Anda di halaman 1dari 7

Tabel II.

1 BAB II

METODE PENELITIAN

II.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan di Jl. Kapten Patimura No.421, Darat, Kec.
Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara 20153, Telp (Fax). (061) 4531881 Waktu
penelitian bulan September 2021.

II.2 Metode Penelitian


Pendekatan penelitian ini berdasarkan pendekatan kuantitatif karena
penelitian ini memiliki alur yang jelas dan teratur. Jenis penelitian ini merupakan jenis
penelitian deskriptif kuantitatif. Sifat penelitian ini adalah deskriptif explanatory.

II.3 Populasi dan Sampel Penelitian


Peneliti mengambil populasi dalam penelitian ini sebanyak 40 pekerja dari
bulan Januari sampai Desember 2018. Teknik sampling yang digunakan adalah simple
random sampling. Menurut Sugiyono (2012: 64), simple random sampling adalah
pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Untuk menentukan jumlah sampel,
peneliti menggunakan rumus Slovin yaitu :
n = Ukuran Sampel
N = Populasi
e = Presentasi kelonggaran ketidakterikatan karena kesalahan pengambilan sampel
yang diinginkan

n = N/1+Ne²
n = 40 / 1 + 40 (0.05)²
n = 40 pegawai
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 40 pegawai. Untuk
pengujian validitas dan reliabilitas sebanyak 10 pegawai di luar sampel penelitian.

II.4 Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini, pengumpulan data terkait permasalahan yang diteliti oleh
peneliti dilakukan dengan cara:
1. Angket atau Kuesioner
Dalam hal ini kuesioner akan dibagikan kepada pegawai PT. KELOMPOK
EMPAT PULUHAN sebagai responden.

2. Studi dokumentasi
Peneliti menggunakan metode ini untuk mencari informasi perusahaan yang
berhubungan dengan variabel yang diteliti.

II.5 Jenis dan Sumber Data


Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif. Sumber
data berupa gerak, manusia, tempat, dan sebagainya. Sumber data penelitian terdiri
atas:

II.5.1 Sumber Data Primer


Data primer dalam penelitian ini meliputi wawancara pegawai PT.
KELOMPOK EMPAT PULUHAN dan hasil pengisian kuesioner yang dibagikan
kepada pegawai PT. KELOMPOK EMPAT PULUHAN

II.5.2 Sumber Data Sekunder


Data sekunder dalam penelitian ini meliputi studi dokumentasi.

II.6 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Penelitian

Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variable Definisi Indikator Pengukuran


Keselamatan Kerja adalah a. Alat pelindung kerja Skala Likert
Keselamatan yang b. Ruang kerja yang
berhubungan dengan aman
c. Penggunaan kerja
peralatan, tempat bekerja yang sehat
dan lingkungan, kerja d. Ruang kerja yang
untuk menjamin keadaan, sehat
keutuhan dan e. Penerangan diruang
kesempurnaan baik dalam kerja
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja jasmani dan rohaniah
Sumber : Sama’mur
(X1) manusia
(2005:7)

Sumber : (Ridley 2006)


Kesehatan Kerja adalah a. Lingkungan secara Skala Likert
Kesehatan didalam medis
perusahaan merupakan b. Lingkungan
spesialisasi dalam ilmu kesehatan tenaga
kesehatan beserta kerja yaitu pelayanan
prakteknya dengan kesehatan tenaga
kerja
mengadakan penilaian
c. Pemeliharaan
kepada faktor-faktor
kesehatan tenaga
penyebab penyakit dalam kerja yaitu pelayanan
lingkungan kerja dan kesehatan tenaga
perusahaan melalui kerja
pengukuran yang hasilnya
dipergunakan untuk dasar Sumber : Manullang
tindakan korektif dan bila (2006:7)
perlu pencegahan kepada
lingkungan

Sumber : (Kuswana :
2014)
Kualitas Kehidupan Kualitas kehidupan kerja a. Pemberian upah dan Skala Likert
Kerja adalah persepsi-persepsi reward
karyawan bahwa mereka b. Keamanan kerja
(X2) c. Kepuasan kerja
ingin merasa aman, secara
relatif merasa puas, dan d. Meningkatkan
mendapat kesempatan keterampilan
mampu tumbuh dan
Sumber : Bernardin
berkembang selayaknya
dan Russel
manusia
(1993:520)

Sumber : (Wayne dalam


Noor Arifin : 2012)
Produktivitas Kerja Perbandingan antara hasil a. Miliki rasa cinta Skala Likert
(output) dengan msukkan terhadap pekerjaan
Karyawan (input). Jika produktivitas b. Mempunyai
naik dengan pandangan kedepan
(X3) c. Mampu mengatasi
kemungkinan adanya
peningkatan efisiensi persoalan dan dapat
menyesuaikan diri
Sumber : dengan lingkungan
(Hasibuan :2003) yang berubah-ubah
d. Mempunyai
kontribusi positif
terhadap
lingkungannya
(kreatif, imaginatif
dan inovatif)
e. Memiliki kekutan
untuk mewujudkan
potensinya

Sumber :
Sedarmayanti, 2009

II.7 Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Variabel


Menurut Sujarweni (2014:192), Uji validitas digunakan untuk mengetahui
kelayakan butir-butir daftar pernyataan dalam mendefinisikan suatu variable. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut:
1. Jika rhitung > rtabel dan nilai Sig < 0,05 maka pertanyaan dinyatakan valid.
2. Jika rhitung < rtabel dan nilai Sig < 0,05 maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

Menurut Suntoyo (2013:141), Reliabilitas merupakan jawaban dari unsur


pertanyaan tentang unsur-unsur variable independen berdasarkan item-item valid
dengan menggunakan teknik alpha (cronbach alpha). Untuk pengujian batasan yang
digunakan adalah 0,60 yang artinya kriteria suatu instrument dikatakan reliable
apabila:
1. Cronbach’s Alpha < 0,6 = Reliabilitas Buruk
2. Cronbach’s Alpha 0,6 – 0,79 = Reliabilitas Diterima
3. Cronbach’s Alpha 0,8 = Reliabilitas Baik
II.8 Uji Asumsi Klasik
Menurut Sujarweni (2014:181), modedl regresi linear berganda dapat disebut
sebagai model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan
bebas dari asumsi klasik statistic baik itu multikolinierlitas dan heteroskedastisitas.

II.8.1Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2011:160-164), uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi, variable penganggu atau residual memiliki distribusi
normal.

1. Analisis Grafik
Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu
diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya.

2. Uji Statistik
Normalitas data dapat dilihat uji Kolmogorov Smirnov, yaitu:
a. Jika nilai signifikan > 0,05 maka distribusi normal
b. Jika nilai signifikan < 0,05 maka distribusi tidak normal

II.8.2 Uji Multikolinearitas


Menurut Marianus Subianto (2016:7), Uji multikolinieritas digunakan untuk
menguji apakah terdapat korelasi antara variabel independen dalam model regresi.
Model regresi yang baik seharusnya tidak ada korelasi antar variabel independen.
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat
dilihat dari a) nilai tolerance dan lawanya b) Variance Inflation Factor (VIF).
Tolerance mengukur variabel indenpenden lainnya. Jadi nilai tolerance yang
rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =1Tolerance , Nilai cut off yang
umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance <
0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.
II.8.3 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2011:139), uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji
apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dan residual suatu
pengamatan ke pengamtan yang lain.
Metode lainnya dalam menentukan uji heterokedastisitas, Menurut Marianus
Subianto (2016) adalah Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan nilai
absolut residual terhadap variabel independen.

II.9 Model Analisis Data Penelitian

Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah metode
analisis statistik, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik sebelum melakukan
pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian diuji
adalah dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Model regresi yang
digunakan adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3+ e

Dimana :
Y = Variabel Kinerja Karyawan
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi komunikasi
b2 = Koefisien regresi kepemimpinan
b3 = Koefisienregresiinsentif
X1 = Variabel komunikasi
X2 = Variabel kepemimpinan
X3 = Variabelinsentif
e = Standar error (tingkat kesalahan) 5%

II.10 Koefisien Determinasi Hipotesis


Menurut Mayasari (2015), berdasarkan penelitiannya dinyatakan bahwa koefisien
determinasi (R2) ditujukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Jika koefisien determinasi (R2)
semakin besar atau mendekati 1 , maka dapat dikatakan bahwa kemampuan
variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y) dan sebaliknya.
II.11 Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen (Anggraeni, 2015). Dalam penelitian ini nilai Fhitung akan
dibandingkan dengan nilai Ftabel, dengan kriteria pengambilan keputusannya
adalah:

1. H0 : b1, b2 = 0, (Secara simultan kepuasan pelanggan, kepercayaan dan saluran


distribusi tidak berpengaruh positif dan signfikan terhadap keputusan pembelian)

2. Ha : b1, b2 ≠ 0, (Secara simultan kepuasan pelanggan, kepercayaan dan saluran


distribusi berpengaruh positif dan signfikan terhadap keputusan pembelian)

Dalam penelitian ini Fhitung akan dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat
signifikansi (a) = 5 %. Kriteria penelitian hipotesis pada uji F ini adalah:

H0 diterima apabila Fhitung ≤ Ftabel untuk tingkat signifikan α = 5%

Ha diterima apabila Fhitung > Ftabel untuk tingkat signifikan α = 5%

II.12 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji T)


Pengujian t-test digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen terhadap variabel dependen (Anggraeni, 2015)

Dengan ketentuan:

1. H0 : b1, b2 = 0, (Secara parsial kepuasan pelanggan, kepercayaan dan saluran


distribusi tidak berpengaruh positif dan signfikan terhadap keputusan pembelian)

2. Ha : b1, b2 ≠ 0, (Secara parsial kepuasan pelanggan, kepercayaan dan saluran


distribusi berpengaruh positif dan signfikan terhadap keputusan pembelian)

Dalam penelitian ini nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel, dengan
kriteria pegambilan keputusannya adalah:

H0 diterima apabila - tabel ≤ thitung ≤ tabel (dengan tingkat signifikan α = 5%)

Ha diterima apabila thitung < - ttabel atau thitung > ttabel (dengan tingkat signifikan α = 5%)

Anda mungkin juga menyukai