BAHAN BELAJAR:
Penulis:
Untung Trisna Suwaji
Agus Suharjana
Reviewer:
Marsudi Raharjo
Layouter:
Estina Ekawati
DAFTAR ISI
BAGIAN 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Pengantar Isi ................................................................................................... 1
B. Target Kompetensi ......................................................................................... 1
C. Strategi dan Penilaian..................................................................................... 1
BAGIAN 2 AKTIFITAS .................................................................................................. 3
A. Pengantar:....................................................................................................... 3
B. Aktifitas .......................................................................................................... 4
Aktifitas 0: Mengidentifikasi isi Bahan Belajar ........................................................... 4
Aktifitas 1: Unsur Dasar Pembangun Geometri ........................................................... 4
Aktifitas 2: Sudut dan Garis-garis Sejajar .................................................................... 5
Aktifitas 3: Konstruksi Geometri .................................................................................. 6
Aktifitas 4: Segitiga ...................................................................................................... 7
Aktifitas 5: Segiempat................................................................................................... 9
Aktifitas 6: Proporsi dan Kesebangunan..................................................................... 10
Aktifitas 7: Luas dan Keliling ..................................................................................... 11
Aktifitas 8: Teorema Pythagoras ................................................................................ 11
Aktifitas 9: Lingkaran ................................................................................................. 12
Aktifitas 10: Geometri Transformasi .......................................................................... 13
Aktifitas 11: Bangun Ruang bersisi Datar .................................................................. 14
Aktifitas 12: Bangun Ruang Sisi Lengkung ............................................................... 15
BAGIAN III BAHAN BACAAN ................................................................................... 16
Bahan Bacaan 1: Unsur Dasar Pembangun Geometri ................................................ 16
Bahan Bacaan 2: Sudut ............................................................................................... 19
Bahan Bacaan 3: Konstruksi Geometri ....................................................................... 24
Bahan Bacaan 4: Segitiga ........................................................................................... 29
Bahan Bacaan 5: Segi Empat ...................................................................................... 38
Bahan Bacaan 6: Proporsi dan Kesebangunan............................................................ 42
Bahan Bacaan 7: Luas dan Keliling ............................................................................ 45
Bahan Bacaan 8: Teorema Pythagoras ....................................................................... 48
Bahan Bacaan 9: Lingkaran ........................................................................................ 50
Bahan Bacaan 10: Geometri Transformasi ................................................................. 57
Bahan Bacaan 11: Bangun Ruang Sisi Datar .............................................................. 68
Bahan Bacaan 12: Bangun Ruang Sisi Lengkung ...................................................... 77
BAGIAN 4 UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT ............................................... 84
iii
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
iv
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
PETUNJUK PENGGUNAAN
〈 〉 Bahan Belajar ini berisi materi Geometri dan Pengukuran yang diperuntukkan
sebagai bahan aktifitas dan bacaan pada kegiatan diklat. Namun demikian, peserta
dapat juga mempelajarinya secara mandiri. Pada diklat dengan pola MGMP
diharapkan peserta membaca petunjuk kegiatan tersebih dahulu sebelum mengerjakan
dan membahas LEMBAR KERJA(LK)/LEMBAR TUGAS (LT). Mengingat luasnya
cakupan dan terbatasnya waktu yang tersedia, sebagian LK tidak memungkinkan
diselesaikan pada saat pelatihan. Peserta harus menyelesaikan LK-LK tersebut secara
mandiri setelah diklat selesai. LK-LK yang diberi keterangan mandiri merupakan LK
yang disarankan dikerjakan secara mandiri. Meskipun demikian, jika dirasa penting
untuk dibahas di pelatihan, peserta dapat mengusulkan untuk dibahas pada saat
pelatihan. Untuk mengerjakan aktifitas, karena terbatasnya tempat di bahan belajar
ini, anda perlu menyiapkan buku kosong atau lembar-lembar kertas terpisah.
Sediakan juga mistar, jangka, dan busur derajat.
〈 〉 Jika diperlukan, dalam mengerjakan tugas peserta dapat membaca sumber bacaan
yang berada di bahan belajar ini atau sumber lain yang mendukung
〈 〉 Setelah selesai mengerjakan semua tugas dan membaca bahan bacaan, peserta
melakukan refleksi secara mandiri sesuai dengan panduan pada bagian umpan balik
dan tindak lanjut.
v
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
BAGIAN 1
PENDAHULUAN
A. Pengantar Isi
Merujuk pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (Permenpan dan RB) Nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya memuculkan paradigma baru profesi guru. Konsekuensinya adalah
guru dituntut melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) sehingga guru
dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara profesional. Masih merujuk pada
Permenpan dan RB tersebut, pengembangan keprofesian berkelanjutan meliputi kegiatan
pengembangan diri yaitu diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru serta publikasi
ilmiah dan karya inovasi.
Berkaitan dengan hal ini pemerintah melalui bahan belajar ini, menyediakan atau
setidaknya memfasilitasi kegiatan dimana guru dapat mengembangkan kompetensinya
pada materi geometri dan pengukuran. Selain melalui bahan balajar ini, guru juga harus
secara aktif berupaya mencari kegiatan untuk pengembangan dirinya.
Khusus pada diklat pola MGMP, tidak memungkinkan untuk menyelesaikan seluruh
aktifitas dalam rentang waktu pelaksanaan diklat. Untuk itu, peserta diharapkan
menyelesaikan aktifitas yang belum terselesaikan di kelas diklat secara mandiri.
B. Target Kompetensi
Setelah mempelajari bahan belajar ini, peserta diklat atau pembaca
1. Memahami hubungan antara unsur-unsur pada bangun datar.
2. Menghitung keliling dan luas daerah bangun datar.
3. Memahami konsep transformasi pada bangun datar (translasi, refleksi, rotasi, dan
dilatasi).
4. Memahami hubungan antara unsur-unsur dalam ruang.
5. Menggunakan konsep-konsep geometri dalam menyelesaikan masalah.
6. Menentukan kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang 3 dimensi.
7. Menentukan jarak dari titik ke garis, dan titik ke bidang.
C. Strategi dan Penilaian
Untuk memanfaatkan bahan belajar ini, peserta diklat atau pembaca perlu membaca
petunjuk belajar ini beserta dengan evaluasinya.
1
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Jika bahan belajar ini digunakan dalam kegiatan diklat maka sebaiknya peserta diklat
mengikuti alur pembelajaran sesuai dengan arahan fasilitator. Selanjutnya peserta melakukan
kegiatan atau pengerjaan tugas sesuai dengan langkah-langkah yang sudah dirancang dalam
bahan belajar ini. Langkah-langkah yang dimaksud sebagai berikut:
Jika bahan belajar ini digunakan untuk keperluan belajar secara mandiri maka pembaca
perlu memulainya secara urut dari bagian pertama sampai bagian evaluasi. Sangat
disarankan untuk tidak membuka kunci jawaban terlebih dahulu sebelum pembaca
mencermati keseluruhan isi bahan belajar.
2
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
BAGIAN 2
AKTIFITAS
A. Pengantar:
Dalam kegiatan ini Anda akan melakukan serangkaian kegiatan untuk mencapai
kompetensi berkaitan dengan Geometri dan Pengukuran. Kegiatan-kegiatan tersebut akan
terbagi dalam beberapa topik, di antaranya adalah:
1. Unsur dasar pembangun geometri, pada bagian ini Anda akan belajar tentang pengertian
pangkal, sistim deduktif aksiomatis dalam geometri yang dimulai dari pengertian
pangkal, aksioma, definisi, dan teorema yang perlu dibuktikan kebenarannya
berdasarkan aksioma atau teorema sebelumnya yang telah terbukti benar.
2. Sudut dan garis sejajar, pada bagian ini Anda akan belajar tentang sudut dan
ukurannya, relasi antar sudut, transfersal, dan sifat-sifat garis sejajar.
4. Segitiga, pada bagian ini dibahas tentang pengertian, jenis, dan sifat-sifatnya.
5. Segiempat, topik ini merupakan kelanjutan dari pembahasan tentang segitiga. Di
dalamnya dibahas tentang pengertian, jenis, dan sifat-sifatnya.
6. Proporsi dan kesebangunan. Sebelum membangun sebuah rumah, seorang arsitek
perlu membuat desain dalam ukuran yang lebih kecil. Agar perbandingan antara
ukuran pada gambar dan ukuran sebenarnya selalu sesuai, maka diperlukan
pengetahuan yang matang tentang kesebangunan dan proporsi. Pada bagian ini
dibahas tentang syarat-syarat dan sifat-sifat dua bangun yang sebangun.
7. Luas dan Keliling, pada bagian ini dibahas tentang bagaimana cara menurunkan
rumus-rumus luas dan keliling bangun datar. Dengan membelajarkan prosesnya
maka resiko siswa tidak dapat menyelesaikan permasalahan karena lupa rumusnya
dapat dikurangi.
8. Teorema Pythagoras. Segitiga siku-siku memiliki sifat yang unik. Sifat ini telah
dikenal oleh bangsa Mesir dan Babilonia jauh sebelum Pythagoras lahir. Pada
bagian ini Anda diajak untuk membuktikan rumus Pythagoras dan konversnya.
9. Lingkaran. Pada bagian ini akan dipelajari tentang unsur-unsur lingkaran, nilai ,
keliling dan luas lingkaran, sudut-sudut pada lingkaran, dan garis singgung lingkaran.
3
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
B. Aktifitas
Aktifitas 0: Mengidentifikasi Isi Bahan Belajar
1. Ada berapa aktivitas yang harus Anda ikuti dalam mempelajari bahan belajar ini?
Sebutkan topik-topik untuk masing-masing aktivitas.
2. Kompetensi apa yang diharapkan tercapai setelah mempelajari bahan belajar ini?
Sebutkan!
3. Anda saat ini mengikuti pelatihan dengan pola In-On-In. Apa saja yang harus Anda
lakukan saat In-1, On, dan In-2?
Ketika seseorang yang masih awam dalam geometri diberitahu definisi sudut sebagai dua
sinar yang bersekutu di titik pangkalnya, maka akan muncul pertanyaan lanjutan, apa yang
dimaksud dengan sinar dan titik pangkal? Ketika dijelaskan tentang definisi sinar sebagai
bagian dari garis, akan muncul pertanyaan lagi, apakah yang dimaksud dengan garis? Jika
tuntutan pendefinisian tersebut diteruskan, maka akan sampai kepada suatu istilah yang
tidak dapat didefinisikan lagi dengan kata-kata yang sudah dikenal. Dalam aktifitas ini kita
akan belajar tentang unsur dasar pembangun geometri, yang meliputi unsur yang tidak
didefinisikan, aksioma, definisi, sifat, dan teorema. Jika Anda kesulitan menjawab
LEMBAR KERJA 01, disarankan untuk membaca bahan bacaan 01.
1. Sebutkan tiga unsur dasar geometri yang tidak didefinisikan (undefined term).
2. Jelaskan mengapa “Suatu garis adalah seperti sisi dari suatu penggaris” bukan
merupakan definisi yang baik.
4
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Melalui dua titik berbeda, ada berapa garis dapat dibuat melaluikedua titik
tersebut?
Dua titik berbeda A dan B terletak pada sebuah bidang. Bagaimana kedudukan
titik-titik pada garis AB terhadap bidang?
Diberikan tiga titik tidak segaris. Ada berapa bidang dapat dibuat jika bidang
tersebut melalui ketiga titik yang diberikan?
Ketiga pertanyaan di atas mengantarkan kita ke sistem aksioma dalam geometri.
Tuliskan ketiga aksioma tersebut.
Kegiatan Mandiri.
1. Tuliskan permasalahan yang Anda hadapi dalam hal pengertian pangkal, aksioma,
definisi, dan pembuktian, beserta dengan solusi yang Anda pikirkan/laksanakan.
Pada LK berikut, kita akan membahas tentang pengertian sudut, berbagai satuan
pengukuran sudut, jenis-jenis sudut, relasi antar sudut, serta relasi antara garis dan sudut.
Sebagai tambahan wawasan, Anda dapat membaca bahan bacaan 02.
4. Pada dua gambar di bawah, jika ada, sebutkan pasangan sudut sehadap dan pasangan
sudut berseberangan.
5
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Kegiatan Mandiri.
Pada masa Yunani kuno, hanya ada dua alat yaitu jangka dan penggaris yang digunakan
untuk membuat konstruksi geometri. Jangka digunakan untuk membuat lingkaran/busur
lingkaran dan memberi tanda ruas-ruas garis dengan panjang yang sama, sedangkan
penggaris digunakan untuk menarik garis lurus melalui dua titik (tanpa marka apapun).
1. Buatlah sebarang sudut hanya dengan menggunakan penggaris, kemudian salin sudut
tersebut di tempat yang berbeda.
2. Buatlah sebarang sudut, kemudian bagi dua sama besar sudut tersebut.
3. Buatlah sebarang ruas garis, kemudian tentukan titik tengah garis tersebut.
Kegiatan Mandiri.
6
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
5. Melukis sudut
6. Melukis sudut .
7. Lukis garis sejajar garis , melalui titik di luar .
Aktifitas 4: Segitiga
Penggunaan segitiga dapat di temukan di sekitar kita seperti pada kuda-kuda atap rumah,
penentuan posisi pusat gempa, dll.. Lebih lanjut tentang segitiga, disarankan membaca
bahan bacaan 4.
Pada setiap segitiga, dapat dilukis garis tinggi, garis berat, garis bagi sudut, garis sumbu.
Garis-garis tersebut memiliki sifat yang unik. Aktifitas berikut akan menunjukkan
keunikan sifat-sifat garis-garis tersebut.
Kegiatan Mandiri.
1. Garis tinggi segitiga merupakan garis yang dilukis melalui titik sudut segitiga dan
tegak lurus terhadap sisi di depannya. Lukislah segitiga tumpul, segitiga siku-siku, dan
segitiga lancip. Pada masing-masing segitiga, lukis semua garis tingginya. Sifat apa
yang Anda temukan?
2. Garis berat segitiga merupakan garis yang melalui titik sudut segitiga dan membagi
dua sama panjang sisi di depan sudut tersebut. Lukislah segitiga tumpul, segitiga siku-
7
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
siku, dan segitiga lancip. Pada masing-masing segitiga, lukis semua garis beratnya.
Sifat apa yang Anda temukan?
3. Garis bagi sudut segitiga merupakan garis yang melalui titik sudut dan membagi dua
sudut tersebut. Lukislah segitiga tumpul, segitiga siku-siku dan segitiga lancip. Pada
masing-masing segitiga, lukis semua garis bagi sudut-nya. Sifat apa yang Anda
temukan?
4. Pada suatu segitiga, misalkan titik potong garis-garis bagi sudut adalah . Lukis garis
melalui dan tegak lurus ketiga sisi segitiga. Namakan titik-titik sudut tegak lurus ini
, , dan . Lukis lingkaran berjari-jari . Apa yang dapat Anda simpulkan?
5. Garis sumbu (garis bagi tegak lurus/perpendicular bisector) segitiga merupakan garis
yang tegak lurus dan membagi dua sama panjang suatu sisi segitiga. Lukislah segitiga
tumpul, segitiga siku-siku, dan segitiga lancip. Pada masing-masing segitiga, lukis
semua garis sumbunya. Sifat apa yang Anda temukan?
Misalkan titik potong garis-garis sumbu adalah . Lukis lingkaran berpusat di dan
melalui salah satu titik sudut segitiga. Apa yang dapat Anda simpulkan?
1. Susunlah dengan kata-kata sendiri pengertian atau definisi dua segitiga kongruen.
Untuk menunjukkan kekongruenan dua segitiga, tidak perlu menunjukkan keenam unsur
bersesuaian pada kedua segitiga sama. Cukup beberapa unsur bersesuaian, maka dapat
disimpulkan kedua segitiga tersebut kongruen. Dengan mistar di bawah dan busur derajat,
lakukan aktifitas berikut.
2. Lukis segitiga dengan panjang sisi 6, 3, 5. Bandingkan dengan hasil yang diperoleh
teman Anda, apakah keduanya kongruen? Berdasar aktifitas di atas, tulislah syarat dua
segitiga kongruen.
8
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Kegiatan Mandiri.
1. Dua ruas garis dan saling membagi dua sama panjang di titik . Jika
, buktikan bahwa .
Aktifitas 5: Segiempat
9
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
LEMBAR KERJA 06 .
1. Thales ( 625-547 SM) berhasil mengukur tinggi Piramida. Diketahui bahwa panjang
sisi alas Piramida Besar adalah 756 kaki, sehingga jarak dari pusat alas piramida ke
tepinya adalah 378 kaki. Untuk mengukur tinggi Piramida, ia memerintahkan
pembantunya yang memiliki tinggi 6 kaki untuk berdiri di ujung bayangan Piramida.
Diperoleh ukuran-ukuran jarak
ujung bayangan piramida dari
sisi Piramida 342 kaki, dan
panjang bayangan anak buah
Thales 9 kaki.
Berdasar data ini, Thales
mendapatkan tinggi Piramida 480 kaki.
Jelaskan, prinsip apa dan bagaimana cara yang digunakan Thales untuk mengukur
tinggi Piramida tersebut.
10
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Kegiatan Mandiri.
1. Tuliskan permasalahan tentang proporsi dan kesebangunan yang Anda temukan beserta
pemecahannya.
Jika Anda mendapatkan kesulitan menyelesaikan permasalahan di atas, Anda dapat
membaca Bahan Bacaan 6 tentang Proporsi dan Kesebangunan.
Masing-masing cat tembok memiliki daya sebar yang berbeda. Sebagai contoh, cat merk
“D” memiliki daya sebar 12m2 per liter, yang berarti dibutuhkan 1 liter untuk mengecat 1
lapis permukaan seluas 12m2. Sementara itu, daya sebar cat “V” hanya 9m2 per liter
dengan harga yang lebih murah. Dari kasus tersebut, selain informasi daya sebar dan harga
masing-masing merk, tentu saja luas permukaan yang harus dicat juga harus
diperhitungkan. Pada bagian ini Anda akan belajar tentang Luas dan keliling bangun
bersisi datar. Sebagai tambahan wawasan, Anda dapat membaca Bahan Bacaan 7 tentang
Luas dan Keliling.
Kegiatan Mandiri.
1. Jelaskan bagaimana Anda menurunkan rumus luas daerah dan keliling jajargenjang,
trapesium, belah ketupat, dan lingkaran.
2. Tuliskan permasalahan terkait dengan luas atau keliling bangun datar beserta
pemecahannya.
Segitiga siku-siku memiliki sifat yang unik terkait dengan panjang sisi-sisinya. Pada
Tablet Babylonia (Plimpton 322) yang dibuat sekitar 1900 – 1600 SM memuat tripel
Pythagoras. Pythagoras sendiri hidup sekitar 580 – 500 SM. Teorema Pythagoras
berbunyi:
11
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Konvers teorema Pythagoras ini dipercaya telah digunakan oleh bangsa Mesir kuno untuk
membuat segitiga siku-siku dengan cara merentangkan tali yang memiliki simpul dengan
jarak yang sama.
1. Buktikan bahwa pada segitiga siku-siku dengan sisi , , dan sisi terpanjang ,
berlaku .
Kegiatan Mandiri.
2. Pada tahun 1927 telah diterbitkan buku The Pythagorean Proposition karya Elisha
Scott Loomis yang memuat ratusan bukti teorema Pythagoras. Buku tersebut memuat
lebih dari 200 bukti teorema Pythagoras, termasuk bukti dari Pythagoras sendiri,
Euclid, Leonardo da Vinci, dan Presiden Amerika Serikat James Garfield. Cobalah
Anda mencari satu pembuktian teorema Pythagoras yang berbeda dengan bukti yang
telah Anda tuliskan di soal no. 1.
3. Tuliskan soal pemecahan masalah terkait teorema Pythagoras beserta penyelesaiannya.
Aktifitas 9: Lingkaran
LEMBAR KERJA 09
2. Jelaskan bagaimana Anda mendapatkan rumus keliling dan luas lingkaran berjari-jari .
Kegiatan Mandiri.
1. Archimedes (287 – 212 SM) menyatakan bahwa luas suatu lingkaran sama dengan luas
segitiga yang panjang sisi siku-sikunya sama dengan jari-jari dan keliling lingkaran.
Benarkah pernyataan ini? Berikan penjelasannya.
2. Pada sebuah lingkaran besar sudut pusat adalah dua kali besar sudut keliling yang
menghadap busur yang sama. Buktikan pernyataan tersebut.
4. Ada berapa garis singgung lingkaran dapat dibuat melalui titik jika
a. di luar lingkaran
b. pada lingkaran
12
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
c. di dalam lingkaran
5. Lukis sebarang lingkaran dan titik di luar lingkaran. Dengan menggunakan jangka
dan penggaris, lukis garis singgung lingkaran melalui .
6. Lukis dua lingkaran sebarang yang tidak konsentris (tidak sepusat), lukislah garis
singgung persekutuan luar.
8. Pada gambar dua lingkaran di bawah, lukislah garis singgung persekutuan dalam.
9. Berdasarkan langkah-langkah di atas, turunkan rumus untuk mendapatkan panjang
garis singgung persekutuan dalam.
Gambar di samping merupakan salah satu bentuk pengubinan karya MC. Escher yang
berjudul “Sea Horse”. Pola tersebut dibuat menggunakan transformasi geometri. Pola-
pola yang lain karya beliau dapat dilihat di
http://www.mcescher.com/ .
Pada bagian ini, Anda akan belajar tentang transformasi
geometri. Untuk memperdalam pemahaman Anda dapat
membaca bahan bacaan 10.
LEMBAR KERJA 10
Kegiatan Mandiri.
13
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
2. Tentukan persamaan bayangan parabola yang didilatasi dengan pusat (1,2), dan
faktor dilatasi 2.
LEMBAR KERJA 11
2. Di antara 4 gambar di bawah, manakah yang merupa kan jaring-jaring kubus? Berikan
penjelasannya.
Kegiatan Mandiri.
14
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
a. Jika berat bahan yang digunakan adalah 8 kg/m2, tentukan berat corong tersebut.
b. Jika bagian tersebut berisi rata penuh dengan padi, tentukan volum padi yang dapat
ditampung..
Kegiatan Mandiri.
15
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
BAGIAN III
BAHAN BACAAN
A. Pengertian pangkal
Titik dapat dibayangkan seperti bola yang semakin mengecil sehingga jari-jarinya nol.
Karena tidak memiliki ukuran, maka titik dikatakan berdimensi nol. Titik dapat
ditentukan letaknya. Titik biasa direpresentasikan sebagai noktah. Besar kecilnya noktak
tidak berpengaruh, tetap saja titik tidak memiliki ukuran.dan dinotasikan dengan huruf
kapital (misal: , , ). Garis dapat dibayangkan sebagai jejak titik yang bergerak lurus.
Garis memanjang ke dua arah. Dengan demikian garis hanya memiliki panjang, tidak
memiliki ketebalan sehingga dikatakan garis berdimensi satu. Akibat dari hal ini adalah,
jarak dua titik pada suatu garis dapat ditentukan ukurannya. Garis dinotasikan dengan
huruf non kapital (misal garis , , ) atau dengan menyebutkan dua titik yang dilalui
(misal ⃡ ). Bidang dapat dibayangkan sebagai jejak garis yang bergerak menyamping
tanpa mengubah arah garis. Bidang meluas ke segala arah tanpa batas. Dalam lukisan
geometris, bidang dapat dilukiskan sebagiannya dalam bentuk jajargenjang. Bidang
dinotasikan dengan huruf Yunani, atau tiga titik yang dilaluinya (misal bidang bidang
, bidang ).
Setelah mengenal undefined term titik, garis, dan bidang, diperlukan pernyataan-
pernyataan yang menjelaskan suatu istilah. Pernyataan ini disebut sebagai definisi. Dalam
mendefinisikan sesuatu, hanya boleh menggunakan undefined term, atau istilah-istilah
yang telah dikenal sebelumnya. Berikut ini beberapa definisi dalam geometri.
16
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
1. Kolinear (segaris):
2. Koplanar (sebidang):
Dua garis dikatakan koplanar jika keduanya terletak pada bidang yang sama. Empat titik
dikatakan koplanar jika keempat titik tersebut terletak sebidang. Pada gambar di samping,
garis AB dan BC koplanar, sedang garis AB dan TC non koplanar. Empat titik , , ,
tak sebidang karena tidak terletak di bidang yang memuat .
Ruas garis (dilambangkan dengan ) merupakan himpunan titik , dan semua titik
di antara dan yang kolinear dengan garis melalui kedua titik tersebut. Titik dan
dalam hal ini disebut sebagai ujung-ujung ruas garis. Dalam penulisan berikutnya,
dapat diartikan sebagai ruas garis , dapat juga diartikan sebagai panjang ruas garis
tergantung pada konteksnya.
4. Sinar Garis (Ray):
Sinar (ditulis ) merupakan bagian dari ⃡ yang terdiri atas dan semua titik
pada ⃡ sedemikian hingga
terletak di antara dan .
Selanjutnya titik ini dinamakan
sebagai titik pangkal.
Perhatikan bahwa: (1) Istilah yang didefinisikan adalah “segitiga samakaki”. (2) Posisi
segitiga samakakai termasuk dalam himpunan “segitiga”. (3) Hal yang membedakan
17
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
segitiga samakaki dengan segitiga yang lain adalah “memiliki dua sisi yang kongruen”. (4)
berlaku bolak balik, dimaksudkan sebagai berikut:
1. “Jika suatu segitiga itu samakaki, maka ia memiliki dua kaki yang kongruen”
2. “Jika suatu segitiga memiliki dua sisi yang kongruen, maka ia merupakan
segitiga samakaki”.
Selain undefined term dan definisi, untuk membangun geometri juga dibutuhkan
sekumpulan aksioma atau postulat. Aksioma merupakan pernyataan pangkal yang secara
intuitif mudah dipahami, sehingga diterima kebenarannya tanpa bukti. Beberapa aksioma
dalam geometri di antaranya:
Aksioma 1. Melalui dua titik berbeda, dapat dibuat tepat satu garis.
Aksioma 2. Jika dua titik pada suatu garis terletak pada suatu bidang, maka titik-titik
pada garis tersebut seluruhnya terletak pada bidang.
Aksioma 3. Melalui tiga titik tidak segaris dapat dibuat tepat satu bidang.
Teorema 1. Melalui satu garis dan sebuah titik di luar garis hanya dapat dibuat satu
bidang.
Bukti: Misalkan diberikan garis , maka dapat ditentukan dua titik berbeda dan yang
terletak pada garis . Karena bidang melalui maka seluruh titik pada garis itu terletak pada
bidang (Aksioma 1). Sementara itu masih ada satu titik lagi di luar garis, sehingga terdapat
tiga titik yang tidak segaris. Menurut aksioma 3, maka dapat dibuat tepat satu bidang. Jadi
melalui satu garis dan sebuah titik di luar garis hanya dapat dibuat satu bidang.
Teorema 2. Melalui dua garis berpotongan hanya dapat dibuat satu bidang.
Bukti: misal dibarikan garis dan berpotongan di titik . Tanpa mengurangi keumuman,
pandang garis , dan ambil titik di garis . Menurut teorema 1, dapat dibuat satu
bidang. Jadi melalui dua garis berpotongan hanya dapat dibuat satu bidang.
18
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Dalam satuan derajat, jika membentuk garis lurus maka besar adalah 180
derajat (dilambangkan dengan 180). Dengan demikian 1 merupakan besar sudut yang
besarnya 1 sudut lurus (dikatakan sudut lurus jika kedua sinar pembentuknya terletak
180
segaris). Untuk ukuran sudut yang lebih kecil, 1 terdiri atas 60 menit (60’), dan 1’ terdiri
atas 60”. Dalam satuan ini, sudut yang dibentuk oleh satu putaran penuh adalah 360.
Untuk mengetahui besar sudut dalam satuan derajat, biasanya digunakan busur derajat.
Cara menggunakan busur derajat
Alat-alat lain yang berkaitan dengan pengukuran besar sudut dapat dilihat di
http://en.wikipedia.org/wiki/Measuring_instrument#Angle.
19
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Jika menyatakan besar sudut dalam radian, menyatakan panjang busur , dan
menyatakan jari-jari, maka .
Dengan memandang sudut sebagai jarak putar, maka sudut 180 tidak lain merupakan
hasil perputaran dengan jarak putar setengah lingkaran, sehingga besar sudut dalam radian
adalah . Jika maka dapat ditentukan bahwa besar sudut yang
membentuk garis lurus adalah radian. Dengan demikian 180 rad.
Catatan: Perhatikan bahwa besar sudut dalam radian berupa bilangan real. Sehingga jika
besar suatu sudut tidak disebutkan satuannya, maka yang dimaksudkan adalah
besar sudut dalam radian.
3. Besar Sudut dalam satuan yang lain.
Di Perancis dan Inggris secara terpisah pada sekitar tahun 1900, diciptakan sistim baru untuk
membagi sudut-sudut dalam lingkaran. Mereka membagi 1 lingkaran ke dalam 400 gradien
(dilambangkan dengan 400g). Terdapat beberapa istilah untuk satuan ini, yaitu grade, gon, atau
Neugrad (new degree).
Di dunia militer, dikenal satuan angular mil, yang diadopsi dari satuan radian. Sudut satu
putaran dalam radian adalah dibagi menjadi satuan-satuan yang lebih kecil
yaitu mili radian atau mil rad. Untuk mempermudah perhitungan, akhirnya terdapat ukuran
berbeda untuk satu angular mil (1 mil), yaitu setara dengan 1/6400, 1/6300, atau 1/6000
putaran penuh (tergantung negara masing-masing). Lebih lanjut dapat dibaca di
http://en.wikipedia.org/wiki/Angular_mil atau sumber-sumber lainnya.
Sudut lancip
Sudut siku-siku
Sudut tumpul
20
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
b. Sudut-sudut berpenyiku
Dua sudut dikatakan berpenyiku jika jumlah besar kedua sudut 90. Satu sudut merupakan
penyiku (komplemen) bagi sudut yang lain.
c. Sudut-sudut berpelurus
Dua sudut dikatakan berpelurus jika jumlah besar kedua sudut 180. Satu sudut
merupakan pelurus (suplemen) bagi sudut yang lain.
Sudut bertolak belakang terbentuk ketika dua garis saling berpotongan dan
membentuk empat sudut. Setiap dua sudut yang tidak berdampingan dari
keempat sudut disebut sudut bertolak belakang.
Pada gambar di samping,
21
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Dengan cara yang sama dapat ditunjukkan bahwa . Sehingga dapat disimpulkan
bahwa dua sudut yang bertolak belakang sama besar.
1. Transversal (melintang)
Jika dua garis dan dipotong oleh garis , seperti pada gambar, maka dikatakan
transversal memotong garis dan . Perhatikan istilah-istilah yang digunakan.
Catatan: perhatikan bahwa istilah-istilah sudut sehadap, berseberangan, sudut luar, dan
lain-lain seperti di atas berlaku secara umum tidak hanya berlaku untuk dua garis
sejajar yang dipotong oleh garis lain.
2. Postulat Kesejajaran
Dua garis dikatakan sejajar jika kedua garis tersebut terletak pada bidang yang sama dan
tidak memiliki titik persekutuan.
22
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
, , , dan
Catatan: postulat merupakan pernyataan yang diterima kebenarannya tanpa bukti.
Bukti:
23
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Bukti:
Diketahui garis dan dipotong oleh garis , dan .
b. Jika dua garis dipotong oleh garis melintang sehingga sudut luar berseberangan sama
besar maka kedua garis tersebut sejajar.
Bukti:
c. Jika dua garis dipotong oleh garis melintang sehingga sudut dalam
sepihak saling berpelurus maka kedua garis tersebut sejajar.
Bukti:
Diketahui garis j dan k dipotong oleh garis l, dan
Akan ditunjukkan bahwa .
(diketahui)
(sudut berpelurus)
Akibatnya sehingga menurut postulat sejajar 2, maka garis .■
Peralatan yang sering digunakan dalam geometri adalah jangka yang digunakan untuk
melukis lingkaran dan bagian dari lingkaran yang dinamakan busur.
Dengan jangka dan penggaris, berbagai konstruksi geometri dapat dibuat. Pada bagian ini
hanya diberikan langkah-langkah teknis melukis konstruksi geometri. Sementara itu
alasan/mengapa langkah-langkah tersebut menghasilkan konstruksi yang diinginkan dapat
dipelajari setelah mempelajari sifat-sifat bangun datar.
24
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
A. Menyalin sudut
Langkah-langkah :
Melalui proses menyalin sudut dan berbekal postulat 2 kesejajaran, maka dimungkinkan
untuk melukis garis sejajar melalui sebuah titik di luar garis dengan cara sebagai berikut:
1) Diberikan sebuah garis dan sebuah titik di luar garis. 2) Tarik garis melalui
memotong garis (misalkan memotong di titik ). 3)Buat sudut yang besarnya
sama dengan sudut . 4) Tarik garis melalui , diperoleh garis sejajar garis
.
25
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Diberikan sebarang sudut, akan dibuat sudut yang besarnya setengah sudut yang diberikan.
Berikut ini langkah-langkah melukis garis bagi sudut dengan mistar dan jangka.
1) Lukis busur 1 berpusat di dan memotong kaki-kaki sudut di dan . 2) Lukis
busur 2 berpusat di , jari-jari busur menyesuaikan besar sudut. 3) Dengan jari-jari
sama dengan busur 2, lukis busur berpusat di dan memotong busur 2 di . 4) Tarik
garis melalui dan . Garis membagi menjadi dua bagian sama besar,
.
Langkah-langkah:
Misalkan diberikan ruas garis yang akan dibagi menjadi tiga bagian yang sama
panjang. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Tarik garis melalui 2) Dengan jari-jari busur yang sama, buat busur 1 berpusat di
dan memotong di , busur 2 berpusat di dan memotong garis di , serta
busur 3 berpusat di dan memotong garis di . 3) Tarik garis melalui B dan A3.
4) Salin ke titik dan dengan garis sebagai salah satu kakinya. 5)
26
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Cara 1.
1) Buat busur berpusat di A sehingga memotong garis di B dan C (Gb. b). 2) Buat dua
busur dengan jari-jari sama berpusat di A dan B sehingga berpotongan di D (Gb. c dan
d). 3)Tarik garis dari A ke D. Diperoleh garis AD tegaklurus BC (Gb. e).
Cara 2.
1) Lukis garis melalui memotong garis yang diberikan di dan tentukan titik
tengahnya. 2) Buat busur berdiameter sehingga memotong garis di . 3) Tarik
garis melalui dan (gambar d), diperoleh tegak lurus .
27
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
1) Buat busur berpusat di sehingga memotong garis di dan . 2) Buat dua busur
berjari-jari sama dengan pusat di dan di sehingga berpotongan di (Gambar c dan
d). 3) Tarik garis dari ke . Diperoleh garis tegaklurus .
1) Gunakan jari-jari yang sama untuk semua busur yang dibuat. 2) Lukis busur 1
berpusat di A hingga memotong garis di B. 3) Lukis busur 2 hingga memotong busur 1
di C. 4) Lukis busur 3 hingga memotong busur 2 di D. 5) Tarik garis melalui A dan D,
maka terbentuk sudut BAD yang besarnya 30.
28
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Tiga titik tersebut disebut titik sudut segitiga, sedangkan ruas garis disebut sisi-sisi
segitiga.
Segitiga (dilambangkan dengan ) merupakan gabungan tiga ruas garis yang ujung-
ujungnya ditentukan oleh tiga titik tidak segaris.
A. Jenis-jenis Segitiga
1. Jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya.
Terdapat 3 jenis segitiga bardasarkan besar sudutnya.
Pada segitiga siku-siku dengan , sisi dan disebut sebagai sisi siku-
siku (kedua sisi siku-siku saling tegak lurus) dan sisi di depan sudut E disebut sebagai sisi
miring (hypotenusa).
29
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Segitiga tumpul: segitiga yang salah satu sudutnya lebih besar dari 90.
Segitiga samakaki, segitiga yang dua sisinya sama panjang. Sisi yang sama panjang
disebut sebagai kaki, sedangkan sisi lainnya sebagai alas. Sudut yang terletak pada
pertemuan kedua kaki segitiga disebut sebagai sudut puncak, sedangkan sudut lainnya
disebut sebagai sudut alas.
Segitiga sama kaki dapat dibentuk dengan menggabungkan dua segitiga siku-siku yang
kongruen seperti pada gambar di bawah. Jika dilipat menurut garis , maka titik
berimpit dengan sendiri, titik berimpit dengan , dan titik berimpit dengan
sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa garis merupakan sumbu simetri dari .
30
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
B. Sifat-sifat Segitiga
1. Ketaksamaan Segitiga
Perhatikan peta berikut ini. Jika Anda ingin bepergian dari Makassar ke Jakarta, tentunya
jalur yang terpendek adalah Makassar-Jakarta, daripada Makassar-Denpasar-Jakarta.
Demikian juga jika Anda akan bepergian dari Makassar ke Denpasar, maka jalur
Makassar-Denpasar akan lebih pendek jika dibandingkan jalur Makassar-Jakarta-
Denpasar. Fakta ini membawa kita ke suatu kesimpulan bahwa dikarenakan jarak
terpendek antar dua titik adalah panjang ruas garis yang menghubungkannya.
A
B
31
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Dengan ketentuan ini, tidak mungkin membentuk segitiga yang panjang sisinya 4, 5, dan 10
karena ada satu syarat yang tidak dipenuhi karena .
Buatlah segitiga menggunakan kertas, potong ketiga sudutnya dan gabungkan seperti pada
gambar. Gabungan ketiga potongan tersebut akan membentuk garis lurus.
Cobalah Anda membuat dua garis tinggi yang lain pada segitiga yang sama. Anda
mungkin perlu memperpanjang sisi segitiga untuk menemukan titik potong antara busur
dengan sisi segitiga.
32
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
2. Garis berat
Ikuti langkah-langkah berikut.
1) Pada , lukis 2 busur dengan jari-jari sama (lebih dari ), berpusat di dan
hingga keduanya berpotongan di dan . 2)Tarik garis melalui dan hingga
memotong sisi di . Titik merupakan titik tengah ruas garis . 3) Tarik garis
melalui dan . Garis ini merupakan garis berat . 4) Ulangi langkah di atas
untuk garis berat yang melalui titik sudut lain.
Garis berat adalah garis yang melalui titik sudut segitiga dan titik tengah sisi di depannya.
Karena segitiga memiliki tiga sudut, maka terdapat tiga garis
berat dalam sebuah segitiga. Ketiga garis berat ini
berpotongan di satu titik yang disebut sebagai titik berat
(centroid). Titik berat ini merupakan pusat kesetimbangan
segitiga. Jika sebuah segitiga digantungkan tepat pada titik
beratnya, maka segitiga tersebut akan berada pada posisi
horisontal.
33
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
1) Pada segitiga ABC, lukis busur berpusat di A hingga memotong sisi AB dan AC
berturut-turut di J dan K. 2) Buat dua busur berjari-jari sama masing-masing berpusat
di J dan K hingga keduanya berpotongan di titik L. 3) Tarik garis melalui A dan L.
Garis ini merupakan garis bagi sudut segitiga. 4) Ulangi langkah di atas untuk melukis
garis bagi sudut yang melalui titik lain
Garis bagi sudut segitiga adalah garis yang membagi sudut dalam
suatu segitiga sehingga menjadi dua bagian yang sama besar.
1. Kekongruenan
Dua segitiga dikatakan kongruen (dilambangkan dengan ) jika segitiga yang satu dapat
dihimpitkan dengan yang lain dengan tepat. Pada gambar di bawah, jika
kondisi berikut dipenuhi
34
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Diberikan 3 ruas garis dengan panjang a, b, dan c. Akan dilukis segitiga dengan panjang
sisi , , dan .
1) Dengan bantuan jangka dan penggaris lukis ruas garis XY dengan panjang a. 2) Buat
busur 1 berpusat di X berjari-jari b. 3) Lukis busur 2 berpusat di Y berjari-jari c hingga
memotong busur 1 di titik Z. 4) Lukis segitiga XYZ.
Jika Anda membuat segitiga lain dengan panjang sisi , , , maka segitiga tersebut akan
sama persis dengan . Hal ini membimbing kita ke arah postulat I kekongruenan.
Postulat I Kekongruenan.
Dua segitiga kongruen jika ketiga sisi yang bersesuaian sama panjang (ss-ss-ss).
Contoh:
Bukti:
35
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
3. Melukis segitiga jika diketahui dua sisi dan sudut di antara kedua sisi (ss-sd-ss)
Diberikan sisi (sisi di depan sudut ), sudut , dan sisi (sisi di depan sudut ). Akan
dilukis segitiga dengan unsur-unsur berurutan sisi , sudut , dan sisi .
1) Lukis ruas garis sepanjang . 2) Salin yang dipasang di salah satu pangkal ruas
garis . 3) Lukis busur berjari-jari , berpusat di C hingga memotong kaki di . 4)
Lukis segitiga .
Hanya ada satu macam segitiga yang dapat dibuat berdasarkan informasi yang diberikan.
Ini mengantarkan kita ke postulat II kekongruenan dua segitiga.
Jika dua sisi dan sebuah sudut di antara keduanya pada suatu segitiga sama dengan
dua sisi dan sudut di antaranya pada segitiga yang lain, maka kedua segitiga
tersebut kongruen.
Contoh:
Bukti:
36
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
4. Melukis segitiga jika diketahui dua sudut dan sisi di antaranya (sd-ss-sd)
1) Lukis ruas garis . 2) Salin ke ujung ruas garis , sehingga menjadi salah satu
kakinya. 3) Salin ujung lain ruas garis . 4) Perpanjang kaki-kaki sudut yang
terbentuk hingga berpotongan di titik . 5) Lukis segitiga .
Hanya ada satu macam segitiga yang dapat dibuat jika diberikan dua sudut dan satu sisi di
antara kedua sudut (sd-ss-sd/ASA/Angle-Side-Angle).
Jika dua sudut dan sisi di antara dua sudut pada suatu segitiga kongruen dengan dua
sudut dan satu sisi di antara dua sudut pada segitiga yang lain, maka kedua segitiga
tersebut kongruen.
Contoh:
Bukti:
Bukti
Pernyataan Alasan
Diberikan
Diberikan
Identitas
Sisi-sudut-sisi
37
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Untuk melukis segitiga ini, kita perlu membuat sketsa terlebih dahulu agar diketahui
unsur-unsur segitiga yang diperlukan untuk melukisnya (ss-ss-ss, ss-sd-ss, atau sd-ss-sd).
Sebagai contoh, Anda diminta untuk melukis segitiga ABC dengan , dan sisi BC
diberikan (diketahui sudut-sudut-sisi). Berdasar informasi yang diberikan, diberikan dua
sudut dan satu sisi tidak di antara dua sudut, maka sudut yang ketiga dapat ditemukan
dengan menggunakan sifat jumlah besar sudut segitiga 180.
Dengan demikian segitiga di atas dapat dilukis berdasarkan unsur yang dapat diketahui
yaitu sisi BC, dan (sd-ss-sd).
Pada ilustrasi di atas, gambar i, ii, iii, iv merupakan poligon. Gambar i dan ii disebut
poligon konveks. Suatu bangun geometri dikatakan konveks jika setiap mengambil dua
titik di dalamnya tersebut, maka seluruh ruas garis yang menghubungkannya berada di
38
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
dalam bangun tersebut. Sementara itu gambar iii dan iv merupakan poligon konkaf.
Dikatakan konkaf jika ada dua titik di dalam bangun, yang jika dihubungkan, maka
terdapat bagian ruas garis yang berada di luar bangun. Gambar v dan vi bukan poligon
karena memiliki sisi yang bukan ruas garis (gambar v) dan tidak tertutup (gambar vi).
Melalui pengertian poligon ini, maka segiempat dapat didefinisikan sebagai poligon
dengan empat sisi.
Jajar genjang merupakan segi empat yang dua pasang sisi-sisi berhadapannya sejajar.
Pada jajar genjang ABCD, jika sisi AB dianggap sebagai alas, maka yang dimaksud dengan
tinggi jajar genjang adalah jarak suatu titik pada sisi DC ke garis yang memuat sisi AB.
Demikian juga sebaliknya, jika AD dianggap sebagai alas, maka yang dimaksud dengan
tinggi adalah jarak antara suatu titik pada garis BC ke garis yang memuat sisi AD. Seperti
halnya dalam segitiga, tinggi suatu jajar genjang tidak selalu harus dalam posisi vertikal.
Setelah mencoba aktivitas di LEMBAR KERJA 07, jajar genjang memiliki sifat-sifat:
Persegi panjang adalah jajar genjang yang satu sudutnya siku-siku. Jika salah satu sudut
dari jajar genjang ABCD siku-siku, maka jajar genjang ABCD merupakan persegi panjang.
Setiap sisi pada persegi panjang dapat menjadi alas. Jika salah satu sisi menjadi alas, maka
sisi yang berdekatannya menjadi tinggi persegi panjang.
39
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Pada jajar genjang QRST, jika dua sisi berdekatan QRST sama
panjang (QR = ST), maka jajar genjang QRST merupakan belah ketupat.
Karena belah ketupat merupakan jajar genjang, maka semua sifat jajar genjang menjadi
sifat belah ketupat. Berikut ini beberapa sifat khusus belah ketupat.
4. Persegi (square)
Sifat persegi: Persegi memiliki semua sifat jajargenjang, persegi panjang, dan belah
ketupat.
5. Trapesium (trapezoid)
Trapesium adalah segi empat yang mempunyai tepat sepasang sisi yang sejajar.
40
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Definisi:
Trapesium sama kaki adalah trapesium yang kaki-kakinya sama
panjang.
Sifat-sifat trapesium:
7. Layang-layang (kite)
41
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
c. Diagonal yang melalui kedua sudut puncak merupakan garis bagi diagonal yang lain.
d. Sudut puncak suatu layang-layang dibagi dua sama besar oleh diagonal yang
melalui titik puncak.
Suatu garis yang membagi dua sisi sebuah segitiga secara proporsional, maka
garis itu sejajar dengan sisi ketiga segitiga tersebut.
Contoh:
Penyelesaian:
sehingga
42
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Penyelesaian:
Kesebangunan
Bandingkan segitiga I, II, dan III pada gambar di bawah. Segitiga I dan III tepat sama
ukuran dan bentuknya. Segitiga I dan II kongruen. Segitiga II dan III memeiliki tiga
pasang sudut bersesuaian yang sama, tetapi setiap sisi segitiga II dua kali panjang sisi yang
bersesuaian di segitiga III. Akibatnya adalah segitiga II dan III memiliki bentuk yang
sama, tetapi tidak untuk ukurannya. Poligon yang memiliki sifat demikian dinamakan
sebangun.
Dalam kehidupan sehari-hari, kesebangunan dapat ditemukan pada proses pencetakan foto.
Ketika foto dicetak besar dan kecil, obyek dalam foto tersebut sebangun, tetapi dalam
ukuran yang berbeda.
Dua poligon dikatakan sebangun jika sudut-sudut yang bersesuaian sama
besar, dan perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian sama besar.
43
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Contoh:
Penyelesaian:
Pada segiempat I dan II, salah satu sudut yang belum diketahui pada segiempat I dapat dicari
dengan sifat jumlah sudut segiempat adalah (anda dapat membuktikan sifat ini dengan
membuat garis bantu diagonal), sehingga besar sudut tersebut adalah . Dengan demikian
keempat sudut bersesuaian pada kedua segiempat sama besar. Perbandingan sisi-sisi
bersesuaian sama besar, . Maka pasangan segiempat I dan II sebangun.
Sudut-sudut
Maka
Sisi-sudut-sisi
44
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Maka
Contoh
Bukti:
dan (diketahui)
...... (1) (dua sudut siku-siku sama besar)
...... (2) (sudut bertolak belakang sama besar)
Dari kesamaan dua sudut bersesuaian (1) dan (2), maka . (Terbukti)
45
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Secara umum, persegi panjang dengan panjang p dan lebar l memiliki luas
Luas = p × l
Setelah mengenal rumus untuk luas persegi panjang, selanjutnya luas bangun-bangun yang
lain dapat ditemukan.
Bagaimana dengan luas jajar genjang yang “semakin miring”? Perhatikan gambar berikut,
dan cobalah untuk membuat penjelasannya.
46
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
C. Luas segitiga
Untuk menentukan luas segitiga di atas, salah satu caranya adalah dengan menduplikasi
setiap segitiga dan disusun menjadi sebuah jajar genjang. Maka luas segitiga sama dengan
setengah luas jajar genjang yang terbentuk.
Dari ilustrasi di atas, luas segitiga dapat diperoleh dengan membagi dua jajargenjang yang
terbentuk.
Sementara itu keliling segitiga dihitung dengan menjumlahkan panjang ketiga sisinya.
D. Luas trapesium
Terbentuk jajargenjang dengan alas yang luasnya dua kali luas trapesium mula-
mula. Dengan demikian
(
47
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
E. Luas layang-layang
F. Luas Belah-ketupat
Belah ketupat termasuk jajar genjang. Belah ketupat adalah jajar genjang yang keempat
sisinya sama panjang. Jadi rumus menghitung luas belah ketupat sama dengan rumus
menghitung luas jajar genjang.
Belah ketupat dapat juga dipandang sebagai layang-layang yang panjang sisinya sama.
Dengan demikian, jika dapat ditemukan panjang kedua diagonalnya, maka luas belah
ketupat dapat dicari dengan menggunakan rumus luas layang-layang.
48
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa daerah putih merupakan persegi dengan panjang sisi
. Perhatikan bahwa . Sementara itu
karena salah satu sudut pada segitiga yang diarsir adalah Dari kedua persamaan ini
diperoleh . Karena keempat sisi memiliki panjang yang sama dan salah satu
sudutnya adalah maka daerah putih ini merupakan persegi yang luasnya . Dengan
demikian , atau dengan kata lain, kuadrat sisi miring suatu segitiga siku-siku
sama dengan jumlah kuadrat sisi-sisi yang lain. Terbukti.
Bukti:
49
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Pada gambar di atas, garis lengkung disebut busur pendek atau busur kecil,
sedangkan garis lengkung disebut busur panjang atau busur besar. Selanjutnya jika
disebutkan busur maka yang dimaksud adalah busur pendek.
Tali busur merupakan ruas garis yang menghubungkan dua titik pada lingkaran. Pada
gambar, merupakan tali busur. Talibusur yang melalui pusat lingkaran dinamakan
diameter.
Apotema suatu lingkaran merupakan ruas garis yang menghubungkan pusat lingkaran ke
titik tengah tali busur. Istilah apotema dapat digunakan untuk menyatakan panjangnya.
Sebagai contoh pada gambar di atas, ruas garis , ataupun panjang dapat disebut
sebagai apotema. Apotema tegak lurus tali busur yang bersesuaian.
Pada gambar kiri, jika kamu berjalan dari titik , menyusuri lingkaran sampai kembali ke
titik lagi, maka panjang lintasan yang telah dilalui dinamakan keliling lingkaran.
Tembereng merupakan daerah yang dibatasi oleh tali busur dan busurnya. Perhatikan
bahwa terdapat dua tembereng yaitu tembereng besar dan tembereng kecil.
Juring lingkaran merupakan daerah yang dibatasi oleh dua jari-jari dan busur. Perhatikan
pada gambar di atas, bagian yang diarsir merupakan juring kecil , dan bagian yang
tidak diarsir merupakan juring besar .
50
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Jika Anda teliti, untuk setiap benda berbentuk lingkaran akan diperoleh hasil yang
tetap yaitu mendekati 3,14. Nilai ini disebut sebagai π (dibaca “pi”).
Sekilas sejarah
Dalam papyrus Rhind yang ditulis oleh Ahmes (sekitar 1650SM) dinyatakan: "Cut off 1/9
of a diameter and construct a square upon the remainder; this has the same area as the
circle". Dari sini dapat diturunkan nilai .
Di Persia pada tahun 1424, Jamshid al-Kashi menemukan 16 digit nilai dan
memecahkan rekor pendekatan nilai yang sudah bertahan selama 180 tahun.
51
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
√ √ √ √
√ √
melalui deret. Franscois Viete (1598) menemukan .
Dari aktivitas di atas, ternyata luas lingkaran berjari-jari sama dengan luas
persegipanjang dengan panjang sisi dan setengah keliling lingkaran, sehingga
Luas lingkaran
Titik P pusat lingkaran, dan pada lingkaran, maka merupakan sudut keliling, dan
sudut pusat.
Besar sudut pusat sama dengan dua kali besar sudut keliling yang
menghadap busur yang sama.
52
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
D. Garis singgung
Berapa besar sudut antara garis singgung melalui dengan jari-jari yang melalui titik ?
Perhatikan jika titik bergerak mendekati , maka besar semakin kecil. Sehingga
ketika berhimpit dengan dan garis berubah menjadi garis singgung di titik ,
akibatnya besar . Dengan demikian besar sudut antara garis singgung di titik
dengan jari-jari yang melalui adalah .
Garis singgung lingkaran tegak lurus jari-jari yang melalui titik singgungnya.
53
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Diberikan sebuah lingkaran berpusat di , dan sebuah titik pada lingkaran. Langkah-
langkah melukis garis singgung melalui titik sama seperti melukis garis tegak lurus
(ingat kembali melukis garis tegak lurus).
Diberikan sebuah lingkaran berpusat di dan sebuah titik di luar lingkaran. Berikut
ilustrasi melukis garis singgung melalui titik .
54
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Langkah-langkah untuk melukis garis singgung kedua lingkaran adalah sebgai berikut:
55
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
iii. Lukis busur berpusat di dan dengan jari-jari yang sama panjang. Hubungkan
titik potong kedua busur ini sehingga memotong di titik . Titik ini membagi
menjadi dua bagian sama panjang. (mengapa?)
vii. Hubungkan dan . Kedua garis ini merupakan garis singgung persekutuan
luar.
Ilustrasi di bawah merupakan proses melukis garis singgung persekutuan dalam. Pahami
dan cobalah untuk membuat penjelasannya.
56
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Dengan memahami proses melukis garis singgung persekutuan luar dan dalam, cobalah
Anda dapat menurunkan rumus untuk mencari panjang ruas garis singgung tersebut.
Seorang anak mendorong meja, maka seluruh titik pada meja tersebut akan berubah
posisinya. Seorang anak meniup balon udara, maka setiap titik pada balon tersebut ketika
kempes akan berpindah posisinya ke tempat yang baru. Perhatikan jarum jam yang sedang
berputar. Titik-titik pada jarum jam tersebut berpindah (meskipun tidak semuanya) ke
tempat yang baru. Ilustrasi di atas merupakan contoh transformasi. Jadi apakah yang
dimaksud dengan transformasi?
Gambar: http://jafhaning.files.wordpress.com/2010/06/gaya.jpg
http://www.memobee.com/index.php?do=c.news&idn=4443
57
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Jika seluruh titik suatu obyek geometri dipindahkan menurut suatu aturan, akan didapatkan
bayangan dari gambar asli. Proses yang demikian dinamakan transformasi. Setiap titik
pada obyek asli memiliki pasangan dengan titik pada bayangannya.
Dalam geometri, transformasi merupakan prosedur yang spesifik yang memindahkan titik-
titik pada bidang ke titik-titik yang berbeda. Dengan demikian dimungkinkan untuk
mengubah posisi dan bentuk.
Bandingkan dengan proses meniup balon. Jika membuat dua titik dan pada balon
yang belum ditiup, apakah setelah ditiup jarak dan tetap? Tentu saja berubah.
Transformasi yang merubah jarak atau merubah bentuk dinamakan transformasi non
isometri. Atau transformasi yang mengubah bentuk.
Salah satu transformasi yang mengubah bentuk adalah perbesaran atau dilatasi.
Transformasi Isometri
1. Transformasi Identitas
Pada transformasi identitas, setiap titik pada prapeta berimpit dengan titik pada petanya.
58
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
2. Translasi
Apabila kita memindahkan sebuah meja
dengan mendorong tanpa memutar, maka
setiap kaki meja akan bergerak pada arah dan
jarak yang sama panjang.
( ) ( ) ( )
( ( ( (
( )
( ( ( (
→
59
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
( ) ( ) ( )
Sifat-sifat Translasi
a. Dua vektor yang sama menyatakan translasi yang sama
b. Pada umumnya translasi tidak memiliki titik invarian, kecuali translasi oleh vektor nol.
c. Translasi merupakan transformasi isometri.
d. Translasi mempertahankan arah garis.
e. Hasil komposisi duransformasi apakah a translasi merupakan translasi.
Contoh soal:”
3. Rotasi (Perputaran)
a) Rotasi dengan pusat O(0, 0)
Rotasi dengan pusat ( , dengan sudut rotasi dinotasikan sebagai .
dan
……. *)
Pada rotasi dengan pusat ( dan sudut rotasi
bayangan titik adalah ( dangan
(
(
60
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Akibatnya
( ) ( )( )
Contoh:
Tentukan persamaan bayangan garis oleh rotasi dengan pusat ( .
Alternatif penyelesaian:
Misalkan titik ( titik pada garis . Titik ini akan dipetakan ke (
dengan persamaan dan
√ √
√ √
61
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Diperoleh bayangan
( ) ( )( )
( )( )
( ) ( ) ( )
( )( ) ( )
Sifat-sifat Rotasi
62
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
4. Refleksi
Pada foto di samping, kita dapat melipat foto sehingga
gambar asli berimpit dengan bayangannya. Setiap
titik pada pra-peta berimpit dengan titik petanya.
Garis sepanjang lipatan dinamakan garis refleksi,
sedangkan korespondensi antara titik-titik pada obyek
dengan titik-titik pada bayangannya dinamakan
refleksi garis.
Foto: Eko W.
http://bulbr.wordpress.com/
Definisi: Refleksi terhadap garis k merupakan transformasi pada bidang
sedemikian sehingga:
i. Jika titik tidak pada , maka bayangan dari , yaitu dengan
sebagai garis bagi tekak lurus
ii. Jika titik pada , maka bayangan adalah
dirinya sendiri.
a. Refleksi terhadap sumbu-
terhadap sumbu-
Misalkan ( merupakan
bayangan dari ( , dari
gambar di atas didapat
hubungan: dan
, sehingga
63
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
terhadap sumbu- .
Dalam bentuk persamaan matriks persamaan di atas
64
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
(
(
Dengan mensubstitusi **) ke kedua persamaan di atas, diperoleh
Serupa dengan rotasi dengan pusat ( , refleksi terhadap garis y=mx+c dapat dilakukan
dengan sedikit manipulasi.
1) Translasikan obyek dengan suatu vektor translasi dimana suatu vektor yang
mentranslasikan berimpit dengan garis . Sebagai latihan,
silakan dicari vektor
Contoh:
Langkah 1: Garis dan parabola ditranslasikan dengan vektor translasi ( ) agar garis
melalui (0, 0). Persamaan garis dan parabola hasil translasi berturut-turut √ ... (1)
dan ... (2).
√ √
65
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
√ √
√ √
( √ √ ( (
66
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Sifat-sifat Refleksi
1) Jika suatu obyek direfleksikan dua kali terhadap garis yang sama, maka bayangan
yang terjadi berimpit dengan obyek semula.
2) Titik-titik pada garis refleksi merupakan titik invarian. Selain di garis tersebut,
semua titik berpindah posisi.
3) Refleksi merupakan transformasi isometri.
4) Refleksi tidak mempertahankan arah garis.
5) Komposisi dua refleksi dengan sumbu refleksi dua garis yang berpotongan
merupakan suatu transformasi rotasi.
67
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Definisi: Dilatasi dengan faktor dilatasi dan pusat , merupakan transformasi pada
bidang sedemikian sehingga:
i. Bayangan titik , pusat dilatasi, adalah sendiri.
ii. Jika positif dan bayangan adalah , maka dan terletak pada sinar
yang sama sehingga .
iii. Jika negatif, bayangan adalah , maka dan
merupakan dua sinar yang bertolak belakang,
dan .
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )( )
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( )( ) ( )( )
( ) ( ) ( ) ( )( ) ( )
Setiap saat kita melihat berbagai bentuk bangun ruang di sekitar kita. Beberapa bangun
ruang mungkin sulit didefinisikan secara tepat, namun bangun ruang tersebut dapat
diidentifikasi melalui sifat-sifat atau proses terbentuknya. Sebagian dari bangun-bangun
68
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
ruang tersebut ada yang terkategori bangun ruang dengan sisi datar seperti bangun ruang
beraturan (platonic solid), bangun ruang semi beraturan (archimedian solid), prismoid, dan
sebagainya, namun dalam bagian ini hanya akan dibahas materi bangun ruang yang terkait
dengan geometri ruang di sekolah dengan tambahan materi pengayaan di beberapa bagian.
Perhatikan gambar di samping. Balok mirip dengan kubus, memiliki 8 titik sudut dan 12
rusuk. Balok dibatasi oleh tiga pasang persegipanjang yang kongruen dan masing-masing
pasangan yang kongruen ini terletak sejajar. Kubus merupakan keadaan khusus dari balok,
dengan kata lain, kubus dapat dikatakan sebagai balok yang semua sisinya berupa persegi.
Contoh balok dalam kehidupan sehari-hari di antaranya adalah ruang kelas, kotak kemasan
karton, dan balok kayu.
Pada gambar di atas, dua gambar tengah bukan jaring jaring balok karena ada bagian yang
terpisah dan ada bagian yang saling menumpuk ketika dilipat menjadi polihedron yaitu
69
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
persegi 1 dan 2. Sementara itu dua gambar di kiri dan dua gambar di kanan merupakan
jaring-jaring.
Pada sebuah balok, percobaan paling mudah untuk menentukan volume adalah dengan
menggunakan kubus satuan. Sebagai contoh balok dengan ukuran panjang 3 satuan, lebar 2
satuan dan tinggi 4 satuan dapat diisi dengan menggunakan kubus satuan sebanyak 3 2 4
buah. Sehingga dikatakan balok tersebut mempunyai volume 24 satuan volume.
Melalui proses percobaan mengisi kubus satuan ke balok dalam berbagai ukuran, secara
umum volume balok dengan panjang p, lebar l, dan tinggi t dapat dinyatakan sebagai
70
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Oleh karena pada kubus dengan panjang rusuk a berlaku , maka volume
kubus dapat dinyatakan sebagai
Volume Kubus = a3
Terdapat 12 diagonal sisi dan 6 diagonal ruang pada balok dan kubus.
Keduabelas diagonal sisi pada balok dan kubus membentuk enam buah bidang diagonal.
Perhatikan balok dengan ukuran pada gambar, ruas garis EB, EG, dan FC
merupakan tiga dari duabelas diagonal sisi pada balok ABCDEFGH. Dengan
menggunakan teorema Pythagoras, dapat ditentukan
√ √ dan √
Perhatikan bahwa segitiga HDB siku-siku di D, sehingga dengan teorema Pythagoras
diperoleh
√ √( √
B. Prisma
71
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
prismatik (prismatic surface). Ketika garis yang bergerak ini tepat melalui titiksudut segi-n,
maka garis ini merupakan rusuk permukaan prismatik.
Jika sebuah bidang datar memotong permukaan prismatik beserta seluruh rusuk-rusuknya,
maka akan terbentuk sebuah segi-n. Jika terdapat dua bidang sejajar memotong permukaan
prismatik, maka terbentuk dua segi-n yang kongruen. Bagian permukaan prismatik yang
berada di antara keduanya, beserta dua segi-n, membentuk prisma segi-n. Dua segi-n ini
disebut alas dan tutup, sedangkan permukaan prismatik di antara keduanya disebut sisi prisma.
Rusuk-rusuk yang terletak pada sisi prisma dinamakan rusuk sisi dan rusuk yang terletak di
bagian alas dinamakan sebagai rusuk alas. Jarak antara bidang alas dan tutup merupakan tinggi
prisma. Apabila rusuk-rusuk sisi prisma tegak lurus terhadap alas, maka dinamakan sebagai
prisma tegak, dan selain yang demikian, dinamakan sebagai prisma miring.
Prisma diberi nama menurut bentuk alasnya. Contoh: prisma segitiga samasisi, prisma
segienam beraturan, prisma segilima beraturan.
Sehingga diperoleh
72
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Berdasarkan volume prisma segitiga siku-siku yang telah diperoleh, selanjutnya volume
prisma segitiga sebarang dapat
ditentukan dengan cara membagi prisma
tersebut menjadi dua buah prisma
segitiga siku-siku. Pada gambar di
samping, prisma segitiga sebarang
dengan alas dibagi menjadi dua
prisma segitiga-siku-siku dengan alas
dan .
a2
Luas segitiga √ 3.
4
Luas segienam
√ √
73
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
maka
4. Prinsip Cavalieri
Misalkan dua bangun ruang B1 dan B2
terletak pada suatu bidang datar H. Jika
setiap bidang yang sejajar H memotong
kedua bangun ruang dan hasil
perpotongannya mempunyai luas yang
sama, maka Volume B1 = Volume B2
Untuk memudahkan pemahaman tentang prinsip Cavalieri gunakan dua tumpukan kertas
dengan tinggi yang sama. Satu tumpukan membentuk balok, sedang satu tumpukan lagi
dibuat berkelok atau miring.
Untuk menentukan volume prisma miring, buat prisma tegak dengan alas dan tinggi yang
sama. Setiap bidang sejajar alas memotong
kedua prisma, diperoleh hasil perpotongan
yang sama dan sebangun (sehingga luasnya
sama). Sesuai dengan prinsip Cavalieri, maka
volume kedua prisma sama. Dengan
demikian diperoleh
74
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
C. Limas (Piramida)
Segi-n dari limas ini dinamakan sebagai alas, titik Z disebut puncak limas, dan permukaan
piramidal yang menjadi bagian dari limas dinamakan sisi limas. Ruas garis yang yang
menghubungkan puncak dengan sudut-sudut alas dinamakan rusuk sisi, untuk
membedakan dengan rusuk alas. Tinggi limas dinyatakan sebagai jarak terpendek antara
titik puncak dengan bidang alas. Limas segi-n memiliki n buah rusuk sisi yang berbentuk
segitiga, n buah rusuk sisi dan n buah rusuk alas. Sehingga banyak rusuk limas segi-n
adalah 2n.
Jika alas limas berbentuk segi-n beraturan, maka dinamakan sebagai limas segi-n
beraturan. Limas segi-n beraturan dikatakan sebagai limas tegak jika titik kaki garis
tingginya terletak pada pusat alasnya. Limas segi-n beraturan memiliki n sisi berbentuk
segitiga samakaki.
75
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Limas dapat dipandang sebagai limas dengan puncak dan alas R. Karena
, dan tinggi limas dengan sama, maka dengan prinsip
Cavalieri diperoleh
Perhatikan limas dan . Kedua limas ini memiliki alas yang kongruen dan
tinggi yang sama sehingga
Misalkan:
Maka
76
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Secara umum limas segi-n selalu dapat dipecah menjadi limas-limas segitiga yang
mempunyai tinggi sama dengan tinggi limas yang diberikan. Dengan demikian volume
prisma segi-n dengan tinggi t adalah
Percobaan untuk menunjukkan kebenaran rumus volume limas dapat dilakukan melalui
peragaan menakar menggunakan sebuah limas dan sebuah prisma pasangannya. Dalam hal
ini dikatakan limas dan prisma yang berpasangan jika kedua alas bangun tersebut
kongruen dan tinggi kedua bangun sama. Melalui praktek menakar didapatkan fakta
bahwa prisma dipenuhi oleh tiga takaran limas.
Bangun ruang sisi lengkung merupakan bangun ruang yang paling tidak memiliki satu sisi
lengkung. Beberapa bangun ruang sisi lengkung mungkin sulit didefinisikan secara tepat,
namun bangun ruang tersebut dapat diidentifikasi melalui sifat-sifat atau proses
terbentuknya. Selain konsep bangun ruang sisi lengkung, terutama kerucut, tabung, dan
bola dibahas beberapa hal yang terkait dengannya seperti luas permukaan dan volume.
A. Tabung (Silinder)
Jika sebuah garis dengan arah yang tetap bergerak di dalam ruang sepanjang kurva
lengkung, maka jejak yang ditimbulkan membentuk permukaan silindris. Kurva lengkung
ini dinamakan garis arah dan garis yang bergerak dinamakan sebagai garis pelukis. Sama
seperti prisma, jika permukaan silindris dengan garis arah kurva tertutup sederhana dipotong
oleh dua buah bidang yang sejajar, maka kedua hasil perpotongan bersama-sama dengan
permukaan silindris di antara keduanya beserta seluruh titik yang dibatasinya membentuk
tabung. Bagian sisi silindris yang terletak di antara dua bidang sejajar dinamakan sebagai sisi
tabung yang berupa sisi lengkung. Bagian silinder yang merupakan perpotongan permukaan
silindris dengan dua bidang sejajar dinamakan sebagai alas dan tutup. Alas dan tutup tabung
mempunyai bentuk kongruen. Jarak antara bidang alas dan bidang tutup dinyatakan sebagai
77
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
tinggi tabung. Tabung memiliki dua rusuk berbentuk kurva lengkung yang sekaligus
merupakan batas dari alas atau tutupnya.
1. Volume Tabung
Pikirkan sebuah prisma tegak segi-n beraturan. Jika banyak rusuk alas diperbanyak tanpa
batas, maka segi- ini akan menjadi lingkaran. Dengan memandang tabung sebagai prisma
segi- , dengan tak hingga, dapat diturunkan rumus untuk volume tabung dengan tinggi
dan jari-jari alas .
Bukaan Tabung
Sehingga
78
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
B. Kerucut
Misalkan diberikan sebuah kurva lengkung yang terletak pada sebuah bidang datar dan
sebuah titik yang tidak sebidang dengannya. Jika sebuah garis melalui titik dan
bergerak sepanjang kurva lengkung, maka jejak yang dihasilkan membentuk conical
surface. Kurva lengkung ini dinamakan sebagai garis arah dan garis yang bergerak disebut
garis pelukis.
Kerucut merupakan bangun yang dibatasi oleh kurva lengkung tertutup sederhana sebagai
alas, bagian kurva lengkung yang terletak diantara dan alas beserta seluruh daerah yang
dibatasinya.
Kerucut lingkaran tegak, merupakan kerucut yang proyeksi puncak pada alas terletak di
pusat lingkaran alas, dapat juga dipandang sebagai hasil rotasi satu putaran segitiga siku-
siku dengan sumbu rotasi salah satu sisi siku-sikunya. Kerucut yang dibahas dalam
bahan belajar ini adalah kerucut lingkaran tegak.
1. Volume Kerucut
Dengan memandang kerucut dengan jari-jari alas r dan tinggi t sebagai limas segi-n
beraturan untuk n tak hingga maka volume kerucut dapat ditentukan.
Kebenaran rumus volume kerucut ini dapat ditunjukkan dengan menggunakan peragaan
menakar dengan menggunakan takaran kerucut dengan tabung pasangannya. Pasangan
kerucut dan tabung ini memiliki alas yang kongruen dan tinggi yang sama. Melalui
penakaran pasir ternyata tabung akan penuh setelah diisi 3 kali takaran kerucut. Dengan
demikian
79
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Sebuah juring dipotong-potong menjadi juring-juring yang lebih kecil, kemudian disusun
seperti gambar 3 yang menyerupai susunan segitiga-segitiga dengan tinggi . Jika banyak
potongan semakin banyak mendekati tak hingga, maka alas-alas segitiga tersebut
membentuk garis lurus. Luas bangun ini akan sama dengan luas segitiga dengan alas ,
tinggi . Jadi luas juring lingkaran dengan panjang busur adalah
Jika dua buah jari-jari lingkaran membentuk sudut 1 dan dipotong, maka
i. , dan
ii.
(i)
Untuk menemukan luas selimut (permukaan
lengkung) kerucut perhatikan ilustrasi berikut.
Misalkan sebuah kerucut dipotong sepanjang
garis pelukis TC, dan kemudian dibuka di
sebuah bidang datar. Hasilnya berupa sebuah
sektor lingkaran TCD dengan jari-jari TC dan
busur CD. Busur CD ini sekaligus merupakan keliling lingkaran alas.
(lihat (i))
Jadi,
80
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
C. Bola
1. Volume Bola
Pada gambar di atas, sebuah tabung dengan tinggi dan jari-jari alas , diisi dengan kerucut yang
memiliki tinggi dan jari-jari alas . Pada gambar kanan, diberikan setengah bola dengan pusat
dan berjari-jari . Ambil sebarang bidang sejajar alas kecurut, dengan jarak (sebarang) dari
puncak kerucut. Bidang mengiris daerah antara tabung dan kerucut sehingga membentuk
cincin berjari-jari luar , jari-jari dalam dan mengiris bola dengan bentuk lingkaran berjari-jari
. Akan ditunjukkan bahwa luas cincin di gambar kiri sama dengan luas lingkaran gambar
kanan. Perhatikan bahwa dan . Dengan menggunakan
teorema Pythagoras, diperoleh . Misalkan Luas cincin dan luas lingkaran
dilambangkan dengan dan maka
(
(
Untuk sebarang bidang sejajar alas memotong kedua bangun, diperoleh luas permukaan hasil
irisan yang sama, menurut asas Cavaliery, maka volume kedua bangun sama.
81
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
Diperoleh,
82
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
DAFTAR PUSTAKA
Ann Xavier Gantert, 2008, Amsco’s Geometry, New York: Amsco School Publication
Daniel C. Alexander & Geralyn M. Koeberlein, 2011, Elementary Geometry for College
Students, Belmont: Brooks/Cole
H.S. Hall, & F.H. Stevens, 1949, School Geometry Parts I – VI. London: MacMillan and
Co..
Thomas H. Sidebotham, 2002, The A to Z of Mathematics, A Basic Guide. New York: John
Wiley & Sons, Inc.
Untung Trisna S., 2008, Permasalahan Pembelajaran Geometri Ruang SMP dan
Alternatif Pemecahannya, Yogyakarta: PPPPTK Matematika.
Untung Trisna S., Jakim Wiyoto, 2009, Kapita Selekta Pembelajaran Geometri Datar
Kelas VII di SMP, Yogyakarta: PPPPTK Matematika.
83
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
BAGIAN 4
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
A. Evaluasi Diri
Setelah mengikuti aktifitas dan mempelajari bahan bacaan ini, pembaca dapat melakukan
evaluasi diri dengan mengerjakan soal-soal yang diberikan di bawah. Evaluasi akan
memberikan gambaran kemampuan pembaca jika dilakukan tanpa melihat kunci terlebih
dahulu.
Petunjuk:
Untuk keperluan evaluasi, diberikan ... soal. Masing-masing jawaban benar akan
mendapatkan skor maksimal 5 sehingga total skor maksimal adalah .... Capaian
kompetensi (CK) peserta akan dihitung menggunakan rumus
Tindak lanjut untuk setiap hasil CK dapat dilihat pada tabel di bawah.
B. Soal evaluasi:
1. Buktikan bahwa melalui dua garis berpotongan di satu titik dapat dibuat sebuah
bidang.
2. Diberikan sebuah definisi
“ ”
3. Tentukan pernyataan berikut apakah kadang-kadang benar, selalu benar, atau tidak
mungkin benar. Berikan alasannya.
a. Jika dua sudut saling berpelurus dan salah satunya sudut lancip, maka yang lain
sudut tumpul.
b. Jika dua sudut saling berpenyiku, maka keduanya sudut lancip.
c. Jika pelurus dan pelurus , maka merupakan pelurus .
d. Jika ruas garis tegak lurus ruas garis , maka sudut lancip.
84
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
cermin atas terhadap arah horisontal. Apakah kedua cermin periskop sejajar? Berikan
penjelasannya.
a. Sudut 75.
b. Sudut 22,5
c. Sudut 15.
6. Sebuah kapal bergerak lurus dari titik A menuju titik B sejauh 200 mil. Dari titik B
bergerak lurus ke titik C sejauh 50 mil. Kapal berada di titik A lagi setelah bergerak
lurus sejauh 140 mil. Mungkinkah Hal itu terjadi?
9. Sebutkan semua bangun segiempat yang mungkin dibentuk jika diketahui kedua
diagonalnya saling tegak lurus.
10. Dua siswa, Cici dan Dani mendeskripsikan cara untuk menunjukkan bahwa suatu segi
empat merupakan jajar genjang seperti tertulis di bawah.
Manakah di antara uraian dari kedua siswa yang selalu menghasilkan jajar genjang?
Jelaskan.
85
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
tali dengan posisi vertikal, titik nol penggaris berada di tali, dan ujung atas mistar
segaris dengan mata dan pertemuan dinding dengan plafon. Hanya dengan dua
pengukuran, ia dapat menentukan tinggi dinding. Jelaskan metode yang ia gunakan.
Jika jarak ujung bawah mistar ke titik A dan ke mata berturut-turut cm dan cm,
tentukan tinggi dinding ruang kelas. (gambar diganti)
86
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
16. Dua roda gigi saling bersinggungan seperti pada gambar. Roda
gigi besar memiliki 30 gigi, dan yang kecil memiliki 18 gigi. Jika
roda gigi besar berputar , berapa sudut putar roda gigi kecil?
17. Lukis lingkaran berpusat di (0, 0) berjari-jari 2 dan berpusat di (7, 0) berjari-jari 4.
Dengan menggunakan jangka dan penggaris, lukis garis singgung persekutuan luar dan
persekutuan dalam kedua lingkaran tersebut.
20. Gambarlah balok . Gambarlah jaring-jaring balok serta beri nama untuk
setiap titiksudutnya, jika balok itu diiris sepanjang rusuk-rusuk
a. dan
b. , dan
21. Sebuah balon udara berbentuk bola berjari-jari memerlukan udara sebanyak 2 m3.
Berapa m3 lagi udara yang harus dipompakan agar jari-jarinya menjadi dua kali jari-
jari semula?
22. Sepuluh batang bambu dengan diameter 10 cm panjang 4 meter diikat di dasar kolam
berbentuk balok dengan ukuran panjang 4,5 m, lebar 55 cm, dan tinggi 30 cm untuk
direndam dalam suatu larutan pengawet. Jika diasumsikan ujung-ujung bambu tertutup,
87
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
berapa liter larutan pengawet harus dimasukkan sampai bak menjadi penuh? Gunakan
3,14 untuk pendekatan nilai .
C. Tindak lanjut
Seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa evaluasi yang dilakukan oleh
diri sendiri secara jujur adalah kunci keberhasilan mengukur capaian kompetensi
(CK). Berkaitan dengan itu, pertimbangkan hal berikut
Perolehan
Deskripsi dan tindak lanjut
(dalam %)
Sangat Baik, berarti Anda benar-benar memahami geometri
dasar secara umum. Selanjutnya kembangkan pengetahuan dan
tuangkan dalam pembelajaran dengan banyak membaca dari
sumber lain.
Baik, berarti Anda cukup memahami konsep-konsep geometri
dasar walaupun ada beberapa bagian yang perlu dipelajari lagi.
Selanjutnya pelajari lagi beberapa bagian yang dirasakan belum
begitu dipahami baik dari bahan ini maupun sumber lain.l.
Cukup, berarti Anda belum cukup memahami konsep-konsep
geometri dasar. Oleh karena itu Anda perlu mempelajari lagi
bagian yang belum dikuasai dan menambah referensi dari
sumber lain maupun berdiskusi dengan teman sejawat.
Kurang, berarti Anda belum dapat memahami konsep-konsep
geometri. Oleh karena itu Anda perlu mempelajari lagi dari
awal, menambah referensi dari sumber lain, dan banyak
berdiskusi dengan teman sejawat yang dipandang lebih
menguasai materi geometri.
c. Selalu salah, karena , sudut lancip adalah sudut yang besarnya kurang
dari
4. Sejajar
5. Alternatif:
a. Lukis sudut , kemudian lukis lagi di salah satu kakinya sudut .
b. Lukis sudut , kurangi dengan sudut ..
6. Tidak mungkin karena jalur kapal memenuhi syarat terbentuknya segitiga. Jumlah dua
sisi kurang dari sisi yang ketiga sehingga tidak memenuhi syarat terbentuknya segitiga.
7. Buatlah sketsa, gunakan sifat-sifat segitiga. Sisi terpanjang merupakan sisi yang
berada di hadapan sudut terbesar.
8. Jajargenjang, persegi panjang, persegi, belah ketupat, trapesium.
9. Layang-layang, belah ketupat, persegi, trapesium (yang diagonalnya tegak lurus, buat
garis tegak lurus buat dua garis sejajar sehingga memotong kedua garis tersebut),
sebarang (yang diagonalnya tegak lurus).
89
BAHAN BELAJAR DIKLAT PASCA UKG BERBASIS MGMP
Geometri dan Pengukuran
Jenjang SMP
90