Anda di halaman 1dari 3

RANCANG BANGUN HYPO-HYPERTHERMIA

BERBASIS ARDUINO

DISUSUN OLEH :
DWI LIANA AFANTI
P2.31.38.1.17.018

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV


TEKNOLOGI REKAYASA ELEKTROMEDIS
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin berkembangnya teknologi, maka semakin banyak pula
terciptanya alat-alat kesehatan yang serba modern dan otomatis. Peralatan
kesehatan sebagai bagain dari alat elektromedik juga mengalami modernisasi,
salah satunya alat hypo-hyperthermia yang berfungsi untuk menstabilkan suhu
tubuh bagi pasien yang menderita penyakit hipotermia dan hyperthermia 
Selama proses operasi biasanya suhu pasien akan berubah secara drastis hal
tersebut yang mengakibatkan pasien menderita hypothermia atau hiperthermia.
Ketika pasien mengalami hypothermia beberapa fungsi organ vital akan menurun
kinerjanya sehingga sangat berbahaya bagi pasien yang menjalani operasi.
Sedangkan ketika pasien mengalami hyperthermia pasien akan mengalami
kejang-kejang. Untuk mencegah hal tersebut maka digunakan alat hypo-
hyperthermia untuk menjaga suhu badan pasien tetap stabil selama proses operasi
dan setelah operasi.
Blanket roll III dengan merek CSZ adalah salah satu alat hypo-
hyperthermia yang berfungsi untuk menjaga suhu normal tubuh pasien tetap stabil
dan mencegah pasien mengalami perubahan suhu tubuh secara drastis. Alat ini
menggunakan sistem aliran air yang berguna untuk mengirimkan suhu panas
ataupun dingin dari alat menuju selimut yang digunkan untuk menstabilkan suhu
tubuh pasien.
Umumnya di rumah sakit hanya ada blanket warmer yang berfungsi untuk
menstabikan suhu pasien yang mengalami hypothermia sedangkan untuk pasien
yang mengalami hypothermia menggunakan alat cooling blanket. Hanya beberapa
rumah sakit saja yang telah menggunakan alat hypo-hyperthermia sebagai
penanganan penyakit hypothermia dan hyperthermia. Dari latar belakang yang
telah diuraikan diatas maka penulis ingin menyajikan tugas akhir dengan judul:
“Rancang Bangun Hypo-Hyperthermia Berbasis Arduino”

1.2 Rumusan Masalah


Beberapa rumusan masalah yang digunakan dalam penelitian adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana cara membuat rancangan alat hypo-hyperthermia?
2. Bagaimana uji fungsi alat hypo-hyperthermia?

1.3 Jenis Penelitian


Research and Development (RnD)
Contoh Kutipan Langsung dan Tidak Langsung

1. Kutipan Langsung

Hipotermi dapat diartikan suhu tubuh kurang dari 360C (Guyton &
Hall dalam Suindrayasa, 2017). Hasil penelitian Setiyanti (2016) di RSUD
Kota Salatiga, menyebutkan jumlah pasien pasca anestesi hampir 80%
mengalami kejadian hipotermi. Sedangkan penelitian Dinata (2015) di Rumah
Sakit Hasan Sadikin Bandung menyebutkan hipotermi post operasi dengan
general anestesi pada pasien paediatrik mencapai 9,3%-66,7%. Pasien
paediatrik memiliki luas permukaan tubuh perkilogram berat badan lebih luas
dibandingkan pasien dewasa sehingga proses pelepasan panas lebih mudah
(Suanda, 2014). Hipotermi post operasi dapat menyebabkan distritmia
jantung, mengganggu penyembuhan luka operasi, menggigil, syok dan
penurunan tingkat kenyamanan pasien (Nicholson, 2013).

2. Kutipan Tidak Langsung

Untuk menangani hipotermi efek pasca operasi ini perlu digunakan


alat untuk menghangatkan tubuh baik internal maupun eksternal. Secara
eksternal dapat menggunakan alat Blanket Warm dan Blanketrol. Blanket
Warm yaitu selimut khusus bertekanan udara yang dirancang untuk
memberikan kehangatan dan kenyamanan bagi pasien. Blanketrol merupakan
alat untuk menstabilkan suhu pasien post operasi yang menggunakan air
sebagai media penghantar panas.

Daftar Pustaka

(No Title). (n.d.). Retrieved March 23, 2020, from


http://eprints.ukh.ac.id/id/eprint/72/1/ST181028 ARTIKEL ILMIAH ISWATUN
YULIYANTINI.pdf

Anda mungkin juga menyukai