Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA MASALAH PHBS

UNTUK WARGA DESA KEBON BESAR KABUPATEN TANGEANG

Disusun untuk memenuhi tugas ujian praktik keperawatan komunitas

Dosen Pembimbing: Hj. Lindawati,S.Kep,Ners,MKM

Oleh:

Kelompok 2

Brilianty Wahyu Utami SA (P27905118003)

Diah Ayu Pertiwi (P27905118004)

Gita Wulandari (P27905118009)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN

2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengertian PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang dilakukan
atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri
di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan- kegiatan kesehatan dimasyarakat
(Maryunani A, 2013).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalan komunikasi, memberikan informasi
dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui
pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana ( social support) dan pemberdayaan
masyarakat (empowerman) sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali
dan mengatasi masalahnya sendiri, dalam tatanan masing-masing, agar dapat menerapkan
cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga, memelihara dan menigkatkan kesehatan
(Maryunani A, 2013).
Menurut Atikah & Eni (2012), beberapa indikator yang digunakan sebagai dasar
dalam pelaksanaan pola hidup bersih dan sehat diantaranya adalah sebagai
berikut:
a. Ibu hamil memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan paling sedikit 4
kali selama masa kehamilan.
b. Ibu hamil agar memeriksakan diri dan meminta pertolongan
persalinan kepada bidan/tenaga kesehatan.
c. Ibu memberikan ASI saja kepada bayinya selama 4 bulan pertama
kelahiran
d. Semua bayi harus diimunisasi lengkap sebelum usia 1 tahun.
e. Semua bayi dan balita harus ditimbang berat badannya sejak lahir sampai
usia 5 tahun diposyandu dan sarana kesehatan
f. Setiap orang agar makan makanan yang mengandung unsur zat
tenaga,  pembangun, zat pengatur sesuai dengan Pedoman Umum Gizi
Seimbang (PUGS)
g. Semua orang menggunakan garam beryodium untuk keperluan makan
sehari-hari
h. Ibu hamil agar minum tablet tambah darah atau tablet zat besi selama masa
kehamilan
i. Semua orang agar membuang air besar atau tinja di jamban atau WC
j. Semua orang agar mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar
dan waktu akan makan
k. Semua orang agar menggunakan air bersih dan untuk minum agar
dimasak terlebih dahulu.
l. Setiap rumah, halaman dan pekarangan agar selalu bersih, bebas dari
sampah dan bebas dari sarang nyamuk
m. Setiap orang agar menggosok gigi paling sedikitnya 2 kali sehari, yaitu
sesudah makan dan sebelum tidur
n. Semua orang agar tidak merokok, terutama bila berdekatan dengan ibu
hamil, bayi dan di tempat umum
o. Semua orang agar menyadari bahaya HIV/AIDS dan berperilaku positif
untuk terhindar dari HIV/ AIDS namun tidak mengucilkan penderita
p. Semua orang agar berolahraga secara teratur
q. Semua orang agar menjadi peserta Dana Sehat (Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan Masyarakat).
B. Etiologi PHBS

Hal-hal yang mempengaruhi PHBS sebagian terletak di dalam diri


individu itu sendiri, yang disebut faktor intern, dan sebagian terletak di
luar dirinya yang disebut faktor ekstern (faktor lingkungan).

1. Faktor internal

a. Keturunan

Seseorang berperilaku tertentu karena memang sudah demikianlah


diturunkan dari orangtuanya. Sifat-sifat yang dimilikinya adalah
sifat-sifat yang diperoleh dari orang tua atau neneknya dan lain
sebagainya.

b. Motif

Manusia berbuat sesuatu karena adanya dorongan atau motif


tertentu. Motif atau dorongan ini timbul karena dilandasi oleh
adanya kebutuhan, yang oleh Maslow dikelompokkan menjadi
kebutuhan biologis, kebutuhan sosial, dan kebutuhan rohani

2. Faktor eksternal

Yaitu faktor-faktor yang ada di luar diri individu bersangkutan.


Faktor-faktor ini mempengaruhi individu sehingga di dalam diri
individu timbul unsur-unsur dan dorongan untuk berbuat sesuatu.

a. Unsur-unsur perilaku bagi individu, meliputi pengertian atau


pengetahuan tentang apa yang akan dilakukannya, keyakinan atau
kepercayaan tentang manfaat dan kebenaran dari apa yang
dilakukannya, sarana yang diperlukan untuk melakukannya, serta
dorongan atau motivasi untuk berbuat yang dilandasi oleh
kebutuhan yang dirasakannya.

b. Unsur-unsur perilaku bagi individu sebagai anggota kelompok,


meliputi pengertian atau pengetahuan tentang apa yang akan
dilakukannya, keyakinan atau kepercayaan tentang manfaat dan
kebenaran dari apa yang dilakukannya, sarana yang diperlukan
untuk melakukannya, dorongan atau motivasi untuk berbuat yang
dilandasi oleh kebutuhan yang dirasakannya, serta norma atau
dukungan kelompok bahwa apa yang akan dilakukan itu benar
atau bisa diterima oleh kelompoknya.
C. Pohon Masalah PHBS

Cakupan PHBS

Sarana Dana lingkungan


Metode Manusia

Form Tidak
Kurangnya
Pendataan Perilaku
Penyuluhan dari adanya
PHBS yang warga yang
Pemberdayaan Advokasi ke petugas dana untuk
kurang masih
atau lintas sektoral puskesmas PHBS membuat
membuang
Penyuluhan selokan
sampah
sembaranga
n

D. Indikator PHBS

Sasaran PHBS tatanan rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga


yaitu pasangan usia subur, ibu hamil dan menyusui, anak dan remaja, usia
lanjut dan pengasuh anak. Indikator PHBS adalah suatu alat ukur untuk
menilai keadaan atau permasalahan kesehatan. Indikator PHBS rumah
tangga yang digunakan yaitu mengacu kepada standar pelayanan minimal
bidang kesehatan ada sepuluh indikator, yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
Adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan, dan
tenaga para medis lainnya). Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga mencegah
terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.
2. Memberi bayi ASI ekslusif
Adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja tanpa memberikan
tambahan makanan atau minuman lain. ASI adalah makanan alamiah berupa
cairan dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi,
sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. ASI pertama berupa
cairan bening berwarna kekuningan (colostrums), sangat baik untuk bayi
karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit.
3. Menimbang bayi dan balita
Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhannya setiap
bulan. Penimbangan bayi dan balita dilakukan mulai umur 1 bulan sampai 5 tahun di
posyandu. Dengan demikian dapat diketahui apakah balita tumbuh sehat atau tidak
dan mengetahui kelengkapan imunisasi serta bayi yang dicurigai menderita gizi
buruk.
4. Menggunakan air bersih
Air adalah kebutuhan dasar yang diperlukan sehari-hari untuk minum, memasak,
mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur dan sebagainya agar
kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari sakit. Rumah tangga yang memiliki
akses terhadap air bersih adalah rumah tangga yang sehari-harinya memakai air
minum yang meliputi air dalam kemasan, ledeng, pompa, sumur terlindung, serta
mata air terlindung yang berjarak minimal 10 meter dari tempat penampungan kotor
air limbah.

5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

Manfaat mencuci tangan dengan sabun adalah membunuh kuman penyakit


yang ada di tangan, mencegah penularan penyakit diare, kolera, disentri, tifus,
cacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernafasan Akut, flu burung atau
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) serta tangan mejadi bersih dan
bebas dari kuman.
6. Menggunakan jamban sehat
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran
manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau
tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit pembuangan kotoran dan
air untuk membersihkannya. Jamban cemplung digunakan untuk daerah yang sulit air,
sedangkan jamban leher angsa digunakan untuk daerah yang cukup air dan daerah
padat penduduk.
7. Memberantas Jentik Nyamuk
Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan
jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk. Pemeriksaan jentik berkala adalah
pemeriksaan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk (tempat-tempat
penampungan air) yang ada dalam rumah seperti bak mandi atau WC, vas bunga,
tatakan kulkas dan lain-lain. Hal yang dilakukan agar rumah bebas jentik adalah
melakukan 3 M plus (menguras, menutup, mengubur plus menghindari gigitan
nyamuk).

8. Makan buah dan sayur setiap hari


Makan sayur dan buah sangat penting karena sayur dan buah mengandung vitamin
dan mineral yang mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh serta mengandung
serat yang tinggi. Konsumsi sayur dan buah yang tidak merusak kandungan gizinya
adalah dengan memakannya dalam keadaan mentah atau dikukus. Merebus dengan air
akan melarutkan beberapa vitamin dan mineral dalam sayur dan buah tersebut.
Pemanasan tinggi akan menguraikan beberapa vitamin seperti vitamin C.

9. Melakukan aktivitas fisik


Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan
pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental
dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.
Aktivitas fisik yang dapat dilakukan antara lain kegiatan sehari-hari yaitu berjalan
kaki, berkebun, mencuci pakaian,mencuci mobil dan turun tangga. Selain itu kegiatan
olahraga seperti push up, lari ringan, bermain bola, berenang, senam, fitness, dapat
juga dilakukan sebagai aktifitas fisik.

10. Tidak merokok di dalam rumah


Tidak merokok adalah penduduk 10 tahun keatas yang tidak merokok selama 1
bulan terakhir. Perokok terdiri atas perokok aktif dan perokok pasif. Bahaya perokok
aktif dan perokok pasif adalah dapat menyebabkan kerontokan rambut, gangguan
pada mata seperti katarak, kehilangan pendengaran lebih awal disbanding bukan
perokok, menyebabkan penyakit paru-paru kronis, merusak gigi, stroke, kanker kulit,
kemandulan, impotensi, kanker rahim dan keguguran.

E. Klasifikasi PHBS
Dari sepuluh indikator PHBS maka akan didapatkan empat klasifikasi
rumah tangga yang menjalankan PHBS. Menurut Dinas Kesehatan Republik
Indonesia tahun 2007 klasifikasi tersebut sebagai berikut 6,7,8 :
1. Klasifikasi I (warna merah) : jika melakukan 1 sampai dengan 3 dari 10
indikator PHBS dalam tatanan rumah tangga.
2. Klasifikasi II (warna kuning): jika melakukan 4 sampai dengan 5 dari 10
indikator PHBS dalam tatanan rumah tangga.
3. Klasifikasi III (warna hijau) : jika melakukan 6 sampai dengan 7 dari 10
indikator PHBS dalam tatanan rumah tangga.
4. Klasifikasi IV (warna biru) : Klasifikasi III + ikut dana sehat
Klasifikasi penilaian PHBS menurut Dinas Kesehatan Republik Indonesia tahun
2008 mengalami perubahan, dimana jika salah satu indikator PHBS tidak
terpenuhi, maka tatanan tersebut dinyatakan tidak menjalankan PHBS.

F. Pemeriksaan diagnostic/penunjang
Pemeriksaan diagnostic yang bisa dilakukan di dalam PHBS ini yaitu,
pemeriksaan kesehatan secara rutin baik pemeriksaan tekanan darah, kolesterol,
asam urat, gula darah, cek lab (darah lengkap).
G. Penatalaksanaan medis
Penatalaksanaan medis yang dapat dilakukan pada PHBS yaitu :
1. Promotif
Promotif yang dimaksud disini yaitu pemberian informasi atau pendidikan
kesehatan kepada keluarga atau masyarakat mengenai pentingnya perilaku
hidup bersih dan sehat yang di mulai dari tatanan rumah tangga.
2. Preventif
Preventif adalah pencegahan. Dimana preventif disini yaitu pencegahan risiko
terserang atau terhindar dari berbagai jenis penyakit dengan menerapkan
perilaku hidup bersih dan sehat.
H. Komplikasi
Bagi orang yang tidak menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat akan berisiko
terserang penyakit. Jika perilaku hidup bersih dan sehat ini tidak diterapkan maka
akan berdampak pada timbulnya komplikasi penyakit lain. Komplikasi PHBS
dapat menyebabkan :
1. Diare karena tidak menerapkan cuci tangan yang bersih.
2. Stroke, hipertensi, jantung yang disebabkan karena merokok.
3. Kematian yang disebabkan karena pada saat persalinan tidak ditolong oleh
tenaga kesehatan.
I. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
A. Data Subjektif
a. Identitas klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku
bangsa, tanggal dan jam MRS, no registrasi, dan diagnose medis
b. Keluhan Utama
Sering menjadi alas an klien untuk meminta pertolongan kesehatan adalah sakit
kepala disertai rasa berat ditengkuk, sakit kepala berdenyut
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada sebagain besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala. Gejala yang
dimaksud adalah sakit dikepala , pendarahan dihidung, pusing, wajah kemerahanan,
dan kelelahan yang bisa saja terjadi pada penderita hipertensi. Jika hipertensi berat
atau menahun dan tidak diobat, bisa timbl sakit kepala, kelelahan, muntah, sesak
napas, pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan otak, mata
jantung, dan ginjal. Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan
kesadaran atau koma
d. Riwayat Kesehatan Dahulu
Apakah ada riwayat hipertensi sebelumnya, DM, penyakit ginjal, obesitas,
hiperkolesterol, adanya riwayat merokok, penggunaan alcohol dan obat kontrasepsi
oral dll.
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Biasanya ada riwayat keluarga yang menderita hipertensi.

B. Data Objektif
Pemeriksaan Fisik
a. Aktivitas/ Istirahat
1) Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.
2) Tanda : Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea.
b. Sirkulasi
1) Gejala : Riwayat Hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner/katup dan
penyakit cebrocaskuler, episode palpitasi, perspirasi.
2) Tanda : Kenaikan TD, Nadi denyutan jelas dari karotis, jugularis, radialis,
tikikardi, murmur stenosis valvular, distensi vena jugularis, kulit pucat, sianosis,
suhu dingin (vasokontriksi perifer) pengisian kapiler mungkin lambat/ bertunda.
c. Integritas Ego
1) Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, faktor stress multiple
(hubungan, keuangan, yang berkaitan dengan pekerjaan).
2) Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan continue perhatian, tangisan
meledak, otot muka tegang, pernafasan menghela, peningkatan pola bicara.
d. Eliminasi
1) Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau riwayat penyakit ginjal pada
masa yang lalu).
e. Makanan/Cairan
1) Gejala : Makanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam, lemak
serta kolesterol, mual, muntah dan perubahan BB akhir akhir ini
(meningkat/turun) Riwayat penggunaan diuretik
2) Tanda : Berat badan normal atau obesitas, adanya edema, glikosuria.
f. Neurosensory
1) Gejala : Keluhan pening/pusing, sakit kepala, subojksipital (terjadi saat bangun
dan menghilangkan secara spontan setelah beberapa jam) Gangguan penglihatan
(diplobia, penglihatan kabur, epistakis).
2) Tanda : Status mental, perubahan keterjagaan, orientasi, pola/isi bicara, efek,
proses pikir, penurunan keuatan genggaman tangan.
g. Nyeri/ketidaknyamanan
1) Gejala : Angina (penyakit arteri koroner/keterlibatan jantung), sakit kepala.
h. Pernafasan
1) Gejala : Dispnea yang berkaitan dari aktivitas/kerja takipnea, ortopnea, dispnea,
batuk dengan/tanpa pembentukan sputum, riwayat merokok.
2) Tanda : Distress pernafasan/penggunaan otot aksesori pernafasan bunyi nafas
tambahan (krakties/mengi), sianosis.
i. Keamanan
1) Gejala : Gangguan koordinasi/cara berjalan, hipotensi postural

Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan(viskositas) dan
dapat mengindikasikan factor risiko seperti : hipokoagulabilitas, anemia.
b. BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal.
c. Glucosa : Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapat diakibatkan oleh
pengeluaran kadar ketokolamin.
d. Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal danada DM.
2. CT Scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati
3. EKG : Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang P adalah
salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
4. IUP : mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti : Batu ginjal, perbaikan ginjal.
5. Photo dada : Menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup, pembesaran jantung.

DIAGNOSA

Diagnosa Keperawatan yang disusun berdasarkan prioritas sesuai dengan keadaan klien.
Berikut diganosis keperawatan pada hipertensi dalam NANDA NIC-NOC (2015)

1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan dalam keluarga berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Defisiensi pengetahuan PHBS berhubungan dengan kurangnya informasi tentang
perilaku hidup bersih dan sehat.

INTERVENSI

Berisi rumusan perencanaan asuhan keperawatan kepada klien serta rasional mengapa tindakan
tersebut dilakukan.

No Diagnosa Keperawatan Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

1. Ketidakefektifan NOC : NIC :


pemeliharaan kesehatan
dalam keluarga 1. Keluarga mampu 1. Kaji tingkat pengetahuan
berhubungan dengan meningkatkan derajat keluarga mengenai masalah
ketidakmampuan kesehatan dalam kesehatan
keluarga dalam
keluarganya. 2. Berikan Penkes kepada
menggunakan fasilitas
pelayanan kesehatan. 2. Keluarga   mampu keluarga tentang :
menggunakan pelayanan a. Manfaat dari
kesehatan dengan baik. pemeriksaan secara rutin
3. Jika ada anggota keluarga b. Resiko yang terjadi
yang sakit keluarga mampu apabila tidak melakukan
mengenal masalah kesehatan pemeriksaan secara
dan mampu memberikan rutin.
penanganan yang tepat bagi c. Memberikan edukasi
anggota keluarga yang sakit. tentang perilaku hidup
bersih dan sehat.
2. Defisiensi pengetahuan NOC : NIC :
PHBS berhubungan
dengan kurangnya 1. Menyatakan pemahaman 1. Kaji kesiapan dan
informasi tentang tentang proses penyakit hambatan dalam belajar.
perilaku hidup bersih dan 2. Mengidentifikasi efek 2. Tetapkan dan nyatakan
sehat.
samping obat dan batas tekanan darah
kemungkinan komplikasi “terkontrol dengan baik”.
yang perlu diperhatikan. 3. Bantu pasien dalam
3. Mempertahankan tekanan mengidentifikasi gaya
darah dalam parameter hidup yang tidak sehat
normal. misalnya : obesitas, rokok
4. Mampu menerapkan dan alkohol, pola hidup
PHBS dalam keluarga. penuh stres.
4. Intruksikan dan peragakan
teknik pemantauan tekanan
darah mandiri.
5. Demonstrasikan pada
keluarga mengenai PHBS.
6. Berikan informasi
mengenai PHBS dan
bagaimana penerapannya.
7. Motivasi untuk membuat
program olahraga sendiri
dalam menerapkan PHBS.

CATATAN PERKEMBANGAN

Berisi informasi tentang bangaimana perkembangan kondisi klien setelah dilakukan tindakan
asuhan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai