Anda di halaman 1dari 10

Tugas Flebotomi

CLOSED SYSTEM

Dosen :

Dr.Dr. Dewi Sarihati, M.Biomed

Surya Bayu Kurniawan., S.Si

I Ketut Adi Santika, A.Md.Ak

Disusun Oleh:

Ida Ayu Krisna Dwipayanti

P06134019145 / 2C

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

TEKNOLOGI LABORATURIUM MEDIS

2020

1
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan Paper Flebotomi mengenai Close System ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya tentu penulis tidak dapat menyelesaikan Paper ini dengan baik. Rasa
terima kasih juga penulis ucapkan kepada Dosen Pembimbing yang selalu memberikan
dukungan serta bimbingannya sehingga Paper ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis tentu sangat menyadari sepenuhnya bahwa Paper ini masih jauh dari kata sempurna serta
masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Untuk itu Penulis sangat
mengharapkan kritik serta saran untuk Paper ini, agar Paper ini nantinya akan menjadi Paper
yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada Paper ini, penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.Demikian dari penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.

Denpasar, 29 April 2020

Ida Ayu Krisna Dwipayanti

i
Daftar Isi
Kata Pengantar.....................................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................1
BAB II Pemabahasan...........................................................................................................3
2.1 Teknik Closed System...................................................................................................3
2.2 Urutan, Isi, dan Fungsi tabung dalam pemeriksaan Lab...............................................4
BAB III Penutup..................................................................................................................6
3.1 Simpulan........................................................................................................................6
3.2 Saran..............................................................................................................................6
Daftar Pustaka......................................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pengambilan darah vena closed system merupakan pengambilan sampel darah untuk
beberapa pemeriksaan darah dimana teknik ini menggunakan sebuah tabung vakum. Tabung
vakum pertama kali dipasarkan oleh perusahaan AS BD (Becton-Dickinson) di bawah nama
dagang Vacutainer. Jenis tabung ini berupa tabung reaksi yang hampa udara, terbuat dari
kaca atau plastik. Ketika menancap pada tabung, darah akan mengalir masuk ke dalam
tabung dan berhenti mengalir ketika sejumlah volume tertentu telah tercapai. Jarum yang
digunakan terdiri dari dua buah jarum yang dihubungkan oleh sambungan berulir pada
holder. Jarum pada sisi anterior digunakan untuk menusuk vena dan jarum pada sisi posterior
ditancapkan pada tabung. Jarum posterior diselubungi oleh bahan dasar karet sehingga dapat
mencegah darah dari pasien mengalir keluar. Sambungan berulir berfungsi untuk melekatkan
jarum pada sebuah holder. Holder berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan tabung vakum
dan memudahkan pada saat mendorong tabung menancap pada jarum posterior.
Keuntungan menggunakan metode pengambilan ini adalah tidak perlu membagi-bagi sampel
darah ke dalam beberapa tabung. Dalam sekali penusukan dapat digunakan untuk beberapa
tabung secara bergantian sesuai dengan jenis tes yang diperlukan. Untuk keperluan tes biakan
kuman, cara ini juga lebih bagus karena darah pasien langsung dapat mengalir masuk ke
dalam tabung yang berisi media biakan kuman. Jadi, kemungkinan kontaminasi selama
pemindahan sampel pada pengambilan dengan cara manual dapat dihindari.
Kekurangannya sulitnya pengambilan pada orang tua, anak kecil, bayi, atau jika vena tidak
bisa diandalkan (kecil, rapuh), atau jika pasien gemuk. Untuk mengatasi hal ini mungkin bisa
digunakan jarum bersayap (winged needle).
Jarum bersayap atau sering juga dinamakan jarum “kupu-kupu” hampir sama dengan
jarum vakutainer seperti yang disebutkan di atas. Perbedaannya adalah antara jarum anterior
dan posterior terdapat dua buah sayap plastik pada pangkal jarum anterior dan selang yang
menghubungkan jarum anterior dan posterior. Jika penusukan tepat mengenai vena, darah
akan kelihatan masuk pada selang (flash)
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagimana teknik pengambilan darah vena dengan closed SYSTEM ?
2. Bagaimana urutan tabung dan isi tabung?
3. Bagaimana kegunaan masing masing tabung dalam pemeriksaan Lab?
1.3 Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui teknik pengambilan darah vena dengan closed SYSTEM
2. Agar mahasiswa mengetahui urutan tabung dan isi tabung
3. Agar mahasiswa mengetahui kegunaan masing masing tabung dalam pemeriksaan Lab
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 TEKNIK CLOSED SYSTEM

Pengambilan darah vena closed system merupakan pengambilan sampel darah untuk
beberapa pemeriksaan darah dimana teknik ini menggunakan sebuah tabung vakum.
A. Alat dan Bahan sebagai berikut :

Alat dan bahan Fungsi

Holder Holder berfungsi sebagai tempa


memasang needle pada pengambilan
darah vena menggunakan tabung
vacutainer. Sambungan berulir pada
holder berfungsi untuk melekatkan
jarum pada sebuah holder

Vacuum Tube / Vacutainer Vacutainer adalah tabung steril yang


terbuat dari kaca atau plastik, di dalam
tabung ada yang terdapat senyawa kimia
ada yang tidak. Fungsi dari vacutainer
adalah untuk menarik atau mengambil
darah dan tempat meletakkan darah.
Darah akan berhenti mengalir ketikan
sejumlah volume tertentu telah tercapai.

Needle/Jarum Needle adalah jarum yang digunakan


untuk pengambilan darah secara vakum.
Needle bersifat mobile yang berarti
mudah dilepas dari tabung Vacutainer.
Jarum ini memiliki dua macam jarum.
Jarum pada sisi anterior digunakan
untuk menusuk vena dan jarum pada sisi
posterior ditancapkan pada tabung.
Jarum posterior diselubungi oleh bahan
dasar karet sehingga dapat mencegah
darah dari pasien mengalir keluar.

Tourniquet Tourniquet merupakan bahan mekanis


yang fleksibel, biasanya terbuat dari
karet sintetis yang bisa merenggang.
Digunakan untuk pengebat atau
pembendung pembuluh darah pada
organ yang akan dilakukan penusukan
flebotomi. Adapun tujuan
pembendungan ini adalah untuk fiksasi,
pengukuhan vena yang akan diambil dan
juga untuk menambah tekanan vena
yang akan diambil, sehingga akan
mempermudah proses penyedotan darah.

2
Kapas Kapas berfungsi untuk membantu
pengelapan maupun pemberhentian
darah

Alcohol swab Alcohol swab berfungsi untuk antisepsis


lokasi sampling pembuluh vena

Rak tabung Rak tabung berfungsi sebagai tempat


meletakkan tabung vacutainer.

Hypafix /palster Hypafix atau palster brfungsi untuk


membantu merekatkan kapas pada luka
setelah sampling pembuluh vena

Alat tulis Alat tulis berfungsi untuk mencatat


identitas pasien.

Safety box Safety box berfungsi untuk pembuangan


jarum yang telah digunakan. Jika jarum
bekas dibuang sembarangan,
kemungkinan akan melukai orang yang
kontak langsung dengan tempat sampah
dan terjadi infeksi pada orang tersebut.
Oleh karena itu, jarum bekas dibuang
pada safety box agar lebih aman.

B. Prosedur pengambilan darah vena dengan Teknik Closed System


1. Gunakanlah jas lab, masker dan handscoon dengan baik dan benar.
2. Siapkan jarum, holder¸ vacutainer, tourniquet¸ kapas, dan alcohol swab.

3
3. Tanyakanlah identitas pasien (nama, tanggal lahir, dan alamat) pastikan pasien
tersebut sesuai dengan surat rujukan dokter.
4. Buatlah pasien merasa nyaman.
5. Pasangkanlah tourniquet pada lengan pasien sekitar 8-10 cm atau 3 jari diatas
lokasi kanulasi.
6. Mintalah pasien untuk mengepalkan tangan yang menjadi lokasi sampling
pembuluh darah
7. Lakukanlah palpasi untuk menentukan lokasi sampling pembuluh darah vena.
8. Setelah menentukan lokasi, antisepsis disekitar lokasi sampling menggunakan
alcohol swab.
9. Jangan menyentuh daerah yang telah diantisepsis.
10. Sembari menunggu daerah yang diantisepsis mengering, pasangnya jarum pada
holder.
11. Setelah lokasi kering, bukalah jarum menggunakan satu tangan, usakahan penutup
jarum mudah dijangkau.
12. Gunakan tangan kanan untuk sampling pembuluh darah vena dengan posisi ibu
jari diatas jarum dan jari yang lain berada di bawah jarum.
13. Fiksasi pembuluh darah yang akan ditusuk dengan ibu jari tangan kiri
14. Posisikan kemiringan jarum sesuai dengan kedalaman pembuluh vena sekitar 10-
30 derajat.
15. Posisikan lubang pada pada menghadap ke atas
16. Penusukkan berada di sisi pembuluh darah agar jika terjadi reposisi yang tidak
disengaja, darah tetap mengalir ke dalam vacutainer.
17. Penusukkan harus dilakukan dengan yakin
18. Setelah jarum telah masuk pada pembuluh vena, pastikan darah berada pada
indikator jarum.
19. Jika darah berada telah berada di indikator, ubahlah posisi tangan kanan yang
memegang jarum menjadi tangan kiri dengan tetap mempertahankan letak dan
sudut penusukkan.
20. Tangan kanan mulai mengambil vacutainer lalu masukkan ke dalam jarum yang
berada pada holder. Gunakan jari tengah kanan dan telunjuk kanan untuk
menahan holder, sedangkan ibu jari kanan untuk mendorong vacutainer untuk
masuk ke holder dan menancap pada jarum.
21. Darah akan masuk dengan sendirinya ke dalam vacutainer dan lepas tourniquet.
22. Darah akan berhenti masuk ke dalam vacutainer apabila daya vakum telah habis.
23. Setelah volume darah telah telah mencukupi untuk kebutuhan pemeriksaan, tahan
holder menggunakan jari telunjuk kanan dan jari tengah kanan, sisa jari tangan
kanan menarik vacutainer.
24. Homogenkan vacutainer yang berisi darah pasien, tidak dikocok melainkan
menggoyangkan vacutainer dengan membentuk angka delapan atau dibolak balik
secara perlahan sebanyak 3 kali.
25. Ambilah kapas menggunakan tangan kanan dan letakkan diatas daerah
penusukkan.
26. Ubah posisi tangan kiri yang memegang jarum, menjadi tangan kanan.
27. Lepaskan jarum dengan cepat dan tutuplah jarum dengan satu tangan
28. Lalu tekan lokasi bekas penusukkan agak dalam supaya darah cepat mengering.
29. Apabila darah tetap keluar, gantilah dengan kapas yang baru.
30. Rekatkan kapas menggunakan hypafix
31. Setelah proses pengambilan darah selesai, lanjutkan homogenisasi darah pada
vacutainer dengan menggoyangkan vacutainer membentuk angka delapan
sebanyak sisa yang diperlukan sesuai jenis tabung yang digunakan.
32. Buanglah jarum pada safety box dan tulislah identitas pasien pada table
vacutainer yang telah tersedia.

4
2.2 Urutan, Isi, dan Fungsi tabung dalam pemeriksaan Lab

Warna Tabung Isi Kegunaan

Kuning Kehitaman SPS (Blood Cultures) Untuk Pemeriksaan Kultur / mikro

Biru Natrium Sitrat/ Untuk Pemeriksaan Faal Hemostasia ( APT,


Sodium Sitrat APTT

Merah No Additivator / Pemeriksaan Serulogi dan Imunoserologi, bank


Cloth Activator darah

Kuning Keemasan SST / Gel Separator Pemeriksaan Kimia Klinis, Imunologi, Serologi

Hijau Lithium Heparin/ Untuk pemeriksaan Cardiac Marker


Sodium Heparin

Lavender EDTA Untuk Pemeriksaan Darah Lengkap/


Hematologi

Abu –Abu Kalium Oksalat, Pemeriksaan Glukosa Darah


Sodium Oksalat

Urutan pengambilan darah ini ditujukan untuk menghindari kontaminasi antartabung. Beberapa
kegagalan dalam sampling menggunakan tabung vacutainer adalah:
1. Kevakuman tabung berkurang (Jarum telah menembus tutup karet tabung).
2. Posisi jarum salah, hal ini disebabkan oleh:
 Lubang jarum menempel pada bagian atas/bawah dinding vena.
 Jarum masuk terlalu dalam atau kurang dalam
 Jarum masuk ke dalam vena yang kolaps

BAB III

5
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pengambilan darah vena closed system merupakan pengambilan sampel darah untuk
beberapa pemeriksaan darah dimana teknik ini menggunakan sebuah tabung vakum.
Tabung vakum pertama kali dipasarkan oleh perusahaan AS BD (Becton-Dickinson) di
bawah nama dagang Vacutainer. Jenis tabung ini berupa tabung reaksi yang hampa udara,
terbuat dari kaca atau plastik. Ketika menancap pada tabung, darah akan mengalir masuk
ke dalam tabung dan berhenti mengalir ketika sejumlah volume tertentu telah tercapai.
Jarum yang digunakan terdiri dari dua buah jarum yang dihubungkan oleh sambungan
berulir pada holder. Jarum pada sisi anterior digunakan untuk menusuk vena dan jarum
pada sisi posterior ditancapkan pada tabung. Jarum posterior diselubungi oleh bahan
dasar karet sehingga dapat mencegah darah dari pasien mengalir keluar. Sambungan
berulir berfungsi untuk melekatkan jarum pada sebuah holder. Holder berfungsi sebagai
tempat untuk meletakkan tabung vakum dan memudahkan pada saat mendorong tabung
menancap pada jarum posterior.

3.2 Saran :
Melalui paper ini diharapkan dapat menambah pengetahuan para mahasisawa TLM
mengenai teknik pengambilan darah vena closed system dan urutan tabung yang benar
adapun beberapa saran dari penulis agar para mahasiswa TLM bisa semakin mahir dalam
pengambilan darah closed system:
1. Jangan lupa mengubah posisi tangan saat hendak menancapkan vacutainer pada
holder maupun saat jarum akan dilepaskan.
2. Jangan melakukan reposisi yang terlalu banyak karena lazimnya melakukan
reposisi hanya maju dan mundur.
3. Sebaiknya alat dan bahan yang dibutuhkan berada di dekat praktikan, sehingga
tidak kewalahan saat benda tersebut tidah ada.
4. Memperbanyak latihan agar semakin mahir dalam pengambilan darah closed
system.

6
DAFTAR PUSTAKA

Savitri, Nur. 2017. “ PRAKTIKUM PENGAMBILAN DARAH VENA


CLOSED SYSTEM”. https://id.scribd.com/document/347053513/Closed-System-1. (diakses
pada 29 April 2020)
University of Nebraska Medical Center. “Order of Draw”.
http://www.reglab.org/reglab/assets/File/4%20Order%20of%20Draw.pdf. (diakses pada 5 Mei
2020)
E Phlebotomy Training. 2015. “Order of Draw Explained: Clearing Out Any Confusion”.
https://www.ephlebotomytraining.com/phlebotomy-order-draw-explained/. (diakses pada 5 Mei
2020)

Anda mungkin juga menyukai