Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

OBAT UTEROTONIKA

Disusun Oleh:

Budi Lestari (P1337424421107)


Ika Aris Enggalsari (P1337424421108)
Kartika Candra Ikasari (P1337424421109)

JURUSAN D-IV KEBIDANAN


PROGRAM NON REGULER KEBUMEN
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Seperti yang telah kita ketahui bersama, obat merupakan salah satu penunjang
sarana kesehatan. Segala macam penyakit tidak dapat lepas begitu saja tanpa
keberadaan obat.Dengan penggunaan obat kita harus mengikuti aturan – aturan
tertentu karena obat dalam penggunaan yang digunakan dalam jumlah yang
berlebihan dapat meracuni sedangkan racun yang digunakan dalam jumlah sedikit
justru dapat menjadi obat bagi tubuh kita.Salah satu dari obat yang sudah sering
dipergunakan adalah uterotonik. Obat–obat uterotonika tidak pernah lepas dari
segala masalah kesehatan yang berhubungan dengan kehamilan dan
persalinan.Masalah kehamilan dan persalinan merupakan masalah yang riskan
karena sangat erat dengan keselamatan jiwa seseoramg sehingga ironis sekali
apabila terjadi kesalahan walau hanya sedikit saja. Hal–hal yang perlu diketahui
adalah mengenai nama obat, tujuan penggunaan, mekanisme kerja, indikasi, kontra
indikasi, efek samping, cara pemakaian serta dosis yang digunakan.
2. Tujuan
a. mengetahui obat uterotonik
b. Untuk mengetahui jenis – jenis obat uterotonik
c. Untuk mengetahui pengaruh terhadap penggunaan obat – obat uterotonik
yang meliputi pengertian, mekanisme kerja, indikasi, kontra indikasi, efek
samping, cara pemakaian serta dosis yang digunakan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Uterotonik (oxytocic) merupakan obat-obatan yang mengandung ergonovine,
ergometrine atau oxytocin. Uterotonik adalah zat yang meningkatkan kontraksi
uterus. Uterotonik banyak digunakan untuk induksi, penguatan persalinan,
pencegahan serta penanganan perdarahan post partum, pengendapan perdarahan
akibat abortus inkompletikus dan penanganan aktif pada Kala
persalinan.Pemberian obat uterotonik adalah salah satu upaya untuk mengatasi
pendarahan pasca persalinan atau setelah lahirnya plasenta. Namun, pemberian
obat ini sama sekali tidak dibolehkan sebelum bayi lahir. Keuntungan pemberian
uterotonika ini adalah untuk mengurangi perdarahan kala III dan mempercepat
lahirnya plasenta. Karena itu, pemberian pencegahan dapat diberikan pada setiap
persalinan atau bila ada indikasi tertentu. Indikasi yang dimaksud, adalah hal-hal
yang dicurigai akan menimbulkan perdarahan pasca persalinan. Yaitu;
a. Riwayat persalinan yang kurang baik, misalnya:
1. Riwayat perdarahan pada persalinan yang terdahulu.
2. Grande multipara (lebih dari empat anak).
3. Jarak kehamilan yang dekat (kurang dari dua tahun).
4. Bekas operasi Caesar.
5. Pernah abortus (keguguran) sebelumnya.
Bila terjadi riwayat persalinan kurang baik, ibu seyogyanya melahirkan
dirumah sakit, dan jangan di rumah sendiri.
b. Hasil pemeriksaan waktu bersalin, misalnya:
1. Persalinan/kala II yang terlalu cepat, sebagai contoh setelah ekstraksi
vakum,forsep
2. Uterus terlalu teregang, misalnya pada hidramnion, kehamilan kembar,
anak besar.
3. Uterus yang kelelahan, persalinan lama.
4. Uterus yang lembek akibat narkosa.
5. Inersia uteri primer dan sekunder.
Obat-obatan yang dipakai untuk pencegahan adalah Oksitosin dan Ergometrin.
Caranya, disuntikkan intra muskuler atau intravena (bila diinginkan kerja cepat),
setelah anak lahir.
B. Klasifikasi Obat Uterotonik
1. Methergin
a. Pengertian
Merupakan alkaloid ergot yang mekanisme/cara kerjanya sebagai
berikut:
1) Mempengaruhi otot uterus berkontraksi terus-menerus sehingga
memperpendek kala III (kala uri).
2) Menstimulsi otot-otot polos terutama dari pembuluih darah
perifer dan rahim.
3) Pembuluh darah mengalami vasokonstriksi sehingga tekanan
darah naik dan terjadi efek oksitosik pada kandungan mature.
b. Indikasi
1) Sebagai Oksitosik
2) Sebagai stimultan uterus pada perdarahan paska persalinan atau
paska abortus.
c. Efek Samping
1) Kontraksi uterus
Kontraksi dapat terjadi begitu kuat sehingga resiko retensio
plasenta akan meningkat. Keadaan ini disebabkan oleh kontraksi
segmen bawah uterus yang terjadi berurutan sehingga perlepasan
plasenta terhalang.
2) Diare dan muntah
Kerja metergin menyerupai kerja dopamine yang kerap kali
menimbulkan mual dan muntah pada 20-30 % ibu melahirkan.
3) Gangguan lain
Pengliatan kabur, sakit kepala, kejang, diare, kulit dingin, nadi
lemah dan cepat,bingung, koma, meninggal.
d. Kontra Indikasi
 Persalinan kala I dan II
 Hipersensitif
 Penyakit vasculaler
 Penyakit jantung parah
 Fungsi paru menurun
 Fungsi hati dan ginjal menurun
 Hipertensi yang parah
 Eklampsia
e. Cara Pakai dan Dosis
1) Oral: mulai kerja setelah sepuluh menit
2) Injeksi: intravena mulai kerja 40 detik
3) IM : mulai kerja 7-8 menit. Hal ini lebih menguntungkan karena
efek samping lebih sedikit.
Dosis :Oral 0,2-0,4 mg , 2-4 kali sehari selama 2 hari
IV / IM 0,2 mg , IM boleh diulang 2–4 jam bila perdarahan hebat .
f. Contoh Obat
Nama generic : metal ergometrin, metal ergometrina, hydrogen maleat
Nama paten : methergin, met6hernial, methorin, metilat, myomergin.
2. Oksitosin
a. Pengertian
Oksitosin merupakan hormone peptide yang disekresi olah pituitary
posterior yang menyebabkan ejeksi air susu pada wanita dalam masa laktasi.
Oksitosin diduga berperan pada awal kelahiran.
b. Mekanisme Kerja Obat
Cara kerja oksitosin
1) Kontraksi tuba falopi untuk membantu pengangkutan sperma,;
luteolitis (involusi korpus luteum );
2) Peranan neurotransmitter yang lain dalam system saraf pusat.
3) Oksitosin disintesis dalam hipotalamus, kelenjar gonad, plasenta dan
uterus. Muylai dari usia kehamilan 32 minggu danselanjutnya,
konsentrasi oksitosin dan demikian pula aktifitas uterus akan lebih
tinggi pada malam harinya ( Hirst et al, 1993 ).
Bersama dengan faktor-faktor lainnya oksitosin memainkan peranan
yang sangat penting dalam persalinan dan ejeksi ASI. Oksitosin bekerja
pada reseptor oksitosik untuk menyebabkan :
1) Kontraksi
uterus pada kehamilan aterm yang terjadi lewat kerja langsung pada otot
polos maupun lewat peningkatan produkdsi prostaglandin
2) Konstriksi
yaitu memyebabkan pembekuan pembuluh darah umbilicus
3) Kontraksi
sel-sel miopital ( refleks ejeksi ASI ) .Oksitosin bekerja pada
reseptor hormone antidiuretik ( ADH )* untuk menyebabkan :
 Peningkatan atau penurunan yang mendadak pada tekanan darah
9 diastolik karena terjadinya vasodilatasi.
 Retensin air
Karena Oksitosin dan hormone anti diuretic memiliki rumus
bangun yang sangat mirip sehingga menjelaskan mengapa
fungsi kedua substansi ini saling tumpang tindih
Pelepasan oksitosin endogenus ditingkatkan oleh :
 Persalinan
 Stimulasi serviks vagina atau parudara
 Estrogen yang beredar dalam darah
 Peningkatan osmolalitas / konsentrasi plasma
 Volume carian yang rendah dalam sirkulasi darah
 Stress.
Stres dalam persalinan dapat memacu partus presipitatus yang
dikenal dengan istilah refleks ejeksi fetus. Stress yang disebabkan
oleh tangisan bayi akan menstimulasi produksi ASI.
Pelepasan oksitosin disupresi oleh :
 Alcohol
 Relaksin
 Penurunan osmolalitas plasma
 Volume cairan yang tinggi dalam sirkulasi darah ( Graves, 1996 )
c. Indikasi
1) Oksitosik
2) Mengurangi pembengkakan payudara
d. Efek samping
1) Spasme uterus (pada dosis rendah)
2) Hiperstimulasi uterus 9 membahayan janin : kerusakan jaringan
lunak /rupture uterus)
3) Keracunan cairan dan hiporatremia ( pada dosis besar )
4) Mual,muntah, aritmia, anafilaksis, ruam kulit, aplasia plasenta,
emboli amnion.
5) Kontraksi pembuluh darah tali pusat
6) Kerja antidiuretik
7) Reaksi hipersensitifitas
e. Kontra Indikasi
1) Kontraksi uterus hipertonik
2) Distress janin
3) Prematurisasi
4) Letak bayi tidak normal
5) Disporposi sepalo pelvis
6) Predisposisi lain untuk pecahnya rahim
7) Obstruksi mekanik pada jalan lahir
8) Preeklamsi atau penyakit kardiovaskuler dan terjadi pada ibu hamil
yang berusia 35 tahun
9) Resistensi dan mersia uterus
10) Uterus yang starvasi
11) Gawat janin
f. Cara Pakai dan Dosis
Untuk induksi persalinan intravena 1-4 m U permenit dinaikkan menjadi
5-20 m U / menit sampai terjadi pola kontraksi secara fisiologis. Untuk
perdarahan uteri pasca partus, ditambahkan 10-40 unit pada 1 L dari 5 %
dextrose, dan kecepatan infuse dititrasi untuk mengawasi terjadinya atonia
uterus. Kemungkinan lain adalah, 10 unit dapat diberikan secara
intramuskuler setelah lahirnya plasenta.
Untuk menginduksi pengaliran susu, 1satu tiupan ( puff ) disemprotkan
ke dalam tiap lubang hidung ibu dalam posisi duduk 2-3 menit sebelum
menyusui.
g. Contoh Obat
Tablet oksitosina Pitosin tablet (PD)

3. Misoprostol
a. Pengertian
Misoprostol adalah suatu analog prostaglandin Elsintetik yang menghambat
sekresi asam lambung dan nmenaikkan proteksi mukosa lambung.
b. Mekanisme Kerja
Setelah penggunaan oral misprostol diabsobrsi secara ekstensif dan cepat
dide-esterifikasi menjadi obat aktif : asam misoprostol.Kadar puncak serum
asam misoprostol direduksi jika misoprostol diminum bersama makanan.
c. Indikasi
 Oksitosik
 Menstimulus kontraksi uterus
d. Efek Samping
1) Dapat menyebabkan kontraksi uterin
2) Diare dilaporkan terjadi dalam 2 minggu pada terapi inisiasi dalam
14-40 % pasien dengan AINS yang menerima 800µg / hari. Diare
biasanya akan membaik dalam kurang lebih satu minggu terapi.
Wanita-wanita yang menggunaklan misoprostol kadang-kadang
mengalami gangguan ginekologi termasuk kram atau perdarahan
vaginal.
e. Kontra Indikasi
Untuk proteksi GI, misoprostol dikontraindikasikan pada kehamilan karena
resiko aborsi. Pasien-pasien harus diberi tahu untuk tidak memberikan
misoprostol kepada orang lain. Pasien pasien yang menerima terapiu jangka
lama AINSS untuk reumotoid arthritis, misoprostol 200µg qid lebih baik
daripada antagonis reseptor H2 atau sukralfat dalam mencegah gastric ulcer
yang induksinya oleh AINS. Walaupun demikian misoprostol tidak
menghilangkan nyeri G1 atau rasa tidak enak yang dihubungkan dengan
pengunaan AINS.
f. Cara Pakai dan Dosis
Peroral untuk proteksi GI selama terapi AINS : 200 µgqid. Diberiksan
bersama makanan, jika dosis ini tidak ditolerir : 100µg qid dapat digunakan.
Bentuk sediaan : tablet 100,200µg. Misoprostol juga tersedia dalam
kombinasi dengan diklofenak.
g. Contoh Obat
Misoprostol Tablet : Gastrul isi : misoprostol 200 mcg / tablet.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Obat uterotonika menyebabkan kontraksi rahim dan pembuluh-pembuluh
darahnya. Uterotonika (Oxytocic) merupakan obat yang penting tetapi
berbahaya. Jikalau dipergunakan secara salah, obat ini dapat menimbulkan
kematian ibu atau bayinya di dalam kandungan. Jikalau dipergunakan secara
benar, kadangkala obat ini dapat menyelamatkan kehidupan. Berikut manfaat
dari Uterotonika:
1) Untuk mengatasi pendarahan saat melahirkan
2) Membantu mencegah pendarahan hebat saat melahirkan
3) Untuk mengatasi pendarahan pada keguguran

B. Saran
Tidak ada obat yang aman untuk memberikan kekuatan kepada ibu atau untuk
mempercepat atau mempermudah persalinan. Jika anda ingin agar ibu memiliki
kekuatan yang cukup selama persalinan, anjurkan kepadanya untuk makan
makanan pelindung dan pembentuk tubuh selama 9 bulan kehamilannya. Juga
anjurkan agar ibu lebih jarang melahirkan anak. Sarankan supaya ia tidak hamil
lagi sebelum ia mempunyai cukup waktu untuk memperoleh kembali kekuatan
sepenuhnya.

Anda mungkin juga menyukai