KELOMPOK 8 :
1. IDENTIFIKASI BAKTERI
Bentuk bakteri :(Basil ) Batang 1 hingga 8 µm dan lebar 0,3 hingga 0,8 µm.
Penyebaran dan penyebaran difteri sendiri bisa melalui partikel di udara, benda pribadi,
peralatan rumah tangga yang terkontaminasi, serta menyentuh luka yang terinfeksi kuman difteri.
Penularannya melalui partikel di udara, benda pribadi, peralatan rumah tangga yang
terkontaminasi, serta menyentuh luka yang terinfeksi kuman difteri. Selain penularan difteri juga
bisa terjadi melalui air liur seseorang. Contoh penularan tersebut adalah berbagi makanan atau
minuman kepada orang yang terjangkit difteri atau melakukan kontak fisik yang melibatkan air
liur, dengan pengidap penyakit difteri.
Anak-anak di bawah usia 5 tahun dan orang tua di atas usia 60 tahun;
Vaksinasi difteri yang diberikan lewat imunisasi DPT (Difteri, Tetanus, Pertusis)
sebanyak lima kali saat anak berusia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, 18 bulan, dan usia 4–6
tahun.
Vaksinasi difteri yang diberikan lewat imunisasi Td atau Tdap untuk anak usia di atas 7
tahun dan harus diulang setiap 10 tahun sekali, termasuk untuk orang dewasa.
1. IDENTIFIKASI BAKTERI
Bentuk bakteri : (Basil ) Batang, tidak berflagel, dengan ukuran kira-kira 1 - 1,5 x
3 - 10 μm.
Bakteri ini umumnya terdapat di tanah dalam bentuk spora dan dapat hidup
selama beberapa dekade dalam bentuk ini. Jika spora masuk ke dalam tubuh herbivora,
bakteri ini akan berkembang biak dalam hewan tersebut dan akhirnya membunuhnya, lalu
terus berkembang biak di bangkai hewan tersebut. Spora hanya menjadi racun dan
menyebar ke seluruh tubuh saat berkontak dengan binatang dan manusia. Anthrax dapat
memasuki tubuh melalui 3 cara: kontak kulit, inhalasi, dan daging yang terkontaminasi.
Yang terpapar selama kejadian teror biologis yang melibatkan spora anthrax
Memakan daging mentah dari binatang yang terinfeksi
Maka dari itu, hindari makan-makanan dari daging hewan yang belum di masak
dengan matang sempurna (matang).
Semua jenis penyakit anthrax dapat dicegah dan diterapi dengan antibiotik. Orang
yang terpapar anthrax dapat diberikan antibiotik minum, biasanya amoksisilin,
ciprofloxacin atau doksisiklin. Antibiotik ini dilanjutkan selama 60 hari untuk mencegah
kekambuhan.
Semakin lama terapi ditunda, semakin besar risiko kesehatan yang dihadapi. Jadi,
terapi biasanya dimulai sesegera mungkin saat diduga menderita anthrax.
Vaksin antraks tersedia, namun tidak 100% efektif. Vaksin diberikan pada
anggota militer, ilmuwan yang bekerja dengan anthrax, dan kelompok risiko tinggi lain.
Vaksin ini tidak untuk anak kecil, wanita hamil, atau lansia lebih dari 65 tahun. Jika
beberapa dosis vaksin anthrax telah diberikan, tidak perlu diberikan lagi antibiotik.
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda
mengatasi penyakit antraks:
Lakukan vaksinasi jika pekerjaan Anda berisiko tinggi. Dokter hewan, pekerja
laboratorium, dan pekerja darurat yang berisiko harus divaksinasi.
Hubungi dokter Anda segera jika Anda mendeteksi gejala awal infeksi.
Habiskan antibiotik Anda. Jangan berhenti konsumsi obat kecuali atas anjuran
dokter.
https://www.halodoc.com/kesehatan/difteri
https://bogor.pojoksatu.id/baca/begini-bahayanya-penyakit-difteri
https://bogor.pojoksatu.id/baca/begini-bahayanya-penyakit-difteri
https://id.wikipedia.org/wiki/Bacillus_anthracis
https://hellosehat.com/penyakit/anthrax/
https://id.wikipedia.org/wiki/Antraks