu dipelajari lagi.
Selanjutnya pelajari lagi beberapa bagian yang dirasakan belum
begitu dipahami baik dari bahan ini maupun sumber lain.l.
Cukup, berarti Anda belum cukup memahami konsep-konsep
geometri dasar. Oleh karena itu Anda perlu mempelajari lagi
bagian yang belum dikuasai dan menambah referensi dari
sumber lain maupun berdiskusi dengan teman sejawat.
Kurang, berarti Anda belum dapat memahami konsep-konsep
geometri. Oleh karena itu Anda perlu mempelajari lagi dari
awal, menambah referensi dari sumber lain, dan banyak
berdiskusi dengan teman sejawat yang dipandang lebih
menguasai materi geometri.

D. Kunci Jawaban / Bantuan


1. Misalkan kedua garis tersebut dan . Karena kedua garis berpotongan, maka
terdapat sebuah titik yang termuat dalam sekaligus dalam . Ambil titik di
. Ambil titik di . tidak mungkin berhimpit dengan , karena k dan l hanya
bersekutu di satu titik T. Dengan demikian terdapat tiga titik tidak segaris .
Berdasarkan aksioma melalui tiga titik tidak segaris dapat dibuat sebuah bidang. Jadi
melalui dua garis berpotongan di satu titik dapat dibuat sebuah bidang. Terbukti.
2. Lihat di modul tentang kriteria definisi yang baik.
3. a. Selalu benar. Buat ilustrasi sudut dan saling berpelurus sehingga
. Karena akibatnya . Jadi tumpul.
(pernyataan selalu benar)
a. kadang-kadang benar. Misalkan dua sudut tersebut dan . Karena keduanya
berpenyiku, maka . Untuk kasus besar salah satu sudut adalah sudut
siku-siku, maka penyikunya adalah sudut . Jadi tidak berlaku jika salah satu
sudutnya atau .
b. Kadang benar. , sehingga .
Pernyataan hanya benar jika .
88
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

c. Selalu salah, karena , sudut lancip adalah sudut yang besarnya kurang
dari
4. Sejajar
5. Alternatif:
a. Lukis sudut , kemudian lukis lagi di salah satu kakinya sudut .
b. Lukis sudut , kurangi dengan sudut ..
6. Tidak mungkin karena jalur kapal memenuhi syarat terbentuknya segitiga. Jumlah dua
sisi kurang dari sisi yang ketiga sehingga tidak memenuhi syarat terbentuknya segitiga.
7. Buatlah sketsa, gunakan sifat-sifat segitiga. Sisi terpanjang merupakan sisi yang
berada di hadapan sudut terbesar.
8. Jajargenjang, persegi panjang, persegi, belah ketupat, trapesium.

9. Layang-layang, belah ketupat, persegi, trapesium (yang diagonalnya tegak lurus, buat
garis tegak lurus buat dua garis sejajar sehingga memotong kedua garis tersebut),
sebarang (yang diagonalnya tegak lurus).

10. Keduanya selalu menghasilkan jajar genjang


11. Lukis sketsa segitiga, cari dua sudut-sudut bersesuaian yang sama besar. Karena
jumlah sudut segitiga , maka dapat ditunjukkan bahwa .
12. Penjelasan baca kembali di proporsi dan kesebangunan. Tinggi dinding ruang kelas
(
(dalam cm) adalah .
13. 98cm2 dan 51cm2.
14.
BP AP PD AP+PD BP AP PD AP+PD
0 5 40,31129 45,31129 15 15,81139 25,4951 41,30649
5 7,071068 35,35534 42,42641 16 16,76305 24,5153 41,27836
10 11,18034 30,41381 41,59415 17 17,72005 23,5372 41,25725
15 15,81139 25,4951 41,30649 18 18,68154 22,56103 41,24257
20 20,61553 20,61553 41,23106 19 19,64688 21,58703 41,23392
25 25,4951 15,81139 41,30649 20 20,61553 20,61553 41,23106
30 30,41381 11,18034 41,59415 21 21,58703 19,64688 41,23392
35 35,35534 7,071068 42,42641 22 22,56103 18,68154 41,24257
40 40,31129 5 45,31129 23 23,5372 17,72005 41,25725

89
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP

15. Tarik garis bantu , gunakan sifat jumlah sudut


segitiga.
16.
17. Baca kembali cara melukis garis singgung.
18. (
19. ( ( cm2.
20. Jika kesulitan, gunakan peraga nyata dengan kotak bekas.
21. 14
22. 428,5 liter.

90

Anda mungkin juga menyukai