Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ridwan Agung Kusuma

NIM : 857811309
Kelas : 2 C
Tugas Tutorial 3
Pengembangan Kurikulim dan Pembelajaran di SD
1. Kebtutuhan masyarakat Indonesia masa depan harus memiliki 4 kompetensi, yaitu:
a. Kompetensi keagamaan
Kompetensi ini meliputi pengetahuan sikap dan keterampilan keagamaan yang
diperlukan untuk menjalankan fungsi-fungsi Manusia dalam kehidupannya
sehari-hari sebagai makhluk ciptaan tuhan yang maha kuasa. Termasuk dalam
kompetensi keagamaan ini yaitu Kemampuan kemampuan untuk menjalankan
ibadah ritual sehari-hari baik yang dilakukan secara individu maupun kelompok
sebagai sarana untuk memperoleh pengalaman keagamaan yang bermakna bagi
kehidupan para siswa sekolah dasar.
b. Kompetensi akademik
Kompetensi akademik meliputi pengetahuan sikap dan keterampilan yang
diperlukan untuk dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang relevan dengan usia dan tingkat perkembangan siswa sekolah
dasar titik ke dalam Kompetensi ini termasuk keterampilan belajar dan
kemampuan mengakses informasi untuk dapat terus belajar sepanjang Hayat
Sesuai dengan prinsip life long education.
c. Kompetensi ekonomik
Kompetensi ini meliputi pengetahuan sikap dan keterampilan yang diperlukan
untuk dapat memenuhi kebutuhan ekonomi agar siswa sekolah dasar dapat hidup
layak di masyarakat. Sikap wirausaha dan etos kerja yang mendukung
produktivitas pribadi merupakan bagian penting dari kompetensi ekonomi ini.
d. Kopetensi sosial-pribadi
Kompetensi ini meliputi pengetahuan sikap dan keterampilan yang diperlukan
untuk dapat hidup adaptif sebagai warga negara dan warga masyarakat
internasional yang demokratis. Ke dalam Kompetensi ini termasuk sikap
demokratis, kemampuan dan keterampilan mengelola diri sendiri serta
kemampuan dan keterampilan berhubungan dengan orang lain dalam kehidupan
masyarakat yang heterogen.
2. Beberapa sudut pandang tentang pendekatan pengembangan kurikulum masa depan
antara lain:
a. Sudut pandang kebijakan
Sudut pandang kebijakan ini mengarah pada penerapan pendekatan akar rumput.
Di masa depan, sistem pendidikan yang sifatnya desentralistik akan menjadi
alternatif yang tepat titik kebijakan pendidikan Tidak lagi diatur oleh pusat cara
sentralistik, akan tetapi ditentukan oleh sekolah dan guru, dimana Hal ini dapat
menumbuhkan adanya persaingan yang positif antar sekolah. Seorang guru atau
kelompok guru memiliki peranan yang sangat besar dalam proses pengembangan
kurikulum untuk sekolahnya. Guru akan berperan sebagai perencana, pelaksana,
dan sekaligus sebagai penilai proses pembelajaran di kelas nya. Para
administrator pendidikan Tidak lagi berperan sebagai pengendali dalam
pengembangan kurikulum Tetapi hanya sebagai motivator dan fasilitator
b. Sudut pandang pengorganisasian isi kurikulum
Sudut pandang pengorganisasian isi kurikulum mengarah pada penerapan
Pendekatan terpadu titik pendekatan ini menekankan suatu keseluruhan atau
kesatuan yang bermakna dan berstruktur. Pada masa depan, sistem pendidikan
lebih diarahkan pada pembentukan pribadi siswa yang terintegrasi di mana
kurikulum harus dikembangkan sedemikian rupa agar mampu mengembangkan
pribadi yang utuh titik pendekatan pembelajaran terpadu akan menjadi alternatif
yang tepat untuk mempersiapkan siswa yang memiliki pribadi yang utuh dalam
rangka menghadapi tantangan di era globalisasi di segala bidang.
c. Sudut pandang orientasi penyusunan kurikulum
Sudut pandang orientasi penyusunan kurikulum cukup bervariasi titik dari aspek
tujuannya, kurikulum lebih diarahkan pada pencapaian kompetensi kompetensi
yang dibutuhkan siswa untuk dapat hidup dalam situasi Global yang penuh
dengan kompetensi antar negara. Kurikulum yang berbasis pada kompetensi
merupakan alternatif pendekatan yang tepat untuk itu titik Selain itu, siswa juga
akan hidup dalam lingkungan masyarakat masa depan yang berada pada era
globalisasi sehingga penerapan kurikulum yang berbasis pada masyarakat akan
menjadi alternatif pendekatan pengembangan kurikulum yang relevan. Orientasi
bahan ajar dan kegiatan pembelajaran dalam pengembangan dan implementasi
kurikulum masa depan diwarnai dengan pendekatan pendekatan yang bersifat
teknologis berupa pemanfaatan format-format belajar yang relevan seperti
pembelajaran elektronik, pembelajaran terbuka dan jarak jauh pembelajaran
Quantum pembelajaran kooperatif Pembelajaran 4 kelas I dan format format
belajar modern lainnya.
3. Dalam standar proses di undang-undang nomor 20 tahun 2003 terdapat empat hal
yang harus dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran, yaitu:
a. Perencanaan proses pembelajaran
Perencanaan proses pembelajaran meliputi Silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran materi ajar,
metode pengajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar.
b. Pelaksanaan proses pembelajaran
Pelaksanaan proses pembelajaran harus memperhatikan jumlah maksimal siswa
perkelas dan beban mengajar maksimal pendidik, rasio maksimal buku teks
pelajaran setiap siswa dan rasio maksimal jumlah siswa setiap pendidik.
Pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan dengan mengembangkan budaya
membaca dan menulis.
c. Penilaian hasil pembelajaran
Penilaian hasil pembelajaran menggunakan berbagai teknik penilaian sesuai
dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai titik teknik penilaian dapat berupa
tes tertulis, observasi tes praktek, dan penugasan perseorangan atau kelompok.
d. Pengawasan proses pembelajaran
Pengawasan proses pembelajaran meliputi pemantauan supervisi dan evaluasi
pelaporan dan pengambilan langkah tindak lanjut yang diperlukan.
4. Fungsi dari rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu:
a. Fungsi prediktif
Fungsi prediktif yang terkait dengan tujuan atau kompetensi apa yang harus
dicapai siswa, materi atau pengalaman belajar apa yang harus disampaikan
kepada siswa, strategi atau metode apa yang digunakan untuk menyajikan materi
pelajaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran, dan alat
atau teknik penilaian apa yang dapat digunakan untuk mengukur ketercapaian
tujuan yang telah ditetapkan.RPP yang disusun sedemikian rupa akan
memberikan kemudahan bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
Karena Guru sudah memprediksi berbagai pengembangan komponen yang akan
diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran
b. Fungsi preventif
Fungsi preventif, artinya seorang guru dapat melakukan pencegahan terlebih
dahulu terhadap berbagai ketidak sesuaian yang mungkin terjadi dalam
implementasi pembelajaran. RPP yang dirancang terlebih dahulu dapat ditelaah
kembali sinergitas antar berbagai komponen yang dikembangkan sehingga dapat
mencegah hal-hal yang mungkin dapat mengakibatkan kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan menjadi tidak efektif dan efisien.
c. Fungsi korektif
Fungsi korektif atau korektif, artinya RPP yang disusun harus merupakan
perbaikan dari rancangan pembelajaran dan implementasi pembelajaran
sebelumnya. RPP yang disusun harus lebih baik dari RPP dan implementasi
pembelajaran yang dilakukan sebelumnya. Seorang guru harus dapat melakukan
evaluasi terhadap apa yang telah dilakukan Dan memperbaiki Apa yang harus
dilakukan kemudian. RPP yang disusun berdasarkan hasil refleksi ini diharapkan
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran selanjutnya.
5. Kegiatan guru yang harus dilakukan pada tahap tindak lanjut yaitu remedial dan
pengayaan.
a. Pengajaran remedial merupakan perbaikan atas kekurangan yang telah terjadi
dalam proses pembelajaran koma-koma khususnya Apabila terjadi Tingkat
keberhasilan siswa yang kurang memadai atau berada di bawah batas lulus.
Tujuan dari pengajaran remedial ini adalah untuk memperkuat penguasaan atau
memperbaiki kekurangan yang telah dialami oleh siswa tertentu dalam kegiatan
belajar sebelumnya. Bentuknya dapat berupa pelajaran tambahan, penambahan
Tugas, atau memperpanjang waktu belajar terhadap siswa tertentu yang harus
mengalaminya
b. Pengajaran pengayaan merupakan suatu kegiatan belajar, dikhususkan bagi
peserta didik yang memiliki kemampuan belajar lebih, misalkan belajar lebih
cepat, menyimpan informasi lebih mudah, keingintahuan lebih tinggi, bepikir
mandiri, superior, dan berpikir abstrak, serta memiliki banyak minat. Secara
umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau kegiatan peserta didik
yang melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak
semua peserta didik dapat melakukannya. Pembelajaran pengayaan merupakan
pembelajaran tambahan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan
pembelajaran baru bagi peserta didik yang memiliki kelebihan sedemikain rupa
sehingga mereka dapat mengoptimalkan perkembangan minat, bakat, dan
kecakapannya.

Anda mungkin juga menyukai