Oleh :
Fera Sartika, SKM.,M.Si
Sejarah Bakteri
PENGERTIAN BAKTERIOLOGI
Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah
kelompok organisme yang tidak memiliki membran insti sel.
Bakteri termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran
sangat kecil (mikroskopik) dan hidup bebas. Logi berasal dari kata
logos yang artinya ilmu pengetahuan.
Sitoplasma
Merupakan tempat berlangsungnya reaksi
metabolik.
Nucleoid (DNA)
Untuk mengontrol sintesis protein dan
pembawaan sifat.
Flagella (Cambuk Besar)
Berfungsi utk bergerak, flagel melekat pada membran luar di
dinding sel.
Ribosom
Tersusun atas protein dan RNA, sebagai tempat sintesis
protein.
UKURAN BAKTERI
Stafilokokus
yaitu bakteri berbentuk bola yang
berkoloni seperti buah anggur, misal
Stafilokokus aureus, penyebab penyakit
radang paru-paru.
• Sarcina
Bergerombol membentuk kubus
Bentuk Spirilia
Ada tiga macam bakteri bantuk spiral yaitu:
1. Bakteri aerob
yaitu bakteri yang menggunakan oksigen bebas
dalam proses respirasinya.
Misal: Nitrosococcus, Nitrosomonas dan
Nitrobacter.
NITROSOCOCCUS
2. Bakteri anaerob
yaitu bakteri yang tidak menggunakan oksigen
bebas dalam proses respirasinya.
Misal: Streptococcus lactis
STREPTOCOCCUS LACTIS
Berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen, bakteri dikelompokkan menjadi:
Clostridium tetani
Escherichia coli
Berdasarkan cara memperoleh
makanannya, bakteri dapat digolongkan
menjadi dua golongan yaitu :
1. Bakteri heterotrof
2. Bakteri autotrof
1. Bakteri Heterotrof
Bakteri ini hidup dengan memperoleh makanan berupa zat organik
dari lingkungannya karena tidak dapat menyusun sendiri zat organik
yang dibutuhkannya.
Escherichia coli
Keterangan:
1. Selaput lendir
2. Dinding sel
3. Ribosom
4. Daerah inti
5. Flagellum
6. Sitoplasma
b. Bakteri Heterotrof yg bersifat parasit
Bakteri ini merugikan baik pada manusia, hewan maupun
tumbuhan. Bakteri ini menyebabkan sakit (patogen). Beberapa
contoh bakteri yang patogen di antaranya:
b. Bakteri kemoautrotof
yaitu bakteri yang menggunakan energi kimia yang
diperolehnya pada saat terjadi perombakan zat kimia
dari molekul yang kompleks menjadi molekul yang
sederhana dengan melepaskan hidrogen.
Contoh : Nitrosomonas, Nitrosococcus,
Nitrobacter , Rhizobium (terdapat pd bintil-
bintil akar tanaman kacang-kacangan)
Nitrosomonas
BAKTERI PENYEBAB PENYAKIT PADA MANUSIA
No. Bakteri Penyakit yang ditimbulkan
Bakteri TBC
Bakteri Sifilis
PERGERAKAN BAKTERI
Monotrik:
yaitu bakteri yang memiliki
sebuah flagel pada satu
ujungnya.
Lopotrik :
yaitu bakteri yang pada satu
ujungnya memiliki lebih
dari satu flagel.
Amfitrik :
yaitu bakteri yang pada
kedua ujungnya hanya
terdapat satu buah flagel.
Peritrik :
yaitu bakteri yang
memiliki flagel pada
seluruh permukaan
tubuhnya.
Berdasarkan Ada Tidaknya Flagel Dan Letak Flagel
3 Lopotrich lebih dari satu flagel pada salah satu Rhodospirillum rubrum
ujungnya.
Nutrien Organik
Nutrien organik sangat diperlukan dalam jumlah yang berbeda-
beda, tergantung spesies bakteri.
Karbohidrat digunakan sebagai sumber energy dan sebagai bahan
awal untuk proses biosintesis beberapa substansi.
Asam amino sangat penting untuk pertumbuhan beberapa bakteri
Vitamin, purin dan Pyrimidin dalam jumlah sedikit diperlukan
untuk pertumbuhan bakteri
Reproduksi Bakteri
Bakteri melakukan reproduksi melalui suatu proses yang disebut
pembelahan biner, dimana sel induk membelah menjadi dua sel
dan seterusnya
Hal ini menyebabkan laju pertumbuhan bakteri mengikuti
pertumbuhan logaritme, yaitu satu bakteri akan menghasilkan 16
bakteri dalam 4 generasi
Rata-rata waktu pembelahan bakteri bisa sangat bervariasi
(misalnya: 20 menit untuk Eschericia coli, 24 jam untuk
Mycobacterium tuberculosis), makin pendek waktu pembelahan,
makin cepat laju multiplikasinya. Faktor lain
yang mempengaruhi waktu pembelahan antara lain: jumlah
nutrient, suhu dan pH lingkungan.
Siklus Pertumbuhan Bakteri
Siklus pertumbuhan bakteri mengalami 4 fase yaitu :
1. Fase Lag: dapat berlangsung selama 5 menit sampai beberapa jam
karena bakteri tidak akan segera membelah diri tetapi mengalami
periode adaptasi, dengan sejumlah aktivitas metabolic
2. Fase Log (Logaritme, eksponensial): pada saat ini terjadi
pembelahan sel yang amat cepat, yang ditentukan oleh kondisi
lingkungan.
3. Fase Stasioner : fase ini dialami ketika jumlah nutrisi menurun
dengan cepat atau terbentuknya produk-produk racun yang
dapat menyebabkan pertumbuhan melambat hingga jumlah sel
baru yang dihasilkan seimbang dengan jumlah sel yang mati.
Pada saat ini bakteri mencapai kepadatan sel maksimal.
4. Fase Penurunan atau Fase kematian : yang ditandai dengan
menurunnya jumlah bakteri hidup.
Regulasi Pertumbuhan Bakteri
Pertumbuhan bakteri sangat dipengaruhi oleh nutrisi di
lingkungannya. Meskipun demikian, kondisi-kondisi intrasel dan
ekstraselnya dapat memodifikasi laju pertumbuhannya.
Faktor-faktor intraseluler meliputi :
Produk akhir yang menghambat tumbuh : enzim pertama pada
jalur metabolic dihambat oleh produk akhir dari jalur tersebut
Penekanan oleh katabolit : sintesa enzim dihambat oleh
produk-produk katabolit
Faktor-faktor ekstrasel yang memodifikasi pertumbuhan bakteri
adalah :
1. Suhu: suhu optimal dibutuhkan untuk kerja enzim bakteri yang
efektif, meskipun bakteri dapat tumbuh pada rentang suhu yang
sangat lebar.
Berdasarkan kemampuan tumbuh pada suhu lingkungan, bakteri
dapat diklasifikasikan sebagai :
Bakteri Mesofil, yaitu bakteri yang dapat tumbuh baik pada suhu
25 º – 40 º C. Termasuk dalam golongan ini adalah bakteri-
bakteri yang penting secara medis (yang tumbuh baik pada
temperatur badan)
Bakteri Thermofil, bakteri yang dapat tumbuh baik pada suhu 55 º
– 80 º C (Thermus aquaticus misalnya, tumbuh pada daerah
bersuhu tinggi, dan enzimnya seperti Taq-polimerase, adalah enzim
yang tahan panas).
Bakteri Psikrofil, yang tumbuh pada suhu dibawah 20 º C
VIRULENSI BAKTERI
E. coli
Komensalisme
77
Natural Flora Location:
Log10 cfu/gm or cm2
NORMAL FLORA: Mouth & Upper Respiratory Tract
Enterobacteriaceae:
(E.coli, Proteus vulgaris, Klebsiella
pneumoniae, Enterobacter
cloacae, Serratia marcescens)
Bacteroides fragilis, etc
Clostridium perfringens, etc
Fusobacterium species
Peptostreptococcus species
Enterococcus species
Gastrointestinal Tract
NORMAL FLORA: Mouth & Upper Respiratory Tract
Streptococcus salivarius
Streptococcus mitis
Staphylococcus epidermidis
Haemophilus species
Moraxella species
Peptostreptococcus species
Fusobacterium species
Eikenella corrodens
Sterile Body Sites
Central Nervous
system (CNS)
Internal Abdominal
Cavity & all Lungs
internal organs
Bladder
NORMAL FLORA: Mouth & Upper Respiratory Tract
Lactobacillus species
Prevotella species
Peptostreptococcus anaerobius
Porphyromonas melaninogenicus
Yeast (e.g. Candida species)
Gastrointestinal Tract
Gastrointestinal Tract
Genital Tract