Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

PRAKTIKUM AMAMI ANALISIS MAKANAN MINUMAN


PERCOBAAN V
“IDENTIFIKASI SIKLAMAT DALAM MINUMAN”

Nama : Misnawati
NIM : 18.72.020469

Mata Kuliah/Praktikum : Amami


Dosen Pengampu : Suratro, S.Pd., M.Sc.
Asisten Praktikum : 1. Citra Oktaviani, A.Md. Ak

PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
TAHUN 2019
I. Judul Percobaan
Identifikasi pemanis siklamat dalam minuman

II. Tujuan Percobaan


Mengidentifikasi siklamat pada sampel minuman

III. Dasar Teori


Natrium siklamat dalam industri makanan dipakai sebagai pemanis nirgizi
(non-nutivite) untuk menggantikan sukrosa. Meski ditemukan zat pemanis
sinetris. Tetapi hanya beberapa saja yang boleh dipakai dalalm bahan
makanan dan siklamat yang kemanisannya 30 kali kemanisan sukrosa
(wiranto, 1984).
Pemanis buatan merupakan bahan tambahan pangan yang dapat
menyebabkan rasa manis pada pangan, tetapi buatan manusia, oleh karena
itu bahan tersebut tidak di proses secara alamiah. Pemanis buatan yang
telah dikenal dan banyak digunakan adalah sakarin dan siklamat. Manis
buatan karena dapat menghemat biaya produksi (Fitriyah, 2014).
Makanan dan minuman menjadi salah satu contoh produk yang
mencampurkan pemanis buatan. Dalam produk industri ini, takarannya
harusa sesuai dengan syarat yang berlaku menurut Standars Nasional.
Pemanis buatan yang tidak sesuai syarat pemakaian dalam makanan dan
minuman industri menjadi salah satu masalah keamanan pangan
(Fithriyah, 2014).
Siklamat terdapat dalam bentuk kalsium dan natrium siklamat
dengan tingkat kemanisan yang dihasilkan kurang lebih 30 kali lebih
manis daripada gula pasir. Siklamat antara lain es krim, es putar, selai,
saus, es lilin, melarang penggunaan siklamat karena diperkirakan
mempunyai efek karsinogen (Fithriyah, 2014).
IV. Alat dan Bahan
 Alat
No Nama Alat Jumlah
1. Pipet ukur 10 ml 1 buah
2. Corong 1 buah
3. Holpati 1 buah
4. Enemiter 250 ml 1 buah
5. Labu ukur 400 ml 1 buah
5. Gelas kimia 100 ml 1 buah
6. Gelas kimia 100 ml 1 buah
7. Bola hisap 1 buah
8. Botol semprot 1 buah

 Bahan
No Nama Bahan Jumlah
1. Sampel minuman serbuk instan Secukupnya
2. Sampel minuman olahan Secukupnya
3. Kertas saring Secukupnya
4. Hcl 10% Secukupnya
5. Bacl 10% Secukupnya
6. naHo 10% Secukupnya
7. Aquades Secukupnya

V. Prosedur Kerja
1. Diamati sampel 100 ml. Kemudian ditambahkan 10 ml Hcl 1-% dan 10
ml Bacl 2 10%, lalu dihomogenkan.
2. Setelah di homogenkan, dibiarkan saealama 30 menit.
3. Setelah 30 menit, disaring larutan.
4. Setelah disaring, ditambahkan larutan 10 ml NaNo2 10%.
5. Kemudian, dipanaskan padahotplate dan dinginkan pada suhu kamar
selama 20 menit.
6. Dan jika terdapat endapan putih, maka sampel positif mengandung
siklamat.
7. Jika postif, diambil kertas saring yang sudah ditimbang
8. Dilarutkan dalam erlenmeyer, disaring.
9. Ditambahkan sedikit aquades supaya terbilas habis
10. Setelah terdapat endapan pada kertas saring, dikeringkan diatas gelas
arloji / kaca arloji pada suhu ruang.
11. Setelah kering lalu ditimbang.

VI. Hasil Pengamatan


1. Data Kelompok I dengan sampel “Frenta”
No Perlakuan Hasl Pengamatan
1. Sampel minuman segar sari “frenta” Warna merah
2. Sampel + Aquades Warna merah terang
3. Sampel + 10 ml Hcl 10% dan 10 ml Warna merah
Bacl = 10%
4. Sampel+10 ml Hcl 10% dan 10 ml Bacl = Warna merah
10%
5. Setelah di saring Warnanya tetap merah
6. Setelah disaring + 10 ml Hacl 10% = 10% Warna merah tetap
pekat
7. Setelah dipanaskan  Warnanya merah
cherry

8. Setelah didinginkan  Tidak terdapat


endapan berwarna
putih (-) negatif
siklamat.

2. Data Kelompok 2 dengan sampel “Marimas”


No Perlakuan Hasil Pengamatan
1. Sampel minuman “marimas” Warna = Hijau muda
2. Sampel+ Aquades Warna = Hijau muda
3. Sampel +10 ml Hcl10%+ 10 ml Bacl Warna = Hijau
= 10%
4. Sampel + 10 ml Hcl10% dan 10 ml Warna kuning
Bacl 10%. Setelah 30 menit
5. Setelah disaring Warnanya kuning
6. Setelah disaring + 1- ml NaNO = 10% Warna kuning
7. Setelah dipanaskan Warnanya kuning
8. Setelah didinginkan Tidak terbentuk endapan
putih negatif (-) siklamat.

3. Data Kelompok 3 Bubble


No Perlakuan Hasil Pengamatan
1. 100 ml sampel Biru tua keunguan
2. Setelah ditambahkan 10 ml Hcl 10% Warna biru tua keunguan &
terdapat gumpalan
kekuningan.
3. Setelah ditambahkan 10 ml Bacl = Warna biru dan terdapat
10 % gumpalan
4. Setelah dihomogenkan + Warna biru terang
diddiamkan 30 menit
5. Setelah disaring + laurtan HaNo 1 Biru terang
10% sebanyak 10ml.
6. Setelah dipanaskan dan didinginkan Tidak terdapat endapan putih
pada suhu ruang 20 menit -) negatif siklamat

4. Data Kelompok 4 dengan sampel “es Yomi”


No Perlakuan Hasil Pengamatan
1. Sampel minuman Warna hiaju pekat
2. Sampel + 10 ml Hc 10% Hijau pekat
3. Sampel +10 ml Bacl2 10% Hijau kekuningan pekat
4. Sampel setelah didiamkan 30 menitWarna hijau kekuningan
pekat
5. Sampel +10 NaN2 10% Warna hijau tua
6. Sampel setelah dipanaskan Warna kuning dan berbusa
hijau
7. Sampel setelah didinginkan  Warna cokelat
 Tidak terdapat endapan
putih,(-) negatif siklamat.
5. Data Kelompok dengan Sampel “Teh Manis”
No Perlakuan Hasil Pengamatan
1. Sampel minuman teh manis Warna – cokelat
kekuningan
2. Sampel + Aquades Warna = Orange
3. Sampel + 10 ml Hcl 10% dan 10 ml Bacl Warna = kuning keruh
2 10%.
4. Sampel + 10 ml Hcl dan 10 ml Bacl2 Warna = kuning
10%. Setelah 30 menit
5. Setelah disaring Warna = kuning
6. Setelah disaring + 10 ml Warna = kuning
HaHo2 10%
7. Setelah dipanaskan Warnanya kuning muda
8. Setelah didinginkan Warnanya =kuning
muda, tidak terdapat
endapan putih (-)
negatif siklamat
VII.Pembahasan
Pada percobaan kali ini sampai minuman yang digunakan adalah “teh manis
sachet” sebanyak 100 ml.
Dengan alat dan bahan yang digunakan adalah
1. Pipet ukur 10 ml
Pipet ukur berfungsi memindahkan cairan atau larutan ke dalam wadah
dalam berbagai ukuran volume dan skala.
2. Corong
Corong berfungsi sebagai alat bantu untuk memindah atau memasukkan
larutan ke wadah tempat yang mempunyai dimensi pemasukkan sampel
bahan kecil. Sebagai alat bantu dalam melakukan penyaringan, yaitu
sebagai tempat meletakkan kertas saring. Untuk memasukkan atau
mendahulukan larutan air satu tempat ke tempat lain dan digunakan pula
untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saring pada bagian atas
3. Hot Plate
Adalah alat laboratorium yang digunakan untuk memanaskan campuran /
sampel. Sampel yang akan dipanaskan ditempatkan ke dalaml erienmeyer
atau gelas kimia. Kemudian pada hotplate terdapat tombol yang diputar
untuk menghidupkan dan mematikannya.

4. Erienmeyer 250 ml
Tereebuat dari jenis gelas boroksilikat, yang dilengkapi dengan tutup dan
tanpa tutup. Berfungsi mengukur dan mencampur bahan-bahan analisa.
Menampung larutan, bahan padat ataupun cairan dll.
5. Labu ukur
Digunakan untuk mengencerkan larutan hingga mencapai volume
tertentu. \
6. Gelas kimia.
Alat laboratorium yang digunakan sebagai penampung. Alat berbentuk
silinder dengan alas datar ini bisa digunakan untuk menampung larutan
atau sampel.
7. Bola hidup, biasa dipasang pada pangkal pipet
8. Botol semprol. Terdapat akuades didalamnya.

Dengan bahan :
1) Sampel minuman serbuk instan2. Serbuk minuman olahan,
2) Kertas saring biasanya digunakan untuk menyaring larutan
heterogen/sampel.4 Hcl atau asam klorida adalah larutan akuatik dari gas
hidrogen klorida (Hcl), merupakan komponen utama dalam asam
lambung, senyawa ini juga digunakan secara luas dalam industri. Asam
klorida harusd ditangani dengan wewanti keselamatan tepat karena
merupakan c airan yang sangat korosif.
3) Bacl 2 atau barium , merupakan usur metalik. Lunak dan borium murni
berwarna perak keputih-put-ihan seperti timbal. Ia termasuk golongan
alkali dan mirip kalsium secara kimia. Logam bahan cair lainnya yang
tidak mengandung oksigen . barium terdekomposisi oleh air atau alkohol. 6
Natrium Nitrit adalah senyawa dengan rumus kimia HaNo2. Senyawa ini
adalah bubuk kristalin higroskopis. Senyawa ini ada pekursos berguna
bagi berbagai senyawa organik, seperti obat-obatan, pewarna, dan
pestisida, namun mungkin paling dikenal sebagai aditif dalam daging
untuk mencegah botulisme. 7 Aquades.
Dengan hasil yang didapatkan saat sampel yang awalnya berwarna coklat
kekuningan namun saat ditambahkan aquades ditambahkan 10 ml Hcl
10% dan 10 ml Bacl2 10% didapatkan warna kuning keruh, kemudian
sampel ditambahkan tadi ditunggu 30 menit menjadi berwarna kuning,
setelah berwarna kuning, lalu sampel dipanaskan sehingga berubah
berwarna kuning muda, dalah setelah didinginkan terap endapan putil, (-)
Negatif siklamat.
Pemanis merupakan zat tambahan dalam makanan yang dapat
menimbulkan rasra manis atau dapat membantu mempertajam penerimaan
terhadap rasa manis tersebut. Sedangkan kalori yang dihasilkannya jauh
lebih rendah dari gula.

Pemanis terbaca menjadi :


1. Pemanis alami : - Sukrosa - Sorbitol
 Laktosa - Manitol
 Maltosa - Isomatir
 Galaktosa - Glikorida steviol
 Maltitol

2. Pemanis sintesis - Sakarin - Sukrolaso


 Siklamat - Neotaman
 Aspartam
 Asesultam -k

 Sukrosa (gula pasir) merupakan gula sederhana yang udah diserap


dalam tubuh dan menghasilkan 44 kkal/gram. Konsumsi sukrosa
berlebihan berpotensi menimbulkan kegemuhan.
 Laktosa (gula susu) bagian dari susu yang menghasilkan rasa manis
dengan tingkat kemanisan lebih rendah dari sukrosa. Juga memberikan
efek positif terhadap tislogis usus. Termasuk efek prebiotik, melunakan
kotoran dan membantu mengikat air.
 Naitosa (gula gandum) adalah disakarida dihasilkan ketika amilase
memecah pati. Hal ini juga dihasilkan ketika gulosa terbakar maltosa
memiliki rasa yang manis. Sekitare setengahnya glukosa dan sekitar
setengahnya glukosa dan sekitar seperenam manisnya ( fruktosa)/
 Galaktosa adalah gula sederhana (monosakarida) yang merupakan
komponen pembentuk laktosa (gula susu). Sebagai pisakarida, setiap
molekul laktosa terbentuk glukosa dan galaktosa.
Pemanis buatan/ sintesis
Sakarin secara luas digunakan sebagai pengganti gula karena mempunyai
sifat yang stabil. Nilai kalori rendah serta harganya relativ rendah.
 Manis O

 Pahit NH

Siklamat sejak tahun 1950 siklamat ditambahkan kedalam bahan pangan dan
minuman. Tidak seperti sakarin, siklamat berasal manis tanpa rasa ikutan
yang kurang disenangi, bersifat mudah larut dalam air dan intensitas
kemanisannya ± 30 kali.

Kemanisan sukrosa

Asparoiom yang dikenal dengan nama dagang aqual, merupakan salah satu
bahan tambahan pangan.
 Keuntungan. Dapat digunakan pengidap penyakit DM.
 Kekurangan. Tidak tahan panas. Rasa manis mudah turun.

Siklamat
Rumus kimia = CGH13HO35
Struktur
 Sebagai pemanis buatan. Digunakan dalam bentuk garam kalsium, kalium
dan natrium siklamat.
 Secara umum terbentuk kristal putih, tidak berbau, tidak berwarna dan
mudah larut dalam air maupun etanol serta berasa manis.

Kerugian.
 Penggunaan sakarin dan siklamat secara berlebihan menyebabkan kanker
kandung kemih. Migrane. Temor. Daya ingat menghilang, dll.
 Penggunaan apartemen yang berlebihan menyebabkan lupus, yaitu
pengeras pada otak.
 Kerusakan otak yang berakibat cacat mental.
 Kanker payudara.

Keuntungan.
 Sebagai bahan pangan bagi penderita diabetes melitus
 Memenuhi kebutuhan kalori rendah untuk penderita kegemukan
 Sebagai penyalut obat.
 Menghindari kerusakan gigi.

Identifikasi pemais siklamat


1. Uji penandapan (SNI 01-2893-1992)
- Terbentuknya endapan kristal putih
- Bacl 10% yang berfungsi untuk mengendepkan pengotor-pengotor
yang ada dalam larutan. Seperti adanya ikatan ion karbohidrat :NaNo1
10% berfungsi untuk memutuskan ikatan susfat dalam siklamat.
- Ketika sulfat telah diputus maka ion akan bereaksi dengan ion sulfat
dan menghasilkan endapan barium sulfat (Baso+)N dalam suasana
asam kuat menunjukkan adanya asam siklamat.
- Fungsi adanya dari pemanas untuk menguatkan reaksi dari larutan
asam klorida Hcl 10%. Larutan barcum klorida Bacl 10% dan naNo2
10%.
Pemanis buatan merupakan bahan tambahan pangan yang menyebabkan
rasa manis pada pangan, tetapi tidak memiliki nilai gizi. Bahan pemanis
ini adalah hasil buatan manusia. Oleh karena itu bahan tersebut tidak
diproses secara alamiah. Pemanis buatan yang telah dikenal dan banyak
digunakan adalah sakarin dan siklamasi. Pedagang kecil dan industri
seringkali menggunakan pemanis buatan karena dapat menghemat biaya
produksi (Fithriyah. 2014).
Makanan dan minuman menjadi salah satu contoh produk yang
merupakan pemanis buatan. Dalam produk industri ini. Takarannya
harus sesuai dengan syarat yang berlaku menurut Standar Nasional
Indonesia. Pemanis buatan yang tidak sesuai syarat pemakaian
dalam makanan dan minuman industri menjadi salh satu masalah
keamanan pangan (Fitriyah. 2014).

Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 208/Menkes/


Per/IV/1985, diantara semua pemanis buatannya beberapa yang di
dizinkan penggunaannya.

VIII. Kesimpulan
Pada percobaan kali ini dengan percobaan yang berjudul
- Identifidikasi pemanis siklamat dalam minuman dapat disimpulkan
bahwa :
 Sampel yang digunakan adalah serbuk instan teh manis untuk
mengetahui ada tidak nya pemanis siklamat di dalam sampel.
 Minuman serbuk instan adalah salah satu produk minuman siupsasi
yang banyak mengandung pemanis buatan.
Siklamat. Penggunaannya dalam dosa dosis besar akan
menimbulkan masalah kesehatan.
 Natrium siklamat senyawa kimia yang sering digunakan sebagai
pemanis buatan. Kadar kemanisannya 30-50 kali lebih tinggi
daripada gula.
 Mempunyai rumus kimia (6H12NnaO35
 Pada sampel tidak didapatkan endapan putih yang menunjukkan
terdapat pemanis siklamat, oleh karena itu sampel, adalah (-)
negatif siklamat.
- Dengan struktur kimia

IX. Daftar Pustaka


1. Anonim. 2002. Minuman Energi dalam SNI 01-6684-2002. Badan
Standarisasi Nasional. Jakarta.
2. Brady, James. 1999. Kimia Universitas Asus dan Struktur. Binarupa
Aksara. Jakarta.
3. Cahuadi, Wisnu. 2009. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan
Pangan Cetakan 2.PT. Bumi Aksara. Jakarta.
4. Imron dan Munif. 2010. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan. Saptu
Agung Jakarta 107.
5. Wijaya. C.H dan Raihmawati. 2010. Bahan Tambahan Pangan Pemanis.
IPB Press. Bogor.

Anda mungkin juga menyukai