Kata Pedagogik tidak akan asing di telinga guru, tetapi apakah semua guru
memahami apa yang dimaksud dengan Kompetensi Pedagogik walau
sebenarnya sudah pernah di lakukannya. Kompetensi Pedagogik pada dasarnya
adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik.
Kompetensi Pedagogik menjadi salah satu jenis kompetensi yang harus dikuasai
guru.
Kompetensi Pedagogik merupakan kompetensi khas, yang akan membedakan
guru dengan profesi lainnya. Penguasaan Kompetensi Pedagogik disertai
dengan profesional akan menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil
pembelajaran peserta didik.
Kompetensi Pedagogik diperoleh melalui upaya belajar secara terus menerus
dan sistematis, baik pada masa pra jabatan (pendidikan calon guru) maupun
selama dalam jabatan, yang didukung oleh bakat, minat dan potensi keguruan
lainnya dari masing-masing individu yang bersangkutan.
Kompetensi Pedagogik yang menjadi salah satu materi yang diujikan dalam
peniliaan kinerja guru, terdiri dari 7 aspek. Berikut adalah 7 aspek Kompetensi
Pedagogik yang dikutip dari Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK
Guru):
1. Mengenal Karakteristik Peserta Didik
Dalam aspek ini guru mampu mencatat dan menggunakan informasi tentang
karakteristik peserta didik secara umum dan khusus untuk membantu proses
pembelajaran. Karakteristik peserta didik ini terkait dengan aspek fisik,
intelektual, sosial, emosional, moral, dan latar belakang sosial budaya. Beberapa
indikator yang muncul dari penguasaan karakter peserta didik diantaranya:
KOMPETENSI PEDAGOGIK
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
menyebutkan bahwa yang dimaksud 'guru' adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai
dan mengevaluasi. peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar dan pendidikan. kompetensi Pedagogik merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari empat kompetensi utama yang harus dimiliki
seorang guru, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
Kompetensi Pedagogik yaitu kemampuan seorang guru dalam mengelola proses
pembelajaran peserta didik.
Tim Direktorat Profesi Pendidik Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan (2006) telah merumuskan secara substantif kompetensi
pedagogik yang mencakup kemampuan pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang
dimilikinya.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
C. ACUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
profesi keguruan serta untuk menambahkan wawasan kepada para mahasiswa
KI-Manajemen Pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kompetensi Pedagogik
Secara bahasa, kompetensi pedagogik berasal dari dua kata, yaitu
kompetensi dan pedagogik. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Kompetensi
adalah kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan atau memutuskan suatu
hal.[1] Kompetensi menurut UU no. 13/2003 tentang ketenagakerjaan : pasal 1
(10), kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mncakup aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang di
tetapkan.[2] Pedagogik berasal dari kata paid artinya anak dan agogos artinya
membimbing. Jadi istilah pedagogi dapat diartikan sebagai ilmu dan seni
mengajar anak.[3] Istilah lainnya yaitu Paedagogia yang berarti pergaulan
dengan anak, Pedagogi yang merupakan praktek pendidikan anak dan kemudian
muncullah istilah Pedagogik yang berarti ilmu mendidik anak.[4]
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kompetensi pedagogik
adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, dalam penjelasan
atas peraturan pemerintah republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang
standar nasional pendidikan pasal 28 ayat 3 butir a menjelaskan yang dimaksud
dengan kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran
peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan
dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. [5]
B. Undang-undang Mengenai Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik merupakan salah satu jenis kompetensi yang mutlak
perlu dikuasai guru. Kompetensi Pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan
guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi Pedagogik
merupakan kompetensi khas, yang memenuhi standar dengan penguasaan ilmu
pengetahuan sesuai profesinya dan akan menentukan tingkat keberhasilan
proses dan hasil pembelajaran peserta didiknya.[6]
Berdasarkan Undang-undang no.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
dalam pasal 8 dijelaskan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikat pendidk, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. kompetensi
merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yanga harus
dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru dalam melaksankan profesinya.
Komptensi tersebut meliputi:
1. Kompetensi pedagogik.
2. Kompetensi profesiona.l
3. Kompetensi sosial.
4. Kompetensi kepribadian.[7]
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.19 tahun 2005
kompetensi pedagogik meliputi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Perancangan pembelajaran
Guru memiliki merencanakan sistem pembelajaran yang memamfaatkan
sumber daya yang ada.
Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan
yang telah disusun secara lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut
mengindikasikan bahwa guru mengerti tentang tujuannya
Semua aktivitas pembelajaran dari awal sampai akhir telah dapat
direncanakan secara strategis.
Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
Guru menciptakan situasi belajar bagi anak yang kreatif, aktif dan
menyenangkan.
Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk
membantu proses belajar peserta didik, bukan untuk menguji sehingga
membuat peserta didik merasa tertekan.
Guru memusatkan perhatian pada interaksi dengan peserta didik dan
mendorongnya untuk memahami dan menggunakan informasi yang
disampaikan.
Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai isi kurikulum dan
mengkaitkannya dengan konteks kehidupan sehari hari peserta didik.
Guru memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik sesuai
dengan cara belajarnya masing-masing.
Evaluasi hasil belajar
Guru menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
untuk mencapai kompetensi tertentu seperti yang tertulis dalam RPP.
Guru melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik dan jenis penilaian,
selain penilaian formal yang dilaksanakan sekolah, dan mengumumkan
hasil serta implikasinya kepada peserta didik, tentang tingkat pemahaman
terhadap materi pembelajaran yang telah dan akan dipelajari.
Guru menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi topik/kompetensi
dasar yang sulit sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan masing
masing peserta didik untuk keperluan remedial dan pengayaan.
Guru memanfaatkan masukan dari peserta didik dan merefleksikannya
untuk
meningkatkan
pembelajaran
selanjutnya,
dan
dapat
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta
didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan pengembangan peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Kompetensi pedagogi adalah merupakan salah satu jenis yang mutlak yang
harus dimiliki oleh setiap guru, gunanya untuk memahami bagaimana
karakteristik peserta didik dan melakukan evaluasi dalam pembelajaran, pada
dasarnya, kompetensi pedagogi itu adalah kompetensi yang memiliki ke khasan
tersendiri dalam mendidik para peserta didik.
Berdasarkan Undang-undang no.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
dalam pasal 8 dijelaskan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikat pendidk, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Adapun indikator kompetensi pedagogi antara lain adalah :
Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan.
Pemahaman terhadap peserta didik
Pengembangan kurikulum/ silabus
Perancangan pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
Evaluasi hasil belajar
Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang
dimilikinya
[1] Tim penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka:2002
[2] [2] http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/07/pengertian-kompetensi.html,
di akses
http://carapedia.com/pengertian_definisi_pendidiakan_menurut_para_ahli_info405.html,
diakses pada tanggal 29 maret 2012 pukul 10.00
[4] Rabiatulfajriah, makalah kompetensi
[5] http://www.presidenri.go.id/DokumenUU.php/104.pdf di akses pada tanggal 30 april
2012 pukul.18.30
[6] Sukadi, Guru Malas Guru Rajin, Bandung, MQS Publishing:2010
[7] http://www.presidenri.go.id/DokumenUU.php/104.pdf di akses pada tanggal 30 maret
2012 pukul.20.54
[8] http://www.dikti.go.id diakses pada 1 april 2012 pukul 17.34
[9] http://mahmuddin.wordpress.com/2008/03/19/kompetensi-pedagogik-guru-indonesia/
diakses pada tanggal 1 april 2012 pukul 20.15
ini harapannya agar semua guru lebih memahami arti dari kompetensi pedagogik
itu sendiri.
Kompetensi pedagogik adalah keterampilan atau kemampuan yang harus
dikuasai seorang guru dalam melihat karakteristik siswa dari berbagai aspek
kehidupan, baik itu moral, emosional, maupun intelektualnya. Implikasi dari
kemampuan ini tentunya dapat terlihat dari kemampuan guru dalam menguasai
priinsip-prinsip belajar, mulai dari teori belajarnya hingga penguasaan bahan ajar.
Meskipun setiap siswa memiliki sifat, karakter, dan kesenangannya masingmasing, namun dengan menguasai kemampuan pedagogik ini guru akan mampu
menyampaikan materi ajar dengan baik kepada siswa yang heterogen tersebut.
Masih berhubungan dengan penguasaan kompetensi pedagogik ini, tentunya
seorang guru pun akan mampu mengembangkan kurikulum sesuai dengan
satuan pendidikannya masing-masing dan kebutuhan lokal setiap siswa. Selain
itu, dalam proses pembelajaran pun guru akan mampu mengoptimalkan
kemampuan dan potensi peserta didik di dalam kelas, serta melakukan evaluasi
pembelajaran dengan tepat.
Dari uraian di atas, tentu akan muncul sebuah pertanyaan, mengapa diperlukan
Uji Kompetensi Guru jika setiap guru sejatinya telah menguasai kompetensi
pedagogik tersebut? Tentunya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bukan
tanpa alasan membuat agenda penting melalui Uji Kompetensi Guru ini. Dari
pandangan awam saja, banyak yang menganggap bahwa tidak semua guru
menguasai kompetensi pedagogik ini dengan baik. Untuk itulah, mengapa Uji
Kompetensi Guru ini menjadi perlu dilaksanakan.
Walaupun Uji Kompetensi Guru tahap pertama dan kedua yang sudah
dilaksanakan banyak menuai pro dan kontra dari berbagai organisasi guru,
rasanya kita setuju jika penguasaan kompetensi pedagogik ini harus ditingkatkan
guna menampilkan identitas pendidik. Terlebih dengan melihat hasil pengujian
tahap satu yang menempatkan banyak sekali guru pemilik sertifikasi yang
ternyata tidak lulus pengujian ini.
Lalu, apa sebenarnya yang harus diperhatikan dalam peningkatan penguasaan
kompetensi pedagogik sehingga bisa dijadikan sebagai identitas pendidik?
Kemudian, bagaimana pula dampak peningkatan kompetensi pedagogik ini bagi
siswa?
Indikator Penguasaan Kompetensi Pedagogik dan Manfaatnya bagi Siswa
Ada banyak indikator kompetensi pedagogik yang harus dibenahi guru agar
memiliki identitasnya sebagai tenaga pendidik. Pembenahan tiap indikator ini
tentunya memiliki manfaat berbeda bagi setiap siswa. Berikut ini adalah dua
pembahasan mengenai indikator kompetensi pedagogik guru yang harus
ditingkatkan serta manfaatnya bagi siswa.
a.
Indikator Pertama
b.
Setiap siswa akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan kepribadian
yang mantap.
Setiap siswa akan lebih menghormati guru dengan penuh sopan santun
dan lebih menghargai serta menaati peraturan yang ada.
Setiap siswa akan memiliki kemampuan beradaptasi lebih baik serta
memiliki jiwa kepemimpinan.
Nah, itulah dua dari sekian banyak indikator yang bisa dijadikan dasar
peningkatan penguasaan kompetensi pedagogik guru. Pada tahap selanjutnya,
peningkatan penguasaan kompetensi pedagogik guru ini akan mengarah ke
berbagai kemampuan guru dalam merancang dan menjalankan strategi
pembelajaran sesuai kompetensi, karakteristik siswa, serta kebutuhan belajar
siswa. Dengan demikian, ketuntasan belajar siswa akan tercapai dengan optimal
sehingga siswa akan mendapatkan prestasi yang luar biasa dan
membanggakan.
Karakteristik Kompetensi
Pedagogik Guru
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah
kompetensi pedagogik (MENDIKNAS. 2007, Robandi). Karakteristik kompetensi
tersebut seperti berikut:
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial,
kultural, emosional, dan intelektual. Penguasaan karakteristik tidak dapat dicapai
apabila guru masih menjaga jarak (jauh) dengan peserta didiknya. Selama guru
tidak mau berperan sebagai orangtua yang baik, maka pemahaman terhadap
karakter peserta didiknya hanya sebuah terkaan belaka.
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik. Teori harus selalu diperbaharui oleh seorang guru. Semakin siswa
disibukkan dengan tugas-tugas dari gurunya, maka selayaknya seorang guru
harus semakin sibuk mendengarkan keluhan dari siswa ketika menyikapi
setumpuk tugasnya, sehingga guru akan membuahkan strategi-strategi baru
dalam pengajarannya untuk berusaha membantu memudahkan atau mencarikan
jalan alternatif dalam penyelesaian tugasnya. Guru harus selalu memotivasi diri
untuk semakin rajin membaca dan berdiskusi baik secara online maupun offline.
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan
yang diampu. Kemampuan guru untuk mengembangkan kurikulum yang lebih
baik dari standar merupakan hal yang sangat diharapkan. Pengembangan
kurikulum ini tidak hanya peningkatan dari segi materi pembelajaran, tapi aspek
pendukungnya pun harus diperhatikan, seperti media pembelajaran. Kecermatan
melihat keberadaan siswa dan sarana yang tersedia harus diperhatikan secara
serius dalam mengimplementasikan kurikulum tersebut.
4. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik Kegiatan
pengembangan dapat berupa berbagai kreativitas yang dibangun siswa bersama
gurunya. Penting dicatat bahwa kreativitas itu bukan hanya dilakukan oleh siswa,
tapi harus bersama-sama dengan guru sebagai partner-nya. Misalnya
membangun kreativitas menulis di blog atau mengisi Facebook dengan postingposting yang mengandung nilai-nilai pendidikan.
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik. Sudah banyak tool
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang dapat digunakan sebagai media
pembelajaran. Dengan Microsoft Word guru/siswa dapat membuat catatan
sekolahnya dengan daftar isi yang mengandung Link ke halaman terkait.
Microsoft PowerPoint dapat digunakan guru/siswa untuk menyusun bahan
presentasinya. Milis dapat digunakan siswa sebagai sarana diskusi dengan
siswa lainnya, bahkan dengan guru sekalipun. Dengan kehadiran media online
ini, komunikasi/konsultasi siswa dengan guru dalam rangka mengerjakan tugastugas sekolahnya dapat dilakukan. Ketika guru memberikan tugas tidak cukup
Daftar Pustaka
MENDIKNAS. 2007. Permendiknas RI No. 16 Tahun 2007 Tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
DEPDIKNAS. (Permen16-2007KompetensiGuru.pdf) Robandi B. Standar
Kompetensi Guru Kelas SD/MI, Disajikan pada kegiatan PPM di UPTD
Baleendah
Bandung.
Pedagogik,
FIP,
UPI.
(STANDAR_KOMPETENSI_GURU_KELAS_SD.pdf