IMPLIKATUR 

DAN PRESUPPOSISI

Disusun oleh:

Kelompok 4

Fitra Ilato

Hatimah Labantu

Reza Dwi Julianto Mohama

Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris

Fakultas Sastra dan Budaya

Universitas Negeri Gorontalo

2021

A. Implikasi
Grice (dalam Levinson, 1983: 31) mendefinisikan implikatur sebagai “apa s peaker dapat
menyiratkan, menyarankan atau berarti sebagai distict dari apa yang
pembicara l itteraly mengatakan”. Dengan demikian, untuk memahami pesan pembicara,
pendengar s hould dapat menebak dimaksudkan berarti karena kadang-kadang s peaker
memberikan informasi lebih dari apa yang dia atau dia benar-benar mengatakan. The s peaker
dapat menyampaikan pesan baik secara eksplisit maupun implisit. Grice (dalam Levinson, 1983:
127-128) kemudian membagi implikatur menjadi dua, yaitu c onventional implikatur dan
percakapan implikatur .
 
1. Implikasi Konvensional
Konvensional implikatur terjadi ketika fakta yang sebenarnya adalah makhluk s bantuan
dengan cara menyesatkan oleh pembicara. Hal ini juga terkait dengan spesifik w ords
dan kata-kata dapat membawa makna yang disampaikan tambahan saat t hey
digunakan (Yule, 1996: 45). Selain itu, jenis ini tidak didasarkan pada p prinsip ragmatic
atau maksim, dan tidak perlu konteks khusus f atau interpretasinya. Grice (1975: 25)
mengatakan bahwa implikatur konvensional ditentukan oleh makna sebuah
kalimat. Misalnya: Lily itu miskin, tapi bahagia. Kalimat ini menyiratkan bahwa
kemiskinan dan kebahagiaan tidak kompatibel, tetapi meskipun dari Lily
ini adalah masih senang. Sederhananya, kalimat ini menyiratkan bahwa Lily bahagia
meski miskin .
2. Implikasi Percakapan
Jenis lain dari implikatur berdasarkan prinsip-prinsip dan c ontexts adalah
percakapan implikatur . Ini terjadi ketika seorang pembicara m eaning dapat berbeda
dari apa yang dikatakan, tergantung pada konteks c onversation. Ada dua jenis
percakapan implikatur b ased pada teori Grice, mereka umum dan
particularized percakapan implikatur (Grice dalam Levinson, 1983: 126-129).
a. Implikasi Percakapan Umum
Menurut Yule (1996: 41) , ini implikatur terjadi w hen pendengar tidak perlu
memiliki pengetahuan khusus untuk e stimate makna Sampaikan
tambahan. Misalnya,
Siti : Kamu mengundang Sekar dan Tiwi ke pesta ultahmu ya ?
Astuti : Saya mengundang Sekar .
Berdasarkan Astuti merespon, Siti otomatis tahu bahwa Astuti hanya
mengundang Sekar dan dia d oes tidak mengundang Tiwi .
b. Implikasi Percakapan Khusus
Sebuah particularized implikatur adalah percakapan implikatur w hich ini
kontras dengan umum percakapan saya mplicature (Yule, 1996:
 42). Ini implikatur terjadi ketika s peaker mengatakan sesuatu dan secara
implisit pendengar adalah memberikan yang respon. Jadi penutur harus
mampu menafsirkan pernyataan pendengar berdasarkan konteksnya. Baca
contoh berikut di bawah ini.
Joko : Apakah Anda suka Surti ?
Budi: Dia adalah gula di kopiku.
Pesan tersirat Budi: Ya, lebih dari yang Anda tahu.

B. Prasangka
Pengandaian berasal dari kata untuk pra-kira, yang dalam bahasa Inggris m eans untuk dugaan,
dalam arti sebelum pembicara atau penulis mengusulkan sesuatu yang pengertian sudah telah
terbentuk sebelumnya tentang orang berbicara atau hal yang sedang
dibicarakan . Reda & Domaneschi , ( 2017: 6 ) menyatakan bahwa On the development

strategy dan prepositional trigger ternyata partikel like only dan juga berperan sebagai praduga
yang dalam hal ini telah diteliti dalam literatur dan eksperimental . Pengandaian diperlakukan
sebagai hubungan antara dua p ropositions. Yule (2006: 33) klaim bahwa
presuppos ition speaker sebagai kasus sebelum membuat pidato. Penutur, bukan kalimat,
memiliki prasangka. pres upposition dapat bersifat informal didefinisikan sebagai inferensi atau
proposisi yang merupakan kebenaran hanya diterima i n kalimat . Fungsi utamanya TINDAK
sebagai semacam prasyarat untuk penggunaan kalimat yang tepat ( huang , 2007:
65). Presuposisi sangat erat kaitannya dengan implivity dan entailmen sebagai cabang ilmu
pragmatis. Ilmu Pragmatis Memiliki beragam interdisipliner yang melibatkan penerapan ide-ide
dari Linguistik dalam studi tentang bagaimana teks diproduksi, dipahami dan dievaluasi, dan
dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan teoritis terkait (chapman & clark , 2014: 1). Yule (1996:
25) menyatakan bahwa pengandaian adalah sesuatu t topi pembicara mengasumsikan menjadi
kasus sebelumnya dalam membuat ucapan. Sementara itu, Givon (dalam Brown dan Yule, 1983:
29) menulis bahwa gagasan o f pengandaian mengacu pada analisis wacana. Ini mengacu
pada m eaning logis dari sebuah kalimat.
Ketika pembicara dan pembicara terlibat dalam suatu percakapan, mereka tidak hanya saling
berbagi informasi tetapi asumsi dan harapan juga muncul di dalamnya sebagai interpretasi dari
pidato mereka ( wijana , 2011: 37). Artinya, sebuah kalimat dapat berprasangka buruk dan
mengartikulasikan kalimat lain jika ketidakbenaran pada kalimat kedua mengakibatkan tidak ada
kalimat pertama yang benar atau salah. Secara singkat dapat dikatakan sebagai ekspresi yang
dapat dibuktikan dari nilai benar atau salah di mata realitas, sehingga menciptakan arti tersirat
yang sama-sama dipahami oleh pembicara dan mitra tutur. Pernyataan itu selanjutnya dapat
dipertimbangkan melalui pidato berikut .
a. Rainheart ‘s adik indah. (= p)
b. Rainheart memiliki seorang saudara perempuan. (= q)
c. c. p >> q

Rumusnya bisa dijelaskan sebagai berikut. Simbol ">> berarti ' pra - kontrak ' di atas berarti
bahwa p dianggap Realitas dan q sebagai praduga (yule, 2006: 44). Dari contoh di atas, saudara
perempuan hati hujan itu cantik dan diasumsikan dalam ucapan positif memberikan informasi
bahwa hati hujan pasti punya saudara perempuan. Contoh ini adalah ungkapan positif yang
memiliki praduga yang jelas dan dapat digambar dengan benar.

Sebuah. Adik Rainheart tidak cantik. (= BUKAN p)

b. Rainheart memiliki seorang saudara perempuan. (= q)

c. BUKAN p >> q

Ketika kita mengeluarkan kalimat negatif atau negatif yang dilambangkan dengan (= bukan p)
seperti contoh di atas, maka dapat dikatakan bahwa hubungan kalimat dengan makna yang
diandaikannya (= q) tidak berubah sama sekali atau tidak mengalami perubahan.