Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA KELAS TINGGI“

“Pendekatan Terpadu”

OLEH :

KELOMPOK 3

Gintan Laila Khairani (19129123)

Fatma Amanatullah Afrizal (19129118)

Lailatul Fadilla Sari (19129032)

Ilhami Ghani (19129125)

Muhammad Farhan (19129135)

19 BKT 08

DOSEN PENGAMPU : Ari Suriani, S.Pd, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “Pendekatan Terpadu “ yang dalam bentuk
maupun isinya sangat sederhana. Makalah ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan mata kuliah
Pendidikan Bahasa Indonesia Kelas Tinggi.

Penulis berharap makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca serta dapat menambah pengetahuan dan pengalaman pembaca.

Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman penulis yang
masih kurang. Oleh kerena itu penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.sehingga penulis
dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini lebih baik lagi.

Bukittinggi, 20 September 2021

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................

DAFTAR ISI ..............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..........................................................................................................


B. Rumusan Masalah.....................................................................................................
C. Tujuan.........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendekatan Terpadu ............................................................................


B. Karakteristik Pendekatan Terpadu ..........................................................................
C. Prinsip-prinsip Pembelajaran Bahasa Indonesia Secara Terpadu .......................
D. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Terpadu ...............................................
E. Penerapan Pendekatan Terpadu dalam Bahasa Indonesia ..................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................................
B. Saran ..........................................................................................................................

DAFTAR RUJUKAN ...............................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa dan
bersastra. Keterampilan berbahasa sendiri meliputi beberapa aspek, yaitu: menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis. Sebagai seorang pengajar nantinya, kita harus mampu mendesain
pembelajaran sedemikan rupa sehingga memasukkan dua atau lebih keterampilan berbahasa
untuk dilatihkan. Hal itu dapat diwujudkan dengan mendesain pembelajaran bahasa Indonesia
dengan menggunakan model pembelajaran terpadu.

Pembelajaran terpadu merupakan suatu model pembelajaran yang secara sengaja


mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.
Dengan adanya pemaduan itu peserta didik akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan
secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi peserta didik. Bermakna disini
memberikan arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep
yang mereka pelajaran melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan
antarkonsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Melalui makalah ini,
penulis akan memaparkan sedikit pembahasan mengenai penerapan Pendekatan Terpadu dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia.

B. Rumusan Masalah

A. Apa pengertian dari pendekatan terpadu?


B. Bagaimana karakteristik pendekatan terpadu?
C. Bagaimana prinsip-prinsip pembelajaran Bahasa Indonesia secara terpadu?
D. Apa saja kelebihan dan kelemahan dari pembelajaran terpadu?
E. Bagaimana penerapan pendekatan terpadu dalam pembelajaran bahasa Indonesia?

C. Tujuan

A. Mengetahui apa maksud dari pendekatan terpadu.


B. Mengetahui karakteristik pendekatan terpadu.
C. Mengetahui Bagaimana prinsip-prinsip pembelajaran Bahasa Indonesia secara terpadu.
D. Mengetahui Apa saja kelebihan dan kelemahan dari pembelajaran terpadu.
E. Mengetahui Bagaimana cara penerapan pendekatan terpadu dalam pembelajaran bahasa
Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

A.      Pengertian Pendekatan Terpadu

Pendekatan integratif atau pendekatan terpadu merupakan pendekatan pembelajaran


bahasa dengan cara berpikir menyeluruh, yang menghubungkan semua aspek keterampilan
berbahasa sebagai kesatuan yang bermakna. Pembelajaran terpadu diartikan sebagai program
pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada siswa.
Menurut Joni, pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan
siswa, baik secara individual maupun kelompok, aktif mencari, menggali, dan menemukan
konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik.

Senada dengan pendapat tersebut, Sukandi mengungkapkan bahwa pembelajaran terpadu


pada dasarnya dimaksudkan sebagai kegiatan mengajar dengan memadukan materi beberapa
mata pelajaran dalam satu tema. Dengan demikian, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
dengan cara ini dapat dilakukan dengan mengajarkan beberapa materi pelajaran disajikan tiap
pertemuan.

Pembelajaran terpadu model integrated dapat didefinisikan sebagai pembelajaran terpadu


yang menggunakan pendekatan antar bidang studi. Model ini diusahakan dengan cara
menggabungkan bidang studi dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dengan menemukan
keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang tindih di dalam beberapa bidang studi.

Arah dan tujuan pendekatan terpadu menurut Frazee dan Rosse mengarah pada
pembentukan pemikiran siswa secara utuh, karena secara kodrati siswa usia SD memandang
sesuatu selalu dengan pandangan yang utuh dan menyeluruh (holistik). Alasan lain, karena
dalam kehidupan sehari-hari siswa menggunakan pengetahuan tidak secara per-bagian, tetapi
secara utuh. Oleh karena itu, akan lebih baik bila pembelajaran di sekolah diarahkan untuk
menuju pemikiran secara utuh tersebut.

B. Karakteristik Pendekatan Terpadu

Sebagai suatu proses, pembelajaran terpadu memiliki ciri-ciri sebagai  berikut :

1.      Berpusat pada anak (Child Centered). Hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern
yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar.Peran guru lebih banyak sebagai
fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas
belajar.

2.      Memberikan pengalaman langsung kepada anak (direct experiences). Dengan pengalaman


langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk
memahami hal-hal yang lebih abstrak.
3.      Pemisahan antar bidang studi tidak begitu jelas. Dalam pembelajaran terpadu pemisahan
antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas.Bahkan dalam pelaksanaan di kelas-kelas awal
sekolah dasar, fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat
berkaitan dengan kehidupan siswa.

4.      Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses


pembelajaran. Pembelajaran terpadu menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran
dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa dapat memahami konsep-konsep
tersebut secara utuh.Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-
masalah yang dihadapi dalam kehidupan seharihari.

5.      Bersifat luwes (fleksibel), sebab guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran
dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan
dimana sekolah dan siswa berada.

6.      Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak. Dengan
demikian, siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.

C.       Prinsip-prinsip Pembelajaran Bahasa Indonesia Secara Terpadu

Dalam proses pelaksanaan pembelajaran bahasa secara terpadu perlu diperhatikan


prinsip-prinsip sebagai berikut:

1.      Guru hendaknya tidak bersikap otoriter atau menjadi “single actor” yang mendominasi
aktivitas dalam proses pembelajaran.

2.      Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas yang
menuntut adanya kerjasama kelompok.

3.      Guru perlu bersikap akomodatif terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak
terpikirkan dalam perencanaan pembelajaran.

D.       Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Terpadu


Pendekatan pembelajaran terpadu dengan model integrated memiliki beberapa
keunggulan yang diantaranya adalah:

1.      adanya kemungkinan pemahaman antar bidang studi,

2.      memotivasi siswa dalam belajar, dan

3.      memberikan perhatian pada berbagai bidang pelajaran yang peting dalam satu waktu,
sehingga guru tidak perlu mengulang materi yang tumpang tindih (Trianto, 2010).

4.      Kegiatan yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.

5.      Kegiatan belajar bermakna bagi anak, sehingga hasilnya dapat bertahan lama.

6.      Keterampilan berpikir anak berkembang dalam proses pembelajaran terpadu.

7.      Kegiatan belajar mengajar bersifat pragmatis sesuai dengan lingkungan anak.

8.      Keterampilan sosial anak berkembang dalam proses pembelajaran terpadu.

Pendekatan pembelajaran terpadu memiliki beberapa kekurangan, yaitu sebagai berikut:

1.      Pendekatan terpadu menuntut diadakannya evaluasi tidak hanya pada produk, tetapi juga
pada proses.

2.      Evaluasi pembelajaran terpadu tidak hanya berorientasi pada dampak instruksional dari
proses pembelajaran, tetapi juga pada proses dampak pengiring dari proses pembelajaran
tersebut.

3.      Penerapan pendekatan pembelajaran terpadu banyak menimbulkan masalah dan tugas guru
menjadi semakin membengkak.

4.      Penyesuaian pola penerapan dan hasil pembelajaran terpadu dikaitkan dengan kurikulum
yang sedang berlaku.

E.        Penerapan Pendekatan Terpadu dalam Bahasa Indonesia

         Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, aspek-aspek bahasa selalu digunakan secara
terpadu; bahasa tidak pernah digunakan secara terpisah, aspek demi aspek. Dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia, materi kebahasaan yang perlu diberikan kepada siswa pada tingkat sekolah
dasar / madrasah ibtidaiyah mencakup:

1.      Lafal dan Intonasi, ini berkaitan dengan keterampilan membaca dan keterampilan berbicara
serta menyimak.

2.      Ejaan dan tanda baca; berkaitan dengan keterampilan membaca dan menulis.

3.      Struktur, berkaitan dengan keempat jenis keterampilan berbahasa.

4.      Kosakata, berkaitan dengan semua aspek lain, baik aspe keterampilan berbahasa dan
struktur.

         Dalam pembelajaran bahasa Indonesia dikelas-kelas rendah, keterampilan tersebut dapat


diwujudkan sebagai berikut:

1.      Ketika guru mengajarkan menulis kalimat atau kata-kata, sekaligus guru mengajarkan
bagaimana melafalkannya (mengucapkannya) dengan tepat. Dalam hal ini guru mengkaitkan
kegiatan membaca dan pemahaman tentang lafal atau ucapan yang tercakup dalam tata bunyi.

2.      Ketika guru mengajarkan menulis kalimat atau kata-kata, guru sekaligus juga mengajarkan
bagaimana membacanya, melafalkannya, dan bagaimana ejaannya. dalam hal ini, kecuali guru
mengaitkan membaca dan lafal, guru juga mengaitkannya dengan fonem, walaupun istilah
tersebut tidak dinyatakan kepada siswa . Hal ini dilihat misalnya pada waktu siswa harus
menuliskan kata-kata seperti, mama, mana, mata, yang maknanya berbeda-beda karena
perbedaan pada /m/n/ dan /t/.

3.      Pada waktu guru mengajarkan membaca kalimat, guru sekaligus mengajarkan bagaimana
intonasinya, pelafalannya, tanda baca yang ada dalam bacaan. dan bagaimana membaca kalimat
itu dengan memperhatikan tanda-tanda baca yang digunakan. Disamping itu, guru
berkesempatan menambah kosa kata siswa dan pada waktu guru memberikan contoh membaca
atau salah seorang siswa membaca, tentu saja siswa yang lain harus menyimak.

4.      Pada saat guru mengajarkan menulis kalimat, guru sekaligus mengajarkan ejaan bagaimana
cara menggunakan tanda baca dalam kalimat., seperti titik, koma, dan tanda tanya. Disamping
itu, siswa juga diminta  membaca kalimat-kalimat yang telah mereka buat, siswa yang sedang
tidak membaca akan mendengarkan dengan baik atau menyimak. Jika demikian telah ada
pemaduan antara menulis, membaca dan menyimak tetapi dalam hal ini tekanannya pada
keterampilan menulis.

5.      Pada waktu guru mengajarkan keterampilan berbicara sekaligus guru mengajarkan intonasi,
lafal, dan menyimak. Mungkin setelah salah satu siswa bercerita, siswa yang lain diminta
mengemukakan isi cerita itu secara singkat. Dengan demikian, pada waktu salah seorang siswa
bercerita, temannya benar-benar menyimak.

6.      Keterampilan menyimak dapat dipadukan dengan keterampilan berbicara maupun


keterampilan menulis. Pada pembelajaran menyimak ini, dapat juga guru sengaja menggunakan
atau menyelipkan kata-kata baru bagi siswa, sehingga menambah pembendaharaan kata
mereka.Jika demikian, berarti guru telah memadukan menyimak, berbicara, menulis dan
pembendaharaan kosa kata siswa.

7.      Pada waktu guru mengajarkan kata-kata baru, guru harus selalu ingat bahwa kata-kata
tersebut harus masuk dalam kalimat atau dalam bacaan (di dalam konteks). Jadi dalam hal ini,
guru mengajarkan kata baru sekaligus mengajarkan bagaimana penggunaannya didalam
kalimat.Dalam hal ini ada pemaduan antara kosa kata keterampilan berbahasa dan struktur.

8.      Pemaduan dengan bidang-bidang studi lain seperti IPA, IPS, dan matematika dilakukan
melalui penyajian tema dan materi berkaitan dengan bidang studi tersebut. Di kelas-kelas yang
lebih tinggi, pembelajaran aspek-aspek keterampilan berbahasa diberikan secara terpadu.
Misalnya:

a.       Menyimak dan Berbicara

b.      Membaca dan Menyimak

c.       Membaca dan Menulis

         Pendekatan terpadu selain dengan menggunakan aspek intra mata pelajaran Bahasa
Indonesia, juga bsa dilakukan dengan antar mata pelajaran. Fogarty menyatakan bahwa
pembelajaran terpadu model integrated (keterpaduan) adalah tipe pembelajaran terpadu yang
menggunakan pendekatan antar bidang studi, menggabungkan bidang studi dengan cara
menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep dan sikap yang saling
tumpang tindih dalam beberapa bidang studi. Fokus pengintegrasian dalam pembelajaran terpadu
dengan model integrated ini adalah sejumlah keterampilan belajar yang ingin dilatihkan oleh
guru kepada siswanya dalam suatu unit pembelajaran, yang juga bertujuan untuk tercapainya
materi pelajaran. Keterampilan-keterampilan belajar itu meliputi keterampilan berpikir,
keterampilan sosial, dan keterampilan mengorganisir. 

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Belajar merupakan sebuah keharusan bagi manusia pada umumnya. Minimal untuk
pendekatan diri sendiri, ketika sebuah proses pembelajaran dimulai. Ada beberapa hal terkait
yang harus senantiasa terpadu keberadaannya. Sebagaimana pendekatan yang dilakukan siswa
didik.Keterpaduan beberapa aspek senantiasa menjadi permulaan untuk memulai.
Pendekatan terpadu merupakan pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan keterkaitan
inter dan antarbidang studi. Dalam melaksanakan pendekatan terpadu, perlu memperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi objektif dan kebutuhan peserta didik untuk
mewujudkan praktik keterpaduan belajarnya.Selain itu, penting pula memahami hakikat belajar
dan program pendidikan guru, karakteristik dan prinsip-prinsip dalam pendekatanan terpadu.

B. Saran
Guru yang baik seharusnya selalu berinovasi dalam melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan berbagai model-model pembelajaran sehingga pembelajaran tidak membosankan
dan pesan pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik serta bermakna bagi siswa. Peningkatan
mutu proses dan hasil pendidikan bagi calon guru Sekolah Dasar adalah agar kelak diperoleh
guru Sekolah Dasar yang profesional, memiliki wawasan luas, serta mampu melakukan tindakan
yang relevan dengan tuntutan pendidikan di Sekolah Dasar maka diharapkan mahasiswa mampu
merancang dan melaksanakan pembelajaran di Sekolah Dasar baik ketika dalam pembelajaran
masing-masing bidang studi maupun bentuk pendekatan terpadu.

DAFTAR RUJUKAN

Azies, F. dan Alwasilah, Ch.. 2000. Pengajaran Bahasa Komunikatif Teori dan


Praktik.Bandung: Remaja Rosda Karya.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu (Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam


Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan ). Jakarta: Bumi Aksara, 2010.

Anda mungkin juga menyukai