Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SYAFIRA APRILIANTI

PRODI/ KELAS : IAT/ 4 C

MATA KULIAH : SEMANTIK ALQURAN

TUGAS REVIEW MAKALAH SEMANTIK AL-QUR’AN

1. SEMANTIK ALQURAN (R.Nursifawati K.H)


- Pengertian
Semantik secara bahasa berasal dari bahasa Yunani semantikos yang memiliki arti
memaknai, mengartikan dan menandakan. Dari kata sema, semantik dapat dipahami
sebagai tanda yang memiliki acuan tertentu dan menerangkan tentang asal dimana
kata itu disebutkan pertama kali.

Adapun secara istilah adalah ilmu yang menyelidiki tentang makna, baik berkenaan
dengan hubungan antar kata-kata dan lambang-lambang dengan gagasan atau benda yang
diwakilinya, maupun berkenaan dengan pelacakan atas riwayat makna-makna itu beserta
perubahan-perubahan yang terjadi atasnya atau disebut juga semiologi 1.. Semantik juga berarti
studi tentang hubungan antara simbol bahasa (kata, ekspresi, frase) dan objek atau konsep yang
terkandung di dalamnya, semantik menghubungkan antara simbol dengan maknanya. 2

- Konsep pokok yang terkandung dalam makna kata-kata Al-Qur‟an dijelaskan dalam
beberapa langkah penelitian, yaitu:
1. Menentukan kata yang akan diteliti makna dan konsep yang terkandung di
dalamnya. Lalu menjadikan kata tersebut sebagai kata fokus yang dikelilingi oleh
kata kunci yang mempengaruhi pemaknaan kata tersebut hingga membentuk
sebuah konsep dalam sebuah bidang semantik. Kata fokus adalah kata kunci yang
secara khusus menunjukkan dan membatasi bidang konseptual yang relatif
independen berbeda dalam keseluruhan kosa kata yang lebih besar dan ia
merupakan pusat konseptual dari sejumlah kata kunci tertentu. Kata kunci adalah
kata-kata yang memainkan peranan yang sangat menentukan dalam penyusunan
struktur konseptual dasar pandangan dunia Al-Qur‟an. Sedangkan medan
semantik adalah wilayah atau kawasan yang dibentuk oleh beragam hubungan
diantara kata-kata dalam sebuah Bahasa.3
2. Mengungkapkan makna dasar dan makna relasional dari kata fokus. Makna dasar
adalah sesuatu yang melekat pada kata itu sendiri yang selalu terbawa dimanapun
kata itu diletakkan. Sedangkan makna relasional adalah sesuatu yang konotatif
1
ave M. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan (Jakarta: LPKN, 2006
2
Ray Prytherch, Harrod’s Librarians Glossaary (England: Gower,1995), hlm. 579
3
Toshihiko Izutsu, Relasi Tuhan dan Manusia, hlm. 18-22
yang diberikan dan ditambahkan pada makna yang sudah ada dengan meletakkan
kata pada posisi khusus dalam bidang khusus, atau dengan kata lain makna baru
yang diberikan pada sebuah kata bergantung pada kalimat dimana kata tersebut
digunakan 4
- Metode
1. Era klasik
Masa setelah Nabi wafat para penerus beliau mulai mencoba memahami ayat-ayat
Al-Qur’an dengan pendekatan kebahasaan terhadap ayat-ayat yang rancu
2. Era kontemporer
- Manfaat/ tujuan
Yang pada intinya untuk memberikan pemahaman baru terhadap apa yang ada di
dalam Al Qur’an sehingga dapat diamalkan oleh umat sesuai dengan zamannya. Dan
dengan adanya metode analisis semantik seorang penafsir dapat mengungkap pesan
dan makna yang ada dalam Al Qur’an secara lebih luas dan lebih rinci

REVIEW :

Semantik sebagai salah satu cabang linguistik merupakan metode yang relevan dalam
penafsiran Al-Qur‟an. Dengan menggunakan metode semantik, peneliti bisa
mengungkap makna dan pesan-pesan yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Qur‟an
dengan lebih matang dan lebih rinci. Dengan adanya langkah-langkah dan penjelasan
yang mendalam secara kebahasaan, Al-Qur‟an menjadi sebuah kitab petunjuk yang
tidak ada keraguan di dalamnya. Selain itu, semantik juga mengungkapkan bahwa
konsep atau pandangan dunia Al-Qur‟an memuat banyak pesan-pesan yang berguna
dalam kehidupan manusia.

menurut saya tidak ada kekurangan yang bisa saya tambahkan mengenai makalah
pembahasan ini, karena cakupan pembahasannya yang luas dan jelas.

4
Toshihiko Izutsu, Relasi Tuhan dan Manusia, hlm. 12
2. ILMU-ILMU YANG TERKAIT DENGAN KAJIAN MAKNA (Reza Fahlevi Abdillah)

Seiring dengan berkembangnya kajian ilmu Semantik Alquran, kita bisa mengetahui
bahwa ilmu semantik ini tidak bisa lepas dengan ilmu yang lainnya. Seperti halnya filsafat,
psikologi, fiqh dan ushul fiqh, antropologi, dan sosiologi berkaitan dengan makna

REVIEW :

Kelebihan : Pembahasan dalam makalah tersebut cukup jelas dan akurat

Namun ada yang kurang dalam makalah pembahasan ini, yaitu tidak dicantumkannya
penjelasan mengenai simbol-simbol dalam kajian semantik ini
3. HUBUNGAN BUNYI DAN MAKNA SEGITIGA SEMANTIK (Ulfiatun Nazah)

Menurut teori yang dikembangkan dari pandangan Ferdinand de Saussure, makna


adalah ’pengertian’ atau ’konsep’ yang dimiliki atau terdapat pada sebuah tanda-linguistik.
Menurut de Saussure, setiap tanda linguistik terdiri dari dua unsur, yaitu (1) yang diartikan
(Perancis: signifie, Inggris: signified) dan (2) yang mengartikan (Perancis: signifiant, Inggris:
signifier). Yang diartikan (signifie, signified) sebenarnya tidak lain dari pada konsep atau makna
dari sesuatu tanda-bunyi. Sedangkan yang mengartikan (signifiant atau signifier) adalah bunyi-
bunyi yang terbentuk dari fonem-fonem bahasa yang bersangkutan. Dengan kata lain, setiap
tandalinguistik terdiri dari unsur bunyi dan unsur makna. Kedua unsur ini adalah unsur dalam-
bahasa (intralingual) yang biasanya merujuk atau mengacu kepada sesuatu referen yang
merupakan unsur luar-bahasa (ekstralingual).5(1 Amilia, Fitri. SEMANTIK Konsep dan Contoh
Analisis. Madani 2017 hlm 21)

Lehrer mengatakan bahwa semantik adalah studi tentang makna. Bagi lehrer, semantik
merupakan bidang kajian yang begitu luas karena turut menyinggung aspek-aspek struktur dan
fungsi bahasa sehingga dapat dihubungkan dengan psikologi, filsafat dan antropologi. Menurut
Kambartel, semantik mengasumsikan bahwa bahasa terdiri dari struktur yang memperlihatkan
makna apabila dihubungkan dengan objek dalam pengalaman dunia manusia. Sedangkan
menurut verhaar semantik adalah teori tentang makna atau arti.( 2 Aminuddin, Semantik:
Pengantar Studi Tentang Makna (Bandung: Sinar Baru, 1989), 15.

Sebuah kata mempunyai makna tertentu, berwujud bayangan (gambaran atau


abstraksi) tentang sesuatu tertentu. Jika diwujudkan secara konkret, maka konsep tentang meja
menjadi benda nyata yang berbentuk sesuatu tertentu. Oleh sebab itu, perlu dipahami

5
perbedaan antara kata, makna (yang dilambangkan oleh kata) dan acuan (yang diacu oleh kata).
Berikut penjelasan hubungan simbol, makna, dan acuan dalam contoh. Kata kuda sebagai simbol
bahasa; binatang yang berkaki empat, menyusui, dapat digunakan sebagai kendaran dan
tunggangan, memiliki buku tengkuk sebagai makna dari kata kuda; dan gambar kuda sebagai
acuannya.3 Amilia, Fitri. SEMANTIK Konsep dan Contoh Analisis. Madani 2017 hlm 26

Simbol atau lambang adalah elemen bahasa berupa kata, frase atau kalimat, konsep
adalah apa yang ada di dalam pikiran kita tentang objek yang ditunjukkan oleh Simbol,
sedangkan referen adalah objek, peristiwa, fakta atau proses yang ada di dalam dunia
pengalaman manusia. Dari uraian di atas menjadi jelas bahwa makna, menurut pendekatan
konseptual adalah gagasan, ide, konsep atau pengertian yang ada atau melekat secara inheren
pada sebuah satuan bahasa atau satuan ujaran yang dalam hal ini bisa diwakili oleh sebuah kata
atau leksem karena makna itu merupakan komponen yang ada pada kata leksem itu. Dan makna
juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semantik dan selalu melekat dengan apa
yang kita tuturkan. Apalah arti sebuah kata jika tak memiliki makna? Betapa pentingnya suatu
makna, agar kata menjadi bermakna. Setinggi-tingginya ilmu tidak akan berguna, tanpa bahasa
yang tak bermak

Anda mungkin juga menyukai