Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dwi Liana Afanti

NIM : P23138117018

Ultrasonografi (USG) untuk Ibu Hamil


Saat ini teknologi yang digunakan untuk memantau kesehatan janin berkembang
pesat, salah satunya adalah penggunaan teknologi USG (USG). Ultrasonografi
merupakan cara bagi dokter kandungan dan ginekolog untuk melihat atau mencatat
aktivitas dan perkembangan bayi di dalam kandungan. USG / USG adalah alat atau
pemeriksaan pembantu dalam bidang kedokteran, yang menggunakan gelombang
suara / USG frekuensi tinggi untuk menghasilkan citra. Keuntungan yang didapatkan
ketika USG adalah untuk melakukan pemeriksaan non-traumatic (tanpa menimbulkan
rasa sakit) dan non-invasif (tanpa menimbulkan efek samping).
USG memiliki banyak manfaat selama kehamilan, terutama di bulan ketiga
kehamilan, Anda dapat memeriksa apakah ada kehamilan; di bulan kedua dan ketiga
kehamilan, Anda dapat menilai apakah Anda perlu memeriksa kelainan pada janin, jenis
kelamin, dan komplikasi.
Saat melakukan pemeriksaan USG, terdapat sebuah bagian alat yang disebut
tranducer, yang dapat mengeluarkan suara berfrekuensi tinggi dan menghasilkan
gelombang suara yang akan menentukan ukuran, bentuk, dan organ. Gambar yang
dihasilkan oleh informasi ini akan ditampilkan di layar komputer dan dokter akan
menjelaskan bentuk gambar tersebut. Bahkan USG dapat membantu mendiagnosis
kondisi tertentu.
Selain itu, USG juga dapat digunakan untuk mengetahui jumlah kehamilan, usia
kehamilan, lokasi kehamilan, lokasi bayi, letak plasenta, ditemukannya kelainan
bawaan, jumlah cairan ketuban dalam cairan ketuban, dan perkembangan janin di dalam
rahim. Penelitian terhadap ibu hamil yang telah menjalani pemeriksaan USG selama 30
tahun menunjukkan bahwa tidak ada efek samping yang merugikan perkembangan fisik
dan intelektual janin. Oleh karena itu, USG termasuk dalam kategori aman.
Peralatan USG menggunakan gelombang suara sebagai pengganti sinar-X atau
gelombang radiasi seperti pemeriksaan radiologi lainnya. Hal ini membuat USG aman
bagi pasien dan bayi yang belum lahir. Frekuensi suara yang dapat didengar telinga
manusia adalah 16.000-20.000 siklus per detik (Hertz (Herzt)), sedangkan peralatan
ultrasonik menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dari 20.000 Hz. Pada frekuensi
inilah citra ultrasound dihasilkan. Karena itu, dalam kebidanan atau rahim, kita bisa
melihat seluruh bagian janin, termasuk organ dalam dan dalam. Sekalipun kita hanya
menggunakan ultrasound dua dimensi, kita dapat melihat semua informasi ini. Dengan
perkembangan teknologi, teknologi USG 3D dan 4D telah dikembangkan untuk
menghasilkan gambar yang lebih jelas dan lebih baik.
Wanita hamil tidak memiliki persiapan khusus untuk pemeriksaan USG. Jika
masih dalam tahap awal kehamilan, biasanya bunda akan terus menahan kencing agar
bisa melihat dengan jelas kantung awal kehamilan. Ada probe USG transvaginal yang
dapat mendeteksi kehamilan awal dan biasanya lebih efektif pada pasien obesitas. Jika
USG transvaginal, kandung kemih harus kosong. Jika kehamilan terjadi pada trimester
kedua dan ketiga kandung kemih harus dikosongkan selama USG perut. Setelah itu
dapat dilakukan USG.
Ada beberapa jenis USG berdasarkan hasil gambarnya yaitu:

 USG 2D.
Citra yang dihasilkan berbentuk penampang dan longitudinal (citra planar),
hanya dokter yang memahami citra yang masih dapat menilai perkembangan
janin dan mendeteksi adanya kelainan.
 USG 3D.
Sama halnya dengan 2D, tetapi memiliki bidang koronal tambahan, sehingga
gambar lebih halus dan seperti aslinya Dari segi warna, orang awam (sabar)
dapat memahami gambar dan mendeteksi janin yang lupa dengan lebih jelas.
 USG 4D.
Sama seperti 3D, tetapi dengan gerakan seperti video. Jika dulu USG 4D masih
tergolong mahal, sekarang hampir semua rumah sakit swasta dan dokter
kandungan dan ginekolog menggunakan USG 4D, sehingga tidak semahal dulu.

Anda mungkin juga menyukai