Anda di halaman 1dari 40

RESPONSI

PRAKTIKUM KIMIA KLINIK


MATERI/MODUL PRAKTIKUM
1. PEMERIKSAAN KADAR ASAM URAT
2. PEMERIKSAAN KADAR GLUKOSA
3. PEMERIKSAAN KADAR KOLESTEROL TOTAL
4. PEMERIKSAAN KADAR BILIRUBIN
5. PEMERIKSAAN KADAR KREATININ
6. PEMERIKSAAN KADAR UREA
7. PEMERIKSAAN SGOT/SGPT
8. URINALISIS
TEKNIS PRAKTIKUM
1. Praktikan dibagi ke dalam 6 kelas masing-masing
2 shift
2. Tiap shift dibagi ke dalam 5 kelompok @4-5
orang
3. Kronologis praktikum :
- Tes awal praktikum (15 menit). Tidak ada
tambahan waktu bagi praktikan yg terlambat
- Penerangan praktikum (15 menit)
- Praktikum sesuai dengan judul/modul yg
ditentukan.
TEKNIS PRAKTIKUM
- Penentuan kadar substrat dalam sampel dilakukan berurutan,
mulai kelompok 1. Minggu depan dimulai dari kelompok 2
dst.
- Sambil menunggu giliran, kelompok yang lain
mempersiapkan laporan praktikum.
- Laporan dibuat secara individual menggunakan blanko
laporan yang dipersiapkan dari rumah.
- Laporan dibuat dan diselesaikan di laboratorium dan
langsung dikumpulkan pada akhir praktikum
- Setelah selesai praktikum, praktikan (kelompok)
membersihkan kembali laboratorium secara bergantian
PERSIAPAN PRAKTIKUM
1. MENGIKUTI RESPONSI
2. JAS LAB
3. SARUNG TANGAN (JIKA PERLU)
4. ALAT KEBERSIHAN TIAP KELOMPOK (SABUN, LAP/SERBET,
TISSU)
5. LABEL/STIKER
6. BLANKO LAPORAN
7. BELAJAR UNTUK TES AWAL
TATA TERTIB DI LABORATORIUM
1. Datang tepat waktu. Jika terlambat tidak ada tambahan
waktu untuk tes awal. Jika waktu tes awal telah lewat,
tidak ada tes awal susulan
2. Kehadiran praktikum harus 100%. Bila berhalangan hadir
karena sakit atau izin harus memberi kabar sebelumnya
langsung kepada dosen atau asisten praktikum, dan harus
diganti di hari lain
3. Membawa perlengkapan praktikum
4. Tertib mengerjakan praktikum sesuai prosedur
5. Menjaga kebersihan lab dan alat-alat praktikum
6. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan praktikum.
TATA TERTIB DI LABORATORIUM
7. DILARANG :
- Mencontek saat tes awal
- Mencontek saat pengerjaan laporan
- Makan minum di lab
- Membuat keributan
- Keluar lab tanpa izin
- Pulang sebelum lab selesai dibersihkan
8. Jika sampai praktikum berakhir kehadiran belum 100%
praktikan harus melakukan praktikum susulan untuk bisa
mengikuti ujian akhir praktikum. Apabila izin/sakit/tukaran
jadwal praktikum lebih dari 2 kali berarti tidak boleh ikut
ujian praktikum
FORMAT LAPORAN
1. Nama, NPM, kelompok, hari/tanggal
2. Judul praktikum
3. Metode
4. Dasar patofisiologis
5. Prinsip reaksi
6. Prosedur
7. Data/hasil pengamatan
8. Perhitungan
9. Pembahasan
10. Kesimpulan
11. Daftar pustaka
ALUR PERSIAPAN SAMPEL BIOLOGIS
I. TAHAP PRE-ANALITIK
1. Pengambilan sampel/ spesimen
2. Preparasi sampel
3. Penyimpanan sampel

II. TAHAP ANALITIK


1. Pipetasi sampel
2. Penambahan reagen
3. Inkubasi
4. Pengukuran absorban/transmitan
5. Kalkulasi
ALUR PERSIAPAN SAMPEL BIOLOGIS
III. TAHAP POST-ANALITIK
1. Dokumentasi hasil analisis
2. Interpretasi hasil pemeriksaan
3. Penyampaian hasil lab kepada pasien/dokter
PENGUMPULAN SPESIMEN
• Spesimen/sampel dapat berupa darah, urin, cairan
serebrospinal (CSF), dll.
• Sampel darah biasanya diambil dari darah vena,
kecuali untuk keperluan pemeriksaan gas darah
memerlukan sampel darah arteri
• Spesimen urin harus diambil segar pada pagi hari
dengan terlebih dulu membersihkan meatus dan
membuang beberapa mL urin yang pertama keluar.
Kadangkala diperlukan pengumpulan urin 24 jam
• Pengumpulan spesimen CSF harus dilakukan oleh
dokter dan hati-hati karena beresiko infeksi.
PENANGANAN DAN PREPARASI
SPESIMEN
 Spesimen yang diperoleh kadang memerlukan
penanganan dan preparasi sebelum diperiksa
parameter laboratoriumnya. Misal darah
dipreparasi dengan cara sentrifugasi untuk
memperoleh plasma atau serumnya
 Sebaiknya spesimen yang telah diperoleh
secepatnya diperiksa parameter-parameternya
untuk mencegah terjadinya autolisis yang akan
menyebabkan kesalahan baik false positif maupun
false negatif
METODE ANALISIS
JUDUL METODE JENIS
Asam urat Enzimatik Urikase-PAP
Glukosa Enzimatik GOD-PAP
Kolesterol total Enzimatik CHOD-PAP
Bilirubin Kimia Jendrassik/Grof
Kreatinin Kimia Jaffe
BUN dan SGOT Enzimatik Berthelot
DASAR PATOFISIOLOGIS
Menggambarkan kelainan atau perubahan pada
proses fisiologis normal sehingga menimbulkan
adanya petanda/marker yang dapat dideteksi untuk
kepentingan :
- Diagnosis penyakit
- Skrining kesehatan
- Pemantauan terapi
- dll
PRINSIP REAKSI
Mendeskripsikan bagaimana zat-zat dalam kit
pereaksi bekerja terhadap substrat sehingga
terbentuk produk yang dapat digunakan dalam
perhitungan kadar sampel.
CHE
Kolesterol ester + H2O Kolesterol + asam lemak

CHOD
Kolesterol + O2 Kolesten-3-on + H2O2
yang diukur
POD
2 H2O2 + 4-aminofenazon + fenol 4-(p-benzokuinon-mono-imina) fenazon + 4 H2O

Keterangan : CHE = kolesterol esterase; CHOD = kolesterol oksidase;


POD = peroksidase
PROSEDUR
Tahapan kerja yang harus dilakukan sesuai dengan
metode analisis yang digunakan sehingga kadar
substrat dapat ditentukan/dihitung.
Ke dalam tabung Blanko Standar Sampel

Sampel serum   20 µL

Standar  20 µL 

Reagensia 1000µL 1000µL 1000µL


Campur sampai rata dan inkubasi pada suhu kamar selama 10 menit atau pada
37°C selama 5 menit. Baca absorban sampel atau standar terhadap blanko pada
panjang gelombang 520 sampai 546 nm dalam waktu 15 menit.
DATA HASIL PENGAMATAN
• Jika menggunakan alat spektrofotometer UV-visibel:
absorban/transmitan.
• Jika menggunakan alat Easy touch GCU® : kadar
glukosa, kadar asam urat.
• Jika menggunakan strip urinalisis : data kualitatif
dari berbagai parameter pemeriksaan.
PERHITUNGAN
1. Menggunakan larutan standar yang sudah diketahui kadarnya
Kadar sampel (mg/dL) = Absorban sampel - Absorban blanko x kadar standar
Absorban standar - Absorban blanko

Kadar glukosa sampel (mg/dL) = Abs. sampel – Abs. blanko x 200 mg/dL
Abs. standar – Abs. blanko

2. Menggunakan faktor pengali jika tidak ada/tidak menggunakan


larutan standar
Kadar sampel (mg/dL) = Absorban sampel – Absorban blanko sampel x faktor
Kadar bilirubin sampel (mg/dL) = Abs. sampel – Abs. blanko sampel x 13,0
PEMBAHASAN
1. Tentang metode analisis
• Metode yang dipakai
• Jika ada hal-hal yang diluar prediksi, jelaskan kemungkinan
penyebab.
Misal : - kadar sampel yang diperoleh tinggi deviasinya
- kadar sampel negatif, dll

2. Tentang kondisi patofisiologis


• Membandingkan hasil perhitungan kadar substrat yang
diperoleh dengan nilai rujukan
• Menjelaskan kemungkinan patofisiologis pada pasien
KESIMPULAN
• Menyimpulkan berapa kadar substrat
• Dibandingkan dengan nilai rujukan apakah terjadi
abnormalitas
• Kemungkinan patofisiologis pada pasien
DAFTAR PUSTAKA
• Modul praktikum tidak dijadikan daftar pustaka
• Buku-buku rujukan kimia klinik atau patofisiologi
• Jurnal ilmiah yang berkaitan
MODUL 1
PEMERIKSAAN KADAR ASAM URAT
Metode yang digunakan adalah metode urikase-
PAP.
Metode ini adalah metode kolorimetrik enzimatis
menggunakan enzim urikase pada reaksi utama.
Dengan katalis enzim peroksidase, peroksida yang
terbentuk bereaksi dengan asam 3,5-dikloro-2-
hidroksibenzen-sulfonat (DCHBS) dan 4-aminofenazon
(PAP) menghasilkan senyawa quinonimin yang
berwarna merah violet.
MODUL 1
PEMERIKSAAN KADAR ASAM URAT
Prinsip Reaksi :
urikase
Asam urat + 2H2O + O2 allantoin +CO2 + H2O2
peroksidase
2H2O2 + DCHBS + PAP  N-(4-antipiril)-3-kloro-5-sulfonat-p-benzoquinonimin + HCl + 4H2O

Prosedur Kerja 2 :
Menggunakan alat easy touch GCU
NILAI RUJUKAN/NILAI NORMAL
Pria = 3,4- 7,0 mg/dL
Wanita = 2,4-5,7 mg/dL
MODUL 1
PEMERIKSAAN KADAR ASAM URAT
PROSEDUR KERJA 2
• Buka botol strip tes, ambil chip di dalamnya, pasangkan pada alat easy
Touch GCU.
• Hidupkan alat easy Touch GCU dengan memasukkan strip tes pada
tempat yang disediakan. Kode strip akan tertera pada alat, cocokkan
dengan kode pada botol strip.
• Tampilan pada alat menunjukkan siap untuk penetesan sampel darah.
• Siapkan alat pengambil darah/lancet holder, atur tingkat kedalaman
tusukan lancet dan masukkan lancet kedalamnya.
• Bersihkan ujung jari dengan alkohol 70% kemudian ambil sampel darah
dengan alat pengambil darah. Buang tetesan darah pertama.
• Tempelkan strip tes asam urat darah pada ujung jari, tunggu beberapa
detik hingga darah terserap ke dalam strip dan alat bekerja dan
menunjukkan hasil pengukuran kadar asam urat darah.
MODUL 2
PEMERIKSAAN KADAR GLUKOSA
• Metode yang digunakan adalah metode GOD-PAP.
• Metode enzimatik ini terdiri dari dua reaksi, yaitu
reaksi utama dan reaksi indikasi. Reaksi utama yaitu
oksidasi terhadap glukosa dengan bantuan GOD
(glukosa oksidase) membentuk asam glukonat dan
peroksida. Reaksi indikasi yang dikatalisis oleh
peroksidase dilakukan terhadap peroksida yang
direaksikan dengan 4-aminofenazon dan dikopling
dengan fenol menghasilkan senyawa berwarna
merah muda/pink yang intensitas warnanya
ekivalen dengan kadar glukosa yang diperiksa.
MODUL 2
PEMERIKSAAN KADAR GLUKOSA
Prinsip Reaksi :
GOD
Glukosa + H2O + O2 asam glukonat + H2O2
peroksidase
2H2O2 + 4-aminofenazon + fenol 4-(p-benzokuinon-mono-imin) fenazon + 4H2O

Prosedur Kerja 2 :
Menggunakan alat easy touch GCU
NILAI RUJUKAN/NILAI NORMAL
Glukosa puasa : < 100 mg/dL
Glukosa 2 jam pp : < 140 mg/dL
Glukosa sewaktu : < 180 mg/dL
MODUL 2
PEMERIKSAAN KADAR GLUKOSA
PROSEDUR KERJA 2
• Buka botol strip tes, ambil chip di dalamnya, pasangkan pada alat Easy
Touch GCU.
• Hidupkan alat easy Touch GCU dengan memasukkan strip tes pada
tempat yang disediakan. Kode strip akan tertera pada alat, cocokkan
dengan kode pada botol strip.
• Tampilan pada alat menunjukkan siap untuk penetesan sampel darah.
• Siapkan alat pengambil darah/lancet holder, atur tingkat kedalaman
tusukan lancet dan masukkan lancet kedalamnya.
• Bersihkan ujung jari dengan alkohol 70% kemudian ambil sampel darah
dengan alat pengambil darah. Buang tetesan darah pertama.
• Tempelkan strip tes glukosa darah pada ujung jari, tunggu beberapa
detik hingga darah terserap ke dalam strip dan alat bekerja dan
menunjukkan hasil pengukuran kadar glukosa darah.
MODUL 3
PEMERIKSAAN KADAR KOLESTEROL TOTAL
• Metode yang digunakan adalah metode CHOD-
PAP.
• Kolesterol ditentukan kadarnya setelah hidrolisis
ester kolesterol dengan kolesterol esterase (CHE)
dan oksidasi dengan kolesterol oksidase (CHOD)
secara enzimatis menghasilkan kolestenon dan
peroksida.
• Pada reaksi indikasi, quinonimin terbentuk dari
reaksi antara hidrogen peroksida dan 4-
aminofenazon (PAP) dengan adanya fenol dan
bantuan enzim peroksidase.
MODUL 3
PEMERIKSAAN KADAR KOLESTEROL TOTAL
Prinsip Reaksi :
CHE
Kolesterol ester + H2O Kolesterol + asam lemak

CHOD
Kolesterol + O2 Kolesten-3-on + H2O2

POD
2 H2O2 + 4-aminofenazon + fenol 4-(p-benzokuinon-mono-imina) fenazon + 4 H2O

NILAI RUJUKAN/NILAI NORMAL


Kolesterol Total Pria/Wanita : < 200 mg/dL
MODUL 3
PEMERIKSAAN KADAR KOLESTEROL TOTAL
Ke dalam tabung Blanko Standar Sampel
Serum   10 µL
Standar  10 µL 
Reagensia 1000µL 1000µL 1000µL
Campur sampai rata dan biarkan pada suhu kamar selama 10 menit atau pada 37°C
selama 5 menit. Baca absorban sampel standar terhadap blanko pada panjang
gelombang (500-546 nm) selama 60 menit.
MODUL 4
PEMERIKSAAN KADAR BILIRUBIN
Metode yang digunakan adalahmetode
Jendrassik/Grof.
Bilirubin bereaksi dengan diazo asam sulfanilat (DSA)
membentuk senyawa azo berwarna merah. Absorban
senyawa yang diukur pada 546 nm ini ekivalen
dengan kadar bilirubin dalam sampel.
Bilirubin glukuronida yang larut dalam air bereaksi
langsung dengan DSA sedangkan bilirubin indirek
yang terikat albumin hanya dapat bereaksi dengan
DSA dengan adanya aselerator (kafein).
MODUL 4
PEMERIKSAAN KADAR BILIRUBIN
Prinsip Reaksi :

Asam sulfanilat + natrium nitrit →DSA


Bilirubin + DSA → azobilirubin direk
Bilirubin + DSA + aselerator → azobilirubin total.

NILAI RUJUKAN/NILAI NORMAL


Bilirubin total : 0 – 1,1 mg/dL
Bilirubin direk : 0-0,25 mg/dL
MODUL 5
PEMERIKSAAN KADAR KREATININ
Metode yang digunakan adalah metode Jaffe.
Kreatinin bereaksi dengan asam pikrat dalam
suasana basa membentuk senyawa berwarna kuning
jingga, dimana intensitas warna yang terbentuk
sebanding dengan kadar kreatinin dalam sampel.

Kreatinin + asam pikrat → komplek kreatinin-pikrat

NILAI RUJUKAN/NILAI NORMAL


Kreatinin serum pada wanita : 0,5-0,9 mg/dL
Kreatinin serum pada pria : 0,6-1,1 mg/dL
MODUL 6
PEMERIKSAAN KADAR UREA
• Metode yang digunakan adalah urease
modifikasi reaksi Berthelot.
• Urea dihidrolisis dengan adanya air dan enzim
urease menghasilkan ammonium dan
karbondioksida. Ion amonium bereaksi dengan
hipoklorit dan salisilat dalam suasana alkali
membentuk senyawa indofenol (2,2-dikarboksil
indofenol) berwarna hijau. Reaksi dikatalisis
dengan natrium nitroprusida. Pengukuran dilakukan
pada panjang gelombang 578 nm. Intensitas
warna hijau sebanding dengan konsentrasi urea
pada sampel.
MODUL 6
PEMERIKSAAN KADAR UREA
Prinsip Reaksi :
urease
Urea + H2O NH4+ + CO2

NH4+ + salisilat + NaOCl Indofenol

NILAI RUJUKAN/NILAI NORMAL


Urea serum atau plasma : 10-50 mg/dL.
MODUL 7
PEMERIKSAAN KADAR SGOT DAN SGPT
SGOT :
• Metode yang digunakan adalah metode kinetic test,
dengan menggunakan pereaksi berupa reagen 1
(sebagai enzyme reagent, yang terdiri dari dapar
TRIS pH 7,8; L-aspartat; LDH dan MDH) dan reagen
2 (sebagai starting reagent, yang terdiri dari 2-
oxoglutarat dan NADH).
GOT
2-Oksoglutarat + L-aspartat L-glutamat + oksaloasetat
MDH
Oksaloasetat + NADH + H+ L-malat + NAD+
MODUL 7
PEMERIKSAAN KADAR SGOT DAN SGPT
SGPT :
• Metode yang digunakan adalah metode kinetic test,
dengan menggunakan pereaksi berupa reagen 1
(sebagai enzyme reagent, yang terdiri dari dapar
TRIS pH 7.5; L-alanin dan LDH) dan reagen 2
(sebagai starting reagent, yang terdiri dari 2-
oksoglutarat dan NADH).
GPT
2-Oksoglutarat + L-alanin L-glutamat + piruvat
LDH
Piruvat + NADH + H+ L-laktat + NAD+
MODUL 7
PEMERIKSAAN KADAR SGOT DAN SGPT

NILAI RUJUKAN/NILAI NORMAL NILAI RUJUKAN/NILAI NORMAL


SGOT : Pria : < 35 U/L SGPT : Pria : < 41 U/L
Wanita : < 31 U/L Wanita : < 31 U/L
MODUL 8
URINALISIS
PROSEDUR
• Kumpulkan urin segar dalam wadah/pot salep bertutup,
tidak lebih dari 4 jam sebelum pengamatan dilakukan. Urin
yang pertama keluar dibuang sebanyak beberapa mL, baru
setelahnya ditampung.
• Lakukan pengamatan terhadap karakteristik fisika urin
meliputi warna, kekeruhan, dan bau.
• Masukkan urin ke dalam tabung reaksi yang bersih dan
kering, kocok sebelum dilakukan pengujian
• Keluarkan satu strip/dipstik dari botol dan segera tutup
kembali botol. STRIP DIKELUARKAN DARI BOTOL
PENYIMPANAN HANYA JIKA AKAN DIGUNAKAN. Pegang
bagian ujung dipstik, jangan menyentuh daerah uji pada
strip.
MODUL 8
URINALISIS
• Celupkan seluruh area uji pada strip ke dalam urin
tidak lebih dari 1 detik
• Angkat segera stik untuk mencegah larutnya reagen,
pegang secara horizontal/mendatar untuk
mencegah bercampurnya reagen, dan segera
hidupkan stopwatch untuk menghitung waktu. Waktu
pembacaan yang tepat sangat menentukan hasil
yang akurat
• Bandingkan warna pada strip dengan pembanding
yang terdapat pada bagian botol penyimpanan
strip pada waktu-waktu yang telah ditentukan

Anda mungkin juga menyukai