UTEROTONIKA
DISUSUN OLEH :
1. YAYUK SULISTIANA
2. KHAERATUNNISA'
3. IIS PARAMITA
4. RISMA AMALIA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bersama, obat merupakan salah satu penunjang sarana
kesehatan. Segala macam penyakit tidak dapat lepas begitu saja tanpa keberadaan obat.
Keamanan obat harus dibuktikan berdasarkan hasil percobaan terhadap hewan sewaktu
registrasi untuk mendapatkan izin peredaran. Dengan penggunana obat kita harus mengikuti
aturan-aturan tertentu karena obat dalam penggunaan yang digunakan dalam jumlah yang
berlebih dapat meracuni sedangkan racun yang digunakan dalam jumlah sedikit justru dapat
mejadi oabat bagi tubuh kita.
Salah satu dari obat yang dipergunakan adalah uterotonika. Penggunana obat selama
kehamilan bertanggung jawab atas gangguan perkembanganyang pada kala nya timbul pada
bayi dan anak kecil sampai usia 5 tahun. Obat-obatan uterotonika tidak pernah lepas dari
segala masalah kesehatan yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan. Masalah
kehamilan dan persalinan merupakan masalah yang riskan karena sangat erat dengan
keselamatan jiwa seseorang sehingga ironis sekali apabila terjadi kesalahan walau hanya
sedikit saja.
Hal-hal yang perlu diketahui adalah mengenai nama obat, tujuan, penggunaan,
mekanisme kerja, indikasi, efek samping, cara pemakaian serta dosis yang digunakan.
1.3 Tujuan
A. Tujuan Umum
Mengetahui tentang Uterotonika.
B. Tujuan Khusus
1. Mengetahui tentang definisi uterotonika.
2. Mengetahui Tentang macam-macam obat uterotonika
BAB II
PEMBAHASAN
2
A. Definisi
Uterotonik adalah zat yang meningkatkan kontraksi uterus. Uterotonik banyak
digunakan untuk induksi, penguatan persalinan, pencegahan serta penanganan
pendarahan post partum, pengendapan perdarahan akibat abortus inkompletikus, dan
penanganan aktif pada kala persalinan. Pemberian obat uterotonik adalah untuk
mengatasi pendarahan pasca persalinan atau setelah lahirnya plasenta. Keuntungan
pemberian obat ini adalah untuk mengurangi pendarahan kala III dan mempercepat
lahirnya plasenta.
B. Macam-macam Obat Uterotonika
1. Ergometrin
Ergot merupakan jamur (fungus) yang tumbuh pada tanaman rye
(gandum hitam), gandum dan pepadian lainnya. Beberapa zat aktif
farmakologis berasal dari ergot; semua zat ini dikenal sebagai alkaloid ergot
dan meliputi ergometrin (di AS disebut ergonovin), ergotamin, asam lisergat,
metilsergida, dan bromokriptin (Rang et al, 1999).
Ergometrin merupakan preparat yang penting dalam pelaksanaan
perdarahan akut postpartum atau perdarahan pasca abortus. Sebagai salah satu
unsur dalam obat Syntomentrine, preparat ini banyak digunakan sebagai
tindakan profilaksis dalam penatalaksanaan aktif kala III persalinan.
Mekanisme kerja
Seperti halnya dengan preparat ergot yang lain, ergometrin berinteraksi
dengan reseptor serotoninergik, noradenergik (alfa1) dan dopaminergik dengan
cara yang kompleks. Kerjanya pada reseptor serotonin serta afla1 diperkirakan
melandasi kontraktilitas uterus dan usus yang ditimbulkan oleh ergometrin.
Indikasi
Sebagai stimulan uterus pada perdarahan paska persalinan atau paska
abortus.
Cara Pakai dan Dosis
Oral: 0,2 – 0,4 mg , 2-4 kali sehari selama 2 hari. Mulai bekerja setelah
10 menit.
IV/IM: 0,2 mg, IM boleh diulang 2-4 jam bila perdarahan hebat. Mulai
bekerja IV 40 detik, IM mulai bekerja 7-8 menit.
Contoh obat:
3
Nama generic: metal ergometrin, metal ergometrina, hydrogen maleat.
Nama paten: methergin, methorin, metilat, myomergin.
Efek samping
Ergotamin merupakan alkaloid yang paling toksik.
Dosis besar dapat menyebabkan mual, muntah, diare, gatal, kulit
dingin, nadi lemah dan cepat, bingung dan tidak sadar.
Dosis keracunan fatal: 26 mg per oral selama beberapa hari atau dosis
tunggal 0,5 – 1,5 mg parenteral.
Penyimpanan obat
Ergometrin harus disimpan di tempat sejuk dan gelap (sebaiknya
dismpan di dalam lemari es) dan tanggal kadaluwarsanya harus diperiksa
secara teratur.
2. Oksitosin
Oksitosin merupakan hormon peptide yang disekresi oleh pituitary
posterior yang menyebabkan ejeksi air susu pada wanita dalam masa laktasi.
Oksitosin diduga berperan pada awal kelahiran (Ismania 2001). Oksitosin
merangsang otot polos uterus dan kelenjar mama. Oksitosin adalah golongan
obat yang digunakan untuk merangsang kontraksi otot polos uterus dalam
membantu proses persalinan, dan pencegahan perdarahan pasca persalinan.
Mekanisme kerja
Oksitosin memainkan peranan yang sangat penting dalam persalinan dan
ejeksi ASI. Oksitosin bekerja pada reseptor oksitosik untuk menyebabkan:
Kontraksi uterus pada kehamilan aterm yang terjadi lewat kerja
langsung pada otot polos maupun lewat peningkatan produksi
prostagladin.
Kontriksi pembuluh darah umbilicus.
Kontraksi sel-sel mioepitel (refleks ejeksi ASI)
Oksitosin bekerja pada reseptor hormon antidiuretik (ADH) untuk
menyebabkan:
Peningkatan atau penurunan mendadak pada tekanan darah (khususnya
diastolik) karena terjadi vasodilatasi
Retensi air
4
Kerja oksitosin yang lain adalah; kontraksi tuba uterina (Falopii) untuk
membantu pengangkutan sperma, oksitosin disintetis dalam hipotalamus,
kelenjar gonad, plasenta dan uterus.
Indikasi
1. indikasi oksitosik
2. induksi partus aterm
3. mengontrol peredaran darah dan atuni uteri pasca persalinan
4. merangsang kontraksi uterus setelah operasi caesar
5. menghilangkan pembengkakan pada payudara.
Dosis dan penggunaan
Untuk induksi persalinan intravena 1-4 m U permenit di naikan menjadi 5-
20 m U/ permenit sampai terjadi pola kontraksi secara fisiologis. Untuk
perdarahan uteri pasca partus, di tambahkan 10-40 unit pada 10L dari 5%
dextrose, dan kecepatan infuse dititrasi untuk mengawasi terjadi atonia uterus.
Kemungkinan lain adalah, 10 unit dapat diberikan secara intra muskuler
setelah lahirnya plasenta. Untuk menginduksi pengaliran susu, 1 tiupan (puff)
disemprotkan kedalam tiap hidung ibu dalam posisi duduk 2-3 menit sebelum
menyusui.
Contoh obat
Tablet oksitosina pitosin tablet (PD)
Efek samping
Stimulasi berlebih pada uterus
Kontraksi pembuluh darah tali pusat
Kerja antidiuretik
Kerja pada pembuluh darah
Mual
Reaksi hipersensitivitas
Penyimpanan oksitosin
Harus ditempat yang tidak kena cahaya dengan suhu diantara 4-22 0C
misalnya dalam lemari es (Clayworth, 2000).
3. Prostagladin
Prostagladin merupakan kelompok senyawa yang secara kimiawi
saling berhubungan dan dibuat dengan secara in vivo dari fosfolipid pada
5
membran sel dalam berbagai jaringan tubuh. Prostagladin seperti hormon,
berfungsi layaknya senyawa sinyal tetapi hanya bekerja didalam sel tempat
mereka tersintetis. Pada manusia prostagladin berperan penting dalam
persalinan. Prostagladin dapat merangsang terjadinya persalinan, pada setiap
usia kehamilan.
Meknisme kerja
Prostagladin bekerja pada sejumlah reseptor prostagladin yang
berlainan. Substansi ini mempengaruhi banyak sistem dan menyebabkan
berbagai efek samping.
Indikasi
Induksi partus aterm
Mengontrol perdarahan dan atoni uteri uteri pasca persalinan
Merangsang kontraksi uterus post sc atau operasi uterus lainnya
Induksi absorbsi terapeutik
Dosis dan cara pakai
1. karbropos trometamin: injeksi 250 ug/ml
2. dinoproston (PGE): supositoria vaginal 20 mg
3. gemeprost: pesari 1 mg (melunakan uterus)
4. sulpreston: injeksi 25, 50, 100 ug/ml IM/IV
Efek Samping
Kontraksi otot polos (usus, uterus, pembuluh darah, bronkiolus)
Vasodilatasi dan hipotensi
Pireksia
Inflamasi
Sensitisasi terhadap rasa nyeri
Diuresis + kehilangan elektrolit
Efek pada sistem saraf pusat (tremor merupakan efek yang jarang
terjadi)
Peningkatan tekanan intraokuler
Penyimpanan
6
Preparat prostagladin parenteral harus selalu disimpan di dalam lemari
es. Tablet misoprostol dapat disimpan di luar lemari es dan memiliki waktu
penyimpanan yang lama.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Uterotonika adalah zat yang digunakan untuk meningkatkan kontraksi uterus.
Uterotonik banyak digunakan untuk induksi, penguatan persalinanpencegahan serta
penanganan perdarahan post partum. Pengendapan perdarahan akibat abortus
inkompletikus dan penanganan aktif pada kala III persalinan. Obat uterotonika
menyebabkan kontraksi rahim dan pembuluh-pembuluh darahnya.
Uterotonika (Oxytocic) merupakan obat penting tetapi berbahaya. Jikalau
dipergunakan secara salah, obat ini dapat menimbulkan kematian ibu atau bayinya di
dalam kandungan. Jikalau dipergunakan secara benar, kadangkala obat ini dapat
menyelamatkan kehidupan. Berikut manfaat dari uteronika:
1. Untuk mengatasi pendarahan saat melahirkan
2. Membantu mencegah perdarahan hebat saat melahirkan
3. Untuk mengatasi perdarahan pada keguguran.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah yang berjudul “Farmakologi Uterotonika” masih
banyak memiliki kekurangan oleh karena itu keritik dan saran dari pembaca sangat
kami harapkan demi melengjapi makalah ini dan semoga bermanfaat.
7
8