Disusun oleh :
Kelompok 4
Erni 40118004
TASIKMALAYA
2019-2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curah kan kepada baginda tercinta kita iaitu Nabi Muhamad SAW yang kita nanti-
natikan syafaatnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Epidemiologi dengan judul “Katarak
Senilis”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
Epidemiologi kami Ibu Nur Lina, S.KM., MKes yang telah membimbing kami dalam menulis
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL......................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................1
1.2 Tujuan penulisan makalah.................................................................................................................2
1.3 Manfaat..............................................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORITIS..................................................................................................................3
2.1 Penyakit atau masalah kesehatan yang diambil.................................................................................3
2.2 Definisi Katarak Senilis.....................................................................................................................3
2.3 Penyebab Katarak Senilis.................................................................................................................4
2.4 Patofisiologi Katarak Senilis.............................................................................................................4
BAB III ANALISIS EPIDEMIOLOGI.......................................................................................................6
3.1 Distribusi Katarak Senilis..................................................................................................................6
3.2 Frekuensi kasus kejadian...................................................................................................................7
3.3 Determinan Katarak Senilis.............................................................................................................12
3.4 Program Pemerintah........................................................................................................................13
BAB IV PENUTUP...................................................................................................................................15
4.1 Kesimpulan......................................................................................................................................15
4.2 Saran................................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................16
ii
DAFTAR TABEL
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Puspita et al., 2019) dengan judul
penelitian “Profil Pasien Katarak Senilis Pada Usia 40 Tahun Keatas di RSI Siti Rahmah
Tahun 2017” menyimpulkan bahwa hasil dari 80 responden sebanyak 40 orang (50%) berada
pada rentang usia 60-69 tahun, sebanyak 42 orang (52.5%) pasien adalah laki-laki, sebanyak
31 orang (38,8%) pasien dengan pendidikan SMA dan sebanyak 35 orang (43,8%) pasien
bekerja sebagai swasta. Secara umum pasien paling banyak berada pada usia 60-69 tahun,
jenis kelamin paling banyak adalah laki-laki, pendidikan paling banyak SMA dan paling
banyak pasien adalah swasta.
Sedangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Hasmeinah et al., 2012) dengan
judul “Hubungan Angka Kejadian Katarak Senilis dengan Hipertensi di Poliklinik Rawat
Jalan RSMP Periode Januari-Desember 2010” menyimpulkan bahwa Hasil penelitian
menunjukkan bahwa jumlah pasien katarak di 2010 adalah 384 pasien terdaftar dalam catatan
medis rawat jalan Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dengan prevalensi 78,6% pikun
katarak. Insiden katarak pada kelompok usia kebanyakan = 50 tahun (81,5%) dan pasien
katarak sebagian besar pada wanita (53,9%).
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah Agar kita dapat mengetahui factor
penyebab Katarak Senilis.
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
3
2.3 Penyebab Katarak Senilis
Penyebabnya sampai sekarang tidak diketahui secara pasti. Namun, diduga katarak
senilis terjadi karena:
1) Proses pada nukleus
Oleh karena serabut-serabut lensa yang terbentuk lebih dahulu selalu terdorong ke
tengah maka serabut-serabut lensa bagian tengah akan menjadi lebih padat
(nukleus), mengalami dehidrasi, penimbunan ion kalsium (Ca) dan sklerosis. Pada
nukleus ini kemudian terjadi penimbunan pigmen. Pada keadaan ini lensa menjadi
kurang hiperarah metropi.
2) Proses pada korteks
Timbul celah-celah di antara serabut serat lensa, yang berisi air dan penimbunan
ion Ca sehingga lensa menjadi lebih tebal, lebih cembung dan membengkak
menjadi lebih miopi.
[CITATION Nit17 \l 1033 ]
Pada keadaan normal lensa mata bersifat bening. Seiring dengan pertambahan
usia lensa mata dapat mengalami perubahan warna menjadi kuning keruh atau coklat
keruh. Proses ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan (pandangan
kabur/buram) pada seseorang.
4
Kekeruhan lensa ini mengakibatkan lensa tidak transparan dan terjadi perubahan
indeks refraksi lensa, sehingga pupil akan berwarna putih atau abu-abu. Pada mata
akan tampak kekeruhan lensa dalam bermacam-macam bentuk dan tingkat kekeruhan
ini juga dapat ditemukan pada berbagai lokalisasi di lensa seperti korteks, nukleus,
dan subkapsularis posterior [ CITATION Eff171 \l 1033 ]
5
BAB III
ANALISIS EPIDEMIOLOGI
6
perempuan. Dengan pekerjaan yang berbeda-beda seperti wiraswasta, PNS, IRT,
Mahasiswa dll.
Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh (Hasmeinah et al., 2012) data
diambil dari semua rekam medik rawat jalan bagian mata pasien katarak di Rumah
Sakit Muhammadiyah Palembang Periode Januari– Desember 2010. Jumlah sampel
pada penelitian ini adalah sebanyak 384 orang diperoleh penderita katarak senilis 302
orang dan yang tidak menderita katarak senilis 82 orang. Dari jumlah sampel 384
orang ini terdiri dari 117 orang pasien laki-laki dan 207 orang pasien perempuan.
7
2. diperoleh hasil dari 80 pasien katarak senilis,sebanyak 11 orang (13.8%)
berada pada rentang usia 40-49 tahun. 19 orang (23,8%) berada pada rentang
usia 50-59 tahun. 40 orang (50%) berada pada rentang usia 60-69 tahun. 9
orang (11,3%) berada pada rentang usia 70-79 tahun daan 1 orang (1,3%)
berada pada rentang usia ˃79 tahun di RSI Siti Rahmah Padang tahun 2017
(Puspita et al., 2019)
Tabel 2. Karakteristik Usia Responden menurut (Puspita et al., 2019)
3. Dari jumlah sampel 384 orang diperoleh umur lebih tinggi atau sama dengan
50 tahun sebanyak 313 orang (81,5%) yang menderita katarak. sedangkan
yang berumur < 50 tahun sebanyak 71 orang (18,5%) (Hasmeinah et al.,
2012)
Tabel 3. Karakteristik Usia Responden menurut (Hasmeinah et al., 2012)
8
Tabel 4. Frekuensi Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin menurut
[ CITATION Eff171 \l 1033 ]
Pria 16 53,3%
Wanita 14 46,7%
Total 30 100
9
3. Berdasarkan jenis kelamin dari jumlah 384 sampel diperoleh berjenis
kelamin laki-laki lebih sedikit sebanyak 177 orang (46,1%) dibandingkan
yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 207 orang (53,9%) (Hasmeinah
et al., 2012)
C. Berdasarkan pekerjaan
1. Hasil penelitian yang dilakukan (miranty aditya hadini,dkk,2016) analisis
data menunjukan bahwa dari 140 responden terdapat 39 orang (27,3) pada
responden kelompok kasus dengan pekerjaan berada di luar gedung memiliki
risiko tinggi menderita penyakit katarak dan 31 orang (22,1%) responden
dengan pekerjaan berada di dalam gedung memiliki risiko rendah menderita
katarak senilis. Pada kelompok kontrol responden dengan pekerja di luar
gedung terdapat 21 orang (15%) memiliki resiko tinggi untuk menderita
katarak senilis dan yang memiliki risiko rendah terdapat 49 orang [ CITATION
Eff171 \l 1033 ]
Hasil uji statistik didapatkan nilai odds ratio sebesar 2,935 dengan tingkat
kepercayaan 95% nilai OR berada pada interval 1,464-5,885 menunjukan
bahwa responden dengan risiko tinggi lokasi pekerjaan berada di luar gedung
lebih berisiko 2,935 kali lebih besar menderita katarak senilis dibandingkan
dengan responden yang memiliki risiko rendah yaitu pekerja di dalam
gedung[ CITATION Eff171 \l 1033 ]
10
Tabel 7. Analisis Hubungan Lokasi Pekerjaan dengan Kejadian
Katarak Senilis menurut (Effendi, 2017)
Jumlah
Lower Upper
n % N % n %
11
3.3 Determinan Katarak Senilis
Determinan adalah menunjuk kepada factor penyebab dari suatupenyakit /
masalah kesehatan baik yang menjelaskan Frekwensi, penyebaran ataupun yang
menerangkan penyebab munculnya masalah kesehatan itu sendiri. Dalam hal ini ada 3
langkah yang lazim dilakukan yaitu :
a. Merumuskan Hipotesa tentang penyebab yang dimaksud.
b. Melakukan pengujian terhadap rumusan Hipotesa yang telah disusun.
c. Menarik kesimpulan.
Factor penyebab dari penyakit katarak senilis adalah :
1. Usia
Semakin meningkatnya usia, maka sifat lensa sebagai salah satu organ tubuh
juga akan ikut berubah. Perubahan yang terjadi salah satunya ialah
meningkatnya kemampuan lensa untuk menghamburkan cahaya matahari.
Tidak hanya pada lensa, penyebaran cahaya matahari juga terjadi secara
intraokular, dan ini juga meningkat secara eksponensial sesuai dengan
peningkatan usia. Perubahan ini secara nyata dimulai dari usia 40 tahun,
kemudian meningkat hingga 2 kali lipat saat usia 65 tahun, dan mencapai 3
kali lipat pada usia 77 tahun. (Puspita et al., 2019)
menurut hasil penelitian Survei Kesehatan Indera Penglihatan dan
Pendengaran oleh Depkes, yaitu prevalensi katarak pada kelompok usia 19-54
tahun 3,5%, pada kelompok 55-64 tahun sebesar 33,4%, dan pada kelompok
65 tahun ke atas sebesar 62,2% (Hasmeinah et al., 2012)
2. Pekerjaan
12
Berdasarkan hasil Riskesdas (2013) beberapa pekerjaan yang cukup berisiko
untuk terjadinya katarak di antaranya adalah petani, buruh dan nelayan. Hal
ini sejalan dengan pekerjaan responden pada data penelitian diatas, responden
kebanyakan adalah sebagai pekerja swasta yang bekrja diluar rumah jenis
pekerjaan yang berada diluar gedung dikaitkan dengan paparan sinar
ultraviolet langsung
13
m, kemitraan dan kolaborasi dengan masyarakat , PKK, LSM, dan swasta dan juga pe
ran serta mahasiswa melalui kegiatan KKN dan siswa sekolah melalui kegiatan UKS.
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan makaah ini dapat disimpulkan bahwa Katarak senilis atau age-related
cataract adalah katarak yang paling sering ditemukan diantara jenis katarak lainnya.
Lima puluh satu persen (51%) kebutaan diakibatkan oleh katarak. Factor penyebab
dari katarak senilis ini adalah :
1. Usia
Semakin meningkatnya usia, maka sifat lensa sebagai salah satu organ
tubuh juga akan ikut berubah.
2. Pekerjaan
Jenis pekerjaan yang memiliki resiko besar terkena katarak senilis adalah
para pekerja yang berada diluar ruangan
jenis kelamin tidak dianggap sebagai faktor risiko terjadinya katarak senilis karena
akibat perbedaan demografi penduduk dan berdasarkan studi epidemiologi disebutkan
bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat kejadian katarak pada pasien laki-laki
maupun perempuan.
Program pemerintah yang dilakukan dengan judul “Kami datang penglihatan terang”
dengan strategi pertama pemberdayaan masyarakat, kedua skrining katarak dan ketiga
dilakukan pola pendekatan.
4.2 Saran
Dengan adanya makalah ini disaran untuk para pembaca lebih memperhatikan
kesehatan mata terutama para masyarakat lanjut usia yang sering bekerja diluar
ruangan agar menggunakan kacamata sebagai pelindung dari paparan sinar ultraviolet
agar dapat meminimalisir terjadinya penyakit katarak senilis.
15
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, I. K. (2017). Frevalensi dan Faktor Resiko Usia dan Visus Sebelum Operasi dengan
Kejadian Komplikasi Intraoperatif pada Operasi EKEK Pasien Katarak Senilis Di RSUP
Fatmawati Tahun 2015-2017. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Lukman Fauzi, L. A. (2016). Skrining Kelainan Refraksi Mata pada Siswa Sekolah Dasar
Menurut Tanda dan Gejala. Journal of Health Education, 78-84.
Hasmeinah, H., Ansori, I. Z., & Meidawaty, D. S. (2012). Hubungan Angka Kejadian Katarak
Senilis dengan Hipertensi di Poliklinik Rawat Jalan RSMP Periode Januari-Desember 2010.
Syifa’ MEDIKA: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 2(2).
https://doi.org/10.32502/sm.v2i2.1437
Jarrakpos.com. (2020). Wagub Cok Ace Presentasikan Program Inovatif “Kami Datang
Penglihatan Terang.” https://www.google.com/amp/s/jarrakpos.com/13/07/2020/wagub-
cok-ace-presentasikan-program-inovatif-kami-datang-penglihatan-terang/amp/
Kementerian Kesehatan RI. (2014). InfoDatin PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTRIAN
KESEHATAN RI Situasi Gangguan Penglihatan dan Kebutaan.
https://www.academia.edu/19211120/46888189_katarak_senilis
Puspita, R., Ashan, H., & Sjaaf, F. (2019). Profil Pasien Katarak Senilis Pada Usia 40 Tahun
Keatas di RSI Siti Rahmah Tahun 2017. Health & Medical Journal, 1(1), 15–21.
https://doi.org/10.33854/heme.v1i1.214
16