Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN MINI RISET

“ ANALISIS POLA CELANA PRIA DAN PRAGMEN SAKU PASSEPOILLE ”

DISUSUN OLEH :

NAMA :WINDI INDA YULADA SARAGIH


(5203343008)
SILVIA DAMAYANTI (5201143010)
REYSA ASNIJAR (5203343006)
NOVITA PUSPA ANGGRAINI
(5203143002)
NUZRA (5202243007)
PUTRI ANNISAA (5203343010)
KELAS :TATA BUSANA B
DOSEN PENGAMPU :DRA. SUNIARTI CHALID., M.PD
YUDHISTIRA ANGGRAINI., M.PD
MATA KULIAH :BUSANA PRIA

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TATA BUSANA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
FEBRUARI 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan Tugas
Mini Riset ini dengan baik. Adapun Laporan Mini Riset ini dibuat guna memenuhi
penyelesaian tugas pada mata kuliah Busana Pria, semoga Mini Riset ini dapat menambah
wawasan bagi para pembaca. Dan kami ucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah yaitu
Dra. Surniati Chalid., M.Pd dan Yudhistira Anggraini., M.Pd yang telah menjelaskan
mengenai Busana Pria dan memberikan tugas ini sehingga kami dapat melakukan penelitian
dengan baik, karena dalam tahap pengajarannya membutuhkan ketelitian tinggi untuk
mendapat pemahaman tentang penelitian yang meneliti suatu usaha busana pria (tailoring).
Penulis menyadari bahwa Mini Riset ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati meminta maaf
dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan
kedepannya. Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada
dalam Laporan Mini Riset yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana
mestinya bagi para pembaca.

Medan, 10 Februari 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia busanapun
mengalami berbagai kemajuan. Selain sebagai penutup tubuh, busana juga berfungsi untuk
memperindah penampilan seseorang serta sebagai bentuk komunikasi. Apa yang
dikomunikasikan busana adalah identitas sosial pemakainya. Ketika seseorang mengadopsi
sebuah gaya berbusana yang berhubungan dengan peran khusus, status atau kelompok, ia
bukan saja menyatakan suatu identitas khusus tetapi juga keterlibatan dan komitmenya pada
status atau kelompoknya. Busana dan perlengkapannya menunjukkan peran yang disepakati,
tetapi hanya dalam konteks sosialnya. Salah satu identitas sosial yang penting adalah jenis
kelamin. Busana seperti celana panjang, kemeja, sepatu berkesan berat, rambut pendek dan
tidak berhias muka adalah tetap mencirikan busana pria. Busana yang dikenakan kaum pria
menunjukkan status mereka. Status merupakan salah satu faktor yang menentukan kedudukan
seseorang di dalam majsyarakat. Yang dimaksudkan dengan busana pria disini adalah busana
yang dikenakan atau dipakai oleh seorang pria dewasa atau remaja mulai dari ujung rambut
sampai ujung kaki.

Busana dalam pengertian sempit dapat diartikan bahan tekstil yang disampirkan atau
dipakai untuk menutupi tubuh seseorang yang langsung menutupi kulit seseorang ataupun
yang tidak langsung menutupi kulit. (Arifah A. Riyanto 2003). Pengertian busana tersebut
dijadikan acuan dalam mengartikan busana pria, sehingga yang dimaksud dengan busana pria
adalah busana yang digunakan oleh pria untuk menutupi tubuhnya yang terbuat dari bahan
tekstil baik yang langsung menutupi kulit seseorang ataupun yang tidak langsung menutupi
kulit. Menurut jenisnya busana pria dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : Busana yang
langsung menutupi kulit, seperti: singlet, celana dalam, dan Busana yang tidak langsung
menutupi kulit, seperti; kemeja, pantalon, kamar jas, kimono, jaket, jas. Busana pria memiliki
ciri-ciri yaitu sederhana baik dilihat dari model, penggunaan warna, corak, tekstur, maupun
hiasannya, praktis : dalam arti mudah untuk dipakai dan dibuka dan memiliki garis yang
tegas, artinya bahwa garis-garis yang digunakan dalam model busana pria pada umumnya
menggunakan garis-garis yang lurus.
Celana panjang adalah busana luar bagian bawah yang dipakai oleh pria, yang
biasanya secara resmi dikenakan dengan kemeja. Tingkat kesulitan pembuatan celana
panjang terletak pada belahan golbi dan pembuatan saku dalam. Sebelum mengambil ukuran
celana panjang, perhatikan terlebih dahulu bentuk pinggang, panggul dan kaki dari si
pemakai. Karena bentuk tubuh seseorang bermacam-macam misalnya pinggang ramping,
panggul besar dan sebagainya. Ketepatan dalam mengambil ukuran akan dapat
mempengaruhi bentuk pola dan keindahan serta kenyamanan celana panjang bila dipakai.

Dari uraian di atas penulis melakukan penelitian pada usaha busana (tailoring) yang
akan menjadi acuan dalam melakukan pengamatan pola celana dan membuat pragmen saku
passepoille.

Identifikasi Masalah

Masalah yang akan di identifikasi dalam laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara pengambilan ukuran pada pria terutama ukuran untuk pantalon atau
celana pria?
2. Bagaimana cara pembuatan pola pantalon busana pria?
3. Bagaimana pembuatan saku passepoille pada celana busana pria?

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka rumusan masalah
yang diteliti adalah: “Bagaimana Pembuatan Pola Pantalon dan Proses Pembuatan Saku
Passepoille pada Mars Tailoring?”

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :


1. Mengetahui pembuatan pola celana pria pada tailoring
2. Mengetahui pembuatan saku passepoille pada celana pria

Manfaan Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai referensi dan sumber
literasi bagi mahasiswa Tata Busana Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga dalam melakukan
penelitian pada suatu usaha busana pria (tailoring)
BAB II
LANDASAN TEORI

Pengertian Busana Pria


Busana adalah segala sesuatu yang dipakai mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki
yang memberikan rasa nyaman dan menampilkan keindahan bagi sipemakai. Busana pria
adalah segala sesuatu yang dipakai dari ujung kaki sampai ujung rambut yang memberi kesan
keindahan dan kenyamanan bagi pria. Busana dan perlengkapannya menunjukkan peran yang
disepakati, tetapi hanya dalam konteks sosialnya. Salah satu identitas sosial yang penting
adalah jenis kelamin. Busana seperti celana panjang, kemeja, sepatu berkesan berat, rambut
pendek dan tidak berhias muka adalah tetap mencirikan busana pria. Busana yang dikenakan
kaum pria menunjukkan status mereka. Status merupakan salah satu faktor yang menentukan
kedudukan seseorang di dalam majsyarakat. Yang dimaksudkan dengan busana pria disini
adalah busana yang dikenakan atau dipakai oleh seorang pria dewasa atau remaja mulai dari
ujung rambut sampai ujung kaki.

Busana dalam pengertian sempit dapat diartikan bahan tekstil yang disampirkan atau
dipakai untuk menutupi tubuh seseorang yang langsung menutupi kulit seseorang ataupun
yang tidak langsung menutupi kulit (Arifah A. Riyanto 2003). Pengertian busana tersebut
dijadikan acuan dalam mengartikan busana pria, sehingga yang dimaksud dengan busana pria
adalah busana yang digunakan oleh pria untuk menutupi tubuhnya yang terbuat dari bahan
tekstil baik yang langsung menutupi kulit seseorang ataupun yang tidak langsung menutupi
kulit.

Pantalon atau Celana


Definisi Pantalon
Bagi pria kebanyakan celana merupakan pakaian pokok atau pakaian sehari-hari yang
dikenakan dimana saja dan kapan saja. Celana juga berfungsi untuk melindungi bagian
bawah badan dan kaki dari sinar matahari, udara dingin dan debu serta untuk memenuhi tata
kesopanan dan kesusilaan (Pratiwi Djati, 2001:70). Celana terdiri dari empat bagian yaitu dua
helai dibagian muka, dua helai dibagian belakang. Model celana pria pada umumnya sama
hanya sedikit perbedaan pada model saku yang digunakan dan panjang pendeknya celana
tersebut. Celana panjang pria disebut pantalon. Menurut A.Riyanto (2008:162) menyatakan
bahwa: ”Celana adalah busana bagian bawah yang berbentuk selubung atau pipa secara
terpisah untuk kaki kiri dan kaki kanan yang umumnya dipakai dengan cara memasukkan
melalui kaki bagian bawah dan dengan adanya belahan gulbi pada bagian tengah muka”.

Celana panjang adalah busana luar bagian bawah yang dipakai oleh pria, yang
biasanya secara resmi dikenakan dengan kemeja. Tingkat kesulitan pembuatan celana
panjang terletak pada belahan golbi dan pembuatan saku dalam. Sebelum mengambil ukuran
celana panjang, perhatikan terlebih dahulu bentuk pinggang, panggul dan kaki dari si
pemakai. Karena bentuk tubuh seseorang bermacam-macam misalnya pinggang ramping,
panggul besar dan sebagainya. Ketepatan dalam mengambil ukuran akan dapat
mempengaruhi bentuk pola dan keindahan serta kenyamanan celana panjang bila dipakai.

Model Pantalon
Meskipun terlihat sejenis, namun celana pria pun nyatanya terdiri dari bahan-bahan yang
berbeda. Setiap jenis celana pun dibedakan penggunaannya sesuai dengan tiap-tiap keperluan.
Berikut jenis-jenis model pantalon ataucelana pria :
1. Formal
Model celana pria jenis ini terdiri dari dua jenis, yakni lipit dan flat front. Jenis lipit
dapat memberikan kesan tubuh bagian bawah menjadi lebih besar. Penggunaan celana jenis
ini cocok untuk pria berpaha besar karena kaki perlu memiliki ruang yang lebih besar. Untuk
pria kurus atau langsung, disarankan untuk menggunakan celana formal jenis flat front.
2. Khaki
Celana pria jenis ini identik dengan warna pasir atau kecokelatannya. Celana khaki
cocok digunakan untuk aktivitas sehari-hari, seperti bekerja atau kumpul dengan teman-
teman.
Jenis model celana ini juga tersedia dalam bentuk lipit dan tanpa lipit. Seberjalannya waktu,
celana khaki semakin berkembang dengan beragam bentuk, yaitu slim fit atau skinny.
3. Chino
Berbeda dengan celana khaki, celana chino dibuat dari bahan yang lebih sintetis. Jika
dibedakan lagi dengan celana khaki, celana chino bisa memberikan kesan yang lebih formal.
4. Corduroy
Merupakan celana yang terbuat dari bahan corduroy, yakni tekstil yang terdiri dari
serat yang dipuntir. Celana corduroy identik dengan teksturnya yang halus dan berbentuk
beludru serta bergerigi. Bahannya yang tebal, menjadikan jenis celana pria ini tidak
disarankan untuk digunakan pada musim panas.

5. Cargo
Jenis celana ini memiliki karakteristik dengan banyaknya kantong yang bisa berfungsi
untuk membawa barang-barang. Awalnya celana cargo memang digunakan untuk tentara,
oleh karenanya ia terdiri dari beberapa kantong. Namun, dengan berkembangnya zaman,
celana ini dapat digunakan oleh siapa saja karena sifat kainnya yang nyaman.
6. Jeans
Bahan jeans dapat ditemukan dari bahan-bahan seperti denim, dungaree, dan katun.
Jenis celana pria ini merupakan jenis celana yang paling populer dan sering digunakan.
7. Drawstring
Celana ini sangat kasual sehingga lebih sering digunakan untuk olahraga hingga untuk
tidur. Drawstring dibuat dari bahan katun.

Saku Passepoille
Saku adalah salah satu bagian dari busana, biasanya di sebut sebagai kantong kecil
rata yang dijahitkan pada busana. Saku berfungsi untuk menyimpan sesuatu dan juga sebagai
hiasan. Pemasangan saku dapat mempengaruhi penampilan busana secara keseluruhan,
misalnya letak saku terlalu tinggi atau rendah, saku terlalu kecil sehingga tidak dimanfaatkan.

Saku passepoille merupakan jenis saku dalam yang memiliki belahan dua lajur (atas
dan bawah) sebagian bagian tengahnya adalah tempat memasukkan tangan. Saku model ini
bisa dibuat menggunakan tutup bisa juga tidak. Biasanya banyak diterapkan pada blus,
kemeja dan celana. Saku passepoille adalah saku yang pada bagian lubangnya diselesaikan
dengan kumai/bahan seorang atau bahan melebar.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian : Penelitian Lapangan (Field Research)
Pada penelitian lapangan penulis melakukan tinjauan secara langsung pada “Mars Tailor”
untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Penelitian lapangan dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
a. Observasi (Observation)
Dengan metode observasi, kami melakukan pengamatan langsung tentang proses
pembuatan saku passepoille dan pengamatan pembuatan pola pantalon pada usaha busana
pria yaitu “Mars Tailor”.
b. Wawancara (Interview)
Dengan metode wawancara, kami mengadakan tanya jawab secara langsung baik secara
formal maupun non formal dengan pihak-pihak yang terkait dalam permasalahan yang
akan dibahas dalam penulisan penelitian yaitu mengenai pembuatan pola pantalon dan
pembuatan saku passepoille.
c. Dokumentasi (Documentation)
Dengan dokumentasi kami melakukan pengumpulan data dengan mempelajari catatan
atau dokumen usaha yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Lokasi dan Waktu Penelitian


a. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian Dilaksanakan di Mars Tailor Medan yang berlokasi di Jalan Pandu Baru
No.41/42 Medan.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 Februari 2022 di Mars Tailor Medan Jalan
Pandu Baru No.41/42 Medan.

Subjek dan Objek Penelitian


a. Subjek
Subjek dalam penelitian ini adalah salah satu karyawan Mars Tailor.
b. Objek
Objek dalam penelitian ini adalah mengetahui bagaimana cara mengambil ukuran pada
pria, cara pembuatan pola pantalon pria, dan cara pembuatan saku passepoille yang
dilakukan di Mars Tailor yang berlokasikan di Jalan Pandu Baru No.41/42 Medan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan pada suatu usaha busana pria yaitu “Mars Tailor”, maka
dilampirkanlah hasil observasi sebagai berikut.

Cara Pengambilan Ukuran


Perhatikan gambar dibawah ini!

1. Panjang celana
Diukur dari ban panjang sebelah kanan ke bawah sampai akhir lipatan celana
2. Lingkar pinggang
Diukur keliling ban pinggan celana, diambil angka pertemuan pita meter
3. Lingkar pesak
Diukur dari ban depan kebawah melalui selakang sampai pada akhir ban belakang
4. Lingkar panggul
Diukur bagian panggul terbesar diambil angka pertemuan pita meter
5. Lingkar paha
Diukur keliling paha terbesar, diambil ½ lingkar paha ditambah 1,5 cm
6. Lingkar lutut
Diukur keliling lutut, dibagi dua ditambah 3 – 4 cm
7. Lingkar kaki
Diukur lipatan celana depan sampai belakang

Pola Pantalon atau Celana Pria

Ukuran yang digunakan :


Panjang celana
Lingkar pinggang
Lingkar paha
Lingkar panggul
Lingkar pesak
Lingkar lutut
Lingkar kaki

Keterangan Pola Depan :


A-B = Panjang celana
A-C = 3 cm (ban pinggang)
A-D = 1/3 Lingkar pesak + 4
E =D–B:2-5
F-G = Lingkar pisak : 2 - 4
G-H = 4 cm
H-I = 5,5 cm
I-J = Lingkar paha : 2 - 4
I-K = Tarik garis bantu
K-L = 1 cm
L-N = 1 cm
L-M = Lingkar pinggang : 4 + 2 (kupnat)
Kupnat = 7 cm
O-P = Lingkar lutut : 2 - 2
Q-R = Lingkar kaki : 2 - 2

Keterangan Pola Belakang :


C–T = 5 cm
T-U = 5 cm
U-V = Lingkar pinggang : 4 + 2 (kupnat)
Kupnat = 7 cm
G-S = 8 cm
Hubungkan U - I - S menggunakan penggaris siku

Pembuatan Pragmen Saku Passepoille


Pada hasil observasi pembuatan saku passepoille di Mars Tailor kami mengetahui
bagaimana cara pembuatan saku passepoille tersebut. Berikut ini adalah cara pembuatan saku
passepoille.
Siapkan siapkan kebutuhan yaitu bahan utama dan fisilin

Tentukan letak saku pada celana, dari pinggang turun 7 cm dengan lebar 12 cm dan panjang 1
cm yang dibagi dua menjadi masing-masing 0,5 cm. Lalu dibentuk kotak mengelilingi garis
yang telah dibuat.
Untuk bibir passpoile potong lah kain kumai serong dengan ukuran lebar 10 cm dan panjang
20 cm

Potonglah fisilin sesuai ukuran bibir passpoile yang telah digunting. Lekatkanlah bagian
fisilin yang mengkilap dan bagian buruk kain saling berhadapan dan setrika.
Letakkan bagian baik kain antara bahan utama dengan bibir passpoile yang telah di lekatkan
fisilin. Dan sematkan jarum pentul.

Jahitlah bagian kotak yang telah digaris tadi dengan teliti dan hati-hati, pastikan pada bagian
sudut kotak terjahit rapi

Setelah dijahit, guntinglah tepat ditengah garis namun sekitar 1 cm pada ujung garis di
potong menyudut membentuk segitiga. Balik kedalam lalu rapikan.
Jahitlah bibir passpoile tepat sela-sela jahitan

Kemudian jahit ujung-ujung saku yang berbentuk potongan segitiga dengan rapi, jangan
sampai tertindas bahan utama

Potonglah kain bagian dalam untuk saku dengan ukuran lebar 18 cm panjang 32. Sematlah
dengan pentul pada kampuh bibir passpoile dengan kain lapisan saku kemudian jahit
pinggir.
Jahit sisi saku bagian dalam dan setrikalah agar rapi. Selesai

Hasil Jahitan Pragmen Saku Passepoille


BAB VI
KESIMPULAN

Kesimpulan
Busana pria adalah segala sesuatu yang dipakai dari kepala sampai ujung kakiyang
memberi kenyamanan dan menampilkan keindahan bagi pria. Busana priaterdiri dari
beberapa jenis yang antara lain : Busana formal, Busana casual atau santai. Celana adalah
busana bagian bawah yang berbentuk selubung atau pipa secara terpisah untuk kaki kiri dan
kaki kanan yang umumnya dipakai dengan cara memasukkan melalui kaki bagian bawah dan
dengan adanya belahan gulbi pada bagian tengah muka. Celana panjang adalah busana luar
bagian bawah yang dipakai oleh pria, yang biasanya secara resmi dikenakan dengan kemeja.

Berdasarkan hasil penelitian baik melalui wawancara, observasi dan dokumentasi


terhadap narasumber pada tailoring maka dapat disimpulkan bahwa Mars Tailor merupakan
usaha dibidang busana yang menerima tempahan berbagai jenis busana pria seperti jas,
celana, kemeja, dan sebagainya. Dari hasil penelitian tersebut, kami mengetahui bagaimana
cara mengukur badan pria yang benar, mengetahui bagaimana pembuatan pola pantalon atau
celana pria dan mengetahui teknik jahit saku passepoille di Mars Tailor.

Saran

Saran diajukan berdasarkan kesimpulan hasil penelitian. Saran berikut ini diharapkan
dapat menjadi manfaat dan bahan pertimbangan untuk dijadikan masukan yang membangun.
Busana Pria memiliki model jenis yang beragam dalam pengelompokannya, tidak hanya
kemeja. Prinsip dari busana pria salah satunya yaitu kesan tegas yang tidak dapat hilang dari
prinsip tersebut sehingga dalam pembuatannya disarankan agar tidak melupakan prinsip yang
telah tercantum

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Sri Wening, M.Pd. 2013. Busana Pria. Yogyakarta : FPTK IKIP Yogyakarta

Dra. Hj. Astuti, M. Pd. 2010. Konsep Dasar Busana Pria.

Anda mungkin juga menyukai