Materi Implicature Nisa
Materi Implicature Nisa
IMPLICATURE
GROUP 4:
NADYA FANI
2022
I. INTRODUCTION
Dalam suatu tindak percakapan, setiap bentuk tuturan (utterance) pada dasamya
mengimplikasikan sesuatu. Implikasi tersebut adalah maksud atau proposisi yang biasanya
tersembunyi di balik tutur ; yang diucapkan; dan bukan merupakan bagian langsung dari tutur
tersebut (Parker, 1986:21; Wijana, 1996:37). Pada gejala demikian apa yang dituturkan
berbeda dengan apa yang diimplikasikan. Sehubung dengan hal tersebut, Wright (1975:379)
menyatakan " what is meant is not what is said". Adanya "perbedaan" antara tuturan dengan
implikasinya, kadang-kapang dapat menyulitkan petutur untuk memahaminya. Namun pada
umumnya, antara penutur dengan petutur sudah saling berbagai pengalaman dan
pengetahuan, sehingga percakapan dapat berjalan dengan lancar.
Implikatur merupakan suatu proses pemahaman makna yang tersirat Ketika penutur
menyampaikan suatu pendapat atau gagasan yang akan dipahami oleh lawan tutur dalam
komunikasi tersebut, akan tetapi banyak juga juga dari mitra tutur yang tidak memahami
maksud dari pesan atau informasi yang tidak disampaikan oleh penutur atau mitra tuturnya.
Menurut Grice dalam Gunarwan (2007:247), implikatur percakapan adalah proses atau
percakapan implikatif, yaitu apa yang mungkin diartikan, disuratkan, atau yang dimaksudkan
penutur berbeda denga napa yang sebenarnya dikatakan oleh penutur dalam suatu
percakapan.
II. DISCUSSION
Jadi, dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Implikatur adalah
maksud yang terkandung dalam sebuah ujaran meskipun tidak secara literal diungkapkan.
Maksudnya bahwa setiap ujaran mempunyai maksud yang ditujukan penutur kepada
petutur atau sebaliknya. Implikatur dikatakan lebih efektif dan efisisen daripada
menggunakan komunikasi secara eksplisit, maksudnya dengan implikatur penutur akan
lebih mudah dalam berkomunikasi atau menyampaikan maksud daripada menggunakan
pola komukasi yang literal.
B. Types of Implicature
1) Convensional Implicature
Implikatur konvensional merupakan implikatur yang diperoleh langsung dari makna kata
bukan dari prinsip-prinsip percakapan ataupun maksim. Implikatur konvensional adalah
implikatur yang dapat dipahami dari makna satuan gramatikal, bukan dari percakapan.
Implicature dilambangkan dengan (+>),
Contoh:
C. Kegunaan Implicature
Menurut Levinson (1991:97-100) implikatur atau konsep mengenai implikatur dalam kajian
pragmatik memiliki sekurang-kurangnya empat fungsi (kegu,aan), yaitu:
1. Memungkinkan diperolehnya penjelasan fungsional yang bermakna terhadap fakta-fakta
kebahasaan yang tidak terjangkau oleh teori-teori linguistik (deskriptif),
2. Memberi penjelasan yang tegas dan eksplisit tentang bagaimana kemungkinannya, bahwa
pemakai bahasa dapat rpenangkap implikasi/pesan; walaupun yang diucapkan secara
lahiriah berbeda dari apa yang dimaksud.
3. Dapat menyederhanakan pemberian semantik dari perbedaan hubungan.antar klausa,
walaupun klausaklasua itu dihubungkan dengan kata-kata struktur yang sarna, dan
4. Dapat menerangkan berbagai macam fakta (gejala) kebahasaan yang lahiriah, tidak
berkaitan, atau bahkan bertentangan.
III. Conclution
Implikatur adalah maksud yang terkandung dalam sebuah ujaran meskipun tidak secara
literal diungkapkan. Maksudnya bahwa setiap ujaran mempunyai maksud yang ditujukan penutur
kepada petutur atau sebaliknya. Implikatur dikatakan lebih efektif dan efisisen daripada
menggunakan komunikasi secara eksplisit, maksudnya dengan implikatur penutur akan lebih
mudah dalam berkomunikasi atau menyampaikan maksud daripada menggunakan pola komukasi
yang literal.
Adanya berbagai jenis implikatur menunjukkan betapa rumit dan kompleksnya suatu
tuturan. Untuk memahami implikatur percakapan, diperlukan pengalaman dan pengetahuan
tentang situasi tindak tutur. Dengau kata lain, implikatur dapat dengan mudah dipahami jika para
penutur telah berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam percakapan yang dilakukannya.