Anda di halaman 1dari 7

KURIKULUM

Dosen Pengampu : Dra. Rumasi Simaremare, M.Pd.

Disusun Oleh :

Nama : Thyra Natashya Aritonang

NIM : 2183111057

Kelas : Reguler C 2018

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
PENGERTIAN KURILUM

Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli yaitu :

1. Menurut Kerr, J.F (1968), kurikulum adalah semua pembelajaran yang dirancang dan
dilaksanakan secara individu ataupun kelompok baik disekolah maupun diluar sekolah.
2. Menurut Inlow (1966), kurikulum adalah usaha menyeluruh yang dirancang
khusus olehpihak sekolah guna membimbing murid untuk memperoleh hasil dari
pembelajaranyang sudah ditentukan.
3. Menurut Neagley dan Evans (1967), kurikulum adalah semua pengalaman yang telah
dirancang oleh pihak sekolah.
4. Menurut Beauchamp (1968), kurikulum adalah dokumen tertulis yang kandungannya berisi
mata pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didikdengan melalui berbagai mata
pelajaran, pilihan disiplin ilmu, rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian kurikulum adalah seperangkat atau sistem
rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran yang dipedomani dalam aktivitas
belajar mengajar.

Dalam perkembangannya, sejarah Indonesia mengenai kurikulum berganti-ganti antara lain


sebagai berikut :

1. Tahun 1947- Leer Plan (Rencana Pelajaran)


2. Tahun 1952 - Rencana Pelajaran Terurai
3. Tahun 1964 - Renthjana Pendidikan
4. Tahun 1968 - Kurikulum 1968
5. Tahun 1975 - Kurikulum 1975
6. Tahun 1984 - Kurikulum 1984
7. Tahun 1994 - dan Kurikulum 1999 - Kurikulum 1994 dan Sublemen Kurikulum 1999
8. Tahun 2004- Kurikulum Berbasis Kompetensi
9. Tahun 2006- Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
10. Tahun 2013- Kurikulum 2013

2
FUNGSI KURIKULUM

Kurikulum sebagai alat dalam pendidikan memiliki berbagai macam fungsi dalampendidikan
yang sangat berperan dalam kegunannya. Fungsi Kurikulum adalah sebagai berikut.

1. Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive function)


Kurikulum berfungsi sebagai penyesuain adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan perubahanyang terjadi di lingkungannya karna lingkungan bersifat dinamis artinya
dapat berubah-ubah.
2. Fungsi Integrasi (the integrating function)
Kurikulum berfungsi sebagai penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum merupakan
alat pendidikan yangmampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utut yang dapat dibutuhkan
danberintegrasi di masyarakat.
3. Fungsi Diferensiasi (the diferentiating function)
Kurikulum berfungsi sebagaidiferensiansi adalah sebagai alat yang memberikan pelayanan
dari berbagaiperbedaan disetiap siswa yang harus dihargai dan dilayani.
4. Fungsi Persiapan (the propaeduetic function)
Kurikulum berfungsi sebagaipersiapan yang mengandung makna bahwa kurikulum sebagai
alat pendidikanmampu mempersiapkan siswa kejenjang selanjutnya dan juga dapat
mempersiapkandiri dapat hidup dalam masyarakat, jika tidak melanjukan pendidikan.
5. Fungsi Pemilihan (the selective function)
Kurikulum berfungsi sebagai pemilihanadalah memberikan kesempatan bagi siswa untuk
menentukan pilihan programbelajar yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
6. Fungsi Diagnostik (the diagnostic function)
Kurikulum sebagai diagnostic mengandung makna bahwa kurikulum adalah alat pendidikan
yang mampumengarahkan dan memahami potensi siswa serta kelemahan dalam dirinya.
Jikatelah memahami potensi dan mengetahui kelemahannya, maka diharapkan siswadapat
mengembangkan potensi dan memperbaiki kelemahannya.

3
MANFAAT KURIKULUM

Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan beberapa manfaat kurikulum diantaranya
seperti:

Manfaat Bagi Guru

1. Dapat menjadi pedoman untuk merancang, melaksanakan dan mengevaluasi hasilkegiatan


pembelajaran.
2. Dapat memberikan pemahaman kepada pengajar atau guru dalam menjalankantugasnya.
3. Dapat mendorong untuk lebih kreatif dalam penyelenggaraan program pendidikan.
4. Dapat membantu dalam menunjang pengajaran supaya lebih baik.

Manfaat Bagi Sekolah

1. Dapat mendorong sekolah untuk menyukseskan penyelenggaraan pendidikan.

2. Dapat memberikan peluang bagi sekolah plus untuk mengembangkan kurikulumyang sesuai
dengan kebutuhan.

3. Sebagai alat untuk mencapai tujuan program.

KOMPONEN KURIKULUM

Komponen kurikulum memiliki 4 unsur yang membentuk/penyusun kurikulum. 4unsur


komponen kurikulum ialah sebagai berikut :

1. Komponen Tujuan

Kurikulum merupakan suatu sistem pembelajaran yang digunakan untuk mencapai


tujuankaran berhasil atau tidaknya ssistem pembelajaran diukur dari banyaknya tujuan-
tujuanyang tercapai. Tujuan pendidikan menurut permendiknas No.22 Tahun 2007 pada tingkat
satuan pendidikan dasar dan menengah ialah sebagai berikut.1. Tujuan pendidikan dasar ialah
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,kepribadian, akhlak mulia dan keterampilan hidup
mandiri serta mengikuti pendidikanselanjutnya.2. Tujuan pendidikan menengah

4
ialah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,kepribadian, akhlak mulia dan keterampilan hidup
mandiri serta mengikuti pendidikanselanjutnya.3. Tujuan pendidikan menengah kejurusan
ialah meningkatkan kecerdasan,pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia dan keterampilan hidup
mandiri sertamengikuti pendidikan selanjutnya sesuai kejurusan.4. Tujuan pendidikan
institusional ialah tujuan pendidikan yang dikembangkan dikurikuler dalam setiap mata pelajaran
disekolah.

2. Komponen Isi ( Bahan Pengajaran )

Kurikulum dalam komponen isi ialah suatu yang diberikan kepada anak didik untuk bahanbakar
belajar mengajar guna mencapai tujuan. Kurikulum memiliki kriteria yang
membantuperencanaan pada kurikulum. Kriteria kurikulum ialah sebagai berikut.1. Sesuai, tepat
dan bermakna bagi perkembangan siswa2. Mencerminkan kenyataan social3. Mengandung
pengetahuan ilmiah yang tahan uji4. Menunjang tercapainya tujuan pendidikan

3. Komponen Strategi

Kurikulum sebagai komponen strategi yang merujuk pada pendekatan dan metode sertaperalatan
dalam proses belajar mengajar. Strategi dalam pembelajaran tergambar dari carayang ditempuh
dalam pembelajaran, mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan danmengatur kegiatan baik
umum maupun yang sifatnya khusus. Strategi pelaksanaan ialahpengajaran, penilaian, bimbingan
dan penyeluhan kegiatan sekolah. Tercapainya tujuan ini diperlukan pelaksanaan yang baik
dalam menghantarkan peserta didik ke tujuan tersebutyang merupakan tolak ukur dari program
pembelajaran ( kurikulum ).

4. Komponen Evaluasi

Komponen evaluasi dalam kurikulum ialah memeriksa tingkat ketercapaian tujuan


suatukurikulum dalam proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki peranan
pentingdalam memberikan keputusan dari hasil evaluasi guna dalam pengembangan
modelkurikulum sehingga dapat mampu mengetahui tingkat keberhasilan suatu siswa
dalammencapai tujuannya.

5
PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan penyusunan kurikulum


olehpengembang kurikulum (curriculum developer) dan kegiatan yang dilakukan agar
kurikulumyang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan untuk
mencapaitujuan pendidikan nasional.

Landasan pengembangan kurikulum

Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat strategisdalam


seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum didalam
pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam penyusunankurikulum
tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan landasan yang kokoh dan kuat.Penggunaan landasan
yang tepat dan kuat dalam mengembangkan kurikulum tidak hanyadiperlukan oleh para
penyusun kurikulum ditingkat pusat (makro), akan tetapi terutamaharus dipahami dan dijadikan
dasar pertimbangan oleh para pengembang kurikulumditingkat operasional (satuan pendidikan),
yaitu para guru, kepala sekolah, pengawaspendidikan (supervisor) dewan sekolah atau komite
pendidikan dan para guru serta pihak-pihak lain yang terkait (stacke holder). Berikut ini adalah
beberapa landasan dalam melakukan pengembangan kurikulum : landasan filosofis,
landasan psikologis, landasan yuridis, dan landasan sosial budaya.

Prinsip Pengembangan kurikulum

Prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan kurikulum padadasarnya


merupakan kaidah-kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum.Dalam
pengembangan kurikulum, dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telahberkembang dalam
kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsipbaru. Oleh karena itu, dalam
implementasi kurikulum di suatu lembaga pendidikan sangatmungkin terjadi penggunaan
prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan lainnya,
sehingga akan ditemukan banyak sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam
suatu pengembangan kurikulum. Sedangkan Asep HerryHernawan dkk (2002) mengemukakan
lima prinsip dalam pengembangan kurikulum, yaitu:

6
1. Prinsip relevansi

Secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-komponenkurikulum


(tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi). Sedangkan secara eksternalbahwa komponen-
komponen tersebutmemiliki relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuandan teknologi (relevansi
epistomologis), tuntutan dan potensi peserta didik (relevansipsikologis) serta tuntutan
dan kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis).

2. Prinsip Fleksibilitas

Dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat


luwes,lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-
penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang,serta
kemampuan dan latar bekang peserta didik.

3. Prinsip kontinuitas

Adanya kesinambungandalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara


horizontal.Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus
memperhatikankesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar jenjang pendidikan,
maupunantara jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan.

4. Prinsip efisiensi

Mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan waktu,biaya, dan


sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai.

5. Prinsip efektivitas

Mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatanyang


mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas.

Anda mungkin juga menyukai