Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ILMU DASAR KEPERAWATAN

“PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN DATA PENUNJANG USG,


FLUROSCOPY, ENDOSCOPY, ECOCARDIOGRAPHY, DAN EKG”

Dosen Pengampu : Elisa Oktaviana, Ners., M.Kep

DI SUSUN OLEH: KELOMPOK 6


1. Gilang Ramdan Febriadi (056STYC22)
2. Ginanda Salwa (057STYC22)
3. Haikal Bayan (058STYC22)
4. Hairunnisa (059STYC22)
5. Halimatus Sadiyyah (060STYC22)
6. Hamdin (061STYC22)
7. Hasmiati (062STYC22)
8. Hastine Sabrina Abdilla (063STYC22)
9. Heru Saprianto (065STYC22)
10. Muhammad Randi Aska (066STYC22)
11. Rajesha Arya Pratama Putra (067STYC22)
12. Ririn Karina Cantika (068STYC22)
13. Nuning Wulandari (312STYC22)

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN T.A 2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya serta berbagai upaya,
tugas makalah mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan yang membahas tentang peran
perawat dalam pemeriksaan data penunjang USG, Fluroscopy, Endoscopy,
Ecocardiography, dan EKG dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu
Dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih belum sempurna.
Maka dari itu kritik dan saran diharapkan dapat diberikan oleh pembaca sebagai
perbaikan untuk kami, agar kedepanya kami dan masing-masing individu dapat
melakukan dan membuat laporan/makalah yang lebih baik lagi. Dengan itu semoga
makalah kali ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terimakasih.

Mataram, 23 Maret 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................................1
D. Manfaat...................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Definisi Pemeriksaan Penunjang.........................................................................3
B. Macam-macam Pemeriksaan Penunjang............................................................4
C. Fungsi dan Tujuan Pemeriksaan Penunjang......................................................4
D. Alat-alat yang Digunakan Untuk Pemeriksaan Penunjang..............................5
E. Jenis-jenis Pemeriksaan Penunjang.....................................................................6
F. Peranan Perawat dalam Pemeriksaan Data Penunjang USG, Fluroscopy,
Endoscopy, Ecocardiography, dan EKG.............................................................8

BAB III PENUTUP...........................................................................................................9


A. Kesimpulan.............................................................................................................9
B. Saran.......................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara berkembang, memiliki tenaga Kesehatan yang cukup
banyak, terutama tenaga perawat. Namun, para perawat ini belum memasuki daerah-
daerah terpencil, para tenaga ini juga sangat kesulitan dalam memaksimalkan asuhan
keperawatan, karena keterbatasan alat, terutama alat untuk pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan penunjang dianggap sangat penting, karena ada beberapa
pemeriksaan penunjang yang tidak dapat dilakukan tanpa menggukan alat-alat dalam
pemeriksaan penunjang, dan pemeriksaan penunjang sangat berguna dalam menentukan
jenis penyakit maupun mengontrol perkembangan proses penyembuhan. Pemeriksaan
penunjang, dengan tujuan agar memiliki kemampuan diagnosis yang lebih akurat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi pemeriksaan penunjang?
2. Apa macam-macam pemeriksaan penunjang?
3. Apa fungsi dan tujuan pemeriksaan penunjang?
4. Apa saja alat-alat yang digunakan untuk pemeriksaan penunjang?
5. Apa saja jenis pemeriksaan penunjang?
6. Apa peranan perawat dalam pemeriksaan data penunjang USG, Fluroscopy,
Endoscopy, Ecocardiography, dan EKG?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi pemeriksaan penunjang
2. Untuk mengetahui macam-macam pemeriksaan penunjang
3. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan pemeriksaan penunjang
4. Untuk mengetahui alat yang digunakan untuk pemeriksaan penunjang
5. Untuk mengetahui jenis pemerikssan penunjang
6. Untuk mengetahui peran perawat dalam pemeriksaan data penunjang USG,
Fluroscopy, Endoscopy, Ecocardiography, dan EKG.

1
D. Manfaat
1. Menambah pengetahuan mahasiswa/i keperawatan tentang peran perawat dalam
pemeriksaan data penunjang USG, Fluroscopy, Endoscopy,
Ecocardiography, dan EKG
2. Menambah keterampilan mahasiswa/i keperawatan dalam pembuatan makalah dan
kepercayaan diri dalam melakukan presentasi dan menjadikan makalah ini sebagai
referensi untuk belajar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan penunjang adalah Pemeriksaan yang dilakukan untuk
mengoptimalkan tindakan keperawatan dan proses penyembuhan pasien Pemeriksaan
yang dilakukan oleh medis untuk memperoleh hasil yang selanjutnya dan dengan
Menggunakan alat bantu tertentu.
Pemeriksaan penunjang merupakan penelitian perubahan yang timbul pada
penyakit, perubahan ini bisa berupa penyebab atau akibat pemeriksaan penunjang juga
sebagai ilmu terapan yang berguna membantu petugas kesehatan dalam mediagnosis dan
mengobati pasien, Meliputi :
a. Darah yang diperiksa adalah HB, golongan, trombosit, leukosit, plasma.
b. Urine yang diperiksa adalah warna, urubilin, banyaknya, suhu, berat jenis,
kandungannya, protein, glukosa, Kristal urine.
c. Keringat yang diperiksa adalah zat, kandungannya.
d. Feses yang diperiksa adalah warna, kandungannya, konsistensinya, bakteri,
virus, apakah ada cacing atau tidak.
e. Rambut yang diperiksa adalah DNA.
f. Sputum (dahak) yang diperiksa adalah warna, kekentalan, kandungannya,
bakteri, virus.
g. Push (nanah) yang diperiksa adalah bakteri.
h. Serebrospinal yang diperiksa adalah kelainan pada otak, bakteri, virus, dan
diambil melalui tulang belakang.
i. Susum yang diperiksa adalah sel kanker, diambil melalui sternum atau tulang
belakang.

3
B. Macam-macam Pemeriksaan Penunjang
a. Berdasarkan media yang di gunakan:
1. Pemeriksaan lab.
2. Pemeriksaan robegen.
3. Pemeriksaan USG.
b. Berdasarkan organ atau bagian tubuh yang di periksa :
1. Pemeriksaan penunjang di bagian kebidanan dan kandungan.
2. Pemeriksaan penunjang di bagian penyakit dalam.
3. Pemeriksaan penunjang di bagian kesehatan anak.
4. Pemeriksaan penunjang di bagian saraf atau neurologi.
5. Pemeriksaan penunjang di bagian THT-KL.
6. Pemeriksaan penunjang di bagian kulit kelamin.
7. Pemeriksaan penunjang di bagian kesehatan jiwa.
8. Pemeriksaan penunjang di bagian mata.

C. Fungsi dan Tujuan Pemeriksaan Penunjang


a. Skrining atau uji saring adanya penyakit subklinis tujuan menentukan resiko terhadap
suatu penyakit dan mendeteksi dini penyakit terutama bagi individu beresiko tinggi
(walaupun tidak ada gejala atau keluhan).
b. Konfirmasi pasti diagnosis yaitu untuk memastikan penyakit yang diderita seseorang,
berkaitan dengan penanganan yang akan diberikan dokter serta berkaitan erat dengan
komplikasi yang mungkin saja dapat terjadi.
c. Menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala klinis.
d. Membantu pemantauan pengobatan.
e. Menyediakan informasi prognosis atau perjalanan penyakit yaitu untuk memprediksi
perjalanan penyakit dan berkaitan dengan terapi dan pengelolaan pasien selanjutnya.
f. Memantau perkembangan penyakit yaitu untuk memantau perkembangan penyakit
dan memantau efektivitas terapi yang dilakukan agar dapat meminimalkan
komplikasi yang dapat terjadi. Pemantauan ini sebaiknya dilakukan secara berkala.
g. Mengetahui ada tidaknya kelainan tau penyakit yang banyak dijumpai dan potensial
membahayakan.

4
h. Member ketenangan baik pada pasien maupun klinis karena tidak didapati penyakit.

D. Alat yang Digunakan Untuk Pemeriksaan Penunjang


1. MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Digunakan untuk mendiagnosa bagian struktur tubuh manusia dengan gelombang
electromagnetic, yang tidak member efek radiasi seperti sinar X. Alat ini sangat
berguna untuk pemeriksaan saraf, jaringan otot, jantung dan pembuluh darah dan
tumor. Semakin besar teslanya atau kekuatan magnetiknya semakin baik kualitas
gambarnya.
2. Lightspeed MSCT (MultiSlice Computer Tomography)
Scanner adalah alat diagnosa yang menggunakan sinar X untuk memberikan
gambar 3 dimensi organ dalam tubuh. Kelebihan alat ini memiliki sistem yang
membantu mengurangi dosis sinar X pada pasien sampai dengan 30%.
3. Angiograph
Alat Angiografi ini digunakan sebagai alat diagnosa dan pengobatan. Alat ini
menggunakan sinar X untuk melihat bagian dalam pembuluh darah yang tersumbat
dan dengan bantuan alat lainnya untuk tindakan balonisasi atau pemasangan
penyangga pembuluh darah/stent.
4. Mobile Fluorostar C-Arm
Alat penting yang diggunakan dokter dalam kamar operasi atau tindakan medis.
5. Roentgen Konvensional
Roentgen adalah alat / pesawat medik yang bekerjanya mengunakan radiasi sinar
X, baik untuk keperluan fluoroskopi maupun radiografie.
6. Mammografi
Alat Mammografi digunakan untuk mendiagnosa kanker payudara pada wanita,
alat ini menggunakan sinar X untuk menciptakan gambarnya yang dapat
membedakan sel sehat dan sel ganas/kanker.
7. Roentgen Panoramik
Radiograf panoramik adalah scanning gigi X-ray panorama rahang atas dan
bawah.
8. UltraSonoGraphy (USG)

5
Rumah sakit menyediakan USG 2-D, 3-D and 4-D. USG digunakan untuk
memeriksa organ bagian dalam dengan gelombang suara. Pemeriksaan kehamilan,
medical chek up dan keadaan organ bagian dalam, dsb.
9. ElectroKardioGrafi (EKG) & Treadmill
Pemeriksaan untuk mengetahui fungi jantung dan mengecek kesehatan
jantungnya.
10. EEG (ElectroEncephaloGrafi)
Pemeriksaan untuk mengetahui gelombang listrik dalam otak.
11. EMG (ElectroMyoGrafi)
Pemeriksaan Aktivitas listrik pada otot disaat istirahat dan bergerak.

E. Jenis-jenis Pemeriksaan Penunjang


1. Pemeriksaan darah
Pemeriksaan darah adalah jenis pemeriksaan penunjang yang paling umum dilakukan.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengambil sampel darah pasien untuk
kemudian dianalisis di laboratorium. Pemeriksaan darah biasanya dilakukan untuk
mendeteksi penyakit atau kondisi medis tertentu, seperti anemia dan infeksi.
2. Pemeriksaan urine
Pemeriksaan urine adalah jenis pemeriksaan penunjang yang sering kali dilakukan
untuk mengetahui kondisi kesehatan, fungsi ginjal, serta apakah seseorang
mengonsumsi obat-obatan tertentu. Selain itu, pemeriksaan urine juga biasanya
dilakukan pada ibu hamil untuk memastikan kehamilan atau untuk mendeteksi
preklamsia.
3. Elektrokardiogram (EKG)
Pemeriksaan penunjang ini sering digunakan untuk memantau kerja jantung,
khususnya irama detak jantung dan aliran listrik jantung. EKG juga dapat dilakukan
untuk mendeteksi kelainan jantung, seperti aritmia, serangan jantung, pembengkakan
jantung, kelainan pada katup jantung, dan penyakit jantung koroner.
4. Foto Rontgen

6
Foto Rontgen merupakan jenis pemeriksaan penunjang yang menggunakan radiasi
sinar-X atau sinar Rontgen untuk menggambarkan kondisi berbagai organ dan
jaringan tubuh.
5. Ultrasonografi (USG)
USG adalah pemeriksaan penunjang yang menggunakan gelombang suara untuk
menghasilkan gambar organ dan jaringan di dalam tubuh. Pemeriksaan penunjang ini
sering dilakukan untuk mendeteksi kelainan di organ dalam tubuh, seperti tumor,
batu, atau infeksi pada ginjal, pankreas, hati, dan empedu. Tak hanya itu, USG juga
umum dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan kehamilan untuk memantau
kondisi janin serta untuk memandu dokter saat melakukan tindakan biopsi.
6. Computed tomography scan (CT Scan)
CT scan adalah pemeriksaan penunjang yang memanfaatkan sinar Rontgen dengan
mesin khusus untuk menciptakan gambar jaringan dan organ di dalam tubuh. Gambar
yang dihasilkan oleh CT scan akan terlihat lebih jelas daripada foto Rontgen biasa.
Pemeriksaan CT scan biasanya berlangsung sekitar 20–60 menit. Untuk
menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik atau lebih akurat dalam mendeteksi
kelainan tertentu, seperti tumor atau kanker, dokter dapat menggunakan zat kontras
saat melakukan pemeriksaan CT scan.
7. Magnetic resonance imaging (MRI)
MRI sepintas mirip dengan CT scan, tetapi pemeriksaan penunjang ini tidak
memanfaatkan sinar Rontgen atau radiasi, melainkan gelombang magnet dan
gelombang radio berkekuatan tinggi untuk menggambarkan kondisi organ dan
jaringan di dalam tubuh. Prosedur MRI biasanya berlangsung selama 15–90 menit.
Pemeriksaan MRI dapat dilakukan untuk memeriksa hampir seluruh bagian tubuh,
termasuk otak dan sistem saraf, tulang dan sendi, payudara, jantung dan pembuluh
darah, serta organ dalam lainnya, seperti hati, rahim, dan kelenjar prostat.
8. Fluoroskopi
Fluoroskopi adalah metode pemeriksaan radio logis yang memanfaatkan sinar
Rontgen untuk menghasilkan serangkaian gambar menyerupai video. Pemeriksaan
penunjang ini umumnya dikombinasikan dengan zat kontras, agar gambar yang
dihasilkan lebih jelas. Fluorokospi biasanya digunakan untuk mendeteksi kelainan

7
tertentu di dalam tubuh, seperti kerusakan atau gangguan pada tulang, jantung,
pembuluh darah, dan sistem pencernaan. Fluoroskopi juga bisa dilakukan untuk
membantu dokter ketika melakukan kateterisasi jantung atau pemasangan ring
jantung.
9. Endoskopi
Endoskopi bertujuan untuk memeriksa organ dalam tubuh dengan endoskop, yaitu
alat berbentuk selang kecil yang elastis dan dilengkapi kamera di ujungnya. Alat ini
terhubung dengan monitor atau layar TV, sehingga dokter dapat melihat kondisi
organ dalam tubuh. Pemeriksaan endoskopi biasanya dilakukan untuk memantau
kondisi saluran cerna dan mendiagnosis penyakit tertentu, seperti gastritis atau
peradangan pada lambung, tukak lambung, GERD, kesulitan menelan, perdarahan
saluran pencernaan, serta kanker lambung.

F. Peran Perawat dalam Pemeriksaan Data Penunjang USG, Fluroscopy, Endoscopy,


Ecocardiography, dan EKG
1. Sebagai Fasilitator
Perawat tidak mengoperasikan alat secara langsung, tetapi perawat hanya sebagai
fasilitator ketika pasien akan dilakukan pemeriksaan dengan alat diagnostik (tahap
persiapan).
2. User/Pengguna Alat
Contohnya seperti penggunaan alat stetoskop perawat dapat melakukan pemeriksaan
dengan alat tersebut dan mendapatkan data dari hasil pemeriksaan tahap pengkajian
pasien).
3. Membantu masalah pasien dalam mengatasi kesehatannya.
4. Memberi gambaran dan informasi kepada pasien dan keluarga mengenai hasil
pemeriksaan dengan bahasa yang mudah dipahami.
5. Persiapan pasien sat pelaksanaan memasuki ruangan, Peran perawat menjelaskan
prosedur penggunaan alat tersebut kepada pasien dan keluarga.
6. Mempersiapkan pasien baik secara psikis ataupun fisik.
7. Saat didalam ruangan , perawat bertugas melakukan persiapan posisi pasien.

8
8. Setelah selesai tindakan,peran perawat adalah transfering/mengantarkan pasien
keruangannya kembali dengan menjaga pasien tetap aman dan nyaman.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwa pemeriksaan diagnostik adalah masalah kesehatan aktual dan
potensial dimana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, perawat mampu dan
mempunyai kewenangan standar praktik keperawatan dan kode etik keperawatan yang
berlaku di Indonesia.

B. Saran
Penulis menyarankan agar petugas kesehatan dapat berkerja profesional dalam
menjalankan tugas dan kewajiban sebagai seorang perawat yang ideal dan bertanggung
jawab. Sehingga pasien dapat merasakan kepuasan atas asuhan keperawatan yang
diberikan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Manuba Ida Bagus Gede. (2007). Pengantar kuliah obsetri. Jakarta :EGC

Djoko W, Buku panduan penataran tutor ketrampilan klinik dasar fakultas


kedokteran UI, 28-31 mei 1990

Kee, joyce Lefever, 1997 ,pemeriksaan laboratorium dan diagnostic dengan


implikasi keperawatan, Jakarta: EGC.

Carl E Speicher, M.D, pemilihan uji laboratorium yang efektif, EGC-Jakarta, Edisi 1,
halaman 9-15,35-40. Ronald A Spacher, Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan
Laboratorium, EGC-Jakarta, Edisi 2, halaman 14.

Intisari Buku Ajar Diagnostik Fisik, Swartz.

10

Anda mungkin juga menyukai