Anda di halaman 1dari 5

PRAGMATICS GROUP ASSIGNMENT

IMPLICATURE

GROUP 4:

NADYA FANI

HAERUNNISA SIDDIK 200502500023

AHMAD SURYA WIJAYA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

JURUSAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2022
I. INTRODUCTION

Dalam suatu tindak percakapan, setiap bentuk tuturan (utterance) pada dasamya
mengimplikasikan sesuatu. Implikasi tersebut adalah maksud atau proposisi yang biasanya
tersembunyi di balik tutur ; yang diucapkan; dan bukan merupakan bagian langsung dari tutur
tersebut (Parker, 1986:21; Wijana, 1996:37). Pada gejala demikian apa yang dituturkan
berbeda dengan apa yang diimplikasikan. Sehubung dengan hal tersebut, Wright (1975:379)
menyatakan " what is meant is not what is said". Adanya "perbedaan" antara tuturan dengan
implikasinya, kadang-kapang dapat menyulitkan petutur untuk memahaminya. Namun pada
umumnya, antara penutur dengan petutur sudah saling berbagai pengalaman dan
pengetahuan, sehingga percakapan dapat berjalan dengan lancar.

Implikatur merupakan suatu proses pemahaman makna yang tersirat Ketika penutur
menyampaikan suatu pendapat atau gagasan yang akan dipahami oleh lawan tutur dalam
komunikasi tersebut, akan tetapi banyak juga juga dari mitra tutur yang tidak memahami
maksud dari pesan atau informasi yang tidak disampaikan oleh penutur atau mitra tuturnya.
Menurut Grice dalam Gunarwan (2007:247), implikatur percakapan adalah proses atau
percakapan implikatif, yaitu apa yang mungkin diartikan, disuratkan, atau yang dimaksudkan
penutur berbeda denga napa yang sebenarnya dikatakan oleh penutur dalam suatu
percakapan.

II. DISCUSSION

A. Pengertian Implikatur dalam Pragmatik

Berikut beberapa pengertian Implicature menurut para ahli:


 According to Yule(2006) Implikatur merupakan implikasi dari tuturan yang tertutur yang
berupa simpulan logis dari suatu tuturan. Implikatur dipahami secara bersama-sama
antara penutur dan mitra tutur dalam konteks tertentu supaya tujuan tutur dapat
terlaksana.
 According to Brown and Yule (1983: 27), implicature is the elements
outside of the text. If it is returned to the initial concept, it can be understood
that the relationship between the two prepositions -speech and the implication is not an
absolute consequence (Parker, 1986: 21).
 (Kridalaksana dalam Pratiwi, 2011: 21).mendefinisikan Implikatur sebagai makna yang
tersirat melalui ujaran sebuah kalimat dalam suatu konteks, meskipun makna itu bukan
merupakan suatu bagian atau pemenuhan dari apa yang dituturkan.

Jadi, dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Implikatur adalah
maksud yang terkandung dalam sebuah ujaran meskipun tidak secara literal diungkapkan.
Maksudnya bahwa setiap ujaran mempunyai maksud yang ditujukan penutur kepada
petutur atau sebaliknya. Implikatur dikatakan lebih efektif dan efisisen daripada
menggunakan komunikasi secara eksplisit, maksudnya dengan implikatur penutur akan
lebih mudah dalam berkomunikasi atau menyampaikan maksud daripada menggunakan
pola komukasi yang literal.
B. Types of Implicature

Grice (2005:12) menyatakan, terdapat dua macam implikatur dalam pragmatik, yaitu


conventional implicature dan conversation implicature. Hal yang membedakan keduanya adalah
cara memahaminya. Conversationl implicature bisa dipahami jika berada dalam wacana
percakapan. Sementara itu, convensional implicature tidak harus berada dalam
percakapan.Perbedaan antara keduanya dijelaskan dengan tegas oleh Lyons(1995 :272)berikut:
"The difference between them is that the former depends on something other than what is truth-
conditional in the conventional use, or meaning, of particular forms and expressions, whereas the
latter derive from a set of more general principles which regulate the proper conduct of
conversation ".

Implikatur konvensional dikaitkan dengan pemakaian dan pemaknaan umum, sementara


implikatur percakapan merujuk pada prinsil-prinsip dalam pertuturan secara tepat.

1) Convensional Implicature
Implikatur konvensional merupakan implikatur yang diperoleh langsung dari makna kata
bukan dari prinsip-prinsip percakapan ataupun maksim. Implikatur konvensional adalah
implikatur yang dapat dipahami dari makna satuan gramatikal, bukan dari percakapan.
Implicature dilambangkan dengan (+>),

Contoh:

1. Tariana orang Batak, tetapi tidak pandai bernyanyi.


+> Orang Batak biasanya pandai bernyanyi.
Contoh tuturan di atas terdapat dua proposisi yang dipertentangkan, yaitu tentang status
Tarigan sebagai orang Batak dan fakta bahwa Tarigan tidak pandai bernyanyi. Dua
proposisi di atas sekilas tidak ada hubungannya. Namun, ketika dua hal tersebut
disandingkan dan diperbandingkan secara paradoksal, baru bisa disimpulkan bahwa ada
stereotip orang Batak biasanya pandai bernyanyi.

2. Meskipun kuliah di Fakultas Sastra, Wawan tidak bisa menulis puisi.


+> Mahasiswa Sastra (seharusnya) bisa menulis puisi.
Hampir sama dengan tuturan contoh pertama, dalam tuturan ini terkandung sebuah
stigma bahwa mahasiswa sastra selayaknya bisa membuat sebuah puisi. Wawan adalah
mahasiswa sastra maka seharusnya dia bisa mengarang sebuah puisi.

3. Paul tidak kaya raya, tetapi dia bahagia.


+> Orang yang tidak kaya tidak bahagia.
Dalam tuturan ini terdapat dua proposisi yang dibandingkan. Proposisi tersebut berkaitan
dengan keadaan finansial dan perasaan Paul. Setelah diperbandingkan, didapatkan sebuah
implikatur atau prasangka bahwa orang yang tidak kaya tidak bahagia.
2. Conversation Implicature
Conversation Implikatur muncul dalam suatu tindak percakapan. Oleh karena itu sifatnya
temporer (terjadi saat berlangsungnya tindak pereakapan), dan non-konvensional (sesuatu yang
diimplikasikan tidak mempunyai relasi langsung dengan tuturan yang diucapkan. (Levinson,
1991:II (7).Dalam pragmatik conversation Implicature terbagi menjadi dua, yaitu implikatur
percakapan umum dan implikatur percakapan khusus. 

a) Implikatur Percakapan Umum


Implikatur percakapan umum adalah implikatur dalam dialog yang dapat dipahami tanpa
melihat konteks percakapan. Perhatikan contoh berikut.
1) Charlie   :   Saya berharap kamu membawakan saya roti dan keju.
       Doni      : Ah, saya hanya membawa roti.

+> Doni tidak membawa keju.


Dalam dialog di atas, Charlie mengharapkan roti dan keju dibawakan oleh Doni. Namun,
Doni menjawab bahwa ia hanya membawa roti. Artinya secara tidak langsung, Doni tidak
membawa keju untuk Charlie. Tanpa harus memahami konteks situasi antara Charlie dan
Doni, implikatur dari dialog di atas dapat dipahami.

2) Deby          : Apakah kamu mengundang Billa dan Ani?


          Cika           : Aku mengundang Billa saja.

+> Cika tidak mengundang Ani.


Dalam dialog di atas, Deby menanyakan apakah Cika mengundang Billa dan Ani.
Namun, Cika menjawab bahwa ia hanya mengundang Billa saja. Artinya, Cika tidak
mengundang Ani. Sama seperti contoh pertama di atas, tanpa harus memahami konteks
situasi antara Deby dan Cika, implikatur dari dialog di atas dapat dipahami.

Implikatur dengan demikian mengisyaratkan adanya perbedaan antara “apa yang


diucapkan” dengan “apa yang diimplikasikan”. Namun perbedaan itu tidak menjadi
kendala dalam percakapan, karena para pembicara sudah saling mengetahuinya. Oleh
karena itu, implikatur tidak perlu diungkapkan secara eksplisit (Wijana, 1996:68).

b) Implikatur Percakapan Khusus


Implikatur percakapan khusus merupakan implikatur dalam dialog yang baru bisa
dipahami setelah mengetahui konteks percakapan tersebut.
1) Fauziyah : Nisa di mana, Zakira?
Zakira : Putri di kantin.
+> Nisa (mungkin) di kantin juga karena di mana ada Putri, (biasanya) di situ ada Nisa
juga.Berbeda dengan contoh 1 dan 2 pada Implicatur percakapan umum, implikatur dari
tuturan Zakira di atas baru bisa dipahami jika penafsir memahami konteks situasi.
Misalnya, konteksnya adalah Putri dan Nisa selalu bersama.

2) Sandy   : Awas Alif datang!


          Budi     : Sembunyikan kue kalian!
+> Alif akan meminta kue kalian.
Pada contoh diatas, sekilas tidak ada hubungan antara tuturan Sandy dan Budi. Namun
jika konteks tentang Alif diketahui, ada Implicature yang dapat disimpulkan, yaitu Alif
suka meminta kue orang lain dan itu tidak disukai oleh Sandy, Budi, dan teman-teman
lainnya.

3)      Ratna       :   Kamu dan anakmu mau ke mana?


     Cheria     :   Ke CPI (Centre Point of Indonesia).
+> Cheria ingin pergi ke CPI. Anak Cheria tidak akan mau diajak pergi jika ia tahu akan
dibawa ke Centre point of Indonesia (CPI). Jawaban Cheria dalam dialog di atas tidak
begitu jelas. Akan lebih jelas jika Cheria langsung mengatakan bahwa dia mau ke rumah
sakit. Namun,Cheria sengaja menyamarkan jawabannya dengan mengatakan tujuan
perginya dengan mengeja singkatan dari Centre Point of Indonesia, yaitu si pi, and
ai(CPI). 

C. Kegunaan Implicature

Menurut Levinson (1991:97-100) implikatur atau konsep mengenai implikatur dalam kajian
pragmatik memiliki sekurang-kurangnya empat fungsi (kegu,aan), yaitu:
1. Memungkinkan diperolehnya penjelasan fungsional yang bermakna terhadap fakta-fakta
kebahasaan yang tidak terjangkau oleh teori-teori linguistik (deskriptif),
2. Memberi penjelasan yang tegas dan eksplisit tentang bagaimana kemungkinannya, bahwa
pemakai bahasa dapat rpenangkap implikasi/pesan; walaupun yang diucapkan secara
lahiriah berbeda dari apa yang dimaksud.
3. Dapat menyederhanakan pemberian semantik dari perbedaan hubungan.antar klausa,
walaupun klausaklasua itu dihubungkan dengan kata-kata struktur yang sarna, dan
4. Dapat menerangkan berbagai macam fakta (gejala) kebahasaan yang lahiriah, tidak
berkaitan, atau bahkan bertentangan.

III. Conclution

Implikatur adalah maksud yang terkandung dalam sebuah ujaran meskipun tidak secara
literal diungkapkan. Maksudnya bahwa setiap ujaran mempunyai maksud yang ditujukan penutur
kepada petutur atau sebaliknya. Implikatur dikatakan lebih efektif dan efisisen daripada
menggunakan komunikasi secara eksplisit, maksudnya dengan implikatur penutur akan lebih
mudah dalam berkomunikasi atau menyampaikan maksud daripada menggunakan pola komukasi
yang literal.

Adanya berbagai jenis implikatur menunjukkan betapa rumit dan kompleksnya suatu
tuturan. Untuk memahami implikatur percakapan, diperlukan pengalaman dan pengetahuan
tentang situasi tindak tutur. Dengau kata lain, implikatur dapat dengan mudah dipahami jika para
penutur telah berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam percakapan yang dilakukannya.

Anda mungkin juga menyukai