Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Telah banyak peralatan kedokteran yang menerapkan rangkaian
elektronika untuk operasionalnya, Salah satu peralatan kedokteran yang
sistem kerjanya secara elektronik adalah syringe pump. Pesawat syringe
pump ini fungsinya untuk memberikan cairan obat pekat ke dalam tubuh
pasien dalam jumlah tertentu dan dalam waktu tertentu pula dengan
tingkat ketelitian yang tinggi. Pemberian cairan zat makanan atau cairan
obat haruslah tepat dan konstan atau dengan kata lain jumlah cairan yang
diberikan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pasien, terutama untuk
pasien yang dalam keadaan kritis sehingga tidak terjadi
ketidaksetimbangan cairan pada tubuh pasien yang dapat membahayakan
bagi pasien yang sedang menjalani perawatan intensif atau yang sedang
menjalani operasi.
1.2 Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksudkan dengan syringe pump dan Infusion pump
b) Apa kegunaan atau fungsi dari syringe pump dan Infusion pump
c) Sebutkan bagian-bagian dari syiringe pump (Terumo model TE
331) dan Infusion pump
d) Bagaimana prinsip kerja dari syringe pump dan Infusion pump
e) Bagaimana blok diagram dari syringe pump dan Infusion pump
f) Bagimana SOP pengoperasian dari alat syringe pump dan Infusion
pump

1
g) Bagaimana SOP pemeliharaan dari alat syringe pump dan Infusion
pump
h) Bagimana trobleshooting dari alat syringe pump dan Infusion
pump
1.3 Batasan Masalah

Hanya membahas mengenai syiringe pump dan Infusion pump


tidak membahas lebih jauh mengenai cairan yang diberikan pada pasien.

1.4 Tujuan
1. Dapat memahami tentang alat syringe pump dan Infusion
pump
2. Dapat mengetahui fungsi dari syringe pump dan Infusion
pump
3. Mengetahui bagian-bagian dari syringe pump dan Infusion
pump
4. Mengetahu prinsip kerja dari syringe pump dan Infusion
pump
5. Mengetahu blok diagram dari syringe pump dan Infusion
pump
6. Mengetahui SOP pengoperasian alat syringe pump dan
Infusion pump
7. Mengetahui SOP pemiliharaan alat syringe pump dan
Infusion pump
8. Mengetahui troubleshooting alat syringe pump dan Infusion
pump

2
9. Untuk menjaga pemberian cairan parenteral sesuai
kebutuhan klien Infusion pump.
10.Mencegah kelebihan volume cairan yang diberikan Infusion
pump.

3
BAB II
PEMABAHASAN SYERINGE PUMP DAN INFUS PUMP
2.1 Syeringe Pump
Alat syringe pump merupakan suatu alat yang di gunakan untuk
memberikan cairan atau obat kepada kedealam tubuh pasien dalam
jangka waktu tertentu secara teratur . Secara khusus alat ini mentitik
beratkan atau memfokuskan pada jumlah cairan yang dimasukan
kedalam tubuh pasien, dengan satuan mililiter per jam (ml/h). Alat ini
menggunakan motor dc sebagai tenaga pendorong syringe yang berisi
cairan atau obat yang akan dimasukan kedalam tubuh pasien. Alat ini
menggunakan sistem elektronik mikroprosesor yang berfungsi dalam
pengontrolan dalam pemberian jumlah cairan ke tubuh pasien, sensor dan
alarm. Dalam sistem Mekanik yaitu dengan gerakan motor sebagai
tenaga pendorong.
Pada dasarnya pada syringe pump terdiri dari beberapa rangkaian
yaitu rangkaian pengatur laju motor (pendeteksi rpm), rangkaian
komparator, dan rangkaian sinyal referensi.
Motor akan berputar untuk menggerakkan spuit merespon sinyal
yang diberikan oleh rangkaian pengendali motor, tetapi putaran motor itu
sendiri tidak stabil sehingga perubahan - perubahan itu akan dideteksi
oleh rangkaian pendeteksi rpm. Sinyal yang didapat dari pendeteksi rpm
akan dibandingkan dengan sinyal referensi, dimana hasil dari
perbandingan tersebut akan meredakan ketidakstabilan motor. Motor
akan mengurangi lajunya jika perputarannya terlalu cepat dan sebaliknya
akan menambah kecepatan jika perputarannya terlalu pelan sehingga
didapatkan putaran motor yang stabil. Syringe pump didesain agar

4
mempunyai ketepatan yang tinggi dan mudah untuk digunakan. Syringe
pump dikendalikan dengan mikro computer / mikro kontrolir dan
dilengkapi dengan system alarm yang menyeluruh.
2.2 Fungsi Alat Syringe Pump
1. Memasukan cairan atau obat ke tubuh pasien dengan tingkat
akurasi yang tinggi.
2. Untuk mencegah periode kadar obat atau cairan yang
dimasukan, dimana Tingkat obat di dalam darah terlalu tinggi
atau terlalu rendah.
3. Menghindari penggunaan tablet yang dikarenakan pasien yang
mengalami kesulitan dalam meminum tablet.
2.3 Bagian-bagian dari Syringe Pump (Terumo model TE 331)

Operation panel; yang didalamnya terdapat beberapa tombol untuk


mengoperasikan syringe pump :
1.Clamp; berfungsi sebagai penjepit syringe (suntikan).
2.Slit; merupakan celah untuk menempatkan syringe.
3.Slider Hook.

5
4.Cluth.
5.Slider.
6.Dial ; berfungsi untuk menaikan dan menurunkan nilai delivery
rame.

Panel Pengoperasian (operation panel)


Pada panel pengoperasian atau operation panel terdapat beberapa
bagian, antara lain:

1. Power Display; terdiri dari :


a. [AC/DC] indicator; lampu akan menyala jika syringe pump
menggunakan
sumber AC ataupun DC
b. [BATTERY] indicator

2. Power Switch; berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan


syringe pump.

3. Syringe size Indicator; menunjukkan ukuran dari syringe. Adapun


syringe pump type TE- 311 ini mampu mendeteksi ukuran syringe
(suntikan) dengan berbagai ukuran diantaranya adalah (10, 20, 30,
40, 50 ml).
4. Start Switch; merupakan tombol untuk memulai proses pemasukan
cairan kedalam tubuh pasien.
5. Alarm Indicator; terdapat beberapa alarm diantranya:

6
a. Occlusion Alarm; artinya alarm akan berbunyi jika terjadi
kemacetan pada proses pemasukan cairan kedalam tubuh
pasien.
b. Nearly Empty; artinya alarm akan berbunyi jika cairan yang
terdapat dalam syringe (suntikan) akan habis atau mendekati
habis.
c. Low Battery; alarm akan berbunyi jika tegangan dalam
baterai lemah sehingga perlu dilakukan pengisian kembali
(recharge).
d. (Flow Rate/Delivery Limit/Volume Del
2.4 Prinsip Kerja Syringe Pump
Alat syringe pump merupakan suatu alat yang di gunakan untuk
memberikan cairan atau obat kepada kedealam tubuh pasien dalam
jangka waktu tertentu secara teratur . Secara khusus alat ini
mentitikberatkan atau memfokuskan pada jumlah cairan yang
diamasukan kedalam tubuh pasien, dengan satuan mililiter per jam
(ml/h).
Alat ini menggunakan motor dc sebagai tenaga pendorong syringe
yang berisi cairan atau obat yang akan dimasukan kedalam tubuh pasien.
Alat ini menggunakan sistem elektronik mikroprosesor yang berfungsi
dalam pengontrolan dalam pemberian jumlah cairan ke tubuh pasien,
sensor dan alarm. Dalam sistem Mekanik yaitu dengan gerakan motor
sebagai tenaga pendorong.Pada dasarnya pada syringe pump terdiri dari
beberapa rangkaian yaitu rangkaian pengatur laju motor (pendeteksi
rpm), rangkaian komparator, dan rangkaian sinyal referensi.
Motor akan berputar untuk menggerakkan spuit merespon sinyal yang

7
diberikan oleh rangkaian pengendali motor, tetapi putaran motor itu
sendiri tidak stabil sehingga perubahan - perubahan itu akan dideteksi
oleh rangkaian pendeteksi rpm.
Sinyal yang didapat dari pendeteksi rpm akan dibandingkan
dengan sinyal referensi, dimana hasil dari perbandingan tersebut akan
meredakan ketidakstabilan motor. Motor akan mengurangi lajunya jika
perputarannya terlalu cepat dan sebaliknya akan menambah kecepatan
jika perputarannya terlalu pelan sehingga didapatkan putaran motor yang
stabil.
Syringe pump didesain agar mempunyai ketepatan yang tinggi dan
mudah untuk digunakan. Syringe pump dikendalikan dengan
mikrokontroller dan dilengkapi dengan system alarm yang menyeluruh.

8
2.5 Blok Diagram

Cara Kerja Blok Diagram

Fungsi Blok Diagram:

1. Block power supply

Block power supply berfungsi mendistribusikan tegangan dari PLN,


langsung pada alat. Selain itu, pada alat syring pump dapat juga
menggunakan Battery sebagai cadangan Supply.

9
2. Block Microcontroller / mikrokomputer / .CPU

Mikrokontroller sebagai pengontrol dan pengendali dari Syringe


pump. Output berupa perintah untuk mengendalikan motor, baik
untuk memberhentikan motor atau pun mempercepat kerja motor.
Selain itu mengolah pendeteksian sensor yang berfungsi sebagai
Pengaman dan selanjutnya menyalakan Buzzer sebagai tanda alarm.

3. Block Sensor

Sebagai pendeteksi cairan yang ada pada syringe. Dapat


menggunakan sistem optocopler. Menggunakan optocoupler sebagai
sensor. Dengan sebuah fototransistor sebagai penerima dari LED
yang memancarakan cahaya, yang akan mempengaruhi resistansi
fototransistor.

4. Block Motor Driver

Sebagai tenaga utama pendorong syringe yang berisi cairan. Berupa


motor DC. Bekerja dengan kecepatan delivery rate sesuai dengan
penyetingan awal yang dilakukan dan dapat dipercepat dengan
menekan push button pada setting alat.

5. Block Alarm dan Display

Alarm sebagai keamanan. Akan berbunyi apabila cairan pada syring


akan habis. Display pada syringe sebagai indicator penyettingan dari
kecepatan motor dalam mendorong cairan pada syringe yang diatur
terlebih dahulu. Terdapat pula lampu indikator.

10
2.6 SOP Pengoperasian

1. Masukkan kabel power ke stop kontak


2. Tekan tombol power ON
3. Masukkan syring kemudian jepit dengan slederhook
4. Setting flowrate, delivery limit, volume delivered dengan
cara menekan tombol yang tersedia pada display
5. Tekan tombol START,syring pump bekerja otomatis
6. Lampu indicator operasi akan menyala hijau
7. Jika syring berhenti beroperasi lampu akan padam, dan
alarm akan berbunyi
8. Jika terjadi alarm lampu merah akan menyala
9. Jika ingin melakukan penambahan volume secara cepat
tekan tombol STOP kemudian tekan tombol PURGING
10.Setelah selesai beroperasi tekan tombol OFF
11.Lepaskan kabel power dari stop kontak

2.7 SOP Pemeliharaan


a) Ganti dan bersihkan syringe setelah digunakan
b) Charger kembali battery setelah dipakai
c) Lepaskan syringe dari syringe holder setelah pemakaian alat
d) Bersihkan alat dari debu dan kotoran.
e) Berikan oli pelumas pada motor stepper.
f) Lakukan penyettingan keluaran cairan dan lakukan
pengkalibrasian setiap setahun sekali
g) Kencangkan baut-baut yang kendur.

11
h) Apabila alat mengalami trouble maka segera hubungi
teknisi.
2.8 TroubleShooting Syringe Pump

Permasalahan Penyebab Perbaikkan

Alat tidak bisa Kabel power belum Cek kabel power


dihidupkan dihubungkan apakah sudah
terhubung.

Batteray rusak Hentikkan


pengoperasian dan ganti
batteray yang baru.

Batteray low Cas batteray sampai


penuh selama lebih dari
8 jam dengan
menghubungkan alat
dengan jala-jala dan
hidupkan alat.

Selang menekuk Luruskan kembali


selang
Occlusion Alarm
Syringe tidak sesuai ganti syiringe

Sensor tekanan rusak Hubungi vendor

12
Syiring tidak terinstal Install ulang syiring
dengan benar

Alarm syiringe Syiringe belum terinstal Install syiringe


mati
Syiring tidak terinstal Install ulang syiring
dengan benar

Alarm nut tidak Posisi nut tidak benar Atur posisi nut diatas
normal

Alarm kecepatan Batteray rusak Gunakkan tegangan AC


tidak normal dan ganti batteray

Alarm batteray Tegangan batteray Hubungkan dengan AC


low dibawah power dan cas batteray

9.3 V

Alarm selesai Seluruh isi Tekan tombol start/stop,


telah diinjeksikkan kembalikkan alarm

Alarm alat tidak Jangan operasikkan alat Tekan tombol untuk


digunakkan selama 2 menit mengembalikkan alarm

13
2.9 Infusion Pump
Infusion pump adalah suatu alat untuk mengatur jumlah cairan /
obat yang masukkan kedalam sirkulasi darah pasien secara langsung
melalui vena. Nama lain Inffusion Pump adalah alat infus.

3.0 Komponen Alat

1. Alarm control
2. Pump sistem
3. Sensor tetesan
4. Kontrol gelembung udara
5. Pengatur jumlah tetesan
6. Display system

14
3.1 Blok Diagram Infuse Pump.

Gambar : Blok Diagram Infuse Pump

3.2 Prinsip kerja.


Buzzer drive / Buzzer volume variable circuit akan berbunyi dan
digunakan sebagai sumber alarm.
Motor dari motor tersebut adalah: PK244-01 4V : 2 phasa, 1,8˚ /
step. Tegangan pada motor akan drive circuit, yang digunakan pada unit
ini adalah motor stepper untuk motor penggerak, rasio senantiasa dipilih
pada masing-masing kecepatan digunakan untuk menstabilkan output

15
putaran. Proses kenaikan tegangan motor dilakukan oleh tipe switching
regulator untuk mengurangi kerugian tegangan yang hilang. Spesifikasi
tegangan dapat dipilih yaitu sebanyak 32 step.
 Nurse call I/O circuit, nurse call relay dikontrol oleh sinyal nurse
call relay dari CPU atau signal run out of control stop.
 Air in-line detection circuit, untuk mendeteksi keberadaan
gelembung pada pipa atau selang pada infus pump, untuk
mendeteksi the air in-line maka diigunakan ultrasonic sensor.
 Delivery detection circuit, digunakan untuk mendeteksi berapa
besar tetesan yang sudah dikeluarkan atau diberikan. Tetesan pada
drip chamber dideteksi dengan infra red emitting element yang
terletak pada drop sensor probe.
 Occlusion detection circuit, rangkaian ini berguna untuk
mendeteksi terjadinya penyumbatan saat terjadi tekanan internal
pada selang keluaran, dimana pendeteksian secara mekank diatur
pada bagian terendah dari fingger unit. Oclusion plunger yang
menggunakan magnet akan mendeteksi posisi yang berubah
dikarenakan oleh bergeraknya tabung / selang.
 Door detection circuit, mendeteksi keadaan door, dimana akan
terdeteksi oleh magnet yang dipasang pada pintu dan semua bagian
element dihubungkan pada display circuit.
 Fail safe circuit, berguna untuk mengetahui keadaan bekerjanya
control circuit dan display circuit board CPU yang akan digunakan
untuk berkomunikasi dengan bagian lain pada saat status operasi
dengan CPU.

16
Gambar : Skema kerja infus pump
3.3 Hal yang perlu di perhatikan.
1. Tegangan
2. Jumlah tetesan / menit
3. Display
4. Control system
5. Lakukan pemeliharaan sesuai jadwal
6. Lakukan pengujian dan kalibrasi 1 tahun sekali

3.4 Pengoperasian Infusion Pump

1. Tempatkan alat pada ruang tindakan


2. Lepaskan penutup debu
3. Pasang cairan infus dan hubungkan ke alat
4. Pasang Infusion set
5. Hubungkan alat dengan catu daya

17
6. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke
posisi ON
7. Cek fungsi alarm
8. Lakukan pemanasan secukupnya
9. Perhatikan protap pelayanan
10.Beritahukan kepada pasien mengenai tindakan yang akan
dilakukan
11.Alirkan cairan infus ke infusion set sampai tak ada gelembung
udara
12.Tentukan jumlah tetesan permenit
13.Set alarm pada posisi ON
14.Lakukan tindakan
15.Setelah tindakan selesai, matikan alat dengan menekan/memutar
tombol ON/OFF ke posisi OFF
16.Lepaskan hubungan alat dari catu daya
17.Lepaskan infusion bag dan lepaskan slang-slang infus. Pastikan
bahwa infusion pump dalam kondisi baik dan dapat difungsikan
pada pemakaian berikut
18.Pasang penutup debu
19.Simpan infusion pump di tempatnya
20.Catat beban kerja – dalam jumlah pasien.

18
BAB III
PENUTUP

3.1Kesimpulan
 Syringe Pump adalah perangkat medis yang digunakan untuk
memberikan cairan ke dalam tubuh pasien dalam jumlah besar atau
kecil, dan dapat digunakan untuk memberikan nutrisi atau obat -
seperti insulin atau hormon lainnya, antibiotik, obat kemoterapi, dan
penghilang rasa sakit. dengan cara yang terkendali.
 Pada infuse pump lebih teratur pemberian cairan pada pasien secara
lansung dan bisa di kontol otomatis dari pada infuse manual.
 Prinsip kerja lebih akurat bila di bandingka dngan infuse manual.
 Prinsip kerja bisa mengontrol gelembung udara yang ada di dalam
slang secara otomatis.
3.2Saran
 Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi
bahasan dalam makalah ini,tentunya banyak kekurangan dan
kelemahan karena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau
refrensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini kami
banyak berharap kepada para pemmbaca yang budiman memberikan
kritik saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis para
pembaca khusus pada penulis.

19
DAFTAR PUSTAKA

http://dadang-saksono.blogspot.co.id/2010/07/syringe-pump.html

http://djokosoeprijanto.blogspot.co.id/2015/04/alat-syringe-pump.html

http://rasyanto.blogspot.co.id/p/syringe-pump.html

http://rasyanto.blogspot.co.id/p/syringe-pump.htm

http://www.psqh.com/janfeb07/smartpumps.html,

http://www.cypress.com/?rid=47866

http://amedevice.blogspot.com/2010/06/infusion-pump.html

20

Anda mungkin juga menyukai