Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2019), adalah suatu metode
penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, sebagai metode ilmiah atau
scientific karena telah memenuhi kaidah ilmiah secara konkrit atau empiris,
obyektif, terukur, rasional, serta sistematis. Metode kuantitatif bertujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan yang akan digunakan untuk meneliti pada
populasi serta sampel tertentu, pengumpulan data dengan menggunakan instrumen
penelitian, serta analisis data yang bersifat kuantitatif atau statistik.
Penelitian ini dapat digolongkan dalam jenis penelitian Explanatory
Research. Menurut Sugiyono (2019), explanatory research merupakan metode
penelitian yang bermaksud untuk menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang
diteliti serta pengaruh variabel satu dengan variabel lainnya. Alasan utama peneliti
menggunakan metode penelitian explanatory research yaitu untuk menguji
hipotesis yang diajukan, maka diharapkan dari penelitian ini dapat menjelaskan
hubungan dan pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen yang
ada. Penelitian ini akan menguji pengaruh hubungan antar variabel. Pada penelitian
ini terdapat 3 variabel yang akan diteliti, yaitu variabel independen terdiri dari
kualitas produk sebagai variabel independen (X1) dan kualitas pelayanan (X2), serta
loyalitas pelanggan (Y) sebagai variabel dependen.

3.2 Objek Penelitian


Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu
penelitian, objek penelitian menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan
jawaban maupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Menurut Sugiyono (2019),
objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu terkait sesuatu hal objektif, valid dan reliable tentang suatu hal.
Maka objek dalam penelitian ini adalah laki-laki dan perempuan yang
mengonsumsi kopi Tuku yang berusia 15-60 tahun di wilayah Tangerang Selatan.

20
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan terkait
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan pada kedai kopi Tuku
yang meliputi, kualitas produk dan kualitas pelayanan.

3.3 Populasi Dan Sampel

3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2019), populasi adalah keseluruhan atau himpunan
obyek dengan ciri yang sama, sedangkan dalam arti luas populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek yang memiliki kuantitas serta
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
dapat ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
konsumen yang pernah berkunjung ke kedai kopi Tuku dan telah melakukan
pembelian.

3.3.2 Sampel
Sugiyono (2019), menyatakan bahwa sampel merupakan bagian dari jumlah
serta karteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini peneliti
menggunakan Non-Probability Sampling dengan teknik Convenience Sampling.
Convenience Sampling adalah kumpulan informasi dari anggota populasi yang
dengan setuju bersedia memberikan informasi tersebut. Dengan begitu, siapa saja
yang setuju memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti, baik bertemu secara
langsung maupun tak langsung, dapat digunakan sebagai sampel penelitian ini
apabila responden tersebut sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Dengan
teknik Convenience Sampling bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam
pengambilan sampel.
Pada penelitian ini peneliti memilih orang-orang yang telah diseleksi
berdasarkan standar pengambilan sampel sesuai dengan kriteria dan karakteristik
demografis yang telah diketahui sebelumnya. Dengan metode ini dari segi aspek
biaya dan waktu dapat memudahkan peneliti dikarenakan dengan metode ini biaya
yang dikeluarkan cukup terjangkau dan dapat menghemat waktu.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan kepada pelanggan kedai
kopi tuku dan telah melakukan pembelian minimal 1 kali atau lebih yang jumlahnya
tidak diketahui. (Hair et al., 2020) menyatakan jika ukuran sampel terlalu besar

21
diduka akan sulit untuk mendapatkan ukuran goodness of fit yang baik. Sehingga
disarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah 5-10 observasi untuk setiap
parameter yang diestimasi. Penelitian ini bersifat sosial skala besar, maka jumlah
indikator parameter pada penelitian ini 13 dikali 10 sehingga menghasilkan jumlah
sampel sebanyak 130 responden (pelanggan toko kopi Tuku). Pengambilan sampel
dalam penelitian ini dengan menyebarkan kuesioner dengan instrumen Google form
kepada pelanggan yang pernah berkunjung ke kedai kopi Tuku dan telah melakukan
pembelian sebanyak 1 kali atau lebih lebih yang jumlahnya tidak diketahui.

3.4 Teknik pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang harus dilakukan oleh
peneliti untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam
penelitian. Menurut Sugiyono (2019), teknik pengumpulan data merupakan suatu
langkah yang paling strategis dalam sebuah penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah memperoleh data.

3.4.1 Data Primer


Menurut Sugiyono (2019), data primer merupakan sumber data yang
didapatkan langsung dari pengumpulan data. Data yang diperoleh merupakan hasil
dari angket yang telah dibagikan kepada responden, yang kemudian responden akan
menjawab pernyataan yang sudah tersusun secara sistematis dalam lembar
kuesioner.
Data primer yang terdapat pada penelitian ini menggunakan kuesioner dan
sumber data yang telah diperoleh dari responden, yaitu orang yang merespon dan
menjawab pernyataan-pernyataan yang telah disebarkan oleh peneliti. Menurut
Sugiyono (2019), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yang
sudah tersedia jawabannya sehingga responden langsung memilih, dengan angket
langsung dengan menggunakan skala bertingkat. Skala bertingkat dalam angket ini
menggunakan modifikasi skala likert dengan 5 (lima) pilihan jawaban, yaitu sangat
tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju dan sangat setuju. Menurut Sugiyono (2019)
skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

22
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Untuk setiap
pilihan jawaban diberi skor, maka responden harus menggambarkan, mendukung
pernyataan (positif) atau tidak mendukung (negatif).

Tabel 3.1 Skala Pengukuran

Jawaban Pernyataan Pernyataan


Positif Negatif
Responden

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

Tidak Setuju (TS) 2 4

Netral (N) 3 3

Setuju (S) 4 2

Sangat Setuju (SS) 5 1

3.5 Definisi Operasional


Definisi operasional adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau
kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Definisi operasional variabel merupakan
penjelasan dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap
indikator-indikator yang membentuknya. Dalam Penelitian ini terdapat 3 variabel
penelitian, yaitu kualitas produk, kualitas pelayanan, dan loyalitas pelanggan.
Rincian dari operasional variabel sebagai berikut:

23
Tabel 3.2 Dimensi dan Indikator

Variabel Dimensi Indikator Skala


Likert

1. Warna. 1. Warna STS

2. Penampilan. 2. Bentuk

3. Porsi. 3. Penampilan TS

Kualitas 4. Bentuk. 4. Aroma


Produk
5. Temperatur 5. Rasa N

6. Tekstur.

7. Aroma. S

8. Rasa.

SS

1.Keandalan (Reliability) 1. Responsiveness,


Memberikan layanan
2. Daya tanggap STS
yang cepat.
(Responsiveness)
2. Assurance, Sopan
3. Jaminan (Assurance)
santun karyawan. TS
4. Perhatian (Empathy)
3. Empathy,Perhatian
5. Tampilan fisik (Tangible) karyawan kepada
Kualitas N
Layanan pelanggan.

4. Tangibles, Peralatan
S
dan perlengkapan yang
digunakan.

SS

24
Loyalitas 1. No Loyalty. 1. Melakukan
pelangga pembelian ulang secara
2. Spurious Loyalty. STS
n teratur.
3. Latent Loyality.
2. Memberikan
4. Loyality Pelanggan. komentar positif produk TS

pada orang lain.

3. Merekomendasikan N
produk kepada orang
lain.
S
4. Menunjukan
kekebalan terhadap
daya tarik produk
SS
sejenis yang ditawarkan
oleh pesaing.

3.5.1 Variabel Independen


1. Kualitas Produk
Variabel X1 dalam penelitian ini adalah kualitas produk yang mana
memiliki beberapa indikator seperti warna, bentuk dan penampilan
produk, serta aroma dan rasa.
2. Kualitas Pelayanan
Variabel X2 dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan yang
mana memiliki beberapa indikator seperti memberikan layanan yang
cepat, sopan santun karyawan, perhatian karyawan kepada pelanggan,
peralatan dan perlengkapan yang digunakan.

3.5.2 Variabel Dependen


1. Loyalitas Pelanggan
Variabel Y dalam penelitian ini adalah loyalitas pelanggan yang
mana variabel ini merupakan variabel yang dipengaruhi Variabel X,
yaitu X1 dan X2. loyalitas pelanggan memiliki beberapa indikator seperti

25
melakukan pembelian ulang secara teratur, memberikan komentar
positif produk kepada orang lain, merekomendasikan kepada orang lain,
dan menunjukan kelebihan atau daya tarik produk sejenis daripada
produk pesaing.

3.6 Teknik Analisis Data


Menurut Sugiyono (2019), menyatakan bahwa analisis data adalah proses
mencari dan menyusun data secara sistematis yang diperoleh dari hasil wawancara,
catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan
temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linear regresi berganda. Analisis
regresi linear berganda digunakan untuk penelitian lebih dari satu variabel
independen. Menurut Ghozali (2018), analisis regresi linear berganda digunakan
untuk mengetahui arah dan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen. Sebelum melakukan analisis dan pengujian pada model struktur
penelitian, perlu dilakukan pengujian terhadap model pengukuran, melalui uji
validitas dan uji reliabilitas.

3.7 Uji Validitas Dan Reliabilitas

3.7.1 Uji Validitas


Menurut Sugiyono (2019), uji validitas adalah untuk mengetahui apabila
terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data sesungguhnya yang
terjadi pada objek yang diteliti. Cara yang dapat digunakan adalah dengan analisa
item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir pernyataan dan pertanyaan
dikorelasikan dengan total nilai seluruh butir pernyataan dan pertanyaan untuk
suatu variabel dengan menggunakan rumus korelasi product moment.
Koefisien korelasi product moment merupakan teknik korelasi yang
digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua
variabel apabila data dari dua variabel tersebut adalah sama (Sugiyono, 2019).
Rumus korelasi product momen seperti berikut ini :

26
Keterangan :

rxy = koefisien korelasi

n = jumlah responden

x = skor setiap item pada instrumen (Jawaban Responden)

y = skor setiap item pada kriteria

Instrumen penelitian dapat dikatakan valid Jika r hitung > dari nilai r tabel,
dan sebaliknya Jika r hitung < dari nilai r tabel maka instrumen atau item-item
pernyataan dinyatakan tidak valid. Dimana r tabel yang digunakan dalam uji
penelitian ini ditemukan dengan menggunakan rumus df = (N-2) dan taraf
signifikansinya sebesar 5%. Uji validitas akan dilakukan berdasarkan hasil dengan
menggunakan perangkat lunak IBM SPSS versi 25, dengan tujuan untuk
memastikan item pernyataan valid dan tidak perlu dilakukan pengujian ulang.

3.7.2 Uji Reliabilitas


Menurut Sugiyono (2019), menyatakan bahwa uji reliabilitas adalah sejauh
mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama akan menghasilkan
data yang sama. Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel
atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan secara konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu. Jawaban dari pernyataan atau pertanyaan dapat dikatakan
reliabel apabila jawaban tersebut mampu mengungkapkan data yang dapat
dipercaya dan sesuai dengan kenyataan sesungguhnya.
Reliabilitas menunjukan pada satu pengertian bahwa instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen sudah
baik. Pada penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach’s.

Rumus Alpha Cronbach’s sebagai berikut :

27
𝑘 𝛴 𝑠𝑖2
𝑟𝑖 = [𝑘−1] [(1 − )]
𝑠𝑡2

Keterangan :

ri = koefisien reliabilitas Alfa Cronbach

k = jumlah item soal

∑si2 = jumlah varians skor tiap item

St2= varians total

Suatu instrumen penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas


memadai jika koefisien Alpha Cronbach lebih besar atau sama 0,60. Apabiila
kriteria pengujian terpenuhi maka kuesioner dinyatakan reliabel. Skala
dikelompokan dalam lima kelas dengan range atau rentang nilai yang sama, ukuran
kemantapan alpha dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Nilai Alpha Cronbach 0,00 s.d. 0,20, berarti kurang reliabel

2. Nilai Alpha Cronbach 0,21 s.d. 0,40, berarti agak reliabel

3. Nilai Alpha Cronbach 0,41 s.d. 0,60, berarti cukup reliabel

4. Nilai Alpha Cronbach 0,61 s.d. 0,80, berarti reliabel

5. Nilai Alpha Cronbach 0,81 s.d. 1,00, berarti sangat reliabel

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur kuesioner yang telah dibuat


reliabel atau tidak, yang artinya apakah instrumen yang digunakan dalam kuesioner
tersebut dapat digunakan lebih dari satu kali.

3.8 Analisis Regresi Linear Berganda


Analisis regresi linear berganda digunakan untuk melakukan prediksi
bagaimana perubahan nilai variabel dependen, apabila nilai dua atau lebih variabel
independen sebagai prediktor dinaikan atau diturunkan nilainya atau dimanipulasi.
Jadi analisis regresi linear berganda dilakukan apabila jumlah variabel independen
yang dimiliki minimal dua (sugiyono, 2019).

28
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk memperoleh gambaran
yang menyeluruh mengenai pengaruh antara variabel independen kualitas produk
dan kualitas pelayanan terhadap variabel independen loyalitas pelanggan.
Perhitungan analisis regresi linear berganda mengacu pada rumus:

Y= a + β 1X1 + β 2X2 + e
Keterangan :

Y = Loyalitas Pelanggan

X1 = Kualitas Produk

X2 = Kualitas Pelayanan

β1, β2 = Koefisien regresi

a = Konstanta

e = Standar Error

3.9 Uji Asumsi Klasik


Langkah berikutnya dalam pengujian hipotesis ini adalah dengan
melakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang akan dilakukan adalah uji
normalitas, uji multikolonieritas dan uji heteroskedastisitas.

3.9.1 Uji Normalitas


Menurut Ghozali (2018:), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel independen dan dependen berdistribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik memiliki distribusi data yang normal atau mendekati
normal yaitu distribusi tidak menyimpang ke kiri atau kanan (kurva normal).
Uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan One Sample
Kolmogorov Smirnov yaitu dengan ketentuan apabila nilai signifikan diatas 0,05
maka data terdistribusi normal. Sedangkan jika hasil One Sample Kolmogorov
Smirnov menunjukkan nilai signifikan dibawah 0,05 maka data tidak terdistribusi
normal. Selain menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov uji normalitas
dapat dilakukan dengan P-Plot yaitu dengan dasar ketentuan nya apabila titik-titik
data menyebar mengikuti dan tidak menjauhi garis diagonal maka dapat dikatakan

29
data berdistribusi normal. Sebaliknya jika titik-titik data tidak mengikuti dan
cenderung menjauhi garis diaogal maka data dikatakan tidak berdistribusi normal.

3.9.2 Uji Multikolonieritas


Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakan model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2018). Model
regresi yang baik sebenarnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai variance
inflation factor (VIF) dan tolerance. Suatu model regresi yang bebas
multikolinearitas adakah yang mempunyai nilai VIF 0,1 jika nilai VIF < 10 dan
nilai tolerance > 0,1 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas, namun sebaliknya
jika nilai VIF > 10 dan Tolerance < 0,1 maka terjadi gejala multikoliniearitas.

3.9.3 Uji Heteroskedastisitas


Ghozali (2018), mengatakan bahwa uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian berbeda, disebut
heteroskedastisitas. Uji Park merupakan salah satu cara untuk menguji
heteroskedastisitas pada data variabel dalam penelitian dengan meregresikan nilai
logaritma natural dari residual kuadrat (Lnei2i). Tujuan dilakukan uji Park adalah
untuk mendeteksi terjadinya heteroskedastisitas (Ghozali, 2018).

Langkah uji Park :


1. Melakukan perhitungan residual pada persamaan regresi liner berganda.
2. Menguadratkan nilai residual (U2 i).
3. Meregresikan nilai residual (U2 i) sebagai variabel dependen dan
variabelvariabel independen.
Kriteria uji Park menurut Ghozali, (2018) adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai probabilitas > 5% (0,05) maka dikatakan tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas.
2. Jika nilai probabilitas < 5% (0,05) maka dikatakan terjadi gejala
heteroskedastisitas.

30
3.10 Pengujian Hipotesis
Menurut Sugiyono (2019), hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang
dihasilkan baru berdasarkan dari teori yang relevan, belum didasarkan pada sebuah
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Dalam penelitian ini,
untuk dapat menguji suatu hipotesis, maka dilakukan pengujian agar dapat menguji
hipotesis secara simultan dan parsial yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Pengaruh Kualitas Produk (X1) Terhadap Loyalitas Pelanggan (Y)

a. H1 : Ada pengaruh antara kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan pada


konsumen kedai kopi Tuku.

b. H0 : Tidak ada pengaruh antara kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan


pada konsumen kedai kopi Tuku.

2. Pengaruh Kualitas Pelayanan (X2) Terhadap Loyalitas Pelanggan (Y)

a. H1 : Ada pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan pada


konsumen kedai kopi Tuku.

b. H0 : Tidak ada pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan


pada konsumen kedai kopi Tuku.

3. Pengaruh Kualitas Produk (X1) Dan Kualitas Pelayanan (X2) Terhadap


Loyalitas Pelanggan (Y)

a. H1 : Ada pengaruh antara kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap


loyalitas pelanggan pada konsumen kedai kopi Tuku.

b. H0 : Tidak ada pengaruh antara kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap
loyalitas pelanggan pada konsumen kedai kopi Tuku.

3.10.1 Uji F (Uji Simultan)


Menurut Sugoyono (2019), uji f digunakan untuk mengetahui tingkat
signifikansi pengaruh variabel independen (kualitas produk dan kualitas pelayanan)
secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (loyalitas pelanggan).
Menurut Sugiyono (2019), untuk menguji uji f menggunakan rumus :

31
𝑹𝟐 ⁄𝒌
𝑭 𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 = (𝟏−𝑹𝟐 ) (𝑵−𝑲−𝟏)

Keterangan :
R : Koefisien korelasi ganda
N : Jumlah anggota sampel
K : Jumlah variabel independen Dk : (n-k-1) Derajat kebebasan
Ketentuan dari penerimaan atau penolakan hipotesis itu adalah bahwa jika f
hitung lebih besar dari f tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, sebaliknya jika f
hitung lebih kecil dari f tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Untuk menentukan
nilai f tabel digunakan tingkat sigifikan 5% (α 0.05), dengan derajat kebebasan
(degree of freedom) df = (K-1); (n-k), dimana n adalah jumlah observasi/sampel,
dan k adalah jumlah variabel.

3.10.2 Uji T ( Uji Parsial)


Menurut Ghozali (2018) uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh
pengaruh suatu variabel penjelas atau variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian uji t dapat dilakukan dengan
menggunakan bantuan program SPSS dengan kriteria penelitian sebagai berikut :

- Apabila besarnya probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H1


diterima.
- Apabila besarnya probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H1
ditolak.
Pengujian signifikansi uji t dapat dilakukan pengujian dengan rumus sebagai
𝑛√𝑛−2
berikut: 𝑡 = √1−𝑟 2

Keterangan:
t = nilai t hitung
n = jumlah responden
r = koefisien korelasi hasil r hitung

32

Anda mungkin juga menyukai