oleh:
DAVID CHRISTIANTO
136070100011013
DAFTAR ISI
SAMPUL............................................................................ 1
DAFTAR ISI....................................................................... 2
BAB I. PENDAHULUAN.................................................... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................... 4
BAB III. PENUTUP............................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Fagositosis merupakan respon imunitas non spesifik (innate immunity)
yang diperankan oleh sel mononuklear (monosit dan makrofag) dan juga sel
polimorfonuklear. Dalam melakukan fungsinya, sel fagosit juga berinteraksi
dengan komplemen dan sistem immun spesifik (adaptive immunity).
Selain ada juga pinositosis, yaitu proses memakan zat-zat non
partikel. Proses fagositosis maupun pinositosis mulai dari terbentuknya suatu
kantong pada membran sel, dan diikuti dengan pengambilan partikel atau
terisi oleh cairan. Kantong ini kemudian melipat ke dalam dan membentuk
vakuola yang berisi partikel atau cairan yang akan dicerna lebih lanjut. Baik
fagositosis maupun pinositosis, merupakan suatu proses endositosis.
Mikroorganisme yang mudah mengalami fagositosis dan mati, pada
umumnya merupakan parasit yang tidak berhasil menyebabkan sakit pada
inangnya. Sebaliknya, banyak bakteri yang berhasil melawan aktivitas
fagositosis ini.
Untuk lebih memahami tentang bagaimana bakteri dapat menghindar
dari fagositosis atau selamat dari proses fagositosis, maka dalam makalah
ini akan dibahas mengenai tahap-tahap fagositosis dan berbagai cara bakteri
dalam mengatasi atau menghindari aktivitas fagositosis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
peningkatan
di cairan interstitial /di luar vaskuler, sel fagosit kemudian bermigrasi sesuai
gradien kemotaktik menuju lokasi infeksi.
2.1.2 Perlekatan dan Pengenalan Mikroba oleh Sel Fagosit
Interaksi antara mikroorganisme dan sel fagosit dapat terjadi secara
langsung dan tidak langsung. Langsung dimulai dengan pengenalan
langsung reseptor pada sel fagosit terhadap molekul antigen misalnya
karbohidrat pada permukaan sel antigen, peptidoglikan atau lipoprotein.
Sedangkan tidak langsung tidak langsung, yaitu perlekatan yang dimediasi
oleh opsonin. Opsonin, berupa Immunoglobulin
partikel/mikroba
terjadi
dalam
fagolisosom,
efek
metabolisme
mikroba
dan
dengan
sendirinya
menghambat replikasi.
Penghancuran komponen mikroba oleh enzim proteolisis dan
hydrolase.
Fagolisosom juga dilengkapi oleh enzim-enzim endopeptidase,
exopeptidase
dan
hydrolase
yang
mendegradasi
berbagai
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
and
Management.
RI.
2014.
Pedoman
Nasional