Anda di halaman 1dari 16

JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.

2, 2017 | 93

EVALUASI PERFORMA USABILITY SITUS-SITUS WEB PERGURUAN TINGGI


NEGERI DI INDONESIA YANG TERAKREDITASI “A” TAHUN 2013 SERTA
PERBANDINGAN KONDISI SITUS WEB TAHUN 2014 DAN 2017

Yuditha Ichsani

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi


Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
yuditha.ichsani@uinjkt.ac.id

ABSTRAK

Artikel ini berisi tentang hasil evaluasi usability terhadap situs web Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di
Indonesia yang memperoleh Akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)
pada tahun 2013 yang masih berlaku hingga tahun 2017. Adapun berdasarkan hasil penelitian, PTN yang
memperoleh skor kepuasan pengguna tertinggi dalam hal situs web adalah Universitas Gajah Mada.
Adapun Perguruan Tinggi yang memiliki skor kepuasan pengguna terendah adalah Universitas
Diponegoro. Berdasarkan hasil uji korelasi antara hasil rata-rata QUIS dan rata-rata level permasalahan
usability, dapat disimpulkan bahwa keduanya memiliki korelasi yang kuat, nyata dan searah (r = 0.21, p =
0.000). Dengan kata lain, jika hasil rata-rata QUIS semakin tinggi, maka dapat diasumsikan kondisi
permasalahan usability situs web tersebut semakin rendah. Situs web UNHAS memiliki performa
usability tertinggi dengan skor terkecil berdasarkan hasil normalisasi (5.8205), sedangkan situs web
UNDIP memiliki performa usability terendah dengan skor terbesar (23.4430). Perubahan situs web UIN
Jakarta pada tahun 2017 jika dibandingkan dengan tahun 2014 ialah ditambahkannya breadcrumps
navigation, fitur drop-down pada menu bar, dan mesin pencari. Sementara pada situs web UI tahun 2017
telah ditambahkan 7 menu bar dari yang semula hanya 5 menu bar, kemudian pada situs web UNDIP
telah menggunakan menu bar di bagian atas (header) setelah sebelumnya hanya menggunakan tautan dan
ditambahkan pula alamat surat elektronik dan tautan-tautan kepada media sosial UNDIP.

Kata Kunci: usability, performa, webometrics, situs web, perguruan tinggi

ABSTRACT

This article contains of website usability evaluation result of the State Universities in Indonesia to obtain
accreditation from the National Accreditation Board of Higher Education in 2013 which is still valid until
2017. The basis of research, universities that received the highest user satisfaction scores in terms of
website is Gadjah Mada University. The university that have the lowest user satisfaction score is
Diponegoro University. Based on the results of correlation between the average QUIS yield and average
usability problems level, it can be concluded that both have a strong correlation, real and direction (r =
0621, p = 0.000). In other words, if the average QUIS score is higher, then it can be predicted conditions
that website usability problems getting lower. UNHAS website has the highest usability performance with
the smallest score is based on the results of normalization (5.8205), while UNDIP website has the lowest
usability performance with the largest score (23.4430). Changes of UIN Jakarta website in 2017
compared to 2014 are adding breadcrumps navigation, a drop-down menu feature on the menu bar, and
search engine. While on the UI website 2017 has added 7 menu bars from the only 5 menu bars
originally, then on UNDIP website has used the menu bar at the top position (header) after previously
only use the links and also added the email address and links to UNDIP social medias.

Keywords: usability, performance, webometrics, website, university


DOI: 10.15408/jti.v10i2.6824

Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
94 | JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017

I. PENDAHULUAN Untuk meraih status sebagai World


Class University (WCU) adalah impian bagi
Produk teknologi informasi seperti situs banyak Institusi Pendidikan Tinggi. Dalam
web dalam menyajikan berbagai kebutuhan mewujudkan impian ini, Institusi Pendidikan
informasi dan layanan digital bagi pengguna Tinggi harus memenuhi acuan yang mendasari
telah semakin beragam, kreatif dan inovatif. penentuan peringkat WCU ini. Salah satu
Namun pada kenyataannya saat ini, belum barometer yang dapat digunakan adalah
semua situs web telah memenuhi prinsip-prinsip Webometrics Ranking of World University
dasar seperti mudah diakses (accessible) dan (WRWU). Webometrics menampilkan beberapa
mudah digunakan (usable). Salah satu cara kesamaan informetric dan studi scientometric
untuk dapat mengetahui seberapa jauh situs web dan penerapan metode bibliometrik umum.
mudah digunakan adalah dengan usability Misalnya, jumlah sederhana dan analisis isi dari
testing, yakni “memperhatikan orang-orang yang halaman web seperti analisis publikasi
mencoba menggunakan apa yang Anda ciptakan, tradisional; hitungan dan analisis dari link keluar
desain, atau bangun dengan tujuan untuk dari halaman web, di sini bernama outlinks, dan
membuatnya lebih mudah digunakan oleh orang link yang menunjuk ke halaman web, yang
lain atau membuktikan bahwa ciptaan Anda disebut inlinks, dapat dilihat masing-masing
tersebut mudah digunakan” [1]. sebagai referensi dan kutipan analisis [3].
Menurut [2], desain yang berpusat pada Pada rilis peringkat Webometrics bulan
pengguna (User-Centered Design atau UCD) Januari tahun 2011 saja, di Indonesia ada 5
adalah prinsip dasar untuk menciptakan sistem Perguruan Tinggi yang masuk ke dalam 1000
dan perangkat yang dapat digunakan (usable). universitas terbaik dunia. Total ada 143
Salah satu alasan yang paling umum adalah Perguruan Tinggi di Indonesia yang masuk ke
bahwa perancang dan pengembang perlu dalam 5000 universitas terbaik. Tentunya,
mencocokkan waktu yang tepat. Pada intinya diperlukan strategi dan manajemen pengelolaan
UCD adalah proses yang mengandalkan situs web yang baik untuk dapat meraih
pemahaman sistematis terhadap pengguna (user) peringkat atas dalam daftar Webometrics
dan lingkungan mereka, serta proses desain dan Ranking of World University (WRWU).
pengujian yang berulang-ulang berdasarkan Berdasarkan latar belakang di atas, topik
pada tujuan kinerja pengguna. yang diambil pada penelitian ini ialah mengenai
Dewasa ini, Perguruan Tinggi (PT) evaluasi usability terhadap situs web Perguruan
dituntut untuk memperhatikan dan mengelola Tinggi negeri (PTN) di Indonesia yang
arus informasi yang mengalir di dalam dan dari memperoleh Akreditasi A dari Badan Akreditasi
luar lingkungannya dengan penerapan dan Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada
pemanfaatan TIK walaupun secara prinsip, tahun 2013 berdasarkan data paling akhir yang
eksistensi PT tidak tergantung kepada TIK, ditampilkan pada situs web dan masih bertahan
namun teknologi tersebut secara langsung peringkatnya hingga paper ini dibuat (tahun
memberikan keunggulan kompetitif (competitive 2017), yaitu Institut Teknologi Bandung atau
advantage) kepada PT yang berhasil ITB, Institut Pertanian Bogor atau IPB,
menggunakannya secara optimal. Salah satu Universitas Gadjah Mada atau UGM,
sarana pada PT yang tergolong ke dalam Universitas Indonesia atau UI, Universitas
pemanfaatan TIK secara optimal adalah situs Diponegoro atau UNDIP, Universitas
web. Setiap PT yang peduli terhadap Hasanuddin atau UNHAS, dan Universitas Islam
kredibilitas, eksistensi dan integritasnya baik Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
secara nasional maupun internasional, sudah Adapun nomor SK beserta tanggal
selayaknya memiliki situs web yang dapat kedaluwarsanya disajikan pada Tabel 1.
diakses oleh siapapun, kapanpun dan
dimanapun. Untuk dapat mewujudkan situs web
yang user-friendly, diperlukan evaluasi terhadap
situs web PT dalam hal berbagai macam
performa antarmuka pengguna, seperti usability.

Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017 | 95

Tabel 1. Nomor SK 7 Perguruan Tinggi Negeri [4]


Tanggal
No Nama PTN Nomor SK
Kedaluwarsa
1 ITB 066/SK/BAN-PT/Ak-IV/PT/II/2013 21 Pebruari 2018
2 IPB 067/SK/BAN-PT/Ak-IV/PT/II/2013 21 Pebruari 2018
3 UGM 068/SK/BAN-PT/Ak-IV/PT/II/2013 21 Pebruari 2018
4 UI 069/SK/BAN-PT/Ak-IV/PT/II/2013 21 Pebruari 2018
5 UNHAS 079/SK/BAN-PT/Ak-IV/PT/II/2013 21 Pebruari 2018
6 UNDIP 125/SK/BAN-PT/Ak-SURV/PT/V/2013 24 Mei 2018
7 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 126/SK/BAN-PT/Ak-SURV/PT/V/2013 24 Mei 2018

Adapun metode yang digunakan pada pengguna melakukan suatu pekerjaan, dan
evaluasi usability adalah observasi pengguna pengguna melakukan sesuatu dengan adanya
yang mengakses suatu sistem atau situs web produk, sistem atau hal lain [6].
secara langsung berdasarkan pada metode [5]
dimana metode tersebut dianggap lebih objektif 2.2 Evaluasi Usability
dan efektif daripada hanya melakukan suatu Usability pada umumnya diukur dengan
demonstrasi sistem atau situs web dan meminta melibatkan sejumlah pengguna yang dipilih
umpan balik dari pengguna secara subjektif. sebagai perwakilan dari pengguna
Selain itu, pada paper juga dilakukan sesungguhnya. Pengguna tersebut akan
perbandingan antara situs web UIN Jakarta pada menggunakan sistem untuk menyelenggarakan
tahun 2014 dengan tahun 2017 sebagai contoh serangkaian tugas khusus, meskipun sistem
kasusnya. tersebut juga dapat diukur dengan melibatkan
pengguna sesungguhnya di lapangan untuk
II. STUDI LITERATUR melakukan tugas apapun yang memang sedang
mereka lakukan [2].
2.1 Usability Pada kasus tersebut poin pentingnya
Terdapat beberapa definisi mengenai adalah bahwa usability dievaluasi relatif hanya
usability. Definsi pertama disampaikan oleh pada pengguna tertentu dan tugas tertentu. Hal
International Standards Organization (ISO ini juga menjadi perhatian tertentu di mana
9241-11) yang mendefinisikan usability sebagai sistem yang sama dapat diukur sebagai sistem
‘‘sejauh mana suatu produk dapat digunakan dengan karakteristik usability yang berbeda jika
oleh pengguna tertentu untuk memperoleh digunakan oleh pengguna yang berbeda untuk
tujuan tertentu dengan efektifitas, efisiensi, dan tugas yang berbeda pula.
kepuasan dalam konteks penggunaan.’’ Terdapat tiga cara potensial untuk
Selanjutnya Usability Professionals mengukur usability suatu produk, antara lain [7]:
Association (UPA), memberikan definisi 1. Dengan menganalisis produk dalam konteks
usability yang lebih berfokus kepada proses penggunaan: Usability dapat diukur dengan
pengembangan produk, yaitu ‘‘Usability adalah menilai fitur-fitur produk yang dibutuhkan
suatu pendekatan terhadap pengembangan untuk usability dalam konteks tertentu.
produk yang menggabungkan umpan balik 2. Dengan menganalisis proses interaksi:
pengguna melalui siklus pengembangan untuk Usability dapat diukur dengan memodelkan
mengurangi biaya dan menciptakan produk dan interaksi antara seorang pengguna yang
alat yang memenuhi kebutuhan pengguna.’’ melaksanakan tugas dengan suatu produk.
Definisi berikutnya ialah ‘‘Usability berarti 3. Dengan menganalisis efektivitas dan efisiensi
memastikan bahwa sesuatu bekerja dengan baik yang dihasilkan dari penggunaan produk
untuk tujuan tertentu tanpa penggunanya dalam konteks tertentu dan mengukur
menjadi putus asa’’ [6]. kepuasan pengguna produk. Dikarenakan ini
Berbagai macam definisi usability adalah pengukuran langsung terhadap
tersebut memiliki tiga tema yang serupa, yaitu usability, hal tersebut merupakan ujian akhir
adanya keterlibatan seorang pengguna, dari usability. Jika suatu produk lebih usable

Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
96 | JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017

dalam suatu konteks tertentu, maka pengakses dalam menjelajahi situs web.
pengukuran usability akan lebih baik. Pengguna yang puas cenderung akan tetap
menggunakan, sedangkan pengguna yang tidak
2.3 Kualitas Situs Web puas akan memiliki alasan untuk
Kualitas adalah kondisi dinamis yang meninggalkannya. Kepuasan yang tinggi
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, tentunya akan menyebabkan tingkat penggunaan
proses, dan lingkungan yang memenuhi atau situs web menjadi tinggi karena pengguna tetap
melebihi harapan. Kesenjangan antara harapan akan menggunakannya pada waktu mendatang
dan kenyataan yang dirasakan akan menjadi [8].
perhatian orang dalam menilai suatu kualitas.
Semakin kecil kesenjangan tersebut, maka akan III. METODOLOGI
semakin tinggi kualitasnya [8].
Kualitas ini meliputi berbagai hal yang Proses pengambilan data berupa
terkait dalam penggunaan situ web. DeLone dan observasi terhadap para responden merupakan
Mclean mengemukakan beberapa dimensi yang proses utama dalam penelitian ini. Pengambilan
terkait dengan kualitas situs web, yaitu: data pada penelitian ini mengambil lokasi di
1. Kualitas Sistem (System Quality), pada salah satu ruangan di lantai 6 Gedung Pusat
lingkungan Internet environment, dimensi ini Laboratorium Terpadu – Fakultas Sains dan
mengukur beberapa karakteristik yang Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
diinginkan pada suatu sistem, contohnya dilakukan sejak tanggal 25 Agustus 2014 hingga
sistem e-commerce. Usability, availability, 20 Oktober 2014. Adapun keseluruhan
reliability, adaptability, dan waktu respon penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014
(contohnya waktu untuk mengunduh) adalah sampai dengan bulan Desember 2014 sampai
contoh-contoh kualitas yang dinilai oleh dengan tahap pelaporan.
pengguna sistem. Perangkat lunak yang digunakan pada
2. Kualitas Informasi (Information Quality), penelitian ini ialah Camtasia Studio versi 8.1
dimensi ini membahas masalah konten sebagai perangkat lunak perekam layar (screen
sistem. Konten situs web selayaknya bersifat capture software), Google Chrome sebagai
personal, lengkap, relevan, mudah dipahami, penjelajah Internet (Internet Browser), IBM
dan aman. SPSS Statistics 22 sebagai alat penguji korelasi
3. Kualitas Layanan (Service Quality), dan Microsoft Office 2013 (Microsoft Word,
keseluruhan dukungan yang disampaikan Excel dan Powerpoint) untuk melakukan
oleh penyedia layanan, berlaku terlepas dari penulisan laporan, mengolah data dan
apakah dukungan ini disampaikan oleh mempresentasikan hasil penelitian.
departemen IS, unit organisasi baru, atau Adapun perangkat keras yang digunakan
penyedia jasa layanan Internet (Internet antara lain komputer jinjing (laptop) bersistem
Service Provider) [9]. operasi Windows 7 Home Basic 64-bits dan
menggunakan prosesor Intel Celeron 1.50 GHz
2.4 Kepuasan Pengguna Situs Web yang dilengkapi dengan headset dan mikrofon
Kepuasan dalam menggunakan suatu untuk merekam suara responden, serta mouse
produk atau jasa adalah konsep penting. Oleh dan mousepad untuk mempermudah mengakses
karena itu hal ini menjadi perhatian dari banyak situs web. Selain itu, komputer jinjing tersebut
pakar. Untuk mengukur kepuasan pengakses dilengkapi dengan koneksi modem langganan
situs web selama melakukan penjelajahan, ialah berbayar merek Huawei Bolt 4G sebagai
seberapa jauh pengakses tersebut memiliki penyedia jaringan Internet, dan satu set formulir
pengalaman yang menyenangkan pada saat kuesioner untuk pengumpulan data.
mengakses situs web. Kualitas dan fitur situs Penelitian ini menggunakan metode
web tentunya disediakan agar para pengguna evaluasi usability dengan cara melakukan
memperoleh manfaat dan kepuasan dalam observasi dan uji kepuasan pengguna (user
menggunakan situs web. Fitur merupakan satisfaction test) secara langsung kepada
fungsi-fungsi yang disediakan untuk membantu beberapa orang responden [10]. Beberapa

Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017 | 97

tahapan pelaksanaan evaluasi usability penting untuk diperbaiki sebelum situs


dijelaskan pada beberapa bagian di bawah ini: web diluncurkan.
a. Penentuan jenis dan jumlah pengguna yang 3. Penilaian Menggunakan Formulir QUIS
bertindak sebagai responden evaluasi usability (Questionnaire for User Interface Satisfaction)
b. Perancangan skenario penyelesaian tugas.
1) Sejarah Perguruan Tinggi 3.1 Parameter Penilaian Evaluasi Usability
2) Visi dan Misi Parameter penilaian evaluasi usability
3) Publikasi Ilmiah [11] yang digunakan pada penelitian ini antara lain:
4) Informasi Akademik [11] 3.1.1 Parameter Jumlah Langkah
5) Informasi Beasiswa [12] Parameter ini diterapkan pada setiap
6) Informasi Peluang Kerja [12] skenario. Tahapan-tahapan yang dilaksanakan
7) Berita atau Artikel Terbaru dalam menghitung parameter jumlah langkah,
8) Buku Tamu antara lain:
9) Mesin Pencari Informasi a) Video rekaman dibuka dan dijalankan pada
c. Pilot Test perangkat lunak Camtasia versi 8.1.
d. Perancangan kuesioner evaluasi usability dan b) Penghitungan langkah responden dalam
kepuasan pengguna mengakses situs web dimulai dari
e. Pelaksanaan proses evaluasi usability responden menatap halaman utama dan
f. Menetapkan skor performa evaluasi usability mencari informasi pada setiap skenario.
untuk setiap situs web Perguruan Tinggi yang c) Hasil penghitungan langkah dimasukan ke
diteliti berdasarkan akumulasi dari parameter dalam Microsoft untuk didokumentasikan,
jumlah langkah, jumlah waktu, kelengkapan diolah dan dianalisis.
konten, dan kepuasan responden. d) Dilakukan rekapitulasi dan penentuan rata-
rata jumlah langkah untuk setiap situs web,
Dalam melakukan penilaian terhadap kemudian diurutkan dari yang paling sedikit
kepuasan responden pada saat dan setelah hingga paling banyak langkahnya. Semakin
mengakses situs web Perguruan Tinggi, sedikit rata-rata langkah yang diperoleh,
dilakukan beberapa hal berikut ini: maka situs web tersebut diduga semakin
1. Pernyataan Mengenai Pendapat Setelah efisien dan efektif dalam hal usability.
Mengakses Situs Web
2. Pertanyaan Mengenai Level Masalah 3.1.2 Parameter Jumlah Waktu
Usability: Bagaimana pendapat Anda Parameter ini diukur dalam satuan detik
tentang masalah usability pada situs web dan diterapkan pada setiap skenario. Tahapan-
ini? tahapan yang dilaksanakan dalam menghitung
Jawaban yang dapat dipilih oleh responden ada 5 parameter jumlah waktu, antara lain:
(lima) poin, antara lain: a) Video rekaman dibuka dan dijalankan pada
1) Tidak memiliki masalah usability sama perangkat lunak Camtasia versi 8.1.
sekali. b) Penghitungan waktu responden dalam
2) Masalah usability Ringan atau hanya mengakses situs web dimulai dari
masalah penampilan luar, sehingga responden menatap layar monitor dan
masalah dapat diperbaiki hanya jika pointer pada mouse bergerak mencari
pengembang situs web memiliki waktu informasi pada masing-masing skenario.
luang. c) Penghitungan waktu responden dihentikan
3) Masalah usability Sedang/Minor/Kurang pada saat responden tidak menatap ke arah
Penting, sehingga perbaikan masalah layar monitor dan mouse berhenti mencari
hanya memerlukan prioritas yang rendah informasi.
saja. d) Hasil dimasukan ke dalam Microsoft untuk
4) Masalah usability Berat/Mayor/Penting, didokumentasikan, diolah dan dianalisis.
sehingga penting untuk diperbaiki, e) Rekapitulasi dan penentuan rata-rata jumlah
sehingga memerlukan prioritas tinggi. waktu untuk setiap situs web, kemudian
5) Masalah usability Sangat Berat, sehingga diurutkan dari yang paling sedikit hingga

Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
98 | JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017

paling banyak waktunya. Semakin sedikit tingkat ringan atau hanya masalah
rata-rata waktu yang dihasilkan, maka situs penampilan luar, sehingga masalah dapat
web tersebut diduga semakin efisien dan diperbaiki hanya jika pengembang situs
efektif dalam hal usability. web memiliki waktu luang. Untuk kondisi
ini, skor yang diberikan adalah 4.
3.1.3 Parameter Kelengkapan Konten 3. Kondisi 3: Memiliki masalah usability
Sebuah situs web dikatakan lengkap tingkat sedang/minor/kurang penting,
apabila informasi yang dicari telah berhasil sehingga perbaikan masalah hanya
ditampilkan di layar atau responden memberikan memerlukan prioritas yang rendah saja.
tanda cek pada kuesioner. Seluruh situs web Untuk kondisi ini, skor yang diberikan
diurutkan berdasarkan konten yang paling adalah 3.
banyak (9 konten) hingga yang paling sedikit (6 4. Kondisi 4: Memiliki masalah usability
konten), kemudian dinormalisasi dengan rentang tingkat berat/mayor/penting, sehingga
yang baru menjadi 1-10. penting untuk diperbaiki, sehingga
memerlukan prioritas tinggi. Untuk kondisi
3.1.4 Parameter Kepuasan Responden ini, skor yang diberikan adalah 2.
Questionnaire for User Interface 5. Kondisi 5: Masalah usability sangat berat,
Satisfaction (QUIS) digunakan untuk mengukur sehingga penting untuk diperbaiki sebelum
tingkat kepuasan responden pada penelitian ini. situs web diluncurkan. Untuk kondisi ini,
QUIS pertama kali diterbitkan oleh University of skor yang diberikan adalah 1.
Maryland pada tahun 1988 (versi 1), sampai
pada versi yang sekarang digunakan pada 3.1.5 Skor Evaluasi Usability
penelitian ini adalah versi 5.5 untuk mengukur Evaluasi usability memiliki lima
kepuasan pengguna terhadap suatu sistem atau parameter penilaian, yaitu jumlah waktu, jumlah
situs web. Kuesioner ini berisi 27 pertanyaan langkah, kelengkapan konten dan kepuasan
dengan skala jawaban dari 0 – 9, namun yang responden. Hasil dari evaluasi usability adalah
digunakan pada penelitian ini hanya sebanyak skor usability situs web Perguruan Tinggi
19 pertanyaan yang dianggap relevan dan tidak berdasarkan parameter jumlah waktu, jumlah
membingungkan bagi responden. Pertanyaan langkah, kesuksesan tugas, kelengkapan konten
tersebut terbagi ke dalam beberapa bagian, yaitu dan kepuasan responden yang telah
pertanyaan mengenai reaksi keseluruhan dinormalisasi dengan Min-Max Normalization
terhadap situs web, halaman web, istilah dan pada Persamaan (1) [13].
informasi dalam situs web, serta kemampuan v’=(v– mina)/(maxa – mina) (1)
situs web. Di mana:
Pada penelitian ini, setelah mengakses v’ = Data hasil normalisasi
situs web dan menjawab pertanyaan mengenai v = Data sebelum dinormalisasi
pendapat, responden diberikan satu pertanyaan maxa = Nilai maksimum
tambahan yang mengharuskan responden untuk mina = Nilai minimum
menilai permasalahan usability dari situs web
yang telah dievaluasi dengan cara memilih satu
dari lima kondisi. Rata-rata skor kondisi IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
permasalahan usability kemudian dikorelasikan
dengan rata-rata skor QUIS untuk mengetahui Responden yang menjalankan evaluasi
apakah keduanya berhubungan atau tidak. usability adalah pelajar, mahasiswa dan
Kelima kondisi permasalahan usability masyarakat berjumlah 26 orang. Seluruh
disesuaikan untuk mempermudah pemahaman responden pada evaluasi usability dipilih dengan
responden dengan penyesuaian sebagai berikut: beberapa kriteria, yaitu mahir menggunakan
1. Kondisi 1: Tidak memiliki masalah komputer dan internet, terbiasa mencari
usability sama sekali. Untuk kondisi ini, informasi pada situs web, serta cukup sering
skor yang diberikan adalah 5. menggunakan fasilitas e-mail untuk
2. Kondisi 2: Memiliki masalah usability berkomunikasi. Sebanyak 31% responden

Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017 | 99

berjenis kelamin perempuan dan 69% berjenis berfokus pada menu utama di bagian atas.
kelamin laki-laki. Responden yang berusia 17 –
25 tahun sebanyak 92% dan yang berusia 26 –
35 tahun sebanyak 8%. Keseluruhan responden
memiliki jenjang pendidikan SMA/SMK
sebanyak 19% dan sarjana (S1) sebanyak 81%.
Kondisi lingkungan pelaksanaan evaluasi
usability dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 2. Grafik rata-rata jumlah waktu tes


usability

Pada penelitian ini faktor efisiensi lain


yang dibahas ditentukan oleh faktor seberapa
banyak langkah yang harus dilaksanakan oleh
pengunjung untuk memperoleh informasi yang
Gambar 1. Lingkungan pelaksanaan evaluasi dibutuhkan dan disebut sebagai parameter
usability. jumlah langkah. Tindakan responden pada layar
monitor komputer pada saat mengakses situs
4.1 Parameter Jumlah Waktu dan Jumlah web yang dihitung sebagai langkah pada
Langkah penelitian ini antara lain:
Parameter pertama yang menjadi acuan a. Menyorot menu, submenu atau tautan
performa usability adalah parameter jumlah untuk mencari informasi,
waktu diukur dalam satuan detik yang b. Mengklik menu atau submenu untuk
diperlukan oleh responden untuk melaksanakan membuka halaman baru,
tugas pada setiap skenario dimulai dari halaman c. Menggulung (scroll) layar monitor ke atas
mesin pencari untuk Skenario 1 dan halaman atau ke bawah untuk mencari informasi,
utama atau halaman pertama situs web untuk d. Melakukan klik kanan untuk menyalin
Skenario 2 sampai 9. Untuk kecepatan waktu (copy) informasi atau melekatkan
untuk memuat informasi (loading time) informasi (paste),
diabaikan dikarenakan pemuatan informasi e. Mengetik karakter, kata atau kalimat
tergolong cepat menggunakan koneksi Internet dalam satu formulir atau kolom pengisian,
yang telah disediakan. f. Membuka dan menutup tab atau window
Pada Gambar 2 didapatkan hasil bahwa baru,
situs web UGM memiliki rata-rata waktu g. Menekan tombol Enter,
terlama (494 detik), sedangkan situs web h. Mengklik tautan (link), tombol atau kolom
UNHAS memiliki rata-rata waktu tercepat (290 pengisian
detik) dari ketujuh situs web yang diteliti. Hal i. Mencari kata dengan menekan tombol
ini diduga karena letak informasi yang Control bersamaan dengan tombol F pada
ditampilkan oleh situs web UGM tergolong keyboard (Ctrl-F)
lebih sulit ditemukan karena memiliki menu j. Mengklik tombol kembali/back, dan
utama di bagian atas dan menu pendukung di k. Melakukan reload/refresh halaman web
bagian paling atas serta di bawah menu utama. dengan mengklik tombol reload atau
Sebaliknya letak informasi pada situs web menekan tombol F5.
UNHAS lebih mudah untuk ditemukan karena

Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
100 | JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017

Grafik di bawah ini menampilkan  Situs web Perguruan Tinggi yang memiliki
perbandingan ketujuh situs web Perguruan Skor 4 (Kondisi 2) atau memiliki
Tinggi dalam hal jumlah langkah yang paling permasalahan usability tingkat ringan
banyak dan paling sedikit untuk melaksanakan 9 sebanyak 86% (Enam Perguruan Tinggi).
skenario pada tes usability dari seluruh  Tidak ada situs web Perguruan Tinggi yang
responden yang ada. memiliki Skor 3 (Kondisi 3) atau memiliki
permasalahan usability tingkat sedang.
 Situs web Perguruan Tinggi yang memiliki
Skor 2 (Kondisi 4) atau memiliki
permasalahan usability tingkat berat
sebanyak 14% (Satu Perguruan Tinggi).
 Tidak ada situs web Perguruan Tinggi yang
memiliki Skor 1 (Kondisi 5) atau memiliki
permasalahan usability tingkat sangat berat.

Pada Gambar 4 terdapat informasi


berupa rata-rata skor QUIS yang dirangkum dari
seluruh responden. Rata-rata skor diperoleh
dengan cara menjumlahkan rata-rata skor setiap
Gambar 3. Rata-rata jumlah langkah untuk 9
pertanyaan yang dijawab oleh 26 orang
skenario tes usability
responden pada masing-masing Perguruan
Tinggi. Selanjutnya hasil penjumlahan rata-rata
Pada grafik tersebut dapat dilihat bahwa
skor tersebut dibagi dengan angka yang
situs web IPB yang memiliki jumlah langkah
diperoleh dengan mengurangkan jumlah
terbanyak (80 langkah) yang diperoleh dari salah
pertanyaan QUIS (19 pertanyaan) dengan
satu respondennya untuk melaksanakan 9
jumlah check list ”Tidak Ada” yang dibubuhkan
skenario tersebut. Hal ini diduga karena
oleh responden pada kuesioner QUIS, sehingga
responden kesulitan untuk mencari konten
pada akhirnya menghasilkan rata-rata skor.
dikarenakan situs web IPB tidak memiliki fitur
Berdasarkan grafik di bawah ini dapat dilihat
drop-down pada menunya dan memiliki cukup
bahwa Perguruan Tinggi UGM memperoleh
banyak tautan, sehingga responden melakukan
skor tertinggi, yaitu 7.6, sedangkan skor
langkah yang lebih banyak.
terendah dimiliki oleh situs web UNDIP, yaitu
Adapun situs web UNHAS dan UIN
4.3.
Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki jumlah
langkah paling sedikit (21 langkah) yang
dilakukan oleh salah satu respondennya untuk
menjalankan kesembilan skenario. Hal ini
diduga karena jumlah konten yang dimiliki oleh
masing-masing situs web UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan UNHAS relatif sedikit,
yakni 6 konten saja, sehingga responden tersebut
dapat lebih cepat menyudahi pencarian terhadap
konten yang diminta.

4.2 Analisis Kepuasan Responden


Hasil analisis kepuasan menurut
responden menggunakan instumen QUIS dengan
skala 0-9, antara lain:
 Tidak ada situs web Perguruan Tinggi yang Gambar 4. Modus kepuasan responden terhadap
memiliki Skor 5 (Kondisi 1) atau tidak 7 PTN dengan metode QUIS
memiliki permasalahan usability.

Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017 | 101

Hasil pengujian Korelasi Bivariat normalisasi data yang digunakan adalah metode
Spearman antara variabel rata-rata skor Min-Max Normalization.
Questionnaire for User Interface Satisfaction Penetapan skor performa usability pada
dengan variabel rata-rata skor kondisi penelitian ini menggunakan pendekatan skor
permasalahan usability adalah kuat, searah dan terbalik, dimana skor terendah dimiliki oleh situs
sangat nyata (r = 0.621, p = 0.000) Adapun web yang terbaik menurut hasil evaluasi
ambang batas untuk korelasi kuat yang usability. Pada parameter jumlah langkah dan
digunakan adalah 0.5 – 1.00 [14]. Hal ini berarti jumlah waktu, nilainya diurutkan dari Perguruan
apabila skor Questionnaire for User interface Tinggi yang memiliki nilai terkecil hingga
Satisfaction tergolong semakin tinggi, maka terbesar. Kemudian nilai tersebut dinormalisasi
dapat diperkirakan bahwa skor kondisi dengan metode Min-Max Normalization untuk
permasalahan usability-nya juga akan semakin menyamakan rentang dengan parameter
tergolong rendah (tidak ada permasalahan kelengkapan konten dan kepuasan pengguna,
usability), dikarenakan sifat korelasinya yaitu dari 1 sampai 10.
cenderung kuat. Adapun untuk parameter kelengkapan
konten, nilainya berupa jumlah konten yang
4.3 Hasil Evaluasi Performa Usability dimiliki situs web Perguruan Tinggi.
Skor yang diperoleh pada evaluasi Selanjutnya diberikan skor 0 sampai 1, dimana
performa usability berasal dari penjumlahan skor nilai terbesar diberi skor terkecil pula
parameter jumlah waktu, jumlah langkah, dikarenakan menyesuaikan dengan parameter
kelengkapan konten dan kepuasan pengguna. jumlah langkah dan jumlah waktu. Adapun
Keempat parameter tersebut sesuai dengan ISO Perguruan Tinggi yang memiliki efektivitas
9241:11 yang menyatakan bahwa usability tinggi dalam mencari informasi adalah
memiliki tiga komponen yaitu efisiensi, Perguruan Tinggi yang memiliki jumlah langkah
efektifitas dan kepuasan penggunaan. Parameter dan jumlah waktu yang sedikit atau rendah.
jumlah waktu dan jumlah langkah mewakili Kemudian nilai tersebut dinormalisasi dengan
komponen efisiensi, parameter kelengkapan metode Min-Max Normalization untuk
konten mewakili komponen efektivitas, menyamakan rentangnya dari 1 sampai 10
sedangkan parameter kepuasan pengguna seperti pada parameter jumlah langkah dan
mewakili komponen kepuasan penggunaan. jumlah waktu.
Situs web yang dapat digolongkan baik adalah Untuk parameter kelengkapan konten,
situs web yang jumlah waktu dan langkahnya situs web diberi nilai berdasarkan jumlah
sedikit, namun memiliki konten yang lengkap informasi atau konten yang dimiliki dari 9
dan kepuasan penggunaan yang tinggi. konten yang dicari pada evaluasi usability,
Untuk memperoleh skor pada masing- sehingga nilai tertingginya adalah 9. Nilai
masing parameter, dilakukan normalisasi data tertinggi dimiliki oleh Perguruan Tinggi ITB dan
dengan memberikan skor 1–10 untuk UNHAS yang memiliki seluruh konten yang
menghindari hasil bernilai negatif seperti yang dijadikan sebagai skenario evaluasi. Hasil skor
diperoleh jika menggunakan skor normalisasi 0– normalisasi dari seluruh parameter diakumulasi
1. Proses normalisasi data tersebut diperlukan untuk menghasilkan skor yang disajikan pada
karena keempat parameter yang digunakan Tabel 2 yang menampilkan skor akhir performa
untuk menentukan skor evaluasi usability usability pada masing-masing situs web
memiliki satuan dan rentang yang berbeda-beda. Perguruan Tinggi yang diurutkan dari skor
Parameter jumlah waktu memiliki satuan detik, terkecil (performa usability baik) hingga skor
parameter jumlah langkah memiliki satuan terbesar (performa usability kurang baik).
langkah, parameter kelengkapan konten
memiliki satuan konten, dan parameter kepuasan
pengguna memiliki satuan poin. Metode

Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
102 | JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017

Tabel 2. Skor evaluasi usability


Parameter Parameter Parameter Parameter
Total
No. Nama PTN Kelengkapan Jumlah Jumlah Kepuasan
Skor
Konten Langkah Waktu Pengguna
1. UNHAS 1,0018 3,8187 1,0000 2,6495 5,8205
2. ITB 1,0018 4,5604 4,7992 2,8238 10,3614
3. IPB 3,2500 1,8407 4,3377 3,5731 13,0014
4. UGM 3,2500 1,3956 9,9949 1,9981 14,6405
UIN
5. 9,9946 3,0769 6,7064 3,0031 19,7780
JAKARTA
6. UI 3,2500 8,7143 9,3790 3,7746 21,3432
7. UNDIP 9,9946 10,0000 3,4383 19,9963 23,4330
Keterangan: Cetak Tebal = Nilai terendah sebagai predikat tertinggi setiap kategori
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ini juga menampilkan perubahan yang terjadi
situs web Perguruan Tinggi UNHAS merupakan pada situs web UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
situs web dengan performa usability tertinggi, UI dan UNDIP tahun 2017 setelah dilakukan uji
sedangkan situs web Perguruan Tinggi UNDIP performa usability pada tahun 2014.
merupakan situs web dengan performa usability Berdasarkan hasil rekomendasi yang
terendah. Situs web UNHAS memiliki skor dihasilkan sebagai saran dari hasil laporan
usability tertinggi diduga karena konten yang penelitian ini dan penelitian sebelumnya [15],
dimilikinya lengkap (9 konten), konten-konten situs web UIN Syarif Hidayatullah Jakarta perlu
tersebut mudah ditemukan dengan langkah yang meningkatkan kelengkapan kontennya dengan
sedikit karena penempatan informasi pada situs menambahkan fasilitas mesin pencari, buku
web UNHAS cukup mudah untuk ditemukan tamu dan peluang kerja, selain itu perlu juga
karena terletak di menu utama yang terletak meningkatkan kecepatan waktu aksesnya. yakni
paling atas, serta kecepatan aksesnya cukup melengkapi situs webnya dengan menu Saran
tinggi karena tidak memiliki gambar yang terlalu berupa penggunaan mekanisme drop-down,
banyak. Adapun situs web UNDIP memiliki fasilitas pencari informasi (Search), peta situs,
skor usability terendah diduga karena kontennya dan breadcrumb navigation, sebagian telah
tidak lengkap (6 konten), konten yang ada sulit diterapkan pada situs web UIN Jakarta pada
untuk dicari karena tidak memiliki menu bar situs web terbaruya. Sebagai contoh, seperti
hanya ditampilkan berbagai macam tautan (link) yang tampak pada Gambar 6, situs terbaru UIN
yang ada di bagian kanan dan kiri halaman situs Jakarta (Copyright tahun 2015) telah memiliki
web, dan kecepatan aksesnya tidak terlalu tinggi. fasilitas Cari Informasi (Search) pada bagian
Apabila tujuan diadakannya penelitian, pojok kanan atas Sebelumnya fasilitas ini tidak
ternyata diketahui bahwa tidak semua situs web ada pada Gambar 5. Mekanisme drop-down
PTN terakreditasi A yang dievaluasi performa (Gambar 6) juga telah disediakan oleh
usability-nya sudah tergolong baik yang dinilai pengembang situs web, setelah sebelumnya
dari beberapa parameter seperti jumlah waktu tidak tersedia seperti pada laporan penelitian
akses, jumlah langkah, kelengkapan konten dan tahun 2014.
kepuasan pengguna, maka hipotesa tersebut
terbukti. Hal ini berdasarkan hasil yang telah
dikemukakan dimana masih terdapat situs web
Perguruan Tinggi yang performa usability-nya
perlu ditingkatkan seperti situs web dengan
peringkat 5 sampai 7 di atas (UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, UI dan UNDIP) karena
tidak memiliki predikat paling baik seperti yang
ditunjukkan dengan cetak tebal (bold) pada
masing-masing kolom. Oleh karena itu, artikel

Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017 | 103

Penyediaan fitur Breadcrumps (Gambar Namun demikian, terdapat fasilitas yang


7) tetap dipertahankan pada situs web UIN sebelumnya ada tetapi tidak nampak pada situs
Jakarta. Untuk fasilitas berkomunikasi dengan web yang terbaru, yaitu Fitur Bahasa Arab
pengunjung situs webnya, disediakan informasi seperti yang sebelumnya tampak pada Gambar 5
alamat e-mail pada kolom “Kontak Kami”, yaitu di bagian pojok kanan atas, sehingga hanya
humas@uinjkt.ac.id. Hal ini diduga karena tersisa Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
penggunaan e-mail sebagai media komunikasi saja. Adapun fitur yang masih belum dipenuhi
sudah umum digunakan sehingga tidak oleh situs web UIN Jakarta adalah Peta Situs
membutuhkan fasilitas buku tamu secara (Sitemap).
terpisah.

Gambar 5. Tampilan situs web UIN Jakarta tahun 2014

Gambar 6. Tampilan situs web UIN Jakarta tahun 2017

Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
104 | JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017

Gambar 7. Tampilan fitur breadcrumps (elips merah) situs web UIN Jakarta tahun 2017

Lain halnya dengan situs web UI yang perubahan yang signifikan dari segi tampilan
telah disarankan perlu meningkatkan efektifitas situs web UI, namun ada penambahan menu bar
langkah dan waktu dalam mengakses situs utama dari berjumlah 5 menjadi 7 menu yang
webnya, karena kedua parameter tersebut cukup lebih spesifik dalam hal penamaannya, seperti
besar menentukan performa usability. Pada menu Penelitian dan Inovasi, Penerimaan serta
Gambar 8 dan 9 dapat terlihat bahwa tidak ada Mahasiswa.

Gambar 8. Tampilan situs web UI tahun 2014

Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017 | 105

Gambar 9. Tampilan situs web UI tahun 2017

Adapun situs web UNDIP pada tahun dengan Gambar 10 yang menggunakan sisi kiri
2014 (Gambar 10) perlu meningkatkan sebagai area untuk meletakkan tautan (link).
kelengkapan kontennya yaitu buku tamu, Selain itu, pada Gambar 11 dapat dilihat
fasilitas mesin pencari dan peluang kerja. Selain bahwa fasilitas kontak telah dilengkapi dengan
itu, parameter jumlah langkah juga perlu mencantumkan alamat surat elektronik dan
diefektifkan dengan menambah menu bar dan tautan-tautan kepada media sosial UNDIP pada
mengurangi tautan ke situs web lain yang cukup pojok kanan atas situs web. Hal ini akan
memakan banyak langkah. Berdasarkan pada memudahkan bagi pengunjung untuk
situs web terbaru UNDIP copyright tahun 2017 berinteraksi dengan pengelola situs web dan
yang ditunjukkan pada Gambar 11, dapat dilihat diharapkan dapat meningkatkan kepuasan
situs web tersebut telah menggunakan menu bar pengguna situs web.
di bagian atas (header) jika dibandingkan

Gambar 10. Tampilan situs web UNDIP tahun 2014

Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
106 | JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017

Gambar 11. Tampilan situs web UNDIP tahun 2017

V. PENUTUP dapat ditingkatkan dengan menambah beberapa


fitur dan fasilitas seperti menu yang
5.1 Kesimpulan menggunakan mekanisme drop-down adalah
Penilaian hasil rekaman responden situs web UI, ITB, UGM, UNHAS, dan UIN
dalam hal performa usability situs web Syarif Hidayatullah Jakarta; memperpendek
Perguruan Tinggi menggunakan empat jarak scrolling-down, yaitu situs web UGM dan
parameter, yaitu jumlah waktu, jumlah langkah, ITB; menambah fasilitas pencari informasi,
kelengkapan konten dan kepuasan yakni situs web ITB, IPB, UI, UGM, dan
pengguna/responden. Penilaian kepuasan UNHAS; peta situs, yaitu situs web ITB dan UI;
responden ditentukan oleh dua parameter, yaitu dan breadcrumb navigation yaitu situs web UI,
pertanyaan level masalah usability dan hasil IPB dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
formulir Questions of User Interface Satisfaction Berdasarkan hasil pengamatan situs web
(QUIS). Perguruan Tinggi yang memperoleh UIN Jakarta terbaru tahun 2017, diperoleh hasil
skor kepuasan responden tertinggi dalam hal bahwa terdapat perbedaan dalam hal
situs web adalah Universitas Gajah Mada. penambahan fasilitas mesin pencari dan
Adapun Perguruan Tinggi yang masih memiliki mekanisme drop-down pada bagian menu.
skor kepuasan responden terendah adalah Namun demikian, setelah diobservasi ternyata
Universitas Diponegoro. ada pula fasilitas yang dihilangkan pada situs
Berdasarkan hasil uji korelasi antara web tersebut, yaitu Bahasa Arab, sehingga kini
hasil rata-rata QUIS dan rata-rata level hanya tinggal Bahasa Indonesia dan Bahasa
permasalahan usability, dapat disimpulkan Inggris saja.
bahwa keduanya memiliki korelasi yang kuat, Sementara pada situs web UI tahun
nyata dan searah (r = 0.621, p = 0.000). Dengan 2017 telah ditambahkan 7 menu bar dari yang
kata lain, jika hasil rata-rata QUIS semakin semula hanya 5 menu bar di tahun 2014, dimana
tinggi, maka dapat diasumsikan kondisi penambahan tersebut adalah perpidahan dari
permasalahan usability situs web tersebut akan sub-header di bagian paling atas. Adapun pada
semakin rendah levelnya sampai pada tahap situs web UNDIP telah menggunakan menu bar
tidak ada masalah usability. di bagian atas (header) setelah sebelumnyta
Situs web Perguruan Tinggi UNHAS hanya menggunakan tautan dan ditambahkan
memiliki performa usability tertinggi dengan pula alamat surat elektronik dan tautan-tautan
skor terkecil berdasarkan hasil normalisasi, yaitu kepada media sosial UNDIP sehingga dapat
5.8205, sedangkan situs web Perguruan Tinggi meningkatkan komunikasi pengelola situs web
UNDIP memiliki performa usability terendah dengan para pengunjung.
dengan skor terbesar, yaitu 23.4430. Situs web
yang telah meningkatkan performa usability

Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017 | 107

5.2 Saran [5] Mayhew DJ. 1999. The Usability


Hal-hal yang dapat disarankan Engineering Life Cycle. San
berdasarkan hasil penelitian ini yaitu evaluasi Francisco: Morgan Kauffman
usability dapat dilakukan secara berkala oleh [6] Tullis T, Albert B. 2008. Measuring User
institusi yang bersangkutan disertai dengan Experience Collecting, Analyzing, and
evaluasi kepuasan pengguna misalkan dalam Presenting Usability Metrics Interactive
kurun waktu 5 (lima) tahun sekali. Berdasarkan Technologies. Massachusetts: Morgan
hasil evaluasi tersebut, pihak pengelola situs Kauffman.
web dapat memperbaiki performa situs web [7] Nielsen J. 1993. Usability Engineering.
tersebut dengan lebih terarah, efektif dan efisien San Francisco: Morgan Kaufmann.
karena memperoleh masukan dari end-users
[8] Rekarti E. 2011. Kualitas dan Fitur
yang menjadi responden secara langsung.
Website Kampus dalam Mempengaruhi
Responden yang terlibat dapat terdiri
Kepuasan Mahasiswa Pengguna.
dari mahasiswa, dosen, staf, calon mahasiswa
JE/9/JULI/2011.
yang berasal dari latar belakang yang berbeda-
http://portal.kopertis3.or.id/bitstream/123
beda, yaitu dari segi asal sekolah (SMA, SMK,
456789/1090/1/KUALITAS%20DAN%2
Pesantren, Madrasah Aliyah, dan lain-lain yang
0FITUR%20WEBSITE%20KAMPUS%2
sederajat). Selain itu, responden juga bisa
0DALAM%20MEMPENGARUHI%20K
berasal dari kalangan akademisi, seperti dosen
EPUASAN%20MAHASISWA%20PENG
dan mahasiswa pascasarjana yang membutuhkan
GUNA.pdf
informasi publikasi (jurnal, prosiding, artikel
dan lain-lain) dari Perguruan Tinggi yang [9] DeLone WH, McLean ER. 2003. The
bersangkutan. DeLone and McLean Model of
Information System Success: A Ten-Year
Update. Journal of Management
DAFTAR PUSTAKA
Information Systems, Vol 19(4), pp 9 –
30.
[1] Krug, S. 2010. Rocket Surgery Made
Easy: The Do-It-Yourself Guide to [10] Rubin J., Chisnell D. 2008. Handbook of
Findingand Fixing Usability Problems. Usability Testing, Second Edition: How to
California: New Riders. Plan, Design, and Conduct Effective
Tests. Indianapolis: Wiley Publishing Inc.
[2] Schumacher, RM, Lowry, SZ. 2010.
NISTIR 7741: NIST Guide to the [11] ComLabs. 2011. Pengembangan Website
Perguruan Tinggi Standar Webometrics.
Processes Approach for Improving the
Usability of Electronic Health Records. http://training.comlabs.itb.ac.id/
National Institute of Standards and [12] Singh, IK. 2003. Criteria for the
Technology and U.S. Department of development of effective university web
Commerce sites. South African Journal of
[3] Almind TC, Ingwersen P. Informetric Information Management. Vol 5(3)
Analyses on the World Wide Web: September 2003.
Methodological Approaches to [13] Al Shahabi L, Shaaban Z, Kasasbeh B.
‘Webometrics’. Journal of 2006. Data mining: a preprocessing
Documentation, Vol 53, No. 4, September engine. Journal of Computer Science
1997. 2(9):735-739.
[4] [BAN PT] Badan Akreditasi Nasional http://oaj.unsri.ac.id/files/scipub/jcs29735
Perguruan Tinggi. 2017. Direktori Hasil -739.pdf.
Akreditasi Institusi. [14] Santoso, S. 2010. Statistik Parametrik:
https://banpt.or.id/direktori/institusi/penca Konsep dan Aplikasi dengan SPSS.
rian_institusi Jakarta: Elex Media Komputindo.
[15] Ichsani Y. 2012. Pengembangan
Framework untuk Mengukur Usability
dan Accessibility pada Situs-situs Web E-

Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
108 | JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017

Government Provinsi di Indonesia. Tesis


Program Pascasarjana. Bogor: Sekolah
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Ucapan Terima Kasih


Peneliti mengucapkan terima kasih atas
terselenggaranya penelitian ini dengan
menggunakan dana dari hibah penelitian
LEMLIT (Lembaga Penelitian) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2014.

Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901

Anda mungkin juga menyukai