HARI : Rabu
TANGGAL : 23 Desember 2020
ACARA : Journal Reading
PEMBIMBING : dr. Riza Mansyoer, Sp.A(K)
Pada hari Senin, tanggal 23 Desember 2020 pukul 20.00 WIB, pertemuan kali ini
dibimbing oleh dr. Riza Mansyoer, Sp.A(K). Pada pertemuan ini membahas journal reading
mengenai Ensefalitis. Beberapa pertanyaan yang dibahas adalah:
1
3. Apakah ada alasan tertentu mengapa West Nile Virus menjadi etiologi yang
paling banyak?
a. Pada penelitian ini peneliti mentafsirkan bahwa dikarenakan iklim
subtropis pada kota Houston membuat virus dengan vector memiliki
angka kejadian yang tinggi. WNV sendiri merupakan golongan arbovirus
dengan vector nyamuk Culex.
4. Mengapa hampir 42% etiologinya tidak dapat ditemukan?
a. Selain keterbatasan tadi, peneliti juga melihat bahwa mayoritas anak-anak
yang etiologinya tidak ditemukan, tidak mendapatkan pemeriksaan
etiologi yang maksimal. Peneliti juga menemukan bahwa banyak anak-
anak yang tidak dilakukan pemeriksaan anti-NMDAR walaupun
sebenarnya pemeriksaan tersebut menghasilkan hasil yang positif lebih
banyak dari yang diperkirakan. Sebagai contoh, mungkin saja anak yang
etiologinya virus diperiksaan autoimun, ataupun sebaliknya. Sehingga
terjadi miss pada saat diagnosis.
5. Apa artinya CSF Pleocytosis dan mengapa dilakukan pemeriksaan tersebut?
a. CSF Pleocytosis adalah kondisi dimana terdapat peningkatan sel darah
putih pada cairan serebrospinal. Hal ini menunjukkan bahwa adanya
tanda-tanda infeksi. Oleh sebab itu, hasil dari CSF pleocytosis akan
memperkuat diagnosis ensefalitis dan membantu kita untuk mencari
etiologi yang tepat.
6. Apakah kemungkinan untuk co-infeksi pada penelitian ini tinggi?
a. Ya, sangat tinggi dikarenakan bisa saja anak dengan ensefalitis autoimun
juga terkena ensefalitis viral/bakteri. Oleh karena itu pemeriksaan
etiologis yang terperinci sangat dibutuhkan untuk memperbaiki prognosis.
2
Foto Kegiatan :
3
Absensi
7 Annisza 112019108
4
8 Ricko 112019055
Pembimbing,