Anda di halaman 1dari 9

Oksitosik / Uteri

Tonika
KELOMPOK 3
1. Adianty Sholihah 1. Kamilah
2. Ajeng Apriliani 2. Nisa Herliani
3. Annisa Gustiana 3. Nurilmi Fajriatunnisa
4. Astika Dwiyanti 4. Puspa Nilmalasari
5. Chika Rahmadhanty 5. Putri Ayu Awaliyah
6. Dea Ramdhiyani 6. Sisilia Putri Kinasih
7. Hani Ermaya 7. Vinca Dwi Melinda
8. Hayatan Thoyibah
Pengertian Oksitosik/Uteri Tonika

Oksitosin adalah preparat hormon oksitosin yang digunakan


untuk melancarkan proses persalinan. Obat ini tersedia dalam
bentuk cairan injeksi (suntikan) dan semprotan hidung.Selain itu,
oksitosin juga bisa memicu keluarnya ASI.

Preparat hormon oksitosin memiliki fungsi yang serupa


dengan hormon oksitosin alami yang diproduksi oleh tubuh.
Oksitosin alami diproduksi oleh kelenjar ptuitari yang ada di otak.
Hormon ini bisa menurunkan stres dan rasa cemas, menurunkan
tekanan darah, serta menyebabkan kontraksi otot.
JENIS-JENIS OBAT UTEROTONIKA
● Oksitosin merangsang frekuensi dan kekuatan kontraksi otot polos uterus dan
kelenjar mamae. Reseptor oksitosin terletak pada miometrium dalam membran
plasma sel otot polos. Sediaan : suntikan dapat diberikan dengan cara IM atau
IV, nasal spray, dan sub lingual.
● Metilergometrin, obat ini biasanya diberikan untuk meghentikan perdarahan
berlebihan yang kadang terjadi setelah melahirkan atau keguguran. Kerja obat
ini menyebabkan kontraksi rahim.
● Misoprostol adalah suatu analog prostaglandin elsinetik yang menghambat
sekresi asam lambung dan menaikkan proteksi mukosa lambung. Sediaan :
Cytotec, Gastrul, Invitec, Cytostol, Noprostol.
Efek Samping Obat Oksistosik

- Spasme uterus (dapat terjadi pada dosis rendah)


- Hiperstimulasi uterus (dapat menyebabkan gawat janin, kerusakan
jaringan lunak atau ruptur uterus)
- Keracunan cairan dan hiponatremia (biasanya pada dosis besar
dengan infus banyak)
- Mual
- Muntah
- Aritmia
- Reaksi anafilaksis
- Ruam kulit
- Ablasio plasenta
- Emboli amnion.
Manfaat Obat Oksitisik

Oksitosin biasa digunakan sebagai obat untuk mencegah perdarahan pasca


persalinan, induksi persalinan, pelancar keluarnya ASI dan termasuk dalam kategori
obat yang tidak bebas dijual dan dibeli hanya melalui resep dokter, sehingga kita
pun sebagai konsumen harus bijak dalam menggunakan obat ini.

Oksitosin bekerja dengan cara merangsang otot polos sehingga menyebabkan


kontraksi otot pada uterus. Obat ini harus digunakan sesuai indikasi serta biasa
digunakkan oleh orang dewasa muda untuk memicu memulainya persalinan.
INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI
Indikasi oksitoksik : S
- Induksi partus aterm
- Mengontrol perdarahan dan atoni uteri pasca persalinan.
-Merangsang konstraksi setelah operasi Caesar/operasi uterus lainnya
- Induksi abortus terapeutik
- Uji oksitoksin

Kontra indikasi :
1. Dapat menyebabkan gangren → tidak boleh diberikan pada
penderita Sepsis.
2. Penyakit pembuluh darah (arterosklerosis).
3. Penyakit pembuluh darah koroner.
4. Tromboflebitis
5. Penyakit hati dan ginjal
RUTE PEMBERIAN OKSITOSIN

Oksitosin hanya bisa digunakan sesuai dengan resep dokter. Oksitosin dalam bentuk
suntikan atau semprotan hidung biasanya diberikan oleh dokter atau petugas medis di
bawah pengawasan dokter. Selama menggunakan obat ini, ikuti instruksi dan saran
yang diberikan oleh dokter.
Mars
Oksitosin dapat disimpan dalam suhu ruangan. Namun, untuk menjaga kualitas dan
efektivitas obat, simpanlah oksitosin di lemari es dalam suhu 2–8°C.

Perhatikan kondisi oksitosin sebelum digunakan. Cairan oksitosin harus bening dan
tanpa partikel di dalamnya. Jika cairan telah berubah warna, berisi partikel, atau
kemasannya bocor, jangan digunakan dan gantilah dengan yang baru.
DOSIS DAN ATURAN PAKAI OKSITOSIN
Dosis umum penggunaan oksitosin pada orang dewasa berdasarkan fungsinya:

• Untuk mengatasi perdarahan pasca persalina


Osis: 10–40 unit oksitosin dimasukkan ke dalam dalam 1 liter infus.

• Untuk induksi persalinan


Dosis awal: 1–2 miliunit/menit, pemberian dosis dapat ditingkatkan dengan interval minimal
30 menit, sampai tercapai kontraksi sebanyak 3–4 kali dalam 10 menit.
Dosis maksimal: tidak melebihi 32 miliunit/menit, dengan total unit yang diberikan dalam 1
hari tidak melebihi 5 unit. Dosis akan dikurangi secara
Perlahan pada saat proses persalinan sudah mengalami kemajuan.

• Untuk induksi ASI


Dosis: 1 kali semprotan (4 unit) ke dalam 1 lubang hidung, yang dilakukan 5 menit sebelum
ibu mulai menyusui bayi.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai