Anda di halaman 1dari 2

Materi: Uji Kualitas Air

Tujuan: Dapat memahami dan melakukan uji kualitas pada air.

Dasar Teori:

Air di dalam laboratoriun digunakan untuk berbagai keperluan, antara ain pengenceran
ragen (air derajat reagen), analisi blanko pencucian dan lain-lain. Kebutuhan mutu air berbeda-
beda tergantung dari tujuan air tersebut akan digunakan, misalnya air derajat reagen harus bebas
dari zat-zat yang menggangu analisa, sedangkan bila untuk pencucian hanya dibutuhkan air yang
bersih saja. Laboratorium harus memeriksa apakah telah terjadi perubahan selama pembuatan
sampai penggunaannya, untuk itu perlu dilakukan uji kualitas air. Untuk air yang dibuta sendiri,
uji kualitas air dilakukan setiap kali pembuatan, sedangkan untuk air yang dibeli, uji kualitas
dilakukan setiap kemasan. Apabila hasil pengujian tidak memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan makalakukan destilasi atau demineraliasasi ulang. Uji kualitas air berbeda-beda sesuai
jenis airnya:

a) Air Suling

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi:

1) Pemerian/Pemeriksaan Fisik
Air tersebut memenuh syarat bila caran tersebut jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan
tidak mempinyai rasa.
2) Pemeriksaan Keasaman Kebasaan, cara:
Pada 10 ml air ditambahkan 2 ml larutan merah metil atau 5 tetes larutan biru bromtimol.
Air tersebut memenuhi syarat bila tidak berwarna, bila berwarna merah dengan larutan
merah metil berarti air tersebut bersifat asam, sedangkan bila berwarna biru dengan
larutan bromtimol berarti bersifat basa.
3) Pemeriksaan Amonium, cara:
-pada 50 ml air ditambahkan 2 ml larutan kalium tetraiodohidragirat (II) basa.
-buat larutan pembanding dengan mencampur 50 ml air bebas amoniak dengan 2 ml
ammonium klorida encer.
-bandingkan warna air yang diperiksa dengan warna air dalam tabung pembanding di atas
dasar putih.
Air tersebut memenuhi syarat bila warnanya tidak lebih tua dari larutan pembanding.
4) Pemeriksaan Besi, Tembaga, dan Timbal, cara:
Pada 100 ml air ditambahkan 1 tetes larutan natrium sulfide 10,0% b/v, air tersebut
memenuhi syarat bila cairan tetap jernih dan tidak berwarna.
5) Pemeriksaan Kalium, cara:
Pada 100 ml air ditambahkan 2 ml ammonium oksalat 2,5% b/v, air tersebut memenuhi
syarat bila tidak terjadi kekeruhan.
6) Pemerikaan klorida, cara:
Pada 10 ml air tambahkan 1 ml larutan perah nitrat 5,0% b/v, biarkan selama 5 menit.
Air tersebut memenuhi syarat bila cairan tetap jernih dan tidak berwarna.
7) Pemeriksaan Nitrat, cara:
-masukkan sejumlah air dalam sebuah tabung.
-tuangkan dengan hati-hati 5 ml larutan difenilamin diatas air.
-perhatikan warna pada bidang batas.
8) Pemeriksaan Sulfat, cara:
Pada 10 ml air tambahkan larutan harium klorida 12,0% b/v, biarkan selama 5 menit.
Air tersebut memenuhi syarat bila cairan tetap jernih dan tidak berwarna.

Anda mungkin juga menyukai