Anda di halaman 1dari 3

Jawaban uts manajemen perusahaan industri

Oji fahrurroji

Jawaban nomor 1
A.

B. Jaringan Komunikasi Roda


Jaringan komunikasi roda memiliki pengertian bahwa dalam proses komunikasi, akan ada satu
pemimpin yang menjadi sentral dari komunikasi ini. Apabila digambarkan, maka pemimpin akan
berada di tengah-tengah dengan partisipan lain yang mengelilinginya. Komunikasi dilakukan
antara pemimpin kepada partisipan lain. Hubungannya terjadi hanya antara pemimpin dengan
partisipan lain, dimana partisipan lain tidak saling berinteraksi.

Jaringan Komunikasi Rantai


Jaringan komunikasi organisasi rantai bisa digambarkan sebagai sebuah proses komunikasi
berantai, dimana satu pesan dari sumber asli (pemimpin), akan diteruskan ke partisipan lain
hingga ke partisipan paling akhir. Umumnya, komunikasi dengan sifat berantai ini memiliki
kecenderungan hubungan antar partisipan saja. Ini artinya, partisipan terakhir perlu melakukan
validasi apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan sumber asli atau tidak dengan menanyakan
langsung pada pemimpin—jika diperlukan.

Jaringan Komunikasi Y
Jaringan komunikasi Y bisa digambarkan seperti huruf Y, dimana tiga orang anggota dapat
berhubungan dengan orang-orang disampingnya seperti pada pola rantai, tetapi ada dua orang
yang hanya dapat berkomunikasi dengan seseorang disampingnya. Ada faktor yang
mempengaruhi komunikasi kelompok menjadi pola seperti ini.

Jaringan Komunikasi Lingkaran


Jaringan komunikasi lingkaran hampir mirip dengan jaringan komunikasi roda. Perbedaannya, di
sini tidak ada pemimpin sebagai sentral dari proses komunikasi. Hubungan terjadi hanya antar
partisipan, dan setiap partisipan terhubung satu sama lain sehingga isi pesan yang ada dalam
jaringan komunikasi ini bisa dipastikan akan selalu terdistribusi dengan baik dan “berputar”.

Jaringan Komunikasi Bintang


Jaringan komunikasi bintang sering dikenal juga dengan istilah jaringan all channel. Ini artinya
setiap partisipan mendapatkan semua jenis pesan yang sama, dimana setiap partisipan juga saling
terlibat aktif dalam interaksi. Manajemen komunikasi ini cenderung tidak teratur karena masing-
masing bisa berinteraksi dengan bebas. Ini bisa menjadi salah satu hambatan komunikasi
organisasi.

Jaringan Komunikasi Upward


Jaringan komunikasi upward di dalam manajemen menggambarkan hubungan komunikasi dari
bawahan kepada atasan. Pola komunikasi ini sering ditemui terutama dalam wilayah perkantoran.
Manajemen komunikasi dalam perusahaan umum juga menggunakan jaringan komunikasi ini.

Jaringan Komunikasi Downward


Berkebalikan dengan jaringan komunikasi upward, komunikasi downward memberikan gambaran
komunikasi dari atasan kepada bawahan. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan mengenai etika
komunikasi atasan dengan bawahan ini supaya masing-masing pihak bisa saling terjaga tujuannya.
Komunikasi kepemimpinan adalah hal yang biasanya disorot dalam jenis jaringan ini.

Jaringan Komunikasi Horizontal


Berbeda dengan upward dan downward, komunikasi horizontal terjadi dalam jabatan atau posisi
yang sama. Biasanya etika komunikasi juga tetap perlu diperhatikan di sini. Sifatnya juga bisa
berupa komunikasi formal atau pun komunikasi informal.

Jawaban nomor 2 A
*kepemimpinan otoritatif
*Kepemimpinan coaching
*Kepemimpinan kalaboratif
*Kepemimpinan yang terlibat (enggaged)
*Kepemimpinan observant

Jawaban 2 B
Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan
kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh
dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk
memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku (Miriam
Budiardjo,2002). Hubungan Kekuasaan dan Kepemimpinan dapat di ibaratkan seperti gula dengan
manisnya tak terpisahkan atau bisa juga di ibaratkan seperti gula dan semut dimana ada gula disitu
ada semut. Seorang pemimpin yang efektif merupakan pemimpin yang dapat mengelola
kekuasaannya, sehingga pemimpin dapat menggunakan kekuasaannya dengan benar untuk
meningkatkan kinerja para bawahannya.

Jika kepemimpinan tanpa kekuasaan tidak ada artinya dan tidak dan hal tersebut menyebabkan
tidak dapat untuk mengambil keputusan karena pemimpin yang tidak mempunyai kekuasaan. Jika
sebaliknya, kepemimpinan dengan kekuasaan organisasi akan berjalan dengan efektif.
Ada 4 sumber kekuasaan dalam diri seorang pemimpin yang berasal dari:

1. Mempunyai kemampuan untuk dapat mempengaruhi orang lain

2. Mempunyai sikap dan sifat yang unggul atau dominan yang menjadikannya mempunyai
wibawa terhadap para bawahannya
3. Memiliki pengetahuan yang luas, serta informasi dan pengalaman yang luas;
4. Memiliki kepandaian untuk bergaul dan berkomunikasi kepada siapapun.

Banyak atau hampir semua orang membutuhkan kekuasaan. Karena dengan kekuasaan seseorang
dapat mengatur kepatuhan orang lain serta memberikan perintah atas kemauannya. Serta dengan
kekuasaaan dapat memberikan perubahan dan menciptakan perubahan yang akan mewujudkan
visi dan misi yang telah dibuat.

Menjadi pemimpin yang berhasil tidak hanya dengan menggunakan aspek yang semata-mata saja.
melainkan keberhasilan tersebut berasal dari perpaduan antara sikap, sifat, serta kekuasaan dan
pengaruh yang dapat saling menentukan sesuai dengan situasi yang mendukungnya. Karena
kekuasaan dan pengaruh dapat menjadi energi pendorong atau daya dorong seorang pemimpin
untuk mempengaruhi, menggerakkan, dan mengubah perilaku para bawahannya untuk
meningkatkan kinerja serta pencapaian tujuan organisasi tersebut. Menjadi pemimpin yang efektif
dan berhasil juga harus dapat menggunakan salah satu yang dominan dari 5 jenis power
(kekuasaan) yaitu Legitimate power, Coersive Power, Expert Power, Reward Power, dan Reverent
Power. Dengan begitu pemimpin akan dapat mengatur para bawahannya dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai