Anda di halaman 1dari 6

No. 2 Vol. 3 th.

2015 hal 94-99 Goken

PRAANGGAPAN PADA IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM SERIAL KUROKO NO


BASUKE SEASON 1 KARYA TADATOSHI FUJIMAKI
Eka Fitri Aries Sandi Putri
S-1 Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa Dan Seni, Universitas Negeri Surabaya,
hyukieyes23@gmail.com

Dr. Retnani, M.Pd.


Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa Dan Seni, Universitas Negeri Surabaya

ABSTRAK

Berkomunikasi memerlukan pengetahuan akan segala sesuatu yang melatari tuturan yang akan
disampaikan agar komunikasi dapat diterima. Praanggapan sebagai tolok ukur dalam menentukan pilihan bahasa
yang dirasa paling sesuai. Praanggapan adalah asumsi sebelum bertutur, sehingga pengetahuan tentang apa yang
akan dituturkan telah lebih dahulu diasumsikan oleh pengguna bahasa. Sama halnya dengan praanggapan ada
sebuah kajian pragmatik yang juga memperhatikan konteks pada saat ingin memaknai sebuah tuturan yaitu
implikatur. Jika praanggapan adalah sesuatu yang dijadikan landasan pembicaraan oleh penutur maka implikatur
adalah sesuatu yang dikomunikasikan lebih dari yang seharusnya disampaikan.
Tujuandaripenelitianiniadalahuntukmengetahuibentukimplikaturpercakapan yang terdapatpada serial
kuroko no basuke, kemudianbentukpraanggapan yang munculdalamimplikaturpercakapantersebutdanjenis-
jenispraanggapanapasaja yang akanmunculpadaimplikaturpercakapantersebut.
Teori yang digunakandalampenelitianiniuntukrumusanmasalahpertamaadalahteori Grice
danLubis.Untukrumusanmasalahkeduamenggunakanteoridari Levinson
danLubisdanuntukrumusanmasalahketigamenggunakanteoridari
Yule.Penelitianinimenggunakanmetodeanalisisdeskriptifkualitatifkarenahasildaripenelitianinimerupakansebuahd
eskripsiterhadapsebuahtuturan yang terdapat dalam serial kuroko no basuke season 1.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa implikatur percakapan dibagi menjadi 2 yakni implikatur
percakapan khusus dan implikatur percakapan umum, dari implikatur tersebut akan memunculkan
praanggapan, praanggapan muncul sebelum petutur dan lawan tutur mengucapkan sebuah tuturan, sama dengan
implikatur, praanggapan bisa muncul juga dengan melihat konteks dari tuturan tersebut.
Namunbedanyajikaimplikaturmunculsetelahmelakukansebuahtuturan.Praanggapanmunculsebelummelakukanseb
uahtuturan.Jenis-jenispraanggapan yang seringmunculdalampenelitianiniadalahpraanggapaneksistensi,
praanggapanfaktifdanpraanggapanleksikal.
Kata Kunci :Implikaturpercakapan, praanggapan, konteks, jenis-jenispraanggapan.

要旨
コミュニケーションするとき、互いに通信を確立できるように,発話したいことについて知識が
必要である。このフェーズで人間は,最も適切に感じられる言語を選択している。発話をする前に想
定している。
研究の目的は「黒子のバスケ」での含意の構造、前提による含意の構造、含意による前提の種類
を知ることである。
一番目の研究課題のために Grice と Lubis の理論を使う。二番目の研究課題のために Levinson と
Lubis の理論を使う。三番目の研究課題ために Yule の理論を使う。研究方法として質的記述的分析法
を使う。というのは、結果は計算を行わない記述だからである。
研究の結果、三つのことが分かった。第一に、含意は分割にします、それは全般的な含意と特別
な含意である。第二に、話し手と聞き手がその話の文脈を理解していれば含みの意味は受け入れられ
る。第三に、しかしながら前提は話し手と聞き手が話す前に現れるということである。違う点は、含
意は話し手と聞き手が話をした後に現れ、前提は話をする前に現れるということである。この研究で
現れた前提の型は existential presupposition と factive presupposition と lexical presupposition である。
キーワード:含意、前提、文脈、前提の種類

1
No. 2 Vol. 3 th. 2015 hal 94-99 Goken

Sama halnya dengan praanggapan ada sebuah kajian


PENDAHULUAN
pragmatik yang juga memperhatikan konteks pada saat
Di dalam proses komunikasi seorang penutur selalu ingin memaknai sebuah tuturan yaitu implikatur.
menyampaikan tuturannya untuk mengomunikasikan Praanggapan dan implikatur saling berhubungan. Jika
sesuatu yang ingin disampaikan terhadap petutur dan praanggapan adalah sesuatu yang dijadikan landasan
mengharapkan petutur dapat memahami maksud dari pembicaraan oleh penutur maka implikatur adalah
tuturan tersebut. Untuk itu, penutur selalu berusaha agar sesuatu yang dikomunikasikan lebih dari yang
tuturannya selalu relevan dengan konteks, jelas, mudah seharusnya disampaikan. Brown dan Yule (1996:31)
dipahami, padat, ringkas dan selalu pada persoalan mendefinisikan bahwa istilah implikatur dipakai untuk
sehingga tidak menghabiskan waktu petutur saja. Hal ini menerangkan apa yang mungkin diartikan, disarankan
juga berlaku dalam memahami atau memaknai sebuah atau dimaksutkan oleh penutur yang berbeda dengan apa
informasi. Setiap manusia harus dapat memahami yang sebenarnya dikatakan oleh penutur. Jadi terkadang
maksud dan makna tuturan yang diucapkan oleh lawan dibalik sebuah tuturan ada makna yang tersembunyi dan
tuturnya. Dalam hal ini tidak hanya sekedar mengerti apa itu tidak dinyatakan secara tersurat melainkan secara
yang telah diujarkan oleh si penutur, tetapi juga konteks tersirat.Dapat dikatakan jika praanggapan adalah sesuatu
dan latar belakang yang mendasari tuturan tersebut. yang muncul sebelum petutur menyatakan sebuah tuturan
Terkadang dalam sebuah proses komunikasi ketika maka implikatur adalah sesuatu yang muncul pada saat
penutur dan petutur mengucapkan sebuah tuturan ada petutur selesai menyatakan sebuah tuturan dan kedua
asumsi-asumsi yang muncul tentang tuturan tersebut kajian tersebut sama-sama memerlukan konteks agar
dikarenakan penutur dan petutur sama-sama mengetahui tuturan yang dihasilkan memiliki makna.
konteks dan latar belakang yang mendasari tuturan Praanggapan sendiri dibagi menjadi 6 jenis yakni:
tersebut.Hal ini juga terjadi pada saat menonton sebuah 1. Praanggapan eksitensial
drama, serial ataupun film. Pada saat menonton sebuah 2. Praanggapan leksikal
serial, penonton pasti memiliki sebuah asumsi terhadap 3. Praanggapan struktural
sebuah tuturan yang diucapkan oleh tokoh dalam serial 4. Praanggapan faktual
tersebut. Asumsi-asumsi tersebut terkadang akan lebih 5. Praanggapan non-faktual
membantu penonton untuk memaknai sebuah serial 6. Praanggapan konter faktual
karena tidak semua makna yang terdapat dalam sebuah Sumber data yang akan digunakan pada penelitian ini
serial akan dikatakan secara gamblang lewat dialog para adalah serial anime kuroko no basuke (黒子のバスケ
tokoh. Asumsi penonton terhadap sebuah tuturan yang )season 1 karyaTadatoshi Fujimaki. Dalam serial ini
diucapkan oleh tokoh dalam serial tersebut bisa muncul banyak sekali dialog tokoh yang mana tidak hanya
dikarenakan penonton melihat adanya hubungan antara makna-makna tersurat yang terucapkan namun ada juga
adegan (gestur, lokasi, waktu) dan dialog (tuturan atau makna tersirat. Meskipun begitu para tokoh ini tetap
kalimat yang diucapkan tokoh) pada tuturan dalam serial memahami makna apa yang sebenarnya ingin
tersebut dan juga dikarenakan penonton mengetahui disampaikan oleh tokoh
bagaimana konteks dan latar belakang dalam serial lainnya.Berdasarkanlatarbelakangtersebut maka rumusan
tersebut yang mendasari munculnya tuturan yang masalah yang muncul adalah sebagai berikut :
diuucapkan oleh tokoh. 1. Bagaimana implikatur percakapan dalam serial
Asumsi-asumsi tersebut disebut presupposition atau yang kuroko no basuke(黒子のバスケ)?
lebih dikenal dengan praanggapan. Praanggapan adalah 2. Bagaimana praanggapan pada implikatur dalam
bagian dari pragmatik yang mengaitkan dua proposisi
serial kuroko no basuke(黒子のバスケ)?
sehingga dapat dipahami maknanya. Praanggapan
3. Bagaimana jenis-jenis praanggapan pada
didapatkan dari sebuah tuturan setelah melihat konteks
implikatur percakapan dalam serial kuroko no
dan latar belakang yang mendasari tuturan itu sendiri
basuke(黒子のバスケ)?
tanpa perlu ditentukan apakah praanggapan itu benar atau
salah. Levinson (1993:179) mendefinisikan bahwa
METODE
praanggapan adalah suatu hal yang dipercaya sebagai
latar belakang, kaitannya dengan tuturan yang dimiliki Djajasudarma (2006:16) menjelaskan bahwa pada
oleh penutur dan petutur sebagai tuturan yang sesuai penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif
dengan konteks. metode deskriptif data-data yang dikumpulkan bukan
berupa angka-angka, tetapi berupa kata-kata atau
gambaran tertentu. Deskriptif sendiri adalah menjelaskan,
2
No. 2 Vol. 3 th. 2015 hal 94-99 Goken

mengutarakan atau menyajikan suatu gambaran yang adalah teknik pemeriksaan kevalidan atau keabsahan data
lengkap mengenai subjek penelitian. Sejalan dengan hal yang memanfaatkan sesuatu yang lain.
tersebut, penelitian ini menggunakanmetode deskriptif Setelah data valid dan objektif, peneliti melakukan
kualitatif. Hal tersebutdikarenakan bahwasanya penelitian analisis atau mengolah data tersebut dengan terstruktur.
ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan Moeloeng (2007: 103) mengatakan analisis data
suatu subjek penelitian yang merupakan non angka yang bermaksud atas nama mengorganisasikan data, data yang
bermakna. terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan
Pada penelitian ini, sumber data yang digunakan dan komentar peneliti,gambar, foto, dokumen, laporan,
adalahserial kuroko no basuke season 1 karya Tadatoshi dan lain-lain, dan pekerjaan analisis data adalah
Fujimaki.Arikunto (2013:172) mengatakan bahwa mengatur, mengurutkan, mengelompokkan dan
sumber data adalah asal darimana data penelitian memberikan suatu kode tertentu dan
diperoleh. Sumber data yang dimiliki peneliti berjumlah mengkategorikannya, pengelolaan data tersebut bertujuan
24 serial dengan durasi keseluruhan 25 menit. untuk menemukan tema dan hipotesis kerja yang
Data pada penelitian kualitatif berbentuk kata-kata akhirnya diangkat menjadi teori substantif.Teknik
atau gambar dan tidak menekankan pada angka analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
(Sugiyono, 2014:16). Data yang didapat pada penelitian menggunakan langkah-langkah seperti yang
dikemukakan oleh Burhan Bungin (2003:70), yaitu
ini berupa tuturan yang mengandung implikatur
sebagai berikut:
percakapan yang terdapat pada serialkuroko no basuke.
1. Pengumpulan data
Dalam sebuah penelitian, mengumpulkan data
2. Reduksi data
adalah langkah yang sangat penting. Oleh karena itu,
3. Display data
harus dicari berbagai data untuk menyempurnakan
4. Verifikasi dan kesimpulan
sebuah penelitian. Pekerjaan mengumpulkan data
memang bukan pekerjaan yang mudah, karena dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian kualitatif khususnya, penelitian data dilakukan
bersamaan dengan analisis data sehingga diperlukan Berdasarkan data yang digunakanpadapenelitian kali ini,
konsentrasi serta ketekunan. ditemukansebanyak 33 data yang mengandung implikatur
Pada penelitian kali ini, peneliti akan menggunakan percakapan. Data tersebut kemudian dianalisis
teknik simak untuk mengumpulkan data yang berupa praanggapan yang muncul dan jenis-jenis
tuturan yang terdapat pada serialkuroko no basukeyang praanggapannya. Berikutadalahbentukimplikatur
mengandung implikatur percakapan.Menurut Sudaryanto percakapan, praanggapan yang muncul, serta jenis-jenis
(1988:2-7)metode simak dilakukan dengan menyimak praanggapan dalam serial kuroko no basukeyang
penggunaan bahasa. Pada praktiknya, metode simak ini digunakansebagai data padapenelitianini.
mempunyai teknik dasar yang berwujud dengan teknik
sadap, yaitu peneliti menyadap penggunaan bahasa. Tabel3.6
Teknik sadap ini akan diikuti teknik lanjutan berupa Jenis-Jenis Praanggapan dalam implikatur
teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam, dan teknik percakapan
catat. Tetapi tidak semua teknik tersebut digunakan Implikatur Umum Khusus
dalam penelitian ini, teknik yang akan digunakan dalam percakapan 18 15
penelitian kali ini hanya teknik sadap, teknik bebas libat Jenis-jenis PE PF PL PS PnF PkF
cakap dan teknik catat. Peneliti tidak menggunakan praanggapan 30 29 25 14 3 0
teknik simak libat cakap dikarenakan peneliti tidak
terlibat langsung ketika wacana terjadi, dan peneliti juga Implikatur yang dapat ditemukan dalam serial ini
tidak menggunakan teknik rekam karena sumber data adalah implikatur percakapan umum dan implikatur
sudah berupa serial sehingga peneliti tidak perlu percakapan khusus.
merekam kembali sumber data tersebut. Implikatur perckapan umum adalah implikatur yang
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya yang tidak memerlukan konteks khusus untuk memahami
harus dilakukan peneliti adalah melakukan validasi makna dari sebuah tuturan. Implikatur percakapan umum
kepada validator. Hal tersebut dilakukan agar data dalam dapat dilihat dari tuturan
penelitian kali ini merupakan data yang benar-benar
objektif. Tahapan validasi ini termasuk dalam teknik Koganei :じゃ、つまりこいつが奇跡の世代?まさ
triangulasi. Menurut Moleong (2014:330) triangulasi かレギュラーじゃ?
3
No. 2 Vol. 3 th. 2015 hal 94-99 Goken

Jya, tsumarikoitsugakiseki no Kagami ingin Kuroko diam dan tidak menanyakan hal itu
sedai?masakaregyurajya? tersebut.
(Jadidengan kata lainbocahiniadalahkiseki no Sementara praanggapan yang muncul dari tuturan
sedai? Tidakmungkinpemainintikan?) dibawah ini adalah :
Hyuga:それはないだろう、ねえ、黒子くん?
Sore ha naidarou, nee, Kuroko-kun? Koganei :じゃ、つまりこいつが奇跡の世代?まさ
(Tentusajatidak, benarkankuroko? かレギュラーじゃ?
Kuroko :試合には出てましたけど Jya, tsumarikoitsugakiseki no
Siainidetemashitakedo. sedai?masakaregyurajya?
(Tapiakubermaindalampertandingan) (Jadidengan kata lainbocahiniadalahkiseki no
Hyuga:だような~ sedai? Tidakmungkinpemainintikan?)
Dayouna~ Hyuga:それはないだろう、ねえ、黒子くん?
(Benarkan~) Sore ha naidarou, nee, Kuroko-kun?
Koganei + Hyuga:ええ?ええ?えええ?! (Tentusajatidak, benarkankuroko?
Eeehhh? Eeehhhh? Kuroko :試合には出てましたけど
(Apa? apa? apaaaa?) Siainidetemashitakedo.
(Tapiakubermaindalampertandingan)
Tuturan bercetak tebal diatas adalah implikatur Hyuga:だような~
percakapan umum, dikatakan demikian karena tuturan ini Dayouna~
(Benarkan~)
tidak memerlukan konteks khusus. Tuturan 試合には出
Koganei + Hyuga:ええ?ええ?えええ?!
てましたけど yang memiliki arti ‘aku bermain dalam
Eeehhh? Eeehhhh?
pertandingan’ tidak membutuhkan pengertian khusus
(Apa? apa? apaaaa?)
tentang tuturan ini, jelas sekali bahwa makna dari tuturan
Praanggapan yang muncul:
ini adalah bahwa Kuroko memang bermain dalam sebuah
(a) Ada seseorang bernama kuroko
pertandingan.
(b) Kuroko adalah seorang pemain basket
Sementara implikatur percakapan khusus adalah
(c) Kuroko merasa hyuga dan koganei meremehkannya
implikatur percakapan yang memerlukan konteks khusus
Mengapabisamunculpraanggapan (a) dan
untuk memahami makna dari sebuah tuturan. Berikut
(b).Dapatdiliatdarituturan (a) dantuturan (b).Dari
adalah contoh dari implikatur percakapan khusus.
tuturantersebutsudahsangatjelassekalibahwatuturan (a)
Kuroko :また寝られなかったんですか?
dantuturan (b) merujukkekeberadaan Kuroko dankiseki
Mata nemurarenakattandesuka? no sedai,
(Apa tidak bisa tidur lagi?) dankeduatuturantersebutsalingmendukungdanmemilikika
Kagami :うるせ! itan, makapraanggapan (a) dan (b)
Uruse! dapatmuncul.Sementaramengapabisamunculpraanggapan
(Berisik!) (c) sedangkandarituturan (a) dantuturan (b)
Dari tuturan ini dapat kita lihat bahwa Kagami tidakmerujukataupunmemilikikaitandenganpraanggapan
mengatakan うるせ!yang bila diartikan secara harfiah (c).Tetapidapatdisimpulkanbahwapraanggapan (c)
maka berarti ‘berisik’, namun jika diihat dari pertanyaan tidakmemilikirujukansepertipraanggapan (a) dan (b)
yang ditanyakan oleh Kuroko yakni また寝られなかっ namunkonteksdarituturan (a) dantuturan (b)
たんですか?yang memiliki arti ‘apa tidak bisa tidur dapatmenimbulkanpraanggapan (c).
Sementara Jenis praanggapan yang muncul
lagi?’ maka jelas sekali bahwa jawaban yang di berikan
padatuturaniniadalahpraanggapaneksistensial,
oleh Kagami atas pertanyaan Kuroko sama sekali tidak
praanggapanfaktualdanpraanggapan non-faktual.
memiliki kaitan. Untuk mengetahui makna apa yang
Praanggapan (a) merujukkekeberadaansuatu orang
sebenarnya yang ingin Kagami sampaikan atas
yaknikurokomakadariitupraanggapan (a)
pertanyaan Kuroko maka kita perlu melihat konteks lebi
masukkedalampraanggapaneksistensial.Sedangkanpraang
dalam. Mengacu pada jawaban うるせ! ‘berisik’ dari
gapan (b) masukkedalampraanggapanfaktual
jawaban ini dapat dilihat makna tersirat yang ingin
dikarenakantuturan (c)
disampaikan oleh Kagami adalah dia “jika kau sudah
mengandungsebuahfaktayaknibahwakurokoadalahseoran
tahu kebenarannya, maka diamlah” inilah makna tersirat
gpemain basket yang
yang terdapat dalam jawaban Kagami maka dari itu
bermaindalamsuatupertandingan.Kemudianpraanggapan
(c) digolongkankedalamjenispraanggapan non-
4
No. 2 Vol. 3 th. 2015 hal 94-99 Goken

faktualdikarenakandarituturan (c) sering muncul dalam penelitian ini adalah


mengandungkeambiguan. praanggapan eksistensi dan praanggapan
Sementara praanggapan yang muncul dari tuturan : faktual.
Kuroko :また寝られなかったんですか? Kedua praanggapan ini sering muncul
Mata nemurarenakattandesuka? dikarenakan kebanyakan dari tuturan yang
(Apa tidak bisa tidur lagi?) diucapkan oleh tokoh mengacu pada
Kagami :うるせ! keberadaan seseorang, suatu hal, suatu benda
Uruse! ataupun suatu kepemilikan yang merupakan
(Berisik!) ciri dari praanggapan eksistensi, sementara
Praanggapan yang muncul: praanggapan faktual sering muncul
(a) Kagami terganggu dengan pertanyaan Kuroko dikarenakan kebanyakan tuturan yang
Muncul praanggapan ini dapat kita lihat dari jawaban diucapkan oleh para tokoh mengandung
yang diberikan oleh Kagami う る せ ! yang artinya sebuah fakta yang bisa dilihat memalui
konteks atau latar belakang tuturan tersebut.
‘berisik’, dari kata ini dapat dilihat bahwa Kagami
memang terganggu dengan pertanyaan yang ditanyakan
oleh Kuroko sehingga Kagami menyuruh Kuroko untuk Saran
diam dan tidak mengganggu Kagami dengan pertanyaan- Saatmelihatsebuah film atau drama
pertanyaan seperti itu lagi. banyaksekalituturan-tuturan yang
Jenis praanggapan yang muncul dalam tuturan ini tidaksesuaiantarasatusama lain namunterkadangtuturan-
adalah praanggapan non-faktif, dikatakan sebagai tuturanitulah yang
praanggapan non-faktif karena dari praanggapan ini mampumendeskripsikanapamaknasebenarnya yang
ingindisampaikanparapesertatutur,
masih tidak diketahui kebenarannya dan tidak dapat
tentusajauntukmengetahuimaknatersebutparapenontonme
dipastikan kebenarannya sehingga akan menimbulkan milikiasumsi-asumsiawal yang
makna yang ambigu. akandigunakanuntukmenebakjalanceritadari film
tersebut.
PENUTUP Penelitianterhadap film
Simpulan sebaiknyatidakhanyaberkisarterhadapmaknadarituturan
Berdasarkananalisis yang telahdilakukanterhadap data yang tersuratsaja, namunmaknadarituturan yang tersirat
pun
penelitian yang berupaserialkuroko no basuke
perluditeliti.Penelitiantentangimplikaturdanpraanggapana
dapatdisimpulkan bahwa : dalahsebagiankecil yang mengkajitentangmakna yang
1. Implikatur percakapan dibagi menjadi 2 yakni, tersiratdalamsebuahtuturan.
implikatur percakapan umum dan implikatur Diharapkan di
percakapan khusus. Dalam serial ini implikatur masamendatangakanlebihbanyaklagikajiantentangmaknat
percakapan umum ditemukan secara langsung ersiratdalamsebuahtuturanbaikitudalamsebuah film, serial
ataupun novel.
melalui tuturan yang diucapkan oleh para
tokoh, sementara implikatur percakapan
DAFTAR PUSTAKA
khusus perlu melihat dari konteks dan tidak Arikunto, Suharsimi. 2010.
tersurat dalam tuturan para tokoh. ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik. Jakarta:
2. Dari tuturan yang berimplikatur percakapan Rineka
tersebut dicari praanggapan-nya. Praanggapan
adalah asumsi awal yang muncul ketika Bungin, Burhan. 2003. Analisa Data
peserta tutur melakukan sebuah tuturan. PenelitianKualitatif:
Praanggapan yang muncul dalam sebuah PemahamanFilosofisdanMetodologiskeArahPenguas
aan Model Aplikasi.Jakarta : Raja GrafindoPersada
tuturan berbeda-beda. Praanggapan muncul
karna adanya pemahaman latar belakang dan Brown, Gillian, dan George Yule. 1983.
konteks yang sama antara petutur dan lawan AnalisisWacana. Jakarta: PT GramediaPustakaUtama.
tutur.
3. Praanggapan dibagi menjadi 6 jenis dalam Brown, Gillian, dan George Yule. 1996.
teori yang digunakan dalam penelitian ini. AnalisisWacana. Jakarta: PT GramediaPustakaUtama.
Cummings, Louise.
Namun tidak semua jenis praanggapan muncul
2007. Pragmatik Sebuah Perspektif Multidisipliner.
dalam penelitian. Jenis praanggapan yang Yogyakarta: PustakaPelajar.
5
No. 2 Vol. 3 th. 2015 hal 94-99 Goken

Djajasudarma, T. Fatimah. 2006. Wacana Pemahaman Ratna Sari, Vicy Dilly Yulia. 2007. Praanggapan dalam
dan Hubungan Antarunsur. Bandung : Refika karikatur clekit harian jawa pos edisi oktober –
Aditama. november 2006. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya:
FBS Universitas Negeri Surabaya.
Ellen, Lyana. 2004. Praanggapan dalam lagu-lagu
Jepang (kajian pragmatik). Skripsi tidak diterbitkan. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Tehnik Analisis
Bandung:Universitas Kristen Maranatha. Bahasa ( Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan
secara Linguistik). Yogyakarta : Duta Wacana
Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian University Press
Sastra. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
Grice, H.P.1975. Logic and ConversationSyntax and dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Semantics, Speech Act,3. New York: Academic Press.
Tim Penyusun. 2014. Buku Panduan Skripsi Fakultas
Grundy, Peter. 2000. Doing Pragmatic. London: Arnold Bahasa dan Seni. Surabaya: FBS UNESA.
Publication.
Ihsan, Dimroh. 2011. Pragmatik Analisis Wacana dan Yule, George. 1996. Analisis Wacana. Jakarta: PT
Guru Bahasa. Palembang: Universitas Sriwijaya. Gramedia Pustaka Utama.

Levinson, C. Stephen. 1985. Pragmatics. Great Britain: Yule, George. 2006. Pragmatik. Terjemahan Mustajab
Cambridge University Press. Rombe. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Levinson, C. Stephen. 1993. Pragmatics. Great Britain: Wijana, D. Putu. 1996. Dasar-dasar Pragmatik.
Cambridge University Press. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

Lubis, A.1991. Analisis Wacana Pragmatik. Bandung :


Penerbit Angkasa.

Lubis, A. 1993. Analisis Wacana Pragmatik. Bandung :


Angkasa.

Lubis, A. 2011. Analisis Wacana Pragmatik.


Bandung:Angkasa.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif.


Penerbit PT Remaja Rosdakarya Offset, Bandung

Nababan. 1987. Ilmu Pragmatik: Teori dan


Penerapannya. Jakarta: P2LPTK.

Nababan. 1989. Ilmu Pragmatik: Teori dan


Penerapannya. Jakarta: P2LPTK.

Nadar, F.X. 2009.Pragmatik dan Penelitian Pragmatik.


Yogyakarta: Graha Ilmu.

Nugroho, Rudi Adi. 2007. Analisis implikatur


percakapan pada tindak komunikasi di kelompok
teater peron fkip UNS. Universitas Negeri Semarang.
Skripsi tidak diterbitkan. Semarang

Anda mungkin juga menyukai