Anda di halaman 1dari 10

TUGAS VIROLOGI

“Koleksi, Penanganan, dan Transportasi Spesimen dari Pasien


Terduga COVID-19”
Dosen Pengampu: Maria Tuntun Siregar, S.Pd.,M.Biomed.

Oleh:
Kania Fhara Ramanandita
1913353026

SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

2020
Apa itu COVID-19?

Tanggal 11 Februari 2020, WHO mengumumkan nama resmi untuk penyakit yang disebabkan
oleh Corona virus jenis baru yang menimbulkan wabah di Wuhan, Provinsi Hubei, China pada
akhir tahun 2019. Nama resmi penyakit tersebut adalah COVID-19 yang merupakan akronim
dari ‘CO’ yakni ‘corona’, ‘VI’ untuk ‘virus’, dan ‘D’ untuk ‘disease’ atau penyakit. Virus
penyebabnya dinamakan SARS-CoV2 (sebelumnya disebut sebagai 2019-nCOV).

Coronavirus adalah termasuk kelompok virus yang umumnya menginfeksi saluran pernafasan
pada hidung, sinus, atau tenggorokan bagian atas. Kelompok virus ini sudah ada sejak lama dan
kebanyakan tidak berbahaya, tetapi sebagian kecil jenisnya dapat menyebabkan infeksi yang
berisiko pada kematian, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS).
Pengambilan sampel, penanganan dan transportasi sampel dari pasien

terduga Covid-19:

1. Swab Test-PCR
 Jenis sampel dan nama pemeriksaan:

Dengan pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) menggunakan sampel lendir


yang berasal dari Nasopharyngeal swab dan Oropharyngeal swab:

Virus Corona penyebab COVID-19 merupakan virus yang memiliki materi genetik RNA
(ribonucleic acid), deteksi virus ini dengan tes PCR akan diawali dengan proses konversi
(perubahan) RNA yang ditemukan di sampel menjadi DNA.

Proses mengubah RNA virus menjadi DNA dilakukan dengan enzim reverse-


transcriptase, sehingga teknik pemeriksaan virus RNA dengan mengubahnya dulu
menjadi DNA dan mendeteksinya dengan PCR disebut reverse-transcriptase polymerase
chain reaction (RT-PCR).

Setelah RNA diubah menjadi DNA, barulah alat PCR akan melakukan amplifikasi atau
perbanyakan materi genetik ini sehingga bisa terdeteksi. Hasilnya, akan didapat positive
control dengan gambaran kurva sigmoid, sedangkan negative control tidak terbentuk
kurva (mendatar saja).

RT-PCR merupakan diagnosis pasti virus COVID-19.

 Syarat sampel yang baik:

1. Sampel tidak boleh terkontaminasi.

2. Identitas sampel harus lengkap, meliputi: nama, umur, jenis kelamin, dan jenis
pemeriksaan.

3. Volume yang diambil sesuai yang dibutuhkan dan disimpan dalam tabung berisi VTM.

4. Sampel harus ditempatkan dengan aman untuk dibawa ke laboratorium.

5. Pengiriman sampel secepat mungkin untuk menghindari kerusakan sampel.


 Cara pengambilan sampel yang benar:
Sebelum kegiatan pengambilan spesimen dilaksanakan, harus memperhatikan universal
precaution atau kewaspadaan universal untuk mencegah terjadinya penularan penyakit
dari pasien ke paramedis maupun lingkungan sekitar.
Hal tersebut meliputi :
1. Cuci tangan dengan menggunakan sabun/desinfektan sebelum dan sesudah tindakan.
2. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), minimal yang harus digunakan :
a. Masker N95/respirator partikulat
b. Sarung tangan
c. Pelindung wajah atau mata/face shield
d. Baju/coat/gaun/apron
e. Tutup kepala
f. Sepatu tertutup atau memakai cover shoes

3. Alat dan bahan pengambilan spesimen :

a. Virus Transport Media (VTM)


b. Tongue Spatel
c. Swab Dacron
d. Ice pack dan Cold Box
e. Label nama
f. Gunting
g. Alkohol 70%
h. Parafilm
i. Form Pengambilan Spesimen
4. Daftar nama pasien (supaya saat pengambilan tidak terjadi kesalahan)

Nasopharyngeal swab:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dan menggunakan APD lengkap.
2. Pastikan identitas pasien yang hendak dilakukan tes sesuai dengan blanko pasien.
3. Pasien akan diminta duduk di kursi dan menghembuskan napas melalui hidung guna
memastikan tidak ada sumbatan.
4. Selanjutnya, pasien diminta untuk mendongakkan kepala dan tenaga kesehatan akan
memasukkan alat swab (flocked swab) ke dalam lubang hidung hingga mentok ke bagian
belakang hidung atau nasofaring. Alat ini berukuran sekitar 15 sentimeter dengan ujung
kapas, menyerupai cotton bud.
5. Kemudian, tenaga kesehatan akan memutar alat swab dengan pelan dan beberapa kali
selama sekitar 15 detik di bagian dalam belakang hidung. Gunanya agar cairan terserap
sempurna. Selama proses ini Anda akan merasa sedikit tidak nyaman.
6. Sampel cairan pasien kemudian langsung ditempatkan di sebuah tabung kecil khusus
(cryotube) yang berisi VTM.
7. Cryotube kemudian dililit dengan parafilm dan dimasukkan ke dalam plastik klip. Jika
ada lebih dari 1 pasien, plastik klip dipisahkan untuk menghindari kontaminasi silang.

Oropharyngeal swab (e.g., throat swab):


1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dan menggunakan APD lengkap.
2. Pastikan identitas pasien yang hendak dilakukan tes sesuai dengan blanko pasien.
3. Pasien akan diminta membuka mulut lebar-lebar.
4. Lalu, petugas kesehatan akan memasukkan alat swab ke dalam mulut hingga mencapai
bagian belakang tenggorokan. Alat swab tidak diperkenankan menyentuh lidah pasien.
5. Setelahnya, petugas kesehatan memutar alat swab dengan pelan dan beberapa kali,
selama sekitar 15 detik.
6. Lalu, petugas kesehatan memasukkan alat swab ke cryotube yang berisi VTM.kemudian
ditutup rapat.
Keterangan: Swab sintetik berbahan Dacron dengan gagang plastik. Jangan memakai
swab calcium alginate swabs atau swab gagang kayu : karena dapat mengandung bahan
yang menginaktivasi virus dan menghambat proses PCR.

 Penanganan sampel yang benar, apakah langsung diperiksa atau dikirim:


 Pada spesimen swab hidung dan tenggorokan, spesimen dikirim ke laboratorium
karena akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan RT-PCR.

 Ketika dikirim ke laboratorium, spesimen juga diberi carian antibiotik dan


antifungi agar tidak tercemar bakteri maupun jamur.
 Packing sampel:
Penerimaan spesimen tidak hanya satu spesimen saja namun minimal 3 spesimen dari 1
pasien. Hal tersebut dibutuhkan untuk mengetahui perkembangan kondisi kesehatan,
apakah status pasien masih positif atau sudah negatif selama 3 hari berturut-turut.
Syarat wadah sampel:
1. Wadah terbuat dari bahan yang innert (tahan terhadap reaksi kimia).
2. Wadah tidak mudah bocor.
3. Wadah tidak mudah pecah.
4. Wadah bersih.
 Transportasi sampel:
 Sampel spesimen swab hanya memiliki waktu pengiriman 72 jam dengan
ketetapan suhu sekitar 1,5 - 4,5 derajat celcius. Pada proses pengiriman, spesimen
di simpan dalam cooler box untuk menjaga suhunya tetap 2 – 8 ºC.
 Jika lebih dari 72 jam / 3 hari spesimen dibekukan pada suhu -70 ºC menggunakan
dry ice.
Fungsi dari pembekuan ini antara lain mempertahankan agar virus tidak rusak dan
tidak berkembang biak.
 Lampiran Gambar:

Nasopharyngeal swab Oropharyngeal swab


Instrumen RT-PCR Tabung VTM
2. Rapid Test
 Jenis sampel dan nama pemeriksaan:

Pemeriksaan Rapid Test antibodi menggunakan sampel darah yang diambil di jari (kapiler).

Pemeriksaan rapid test ini dapat dipakai untuk skrining pasien yang terinfeksi covid-19,
namun tidak dapat dipergunakan sebagai metode diagnostik covid-19.

Pasien yang menunjukkan hasil rapid test SARS-CoV2 positif perlu menjalani pemeriksaan


RT-PCR baik swab hidung dan tenggorok ataupun dahak yang bertujuan untuk konfirmasi
infeksi Covid-19. Jika hasil rapid test SARS-CoV2 negatif maka pemeriksaan ini dapat
diulang setelah sepuluh hari.

Metode itu menggunakan alat rapid test serologi atau antibodi (RDT Micro-chip atau RDT
IgG IgM) mampu memberikan hasil cepat terhadap virus corona dalam waktu sekitar 10
menit.

 Syarat sampel yang baik:

1. Sampel tidak boleh terkontaminasi, oleh karena itu jari yang akan diambil sampel
darah dibersihkan terlebih dahulu dengan alkohol 70%.

2. Identitas sampel harus lengkap, meliputi: nama, umur, jenis kelamin, dan jenis
pemeriksaan.

 Cara pengambilan sampel yang benar:


Sebelum kegiatan pengambilan spesimen dilaksanakan, harus memperhatikan universal
precaution atau kewaspadaan universal untuk mencegah terjadinya penularan penyakit
dari pasien ke paramedis maupun lingkungan sekitar.
Hal tersebut meliputi :
1. Cuci tangan dengan menggunakan sabun/desinfektan sebelum dan sesudah tindakan.
2. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), minimal yang harus digunakan :
a. Masker N95/respirator partikulat
b. Sarung tangan
c. Pelindung wajah atau mata/face shield
d. Baju/coat/gaun/apron
e. Tutup kepala
f. Sepatu tertutup atau memakai cover shoes

3. Alat dan bahan pengambilan spesimen :

a. Rapid Diagnostic Test (RDT)


b. Autoclick/lancet
c. Alkohol swab 70%
4. Daftar nama pasien (supaya saat pengambilan tidak terjadi kesalahan).

Prosedur Rapid Test


1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dan menggunakan APD lengkap.
2. Pastikan identitas pasien yang hendak dilakukan tes sesuai dengan blanko pasien.
3. Memijat jari pasien yang ingin diambil darahnya dengan dan lakukan dekontaminasi
dengan kapas alkohol 70%.
4. Tusuk jari pasien dengan lancet/autoclick, lalu teteskan pada alat rapid test (RDT)
perlahan.
5. Tunggu hasil berupa garis pada alat rapid test yang muncul sekitar 10-15 menit.

 Penanganan sampel yang benar, apakah langsung diperiksa atau dikirim:


Sampel langsung diperiksa oleh tenaga kesehatan di tempat pasien melakukan tes tanpa
perlu dikirim ke laboratorium. Waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan tes pun tidak
lama, yaitu sekitar 10 menit hingga 2 jam. 

 Packing sampel dan Transportasi Sampel:


Tidak dilakukan packing dan trasnportasi sampe pada tes rapid ini karena sampel tidak
perlu di kirim ke laboratorium.
 Lampiran Gambar:

Alat RDT Pengambilan Sampel Rapid Test

Sumber:

https://www.kemkes.go.id/resources/download/puskes-haji/3-pedoman-pengambilan-spesimen-
dan-pemeriksaan-laboratorium-mers-cov.pdf.
https://www.alodokter.com/mengenal-tes-pcr-untuk-mendiagnosis-covid-19
https://primayahospital.com/covid-19/jenis-pemeriksaan-untuk-diagnosis-covid-19/
https://turuntangan.id/read/82/macam-macam-metode-test-covid-19-di-indonesia
https://primayahospital.com/covid-19/rapid-test-antibodi/
https://kesehatan.kontan.co.id/news/rapid-test-corona-ini-yang-perlu-anda-ketahui-tentangnya
https://theconversation.com/memahami-cara-kerja-rapid-testlama%20rapid%20testcovid-19-
yang-hasilnya-bisa-tidak-akurat-135211

Anda mungkin juga menyukai