Anda di halaman 1dari 26

Critical Book Report

Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik


Dosen Pengampu :
Fahrur Rozi, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok A
Kelas Reguler C
1. Artha Uli Sagala (2183111052)
2. Christin Hosanna Silalahi (2183111030)
3. Dimas Dwi Prayuda (2183111058)
4. Intan Permata Sari (2183111048)
5. Putri Cindy Sinaga (2183111071)
6. Sri Octavia Hutabarat (2183111036)
7. Sri Ramadaningsih (2183111041)
8. Thyra Natashya Aritonang (2183111057)
9. Tommy Syaputra Simorangkir (2183111068)
10.Trevy Sembiring (2183111045)

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat -Nya kelompok kami
dapat menyelesaikan makalah Critical Book Report (CBR) dengan baik dan sesuai dengan
batas waktu yang telah ditentukan .

Tujuan utama penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas Critical Book Report dalam mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik. Makalah ini merupakan hasil pengamatan kami terhadap isi buku yang diteliti.
Dengan penuh kerendahan hati, kami menyadari bahwa makalah ini dapat selesai berkat dukungan dan
kebaikan dari berbagai pihak. Rasa terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada dosen
pembimbing mata kuliah Perkembangan Peserta Didik., yang telah membimbing kami dalam
penyelesaian makalah ini. Makalah ini disusun dalam upaya menunjang serta meningkatkan
proses belajar mengajar , sehingga diharapkan mencapai hasil yang maksimal.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari kesalahan
dan sangat jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kami sangat mengharap kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi sempurnanya makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan bisa memberikan manfaat bagi kami maupun
kita semua.

Medan, 12 September 2018

Kelompok A

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG………………………………………………………. 1
B. RUMUSAN MASALAH ……………………………………………............. 1
C. TUJUAN ……………………………………………………..…………….. 1

BAB II IDENTITAS BUKU ……………………………………………………………… 2

BAB III RINGKASAN ISI BUKU……………………………………………………….. 4

BAB IV HASIL REVIEW BUKU

BUKU UTAMA

BUKU PEMBANDING ………………………………………………………… 20

BAB V PENUTUP

SIMPULAN

SARAN ………………………………………………………………………. 21

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Telah kita ketahui, bahwa peran otak sangat penting dibandingkan dengan organ
tubuh lainnya. Sebagaimana dikemukakan dalam berbagai literetur bahwa otak manusia
teerdiri atas miliaran sel saraf atau neuron yang menyebar di keseluruhan otak manusia. Akan
tetapi, setiap sel saraf yang ada dalam otak tersebut memiliki tanggung jaweab dan fungsi
masing-masing.

Kreativitas dan imajinasi adalah kegiatan yang tak pernah luput dalam otak kita. Jika
sedari dini kreativitas anak sudah dikembangkan, maka kelak dalam dirinya akan terbentuk
sikap dan pribadi kreatif dan tidak tegantung pada lingkungannya. Dia akan lebih siap dan
mampu menyesuaikan diri dengan segala peerubahan dan tuntutan yang terjadi dalam
lingkukngannya.

Oleh karena itu dalam makalah ini akan kami jelaskan beberapa kegiatan bermain
yang dapat merangsang perkembangan keterampilan anak yang dapat dilakukan. Karenanya
peran orang tua dan orang dewasa lainnya sangat penting dalam memfasilitasi kegiatan
bermain pada anak dengan menggunakan cara-cara tertentu.

B. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah makalah ini adalah:


1. Apa pentingnya keseimbangan otak kiri, otak kanan dan otak tengah?
2. Bagaimana cara kerja dan penguatan kemampuan otak?

3. Apa saja model-model permainan untuk keseimbangan otak pada anak usia 0-12 tahun?

C. Tujuan

1. Memberikan informasi tentang keseimbangan otak kanan, otak kiri dan otak tengah.
2. Mengetahui cara kerja dan penguatan kemampuan otak.
3. Mengenal model-model permainan untuk menyeimbangkan otak bagi anak usia 0-12
tahun

1
BAB II
IDENTITAS BUKU

 Buku Utama

Judul : Menstimulasi Perkembangan Otak dengan Permainan untuk


anak 0-12 tahun
Penulis : Rismawati

ISBN : 978-602-7515-01-7

TahunTerbit : 2012
Kota Terbit : Yogyakarta
Penerbit : Pedagogia
Halaman : i + 150 halaman
Urutan Cetakan : Cetakan Pertama

2
 Buku Pembanding

Judul : Perkembangan Peserta Didik


Penulis : Dra. Rahmulyani, M.Pd., Kons , Dr. Nasrun, MS , Dra.
Nurarjani,M.Pd , Dra.Pasteria Sembiring, M.Pd., Kons , Dra.
Nurmaniah, M.Pd

ISBN : 978-602-7938-39-7

TahunTerbit : 2015
Halaman : 191 halaman
Urutan Cetakan : Cetakan Keenam

3
BAB III

RINGKASAN ISI BUKU


 Buku Utama

Bagian 1

Pentingnya Keseimbangan Otak Kanan, Kiri, dan Tengah

Otak (encephalon) merupakan salah satu organ tubuh terpenting bagi


manusia. Sebab, otak memiliki fungsi sebagai pusat kontrol, pusat dari sistem saraf
(central nervous system, CNS), dan organ yang sangat kompleks. Otak juga
bertanggung jawab atas fungsi pengenalan, emosi, ingatan, pembelajaran motorik, dan
segala bentuk pembelajaran lainnya.

Otak kanan berfungsi dalam hal artistik, kreatif, khayalan, imajinasi. Daya
ingat otak kanan bersifat panjang. Bila terjadi kerusakan otak kanan, maka fungsi otak
yang terganggu adalah kemampuan visual dan emosi. Sementara itu, otak kiri erat
kaitannya dengan logika, kata-kata, penalaran, angka dan analisis.

Metode atau cara untuk mengaktifkan otak kiri dan kanan adalah dengan cara
mendengar alunan musik ketika anak sedang belajar, membaca, atau melakukan
kegiatan lain yang bersifat logika. Hal ini bertujuan agar ketika otak kiri bekerja maka
otak kanan pun tetap bekerja. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
metode atau cara menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri yaitu dengan
memberikan permainan tertentu pada anak, maka otak si anak akan terangsang, baik
otak kanan maupun otak kiri. Permainan-permainan yang diciptakan tersebut
bertujuan agar otak kiri dan otak kanan sama-sama terasah dan aktif, sehingga
kecerdasan si anak meningkat.

Otak tengah juga memberikan peran yang sangat besar dalam dunia
pendidikan.Sebab, otak tengah berfungsi sebagai penghubung antara otak kiri dan
otak kanan. Umumnya, setelah otak tengah diaktifkan, daya ingat dapat meningkat,
daya konsentrasi membaik, daya kreasi bertambah, hormon menjadi seimbang, serta
emosi menjadi stabil, dan lain sebagainya. Aktivasi ini sangat jelas terlihat hasilnya
pada anak hiperaktif.

Bagian 2

Mekanisme Kerja Dan Penguatan Kemampuan Otak

Pada dasarnya setiap manusia memiliki jumlah sel otak yg sama dengan
manusia , namun hanya output nya sajaa yg berbeda karena pendayagunaan otak yg
berbeda

4
Otak memiliki jutaaan sel saraf yang disebut neuron yg dapat berinteraksi
dengan selsel lain di sepanjang cavang cabang yg disebut dendrit. Kunci penghubung
antara dendrit dendrit adalah suatu zat yg disebut myelin. Ketika kita menerimah
informasih maka myelin akan membentuk sehingga dendrit terhubung, proses inilah
yg dinamakan penerimaan dan penyimpanan informasi

Otak terbentuk dari dua jenis sel yaitu glia dan neuron. Glia berfungsi untuk
menunjang dan melindungi neuron , sedangkan neuron membawa informasi dalam
bentuk pulsa listrik yg dikenal sebagai potensial aksi. Mereka berkomunikasi dengan
neuron2 yg lain dan mengirimkan bahan kimia ke sluruh tubuh melalui sinapsis yg
disbut neurotransmitter.

Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yg memiliki volume sekitar


1.350cc dan terdiri dari 100 juta sel saraf dan neuron otak bertanggung jawab
terhadap seluruh pengaturan tubuh dan pemikiran manusia. Otak dan sel saraf didalam
nya dipercaya memengaruhi kognisi manusia.pengetahuan mengenai otak
mempengaruhi perkembangan psikologi kognitif.

Dan terlepas dari kenyataan otak terlindungi oleh lapisan tulang tengkorak yg
tebal,tersuspensi dalam cairan serebrospinal dan terisolasi dari aliran darah oleh sawar
darah otak, sifat lembut otak manusia membuat nya rentan terhadap berbagai jenis
kerusakan dan penyakit. Pukulan kepala, stroke atau keracunan oleh berbagai bahan
kimia yang dapat bertindak sebagai neurotoksin adalah bentuk kerusakan atau cidera
otak yg paling umum .

Otak manusia memiliki bagian dan fungsi yg berbeda, jika otak kanan sedang
bekerja otak kiri cenderung lebih tenanng dan begitupula sebaliknya. Kreativitas dan
spontanitas merupakan karakterutama dari otak kanan. Daya ingat otak kanan bersifat
panjang.pemikiran otak kana sangat luas dan tak terbatas. Sementara untuk sifat
menganalisis dan banyak pertimbangan adalah milik otak kiri. Daya ingat otak kiri
bersiifat pendek .hal ini jelas bahwa IQ seseorang merupakan titik berat dari fungsi
otak kiri. Sedangkan otak kanan titik berat nya adalah EQ. nah maka dari pemaparan
diatas kedua sisi otak tersebut dpat diklasifikasikan kedalam 4 bagian yiatu . pertama
belahan otak sebelah kiri mengontrol bagian tubuh sebelah kanan dan begitu
sebaliknya. Kedua belahan otak sebela kiri bersifat berurutan sedangkan sebelah
kanan bersifat simultan nah ketiga belahan otak sebalah kiri mengkhususkan kepada
teks sedangkan yg kanan kepada konteks .keempat, belahan otak sebelah kiri
menganalisis rincian2 sedangkan sebelah kanan menyintetiskan secara keseluruhan
perspektif tentang sesuatu.

Otak tengah merupakan pusat saraf daalam lingkungan kecil. Otak tengah
merupakan lannjutan dari formasi reticular dan mersepon pendengaran dan
pengeliahatan( seperti gerak mata). Otak tengah lebih berfungsi kepada hewan
mamalia ktimbang manusia , manusia lebih dominan menggunakan otak depann .
otak depan adalah bagian terbesar pada otak bagian utama nya adalah korteks yg

5
mengandung kurang lebih 0 miliyar saraf dan terletak pada lapisan luar otak dan otak
tengah merupaka puncak fungsional otak merespon terhadap fungsih yg lebih rumit
tindakan sengaja dan kesadaran. Adapun bagian bagian penting otak depan yaitu:

1. Thalamus terdiri atas sejumlah pusat saraf dan berfungsi sebagai tempat
penerimaan untuk sensor data dan sinyal sinyal motorik , contoh, untuk mengirim
data dari mata dan telingah menuju bagian yg tepat dalam korteks
2. Hypothalamus berfungsi untuk mengontrol nafsu makan,syawat dan mengatur
kepentingan biologis lainnya. Hiphotalamus, thalamus, otak tengah dan otak
belakang (tidak termasuk cerebllum) bersama sama membentuk aap yg disebut
tangkai atau batang otak.
3. Limbic , sistem ini ahmpir sama seperti hyphotalamus. Sistem ini memungkinkan
kita untuk mengontrol dan instin atau naluri kita. Sistem limbic teridiri dari 3
bagian utama yaitu, amigada dan spetumyg berfungsi mengontrol kemarahan,
agresi dan ktakutan serta hippocampus yg penting dalam merekam memory baru.
4. Korteks cerebral adalah helaian saraf yg terbilang kurang dari 5mm tetapi luas
bagiannya mencapai 155 cm² korteks menyusun sebagian 70% bagian otak.

Bagian 3

Model-Model Permainan untuk Keseimbangan Otak

A. Usia 0-1 Bulan


Pada masa usia ini, anak mempunyai kemampuan untuk belajar menguasai refleks
terkejut, menggenggam, menendang, batuk, bahkan refleks muntah.
Berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan oleh orangtua:
 Membantu mengembangkan gerakan gerakan refleks untuk mengenal
lingkungan dengan baik.
 Mengenali bunyi tangis bayi, sehingga ibunya bisa memenuhi kebutuhan bayi
 Berbicara dengan suara yang lembut karena bayi tertarik dengan nada seperti
itu.
 Memberikan mainan dengan bahan lembut untuk belajar menggenggam.
 Berkomunikasi dengan mendekatkan wajah, karena bayi tertarik pada wajah
terutama bagian mata

Beberapa model permainan dalam rangka mengisi otak bayi pada usia ini,
yaitu:
 Panggil namanya dari sisi kiri dan kanan. Permainan ini berguna untuk melatih
daya dengar dan menstimulus otak mereka
 Menyanyi dengan suara lembut. Bagi bayi suara music yang didengar
merupakan sentuhan emosi, sentuhan kasih sayang yang ia dapat dari bapak
ibunya.

6
 Menggendong dan membelai. Dalam gendongan anda seorang bayi akan
merasa aman. Dengan belaian lembut, kebutuhan emosinya akan kasih sayang
sedang anda berikan saat itu.
 Permainan sembunyikan wajah dan tampakan wajah dengan tangan.
Permainan ini akan memberikan pengertian pada bayi anda kalau ia tidak bisa
melihat sebuah benda bila tertutup sesuatu.

B. Usia 1-3 Bulan


Pada usia ini, anak mulai menggunakan indra penglihatan dan pendengaran,
mampu mengoorgadinasikan gerak tubuh, rewel, dan tertarik dengan hal baru.
Pada masa ini yang bisa dilakukan orang tuanya adalah :
 Memanggil namanya
 Memberikan mainan yang sesuai
 Mengajak bermain

Berikut adalah beberapa permainan yang bisa dilakukan untuk meningkatkan


kemampuan otak anak pada usia 1-3 bulan.

 Melatih melalui percakapan


Permainan ini dilakukan agar keterampilan bahasa dan kepercayaan diri akan
tumbuh dengan baik pada si kecil. Kita harus tetap memperhatikan dan
merespon apa yang ia ucapkan.
 Ma ma Mami O
Semakin banyak kita mengulang suara yang dibuatnya, semakin banyak suara
yang di buat sikecil yang berguna untuk mempercepat proses bayi dalam
mempelajari kata-kata baru.
 Musik dan lagu tentang hewan
Mendengarkan musik dapat berfungsi untuk menghubungkan neural diotak.
 Menarikan Si kecil sambil bernyanyi
Menghubungkan ritme, gerakan, dan ikatan batin menghasilkan banyak
‘’rangkaian” diotak yang akan membantu perkembangan bayi di masa depan.
 Hap, Tu, Wa, Ga, Pat
Bernyanyi dan menari dengan si kecil adalah adalah hal terbaik yang dapat
kita lakukan untuk membantu meranghkai otaknya.
 Merekam suara
Melatih keterampilan yang baik pada anak di masa yang akan datang.
 Melatih tendangan
Menendang dapat mengembangkan keterampilan motorik bayi dan merupakan
kegiatan yang disukai bayi. Selain itu hal ini dapat menguatkan sirkuit neural
yang berasal dari wilayah berpikir otak ke wilayah motorik dan keluar masuk
kesaraf yang menggerakkan otot.
 Pertandingan berguling

7
Membantu si kecil berguling di perut dan punggungnya akan mengembangkan
otot dadadan lengan dan akan menguatkan otot bayi dan meningkatkan
elastisitas .
 Ayo berayun
Permainan ini membantu nya mempelajaei keseimbangan yang menjadi syarat
untuk berjalan, kegiatan menimang dan berayun adalah persyaratan untuk
merangkak.
 Sinar yang indah
Permainan ini dapat membuat koneksui penting di otak.
 Mencari mainan
Pengalaman yang mengisi bulan-bulan kehidupan memiliki pengaruh yang
penting bagi otak dan kapasitas otak di masa depan.

C. Usia 6-9 bulan


Pada usia ini, berkembang kemampuan untuk mengamati lingkungan sekitarnya
menimbulkan rasa ingin tahu dan kebiasaan bergumam. Mulai duduk dan bisa
mengamati lingkungan dengan leluasa merangsang anak untuk mencoba
merangkak dan berdiri dengan berpegangan. Anak mulai aktif dan responsif
terhadap mainan, mampu memegang benda dengan kedua tangannya, serta
memindahkan dari satu tangan ke tangan lain. Pada tahap ini, hal-hal yang dapat
dilakukan orang tua untuk merangsang kecerdasannya antara lain:
a. Mengajaknya berbicara
b. Merangsangnya untuk meniru bahasa wajah dengan mimik, gerak tangan atau
suara
c. Merangsangnya untuk bergerak lincah dengan memberikan mainan.

D. Usia 9-12 bulan


Perkembangan anak pada usia 9-12 bulan akan terlihat dari kemampuannya yang
bertambah dan berkembang. Yang dapat dilakukan untuk mengembangkan
kemampuan anak pada usia 9-12 bulan antara lain:
 Melatihnya untuk menyelesaikan hambatan kecil
 Mengajaknya untuk belajar berbicara
 Melatih untuk mengingat objek dengan menyembunyikan mainannya
 Mengajarkan tentang konsep ruang secara sederhana, misalnya tentang
pengertian besar-kecil, atas-bawah, dan sebagainya.

E. Usia 1-3 tahun
Pada usia ini anak berkemampuan berdiri dan mulai belajar berjalan. Rasa percaya
diri dan pengetahuannya, dapat dikembangkan dengan cara bermain seperti
mengejar bola dan menangkapnya yang akan mengembangkan kemampuan
sensorik motoriknya. Dan memperkenalkan berbagai warna, yang akan
menimbulkan kesadaran special terhadap suatu objek, bentuk, gambar, dan desain.

8
F. Usia 3-8 tahun
Pada usia ini anak mulai memahami pengalaman yang telah diperoleh. Dengan
meningkatnya daya ingat, anak mampu berpikir sebelum bertindak dan
mengembangkan kemampuan bahasa selain berkomunikasi dengan daya
imajinasinya.
Cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan kemampuan anak pada usia ini
antara lain :
1. Memberikan mainan yang dapat melatih daya kreativitasnya
2. Memberikan pengertian waktu, tentang “dulu”, “nanti” dan “sekarang”
3. Memberikan kesempatan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

G. Usia 8-12 Tahun


Beberapa permainan yang dapat diberikan pada anak-anak di usia ini antara lain
sebagai berikut :
1. Lomba Mengisi Ember Dengan Air
Dalam permainan ini banyak gerakan yang dilakukan oleh peserta (anak).
Sekaligus memacu anak untuk mempercepat proses pengisian ember dengan
air serta dapat mengembangkan kepribadian yang diinginkan berupa inisiatif,
kemandirian, dan sportivitas.
2. Lomba Perahu
Permainan ini dilakukan dengan menggunakan magnet dan bertujuan untuk
memacu kreativitas, sportivitas, inisiatif, dan kemandirian anak. Anak akan
mengetahui kekuatan magnet.
3. Lomba Mobil Magnet
Permainan ini akan memacu kreativitas anak sensorimotorik anak, dan sifat
kooperatif, refleks, serta dapat mengembangkan kepribadian yang diinginkan
berupa inisiatif, kemandirian , dan sportivitas.
4. Memompa Balon Tanpa Ditiup
Disamping meningkatkan kreativitas anak, permainan ini juga memberikan
pengetahuan kepada anak tentang karbondioksida yang dihasilkan dari bahan
makanan yang ada disekitar sehingga dapat menggembangkan balon.
5. Membuat Pajangan
Membangun kreativitas dan kemandirian anak serta meningkatkan
pengetahuan anak tentang proses pembuatan kertas dan sekaligus mengubah
kertas menjadi mainan sesuai dengan yang diinginkan anak.
6. Kerja Telinga
Permainan ini memberikan pengetahuan kepada anak bagaimana sebenarnya
Mekanisme kerja telinga dalam merespon suara yang masuk.
7. Kincir Angin
Permainan ini akan membantu perkembangan kreativitas anak dalam
membentuk dan mengontruksi (menyusun) kincir angin. Dan, juga
memberikan anak pengetahuan tentang kincir angin, dimana kincir angin
merupakan alat yang mengunakan kekuatan air yang mengalir
8. Membuat Es Tanpa Lemari Es

9
Dengan diajari permainan ini ,anak akan berpikir lebih kreatif dan inovatif lagi
dalam melakukan atau berbuat sesuatu, sehingga hasilnya dapat
membanggakan mereka sendiri.
9. Penyelam
Perlombaan yang dilakukan akan memacu anak untuk membuktikan bahwa
dirinyalah yang terbaik, sehingga kreativitas dan kepercayaan dirinya tumbuh
dan berkembang dengan baik.
10. Membuat Kompas
Membangun kreativitas anak bahwa ternyata membuat kompas itu mudah.
Dan dengan peralatan disekitar mereka dapat mengetahui arah mata anginnya.
11. Perkusi Sederhana
Pada permainan ini anak akan belajar mendengarkan bunyi berbeda yang
dihasilkan oleh bahan yang berbeda. Semakin banyak anak yang terlibat dan
semakin banyak variasi bahan makamakinmengasyikkan.
12. Gitar Karet
Permainan ini akan terus mengacu otak anak untuk terus berkembang, baik
dari suara yang dihasilkan, gerak yang dilakukan, maupun psikologis anak
yang riang dan gembira.
13. Terompet
Kreativitas anak akan lebih terbangun lagi, baik dalam pembuatan terompet
maupun dalam memainkannya. Permainan ini juga memberikan pengetahuan
pada anak bahwa bunyi terjadi karena ada sumber bunyi yang bergetar.
14. Gelas Nada
Gerakan menggosok bagian atas gelas secara teratur mengakibatkan udara
dalam gelas bergetar. Gerakan yang dilakukan dan bunyi yang dihasilkan akan
mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan dan kreativitas pada anak.
15. Pipa Botol
Permainan ini akan memberikan tambahan pengetahuan bagi anak, yaitu
bahwa meniup dari atas mulut botol membuat udara dalam botol bergerak.
Dan keberadaan air akan memberikan ruang udara yang pendek yang
mengeluarkan nada tinggi dan permainan ini mendorong anak untuk
mengekspresikan kegembiraan mereka.
16. Gitar Bas
Permainan ini akan meningkatkan kekreativitasan anak dan akan
mengekspresikan kegembiraannya ketika memainkan gitar bas tersebut.
Eksperesi gembira tersebut akan memacu sel-sel atau neuron dalamo tak
menjadi lebih aktif dan berfungsi dengan baik.
17. Stetoskop Sederhana
Permainan ini akan meningkatkan kreativitas anak. Nada atau detak jantung
yang didengarkan anak akan meningkatkan kemampuan analisis dan persepsi
anak sehingga anak mampu mengambil kesimpulan mengenai jantung .
18. Mencari Harta Karun
Permainan ini memberikan tambahan pengetahuan pada anak yaitu, kertas
mengandung tepung sehingga mengubah yodium menjadi ungu. Disamping

10
itu, permainan ini akan melatih anak supaya lebih kreatif, menjunjung tinggi
sportivitas, bertanggung jawab, serta mandiri.
19. Tebak Aroma
Hidung merupakan bagian penting dalam permainan ini yang dapat
menangkap ribuan aroma .Pengetahuan yang diperoleh dari permainan ini
akan semakin jellas apabila melakukan permainan “tebak rasa” dan
“petalidah”.
20. Tebak Rasa
Dengan permainan ini ,anak akan memperoleh pengetahuan bahwa lidah
hanya mengecap empat rasa , sedangkan selebihnya dicium oleh hidung.
21. Telepon Sederhana
Dalam telepon sederhana ini, benang kasur merupakan medium gelombang
suara. Apabila benang kasur direntangkan, maka gelombang suara orang yang
berbicara merambat melaluinya.
22. Tebak Suhu
Jika kita merasakan sesuatu, otak segera menyesuaikannya. Jika kita
menyentuh sesuatu yang hangat, lalu menyentuh sesuatu yang dingin, benda
yang dingin itu akan terasa lebih hangat dari suhu yang sebenarnya.
23. Pupil Mata
Anak akan mengetahui bahwa pupil mata akan membesar dan mengecil untuk
mengatur cahaya yang masuk ke mata.
24. Uji Reaksi
Reaksi hampir sama dengan gerak refleks, tetapi reaksi bisa dipelajari.
Semakin sering kita menggunakannya, reaksi akan semakin cepat.
25. Tipuan Mata
Ketika melihat sesuatu, mata akan mengirimkan isyarat ke otak. Otak dan
mata akan bekerja sama dalam memberikan gambaran tentang apa yang
dilihat.
26. Tipuan Sumber Suara
Memiliki sepasang telinga membuat kita bisa memperkirakan dari mana suara
berasal. Pada saat telinga ditutup sebelah, arah sumber suara akan lebih sulit
dideteksi.
27. Sulap Balon
Udara selalu menempati ruang. Pada botol yang dilubangi, udara dalam botol
bebas bergerak keluar masuk botol, sehingga masih menyisakan tempat untuk
mengembangnya balon.
28. Balon Jet
Udara yang keluar dari balon mendorong balon untuk bergerak maju dengan
kecepatan tinggi.
29. Kacang dalam Lingkaran
Melatih keuletan dan melatih kecekatan inisiatif.
30. Burung, Ikan atau Binatang
Melatih kecerdasan dan melatih kecepatan/daya refleks.
31. Menggambar Wajah

11
Membantu anak untuk memandang langsung ke dalam mata pasangannya,
saling mengenal ciri-ciri wajahnya, dengan harapan bisa membantu proses
saling terbuka dan tidak lagi kikuk satu dengan yang lainnya.
32. Dalam Kolam
Melatih kecepatan/refleks dan juga sebagai hiburan
33. Train Balon
Melatih kerja sama kelompok/kebersamaan, kepemimpinan, dan kejujuran.
34. Lomba Pelucuran Balon
Melatih tanggung jawab, melatih anak membuat perencanaan,
mengembangkan sifat bekerja dengan fokus yang dalam dan mengembangkan
rasa percaya pada diri sendiri.
35. Pindah Kursi
Melatih keterampilan dan kesigapan anak
36. Memasukkan Pulpen ke dalam Botol
Mendidik jiwa kesabaran pada anak, mengajarkan konsistensi pada anak-anak
dalam menyelesaikan sebuah tugas, melatih kepemimpinan, mengajarkan
ketelitian dan mengajarkan pada anak bahwa pekerjaan yang tampak sulit akan
lebih mudah jika dilakukan secara bersama-sama.
37. Trust Fall
Mengembangkan kerja sama kelompok dan saling ketergantungan,
mengembangkan sifat bekerja dengan fokus yang dalam dan melatih
keberanian mengambil risiko.
38. Permainan Tradisional: Congkak
Mengembangkan kecerdasan, kreativitas, inovatif, inisiatif, teliti, dan sportif,
serta percaya diri pada anak.
39. Permainan Tradisional: Gasing
Mengembangkan kecerdasan, kreativitas, inovatif, inisiatif, teliti, dan sportif,
serta percaya diri pada anak. Permainan ini sangat bagus untuk menunjang
perkembangan dan pembentukan otak anak.

Bagian 4

Otak Seimbang, Masa Depan pun Cerah

Sebagai seorang ibu yang menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya, kita
harus banyak memilih mulai dari makanan sampai aktivitas permainan yang bermutu
agar dapat memberikan stimulasi maksimal bagi otak anak. Karena dengan
melakukan permainan otak si anak akan terbangun dan berkembang. Selain itu
permainan tersebut akan mengikat emosional antara anak dan orang tua, anak dengan
lingkungan, antara anak dengan teman sebaya, dan antara anak dengan alam sekitar.
Bahkan permainan memberikan manfaat bagi perkembangan dan keseimbangan otak.
(otak kiri, kanan, dan tengah).

12
 Buku Pembanding

BAB I
Hakekat Perkembangan
Perkembangan merupakan perubahan progressif dan berkesinambungan yang
dialami individu dari lahir sampai akhir hayatnya. Dalam menjalani
perkembangannya setiap individu dibatasi oleh prinsip-prinsip perkembangan yaitu:
 Perkembangan proses yang tidak pernah berhenti
 Semua aspek saling mempengaruhi
 Mengikuti pola tertentu
 Terjadi pada tempo yang berlainan
 Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas
 Setiap individu normal akan mengalami fase perkembangan
 Perkembangan ditentukan oleh kematangan

Pembagian fase perkembangan dapat ditinjau dari analiis biologis yaitu


menentukan fase perkembangan berdasarkankeadaan atau proses pertumbuhan
tertentu. Analisis didaktis didasarkan pada apa yang dapat diberikan pada anak pada
masa tertentu dan bagaimana mengajar anak pada usia tertentu. Pembagian fase
perkembangan berdasarkan tinjauan psikologis membagi fase perkembangan
berdasarkan kegoncangan yang dialami individu pada masa peralihan dari satu fase
perkembangan ke fase perkembangan berikutnya.

Kriteria dalam menentukan fase-fase perkembangan individu dapat didasarkan pada:

 Fase usia pra sekolah


 Fase usia sekolah dasar
 Fase usia sekolah menengah
 Fase usia mahasiswa

Individu adalah suatu kesatuan totalitan yang artinya antara fisik dan phsikis tidak
dapat dipisahkan.

BAB II
Teori Perkembangan
Menurut teori psikoanalisa stuktur kepribadian manusi terdiri atas tiga stuktur
yaitu id, ego dan super ego. Kehidupan remaja dipenuhi dengan ketegangan dan
konflik. Remaja berusaha menekan ketegangan yang dialami dengan cara meredam
konflik tersebut kedalam pikiran yang tidak sadar. Perilaku –perilaku yang tampaknya
sepele sekalipun, sebenarnya merupakan segi yang penting apabila kekuatan tidak
sadar yang melatarbelakangi perilaku yang diungkap
Mekanisme pertahanan merupakan metode yang tidak disadari untuk
mendistorsikan realitas, yang diungkapkan oleh ego untukmelindungi dirinya sendiri
dari kecemasan yang disebabkan oleh adanya konflik antara ketiga stuktur
kepribadian. Masalah-masalah yang dialami individu bersumber dari pengalaman-
pengalaman awal masa kecil. Menurut Freud setiap manusia akan mengalami 5 tahap

13
perkembangan psikoseksual dalam kehidupannya yaitu tahap oral, tahap anal, tahap
falik, tahap laten, dan tahap genital.
Menurut Eikson tahap motivasi utama manusia bersifat sosial berbeda dengan
Freud yang menyatakan motivasi utama manusia bersifat seksual. Manusia
berkembang sepanjang hidupnya melalui delapan tahapan perkembangan, kedelapan
tahap tersebut adalah intiegritas, versus kekecewaan, bangkit versus stagnasi,
keintiman versus keterkucilan, identitas versus versus kebingungan identitas, tekun
versus rasa rendah diri, prakarsa versus rasa bersalah, otonomi versus malu dan ragu-
ragu, dan kepercayaan versus ketidak percayaan.
Teori kognitif menekankan pikiran-pikiran yang disadari. Piaget membagi
tahapan perkembangan kognitif menjadi empat tahap yaitu tahap sensori, tahap
praoperasional, tahap operasional konkrit dan tahap operasional formal. Vigotsky
menekankan pada bagaimana budaya dan interaksi sosial mengarahkan perkembangan
kognitif. Sedangkan teori pemrosesan informasi menekankan pada bagaimana
individu memanipulasi, memonitor dan menyusun srategi terhadap informasi-
informasi yang ditemui. Remaja mengembangkan kapasitas yang lebih besar untuk
memproses informasi, dengan ini mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan
yang kompleks.
Teori behaviorisme(skinner) menyatakan bahwa perkembangan itu dipelajari
dan dipengaruhi secara kuat oleh lingkungan. Ketika manusia lahir telah membawa
sesuatu yang merupakan hereditas dari kedua orang tuanya. Bandura pencetus teori
kognitif sosial menyatakan bahwa perilaku, lingkungan dan kognisi merupakan factor
yang penting dalam perkembangan.
Teori kontekstual ekologis menekankan pentingnya pengaruh lingkungan
terhadap perkembangan melalui lima system lingkungan yang berkisar dari interaksi
langsung dengan agen-agen sosial budaya yang luas. Brofen Brenner pencetus teori
ini mengemukakan bahwa kelima system tersebut adalah mikrosistem, mesosistem,
ekosistem, makrosistem, dan kronosistem.

BAB III
Perkembangan Remaja
A. Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik remaja menunjukan perkembangannya cepat baik dari segi
tinggi dan berat badan maupun perkembangan seksual.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik yaitu:
1. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu
2. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu
B. Perkembangan Intelektual
Perkembangan intelek pada remaja berada pada tahap operasional formal artinya
mereka telah dapat berpikir abstrak dan berpikir dengan melihat masa depan.
Tahapan perkembangan intelek atau kognitif yaitu:
1. Tahap sensori-motori
2. Tahap praoperasional
3. Tahap operasional konkret
14
4. Tahap operasional formal

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan intelek kognitif yaitu:

1. Faktor hereditas
2. Faktor lingkungan (keluarga dan sekolah)
C. Perkembangan Emosi
Pada remaja awal terjadi gejolak emosi yang kadang-kadang cukup kuat sehingga
remaja bisa meledak-ledak. Namun pada remaja akhir, mereka telah mencapai
kematangan emosinya.
D. Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa remaja sangtat dipengaruhi oleh lingkungan dan teman
sebaya. Remaja sering menggunakan bahasa sandi atau bahasa gaul. Karena
pesatnya perkembangan bahasa gaul, Debby Sahertian (2000) telah menyusun dan
menerbitkan sebuah kamus remaja yang disebut dengan kamus bahasa gaul.
E. Perkembangan Bakat Khusus
Menunjukan kemampuan yang masih laten sehingga memerlukan bantuan
lingkungan untuk mewujudkannya. Bakat khusus mencakup kemampuan khusus
berupa potensi yang bersifat khusus.

BAB IV

Tugas-Tugas Perkembangan Remaja

Menurut J. Havinghust tugas perkembangan remaja ada 10 :

1. Mencapai hubungan baru


2. Mencapai peran sosial pria dan wanita
3. Menerima keadaan fisiknya
4. Mencari kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa
5. Mencapai jaminan kebebasan ekonomis
6. Memilih dan menyiapkan lapangan kerja
7. Persiapan memasuki kehidupan berkeluarga
8. Mengembangkan keterampilan intelektual
9. Mencapai dan mengharapkan tingkah laku yang bertanggung jawab
10. Memperoleh dan sistem etika sebagai pedoman hidup

BAB V

Kebutuhan dan Perbedaan Kebutuhan Remaja

Kebutuhan mempunyai peranan yang sangat penting dan menentukan tingkah


laku manusia. Bahkan tingkah laku manusia timbul karena adanya satu kebutuhan,
dan semua tingkah laku manusia timbul karena adanya satu kebutuhan, dan semua

15
tingkah laku manusia diarahkan untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhannya.
Begitulah seterusnya setelah terpenuhinya satu kebutuhan maka muncul lagi
kebutuhan berikutnya dan individu berusaha untuk memenuhi atau memuaskan
kebutuhan tersebut.

Moslow mengemukakan hirarki kebutuhan dari dasar sampai yang paling tinggi yaitu:

1. Kebutuhaan fisiologis
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan rasa memiliki dan kasih sayang
4. Kebutuhan penghargaan
5. Kebutuhan rasa ingin tau
6. Kebutuhan estentik
7. Kebutuhan pertumbuhan
8. Kebutuhan aktualisasi diri

Murray membagi kebutuhan manusia atas 2 kebutuhan yaitu kebutuhan


Viscerogenic yaitu kebutuhan fisiologis seperti makan,minum,bernafas dan lainnya
dan Psychogenik adalah kebutuhan sosial. Kebutuhan sosial merupakan sumbangan
sangat berpengaruh hingga saat ini yang berjumlah 20 kebutuhan. Namun
kemungknan besar dari 20 kebutuhan tersebut ada 7 kebutuhan yang dominan pada
usia remaja yaitu:

1. Need for affiliation, kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain


2. Need for aggresion
3. Autonomy needs, yaitu kebutuhan untuk bebas dan mandiri.
4. Counteraction, yiatu kebutuhan untuk mencari bentuk
5. Needs for dominance
6. Exhibitiion, yaitu kebutuhan untuk pamer
7. Sex, yaitu kebutuhan yang bersifat erotis

Dari segi pemenuhan kebutuhan bagi remaja Indonesia dapat pula dikelompokkan
menjadi 2 yaitu kebutuhan yang menuntut kebutuhannya dari teman sebaya dan
kebutuhan yang menuntut kebuutuhannya dari teman remaja itu sendiri.

BAB VI

Perkembangan Konsep Diri

Konsep diri adalah bagaimana seseorang melihat dirinya yang mencakup


keyakinan, pandangan dan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri. Konsep diri
seseorang dibentuk oleh lingkungan terutama lingkungan keluarga dimana seorang
anak dibesarkan. Bagaimana pola asuh orang tua terhadap anak sangat menentukan
pembentukan konsep diri negatif. Lingkungan berikutnya yang sangat menentukan

16
konsep diri anak adalah lingkungan sekolah. Guru sangat berperan dalam membentuk
konsep diri.

Terdapat 3 dimensi konsep diri yaitu dimensi gambaran diri (self image),
dimensi penilaian diri (self evaluation) dan dimensi cita-cita diri (self ideal).
Perkembangan konsep diri anak sekolah dasar mengalami perubahan ketika mereka
pertama masuk sekolah. Namun pada perkembangan berikutnya akan menjadi lebih
stabil.

Konsep diri memegang peranan penting dalam menentukan perilaku


seseorang. Bagaimana seseorang memandang dirinya akan tercermin dalam
keseluruhan perilakunya. Konsep diri juga mempunyai hubungan yang erat dengan
prestasi belajar. Di sekolah anak yang mempunyai konsep diri yang baik biasanya
memperoleh prestasi belajar yang baik dan sebaliknya.

BAB VII

Penyesuaian Diri dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

Pengertian penyesuaian diri menurut Sekneiders dapat ditinjau dari tiga sudut
pandang ,yaitu , penyesuaian diri sebagaiadaptasi, sebagaibentukkomformitas, dan
sebagai bentuk usaha penguasaan. Sebagai adaptasi penyesuaian diri berarti
kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan termasuk
penyesuaian secara fisik, fisiologis, atau biologis. Penyesuaian diri dalam arti
komformitas artinya penyesuaian terhadap norma. Individu mendapat tekanan dari
kelompok untuk selalu mengikuti norma kelompok, ia akan ditolak kalau berprilaku
tidak sesuai dengan norma kelompoknya. Penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan
diartikan sebagai kemampuan untuk merencanakan dan merorganisir respon dengan
cara tertentu sehingga tidak terjadi konflik dan frustasi.

Proses penyesuaian diri dimulai dengan adanya motivasi, sikap terhadap


realitas dan proses penyesuaian diri, dan juga pola dasar proses penyesuaian diri.
Motivasi dikatakan sebagai kunci untuk memahami penyuasaian diri karna motivasi
dapat memberikan pengaruh pemuasan kebutuhan secara sehat kepada seseorang
yang mengalami frustasi dan konflik. Proses penyesuaian diri karena adanya sikap
terhadap realitas dan proses penyesuaian diri dapat terlihat oleh sikap dan cara
individu bereaksi terhadap manusia disekitarnya , benda-benda dan hubungan-
hubungan yang membentuk realitas.Beberapa perilaku seperti anti sosial, kurang
berminat terhadap hiburan, sikap bermusuhan, kenakalan,dan semaunya sendiri
sangat menganggu hubungan antara penyesuaian diri dengan realitas. Dan pola dasar
proses penyesuaian diri artinya dimana seorang anak yang membutuhkan kasih
saying dari orangtua yang sibuk ,akan berusaha mencari kegiatan yang dapa
tmengurangi ketegangan yang ditimbulkan sebagai akibat tidak terpenuhi
kebutuhannya.

17
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses penyesuaian diri menurut
Sekneiders (1984) ada lima faktor yaitu kondisi fisik, kepribadian, pendidikan,
lingkungan, agama dan budaya.

BAB VIII

Permasalahan yang Timbul Pada Masa Remaja Usia Sekolah Menengah

Hampir semua remaja dalam perkembangan nya mengalami masalah, hanya


saja masalah itu ada yang wajar, ada yang sedang dan ada yang berat.

Remaja yang bermasalah wajar adalah tingkah laku yang secara phisikhologis
masih dalam batas ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan masalah. Bertaraf
menengah adalah remaja yang mengalami masalah yang juga masih masih
berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan nya. Masalah taraf menengah
ini timbul karena ketidakmampuan remaja menyesuaikan diri dengan perubahan yang
terjadi pada perkembangannya dab adanya tekanan dari lingkungan. Biasanya ditandai
dengan tingkah laku yang agresif atau witdrowal ; mereka merasa tidak aman.
Melamun, adakalahnya kekanak-kanakan.

Remaja yang mengalami masalah berat/kuat disebabkan oleh dorongan yang


saling bertentangan dalam diri mereka. Merwka menjadi anak yang mengundurkan
diri arau agresif bahkan dapat memunculkan tingkah laku yang menyimpang secara
sosial, seperti mencuri, merusak dan aja juga yang mengalami kelainan seks. Tingkah
laku mengundurkan diri dapat berujud kecemderungan putus asa, merasa tidak aman,
sangat peka mudah terluka, cepat tersinggung dan membesarkan kekurangannya
sendiri.

Tawuran atau tubir adalah perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan
oleh sekelompok pelajar terhadap sekelompon pelajar lainnya, yang secara psikologis
dapat digolongkan dalam kenalakalan remaja. Faktor yang menyebabkan twrjadinya
tawuran terdiri dari faktor internal yaitu lemah nya pertahanan diri, kurangnya
kemampuan dlam menyesuaikan diri, kurangnya dasar dasar keimanan didalam diri
pelajar ; faktor eksternal yaitu lingkungan yang tidak kondusif, lingkungan sekolah
seperti faktor guru, fasilitas pendidikan, dan juga faktor geng dan faktor ekonomi.

Upaya mencegah dan mengatasi tawuran, yaitu menjadikan keluarga sebagai


teladan, aturan yang tegas disekolah, memberikan pendidikan anti tawuran,
mendeteksi dan menangani pelajar yang berotak kriminal, menjalin komunikasi kerja
sama pelajar antar sekolah, membuat program ekstrakulikuler tawuran, dan adanya
program pemerintah untuk mencegah danmenangani masalah tawuran secara serius.

18
BAB IX

Implikasi Perkembangan Anak Usia Sekolah Menengah Terhadap


Penyelenggaraan Pendidikan

Pada usia sekolah, anak mengalami perkembangan fisik, bahasa, kognitif,


sosial,emosi dan konsep diri. Hal itu menyebabkan implikasi terhadap
penyelenggaraan pendidikan. Pada perkembangan fisik, biasanya usia anak sekolah
menengah akan merasa malu terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya. Oleh
sebab itu, pendidikan harus menerapkan suatu model pendidikan yang memisahkan
laki-laki dan perempuan pada saat pelajaran anatomi dan fisiologi.

Selanjutnya dalam perkembangan bahasa dan perilaku kognitif, anak pada usia
sekolah menengah mulai tumbuh keinginan untuk mempelajari bahasa-bahasa yang
tidak sewajarnya. Dalam hal ini, guru dituntut untuk melakukan pemahaman dan
menerapkan bahasa yang sewajarnya pada anak sekolah menengah.

Pada perilaku sosial, moralitas, dan keagamaan biasanya anak sekolah


menengah memiliki keinginan menyendiri dan bebas dari dominasi pengaruh orang
tua dengan memperhatikan bimbingan dan bantuan dari orang tuanya. Implikasi pada
perkembangan perilaku sosial, moral dan keagamaan anak usia sekolah adalah
pendidikan hendaknya dilakukan kelompok belajar atau perkumpulan remaja yang
positif.

Pada perkembangan konsep diri sangat menentukan dalam proses pendidikan


dan prestasi belajar peserta didik. Anak yang mengalami masalah di sekolah pada
umumnya memiliki konsep diri yang rendah. Oleh sebab itu, guru perlu melakukan
cara yang dapat meningkatkan konsep diri anak dengan memberikan dukungan
terhadap anak tersebut. Dengan begitu pengaruh perkembangan anak terhadap
pendidikan dapat terselesaikan dan membawa keberhasilan terhadap tugas-tugas yang
diberikan guru.

19
BAB IV

HASIL REVIEW BUKU

KELEBIHAN BUKU

 Buku Utama
1. Kajiannya tidak lari dari topik pembahasan. (materinya sinkron satu sama lain).
2. Penjelasan materi disertai dengan gambar yang membuat pembaca lebih tertarik
untuk membacanya.
3. Penulisan judul pada kulit buku menggunakan huruf yang berwarna-warni dan
menampilkan gambar seorang anak dan sebuah mainan balok sehingga membuat
pembaca tertarik untuk mengikuti langkah-langkah yang disampaikan dalam isi
buku.

 BUKU PEMBANDING
1. Penjelasan materi disertai dengan rangkuman, evaluasi dan daftar pustaka di setiap
bab sehingga buku ini memberikan kajian yang cukup memuaskan.
2. Bahasa penulis mudah dimengerti dan langsung membuat pembaca bisa memahami
tujuan dan maksud materi ditulis.
3. Pendapat dari para ahli cukup mendetail.

KEKURANGAN BUKU

 BUKU UTAMA
1. Penjelasan materi tidak disertai rangkuman dan evaluasi setiap bab.
2. Banyak menggunakan bahasa ilmiah.

 BUKU PEMBANDING
1. Tidak adanya hal menjadi penarik khusus pada tiap bab (gambar-gambar unik,warna-
warna,dst.)
2. Kulit buku ini terlihat biasa saja karena tidak adanya ilustrasi gambar
3. Isi penjelasan materi terlalu luas

20
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan:
1. Pentingnya keseimbangan Otak ( Kanan, Kiri, Tengah). Dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, metode atau cara menyeimbangkan otak kanan dan
otak kiri yaitu dengan memberikan permainan tertentu pada anak, maka otak si anak
akan terangsang, baik otak kanan maupun otak kiri. Permainan-permainan yang
diciptakan tersebut bertujuan agar otak kiri dan otak kanan sama-sama terasah dan
aktif, sehingga kecerdasan si anak meningkat.
2. Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yg memiliki volume sekitar 1.350cc
dan terdiri dari 100 juta sel saraf dan neuron otak bertanggung jawab terhadap seluruh
pengaturan tubuh dan pemikiran manusia. Otak dan sel saraf didalam nya dipercaya
memengaruhi kognisi manusia.pengetahuan mengenai otak mempengaruhi
perkembangan psikologi kognitif.

3. Model-model permainan atau aktivitas bermain bagi anak memberikan manfaat bagi
perkembangan dan keseimbangan otak anak. Sehingga pada akhirnya, perkembangan
otak tersebut, berpengaruh terhadap perilaku si anak di masa yang akan datang.
4. Peran orang tua dan orang dewasa lainnya sangat penting dalam memfasilitasi
kegiatan bermain pada anak dengan menggunakan cara-cara tertentu.

B. Kritik dan Saran


Dalam penyusunan makalah ini kami mohon dengan sangat masukan dan kritikan dari
Bapak Dosen agar kami menjadi lebih baik, karena dalam penyusunan makalah ini
kami mungkin banyak kata atau penulisan kata yang salah.

21
DAFTAR PUSTAKA

 Rismawati. 2012. Menstimulasi Perkembangan Otak dengan Permainan


(untuk Anak Usia 0-12 Tahun). Depok: Pedagogia.
 Rahmulyani, Nasrun, Nurarjani, Pasteria, Nurmaniah. 2018.
Perkembangan Peserta Didik. Medan: Unimed Press.

22

Anda mungkin juga menyukai