Anda di halaman 1dari 14

IMPLIKATUR

DALAM
PRAGMATIK
Presentation By:
Ardiansyah, Ika Zahrotun, dan KELOMPOK 3
Ismi Hayati
OUTLINE
PENGERTIAN IMPLIKATUR

IMPLIKATUR PERCAKAPAN IMPLIKATUR KONVENSIONAL

PENGERTIAN
IMPLIKATUR IMPLIKATUR IMPLIKATUR
PERCAKAPAN PERCAKAPAN KONVENSIONAL
UMUM KHUSUS

CONTOH
PENGERTIAN & IMPLIKATUR
CONTOH MASING- KONVENSIONAL
MASING
IMPLIKATUR
PENGERTIAN
IMPLIKATUR

Kata implikatur diserap dari kata implicature


dalam bahasa Inggris. Kata implicature sendiri
berakar dari bentuk in-‘di/ke dalam’ dan plicare
‘melipat’ atau ‘membungkus’ dalam bahasa
Latin. Berikut dijelaskan implikatur menurut
Yule (2006).
PENGERTIAN
IMPLIKATUR

Singkatnya, Implikatur merupakan implikasi


dari tuturan yang tertutur yang berupa
simpulan logis dari suatu tuturan.
JENIS
IMPLIKATUR
IMPLIKATUR IMPLIKATUR
PERCAKAPAN KONVENSIONAL

Implikatur percakapan Sementara, implikatur


baru bisa dipahami jika konvensional tidak
berada dalam wacana harus berada dalam
percakapan. percakapan.

HAL YANG MEMBEDAKAN KEDUANYA ADALAH CARA


MEMAHAMINYA.
IMPLIKATUR
PERCAKAPAN
Dalam pragmatik implikatur percakapan dapat dibagi menjadi dua,
yaitu :

a. Implikatur percakapan umum.


Implikatur percakapan umum adalah implikatur dalam dialog yang
dapat dipahami tanpa melihat konteks percakapan.

b. Implikatur percakapan khusus.


Implikatur percakapan khusus merupakan implikatur dalam dialog
yang baru bisa dipahami setelah mengetahui konteks percakapan
tersebut.
CONTOH IMPLIKATUR
PERCAKAPAN UMUM

Dalam dialog di atas, Ika menanyakan apakah Ismi menyukai Jaehyun


dan Maulana. Namun, Ismi menjawab bahwa ia hanya menyukai Maulana
saja. Artinya, Ismi tidak menyukai Jaehyun.

Jadi, tanpa harus memahami konteks situasi antara Ika dan Ismi,
implikatur dari dialog di atas dapat dipahami.
CONTOH IMPLIKATUR
PERCAKAPAN KHUSUS

Dalam Sekilas tidak ada hubungan antara tuturan Ardiansyah dan Ismi
pada contoh di atas. Namun, implikatur dari tuturan Ismi di atas baru bisa
dipahami jika penafsir memahami konteks situasi. Misalnya, konteksnya
adalah Ika dan Nisa selalu bersama.

Jadi, Implikatur percakapan khususnya adalah Nisa (mungkin) di kantin


juga karena di mana ada Nisa, (biasanya) di situ ada Ika juga.
IMPLIKATUR
KONVENSIONAL

Implikatur konvensional adalah implikatur


yang dapat dipahami dari makna satuan
gramatikal, bukan dari percakapan. Mari kita
lihat 3 contoh Implikatur konvensional pada
slide berikutnya
CONTOH IMPLIKATUR
KONVENSIONAL

Implikatur : +> Orang Betawi biasanya pandai berpantun.

Contoh tuturan di atas terdapat dua proposisi yang dipertentangkan,


yaitu tentang status Ardi sebagai orang Betawi dan fakta bahwa Ardi
tidak pandai berpantun. Dua proposisi di atas sekilas tidak ada
hubungannya. Namun, ketika dua hal tersebut disandingkan dan
diperbandingkan secara paradoksal, baru bisa disimpulkan bahwa ada
stereotip orang Betawi biasanya pandai berpantun.
CONTOH IMPLIKATUR
KONVENSIONAL

Implikatur +> Orang yang tidak kaya tidak bahagia.

Dalam tuturan diatas terdapat dua proposisi yang dibandingkan.


Proposisi tersebut berkaitan dengan keadaan finansial dan perasaan Ika.
Setelah diperbandingkan, didapatkan sebuah implikatur atau prasangka
bahwa orang yang tidak kaya tidak bahagia.
CONTOH IMPLIKATUR
KONVENSIONAL

Implikatur : +> Mahasiswa Sastra (seharusnya) bisa menulis puisi.

Dalam tuturan diatas terkandung sebuah stigma bahwa mahasiswa


sastra selayaknya bisa membuat sebuah puisi. Ismi adalah mahasiswa
sastra maka seharusnya dia bisa mengarang sebuah puisi.
KESIMPULAN
Implikatur merupakan suatu proses pemahaman makna yang
tersirat ketika penutur menyampaikan suatu pendapat atau
gagasan yang akan dipahami oleh lawan tutur dalam
komunikasi tersebut.
Berkomunikasi dalam pragmatik memiliki keberagaman teks,
koteks, konteks dalam berkomunikasi dapat menimbulkan
implikatur dan peranggapan dari penutur dan lawan tutur
untuk dapat mengungkapkan berbagai maksud dengan santun
dan menyenangkan serta memiliki tujuan atau maksud yang
tersirat.
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai