Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ridwan Agung Kusuma, S.

Pd
NIM : 857811309
Kelas : 2 C
Tugas Tutorial 2

Pengembangan Kurikulum & Pembelajaran di SD

(PDGK4502)

Soal

1. Dalam perkembanganya antara orde lama dan orde baru muncul sebuah kurikulum yaitu KK
1968 , Struktur program KK tersebut dibagi menjadi 3 kelompok struktur program. Jelaskan 
3 kelompok struktur program dimaksud !

2. Pada kurikulum 1984 yang dilatarbelakangi GBHN 1983 disana tertera adanya fakta empirik
bahwa ada 3 program pelaksanaan KK tersebut. (intrakurikuler , kokurikuler  dan 
ekstrakurikuler)  Jelaskan !

3. Jelaskan pentingnya sekolah mengembangkan KTSP!

4. Sekolah yang melaksanakan model MBS memiliki cirri-ciri yang melekat pada     
sekolah itu  . Sebut dan jelaskan !

5. Dasar hukum pengembangan KTSP adalah UU No 20 /2003 ps 4.  Siapa sajakah yang


terlibat dalam pengembangan KTSP ?

Jawaban

1. Tiga (3) kelompok struktur program di kurikulum 1968 yaitu:


a. Kelompok pembinaan jiwa Pancasila
Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila ialah Kelompok segi pendidikan yang terutama
ditujukan kepada pembentukan mental dan moral Pancasila serta pengembangan
manusia yang sehat dan kuat fisiknya dalam rangka pembinaan bangsa. Kelompok
Pembinaan Jiwa Pancasila meliputi pelajaran:
1) Pendidikan Agama
2) Pendidikan Kewarganegaraan
3) Pendidikan Bahasa Indonesia
4) Bahasa Daerah
5) Olahraga
b. Kelompok pembinaan pengetahuan dasar, meliputi pelajaran:
1) Berhitung
2) Ilmu Pengetahuan Alam
3) Pendidikan Kesenian
4) Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, termasuk Ilmu Kesehatan
c. Kelompok pembinaan kecakapan khusus, meliputi pelajaran:
1) Kejuruan Agraria (pertanian, perternakan, perikanan)
2) Kejuruan Teknik (pekerjaan tangan dan perbengkelan)
3) Kejururan Ketatalaksanaan atau Jasa ( koperasi, tabungan)
2. Tiga (3) program pelaksanaan kurikulum 1984, yaitu:
a. Intrakurikuler merupakan kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan di sekolah
sesuai dengan struktur program kurikulum yang berlaku pada masing-masing mata
pelajaran.
b. Korikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar pelajaran intrakurikuler dan bertujuan
agar murid lebih mendalami dan menghayati apa yang dipelajari dalam kegiatan
intrakurikuler.
c. Ekstrakurikuler merupakan Kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran intrakurikuler
dan kokurikuler, termasuk pada waktu libur sekolah, yang dilakukan di sekolah maupun
di luar sekolah dan bertujuan untuk memperluas pengetahuan murid, mengenal
hubungan antara berbagai mata pelajaran, membina bakat dan minat, serta melengkapi
upaya pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
3. Pentingnya sekolah mengembangkan KTSP karena Pengembangan KTSP merupakan salah
satu upaya untuk mengatasi masalah pendidikan khususnya relevansi pendidikan titik
dengan pemberlakuan otonomi ke pengelolaan pendidikan dan manajemen berbasis sekolah,
setiap sekolah dituntut untuk dapat mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan siswa serta tuntutan dan potensi daerah yang ada titik Selain
itu, profesionalisme guru juga merupakan alasan lain perlunya pengembangan KTSP.
Seorang guru profesional dituntut untuk mampu mengembangkan rumah melaksanakan, dan
mengevaluasi kurikulum. kompetensi pengembangan kurikulum merupakan bagian integral
dari profesionalisme guru.
4. Ciri-ciri sekolah yang melaksanakan model Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), yaitu:
a. Kemandirian, artinya sekolah memiliki otonomi untuk mengelola sekolah secara efektif
dan memberikan layanan belajar yang bermutu.
b. Kemitraan, artinya sekolah memanfaatkan potensi yang dimiliki stakeholders sekolah
untuk mencapai kualitas yang diharapkan.
c. Partisipasi, artinya kepemimpinan sekolah memberikan kesempatan kepada semua
sumber daya di sekolah untuk terlibat aktif dalam upaya peningkatan kualitas
pendidikan.
d. Keterbukaan, artinya terbuka untuk melakukan inovasi ke arah yang lebih baik dan
kompetitif.
e. Akuntabilitas artinya sekolah tanggap terhadap kebutuhan pengguna jasa layanan
pendidikan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan keputusan yang telah ditetapkan.
5. Yang terlibat dalam pengembangan KTSP antara lain:
a. Kepalas Sekolah
Kepala sekolah adalah ketua tim merangkap anggota penyusun kurikulum sekolah.
keberhasilan pengembangan kurikulum sangat ditentukan oleh kemampuan kepala
sekolah dalam mengkoordinasikan, menggerakkan, dan menyelaraskan semua sumber
daya pendidikan yang tersedia.
b. Guru
Guru merupakan pihak kunci dalam pengembangan kurikulum sekolah titik dalam
pengelolaan kurikulum secara desentralisasi dan sampai batas-batas tertentu juga yang
Sentral desentralisasi, peranan guru dalam pengembangan kurikulum lebih besar
dibandingkan dengan yang dikelola secara sentralisasi. Guru-guru turut berpartisipasi,
bukan hanya dalam penjabaran kurikulum induk ke dalam program tahunan atau
semester atau silabus atau rencana pelaksanaan pembelajaran tapi juga di dalam
menyusun kurikulum yang menyeluruh untuk sekolahnya.
c. Komite Sekolah
Kurikulum sekolah yang dikembangkan dapat dinyatakan berlaku apabila sudah
mendapatkan pertimbangan dari komite sekolah, di samping diketahui oleh Dinas
Pendidikan Kabupaten atau kota. Ini menunjukkan bahwa komite sekolah memiliki
peran penting dalam pengembangan kurikulum sekolah titik komite sekolah diharapkan
dapat memberikan pertimbangan baik berupa masukkan maupun saran perbaikan
terhadap kurikulum sekolah.
d. Narasumber
Sekolah membutuhkan sumber daya yang memadai untuk dapat melaksanakan kebijakan
KTSP. Sementara itu, tidak semua sekolah memiliki sumber daya yang sama Dalam
melaksanakan kebijakan KTSP. Keragaman kompetensi sumber daya yang dimiliki
sekolah menyebabkan kualitas kurikulum yang dikembangkan dan dilaksanakan juga
beragam. Untuk itu diperlukan pembinaan dari narasumber dalam hal ini pakar
pendidikan sehingga sekolah dapat melaksanakan kebijakan KTSP.
e. Dinas Pendidikan
Mengerti BSNP, Dinas Pendidikan Kabupaten atau kota memiliki tugas melakukan
supervisi terhadap pengembangan kurikulum di tingkat SD titik di samping itu, dinas
juga berfungsi melakukan Pemantauan dan evaluasi baik selama proses pengembangan
kurikulum maupun pelaksanaan kurikulum yang dikembangkan.
f. Pihak lain yang terkait dengan sekolah (stakeholders)
Banyak pihak yang berkepentingan dengan sekolah, seperti dunia usaha, berbagai
lembaga sosial dan lembaga pemerintahan. Dunia usaha atau dunia kerja mengharapkan
sekolah dapat menghasilkan lulusan yang siap kerja. Lembaga sosial budaya dan
lembaga pemerintah menaruh perhatian pada pengembangan potensi dan pelestarian
sumber daya alam serta sosial budaya di daerah.
Dalam kaitannya dengan pengembangan kurikulum sekolah, dunia usaha serta
lembaga sosial dan pemerintah dapat memberikan masukan terhadap kurikulum sekolah
titik dunia usaha atau dunia kerja dapat memberikan masukan tentang berbagai jenis
keterampilan dan sikap yang diperlukan dalam suatu pekerjaan serta produk kerajinan
yang menjadi kebutuhan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai