2, 2017 | 93
Yuditha Ichsani
ABSTRAK
Artikel ini berisi tentang hasil evaluasi usability terhadap situs web Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di
Indonesia yang memperoleh Akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)
pada tahun 2013 yang masih berlaku hingga tahun 2017. Adapun berdasarkan hasil penelitian, PTN yang
memperoleh skor kepuasan pengguna tertinggi dalam hal situs web adalah Universitas Gajah Mada.
Adapun Perguruan Tinggi yang memiliki skor kepuasan pengguna terendah adalah Universitas
Diponegoro. Berdasarkan hasil uji korelasi antara hasil rata-rata QUIS dan rata-rata level permasalahan
usability, dapat disimpulkan bahwa keduanya memiliki korelasi yang kuat, nyata dan searah (r = 0.21, p =
0.000). Dengan kata lain, jika hasil rata-rata QUIS semakin tinggi, maka dapat diasumsikan kondisi
permasalahan usability situs web tersebut semakin rendah. Situs web UNHAS memiliki performa
usability tertinggi dengan skor terkecil berdasarkan hasil normalisasi (5.8205), sedangkan situs web
UNDIP memiliki performa usability terendah dengan skor terbesar (23.4430). Perubahan situs web UIN
Jakarta pada tahun 2017 jika dibandingkan dengan tahun 2014 ialah ditambahkannya breadcrumps
navigation, fitur drop-down pada menu bar, dan mesin pencari. Sementara pada situs web UI tahun 2017
telah ditambahkan 7 menu bar dari yang semula hanya 5 menu bar, kemudian pada situs web UNDIP
telah menggunakan menu bar di bagian atas (header) setelah sebelumnya hanya menggunakan tautan dan
ditambahkan pula alamat surat elektronik dan tautan-tautan kepada media sosial UNDIP.
ABSTRACT
This article contains of website usability evaluation result of the State Universities in Indonesia to obtain
accreditation from the National Accreditation Board of Higher Education in 2013 which is still valid until
2017. The basis of research, universities that received the highest user satisfaction scores in terms of
website is Gadjah Mada University. The university that have the lowest user satisfaction score is
Diponegoro University. Based on the results of correlation between the average QUIS yield and average
usability problems level, it can be concluded that both have a strong correlation, real and direction (r =
0621, p = 0.000). In other words, if the average QUIS score is higher, then it can be predicted conditions
that website usability problems getting lower. UNHAS website has the highest usability performance with
the smallest score is based on the results of normalization (5.8205), while UNDIP website has the lowest
usability performance with the largest score (23.4430). Changes of UIN Jakarta website in 2017
compared to 2014 are adding breadcrumps navigation, a drop-down menu feature on the menu bar, and
search engine. While on the UI website 2017 has added 7 menu bars from the only 5 menu bars
originally, then on UNDIP website has used the menu bar at the top position (header) after previously
only use the links and also added the email address and links to UNDIP social medias.
Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
94 | JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017
Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017 | 95
Adapun metode yang digunakan pada pengguna melakukan suatu pekerjaan, dan
evaluasi usability adalah observasi pengguna pengguna melakukan sesuatu dengan adanya
yang mengakses suatu sistem atau situs web produk, sistem atau hal lain [6].
secara langsung berdasarkan pada metode [5]
dimana metode tersebut dianggap lebih objektif 2.2 Evaluasi Usability
dan efektif daripada hanya melakukan suatu Usability pada umumnya diukur dengan
demonstrasi sistem atau situs web dan meminta melibatkan sejumlah pengguna yang dipilih
umpan balik dari pengguna secara subjektif. sebagai perwakilan dari pengguna
Selain itu, pada paper juga dilakukan sesungguhnya. Pengguna tersebut akan
perbandingan antara situs web UIN Jakarta pada menggunakan sistem untuk menyelenggarakan
tahun 2014 dengan tahun 2017 sebagai contoh serangkaian tugas khusus, meskipun sistem
kasusnya. tersebut juga dapat diukur dengan melibatkan
pengguna sesungguhnya di lapangan untuk
II. STUDI LITERATUR melakukan tugas apapun yang memang sedang
mereka lakukan [2].
2.1 Usability Pada kasus tersebut poin pentingnya
Terdapat beberapa definisi mengenai adalah bahwa usability dievaluasi relatif hanya
usability. Definsi pertama disampaikan oleh pada pengguna tertentu dan tugas tertentu. Hal
International Standards Organization (ISO ini juga menjadi perhatian tertentu di mana
9241-11) yang mendefinisikan usability sebagai sistem yang sama dapat diukur sebagai sistem
‘‘sejauh mana suatu produk dapat digunakan dengan karakteristik usability yang berbeda jika
oleh pengguna tertentu untuk memperoleh digunakan oleh pengguna yang berbeda untuk
tujuan tertentu dengan efektifitas, efisiensi, dan tugas yang berbeda pula.
kepuasan dalam konteks penggunaan.’’ Terdapat tiga cara potensial untuk
Selanjutnya Usability Professionals mengukur usability suatu produk, antara lain [7]:
Association (UPA), memberikan definisi 1. Dengan menganalisis produk dalam konteks
usability yang lebih berfokus kepada proses penggunaan: Usability dapat diukur dengan
pengembangan produk, yaitu ‘‘Usability adalah menilai fitur-fitur produk yang dibutuhkan
suatu pendekatan terhadap pengembangan untuk usability dalam konteks tertentu.
produk yang menggabungkan umpan balik 2. Dengan menganalisis proses interaksi:
pengguna melalui siklus pengembangan untuk Usability dapat diukur dengan memodelkan
mengurangi biaya dan menciptakan produk dan interaksi antara seorang pengguna yang
alat yang memenuhi kebutuhan pengguna.’’ melaksanakan tugas dengan suatu produk.
Definisi berikutnya ialah ‘‘Usability berarti 3. Dengan menganalisis efektivitas dan efisiensi
memastikan bahwa sesuatu bekerja dengan baik yang dihasilkan dari penggunaan produk
untuk tujuan tertentu tanpa penggunanya dalam konteks tertentu dan mengukur
menjadi putus asa’’ [6]. kepuasan pengguna produk. Dikarenakan ini
Berbagai macam definisi usability adalah pengukuran langsung terhadap
tersebut memiliki tiga tema yang serupa, yaitu usability, hal tersebut merupakan ujian akhir
adanya keterlibatan seorang pengguna, dari usability. Jika suatu produk lebih usable
Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
96 | JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017
dalam suatu konteks tertentu, maka pengakses dalam menjelajahi situs web.
pengukuran usability akan lebih baik. Pengguna yang puas cenderung akan tetap
menggunakan, sedangkan pengguna yang tidak
2.3 Kualitas Situs Web puas akan memiliki alasan untuk
Kualitas adalah kondisi dinamis yang meninggalkannya. Kepuasan yang tinggi
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, tentunya akan menyebabkan tingkat penggunaan
proses, dan lingkungan yang memenuhi atau situs web menjadi tinggi karena pengguna tetap
melebihi harapan. Kesenjangan antara harapan akan menggunakannya pada waktu mendatang
dan kenyataan yang dirasakan akan menjadi [8].
perhatian orang dalam menilai suatu kualitas.
Semakin kecil kesenjangan tersebut, maka akan III. METODOLOGI
semakin tinggi kualitasnya [8].
Kualitas ini meliputi berbagai hal yang Proses pengambilan data berupa
terkait dalam penggunaan situ web. DeLone dan observasi terhadap para responden merupakan
Mclean mengemukakan beberapa dimensi yang proses utama dalam penelitian ini. Pengambilan
terkait dengan kualitas situs web, yaitu: data pada penelitian ini mengambil lokasi di
1. Kualitas Sistem (System Quality), pada salah satu ruangan di lantai 6 Gedung Pusat
lingkungan Internet environment, dimensi ini Laboratorium Terpadu – Fakultas Sains dan
mengukur beberapa karakteristik yang Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
diinginkan pada suatu sistem, contohnya dilakukan sejak tanggal 25 Agustus 2014 hingga
sistem e-commerce. Usability, availability, 20 Oktober 2014. Adapun keseluruhan
reliability, adaptability, dan waktu respon penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014
(contohnya waktu untuk mengunduh) adalah sampai dengan bulan Desember 2014 sampai
contoh-contoh kualitas yang dinilai oleh dengan tahap pelaporan.
pengguna sistem. Perangkat lunak yang digunakan pada
2. Kualitas Informasi (Information Quality), penelitian ini ialah Camtasia Studio versi 8.1
dimensi ini membahas masalah konten sebagai perangkat lunak perekam layar (screen
sistem. Konten situs web selayaknya bersifat capture software), Google Chrome sebagai
personal, lengkap, relevan, mudah dipahami, penjelajah Internet (Internet Browser), IBM
dan aman. SPSS Statistics 22 sebagai alat penguji korelasi
3. Kualitas Layanan (Service Quality), dan Microsoft Office 2013 (Microsoft Word,
keseluruhan dukungan yang disampaikan Excel dan Powerpoint) untuk melakukan
oleh penyedia layanan, berlaku terlepas dari penulisan laporan, mengolah data dan
apakah dukungan ini disampaikan oleh mempresentasikan hasil penelitian.
departemen IS, unit organisasi baru, atau Adapun perangkat keras yang digunakan
penyedia jasa layanan Internet (Internet antara lain komputer jinjing (laptop) bersistem
Service Provider) [9]. operasi Windows 7 Home Basic 64-bits dan
menggunakan prosesor Intel Celeron 1.50 GHz
2.4 Kepuasan Pengguna Situs Web yang dilengkapi dengan headset dan mikrofon
Kepuasan dalam menggunakan suatu untuk merekam suara responden, serta mouse
produk atau jasa adalah konsep penting. Oleh dan mousepad untuk mempermudah mengakses
karena itu hal ini menjadi perhatian dari banyak situs web. Selain itu, komputer jinjing tersebut
pakar. Untuk mengukur kepuasan pengakses dilengkapi dengan koneksi modem langganan
situs web selama melakukan penjelajahan, ialah berbayar merek Huawei Bolt 4G sebagai
seberapa jauh pengakses tersebut memiliki penyedia jaringan Internet, dan satu set formulir
pengalaman yang menyenangkan pada saat kuesioner untuk pengumpulan data.
mengakses situs web. Kualitas dan fitur situs Penelitian ini menggunakan metode
web tentunya disediakan agar para pengguna evaluasi usability dengan cara melakukan
memperoleh manfaat dan kepuasan dalam observasi dan uji kepuasan pengguna (user
menggunakan situs web. Fitur merupakan satisfaction test) secara langsung kepada
fungsi-fungsi yang disediakan untuk membantu beberapa orang responden [10]. Beberapa
Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017 | 97
Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
98 | JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017
paling banyak waktunya. Semakin sedikit tingkat ringan atau hanya masalah
rata-rata waktu yang dihasilkan, maka situs penampilan luar, sehingga masalah dapat
web tersebut diduga semakin efisien dan diperbaiki hanya jika pengembang situs
efektif dalam hal usability. web memiliki waktu luang. Untuk kondisi
ini, skor yang diberikan adalah 4.
3.1.3 Parameter Kelengkapan Konten 3. Kondisi 3: Memiliki masalah usability
Sebuah situs web dikatakan lengkap tingkat sedang/minor/kurang penting,
apabila informasi yang dicari telah berhasil sehingga perbaikan masalah hanya
ditampilkan di layar atau responden memberikan memerlukan prioritas yang rendah saja.
tanda cek pada kuesioner. Seluruh situs web Untuk kondisi ini, skor yang diberikan
diurutkan berdasarkan konten yang paling adalah 3.
banyak (9 konten) hingga yang paling sedikit (6 4. Kondisi 4: Memiliki masalah usability
konten), kemudian dinormalisasi dengan rentang tingkat berat/mayor/penting, sehingga
yang baru menjadi 1-10. penting untuk diperbaiki, sehingga
memerlukan prioritas tinggi. Untuk kondisi
3.1.4 Parameter Kepuasan Responden ini, skor yang diberikan adalah 2.
Questionnaire for User Interface 5. Kondisi 5: Masalah usability sangat berat,
Satisfaction (QUIS) digunakan untuk mengukur sehingga penting untuk diperbaiki sebelum
tingkat kepuasan responden pada penelitian ini. situs web diluncurkan. Untuk kondisi ini,
QUIS pertama kali diterbitkan oleh University of skor yang diberikan adalah 1.
Maryland pada tahun 1988 (versi 1), sampai
pada versi yang sekarang digunakan pada 3.1.5 Skor Evaluasi Usability
penelitian ini adalah versi 5.5 untuk mengukur Evaluasi usability memiliki lima
kepuasan pengguna terhadap suatu sistem atau parameter penilaian, yaitu jumlah waktu, jumlah
situs web. Kuesioner ini berisi 27 pertanyaan langkah, kelengkapan konten dan kepuasan
dengan skala jawaban dari 0 – 9, namun yang responden. Hasil dari evaluasi usability adalah
digunakan pada penelitian ini hanya sebanyak skor usability situs web Perguruan Tinggi
19 pertanyaan yang dianggap relevan dan tidak berdasarkan parameter jumlah waktu, jumlah
membingungkan bagi responden. Pertanyaan langkah, kesuksesan tugas, kelengkapan konten
tersebut terbagi ke dalam beberapa bagian, yaitu dan kepuasan responden yang telah
pertanyaan mengenai reaksi keseluruhan dinormalisasi dengan Min-Max Normalization
terhadap situs web, halaman web, istilah dan pada Persamaan (1) [13].
informasi dalam situs web, serta kemampuan v’=(v– mina)/(maxa – mina) (1)
situs web. Di mana:
Pada penelitian ini, setelah mengakses v’ = Data hasil normalisasi
situs web dan menjawab pertanyaan mengenai v = Data sebelum dinormalisasi
pendapat, responden diberikan satu pertanyaan maxa = Nilai maksimum
tambahan yang mengharuskan responden untuk mina = Nilai minimum
menilai permasalahan usability dari situs web
yang telah dievaluasi dengan cara memilih satu
dari lima kondisi. Rata-rata skor kondisi IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
permasalahan usability kemudian dikorelasikan
dengan rata-rata skor QUIS untuk mengetahui Responden yang menjalankan evaluasi
apakah keduanya berhubungan atau tidak. usability adalah pelajar, mahasiswa dan
Kelima kondisi permasalahan usability masyarakat berjumlah 26 orang. Seluruh
disesuaikan untuk mempermudah pemahaman responden pada evaluasi usability dipilih dengan
responden dengan penyesuaian sebagai berikut: beberapa kriteria, yaitu mahir menggunakan
1. Kondisi 1: Tidak memiliki masalah komputer dan internet, terbiasa mencari
usability sama sekali. Untuk kondisi ini, informasi pada situs web, serta cukup sering
skor yang diberikan adalah 5. menggunakan fasilitas e-mail untuk
2. Kondisi 2: Memiliki masalah usability berkomunikasi. Sebanyak 31% responden
Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017 | 99
berjenis kelamin perempuan dan 69% berjenis berfokus pada menu utama di bagian atas.
kelamin laki-laki. Responden yang berusia 17 –
25 tahun sebanyak 92% dan yang berusia 26 –
35 tahun sebanyak 8%. Keseluruhan responden
memiliki jenjang pendidikan SMA/SMK
sebanyak 19% dan sarjana (S1) sebanyak 81%.
Kondisi lingkungan pelaksanaan evaluasi
usability dapat dilihat pada Gambar 1.
Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
100 | JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017
Grafik di bawah ini menampilkan Situs web Perguruan Tinggi yang memiliki
perbandingan ketujuh situs web Perguruan Skor 4 (Kondisi 2) atau memiliki
Tinggi dalam hal jumlah langkah yang paling permasalahan usability tingkat ringan
banyak dan paling sedikit untuk melaksanakan 9 sebanyak 86% (Enam Perguruan Tinggi).
skenario pada tes usability dari seluruh Tidak ada situs web Perguruan Tinggi yang
responden yang ada. memiliki Skor 3 (Kondisi 3) atau memiliki
permasalahan usability tingkat sedang.
Situs web Perguruan Tinggi yang memiliki
Skor 2 (Kondisi 4) atau memiliki
permasalahan usability tingkat berat
sebanyak 14% (Satu Perguruan Tinggi).
Tidak ada situs web Perguruan Tinggi yang
memiliki Skor 1 (Kondisi 5) atau memiliki
permasalahan usability tingkat sangat berat.
Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017 | 101
Hasil pengujian Korelasi Bivariat normalisasi data yang digunakan adalah metode
Spearman antara variabel rata-rata skor Min-Max Normalization.
Questionnaire for User Interface Satisfaction Penetapan skor performa usability pada
dengan variabel rata-rata skor kondisi penelitian ini menggunakan pendekatan skor
permasalahan usability adalah kuat, searah dan terbalik, dimana skor terendah dimiliki oleh situs
sangat nyata (r = 0.621, p = 0.000) Adapun web yang terbaik menurut hasil evaluasi
ambang batas untuk korelasi kuat yang usability. Pada parameter jumlah langkah dan
digunakan adalah 0.5 – 1.00 [14]. Hal ini berarti jumlah waktu, nilainya diurutkan dari Perguruan
apabila skor Questionnaire for User interface Tinggi yang memiliki nilai terkecil hingga
Satisfaction tergolong semakin tinggi, maka terbesar. Kemudian nilai tersebut dinormalisasi
dapat diperkirakan bahwa skor kondisi dengan metode Min-Max Normalization untuk
permasalahan usability-nya juga akan semakin menyamakan rentang dengan parameter
tergolong rendah (tidak ada permasalahan kelengkapan konten dan kepuasan pengguna,
usability), dikarenakan sifat korelasinya yaitu dari 1 sampai 10.
cenderung kuat. Adapun untuk parameter kelengkapan
konten, nilainya berupa jumlah konten yang
4.3 Hasil Evaluasi Performa Usability dimiliki situs web Perguruan Tinggi.
Skor yang diperoleh pada evaluasi Selanjutnya diberikan skor 0 sampai 1, dimana
performa usability berasal dari penjumlahan skor nilai terbesar diberi skor terkecil pula
parameter jumlah waktu, jumlah langkah, dikarenakan menyesuaikan dengan parameter
kelengkapan konten dan kepuasan pengguna. jumlah langkah dan jumlah waktu. Adapun
Keempat parameter tersebut sesuai dengan ISO Perguruan Tinggi yang memiliki efektivitas
9241:11 yang menyatakan bahwa usability tinggi dalam mencari informasi adalah
memiliki tiga komponen yaitu efisiensi, Perguruan Tinggi yang memiliki jumlah langkah
efektifitas dan kepuasan penggunaan. Parameter dan jumlah waktu yang sedikit atau rendah.
jumlah waktu dan jumlah langkah mewakili Kemudian nilai tersebut dinormalisasi dengan
komponen efisiensi, parameter kelengkapan metode Min-Max Normalization untuk
konten mewakili komponen efektivitas, menyamakan rentangnya dari 1 sampai 10
sedangkan parameter kepuasan pengguna seperti pada parameter jumlah langkah dan
mewakili komponen kepuasan penggunaan. jumlah waktu.
Situs web yang dapat digolongkan baik adalah Untuk parameter kelengkapan konten,
situs web yang jumlah waktu dan langkahnya situs web diberi nilai berdasarkan jumlah
sedikit, namun memiliki konten yang lengkap informasi atau konten yang dimiliki dari 9
dan kepuasan penggunaan yang tinggi. konten yang dicari pada evaluasi usability,
Untuk memperoleh skor pada masing- sehingga nilai tertingginya adalah 9. Nilai
masing parameter, dilakukan normalisasi data tertinggi dimiliki oleh Perguruan Tinggi ITB dan
dengan memberikan skor 1–10 untuk UNHAS yang memiliki seluruh konten yang
menghindari hasil bernilai negatif seperti yang dijadikan sebagai skenario evaluasi. Hasil skor
diperoleh jika menggunakan skor normalisasi 0– normalisasi dari seluruh parameter diakumulasi
1. Proses normalisasi data tersebut diperlukan untuk menghasilkan skor yang disajikan pada
karena keempat parameter yang digunakan Tabel 2 yang menampilkan skor akhir performa
untuk menentukan skor evaluasi usability usability pada masing-masing situs web
memiliki satuan dan rentang yang berbeda-beda. Perguruan Tinggi yang diurutkan dari skor
Parameter jumlah waktu memiliki satuan detik, terkecil (performa usability baik) hingga skor
parameter jumlah langkah memiliki satuan terbesar (performa usability kurang baik).
langkah, parameter kelengkapan konten
memiliki satuan konten, dan parameter kepuasan
pengguna memiliki satuan poin. Metode
Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
102 | JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017
Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017 | 103
Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
104 | JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017
Gambar 7. Tampilan fitur breadcrumps (elips merah) situs web UIN Jakarta tahun 2017
Lain halnya dengan situs web UI yang perubahan yang signifikan dari segi tampilan
telah disarankan perlu meningkatkan efektifitas situs web UI, namun ada penambahan menu bar
langkah dan waktu dalam mengakses situs utama dari berjumlah 5 menjadi 7 menu yang
webnya, karena kedua parameter tersebut cukup lebih spesifik dalam hal penamaannya, seperti
besar menentukan performa usability. Pada menu Penelitian dan Inovasi, Penerimaan serta
Gambar 8 dan 9 dapat terlihat bahwa tidak ada Mahasiswa.
Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017 | 105
Adapun situs web UNDIP pada tahun dengan Gambar 10 yang menggunakan sisi kiri
2014 (Gambar 10) perlu meningkatkan sebagai area untuk meletakkan tautan (link).
kelengkapan kontennya yaitu buku tamu, Selain itu, pada Gambar 11 dapat dilihat
fasilitas mesin pencari dan peluang kerja. Selain bahwa fasilitas kontak telah dilengkapi dengan
itu, parameter jumlah langkah juga perlu mencantumkan alamat surat elektronik dan
diefektifkan dengan menambah menu bar dan tautan-tautan kepada media sosial UNDIP pada
mengurangi tautan ke situs web lain yang cukup pojok kanan atas situs web. Hal ini akan
memakan banyak langkah. Berdasarkan pada memudahkan bagi pengunjung untuk
situs web terbaru UNDIP copyright tahun 2017 berinteraksi dengan pengelola situs web dan
yang ditunjukkan pada Gambar 11, dapat dilihat diharapkan dapat meningkatkan kepuasan
situs web tersebut telah menggunakan menu bar pengguna situs web.
di bagian atas (header) jika dibandingkan
Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
106 | JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017
Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017 | 107
Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
108 | JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017
Yuditha Ichsani : Evaluasi Performa Usability… 93-108 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901