Kelompok 1
Dimas Rizko S. 1502101010015
M. Fathur R 1502101010036
Varhanno K.K 1502101010007
Khalid Kurdi 1502101010025
Reka Fitria 1502101010069
1. AUTOMATIC SNELLEN CHART
PROYEKTOR
Fungsinya:
Kartu Snellen adalah sebuah kartu untuk
mengukur Visus (Visual Acuity). Visus
menggambarkan kemampuan seseorang untu
k melihat dan mengidentifikasi suatuobjek.
Oleh karena itu, pemeriksaan Visus merupa
kan suatu pemeriksaan yang paling sering
dilakukan untuk melihat fungsi penglihatan
seseorang, visus juga termasuk metoda yang
rutin dan standar untuk menentukan keadaan
media okuler (kornea, lensa dan vitreous) dan
fungsi pathway penglihatan dari retina sampai
otak.
Prinsip Kerja
Fungsinya:
Fungsinya sama dengan
di atas untuk pemeriksaan
visus, tetapi
menggunakkan media
LCD. Ada juga yang lain
yang menggunakkan
media visual light box.
Dilengkapi dengan
remote control untuk
pemilihan gambar yang
akan ditampilkan.
prinsip Kerja
Fungsinya:
Phoropter adalah instrumen
untuk mengukur ametropias,
phorias dan amplitudo
akomodasi mata, yang terdiri
dari berbagai lensa coba yang
berbeda digunakan menilai
refraksi mata selama
pengujian penglihatan,
sehingga diketahui kesalahan
bias pasien dan menentukan
resep kacamatanya.
prinsip Kerja
Fungsinya:
Adalah instrumen yang
digunakan untuk
memeriksa penyakit/
kelainan pada mata yang
tidak bisa dilihat dengan
mata telanjang, ada yang
mengartikan sama dengan
mikroskop mata.
Prinsip Kerja
Fungsinya:
Adalah instrumen yang dikendalikan
komputer yang digunakan selama
pemeriksaan mata untuk
memberikan pengukuran yang
objektif kesalahan bias seseorang
dan resep untuk kacamata atau lensa
kontak, mengukur kekuatan refraksi
kornea secara otomatis. Hal ini
dicapai dengan mengukur
bagaimana cahaya berubah karena
memasuki mata seseorang.
prinsip Kerja
Fungsinya:
Adalah instrumen optik yang
digunakan untuk mengukur
kekuatan lensa (Dioptri),
mengetahui arah base lensa
prisma dan mengetahui titik
fokus sebuah lensa.
prinsip Kerja
Fungsinya:
Alat pengukur tekanan
bola mata (Tekanan Intra
Okuler) secara otomatis,
tanpa menyentuh bola
mata. Terutama
digunakan untuk
pengendalian penyakit
glaukoma.
Prinsip Kerja
Fungsinya:
Instrumen ini digunakan
untuk memeriksa lapang
pandangan yang
terganggu dan
mengevaluasi penglihatan
perifer, terutama untuk
pencegahan dan
pengawasan penyakit
glaukoma.
prinsip Kerja
• Tipe stimulus yang digunakan pada perimetri klinis berupa titik-
titik cairaya dengan beragam diasreter dan intensitas yang telah
ditetapkan sebelumnya' Faktor lain yang mempengaruhi persepsi
terhadap stimulus antara lain lamanya waktu stimulus diberikan,
warna stimulus, latar betakangnya dan teknik yang digunakan serta
kondisi mata pasien. Intensitas cahaya absolut diukw dalam unit
luminasio disebut apostilbs, sensitivitas cahaya yang diukur
digambarkan dalam unit logaritna dan dinyatakan sebagai desibel
(dB), ini menunjukan suatu hubungan yang lebih linier antara
persepsi visual dan perubahan intensitas cahaya. Satu desibel adatah
0,1 log-unit, jadi l0 dB mewakili suatu penurunan l0 kali lipat dari
stimulus maksimum pada perimeter spesifik tertentu. Log-unit dan
desibel merupakan unit-unit relative, dan intensitas stimulus yang
dihasilkan tidak sama untuk semlxr instrumen perimelql.
9. OPTICAL COHERENCE
TOMOGRAPHY (OCT)
Fungsinya:
Adalah instrumen
teknologi tinggi yang
melakukan pencitraan
resolusi tinggi cross-
sectional. OCT
mempunyai analogi yang
hampir sama dengan
pencitraan USG, kecuali
bahwa ia menggunakan
cahaya, bukan gelombang
us.
prinsip Kerja
Fungsinya:
Retinoscope adalah
teknik untuk
mendapatkan
pengukuran yang
objektif dari
kesalahan bias mata
pasien
Prinsip kerja
Fungsinya:
adalah instrumen presisi
optik digital yang
digunakan untuk
mengukur jarak antara
pupil manusia dalam
proses optometri untuk
pas kacamata.
Prinsip Kerja