PENDAHULUAN
1
g) Bagaimana SOP pemeliharaan dari alat syringe pump dan Infusion
pump
h) Bagimana trobleshooting dari alat syringe pump dan Infusion
pump
1.3 Batasan Masalah
1.4 Tujuan
1. Dapat memahami tentang alat syringe pump dan Infusion
pump
2. Dapat mengetahui fungsi dari syringe pump dan Infusion
pump
3. Mengetahui bagian-bagian dari syringe pump dan Infusion
pump
4. Mengetahu prinsip kerja dari syringe pump dan Infusion
pump
5. Mengetahu blok diagram dari syringe pump dan Infusion
pump
6. Mengetahui SOP pengoperasian alat syringe pump dan
Infusion pump
7. Mengetahui SOP pemiliharaan alat syringe pump dan
Infusion pump
8. Mengetahui troubleshooting alat syringe pump dan Infusion
pump
2
9. Untuk menjaga pemberian cairan parenteral sesuai
kebutuhan klien Infusion pump.
10.Mencegah kelebihan volume cairan yang diberikan Infusion
pump.
3
BAB II
PEMABAHASAN SYERINGE PUMP DAN INFUS PUMP
2.1 Syeringe Pump
Alat syringe pump merupakan suatu alat yang di gunakan untuk
memberikan cairan atau obat kepada kedealam tubuh pasien dalam
jangka waktu tertentu secara teratur . Secara khusus alat ini mentitik
beratkan atau memfokuskan pada jumlah cairan yang dimasukan
kedalam tubuh pasien, dengan satuan mililiter per jam (ml/h). Alat ini
menggunakan motor dc sebagai tenaga pendorong syringe yang berisi
cairan atau obat yang akan dimasukan kedalam tubuh pasien. Alat ini
menggunakan sistem elektronik mikroprosesor yang berfungsi dalam
pengontrolan dalam pemberian jumlah cairan ke tubuh pasien, sensor dan
alarm. Dalam sistem Mekanik yaitu dengan gerakan motor sebagai
tenaga pendorong.
Pada dasarnya pada syringe pump terdiri dari beberapa rangkaian
yaitu rangkaian pengatur laju motor (pendeteksi rpm), rangkaian
komparator, dan rangkaian sinyal referensi.
Motor akan berputar untuk menggerakkan spuit merespon sinyal
yang diberikan oleh rangkaian pengendali motor, tetapi putaran motor itu
sendiri tidak stabil sehingga perubahan - perubahan itu akan dideteksi
oleh rangkaian pendeteksi rpm. Sinyal yang didapat dari pendeteksi rpm
akan dibandingkan dengan sinyal referensi, dimana hasil dari
perbandingan tersebut akan meredakan ketidakstabilan motor. Motor
akan mengurangi lajunya jika perputarannya terlalu cepat dan sebaliknya
akan menambah kecepatan jika perputarannya terlalu pelan sehingga
didapatkan putaran motor yang stabil. Syringe pump didesain agar
4
mempunyai ketepatan yang tinggi dan mudah untuk digunakan. Syringe
pump dikendalikan dengan mikro computer / mikro kontrolir dan
dilengkapi dengan system alarm yang menyeluruh.
2.2 Fungsi Alat Syringe Pump
1. Memasukan cairan atau obat ke tubuh pasien dengan tingkat
akurasi yang tinggi.
2. Untuk mencegah periode kadar obat atau cairan yang
dimasukan, dimana Tingkat obat di dalam darah terlalu tinggi
atau terlalu rendah.
3. Menghindari penggunaan tablet yang dikarenakan pasien yang
mengalami kesulitan dalam meminum tablet.
2.3 Bagian-bagian dari Syringe Pump (Terumo model TE 331)
5
4.Cluth.
5.Slider.
6.Dial ; berfungsi untuk menaikan dan menurunkan nilai delivery
rame.
6
a. Occlusion Alarm; artinya alarm akan berbunyi jika terjadi
kemacetan pada proses pemasukan cairan kedalam tubuh
pasien.
b. Nearly Empty; artinya alarm akan berbunyi jika cairan yang
terdapat dalam syringe (suntikan) akan habis atau mendekati
habis.
c. Low Battery; alarm akan berbunyi jika tegangan dalam
baterai lemah sehingga perlu dilakukan pengisian kembali
(recharge).
d. (Flow Rate/Delivery Limit/Volume Del
2.4 Prinsip Kerja Syringe Pump
Alat syringe pump merupakan suatu alat yang di gunakan untuk
memberikan cairan atau obat kepada kedealam tubuh pasien dalam
jangka waktu tertentu secara teratur . Secara khusus alat ini
mentitikberatkan atau memfokuskan pada jumlah cairan yang
diamasukan kedalam tubuh pasien, dengan satuan mililiter per jam
(ml/h).
Alat ini menggunakan motor dc sebagai tenaga pendorong syringe
yang berisi cairan atau obat yang akan dimasukan kedalam tubuh pasien.
Alat ini menggunakan sistem elektronik mikroprosesor yang berfungsi
dalam pengontrolan dalam pemberian jumlah cairan ke tubuh pasien,
sensor dan alarm. Dalam sistem Mekanik yaitu dengan gerakan motor
sebagai tenaga pendorong.Pada dasarnya pada syringe pump terdiri dari
beberapa rangkaian yaitu rangkaian pengatur laju motor (pendeteksi
rpm), rangkaian komparator, dan rangkaian sinyal referensi.
Motor akan berputar untuk menggerakkan spuit merespon sinyal yang
7
diberikan oleh rangkaian pengendali motor, tetapi putaran motor itu
sendiri tidak stabil sehingga perubahan - perubahan itu akan dideteksi
oleh rangkaian pendeteksi rpm.
Sinyal yang didapat dari pendeteksi rpm akan dibandingkan
dengan sinyal referensi, dimana hasil dari perbandingan tersebut akan
meredakan ketidakstabilan motor. Motor akan mengurangi lajunya jika
perputarannya terlalu cepat dan sebaliknya akan menambah kecepatan
jika perputarannya terlalu pelan sehingga didapatkan putaran motor yang
stabil.
Syringe pump didesain agar mempunyai ketepatan yang tinggi dan
mudah untuk digunakan. Syringe pump dikendalikan dengan
mikrokontroller dan dilengkapi dengan system alarm yang menyeluruh.
8
2.5 Blok Diagram
9
2. Block Microcontroller / mikrokomputer / .CPU
3. Block Sensor
10
2.6 SOP Pengoperasian
11
h) Apabila alat mengalami trouble maka segera hubungi
teknisi.
2.8 TroubleShooting Syringe Pump
12
Syiring tidak terinstal Install ulang syiring
dengan benar
Alarm nut tidak Posisi nut tidak benar Atur posisi nut diatas
normal
9.3 V
13
2.9 Infusion Pump
Infusion pump adalah suatu alat untuk mengatur jumlah cairan /
obat yang masukkan kedalam sirkulasi darah pasien secara langsung
melalui vena. Nama lain Inffusion Pump adalah alat infus.
1. Alarm control
2. Pump sistem
3. Sensor tetesan
4. Kontrol gelembung udara
5. Pengatur jumlah tetesan
6. Display system
14
3.1 Blok Diagram Infuse Pump.
15
putaran. Proses kenaikan tegangan motor dilakukan oleh tipe switching
regulator untuk mengurangi kerugian tegangan yang hilang. Spesifikasi
tegangan dapat dipilih yaitu sebanyak 32 step.
Nurse call I/O circuit, nurse call relay dikontrol oleh sinyal nurse
call relay dari CPU atau signal run out of control stop.
Air in-line detection circuit, untuk mendeteksi keberadaan
gelembung pada pipa atau selang pada infus pump, untuk
mendeteksi the air in-line maka diigunakan ultrasonic sensor.
Delivery detection circuit, digunakan untuk mendeteksi berapa
besar tetesan yang sudah dikeluarkan atau diberikan. Tetesan pada
drip chamber dideteksi dengan infra red emitting element yang
terletak pada drop sensor probe.
Occlusion detection circuit, rangkaian ini berguna untuk
mendeteksi terjadinya penyumbatan saat terjadi tekanan internal
pada selang keluaran, dimana pendeteksian secara mekank diatur
pada bagian terendah dari fingger unit. Oclusion plunger yang
menggunakan magnet akan mendeteksi posisi yang berubah
dikarenakan oleh bergeraknya tabung / selang.
Door detection circuit, mendeteksi keadaan door, dimana akan
terdeteksi oleh magnet yang dipasang pada pintu dan semua bagian
element dihubungkan pada display circuit.
Fail safe circuit, berguna untuk mengetahui keadaan bekerjanya
control circuit dan display circuit board CPU yang akan digunakan
untuk berkomunikasi dengan bagian lain pada saat status operasi
dengan CPU.
16
Gambar : Skema kerja infus pump
3.3 Hal yang perlu di perhatikan.
1. Tegangan
2. Jumlah tetesan / menit
3. Display
4. Control system
5. Lakukan pemeliharaan sesuai jadwal
6. Lakukan pengujian dan kalibrasi 1 tahun sekali
17
6. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke
posisi ON
7. Cek fungsi alarm
8. Lakukan pemanasan secukupnya
9. Perhatikan protap pelayanan
10.Beritahukan kepada pasien mengenai tindakan yang akan
dilakukan
11.Alirkan cairan infus ke infusion set sampai tak ada gelembung
udara
12.Tentukan jumlah tetesan permenit
13.Set alarm pada posisi ON
14.Lakukan tindakan
15.Setelah tindakan selesai, matikan alat dengan menekan/memutar
tombol ON/OFF ke posisi OFF
16.Lepaskan hubungan alat dari catu daya
17.Lepaskan infusion bag dan lepaskan slang-slang infus. Pastikan
bahwa infusion pump dalam kondisi baik dan dapat difungsikan
pada pemakaian berikut
18.Pasang penutup debu
19.Simpan infusion pump di tempatnya
20.Catat beban kerja – dalam jumlah pasien.
18
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Syringe Pump adalah perangkat medis yang digunakan untuk
memberikan cairan ke dalam tubuh pasien dalam jumlah besar atau
kecil, dan dapat digunakan untuk memberikan nutrisi atau obat -
seperti insulin atau hormon lainnya, antibiotik, obat kemoterapi, dan
penghilang rasa sakit. dengan cara yang terkendali.
Pada infuse pump lebih teratur pemberian cairan pada pasien secara
lansung dan bisa di kontol otomatis dari pada infuse manual.
Prinsip kerja lebih akurat bila di bandingka dngan infuse manual.
Prinsip kerja bisa mengontrol gelembung udara yang ada di dalam
slang secara otomatis.
3.2Saran
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi
bahasan dalam makalah ini,tentunya banyak kekurangan dan
kelemahan karena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau
refrensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini kami
banyak berharap kepada para pemmbaca yang budiman memberikan
kritik saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis para
pembaca khusus pada penulis.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://dadang-saksono.blogspot.co.id/2010/07/syringe-pump.html
http://djokosoeprijanto.blogspot.co.id/2015/04/alat-syringe-pump.html
http://rasyanto.blogspot.co.id/p/syringe-pump.html
http://rasyanto.blogspot.co.id/p/syringe-pump.htm
http://www.psqh.com/janfeb07/smartpumps.html,
http://www.cypress.com/?rid=47866
http://amedevice.blogspot.com/2010/06/infusion-pump.html
20